Tanda Tangan
: 11-2014-276
.
Nama pasien
: Ny. D
: 18 Juli 2016
Riwayat Perawatan
karena
suka marah-marah, mengamuk dan banyak
bicara
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. D
Tempat/Tanggal Lahir
: Purwakarta, 01-01-1971
Jenis Kelamin
: Perempuan
1
Suku Bangsa
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status Perkawinan
Alamat
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesis
Alloanamnesis
A. Keluhan Utama
Marah-marah (Agresivitas Verbal)
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien merupakan pasien lama di RSJ Cimahi. Dua bulan SMRS, pasien suka
marah-marah (agresivitas verbal), mengamuk (agresivitas motorik), suka
merusak
barang
(agresivitas
motorik),
mendengar
suara
(halusinasi
auditorik) dan sering curiga (waham curiga). Pasien datang kontrol karena
baru pulang dirawat 2 minggu yang lalu. Pasien masih suka marah-marah,
banyak bicara (manik), bicara kacau, sering curiga, tidak tenang dan
mendengar suara. Pasien mengaku bahwa pamannya pasien sering jahat sama
pasien karena pasien punya banyak hutang sedangkan paman pasien adalah
orang kaya sehingga pasien sering diejek dan membuat pasien membenci
pamannya (waham curiga). Selain itu pasien juga mengaku sering mendengar
suara yang menyuruh pasien untuk mandi, makan dan tidur (halusinasi
auditorik). Pasien sering bersedih karena punya banyak hutang dan 3 bulan
yang lalu pasien diceraikan oleh suaminya (afek depresi), sehingga pasien
2
garis normal
2002
2003
D. Riwayat Keluarga
2006
2016
III.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
Didapatkan dari autoanamnesis pada tanggal 18 Juli 2016 di Poliklinik RSJ
Cimahi.
1. Penampilan
Raut muka
: terlihat irritable
Cara berpakaian
: biasa, tidak terbalik maupun terlihat berantakan
Postur
: membungkuk
Hygiene
: kurang, kulit pasien tampak kusam
Penampakan berdasar usia: sesuai dengan usianya
2. Kesadaran
a. Kesadaran neurologis : compos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tampak terganggu
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
a. Sebelum wawancara : pasien tidak tenang menjawab pertanyaan
b. Saat wawancara
: pasien kadang duduk dan berdiri dan tidak tenang
menjawab pertanyaan dengan lancar
c. Setelah wawancara : pasien bersalaman dan mengucapkan terima kasih
4. Sikap terhadap pemeriksa : koperatif menjawab pertanyaan
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : cepat, lancar dan berlebihan, koperatif menjawab
b. Gangguan berbicara : tekanan bicara, bicara banyak (logorrhea), bicara
kacau (cluttering)
B. Alam Perasaan (Emosi)
1. Suasana Perasaan (Mood): irritabel
2. Afek Ekspresi Afektif
a. Arus
: cepat
b. Stabilisasi
: stabil
c. Kedalaman
: dangkal
d. Skala diferensiasi
: luas
e. Keserasian
: serasi
4
f.
g.
h.
i.
Pengendalian impuls
Ekspresi
Dramatisasi
Empati
: baik
: wajar
: tidak ada
: tidak dapat berempati
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi
: auditorik (mendengar suara yang menyuruh pasien untuk
mandi, makan dan tidur)
2. Ilusi
: tidak ditemukan
3. Depersonalisasi : tidak ditemukan
4. Derealisasi
: tidak ditemukan
D. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas
: inkoherensia
b. Kontinuitas
: irelevan, assosiasi longgar
c. Hendaya bahasa
: tidak ditemukan
2. Isi Pikir
a. Preokupasi dalam pikiran: curiga dengan pamannya
b. Waham
: ditemukan (waham curiga)
c. Obsesi
: tidak ditemukan
d. Fobia
: tidak ditemukan
e. Gagasan rujukan
: tidak ditemukan
f. Gagasan pengaruh
: tidak ditemukan
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tensi
: 110/80 mmHg
4. Nadi
: 84 kali/menit
5. Suhu
: 36,7C
6. Frekuensi pernafasan
: 18x/menit
7. Sistem kardiovaskular
8. Sistem respiratorius
Suara
napas
vesikuler,
ronkhi
(-/-),
wheezing (-/-)
5
9. Sistem gastro-intestinal
B. Status Neurologis
V.
c. Mata
d. Pupil
: Isokor
e. Ofthalmoscopy
f. Motorik
g. Sensbilitas
: Normal
i. Fungsi luhur
: Baik
j. Gangguan khusus
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Anjuran : Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Trombosit, Leukosit),
fungsi hati (SGOT, SGPT), fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
VI.
EVALUASI MULTIAKSIAL
1. Aksis I:
WD: F20.0 Skizofrenia paranoid karena pasien terdapat gejala positif (waham
curiga, halusinasi auditorik)
DD: F25.2 Gangguan skizoafektif tipe campuran karena pasien terdapat gejala
positif (waham curiga, halusinasi auditorik, afek depresif, manik)
2. Aksis II: Tidak ada
6
PROGNOSIS
1. Faktor yang mempengaruhi prognosis:
Prognosis Baik
Awitan lambat
Ada faktor presipitasi yang jelas
Awitan akut
Riwatar sosial, seksual dan pekerjaan
Prognosis Buruk
Awitan muda
Tidak ada faktor presipitasi
Awitan insidius
Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan
pramorbid baik
Gejala gangguan mood (depresif)
Menikah
Riwayat keluarga dengan gangguan
pramorbid buruk
Perilaku autistik, menarik diri
Lajang, cerai
Riwayat keluarga dengan skizofrenia
mood
Gejala positif
Gejala negatif
2. Kesimpulan prognosis:
Quo ad vitam
: ad bonam
PSIKOTERAPI
a. Individu
Terapi secara individual dengan memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien mengenai penyakitnya serta pentingnya minum obat dan kontrol secara
teratur.
b. Keluarga
Terapi ini sangat berguna mengingat pasien skizofrenia seringkali dipulangkan
dalam keadaan remisi parsial. Topik penting yang dibahas dalam terapi keluarga
adalah proses pemulihan, khususnya lama dan kecepatannya. Selain itu diberikan
informasi dan edukasi kepada keluarga mengenai terapi yang diberikan kepada
pasien dan pentingnya untuk dipantau kontrol dan minum obat secara teratur.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa terapi keluarga adalah efektif untuk
menurunkan angka kekambuhan.
c. Sosioterapi (terapi kelompok)
Dilakukan dengan menyarankan pasien untuk mengikuti setiap kegiatan di RSJ
bersama dengan rekan lainnya untuk menjalin hubungan sosialisasi yang baik.