ETIOLOGI
Staphylococcus aureus merupakan organisme tersering penyebab osteomielitis terutama
osteomiletis akut yaitu kurang lebih 90% kasus. Tempat masuk dari bakteri ialah melalui kulit
yang terluka dan terinfeksi, lecet, dan jerawat atau bisul. Terkadang juga dapat melalui mukosa
membran selaput lendir dari saluran napas atas sebagai komplikasi dari infeksi tenggorokan atau
hidung. Bahkan bila menyikat gigi yang terlalu kuat dan menyebabkan inflamasi gusi dapat
mengakibatkan bakteremia transien. Adanya bakteremia, memainkan peranan penting dalam
menentukan bagian tulang yang berkembang menjadi osteomielitis (kemungkinan karena ada
trombosis lokal dan penurunan resistensi terhadap infeksi) selain itu juga menjelaskan mengapa
insiden osteomielitis lebih tinggi pada laki-laki dan lebih sering menyerang ekstremitas bawah.5
Selain itu bakteri lain yang dapat menyebabkan osteomielitis ialah Streptococcus dan
Pneumococcus terutama pada bayi. Dengan berkembangnya vaksin yang efektif maka
Haemophilus influenzae sudah jarang menyebabkan osteomielitis. 5 Bakteri lain yang dapat
menyebabkan osteomielitis yaitu E. colli, Aerogenus kapsulata, Salmonella tifosa, Psedumonas
aerogenus, Proteus mirabilis, Brucella, dan bakteri anaerobik yaitu Bakteroides fragilis.6
Grup B Streptococci
Staphylococcus auereus
Escherichia coli
Staphylococcus auereus
Streptococcus pyogenes
Haemophilus influenzae
Staphylococcus epidermidis
Staphylococcus auereus
- Pseudomonas aeruginosa
- Serratia mercescens
- Escherichia coli
Tabel 1. Organisme Penyebab Osteomielitis Berdasarkan Umur8
FAKTOR RESIKO
1. Sumber Infeksi
Osteomielitis dapat disebabkan oleh penyebaran hematogen, inokulasi langsung dari
mikroorganisme ke dalam tulang, atau fokus bersebelahan infeksi. Osteomielitis hematogen
biasanya melibatkan metafisis tulang panjang pada anak-anak atau badan vertebra pada orang
dewasa. Penyebab paling umum dari direct-inokulasi osteomielitis yaitu luka tembus dan
kontaminasi bedah. Osteomielitis fokus infeksi bersebelahan umumnya terjadi pada pasien
dengan penyakit pembuluh darah yang parah.1
2. Faktor Host
Faktor host dapat mempengaruhi individu untuk pengembangan osteomielitis. kekurangan
host yang menyebabkan bakteremia mendukung pengembangan osteomielitis hematogen.
kekurangan host yang terlibat dalam inokulasi langsung dari organisme atau penyebaran infeksi
bersebelahan dari daerah yang berdekatan dengan infeksi jaringan lunak terutama terlibat dalam
kurangnya pertahanan terhadap infeksi. Tiga kelompok pasien dengan kerentanan yang tidak
biasa untuk infeksi tulang akut adalah mereka dengan anemia sel sabit, penyakit granulomatosa
kronis, dan diabetes mellitus. Banyak faktor sistemik dan lokal mempengaruhi kemampuan host
untuk mendapatkan respon yang efektif terhadap infeksi dan pengobatan (Tabel 2).1
Systemic or Local Factors That Affect Immune Surveillance, Metabolism, and Local Vascularity
Systemic (Bs)
Local (BI)
Malnutrition
Chronic lymphedema
Venous stasis
Diabetes mellitus
Chronic hypoxia
Arteritis
Immune disease
Extensive scarring
Malignancy
Radiation fibrosis
Extremes of age
Neuropathy
Asplenia
HIV/AIDS
Ethanol and/or tobacco abuse
Tabel 2. Faktor Sistemik dan Lokal Mempengaruhi Kemampuan Host untuk Mendapatkan
Respon yang Efektif terhadap Infeksi dan Pengobatan.1
KLASIFIKASI
Osteomielitis merupakan penyakit yang kompleks, sehingga sistem klasifikasi yang
bervariasi telah dikembangkan disamping kategori umum yaitu akut, sub-akut, dan kronik.
System klasifikasi Waldvogel membagi osteomielitis dalam kategori hematogenous, contiguous
and chronic, sedangkan klasifikasi yang lebih baru menurut sistem klasifikasi Cierny-Mader
berdasarkan status dari proses penyakit, bukan etiologi, kronisitas, atau factor lainnya sehingga
istilah akut dan kronik tidak dipergunakan pada system Cierny-Mader derajat pada system ini
bersifat dinamik dan dapat berubah-ubah sesuai sesuai kondisi medik pasien, keberhasilan terapi
antibiotic dan pengobatan lainnya. 9,10
Hematogenous osteomyelitis
Anatomic type
Stage 1: medullary osteomyelitis
Stage 2: superficial osteomyelitis
Stage 3: localized osteomyelitis
Stage 4: diffuse osteomyelitis
Physiologic class
A host: healthy
B host:
Bs: systemic compromise
Bl: local compromise
Bls: local and systemic compromise
C host: treatment worse than the disease
Factors affecting immune surveillance,
metabolism and local vascularity
- Systemic factors (Bs): malnutrition,
renal or hepatic failure, diabetes mellitus,
chronic hypoxia, immune disease,
extremes of age, immunosuppression or
immune deficiency
- Local factors (Bl): chronic
lymphedema, venous stasis, major vessel
compromise, arteritis, extensive scarring,
radiation fibrosis, small-vessel disease,
neuropathy, tobacco abuse
Tipe Ib merupakan lesi di metafisis yang aneh yang berlokasi pada erosi
korteks, yang mungkin memberikan gambaran dari sarkoma osteogenik.
Tipe IIa berlokasi di korteks dan reaksi periosteal meniru osteoid osteoma.
Lesi tipe IIb merupakan abses meduler diafisis tanpa perusakan korteks tetapi
merupakan reaksi periosteal yang menyerupai kulit bawang mirip sarkoma Ewing.
Tipe IIIa merupakan osteomielitis primer pada epifisis dan tampak sebagai
gambaran konsentrik radiolusen. Tipe ini biasanya tampak pada anak-anak usia 4-5 tahun.
Tipe IIIb adalah osteomielitis subakut yang menyilang epifisis dan meliputi
baik epifisis maupun metafisis.
D. Lesi tipe IV merupakan lesi yang sama dengan lesi metafisis, yang didefinisikan sebagai
bagian dari tulang yang rata atau ireguler yang dibatasi oleh kartilago (pertumbuhan lempeng
apofisis, kartilago artikuler, atau fibrokartilago), seperti vertebra, pelvis, dan tulang-tulang
pendek seperti tulang tarsal dan klavikula (Nixon, 1978).
-
Tipe IVa meliputi tulang belakang dengan proses erosi atau destruksi.
Tipe IVb meliputi penutup tulang dari pelvis dan paling sklerotik tidak adanya
proses erosi maupun destruksi. Ezra, dkk menyebutkan tipe ini pada tahun 1993 dan 1997.
Tipe IVc meliputi tulang-tulang pendek, seperti tulang tarsal dan klavikula.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Luca Lazzarini, MD; Jon T. Mader, MD; Jason H. Calhoun, MD, 2004, Osteomyelitis in
2.
3.
4.
5.
Shalter, R.B., 1999. Textbook of Disorders and Injuries of the Muskuloskeletal System
Third Edition. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins
6.
7.
Rasjad, C., 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: Yarsif Watampone
Netter, F., 2015. Etiology and Prevalance of Hematogenous Osteomyelitis. Available
8.
9.
Medicine.
10. Khoshhal
K.,
Letts
R.
M.
Subacute
Osteomyelitis
(Brodie
Abscess).