Anda di halaman 1dari 57

RIWAYAT HIDUP

Nama : dr. Hazrul Lutfi Hamid, Sp. THT


Pangkat / NRP : Brigadir Jenderal TNI
Jabatan : Ketua Komite Medik RSPAD - GS
Alamat : Jl. Jaya Wijaya VI/B-461 Harapan Jaya
Bekasi Telp. 021-8859974
Agama : Islam
Lahir di : Medan, tanggal 03 – 07 – 1956
Status : Kawin, Istri : drg. Effrida Adamy
Anak: 3 ( 2 Laki-laki, 1 Perempuan )

PENDIDIKAN : UMUM : SD, SMP, SMA DI MEDAN


Fak. KEDOKTERAN USU. 1981
DIK SPES THT FK- UI. 1997
MILITER : - SEPAMILWA1981/1982
- SEKALIH PA 1989
- SELAPA II KES 1999
- SUS STAFJEMEN HAN 2001
RIWAYAT JABATAN :

PAMA KESDAM I/ISK. MUDA 1982

DOKTER YONIF 111/KB 1982 - 1985

DOKTER YONIF 122/TS 1986 - 1987

KAPOLIN MEULABOH 1987 - 1988

Ps. WAKA RUMKIT TK IV/LSM 1989 - 1990

PAMA DITKESAD ( PPDS ) 1991 - 1997

DOKTER SPES THT 1998


B/P RS AK GANI KESDAM II/SWJ

KASI KESMIL KESDAM IX/UDY 1998 - 1999


• DANDENKESYAH SINGARAJA 1999-2000

• KARUMKIT TK.III DENPASAR 2001 - 2003

• WAKAKESDAM IX/UDAYANA 2003 – 2005

• KAKESDAM IX/UDAYANA 2005 - 2007

• KAKESDAM VII/WIRABUANA 2007 - 2008

• KADIS DUKKESOPS PUSKES –TNI 2008 - 2010

• WAKA RSPAD – GS 2010 - 2011

• KETUA KOMITE MEDIK RSPAD 2011 - ….


MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 755/MENKES/PER/IV/2011

TENTANG
PENYELENGGARAAN KOMITE MEDIK DI RUMAH SAKIT
DASAR NORMATIF BAGI KOMITE MEDIS

UU RUMAH SAKIT No. 44/2009


PERATURAN MENTERI KESEHATAN
INSTRUMEN AKREDITASI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 755/MENKES/PER/IV/2011
TENTANG
PENYELENGGARAAN KOMITE MEDIK DI RUMAH SAKIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa profesionalisme staf


medis perlu ditingkatkan untuk
menjamin mutu pelayanan kesehatan
dan melindungi keselamatan pasien
UNDANG-UNDANG NO.44 / 2009
TENTANG RUMAH SAKIT

PASAL 46

Rumah sakit bertanggung jawab secara


hukum terhadap semua kerugian yang
ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan
di rumah sakit
Penjelasan :
cukup jelas
UNDANG-UNDANG RUMAH SAKIT
PASAL 29
(1) Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban :
a. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah
sakit kepada masyarakat
b. dst, dst
r. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit
(hospital by laws)
Penjelasan Pasal 29 huruf r :
Yang dimaksud dengan peraturan internal RS (hospital
by laws) peraturan organisasi RS(corporate by laws) dan
peraturan staf medis rumah sakit (medical staf by laws) yang
disusun dalam rangka menyelenggarakan tata kelola
perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tata
kelola klinis yang baik (good clinical governance).
Dalam peraturan staf medis rumah sakit (medical staf
by laws) antara lain diatur kewenangan klinis (clinical
JCI CERTIFICATION
MS.4.00 requires organization to ensure that the
resources necessary to support requested
privileges are available or available within a
specified time frame, prior to granting privileges.
When developing a privileging system, whether
core format or laundry list format, organizations
must determine that there is sufficient space,
equipment, staffing and financial resources each
procedure/ privilege at each location where the
organization will offer that procedure.
Additionally, most organization are also
incorporating their focused profesional practise
evaluation requirements into their privilege
delineations.
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
1. Komite Medik adalah perangkat rumah sakit
untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical
governance) agar staf medis di rumah sakit
terjaga profesionalismenya melalui mekanisme
kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan Redefinisi
komite
pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis medis
2. Staf medis adalah dokter, dokter gigi, dokter
spesialis dan dokter gigi spesialis di rumah sakit.
3. Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat.
Pasal 1
4. Peraturan internal rumah sakit (hospital by
laws) adalah aturan dasar yang mengatur
tata cara penyelenggaraan rumah sakit
meliputi peraturan internal korporasi dan
peraturan internal staf medis
Redefinisi :
5. Peraturan internal korporasi (corporate by
Good
laws) adalah aturan yang mengatur agar Governance
tata kelola korporasi (corporate governance) sebagai
terselenggara dengan baik melalui issue sentral
pengaturan hubungan antar pemilik,
pengelola, komite medik di rumah sakit
6. Peraturan internal staf medis (medical staf
by laws) adalah aturan yang mengatur tata
kelola klinis (clinical governance) untuk
menjaga profesionalisme staf di rumah sakit
Pasal 1
7. Kewenangan Klinis (Clinical Privilege)
adalah hak khusus seorang staf medis
untuk melakukan sekelompok pelayanan
medis tertentu dalam lingkungan rumah
sakit untuk suatu periode tertentu yang
dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis
(clinical appointment). KONSEP DAN
8. Penugasan Klinis (Clinical Appointment) TERMINOLOGI
adalah penugasan Kepala / Dir. rumah sakit BARU
kepada seorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis di
rumah sakit tersebut berdasarkan daftar
kewenangan klinis yang telah ditetapkan
baginya.
9. Kredensial adalah proses evaluasi
terhadap staf medis untuk menentukan
kelayakan diberikan kewenangan klinis
(Clinical Privilege).
Pasal 1
10. Rekrendensial adalah proses reevaluasi
terhadap staf medis yang telah memiliki
kewenangan klinis (clinical privilege) untuk
menentukan kelayakan pemberian
kewenangan klinis tersebut
11. Audit medis adalah upaya evaluasi secara
profesional terhadap mutu pelayanan
medis yang diberikan kepada pasien KONSEP DAN
TERMINOLOGI
dengan menggunakan rekam medisnya BARU
yang dilaksanakan oleh profesi medis
12. Mitra bestari (peer group) adalah
sekelompok staf medis dengan reputasi
dan kompetensi profesi yang baik untuk
menelaah segala hal yang terkait dengan
profesi medis.
PASAL 2
Peraturan Menteri Kesehatan ini
bertujuan untuk mengatur tata kelola klinis
(Clinical Governance) yang baik agar
mutu pelayanan medis dan keselamatan
pasien di rumah sakit lebih terjamin dan
terlindungi serta mengatur
penyelenggaraan komite medik disetiap
rumah sakit dalam rangka peningkatan
profesionalisme staf medis KONSEP DAN
TERMINOLOGI BARU
PROFESIONALISME

Expert
Responsibility Ethical oriented
Corporateness Competensi
Transparansi
SOCIAL CONTRACT
PROFESIONALS - COMMUNITY

Clinical Privilege
Self Credentialing
Self Licensing

Moral Responsibility
High Standard of Competence

Marker Control
Working Condition PROFESIONALISME
Medical Council

Clinical Privilege

Registered Practitioners

Masyarakat / Pasien
PASAL 3
1) Untuk mewujudkan tata kelola klinis
(Clinical Governance) yang baik
sebagaimana dimaksud pasal 2, semua
pelayanan medis yang dilakukan oleh
setiap staf medis di rumah sakit dilakukan
atas penugasan klinis Kepala / Direktur Penataan
rumah sakit. Komite Medis
2) Penugasan Klinis sebagaimana dimaksud dengan konsep
pada ayat (1) berupa pemberian baru
kewenangan klinis (Clinical Privilege) oleh
Kepala / Direktur rumah sakit melalui
penerbitan surat penugasan klinis (clinical
appointment) kepada staf medis yang
bersangkutan
3) Surat Penugasan Klinis (Clinical
Appointment) sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diterbitkan oleh Kepala /
Direktur rumah sakit setelah mendapat
rekomendasi dari komite medik
PASAL 3
4. Dalam keadaan darurat Kepala / Direktur
rumah sakit dapat memberikan surat
penugasan klinis (Clinical Appointment) Penataan
tanpa rekomendasi komite medik. Peran

5. Rekomendasi komite medik sebagaimana


dimaksud pada ayat (3) diberikan setelah
dilakukan kredensial
BAB II
KOMITE MEDIK

PASAL 4
Komite Medik dibentuk dengan tujuan
untuk menyelenggarakan tata kelola
klinis (Clinical Governance) yang baik
agar mutu pelayanan medis dan
keselamatan pasien lebih terjamin dan
terlindungi
TUJUAN BARU KOMITE MEDIK
PASAL 5
1) Komite Medik merupakan organisasi Organisasi
Komite Medis
non struktural yang dibentuk di
rumah sakit oleh Kepala / Direktur
2) Komite Medik sebagaimana Hubungan
dengan
dimaksud pada ayat (1) BUKAN Manajemen RS
merupakan wadah perwakilan dari
staf medis

CARA PANDANG KELIRU


Komite Medis dan SMF dibubarkan, sekarang
tidak ada lagi Komite Medis dan SMF lagi
PASAL 6

Komite Medik dibentuk oleh


Kepala / Direktur rumah Sakit

Komite Medis bukan lagi


perwakilan SMF
PASAL 7
(1) Susunan organisasi Komite Medik sekurang-
kurangnya terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris dan Organisasi
c. Sub Komite Komite
(2) Dalam keadaan keterbatasan sumber daya, Medis
susunan organisasi Komite Medik sekurang-
kurangnya terdiri dari :
a. Ketua dan Sekretaris tanpa sub komite
atau
b. Ketua dan Sekretaris merangkap Ketua
dan anggota sub komite
PASAL 8
(1) Keanggotaan Komite Medik
ditetapkan oleh Kepala / Direktur
rumah sakit dengan
Personalia
mempertimbangkan sikap
profesional, reputasi dan perilaku Komite
Medis
(2) Jumlah keanggotaan komite
medik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disesuaikan dengan
jumlah staf medis di rumah sakit
PASAL 9
(1) Ketua Komite Medik ditetapkan
oleh Kepala/Direktur rumah sakit
dengan memperhatikan masukan
dari staf medis yang bekerja di
rumah sakit. Personalia
Komite
Medis
(2) Sekretaris komite medik dan
ketua sub komite ditetapkan oleh
Kepala/Direktur rumah sakit
berdasarkan rekomendasi dari
ketua komite medik dengan
memperhatikan masukan dari
staf medis yang bekerja di rumah
sakit.
PASAL 10
(1) Anggota komite medik terbagi dalam subkomite

(2) Subkomite sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri


dari :
a. Subkomite kredensial yang bertugas menapis Struktur
profesionalisme staf medis.
b. Subkomite mutu profesi yang bertugas Komite
mempertahankan kompetensi dan Medis dan
profesionalisme staf medis dan Tugas
c. Subkomite etika dan disiplin profesi yang Subkomite
bertugas menjaga disiplin etika, dan perilaku
profesi staf medis

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kerja


subkomite kredensial, subkomite mutu profesi, dan
subkomite etika dan disiplin profesi dilaksanakan
dengan berpedoman pada lampiran Peraturan Menteri
Kesehatan.
PASAL 11
(1) Komite Medik mempunyai tugas
meningkatkan profesionalisme staf medis
yang bekerja di rumah sakit dengan cara :

a. Melakukan kredensial bagi seluruh TIGA FUNGSI


staf medis yang akan melakukan • Kredensial
• Mutu
pelayanan medis di rumah sakit • Disiplin

b. Memelihara mutu profesi staf medis

c. Menjaga disiplin, etika dan perilaku


profesi staf medis
PROSES KREDENSIAL
Rekomendasi
Clinical Appointment

Mitra Bestari

Aplikasi
Clinical Privilege

Buku Putih
Praktisi Medis Clinical Privillage
SEGITIGA KREDENSIAL
Herkutanto, 2009)

DAFTAR
Mitra Bestari

Formulir Buku Putih


Clinical Privilege Clinical Privilege
PEDOMAN KREDENSIAL

UU Pedoman
Rumah Sakit Kredensial
dan Penyeleng
Kewenangan garaan
Klinis tugas
Anggaran Kredensial
Dasar & ( Clinical
PERSI Privilege) di
Rumah Sakit
PASAL 11
(2) Dalam melaksanakan tugas kredensial
komite medik memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. Penyusunan dan pengkompilasian Membentuk komite
daftar kewenangan klinis sesuai medis paradigma baru
dengan masukan dari kelompok staf adalah dengan
medis berdasarkan norma menyusun formulir
keprofesian yang berlaku. delineasi clinical
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan privillage
pengkajian :
1. Kompetensi
2. Kesehatan fisik dan mental
3. Perilaku
4. Etika profesi
PASAL 11
(2) Dalam melaksanakan tugas kredensial
...............(lanjutan) :

c. Evaluasi data pendidikan profesional


kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan.
d. Wawancara terhadap pemohon kewenangan
klinis. Kre
e. Penilaian dan pemutusan kewenangan klinis
yang adekuat den
f. Pelaporan hasil penilaian kredensial dan sial
menyampaikan rekomendasi kewenangan klinis
kepada komite medik
g. Melakukan proses rekredensial pada saat
berakhirnya masa berlaku surat penugasan
klinis dan adanya permintaan dari komite medik
h. Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan
surat penugasan klinis.
PASAL 11
(3) Dalam melaksanakan tugas memelihara
mutu profesi staf medis komite medik
memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan audit medis
b. Rekomendasi pertemuan ilmiah
Mutu
internal dalam rangka pendidikan Profesi
berkelanjutan bagi staf medis
c. Rekomendasi kegiatan eksternal dalam
rangka pendidikan berkelanjutan bagi
staf medis rumah sakit tersebut dan
d. Rekomendasi proses pendampingan
(proctoring) bagi staf medis yang
membutuhkan
PASAL 11
(4) Dalam melaksanakan tugas menjaga
disiplin, etika dan perilaku profesi staf
medis komite medik memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. Pembinaan etika dan disiplin Disiplin
profesi kedokteran. Profesi
b. Pemeriksaan staf medis yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin.
c. Rekomendasi pendisiplinan pelaku
profesional di rumah sakit dan
d. Pemberian nasehat/pertimbangan
dalam pengambilan keputusan etis
pada asuhan medis pasien.
PASAL 12
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
komite medik berwenang :
a. Memberikan rekomendasi rincian kewenangan
klinis (delineation of clinical privilege)
b. Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis
(clinical appointment)
c. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan
kewenangan klinis (clinical privilege) tertentu, dll
d. Memberikan rekomendasi perubahan/ modifikasi Komite Medik
rincian kewenangan klinis (delineation of clinical
privilege)
e. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit
medis
f. Memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran
berkelanjutan.
g. Memberikan rekomendasi pendampingan
(proctoring) dan
h. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan
disiplin
PASAL 13
(1) Kepala / Direktur rumah
sakit menetapkan kebijakan,
prosedur dan sumber daya Kepala RS
yang diperlukan untuk dan Komite
menjalankan tugas dan Medis
fungsi komite medik
(2) Komite medik bertanggung
jawab kepada Kepala/
Direktur rumah sakit.
PASAL 14
1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite
medik dapat dibantu oleh panitia adhoc.
2) Panitia adhoc sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit
berdasarkan usulan ketua komite medik
3) Panitia adhoc sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berasal dari staf medis yang tergolong sebagai mitra
bestari
4) Staf medis yang tergolong sebagai mitra bestari
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berasal
dari rumah sakit lain, perhimpunan dokter spesialis/
dokter gigi spesialis, kolegium dokter/dokter gigi,
kolegium dokter spesialis/dokter gigi spesialis, dan /
atau institusi pendidikan kedokteran/ kedokteran gigi.

PANITIA ADHOC
BAB III
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
Pasal 15
(1) Setiap rumah sakit wajib menyusun peraturan
internal staf medis dengan mengacu pada peraturan
internal korporasi (Corporate by laws) dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Peraturan internal staf medis disusun oleh komite


medik dan disahkan oleh Kepala/Direktur rumah Bylaws
sakit.

(3) Peraturan internal staf medis berfungsi sebagai


aturan yang digunakan komite medik dan staf medis
dalam melaksanakan tata kelola klinis yang baik
(good clinical governance) di rumah sakit.

(4) Tata cara penyusunan peraturan internal staf medis


dilaksanakan dengan berpedoman pada lampiran
Peraturan Menteri Kesehatan ini
BAB IV
PENDANAAN
Pasal 16

(1) Personalia komite medik


berhak memperoleh insentif
sesuai dengan kemampuan
keuangan rumah sakit. INSENTIF
(2) Pelaksanaan kegiatan komite
medik didanai dengan anggaran
rumah sakit sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
komite medik dilakukan oleh Menteri, Badan
Pengawas Rumah Sakit, Dewan Pengawas
Rumah Sakit, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dan
perhimpunan/assosiasi perumahsakitan dengan
melibatkan perhimpunan atau kolegium
profesi yang terkait sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


PASAL 18
(1) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 17 diarahkan untuk
meningkatkan kinerja komite medik dalam
rangka menjamin mutu pelayanan medis dan
keselamatan pasien di rumah sakit.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui :
a. Advokasi, sosialisasi dan bimbingan teknis.
b. Pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber
daya manusia dan.
c. Monitoring dan evaluasi.
(3) Dalam rangka pembinaan, Menteri, Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dapat memberikan
sanksi administrasi berupa teguran lisan
maupun teguran tertulis.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 19
Rumah sakit wajib menyesuaikan
organisasi komite medik sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan Menteri
Kesehatan ini dalam jangka waktu paling
lama 6 (enam) bulan sejak
diundangkannya Peraturan Menteri
Kesehatan ini.
MERUBAH KOMITE MEDIK DARI
PARADIGMA LAMA KE YANG BARU
ADALAH TUGAS DARI KOMITE MEDIS
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20
Pada saat Peraturan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku
a. Kep Men Kes Nomor 772/MENKES/SK/VI/2002
tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital by laws) sepanjang mengenai pengaturan
staf medis.
b. Kep Men Kes Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang
Pedoman Audit Medis.
c. Kep Men Kes Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tentang
Pedoman Penyusunan Peraturan Internal Staf Medis.

Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Ketentuan lama dicabut dan tidak berlaku lagi


PASAL 21

Peraturan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku


pada tanggal diundangkan

Saat mulai berlaku Peraturan :

11 April 2011
PERUBAHAN PARADIGMA KOMITE MEDIS
VARIABLE PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Karakteristik Serikat Pekerja Dokter Konsil Kedokteran


Tk.RS
Tujuan Kesejahteraan Dokter Proteksi Pasien

Tugas Rancu dengan Fokus pada


manajemen profesionalisme
Pemilihan Election (SMF) Selection (Direksi)

Tugas Kredensial Memilih calon staf baru Rekomendasi clinical


privilege
Tugas Audit Naming, Shaming, No Naming, No
Blaming Shaming, No Blaming
Tugas Disiplin Cenderung membela staf Mencabut clininical
privilege
Organisasi Banyak Panitia / Hanya 3 subkomite
Subkomite
HIERACHY OF INFLUENCE

UNDERSTANDING

KNOWLEDGE

INFORMATIONS
BEHAVIOR OF
A MULTIDIMENSIAL SYSTEM

HIGH LOW / HIGH HIGH / HIGH


RADICAL MATURE
CONCERN
FOR CHANGE

LOW / LOW HIGH / LOW


LOW
ANARCHY CONSERVATIVE

LOW HIGH

CONCERN FOR STABILITY


FOUR TYPES OF
RELATIONSHIP

Compatibility
COALITION COOPERATION

MEANS

CONFLICT COMPETITION
Incompatibility

Incompatibility Compatibility

ENDS
STRATEGI CLINICAL GOVERNANCE

disp

mutu

kred
Medical Excec Goverm
Director Direct Bonrd
The book of professions

The book of professions


Medic
Services

Clinic Medical Internal Corp


Prev practice Bylaws
Profession

Registered

Subkomite Subkomite Subkomite


kredensial Mutu Profesi Disiplin

MEDICAL STAFF BYLAWS


KEKELIRUAN CARA PANDANG 1

• Komite medis dan SMF dibubarkan, sekarang


tidak ada komite medis dan SMF
• Membentuk komite medis paradigma baru adalah
dengan menyusun formulir delineasi clinical
privillage
- Menunggu kolegium tertentu menerbitkan daftar
delineasi clinical privillage
• Merubah komite medik dari paradigma lama ke
yang baru adalah tugas dari komite medis
KEKELIRUAN CARA PANDANG 2

• Delineasi clinical privilege membatasi


kewenangan dokter
• Rumah sakit kecil sulit memiliki dan
menerapkan kredensial karena
keterbatasan jumlah dokter sebagai mitra
bestari
• Clinical appointment bertentangan dengan
STR yang diterbitkan Konsil Kedokteran
Indonesia
DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT
RSPAD GATOT SOEBROTO





 PENUGASAN KLINIS
 (CLINICAL APPOINTMENT)

 Nomor : / /2012/PK

 Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Ditkesad dengan ini memberikan penugasan klinis
kepada :

 dr. Hazrul Lutfi Hamid, Sp.THT-KL
 Brigadir Jenderal TNI

 Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, sesuai dengan
kriteria kolegium dan kemampuan khusus terlampir.

 Dikeluarkan di Jakarta, 2 Januari 2012
 Akhir masa berlaku 2 Januari 2014

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad


 dr.Komaruddin Boenjamin, Sp.U
 Brigadir Jenderal TNI

KEMAMPUAN KHUSUS

NO. JENIS TINDAKAN / OPERASI GRADE KETERANGAN

1 2 3 4

1 Total Laringektomi 3

2 Maksilektomi 3

3 Cochlear Implant 3

4 FESS 3

5 CAT,Timpanoplasti, Mastoidektomi,Mikrolaring,dll 3

6 Rhinoplasti dan Septoplasti 4

7 Tonsilektomi/ TE /TA 4

8 Allergi 4

 Keterangan :

 Grade 4 = Dapat melakukan tindakan sendiri
 3 = Dapat melakukan tindakan dengan didampingi oleh Konsultan/Asisten
 2 = Sebagai asisten operasi
 1 = Mengetahui teknik operasi
DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT
 RSPAD GATOT SOEBROTO

 DAFTAR NAMA KETUA/ANGGOTA SUBKOMITE-SUBKOMITE KOMITE MEDIK


 RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

NO NAMA PANGKAT/GOL/ NRP/NIP JABATAN KET


. KORPS
ORGANIK KOMITE MEDIK

1 2 3 4 5 6 7

1 dr. Djunaedi Ruray, Sp.PD Kolonel Ckm 31939 Ketua Subkomite Kredensial
dr. Ponco AP, Sp.B (KBD) Kolonel Ckm 33046 Anggota
dr. Altin Walujati, Sp.KJ Kolonel Ckm (K) 33329 Anggota
drg. Nadyanto, Sp.Pros Kolonel Ckm 32570 Anggota
dr. Budi S, Sp.THT Letkol Ckm 33264 Anggota

dr. Prihadi EW, Sp.JP Kolonel Ckm 33058 Ketua Subkomite Mutu Profesi
dr. Chairul Akmal, Sp.THT Kolonel Ckm 34129 Anggota
dr. Toto Imam S, Sp.OG Kolonel Ckm 31418 Anggota
dr. Soroy Lardo, Sp.PD Letkol Ckm 1920013119563 Anggota

dr. Achmad Dewanto, Sp.PD Kolonel Ckm 31441 Ketua Subkomite Etika & Disiplin
dr. Abraham Arimuko, Sp.KK Kolonel Ckm 32097 Anggota
dr. Agus Yunianto, Sp.BS Letkol Ckm 081311190165 Anggota
dr. Judi J Endjun, Sp.OG Penata Tk.I IV/b 140171763 Anggota
KEGIATAN KOMITE MEDIK
NO WAKTU TEMPAT KETERANGAN
1 2 MEI 2011 RSPAD GS Pembahasan & Penetapan
Sanksi Profesi dr. Anestesi
2 10 s.d 13 Okt Kesdam IM Supervisi, Advokasi &
2011 RS Tk.III BNA Sosialisasi Permenkes
RS Tk.IV LSM 755/PER/MENKES/IV/2011
3 2 Nop 2011 Kesdam III/Slw & Supervisi, Advokasi &
Jajaran Rumkit Sosialisasi Permenkes
755/PER/MENKES/IV/2011
4 6 s.d 8 Des 2011 Kesdam V/Brw & Supervisi, Advokasi &
Jajaran Rumkit Sosialisasi Permenkes
755/PER/MENKES/IV/2011
5 13 s.d 15 Jan Kesdam VII/Wrb Supervisi, Advokasi &
2012 RS Tk.II Pelamonia Sosialisasi Permenkes
RS Tk.IV Pare & 755/PER/MENKES/IV/2011
Bone
NO WAKTU TEMPAT KETERANGAN
6 24 s.d 25 Mei Kesdam IM Pembahasan Kasus Bedah
2012 RS Tk.III BNA
7 27 s.d 29 Juni Kesdam VII/Wrb Supervisi, Advokasi &
2012 RS TK.III Mndo Sosialisasi Permenkes
755/PER/MENKES/IV/2011
8 30 Juni s.d 2 Juli Kesdam IX/Udy Supervisi, Advokasi &
2012 RS Tk.III DPS Sosialisasi Permenkes
RS Tk.IV SGR 755/PER/MENKES/IV/2011
9 10 Juli 2012 RSPAD GS Pembahasan kasus Anestesi &
saran hukum
10 2 s.d 4 Des 2012 Kesdam XVI/PTM Supervisi, Advokasi &
Sosialisasi Permenkes
755/PER/MENKES/IV/2011
11 14 s.d 15 Jan Rumkit Tk. II Penjelasan proses kredensial
2013 Soepraoen Malang di Rumkit TNI AD

Anda mungkin juga menyukai