Disusun Oleh:
NIM : 2211040159
2022
A. TINAJUAN TEORI
1. Definisi
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan
adanya hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi
insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Dapat terjadi kerusakan
jangka panjang dan kegagalan pada berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf,
jantung, serta pembuluh darah apabila dalam keadaaan hiperglikemia kronis
(American Diabetes Association, 2020).
Diabetes Melitus atau sering disebut dengan kencing manis adalah suatu
penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup
insulin atau tidak dapat menggunakan insulin (resistensi insulin), dan di
diagnosa melalui pengamatan kadar glukosa di dalam darah. Insulin
merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berperan
dalam memasukkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk
digunakan sebagai sumber energi (IDF, 2019).
Menurut WHO, Diabetes Melitus adalah suatu gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah
disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai
akibat dari insufisiensi fungsi insulin.
2. Etiologi
Etiologi diabetes mellitus menurut M. Clevo Rendy dan Margareth Th, 2019
yaitu:
a. Diabetes mellitus tergantung insulin (DM tipe I)
1) Faktor Genetik
2) Faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Ini
3) Faktor lingkungan
Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel beta pankreas sebagai
tipe I. Pemicu tersebut dapat berupa infeksi virus (campak, rubela, atau
di daging asap dan awetan. Akibat pajanan terhadap virus atau bahan
oleh hati, otot 9 rangka, dan jaringan adiposa. DM tipe II yang baru
3. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis yang serig dijumpai pada pasien DM menurut Bararah dan
utama yang dirasakan oleh setiap pasien. Jika konsentrasi glukosa dalam
darah tinggi, ginjal tidak mampu menyerap kembali semua glukosa yang
Ketika glukosa yang berlebihan diekskresikan ke dalam urin, ekresi ini akan
berkemih (poliuria).
b) Polidipsia merupakan peningkatan rasa haus akibat volume urine besar dan
fungsi imun, dan penurunan aliran darah pada penderita diabetes kronik.
e) Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan darah pada pasien diabetes
dasar utama yang berasal dari unsur protein. Akibat banyak persyarafan
bahan dasar utama dari protein dan unsur makan yang lain. Pada penderita DM
gangguan. Selain itu luka yang sulit sembuh juga dapat diakibatkan oleh
i) Mata kabur yang disebabkan gangguan refraksi akibat perubahan pada lensa
Resiko infeksi
Poliuri
Sklerosis mikrovaskuler
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan Kekurangan volume cairan Neuron
Perubahan persepsi
sensori perabaan
Gangguan fungsi penglihatan
dalam sel-sel hati dan sel-sel otot. Proses glikogenesis ini mencegah
hiperglikemia ( kadar glukosa darah > 110 mg /dl ). Jika terdapat defisit
sel-sel beta telah dihancurkan oleh proses autoimun. Akibat produksi glukosa
tidak terukur oleh hati, maka terjadi hiperglikemia. Jika konsentrasi klokosa
dalam darah tinggi, ginjal tidak dapat menyerap semua glukosa, akibatnya
peningkatan berkemih (poli uri) dan rasa haus (polidipsi). Defisiensi insulin
ninsulin yaitu resistensi insulin dan ganguan sekresi insulin. Resistensi insulin
ini disertai dengan penurunan reaksi intra sel sehingga insulin menjadi tidak
tingkat normal atau sedikit meningkat. Namun jika sel beta tidak mampu
mengimbangi peningkatan kebutuhan insulin maka kadar glukosa darah
maka awitan DM tipe 2 dapat berjalan tanpa terdeteksi. Gejala yang dialami
pada kulit yang lama sembuh, infeksi vagina atau pandangan yang kabur jika
6. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
a. Pemeriksaan darah
No Pemeriksaan Normal
makan
d. Kultur pus Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik
1. Diit
kandungan kalorinya
Diit IV s/d V: diberikan kepada penderita dengan berat badan normal. Diit
VI s/d VIII: diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja dan diabetes
komplikasi.
2. Latihan jasmani
3. Penyuluhan
insulin.
intraselueler.
b. Insulin
1) Suntikan insulin subkutan
c. Cangkok Pankreas
saudara kembar identik. (M. Clevo Rendy dan Margareth Th, 2019).
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
pengkajian perlu dikaji biodata pasien dan data data untuk menunjang
1. Riwayat Kesehatan
a. Pola persepsi
c. Pola eliminasi
gangguan.
f. Kongnitif persepsi
h. Peran hubungan
i. Seksualitas
menurun dan terjadi impoten pada pria. Risiko lebih tinggi terkena
k. Nilai kepercayaan
3. Pemeriksaan Fisik
infeksi.
dari normal dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan
Cooperative(CMC)
2. Diagnosa Keperawatan
3. Rencana keperawatan
2. pusing menurun 5
3. lesu menurun 5
Observasi :
Teraupetik :
Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada
atau memburuk
Edukasi :
Tujuan :
ADA. (2020). Introduction : Standards of medical care in diabetes-2021. Diabetes Care, 44,
1–2. https://doi.org/10.2337/dc21-Sint
IDF. (2019). IDF DIABETES ATLAS (9th ed.). BELGIUM: International Diabetes federation.
PERKENI, Jakarta.
Dewi, S.R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish
Restyana N.R. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Artikel. Medical Faculty. Lampung University.
Rendy, M. Clevo & Margareth, TH. 2019. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Penyakit
LeMone, Priscilla., Burke, Karen. M., & Bauldoff, Gerene.(2016). Buku Ajar Keperawatan