USG (Urgency-Seriousness-Growth)
Kami mengundang 30 orang untuk memusyawarahkan masalah yang terjadi di
Desa Sukolilo. 26 orang tersebut terdiri dari 7 orang pemuda/i karang taruna, 10
orang perwakilan dari warga, 4 orang RT, 1 RW, kepala desa beserta jajarannya 4
orang, kader posyandu 2 orang, dan 2 orang perwakilan dari puskesmas.
Kami menyimpulkan masalah A adalah Diare, B adalah Defisit Nutrisi, dan C
adalah Defisit Pengetahuan. Berdasarkan aspek urgency, 30 orang setuju bahwa
lebih mendesak dibanding masalah B dan C, lalu 17 orang setuju masalah deficit
pengetahuan lebih mendesak dari pada masalah deficit nutrisi, karena mereka
beranggapan bahwa dengan badan yang kurus mereka tetap bertenaga dan bisa
bekerja. Lalu untuk aspek keseriusan, sama dengan urgency 30 orang setuju
bahwa masalah diare ini merupakan masalah yang serius dibandingkan masalah B
dan C, lalu untuk masalah B : C, 15 orang memilih masalah B, namun 16 orang
memilih masalah C. Dan yang terakhir untuk aspek perkembangan masih sama
dengan kedua aspek diatas 30 orang setuju masalah A lebih cepat berkembang
disbanding masalah B dan C, lalu terdapat 19 orang memilih masalah C lebih
cepat berkembang, sementara yang memilih masalah B hanya 11 orang.
Table USG
No Masalah U S G Total
1 Masalah A 2 2 2 6
2 Masalah B 0 0 0 0
3 Masalah C 1 1 1 3
Berdasarkan musyawarah diatas dapat disimpulkan diagnosa prioritas satu
adalah diare, prioritas 2 adalah defisit pengetahuan, dan defisit 3 adalah defisit
nutrisi.
A. LINGKUNGAN FISIK
1. Data Lingkungan fisik dengan menggunakan metode windshield
survey, yaitu dengan berjalan mengelilingi wilayah komunitas
dengan melihat beberapa komponen seperti:
Luas daerah desa sukolilo barat Rw 02 adalah 480 Km² dengan jumlah
penduduk sebanyak 2.135 jiwa. Lingkungan fisik di desa sukolilo
barat tepatnya di Rw 02 membutuhkan perhatian khusus karena warga
sekitar membuang sampah ke laut dan sungai menyebabkan laut
tercemar dan adanya penumpukan sampah pinggir laut. Dengan jarak
dari rumah ke sungai dan lautsekitar 4 meter. Sedangkan untuk jarak
jalan raya ke rumah sekitar 3 meter. Selain itu, pencahayaan setiap
rumah di desa sukolilo barat Rw 02 ini tergolong cukup bagus, namun
lampu di setiap jalan masih sangat minim karena hanya ada di
beberapa titik saja. Jarak antar satu rumah dengan rumah yang lain
sangat berdempetan bahkan mayoritas rumah di desa sukolilo barat
Rw 02 ini tidak memiliki halaman depan rumah. Sehingga mayoritas
rumah di sana tergolong lembab. Selain itu, warga rata-rata memiliki
peliharaan hewan seperti ayam. Dan kandang ayam biasanya terletak
disekitar rumah namun kebersihan kandang ayam cukup kotor. Selain
itu, di desa sukolilo barat ini juga tersedia layanan kesehatan yaitu
puskesmas yang berjarak sejauh 1 km dari desa.
2. Menggunakan metode interview kepada warga sekitar
Mayoritas warga sukolilo barat Rw 02 masih menggunakan air laut
yang disuling untuk kesediaan air bersih. Air tersebut juga digunakan
untuk memasak dan minum. Namun warga sekitar rutin menguras
tempat penampungan air setiap satu bulan sekali. Status kepemilikan
rumah di desa ini sekitar 90% rumah adalah milik pribadi.
3. Menggunakan metode interview kepada kepala desa
Proses pengelolaan limbah di desa sukolilo barat Rw 02 adalah
dengan cara dibakar atau dibuang ke laut. Warga sekita rutin
melakukan gotong royong setiap dua bulan sekali namun hanya pada
jalan dan kuburan saja. Daerah pembuangan limbah seperti laut tidak
dibersihkan sehingga sampah sangat menumpuk dilaut yang
menyebabkan sampah tersebut tidak bisa dibawa oleh arus. Biasaya
gotong royong dilakukan oleh seluruh warga remaja sampai dewasa.
Selain itu, di desa ini juga memiliki kegiatan rutin yang dilakukan
oleh masyarakat yaitu pengajian rutin yang dilakukan setiap hari
jum’at.
B. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI
1. Keamanan
a. Sistem keamanan lingkungan
Keamanan di desa sukolilo barat Rw 02 terbilang sangat aman,
sehingga tidak petugas khusus unutk menjaga lingkungan sekitar.
Selain keamanan lingkungan desa, keamanan di setiap rumah juga
perlu diperhatikan. Namun sayangnya, mayoritas disetiap rumah
memiliki tangga tapi tidak disertai dengan pegangannya. Dan
mayoritas juga warga sekitar tidak memiliki pagar yang
mengelilingi rumah karna factor rumah yang sangat berdempetan
tersebut.
b. Penanggulangan polusi, udara, air tanah dan bencana
Penanggulanagn polusi, udara dan air tanah di desa sukolilo barat
Rw 02 terbilang cukup karena mayoritas warga sekitar masih
menggunakan kipas angin dan ketika memasak warga sekitar sudah
menggunakan gas elpiji. Setiap rumah di desa memiliki system
ventilasi udara yang kurang sehingga menyebab rumah menjadi
lembab dan di sekitar rumah terdapat selokan sebagai pembuangan
air yang diarahkan menuju sungai atau laut. System
penanggulangan bencana di desa ini belum tersedia. Namun jika
terjadi kebakaran, biasanya warga bergotong royong dalam
memadamkan kebakaran selagi memanggil bantuan pemadam
kebakaran dari luar daerah.
2. Transportasi
Kondisi jalan di desa sukolilo barat Rw 02 tergolong rusak dan banyak
lubang. Dan mayoritas warga sekitar memiliki kendaraan pribadi berupa
sepeda motor. Selain kendaraan pribadi, di desa juga masih tersedia
sarana transportasi umum seperti len (angkutan umum). Jarak dari desa
ke tempat umum seperti pasar terbilang dekat.
D. PENDIDIKAN
Fasilitas pendidikan yang ada di desa ini ada dari tingkatan Sekolah Dasar
(SD), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Jarak
tempuh untuk dapat menjangkau fasilitas pendidikan tergolong dekat dan
mudah untuk diakses. Mayoritas masyarakat di desa ini pendidikan
terakhirnya adalah tamat SD, hanya sedikit yang menempuh pendidikan
sampai ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan menurut kebanyakan
masyarakat tidak perlu menempuh pendidikan setinggi mungkin, karena
setelah tamat SD sudah langsung bekerja sebagai nelayan sehingga tidak
memerlukan pendidikan yang tinggi. Walaupun mayoritas masyarakat hanya
tamat SD, akan tetapi mayoritas bisa membaca dan hanya seditik yang buta
huruf.
E. KOMUNIKASI
Bahasa komunikasi yang digunakan warga di desa tersebut dominan
menggunakann bahasa madura dan bahasa jawa, masyarakat biasanya lebih
sering mengumpul di pinggir laut dan pasar sambil berbincang-bincang
santai.Warga didesa biasanya mendapatkan informasi mengenai kesehatan
di poster yang ada di balai desa, namun selain poster yang terpasang dibalai
desa warga juga telah menggunakan TV sebagai alat komunikasi
untuk menambah innformasi yang berada diluar daerah serta menambah
informasi mengenai isu-isu yang sedang hangat di perbincangkan di
Indonesia.
F. REKREASI
Mengenai tempat rekreasi ada beberapa yang bisa dikunjungi yaitu kuliner
pantai dan goa petapa dimana destinasi tersebut dapat membantu
perekonomian warga setempat, untuk warganya sendiri setiap satu tahun
sekali rutin berrekreasi ke tempat religi tanpa mengajak balita dan anak-
anak. Namun selain itu jika ada waktu luang warga setempat akan
berbincang-bincang tukar informasi dengan gaya bahasa yang santai.
G. EKONOMI
Dari segi ekonomi pekerjaan mayoritas di daerah ini yaitu sebagai nelayan,
untuk jumlah penghasilan rata-rata setiap bulan pada warga ekonomi kelas
bawah, serta dengan kepala keluarga wanita yaitu kurang dari 1 juta, jumlah
pengeluaran rata-rata setiap bulan kurang lebih 1 juta, biaya tersebut untuk
sekolah dan sisanya untuk kehidupan sehari-hari. Jumlah pekerja yang berada
dibawah umur sebanyak 363 orang, ibu rumah tangga sebanyak 412 orang
dan lanjut usia sebanyak 320 orang. Sedangkan untuk keluarga yang
mendapatkan bantuan sosial sebanyak 141 KK. Jumlah keluarga dengan
kepala keluarga wanita tidak ada, untuk jumlah usia produktif/bekerja pada
daerah tersebut sebanyak 961 jiwa sedangkan untuk angka pengangguran di
daerah tersebut tidak ada, masyarakat bekerja dengan status ketergantungan
sebagian besar tidak ada yang ketergantungan.
DO :
- Jumlah balita yang
melakukan imunisasi di
posyandu sebanyak 174
balita (37%) dari total 470
balita.
DS : Kurangnya asupan Dx : Defisit Nutrisi pada
- Narasumber mengatakan makanan balita
makan dan minum seadanya Do : 0019
sesuai penghasilan yang Kategori : Fisiologis
didapatkan perhari Subkategori : Nutrisi dan
- Para ibu mengatakan anak- Cairan
anak tidak mau makan dan
minum
DO :
- Terdapat 117 balita (25%)
memiliki BB kurang
(underweight).
.2.3 Plan of Action
Rencana Waktu
No. Topik Masalah Tujuan Tempat Sasaran Dana PJ
Kegiatan Pelaksanaan
1. Diare pada anak- Meningkatka Edukasi mengenai Sabtu, 7 Balai Masyarakat Rw Rp. 100.000,- Mahasiswa S1
anak b/d sanitasi n perilaku hidup November Desa 02 Desa Sukolilo Ilmu
lingkungan yang pengetahuan bersih dan sehat 2020 Sukolilo Keperawatan
buruk masyarakat (PHBS) 09.00
mengenai
PHBS
Membantu Mengajak Minggu, 8 Area tepi Masyarakat Rw Rp. 50.000,- Mahasiswa S1
masyarakat masyarakat untuk November pantai 02 desa Sukolilo Ilmu
dalam gotong royong 2020 Keperawatan
menciptakan dalam 07.00
lingkungan membersihkan
yang bersih sampah di area
dan sehat tepi pantai
2. Defisit Meningkatka Edukasi mengenai Selasa, 10 Balai desa Ibu-ibu RW 02 Rp. 100.000,- Mahasiswa S1
Pengetahuan n penggunaan KB November Sukolilo Desa Sukolilo Ilmu
tentang pengetahaun dan manfaatnya 2020 Keperawatan
Penggunaan KB ibu-ibu RW 08.00
b/d defisit 02 desa
pengetahuan Sukolilo
tentang mengenai
penggunaan KB penggunaan
KB dan
manfaatnya
3. Defisit Meningkatka Edukasi mengenai Kamis, 12 Balai desa Ibu-ibu RW 02 Rp. 100.000,- Mahasiswa S1
Pengetahuan n imunisasi dan November Sukolilo Desa Sukolilo Ilmu
tentang pengetahaun manfaatnya 2020 Keperawatan
Imunisasi b/d ibu-ibu RW 08.00
kebanyakan 02 desa
orang tua yang Sukolilo
sibuk bekerja mengenai
dan kurang imunisasi
minat untuk dan
mencari manfaatnya
informasi
tentang
imunisasi
4. Defisit Nutrisi Meningkatka Eduka mengenai Sabtu, 14 Balai desa Ibu-ibu RW 02 Rp. 100.000,- Mahasiswa S1
pada balita b/d n kebutuhan gizi November Sukolilo Desa Sukolilo Ilmu
kurangnya pengetahuan yang seimbang 2020 Keperawatan
asupan makanan ibu-ibu RW dan manfaatnya 08.00
02 desa
Sukolilo
tentang
kebutuhan
gizi yang
seimbang
untuk si kecil