Anda di halaman 1dari 5

Cara Konversi Koordinat GeografisUTM

Salam olah raga jari, alias klikers, pengguna program pemetaan. Post kali ini saya tidak
akan memberikan tips yang macem-macem atau rumit. Cukup yang mudah namun
bermanfaat, Yaitu konversi koordinat.
Nah, koordinat adalah suatu sistem yang digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi
berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Bagaimanapun juga, menunjukkan suatu lokasi
selalu relatif meskipun menggunakan koordinat. Kok begitu? tentu saja karena koordinat
sendiri menggunakan datum sebagai titik ikat.
Koordinat di Indonesia ada beberapa yang populer. Antara lain :
a. Geografis, adalah sistem koordinat yang membagi bumi menjadi wilayah erdasarkan
lintang dan bujur. Lokasi ditentukan berdasarkan Datum yang digunakan. Penunjukkan lokasi
menggunakan dalam bentuk derajat.
b. UTM (universal Transverse Mercator), yaitu sistem yang membagi bumi (bulat) menjadi
irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat. Sehingga serupa bola, ada 360 derajat yang
dibagi 6 derajat. Berapa tuh..? pinter 60 Zona. Ini yang disebut garis khayal Lintang.
Kemudian untuk mendetailkan pemetaan, dibagi lagi secara membujur dengan besar sudut
yang sama, sehingga zona nya dibagi menjadi zona (belahan bumi) utara dan selatan.
Makanya pada koordinat geografis selalu dikenal Zona 49 S, 50 N, dsb. Info saja Pulau Jawa
sebagian besar berada pada zona 49S.
Lebih detilnya pada masing-masing zona dibuat garis khayal yang menjadi pedoman
penentuan lokasi. UTM di sajikan dalam bentuk m, yaitu Meter Timur dan Meter Utara.
c. TM3, sistem koordinat ini mirip dengan UTM. Bedanya zonanya dibagi oleh sudut 3
derajat, sehingga lebih detil. Proyeksi ini digunakan oleh Pemerintah DKI dan BPN.
Cukup teorinya, mudahnya dalam melakukan konversi koordinat bisa menggunakan
ArcView, atau Arc GIS.
yang pertama pake ArcView.
1. tool yang dipakai pada arcview adalah ekstensi projection utillity wizard (maap kalo salah
ketik).

2. Aktivkan saja di File>Extention>projection utillity wizard


3. Setelah aktif akan muncul menu baru di File>Arcview Projection Utillity. Klik menu
tersebut.
4. Loading dulu, jangan khawatir. Selanjutnya, Akan muncul menu sebagai berikut.
jangan khawatir kalau ada error biasanya karena shp.file yang anda miliki belum
berkoordinat.

5. Pilih dan browsing file yang mau dikonversi koordinatnya, jangan malu-malu kalau mau
banyak sekalian tinggal tekan shift select.

6. Kemudian akan muncul menu yang benar-benar mirip, yang pertama adalah menentukan
koordinat asli layer anda, yang kedua menentukanproyeksi koordinat anda yang baru. Menu
yang saya maksud adalah gambar berikut.
7. Menu Step 2. ini menyuruh kita untuk menentukan jenis koordinat sistem, geografis atau
terproyeksi. Perhatikan juga Datumnya. Kalo Indonesia biasanya pake WGS 1984. Kalo peta
anda sudah terproyeksi, berarti zona anda juga harus diketahui. Biar petanya terkonversi
dengan benar.

8. Step 3 hampir
mirip dengan step 2. Hanya saja untuk layer yang baru yang akan terkonversi.
9. Kalau udah klik OK, lalu akan muncul menu penyimpanan, browse, dan jadi deh.
10. sebagai info saja, konversi bisa dilakukan bolak-balik lo. Dari geografi ke UTM atau dari
utm ke Geografi.

Okeh, Tahap dengan ArcView sudah selesai. Bagaimana dengan ArcGIS? Secara umum
hampir sama. Kita harus menetukan koordinat layer kita dulu, baru menentukan koordinat
lanjutan. Opsinya juga mirip. Cuma kalo pake ArcGIS menggunakan ArcTool box-Projection.
Bingung..?Biasanya ada di Arc Tool Box>Data Management Tools>Projection And Transform.
Nah untuk menentukan koordinat Layer awal, dengan menu Define Projection (hati-hati kerja
anda, pake Raster/ vektor).
Nah Kalo mau konversi pake Convert Coordinate Notation. Menu-menunya persis yang
harus di isi, cuma ditampilkan dalam bentuk yang berbeda.
Nah Udah Dulu. Bukan mau Menggurui, saya tahu lebih banyak yang ahli.
Hanya Berbagi Ilmu.

GEOPosCalc (Konversi Koordinat Geografis ke


UTM)
May 14, 2012 in Geographic Information System | No comments

inShare

Keterangan penggunaan :
1.

Source Datum : dipilih WGS 84

2.

Latitude Longitude : ditulis dengan format Derajat Menit Detik (dipisah dengan spasi)

3.

Lokasi Lintang/Bujur (S/N dan W/E)

4.

Langitude dan Latitude dalam format Derajat Desimal (otomatis)

5.

Zona (otomatis)

6.

Tombol untuk Konversi

7.

Lokasi dalam format UTM

Anda mungkin juga menyukai