Anda di halaman 1dari 15

Skrining kanker serviks

dengan metode ispeksi


visual asam asetat (IVA)
Enrico Esbianto Syahputra

Skenario
Dokter A di Puskesmas Warnasari melakukan program pemeriksaan IVA dalam rangka
menemukan secara dini Ca cervix pada kelompok wanita di lokalisasi tuna susila. Dari
500 orang yang diperiksa, didapatkan 30 orang terdeteksi positif tes IVA. Sampel
yang terkumpul juga diperiksa PAPs smear yang lebih baik sensitivitasnya. Setelah
diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan PAPs smear ternyata dari yang
positif tes IVA hanya 6 orang dinyatakan sakit kanker cervix dan yang tes IVA (-)
ternyata ada 3 orang yang dinyatakan sakit kanker cervix.

Raena Sepryana 10 2012 309

Memahami dan mampu merencanakan kegiatan


skrining penyakit
Mampu memilih test yang spesifitas dan
sensitivitasnya baik
Mampu melaksanakan kegiatan penyuluhan yang
berkaitan dengan deteksi dini penyakit tertentu

Sasaran Belajar

Pemeriksaan IVA kurang sensitif


Rumusan Masalah

Skrining
Penyakit

Program
pemeriksaan IVA

Health
Promotion

Upaya promosi
kesehatan

Pemeriksaan IVA
kurang sensitif

Evaluasi
Program
Administrasi

Kesehatan
(actuating/evaluat
ion)

Epidemiologi Ca
Cervix
Agent

Host
Environment

Pencegahan

Primer, Sekunder,
Tersier

Kanker serviks
(kanker leher rahim)
adalah tumbuhnya
sel-sel tidak normal
pada leher rahim.
Kanker serviks
merupakan kanker
yang sering dijumpai
di Indonesia baik di
antara kanker pada
perempuan dan
pada semua jenis
kanker
HPV (Human
Papiloma Virus)

WHO menyebutkan 4 komponen


penting yang menjadi pilar dalam
penanganan kanker leher rahim, yaitu :
Pencegahan infeksi HPV
Peningkatan kewaspadaan
dengan program skrining yang
terorganisasi
Diagnosis dan tatalaksana
Perawatan paliatif untuk kasus
lanjut.

!!! DETEKSI
DINI

pemeriksaan asimptomatik pada satu


atau sekelompok orang untuk
mengklasifikasikan mereka dalam
kategori yang diperkirakan mengidap
atau tidak mengidap penyakit
Menentukan orang yang terdeteksi
menderita suatu penyakit sedini
mungkin sehingga dapat segera
memperoleh pengobatan.
Mencegah meluasnya penyakit
dalam masyarakat
Mendidik dan membiasakan
masyarakat untuk memeriksakan diri
sedini mungkin.
Mendapatkan keterangan
epidemiologis yang berguna bagi klinis
dan peneliti.

Sasaran Skrining
Setiap perempuan yang
berusia
antara
25-35
tahun
Ditemukan lesi abnormal
pada
pemeriksaan
sebelumnya
Mengalami
perdarahan
abnormal pervaginam

Mass Screening
Selective Screening
Single Disease Screening
Multiphasic Screening

Aman
Praktis
Terjangkau
Efektif
Available

IVA Test

Pap Smear

Ya
Ya
Ya
Ya
Ya

Ya
Tidak
Tidak
Ya
Tidak

Reliabilitas adalah suatu indikator tingkat, seberapa jauh pengukuran

Validitas

dapat direplikasi
kemampuan tes skrining tersebut mengukur sesuatu yang
seharusnya diukur

Sensitifitas

Spesifisitas

menggambarkan kemampuan tes skrining memprediksi


kemungkinan seseorang benar-benar menderita penyakit dari hasil
pemeriksaan positif
menurut tes
tes skrining
skrining memprediksi
NPV menggambarkan
kemampuan
kemungkinan seseorang benar-benar tidak menderita penyakit dari

PPV

Tes
Skrining

Diagnosis Pasti

Total

Sakit

Tidak Sakit

Positif

a (TP)6

b (FP) 24

a+b 30

Negatif

c (FN)3

d (TN) 467

c+d 470

Total

a+c (9)

b+d (491)

a+b+c+d 500

SENSITIFITAS

SPESIFISITAS

Sensitifitas
Spesifisitas

Nilai Predileksi
Positif (PPV)

Nilai Predileksi
Negatif (NPV)

PPV
NPV

Syarat syarat yang sebaiknya


diperhatikan jika melakukan
skrining
Tes harus cukup sensitif dan
spesifik
Tes dapat diterima oleh
masyarakat, aman, tidak
berbahaya, cukup murah
dan sederhana
Penyakit atau masalah yang
akan diskrining merupakan
masalah yang cukup serius,
prevalensinya cukup tinggi,
merupakan masalah
kesehatan
Kebijakan, intervensi atau
pengobatan yang dilakukan
setelah dilaksanakan skrining
harus jelas

Tujuan
Skrining
tercapai

Teknik Skrining dengan Metode IVA :


Dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut: Ruangan
tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi
litotomi, Meja/tempat tidur periksa yang
memungkinkan pasien berada pada posisi litotomi,
terdapat sumber kanker hanya untuk melihat leher
rahim, spekulum vagina, asam asetat (3-5%), swab-lidi
berkapas,
sarung
tangan.
Klasifikasi
IVA
Kriteria
Klinis
negative
Klasifikasi
IVAmerah muda, seragam, tidak
Tes Kategori
Halus, berwarna
berfitur, ektropion, servisitis, ovula Nabothi, dan lesi
acetowhite tidak signifikan
Tes positif

Bercak putih (acetowhite epithelium sangat jelas


terlihat dengan batas tegas dan meninggi, tidak
mengkilap

yang

terhubung

atau

meluas

SSK

(squamouscolumnar junction)
Dicurigai kanker

Pertumbuhan massa seperti kembang kol yang


mudah berdarah atau luka bernanah/ulcer

Program IVA di puskesmas


Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya
peningkatan kasus kanker serviks pemerintah telah
melakukan beberapa program untuk deteksi dini ca
serviks melalui puskesmas-puskesmas dimana
program IVA ini termasuk salah satu program
unggulan.

Pendekatan
Medik

Pendekatan
Perubahan
Perilaku

Pendekatan
Pendidikan

Pendekatan
Berpusat
pada Klien

Perubaha
n Sosial

Menurut Ewles dan Simnett 1994, Kerangka lima pendekatan yang menunjukkan nilai nilai yang dianut
Menentukan orang yang
terdeteksi menderita suatu
penyakit sedini mungkin
sehingga dapat segera
memperoleh pengobatan.
Mencegah
meluasnya penyakit
dalam masyarakat
Mendidik dan membiasakan
masyarakat untuk
memeriksakan diri sedini
mungkin.
Mendapatkan keterangan
epidemiologis yang berguna

The 5
Level of
Prevent
ion

Epidemiologi
Agent
Tipe virus
Infeksi beberapa tipe onkogenik
HPV secara bersamaan
Jumlah virus (viral load)

Host
Status imunitas
Jumlah paritas, dimana paritas lebih
banyak lebih berisiko mengalami
kanker

Environment
Merokok
Infeksi dengan penyakit menular
seksual lainnya
Penggunaan jangka panjang
kontrasepsi oral

Departemen Kesehatan RI (2007) :


Urutan Pertama
100 Kasus per 100 ribu penduduk
atau 200 ribu kasus setiap
tahunnya
70% kasus ditemukan stadium
lanjut

Pencegahan
Primer
Hindari hubungan sex terlalu
dini
Hindari berganti ganti pasangan
sex
Hindari pencucian vagina
Hindari kebiasaan menaburi
talk
Upayakan hidup sehat dan
periksa kesehatan secara
berkala dan teratur

Sekunder
Skrining
Deteksi dini
(Pap smear,
IVA, dll)
Operasi
Radioterapi
Kemoterapi

Tersier
Rehabilitasi

Kesimpulan
IVA test merupakan salah
satu screening test yang
sering digunakan sebagai
metoda untuk
melakukanpemeriksaan di
Puskesmas karena dapat
dilakukan dengan sumber
daya yang terbatas, dan hasil
yang cepat, tetapi memiliki
kekurangan sensitifitas yang
rendah

Anda mungkin juga menyukai