DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Pengantar
GEOSTATISTICS
Disarikan dari buku Penuntun Matakuliah
Geostatistik oleh: Dr.Ir. Totok Darijanto,
Rekayasa Pertambangan ITB, 1999-2000

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

PENGERTIAN ISTILAH
Kita mengenal: Diffractogram, Seismogram,
Correlogram
gram = gambar/ grafik
VARIOGRAM = variance + gram
SEMIVARIOGRAM = setengah dari variance.
Variance, menunjukan jumlah (sigma) selisih
dua nilai, dikuadratkan, dibagi jumlah data

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

SEMIVARIANCE
Salah satu ukuran statistik dasar dalam
geostatistik yaitu SEMIVARIANCE
Dipakai untuk menunjukan laju perubahan dari
suatu variabel regional pada orientasi tertentu.
Menunjukan ukuran derajat ketergantungan
spasial antara observasi , yaitu pengukuran
titik dari suatu sifat/nilai, misal: kedalaman,
elevasi dsb

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

SEMIVARIANCE
h

nh
2
(
x

x
)
i
i
ih

2n

X i = nilai dari suatu regionalized variabel X yang diambil

pada lokasi ke- i dan X i+h nilai lain yang diambil sejarak
h darinya
Jumlah pasangan titik yaitu n
Kita hitung semivariance untuk nilai h yang berbeda dan
hasilnya diplot sebagai variogram, suatu bentuk analog
dari correlogram

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

SEMIVARIOGRAM
Hasilnya disebut experimental
semivariogram, untuk membedakan
dengan theoretical semivariogram.
Hasil experimental semivariogram
diestimasi dengan model matematik yaitu
theoretical semivariogram

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

SEMIVARIOGRAM
Semivariance

juga dapat dipakai untuk

membedakan nilai perbedaan, rumus:

( xi xi h )

(x x

i i h )
n

2n

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

LAG
Menghitung nilai (SAMPLING) DENGAN JARAK YANG
SAMA (BISA VERTIKAL ATAU HORIZONTAL)

h=1

h=2
h=3

h=4

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

PARAMETER STATISTIK
X
s

1
n

1
x

1
n
X

1
2

i
x

VARIAN
Simpangan baku (STANDARD DEVIATION) =
akar dari varian
Nilai RERATA (ARITHMATICS MEAN) dari
sampel erat kaitannya dengan nilai rerata dari
populasi

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

PARAMETER STATISTIK
Titik tengah
kelas, Xi (cm)

Frekuensi, f

fi Xi

153

765

158

20

3.160

163

42

6.846

168

26

4.368

173

1.211

100

16.350

16350
163,50 cm
100

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

PARAMETER STATISTIK
MEDIAN: nilai yang terletak di tengah
Jajaran ganjil: 3, 4, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
mempunyai median: 6
Jajaran (genap): 3, 4, 4, 5, 6, 8, 8, 8, 9, 10
mempunyai median: (6+8)/2 = 7
MODUS (mode): Nilai yang paling banyak muncul (frekuensi terbesar)
kumpulan: 3,4,4,5,6,8,8,8,9,10 mempunyai modus 8
kumpulan: 3,4,4,5,6,8,8,9,10 mempunyai modus 4 dan 8, disebut bimodal.
Jika banyak modus lebih dari dua disebut multimodal
kumpulan 3,4,5,6,8,9,10 tidak mempunyai modus
X
notasi modus:

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

PARAMETER STATISTIK

KOEFISIEN VARIASI (coefficient of variation):

Koefisien variasi CV

simpangan baku
S

rerata
X

Koefisien variasi yang tinggi menunjukan nilai data

yang melebar. Pada mineralisasi nilai data yang
melebar tersebut umumnya menunjukan sekelompok
nilai pada kadar rendah dan ekor yang panjang pada
kadar tinggi (ciri distribusi positive skewness)

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

PARAMETER STATISTIK
Nilai 7

Lokasi 1

8 10 9

3 4

11 11 13 11 12 16

10

12 10 11

10 12

15 ppm

11 12 13 14

15 16

17

frekuensi
4
3
2
1
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

ppm

Walaupun data diacak, bentuk histogram akan tetap, rerata=mode=median

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

GRID BLOK TAMBANG

1 1 1 1 2 2 2

1 1

1 1 2 2 2 3 2

2 2

1 2 2 2 2 4 3

3 2

1 2 2 4 4 5 5

3 3

2 2 3 7 8 6 7

2 2

2 2 4 7 9 7 6

4 2

2 2 4 5 8 6 5

4 2

1 2 3 3 2 4 5

2 2

1 1 2 2 2 2 3

1 1

1 1 2 2 2 2 2

1 1

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

GRID BLOK TAMBANG

Pada suatu area, dengan berbagai

macam data kadar unsur tertentu (atau
porositas), sebagai populasi, jika dipilih
daerah tertentu saja maka akan
menghasilkan bentuk histogram yang
berbeda (bentuk distribusinya juga
berbeda)

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

GRID BLOK TAMBANG

8

Histogram untuk data

daerah merah

1
1 2

3 4 5 6 7 8 9

1 1 1 1 2 2 2 2

1 1 1

1 1 2 2 2 3 2 3

2 2 1

1 2 2 2 2 4 3 3

3 2 1

1 2 2 4 4 5 5 5

3 3 2

2 2 3 7 8 6 7 6

2 2 2

2 2 4 7 9 7 6 5

4 2 2

2 2 4 5 8 6 5 7

4 2 1

1 2 3 3 2 4 5 3

2 2 1

1 1 2 2 2 2 3 2

1 1 1

1 1 2 2 2 2 2 2

1 1 1

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

GRID BLOK TAMBANG

Histogram untuk
data daerah
merah dan hijau

1
1 2

3 4 5 6 7 8 9

1 1 1 1 2 2 2 2

1 1 1

1 1 2 2 2 3 2 3

2 2 1

1 2 2 2 2 4 3 3

3 2 1

1 2 2 4 4 5 5 5

3 3 2

2 2 3 7 8 6 7 6

2 2 2

2 2 4 7 9 7 6 5

4 2 2

2 2 4 5 8 6 5 7

4 2 1

1 2 3 3 2 4 5 3

2 2 1

1 1 2 2 2 2 3 2

1 1 1

1 1 2 2 2 2 2 2

1 1 1

GRID BLOK TAMBANG

Histogram untuk
semua data (area
kuning, hijau, merah)

40
30
20
10

1 2

3 4 5 6 7 8 9

1 1 1 1 2 2 2 2

1 1 1

1 1 2 2 2 3 2 3

2 2 1

1 2 2 2 2 4 3 3

3 2 1

1 2 2 4 4 5 5 5

3 3 2

2 2 3 7 8 6 7 6

2 2 2

2 2 4 7 9 7 6 5

4 2 2

2 2 4 5 8 6 5 7

4 2 1

1 2 3 3 2 4 5 3

2 2 1

1 1 2 2 2 2 3 2

1 1 1

1 1 2 2 2 2 2 2

1 1 1

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

GRID BLOK TAMBANG

Jika diketahui cut-off grade adalah 2%

(nilai yang prospek) maka blok (misal
dimensi 50 x 50 m2) yang mempunyai
kadar sama dan lebih dari 2% mempunyai
sebaran seperti pada gambar berikut:

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

GRID BLOK TAMBANG

1

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

GRID BLOK TAMBANG

Bentuk histogram
untuk setiap area
tidak simetris.
Misal: Karena alasan
teknis penambangan
hanya bisa dilakukan
pada area 100 x 100
m2 (empat blok
berdekatan) maka
tidak semua blok
dapat ditambang

10

1
1 2 3 4 5 6 7

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MACAM DIAGRAM PENCAR (SCATTER

DIAGRAM)
Y

Linier

Parabolik, non-linier

Tak ada hubungan

Antara X dan Y

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Rumus dasar
1 n
s xy
( xi x)( yi y )

n 1 i 1
r

s xy
sx s y

kovarian (covariance)

koefisien korelasi

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Contoh:

xi yi

( xi x) ( yi y ) ( xi x) 2

( yi y ) 2 ( xi x)( yi y )

-1

-3

-1

10

+1

+4

16

18

12

26

S2 =

13

S=

3.6

x2

y6

3.5
r
0.97
(1)(3.6)

Sxy = 3.5

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

VARIABEL TER-REGIONAL
(REGIONALIZED VARIABLE)

Suatu variabel dikatakan terregional jika

terdistribusi dalam ruang dan biasanya mencirikan
suatu fenomena tertentu (misal kadar logam yang
merupakan karakteristik mineralisasi)
Secara lokal mempunyai aspek erratic (adanya
zone lebih kaya dibandingkan lainnya).
Sampel yang diambil dari zona lebih kaya akan
memiliki nilai rerata lebih tinggi dibanding dengan
sampel dari zona yang lebih miskin.

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

VARIABEL TER-REGIONAL
(REGIONALIZED VARIABLE)
Maka nilai variabel terregional f(x)
tergantung pada posisi letak ruang x.
Secara umum (rerata) akan menunjukan
aspek terstruktur dengan fungsi tertentu.
Karena aspek erratic, kajian langsung pada
variabel terregional tidak memungkinkan,
karenanya memerlukan beberapa hipotesis.

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM

Suatu titik dapat di-ekspektasi nilainya berdasarkan

perbedaan rerata dua titik lain yang diketahui nilainya
(titik sampling), yang berjarak tertentu (misal h).
Perbedaan rerata nilai dapat menjadi < 0 atau > 0,
sehingga dikuadratkan agar selalu > 0
Perbedaan kuadrat tersebut diasumsikan sebagai
ekspektasi dari:

z ( xi ) z ( xi h )

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM

Sehingga definisi variogram menjadi:

2 ( h ) var z ( xi ) z ( xi h )
dimana :
2 ( h ) variogram,

var variance

Dari fungsi tersebut maka dapat

didefinisikan semivariogram sebagai berikut

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM

semivariogram:
N

(h )

z
(
x
)

z
(
x
)

i
ih
i 1

2 N(h)

Dimana:
(h) = (semi) varogram untuk arah tertentu dan jarak h
h = 1d, 2d, 3d, 4d (d = jarak antar conto)
z(Xi) = nilai (data) pada titik Xi
z(Xi+h) = data pada titik yang berjarak h dari Xi
N(h) = jumlah (banyaknya) pasangan data

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM
contoh sederhana:
2

N(a) = 6
N(2a) = 5
N (3a) = 5

(0) 0
(a) 1 (12 32 0 2 0 2 2 2 2 2 ) 1.5
12

( 2a ) 1 ( 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 ) 3

10
(3a ) 1 ( 2 2 32 32 4 2 0 2 ) 3.8
10

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM

4
3
2

1
0

2a

3a

>>

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM

Contoh: data kadar emas (dalam ppm) di sepanjang urat

dengan jarak pengambilan sampel (d) setiap dua meter:

Nilai (ppm)

lokasi

10

11

11

13

11

11

10

12

15

14 15

16

17

12

10

16

11

12

10

12 13

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM
(7 9) 2 (9 8) 2 (8 10) 2 ...... (10 12) 2 (12 15) 2
(2)
ppm 2
2 16
(4 1 4 ......... 4 9) 74

2,31 ppm 2
32
32
(1 1 1 1 ....... 1 25) 101
( 4)

3.36 ppm 2
2 15
30
(9 0 9 1 ......... 4 4 16) 99
(6)

3.54 ppm 2
2 14
28
(4 4 9 9 ........ 25 0 16) 100
(8)

3.85 ppm 2
2 13
26
(9 4 4 4 36) 57
(24)

5.70 ppm 2
25
10
Notes: jarak sampel 2m,

(2) = (2m) ; (4) = (4m)

dst

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

MENGHITUNG VARIOGRAM
9.00
8.00

Varian
populasi

7.00
6.00
5.00
4.00
3.00

Variogram

2.00
1.00
0.00
0

10 12 14 16

18 20

22 24

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Bagian-bagian dari (semi) variogram

Semi variogram

sill

= sampel
= model
nugget

range

Lag

mh

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Model Variogram
(variogram teoritis)
Model Sferis

(h)
() = C

2/3 a

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Model Variogram
(variogram teoritis)
Model Eksponensial

(h)

() = C

2a

3a

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Model Variogram
(variogram teoritis)
(h)

Model Parabolik

() = C

2a

DJOKO WINTOLO - TEKNIK GEOLOGI FT-UGM

Thanks you