Anda di halaman 1dari 19

Asam Folat dan Diare Akut

pada Anak-Anak
Oleh: Lia Laelatul Farida
(030.11.165)
Pembimbing: dr. R. Setiyadi, Sp.A
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PENDAHULUAN

DIARE (WHO)
kondisi dimana seseorang
mengalami tiga atau lebih kali
defekasi kurang padat atau encer
dalam satu hari ( atau lebih sering
jika dibandingkan dengan
kebiasaan normal individu
tersebut ).

DIARE
Penyebab penyebab
utama morbiditas dan
mortalitas pada anak-anak
usia dini di negara-negara
berkembang, dan
merupakan penyebab
penting terjadinya
malnutrisi.

TUJUAN PENELITIAN untuk memeriksa pengaruh asam


folat dalam upaya menurunkan keparahan diare akut pada
anak-anak usia dini.

SUBJEK DAN METODE


Uji coba bersifat single-blind dan acak terkonrol di Kecamatan

Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera utara,dari bulan


Agustus 2009 januari 2010.
Sampel :
-semua anak yang mengalami diare akut dengan usia 6 bln
hingga 5 thn.
Informed consent : semua orang tua partisipasi dan penelitian
ini disetujui komite Etik riset dari Fakultas Kedokteran,
Universitas Sumatera Utara.

Kriteria Inklusi

Kriteria Eksklusi

Anak dengan riwayat :


dehidrasi berat
Kolera
Konsumsi asam folat sebelumnya
Semua anak-anak yang
dalam kondisi kritis karena
mengalami diare akut
penyakit lain yang bersamaan
(malnutrisi berat, radang otak,
dengan usia 6 bulan hingga
meningitis, sepsis,
5 tahun.
bronkopneumonia, atau
tuberkulosis)
Persetujuan didapatkan dari orang tua tidak setuju untuk
semua orang tua partisipan
mengikuti penelitian

WHO mendefinisikan diare sebagai kondisi dimana

seseorang mengalami tiga atau lebih kali defekasi


kurang padat atau encer dalam satu hari ( atau lebih
sering jika dibandingkan dengan kebiasaan normal
individu tersebut ).
Pemulihan diare didefinisikan dengan
berkurangnya frekuensi defekasi hingga kurang
padat dari 3 kali sehari, konsistensi yang kurang
padat atau encer menjadi normal dan volume tinja
juga berubah normal, selama 48 jam.

Anak-anak yang ikut serta sebagai subjek penelitian menjalani

pencatatan riwayat standar dan pemeriksaan fisik menyeluruh, yang


mana seluuh proses dilakukan oleh seorang dokter.
Segera setelah dimasukkan dalam bangsal penelitian, anak-anak
dimasukkan ke dalam dua kelompok yang berbeda secara acak untuk
mendapatkan masing-masing 5 mg asam folat atau placebo dalam
interval 24 jam selama 5 hari. Terdapat 56 anak di tiap kelompok.
Tampilan asam folat dan placebo dibuat identik, dan dibungkus di
dalam kontainer yang dibuat identik pula.Subyek juga mendapatkan
terapi rehidrasi yang sesuai dengan panduan WHO dalam bentuk
cairan rehidrasi oral/oralit (ORS).

Setelah didaftar ke dalam penelitian, frekuensi dan volume diare


subyek, serta konsistensi feses dan durasi diarenya dicatat pada awal
dan setelah treatment. Semua anak berada di dalam bangsal
penelitian selama 5 hari diberikan dosis 3 x 5 mg.

Efek dari asam folat dan placebo terhadap frekuensi, volume,


dan durasi diare diperiksa menggunakan Student T-test
independen. Efeknya pada konsistensi feses diperiksa
menggunakan tes Chi-square. Hasilnya dinyatakan signifikan
secara statistik dengan nilai P <0,05 dengan 95% interval
keyakinan (95% CI).

ANALISIS DATA
Total ada 112 subyek yang diikutkan dalam penelitian,

dan mereka secara acak mendapatkan salah satu dari


5 mg asam folat (n=56) atau placebo (n=56) dalam
dosis tunggal harian selama 5 hari.
Karakteristik dasar subjek : Rata-rata usia subyek
dalam kelompok asam folat dan placebo adalah 22,6
bulan dan 25,6 bulan, masing-masing. Gender dan
berat/tinggi badan juga dicatat untuk memeriksa
status nutrisi subyek.
Subyek diperiksa untuk mengetahui keparahan diare
akut yang dialami sebelum mendapatkan treatment.

HASIL

Mean Duration of
diarrhhea (SD) ,
hours

Folic acid
group

Placebo
group

95% CL of
differences

P value

Initial treatment
until recovery

91.3
(24.82)

117.9
(22.08)

-36.50 to
16.64

0.001

Initial symptoms
until recovery

123.6
(32.9)

147.4(33.0
6)

-38.41 to
9.94

0.001

DISKUSI
Pada penelitian ini, kami merekrut subyek yang

mengalami diare. Rata-rata frekuensi diare


subyek adalah 5,3 kali dalam 24 jam, dengan
konsistensi tinja encer dan tidak padat, ratarata volume tinja sebanyak 76 mL per episode
dan rata-rata durasi diare sebanyak 30,8 jam.
Subyek adalah anak-anak usia 6 hingga 60
bulan, dengan usia rata-rata 24,1 bulan. Anakanak yang kurang dari 6 bulan tidak
diikutsertakan dalam penelitian ini

Peneliti berpendapat : rotavirus telah lama

diakui sebagai penyebab utama diare akut


pada anak-anak usia dini.
Usia puncak infeksi ini adalah antara 6 bulan
hingga 2 tahun, dan modus penyebarannya
adalah siklus fecal-oral dan pernapasan.
Peneliti lain seperti dari
Lima, Peru (1999) yang menyelidiki anak-anak
di bawah 5 tahun yang mengalami diare,
menemukan rotavirus di 52% subyek rawat
inap dan 35% di subyek non-rawat inap [selisih
rasio (OR) = 2,3%] dan 95% dari rotavirus pada
subyek rawat inap merupakan serotipe G1-G4.

Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, di bulan Agustus

2002 silam, rotavirus terbukti sebagai agen etiologi dari diare,


dengan dominasi serotipe 1.

Hasil penelitian ini :

Terbukti bahwa asam folat bermanfaat untuk menangani


diare akut encer pada anak-anak usia 6 hingga 60 bulan.
Pemberian folat secara oral, bahkan meski dalam dosis 3 x 5
mg per hari selama 5 hari, menurunkan frekuensi, volume,
dan durasi diare akut encer hingga subyek sembuh dari
diare.

Hasil penelitian lain :


Hasil dari sebuah studi dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa
asam folat oral secara signifikan menurunkan durasi diare akut
pada anak-anak.
Sebuah penelitian di Bangladesh melaporkan bahwa terapi
asam folat tidak menguntungkan secara klinis bagi bayi dan
anak-anak usia dini yang mengalami diare akut encer.

THANK YOU~

Anda mungkin juga menyukai