( NIDDM )
PENGERTIAN
Suatu keadaan dimana terjadi defisiensi insulin dan atau resisten
terhadap
insulin
(insulin
resetent),
sehingga
mempengaruhi
nekrosis
(nekrosis
koagulasi
akibat
gangguan
Obesitas (kegemukan)
Faktor diet
Faktor lingkungan.
Glukosuria
PATHOFISIOLOGI/PATHOGENESA
Pathfisiologi NIDDM
Defisiensi
insulin,
berkurangnya
sekresi
insulin
yang
tubuh
sehingga
terjadi
hiperinsulinemia
Menurunnya
regulasi
reseptor
dan
respon
terhadap
ini
merusak
pelindung
myolin
menyebabkan
Neuropathy Diabatik.
kapiler
mengakibatkan
penebalan
membran
Pathofisiologi Gangren
Pathogenesis
dari
jaringan
diabatik
disebabkan
oleh
kombinasi beberapa sebab yaitu kelainan vaskuler (macromicroangiopati/MM-MD) neopati dan infeksi.
Kelainan Vaskuler
Neuropati
Beberapa faktor : Mikroangiopati dan faktor metabolisme berperan
untuk terjadinya neuropati, dapat berupa gangguan motorik,
sensorik, dan autonom.
1. Syaraf autonom
Gangguan pada pengeluaran keringat sehingga kaki kering dan cenderung untuk
mendapatkan infeksi.
1. Syaraf Sensorik
Hilangnya rasa sakit. Adanya trauma yang melebihi ambang rasa sakit tidak
menyebabkan adanya reaksi menghindar. Tekanan yang berlebihan terus-menerus
akibat tidak adanya rasa sakit menyebabkan ulkus yang dapat meluas.
1. Syaraf Motorik
1. Menyebabkan kelumpuhan pada pembagian otot dan ketidak
seimbangan kekuatan beberapa kumpulan otot. Apabila
berlangsung lama mengakibatkan deformitas yang dapat
menimbulkan tekanan berlebihan sehingga mudah ulserasi,
infeksi dan terjadi gangren.
TEST DIAGNOSA
Plasma proinsulin
PENGOBATAN
Ringan
atau
lokasi
bukan
daerah
ekstremitas
Zat kimia
Virus
Lain-lain
Pankreas Langerhans
Insulitis
Respon imunologik
Faktor Genetik
Delayed
Hypersensitivity
Hipoplasi
Regenerasi
Insulitis
Kerusakan
Buta sel
Faktor Induksi
Functioning tumor
Overnutrition
Malnutrition
Obesitas
Strees unknow
Skema Patogenesis Gangren Diabetik
DIABET
DIABETES
MILITUS
?
Angiopati
Neuropati
Autonom
Macroangiopati Mikroangiopati
Sensorik
Motorik
Keringat
berkurang
Hip dan
anastesi
Kulit kering
Perubahan atrofi merusak
Trauma yang
kulit
timbul fisura tak terasa
Perubahan
tulang
Atrofi otot
Deformitas
tulang
Ulserasi
Perubahan
sikap tubuh
Infeksi
Ulserasi
Daerah
penekanan
baru
Infeksi
Infeksi
G
angren hebat
Gangren/
Ulserasi
Moderat
volume
cairan
dalam
tubuh
sehubungan
sangat
(fatique)
sehubungan
dengan
1. Potensial
terjadinya
integritas
kulit
sehubungan
umum
intervensi
diberikan
untuk
mengatasi
atau
Pengobatan sistemik
Pengobatan lokal:
Debridemant
Drainage
Amputasi kecil
Amputasi besar
PENDIDIKAN KESEHATAN
Kebersihan kulit
1. Jelaskan
tentang
pentingnya
kontrol
teratur
ke
dokter/RS/Puskesmas
1. Ajarkan cara mengatasi strees untuk mencegah komplikasi
1. Berikan informasi yang adekuat mengenai asuhan dan
tindakan yang akan dilaksanakan
DAFTAR PUSTAKA :
Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi Kedua, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta, 1987.
Donna D, Marilyn. V, Medical Sugical Nursing, WB Sounders,
Philadelpia 1991.
Doenges E Marilynn, F.A Davis Company Philadelphia Edition 3 ,
1989
Koping individu yang tidak efektif sehubungan dengan perawatan yang lama di
rumah sakit.
KETOASIDOSIS DIABETIK
PENDAHULUAN
Ketoasidosis merupakan keadaan kegawatan medis yang disebabkan karena
meningkatnya keasaman tubuh oleh bahan-bahan keton akibat defisiensi insulin, dan
memerlukan perawatan di rumah sakit.
PATOFISIOLOGIS
Gejala dan tanda-tanda yang tampak pada ketoasidosis dapat dikelompokan menjadi
dua jenis, yaitu akibat hiperglikemia dan akibat ketogenesis.
Hiperglikemia menimbulkan diurisis osmotik dengan hipovolemik, renjatan (syok)
dan dehidrasi.
Defisiensi insulin merupakan penyebab utama glukoneogenesis, yang kemudian
menambah hiperglikemia. Defisiensi insulin yang menyebabkan lipolisis, yang pada
mulanya tidak banyak berpengarus. Bersama-sama dengan peningkatan kadar
glukosa, kekurangan insulin ini menimbulkan ketogenesis dengan akibat asidosis
metabolik. Glukagon, somatotropin, katekolamin, dan kortisol adalah hormon stress
yang meningkatkan kadarnya pada keadaan gawat seperti ini.
Data-data baru membuktikan pentingnya peran glukagon dalam produksi benda
keton (Mc. Garry, 1976). Defisiensi insulin menyebabkan lipolisis yang selanjutnya
akan meningkatkan pengangkutan kadar asam lemak bebas ke hati. Sedangkan
peningkatan glukagon akan merangsang karnitin di hati, dan perangsangan ini dapat
menyebabkan karnitil asiltransfase bertambah. Enzim ini berperan mengolah asam
lemak bebas menjadi benda keton. Perbandingan ratio tertentu kadar insulin :
glukagon diperlukan untuk peningkatan ketogenesis ini.
GEJALA KLINIS
Penderita berada dalam kesadaran yang menurun, pernapasan kussmaul (asidosis),
renjatan (syok), dan dehidrasi.
PEMERIKSAAN
Keadaan elektrolit pada ketoasidosis
Intra sel
air
Na. +
K+
PO4 ClMg ++
Ekstra sel
air
Na +
K+
PO4 ClMg ++
rehidrasi tampak dari tekanan darah dan diurisis menjadi normal. Dehidrasi juga
mengurangi osmolaritas darah dan kadar hormon stres, sehingga kadar glukosa
darah tampak berkurang pada jam-jam pertama.
1. Insulin (Intravena, perinfus).
Sesudah pemberian bolus insulin intravena yang diberikan, maka insulin intravena
selanjutnya diberikan dalam larutan NaCl 0,9 % dalam botol terpisah dengan
cairan infus agar kecepatan tetesannya dapat diatur terpisah dengan laju tetesan
infus untuk rehidrasi. Jumlah satuan insulin perjam bergantung pada kadar
glukosa darah yang diperiksa setiap 1 - 2 jam.
1. Pengendalian faktor pencetus.
Faktor pencetus yang terpenting alah infeksi (78 % dari kelompok 28 pasien),
sehingga pemberian antibiotik spektrum luas segera dilakukan sambil menunggu
hasil biakan kuman.
PENATALAKSANAAN
Diagnosis:
Prosedur:
Pemantauan:
Astrup: bila pH < 7 waktu masuk, periksa tiap jam sampai pH = 7,1, selanjutnya
tiap hari.
Dehidrasi.
PENGOBATAN
Heparin : bila ada DIC atau bila hiperosmolar berat (380 mOsm/L).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan volume cairan : Kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan
pengeluaran yang berlebihan (diuresis osmotik) akibat dari hiperglikemia.
Data penunjang:
Kesadaran menurun
Elektrolit abnormal
Keringat banyak
Urine banyak