10 Puisi Persaudaraan Perdamaian - masih seputar puisi perang rusia, seperti yang sudah di sampaikan dalam
pembukaan 10 puisi percintaan rusia yang melanjutkan puisi perang satu sampai dengan tiga kini berlanjut ke tema
puisi perdamaian.
Tulisa di nison Villon
Saudaraku seummat yang hidup sesudah kami,
Jangan terhadap kami hatimu kau batukan,
Dapun, bila kau belasi kami yang malang ini,
Kaupun lantas saja di ampuni oleh Tuhan.
Kau lihat kami ini lima- 'nam orang bergantungan;
Daging kamin kerangka, menjadi tepung dan debu.
Kami yang malang ini janganlad tertawakan,
Tapi doakan: Tuhan mengampuni kami dan kamu.
By: FRANCOS VILLON
Nukilan dari: ,,Grand Testament" XVIII
,,Apa kaubuat," datang tanya tiba-tiba,
,,Sampai tersangka jadi pencuri di lautan?"
Yang ditanya buru-buru menjawab tanya:
,,Kenapa aku pencuri kaunamakan?
Karena aku membajak di lautan?
Dengan hanya sebuah kapal kecil dan lemah?
Aku kini pasti telah raja di lautan,
Andai aku bagai kau punya balantentara."
By: FRANCOS VILLON
Soneta buat Helena
Bila kau telah tua, duduk termenung di tepi senja,
Menyulam-nyulam dekat tungku dalam terang pelita,
Sen,dungkanlah sajakku dan takjubi kisah lama:
Akh, Ronsand memuja daku kala diri muda juwita.
Dapun, bila kau belasi kami yang malang ini,
Kaupun lantas saja di ampuni oleh Tuhan.
Kau lihat kami ini lima- 'nam orang bergantungan;
Daging kamin kerangka, menjadi tepung dan debu.
Kami yang malang ini janganlad tertawakan,
Tapi doakan: Tuhan mengampuni kami dan kamu.
By: FRANCOS VILLON
Soneta
Hidup-hidup aku mati: aku tenggelam dalam nyala.
Dalam panas membubus, aku menggigil kedinginan.
Bagiku hidup terlalu lemes, kadang kliwat kejam.
Kekesalan yang tak terkira seiring dengan gembira.
Selagi asyik ketawa, airmata pun cucurlah.
Kebaikanku larut, tenggelam masuk ke fanaan,
Aku menghijau dan layu seketika itu juga.
Demikian asmara sesuka hati memainkan daku.
Dan bila diri kuaangka di dalam cengkramab duka,
Di luar perhitungan, duka tah membebas daku.
Tapi bila taksiranku, langgeng adanya gembiraku,
Menjulang di laut nafsuku, bagai menara bercaya.
Maka pada duka semula ia hempaskan daku.
By: LOUISE LABBE
Beruang dan dua orang berteman
Dua orang berteman, lantaran perlu uang
mendapatkan seorang pedagang
untuk menjual kulit beruang
yang masih hidup tapi segera nyawanya akan dibuang