PEMBANTU PULAU
MUNGKUR
KELOMPOK 16
ANGGOTA KELOMPOK 16
Umum Khusus
Sebagai Implementasi kemampuan untuk mengenal Mampu menggambarkan karakteristik sosial ekonomi masyarakat di Desa
karakteristik masyarakat dan lingkungan yang berkaitan Pulau Mungkur, Mampu menggambarkan secara umum status kesehatan
dengan masalah kesehatan masyarakat yang ada, serta masyarakat di Desa Pulau Mungkur, Mampu mengidentifikasi
mencari solusi yang baik dari permasalahan tersebut di permasalahan kesehatan masyarakat tentang pelayanan kesehatan, perilaku
wilayah Desa Pulau Mungkur kesehatan, gizi keluarga, kondisi lingkungan serta penyakit yang berbasis
lingkungan dan penyakit degeneratif;
MANFAAT PBL
Puskesmas
Dusun 1 Desa Pulau Mungkur
Memberikan gambaran informasi kesehatan di menjadi masukan dan bahan pertimbangan kepada Dusun untuk
Dusun 1 Desa Pulau Mungkur. meningkatkan kesadaran masyarakat di wilayah sekitarnya
dengan kegiatan yang berkesinambungan.
Pembahasan
01 GAMBARAN GEOGRAFI
02 GAMBARAN DEMOGRAFI
03 IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DI
KELURAHAN DESA PULAU MUNGKUR
04 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
05 ANALISIS PENYEBAB MASALAH
06 INTERVENSI
07 DOKUMENTASI
08 KESIMPULAN
1 Gambaran Geografis
Desa Pulau Mungkur adalah salah satu dari 14 Desa yang ada
diKecamatan Gunung Toar, Kecamatan Gunung Toar dengan luas
187,23 km2 dan terdiri dari 14 desa.
Batas-batas wilayah Kecamatan Gunung Toar :
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Hulu Kuantan
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kuantan Tengah
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuantan Mudik
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kuantan Tengah
2 Kondisi Demografis
saat ini luas wilayah Desa Pulau Mungkur 12,85km2 dengan
jumlah penduduk sebanyak 1033 jiwa, yang terdiri dari 2 Dusun.
Secara monografi Desa Pulau Mungkur dibagi menjadi2 Dusun
serta 243 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga 1033 jiwa.
Terdiri dari 528 laki-laki dan 505 perempuan.
Perempua
n Laki
48.9% Laki
51.1%
Jenis Kelamin Masyarakat
di Dusun 1
Di Dusun 1 Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar pada
Perempuan
Bulan September 2022 adalah 394 jiwa. jenis kelamin masyarakat 45.9%
yang terdata paling banyak masyarakat berjenis kelamin laki – laki Laki
yaitu 213 jiwa (54%) dibanding perempuan yaitu 181 jiwa (46%). Laki
54.1%
Usia Masyarakat Di
Dusun 1 Desa Pulau
Mungkur
125
100
penduduk berusia 0-12 yaitu sebanyak 3 orang usia >12 bulan –
5 tahun sebanyak 34 orang, untuk yang usia 6 tahun – 9 tahun 75
200
0
Belum Sekolah Tidak Sekolah SD - SMP SM Perguruan Tinggi
A
Pekerjaan Masyarakat di dusun 1
Desa Pulau Mungkur 300
1
jumlah sarana dan prasarana di dusun 1 Desa Pulau Mungkur
adalah sebanyak 10 sarana dan prasarana pada tahun 2022 Yaitu
terdiri dari SD, TK, Masjid, Mushala, MDA, Pustu, Puskesdes,
0
Posyandu.
lla
U
j id
ri
DU
k
DE
na
D
eg
ST
ha
as
IN
ES
Ka
rN
PU
M
us
SH
SK
k
sa
M
na
O
PU
S
Da
/P
Ka
U
h
an
D
la
AN
ko
m
Ta
Se
SY
PO
3. IDENTIFIKASI
MASALAH DI
DUSUN 1
Desa Pulau Mungkur, Kec. Gunung Toar
Identifikasi masalah menurut data kuesioner
Di Desa Pulau Mungkur Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 68 KK
(68%) mayoritas perilaku Merokok, dan 100 KK (100%) mayoritas masyarakat dalam pengolahan
sampah masih dengan cara dibakar
Perilaku Merokok
Bakar Sampah
0 25 50 75 100
Identifikasi Masalah Dari Hasil Observasi Lapangan
Desa Pulau Mungkur didapatkan suatu masalah kesehatan lingkungan dimana masih banyak didapatkan kotoran
hewan ternak yang berserakan di jalanan umum hal ini bisa terjadi karena ketika hewan ternak dilepas begitu saja
dari kandang setiap pagi hari ataupun sore hari sehingga hewan ternak bebas berkeliaran begitu saja dan
meninggalkan kotorannya dimana-mana
Penetapan Prioritas Masalah
Pada saat Musyawarah Masyarakat Desa maka dilakukanlah penetapan prioritas masalah
kesehatan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dimana hasil dari
Musyawarah tersebut telah disepakati bersama untuk menetapkan prioritas masalah pada
permasalahan pegolahan pembuangan sampah dan pengolahan kotoran hewan.
FGD adalah diskusi terfokus dari suatu group untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam
suasana informal dan santai. Jumlah pesertanya bervariasi antara 8-19 orang,dilaksanakan dengan
panduan seorang moderator.
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
FISHBONE
Kotoran lingkungan
Melakukan Penyuluhan dengan praktek Tidak adanya petugas penyuluh menemari lingkungan desa
MANUSIA
kepada masyarakat cara peolahan kotora mengenai peolahan kotoranMAN
hewan dari
hewan menjadi pupuk pihak pemerintah setempat
Kurangnya halaman dan kandang yang Kurangnya media informasi kesehatan Tidak adanya angaran dana dari
memadai ketika hewan ternak dilepas lingkugan mengenai pengolaha kotoran Desa atau pemerintah setempat
MONEY METODE MACHINE
sehingga hewan berkeliaran di jalanan hewan seperti melalui media poster,spanduk dalam mengatasi permasalahan
umum dan meninggalkan kotoran dan lain-lain kotoran hewa
Analisis Penyebab Masalah
Man (Manusia) :Tidak adanya petugas penyuluh mengenai peolahan kotoran hewan dari pihak
pemerintah setempat
Money (Biaya) : Tidak adanya angaran dana dari Desa atau pemerintah setempat dalam mengatasi
permasalahan kotoran hewa
Methode (Metode) : Melakukan Penyuluhan dengan praktek kepada masyarakat cara pengolahan
kotoran hewan menjadi pupuk
Material (Bahan) : Kurangnya media informasi kesehatan lingkugan mengenai pengolaha kotoran
hewan seperti melalui media poster,spanduk dan lain-lain
Machine (Sarana) : Kurangnya halaman dan kandang yang memadai ketika hewan ternak dilepas
sehingga hewan berkeliaran di jalanan umum dan meninggalkan kotoran
Alternatif Pemecahan Masalah
Kurangnya pengetahuan masyarakat dampak dari kotoran hewan Memberikan informasi tentang Bahaya dari Kotoran hewan yang berserakan.
yang berserakan dipekarangan rumah warga
Kurangnya media informasi kesehatan mengenai dampak dari dan media kesehatan lainnya dalam meningkat informasi kesehatan
kotoran Hewan yang berserakan dipekarangan rumah warga
kurangnya kandang bagi hewan peliharaan warga Menyuruh setiap warga yang memiliki hewan peliharaan agar membuat kandang agar
kotoran hewan tidak berserakan.
Intervensi
Setelah melakukan beberapa intervensi beberapa hari setelahnya kami melakukan pemantauan untuk melihat
perkembangan, kemajuan, dan perubahan. kami melihat bahwa sudah adanya perubahan dari hasil intervensi-
intervensi yang telah dilakukan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil wawancara kepada masyarakat bahwa
masyarakat sudah menerapkan agar menjaga lingkungan dari kotoran hewan dengan cara menjadikan pupuk
organic yang bermanfaat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan PBL, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan identifikasi masalah terdapat satu masalah kesehatan di Desa Pulau Mungkur yaitu
PHBS ( Kotoran Hewan)
2. Prioritas hasil berdasarkan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dengan metode FGD
(focus,grup,discussion), yaitu dampak dari kotoran hewan yang berserakan
3. Evaluasi yang dilakukan yakni Kami kembali untuk melihat perkembangan dan perubahan. Kami
melihat bahwa sudah mulai ada perubahan. Masyarakat sudah mulai menerapkan agar menjaga
lingkungan dari kotoran hewan dengan cara menjadikan pupuk organic yang bermanfaat
4. Monitoring yang dilakukan yaitu Penyuluhan tentang bahaya dari kotoran hewan menggunakan
teori Praktek langsung Kepada Masyarakat.
Saran