Anda di halaman 1dari 31

Nama : Roy Sitorus

Kelas : XI gp
Mempel : bahan galian
SMKN 1 MANDAU
CARA PEMBUATAN PETA GEOLOGI
A. Devinisi Peta Geologi
Peta geologi adalah suatu gambaran teknik yang menggambarkantentang keadaan suatu wilayah,
yang meliputi susunan batuan yang terdapatpada daerah tersebut, juga bentuk-bentuk struktur dari
masing-masing satuanbatuan tersebut. Peta geologi juga merupakan suatu informasi yang meliputi : jenis-
jenis batuan, ketebalan dan arah batuan, susunan satuan batuan, struktur pelapisan, sesar, kekar, dan
perlipatan serta proses yang pernah terjadi didaerah tersebut.Pada peta geologi umumnya di
gambarkan macam-macam batuan danstrukturnya. Gambaran tersebut mengikuti aturan atau
pengertian mengenaihubungan dan kejadian geologinya. Yang dimaksud di sini adalah letak antar tubuh
batuan serta sifat hubungannya. Pengertian ini menyangkut umur, urutankejadian dan sejarah
pembentukannya.
B. Struktur Geologi
Stuktur geologi merupakan suatu kenampakan dari suatu penampangterukur, yang diperoleh dengan uick station
dan detail station. !asil darikenampakan disebut stuktur geologi. Stuktur geologi yang harus diketahuisehubungan
dengan pembelajaran peta geologi kompleks adalah :
1. Sesar(fault)
Adalah suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara
bagian-bagian yang berhadapan dengan arah yang sejajar dengan bidang patahan.Istilah-istilah penting yang
berhubungan dengan gejala-gejala sesar antara lain: Bidang sesar,foot wall,dan hanging wal,serta thrown have.
2.Kekar(Joint)
Adalah struktur rekahan dalam batuan dimana tidak ada atau sedikit sekali mengalami pergeseran,Struktur
ini banyak di pelajari karena erat hubungannya dengan masalah-masalah geologi fisik,geoologi tata air dan geologi
pertambangan dan sebagainya.

3.Lipatan(fold)
Adalah hasil perubahan bentuk atau voloume dari suhu batuan yang ditujukan sebagai lengkungan pada
unsur garis atau di badang di dalam bahan tersebut.
C.PEMBUATAN PETA LAPISAN KOMPLEKS

Pada dasarnya pembuatan peta geologi lapisan kompleks hampir samadengan pembuatan
peta geologi lapisan horizontal maupun lapisan miring&esamaannya dengan pembuatan peta geologi
lapisan miring yaitu pertama-tama ditarik garis antara dua buah singkapan yang sama pada elevasi yang
sama pula. Kemudian dilanjutkan dengan penarikan garis pada singkapan yangsama namun pada
elevasi berbeda yang sejajar dengan garis pertama tadi.
Langkah selanjutnya masih sama yaitu menandai titik-titik batas litologiyang berpotongan
dengan garis kontur. &emudian hubungkan titik-titik tersebutsehingga akan menunjukkan suatu model
penyebaran batuan.
Setelah terlihat masing-masing batas litologinya, maka kegiatanselanjutnya yaitu pewarnaan
dan pemberian simbol sesuai dengan standar yangada untuk masing-masing singkapan.
Hal yang membedakan antara pembuatan antara pembuatan petageologi lapisan kompleks
dengan pembuatan peta geologi lapisan horizontal maupun lapisan miring terletak pada tata cara
pembuatan penampang geologinya. Pada pembuatan peta geologi lapisan kompleks, terdapat
beberapa perhitungan sudut yang harus dilakukan agar singkapan pada peta geologilapisan
kompleksnya yang tidak terpotong secara langsung dengan garis penampang juga dapat terlihat pada
penampangnya
D.METODE MEMBUAT PETA KOMPLEKS
Cara pengerjaan atau pembuatan peta geologi lapisan kompleks di suatu daerah yang diketahui
beberapa jenis batuan/endapan bijihyang tersingkap di permukaan disebut singkapan (outcrop),yaitu dengan cara:
❖Cari dua singkapan yang sama pada garis kontur yang mempunyai ketinggian sama.
❖Hubungkan kedua singkapan tersebut dengan menark garis lurus yang melewatikedua singkapan tersebut
(disebut strike pertama)
❖Cari dua singkapan yang sama pada garis kontur yang mempunyai ketinggian yang berbeda.
❖Tarik garis lurus dan sejajar dengan garis pertama dengan jarak yang sama(disebut strike kedua).
❖Tandai masing-masing garis (strike)sesuai dengan harga ketinggian kontur.
❖Dengan cara yang sama pada poin d,buat garis sejajar dengan strike 1 dan 2 sampai strike mewakili terhadap
batas litologi/singkapan yang di cari.
❖Cari titik-titik perpotongan dengan garis kontur yang mempunyai harga yang sama.
❖Hubungkan titik-titik perpotongan tersebut sehingga didapat Batasan litologi/singkapan.
❖Untuk singkapan yang lain,cara pengerjaannya pada prinsipnya sama dengan poin-poin di atas.
CARA PEMBUATAN PETA SEBARAN
BAHAN GALIAN
Langkah – langkah membuat peta lokasi tambang dengan Arc ViewGIS adalah sebagai berikut:
1. Membuka program Arc View
Untuk memulai penggunaan Software Arc View GIS, panggildengan program start menu, klik start
program ESRI pilih Arc View.Atau klik ganda shortcut Arc View di desktop
2. Membuat Projek baru
Setelah mengaktifkan program Arc View maka akan muncultampilan yang menawarkan tiga pilihan, yaitu
sebagai berikut:
a. With a new view atau membuka projek dengan.
b. As a blank project atau Membuka projek kosong.
c. Open an exiting document atau membuka Projek yang telah dibuat sebelumnya.
Jika belum punya projek baru maka klik lingkaran with a new view.Kemudian klik OK sehingga muncul
kotak dialog add data
Dalam kotak data source types terdapat pilihan image data source atau feature data source
yang dapat ditambah didalam tampilan view, caranya dengan klik salah satu kenampakan /
feature yang dipilih.Kemudian klik OK, maka akan muncul pada view. Tetapi sebelumnya
kita atur extensions untuk menampilkan type TIFF dan JPEG. Caranyapilih file, kemudian pilih
extensions, klik JPEG dan TIFF. OK
3. Membuat Titik Ikat / Koordinat
Sebelum kita membuat titik ikat di Arc View maka harus mengecekprogram yang kita miliki, seperti fasilitas register
and transform, Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut.
a. Pilih File.
b. Kemudian extensions.
c. Register and Transform.
d. OK
Langkah selanjutnya adalah memanggil peta yang akan didigitasi.Untuk memasukkan titik koordinat yang letak
sudah ditentukan dengan klik view di menu utama, pilih register and transform maka akan muncul jendela register
and transform.Langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Klik view
b. Klik register and transform
c. Akan muncul tampilan sebagai berikut
a. Klik source point a , kemudian cari titik koordinat satu pada petadan klik pada bagian tengah kotak koordinat tersebut
b. Masukkan koordinat X dan koordinat Y dengan mengetik angka koordinatnya pada kolom destination X dan kolom
destinationY.Seterusnya sampai 4 titik koordinat X dan Y terisi semua.
c. Setelah 4 titik koordinat terisi, cek kembali angka – angka yang ada dikoordinat X dan Y yang tadi dimasukkan. Lihat RMS Errornya,
RMS Error yang baik adalah 0... atau kurang dari 1.

Kemudian simpan hasil titik koordinat tadi dengan cara klik writeworld field, yang berarti
menyimpan kembali dengan nama yang samatetapi dengan ekstensi .jgw. Yaitu peta jaringan
jalan semarang.jgw. Klik OK maka tampilan akan menghilang. Buka kembali peta jaringan
jalan semarang.tiff. Maka file peta jaringan jalan semarang.tiff telah terkoordinat. Sesudah
terkoordinat maka kita siap melakukan Langkah selanjutnya yaitu digitasi
4. Digitasi
Digitasi sering disebut juga input data spasial. Arc view memiliki kemampuan untuk melakukan proses digitasi. Data
hsil digitasi tersebutberasal dari proses input data disimpan dalam sebuat theme yangkemudian dapat diolah /
dipergunakan ke software lain untuk pengolahan selanjutnya.
a. Menentukan tipe feature digitasi
Menurut Budiyanto , 2002. Langkah memulai digitasi dilakukandengan menentukan tipe feature digitasi
sebagai berikut.
1) Pilih view dari menu utama.
2) Pilih new theme dari submenu view.
3) Dari jendela new theme pilih jenis feature sesuai dengan yang dibutuhkan.contohnya untuk membuat garis pilih
tipe line, untukmembuat titik pilih tipe point, dan untuk membuat area pilih polygon.
4) Klik OK
5) Kemudian muncul jendela new theme, beri nama pada field name,dan akan disimpan sebagai sebuah file baru
dengan ekstensi .shp.simpan data digitasi dilokasi C:\naurita\TA\peta jaringan jln smrng\theme1.shp
b. Langkah memulai digitasi
1) Untuk memulai digitasi harus memilih icon digitasi area sesuai dengan feature yang didigitasi. Kemudian arahkan
pointer pada icon draw line dan pilih sesuai dengan icon digitasi area yang dikehendaki. Caranya dengan mengklik
icon tersebut kemudian ditahan, sampai muncul icon berderet kebawah seperti gambar dibawah

Klik icon draw polygon klik satu kali di area yang akan dibuat,selanjutnya mengikuti pola sesuai
dengan peta hingga membentuk sebuah area atau polygon. Agar lebih mudah membesarkan
mengecilkan image maka klik atau Akhiri proses digitasi dengan klik dua kali
3) Setelah proses digitasi selesai, maka didalam view akan terbentuksuatu polygon besar yang tertutup oleh sebuah
warna sehingga image background tidak terlihat. Supaya image background terlihat maka langkahnya klik dua kali di
cek box polygon yang berwarna tersebut sampai mucul box legend editor. Klik dua kali pada cek box symbol
sehingga muncul fill palette lalu klik kemudian pilih yang kotak putih dengan cara mengklik.Pada kolom color
pilih background lalu pilih yang tidak terisi ,kemudian klik apply. Maka image yang tadi menjadi background digitasi
akan terlihat.
4) Draw line to split polygon berfungsi untuk membentuk polygon baru di dalam sebuah polygon.
Setelah selesai digitasi kemudian diedit dengan klik edit pilih substract polygon. Supaya polygon
tidak double.
5) Hasil digitasi hendaknya disimpan pada sebuah fiel agar dapat diedit di kemudian hari.
Langkah – langkahnya dengan menekan icon save atau melalui menu arc view klik file,
kemudian save project, pilih lokasi folder yang dikehendaki, beri nama file, OK.
5. Layout Peta
Layout digunakan untuk menggabungkan semua dokumen (view,table dan chart) ke dalam suatu
dokumen yang siap cetak (biasanya untuk pembuatan hardcopy (Prahasta, 2002 : 7).Layout adalah sebuah proses
menata dan merancang letak – letak property peta, seperti judul peta, legenda, orientasi, label, dan lain – lain
(Budiyanto, 2002 : 98).Langkah – langkah untuk membuat layout peta sebagai berikut.
a. Tampilkan view dan theme yang akan dibuat layout.

b. Dari menu pilih view klik properties, kemudian isikan dari list map units pilih meter dan dari list
distance pilih meter kemudian klik OK.
c. Aktifkan window project kemudian klik view kemudian layout maka akan muncul tampilan
template manager yaitu tampilan yang beris
beberapa pilihan atau macam – macam bentuk layout yang dapat kita pergunakan. Kemudian pilih OK dan akan
muncul layout kosong.

d. Pilih layout page setup untuk menentukan halam layout. Dari list page setup pilih ukuran kertas
A4, list orientation pilih portrait klik OK
e. Untuk menampilkan view didalam layout aktifkan tool pointer kemudian klik view frame maka akan muncul
dialog view frame properties kemudian dari list view cari peta yang akan dibuat layout dari list scale pilih User
Specified Scale isikan skala peta yang kita inginkan kemudian OK.
f. Untuk membuat judul pada layout dengan klik muncul kotak dialog text properties kemudian ketik judul di
dalam text box yang disediakan.

g. Untuk memberikan orientasi atau petunjuk arah peta maka caranya klik icon ditempat
yang akan diletakkan arah utaranya. Akan muncul kotak dialog north arrow manager dan pilih
arah prientasi sesuai dengan yang diinginkan.
h. Skala merupakan faktor yang penting dalam sebuah peta. Karena skala menentukan besaran jarak yang
tersimbolkan oleh sebuat garis atau jarak pada peta (Budiyanto, 2002:108). Untuk menambahkan skala klik icon
akan muncul kotak dialog Scale Bar Properties.Pada pilihan view frame pilih view yang digunakan, dari list units pilih
kilometer.

. Seperti skala, legenda yang terdapat didalam layout juga terkait dengan salah satu view yang
terdapat didalam layout yang aktif. Jika isi view yang dipakai diubah maka keterangan legenda
secara otomatis juga akan berubah (Prahasta, 2002:448).Untuk menambah legenda pada peta
dapat mengklik icon maka muncul kotak dialog Legend Frame Properties, pilih frame data
tadi. Untuk mengedit legenda peta caranya dengan menggunakan pointer kemudian
diperbesar dengan menggunakan , klik kana pada legenda pilih simply. Hapus yang tidak
dibutuhkan,setelah selesai digroup dengan icon.
j. Untuk menambahkan logo dan inset gunakan icon akan muncul kotak dialog Picture Frame
Properties kemudian dari list browse cari file logo dan insetnya kemudian klik OK.

k. Biasanya peta memiliki informasi letak koordinat (graticules and grid), untuk memberikannya
pada layout caranya dengan mengklik icon akan muncul kotak dialog Graticules and Grid
Wizard. Pada view frame yang akna diberi grid atau graticule kemudian klik next akan muncul
kotak dialog yang meminta untuk memilih option untuk grid.Isi interval grid kemudian tampilkan
grid yang berupa titik dan gari,
dan untuk melihat grid klik preview, jika belum sesuai dengankeinginan klik remove, finish jika sudah sesuai.
6. Mencetak Layout
Peta akhir dapat dicetak melalui perangkat cetak seperti printer.Layout harus berada
posisi yang sesuai dengan ukuran kertas cetakannya.Langkah – langkah untuk mencetak layout
dilakukan dengan cara berikut:
a. Aktifkan layout yang akan dicetak, dan hidupkan printer.
b. Pilih file.
c. Pilih print.
d. Arc view memunculkan jendela berikut.
e. Klik OK.
f. Layout akan tercetak pada printer (Budiyanto, 2002: 121).
7. Mengeksport Layout
Selain dicetak, sebuah layout juga dapat dikonversikan atau dieksport kedalam format
file grafik lain untuk kebutuhan integrasi dengan laporan dengan menggunakan aplikasi yang
berbeda. Adapun langkah-langkah untuk mengeksport layout menurut Prahasta, 2002 adalah
sebagai berikut:
a. Aktifkan layout yang bersangkutan.
b. Pilih menu file kemudian export hingga muncul kotak dialog export.
c. Pada kotak dialog ini, pada dropdown list pilih tipe format file
kemudian tentukan tempat penyimpanan dan nama file yang kan menampung layoutnya. Klik
OK untuk keluar kotak dialog dan segera mendapatkan file hasil eksport.
LANGKAH KERJA MELAKUKAN SURVEY
LAPANGAN ATAU MAPPING
◦ “Preparing” atau Persiapan Dokumen Rencana.
◦ Peralatan Survey, Aksesories dan Pengecekan Kalibrasi dan Kolimasi Manual.
◦ Persiapan Peralatan Safety berserta pendukung.
◦ Mobilisasi / Mobilization.
◦ “Site-Preparation” atau Persiapan Lapangan (Base camp, Material).
◦ Pemasangan Titik Kontrol / Benchmark.
◦ Pengukuran dan Pengamatan Gps Geodetik.
◦ Perhitungan Jaring Kontrol Geodetik atau “Post_Processing”.
◦ Traverse Survey atau Poligon, Pemasangan Kerangka Acuan.
◦ Pemetaan Kontur, Fiture-fitur seperti Saluran, Jalan, tiang listrik.
◦ Demobilization atau Demobilisasi.
◦ Laporan Akhir Teks dan “Drawings” (Cross Section, Long section, Lay out, Informasi Koordinat dan Elevasi Benchmark) .
CARA MENCARI STRIKE DAN DIP
Untuk mengukur Strike dan Dip, Kompas Geologi adalah perangkat utama. Cara mengukur Strike dan Dip
dengan menggunakan Kompas Geologi adalah sebagai berikut:
Mencari arah jurus pada bidang (strike)
1. Kenali dulu arah utara pada kompas, agar kita tidak terbalik menentukan arah.
2. Tempelkan sisi kompas yang bertanda "E" (sisi kompas bagian timur) pada bidang yang akan kita ukur.
3. Posisikan kompas secara horizontal dengan memanfaatkan gelembung udara pada bull eyes berada di tengah.
4. Catat derajat yang di bentuk oleh jarum magnet yang mengarah ke utara. Itulah angka Strike. Buat garis lurus
searah strike untuk menentukan dip.
Mencari kemiringan bidang (dip)
1. Pada garis lurus yang dibentuk strike, tempelkan sisi kompas yang bertanda "W" (sisi kompas bagian barat) secara
tegak lurus.
2. Putar tuas klinometer agar gelembung udara di dalam nya berada di tengah.
3. Catat angka yang tertera pada jarum klinometer. Itulah angka Dip.
CARA MENCARI AZIMUTH
Azimuth adalah besar sudut antara utara magnetis dengan titik target.
Jika azimut awal diketahui dan sudut horisontal titik-titik poligon diukur, maka azimut sisi poligon yang lain
bisa dihitung dengan rumus berikut:
αn;n+1 = αn + βn – 180o jika βn adalah sudut kanan
αn;n+1 = αn – βn + 180o jika βn adalah sudut kiri
Jika diketahui koordinat A (XA,Y A) dan koordinat B (XB,Y B), maka azimut dari titik A ke titik B adalah:
αAB = arc tg ((XB-XA)/(Y B-Y A))
Dasar untuk menentukan letak kuadran azimut:
◦ Jika ∆X+ /∆Y + , maka azimut (α) terletak di kuadran 1.
◦ Jika ∆X+ /∆Y –, maka azimut (α) terletak di kuadran 2.
◦ Jika ∆X–/∆Y –, maka azimut (α) terletak di kuadran 3.
◦ Jika ∆X–/∆Y + , maka azimut (α) terletak di kuadran 4.
Catatan:
◦ Jika hasil hitungan azimut αn;n+1> 3600 maka αn;n+1 – 3600
◦ Jika hasil hitungan azimut αn;n+1< 00 maka αn;n+1 + 3600.
◦ Sedangkan jarak AB adalah:
DAB= (XB-XA)/Sin αAB = (YB-YA)/Cos αAB

Anda mungkin juga menyukai