Anda di halaman 1dari 8

Nama

: Zaenal chamami

Off

:L

NIM

: 110432426529
EKONOMI MAKRO

1. Kapan dan waktu apa uang itu diproduksi?


saat terjadi deflasi ( kurangnya atau sedikitnya uang yang beredar ). Karena harga barang
lebih mahal dari nilai uang itu sendiri dan menyebabkan jumlah uang menurun.
2. Jelaskan pengaruh kebijakan fiskal dan moneter terhadap fluktuasi perekonomian?
Untuk mengatasi fluktuasi yang berlebihan pemerintah mengeluarkan dua kebijakan yaitu
fiskal dan moneter.
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah.
Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan moneter, yang bertujuan menstabilkan
perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.
Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.
Contoh dari kebijakan fiskal adalah proyek-proyek yang diadakan oleh pemerintah.
Misalnya pemerintah mengadakan proyek membangun jalan tol. Dalam proyek ini
pemerintah membutuhkan buruh dan pekerja lain untuk menyelesaikannya, sehingga
menyerap SDM sebagai tenaga kerja. Hal ini membuat pendapatan orang yang bekerja
bertambah.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk
mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga,
pemerataan pembangunan) dan

keseimbangan

eksternal

(keseimbangan neraca

pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi
yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran

internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian


terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan
stabilisasi). Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha
mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi
dapat

terkendali,

tercapai

kesempatan

kerja

penuh

dan

kelancaran

dalam

pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter tidak terbatas pada instrumen sebagai


berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan
sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami
kesulitan likuiditas. Kebijakan moneter juga mengatur tentang giro wajib minimum, yaitu
jumlah simpanan bank umum di Bank Indonesia yang merupakan sebagian dari titipan
pihak ketiga. Saat ini giro wajib minimum sebesar 8 % dari titipan pihak ketiga.
Kebijakan moneter juga berpengaruh dalam perdagangan internasional dengan
mengendalikan tarif ekspor impor. Jika tarif impor naik, dorongan untuk impor
berkurang, jika tarif impor turun, dorongan untuk impor bertambah dan harga barangbarang impor menjadi lebih murah.

3. Mengapa pengganguran itu berpengaruh terhadap tingkat inflasi?


penyebab utama timbulnya inflasi adalah jumlah uang beredar. Menurut Keynes,
kecepatan perputaran uang (V) merupakan sesuatu yang bersifat dapat berubah ubah
(variable), maka apabila terjadi kenaikan jumlah uang yang beredar (M2) tidak akan
menyebabkan perubahan didalam tingkat harga (P). dengan perkataan lain,tingkat harga
akan tetap. pada variabilitas output dan jangka pendek (shortrun) juga memberi
kontribusi terhadap pandangan bahwa inflasi bukanlah murni sebagai fenomena moneter.
pengganguran dapat saja terjadi untuk suatu jangka waktu yang panjang atau bahkan
untuk jangka yang tidak terbatas. Dengan adanya pengganguran, maka suatu kenaikan
didalam jumlah uang beredar (M2) ( kecuali dalam kasus ekstrim) akan menyebabkan,
baik tingkat harga maupun tingkat output mengalami kenaikan. Dengan kenaikan didalam

output tersebut, kenaikan di dalam tingkat harga akan menjadi lebih kecil daripada
kenaikan di dalam jumlah uang beredar (tidak proporsional), sekalipun kecepatan
perputaran uang beredar itu konstan. jadi tingkat Pengangguran berpengaruh negatif
terhafap tingkat inflasi.
4. Analisis :
a. Pendapatan nasional
b. Tingkat inflasi
c. Ekspor & impor
Tahun 2006 2011 dan kebijakan fiskal & moneter apa yang berlaku di Indonesia?
a. Konsep pendapatan nasional
Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu
negara (domestik) selama satu tahun, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang
bersangkutan.

Produk Nasional Bruto (GNP)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara yang berada di luar negeri,
GNP = GDP Produk netto terhadap luar negeri
Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi penyusutan
(depresiasi) dan barang pengganti modal.

Rumus :NNP = GNP Penyusutan


Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang
dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada
pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
Pendapatan Perseorangan (PI)
Rumus : PI = (NNI + transfer payment) (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran
jaminan social + Pajak perseorangan )
Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh
penerimanya.
Rumus :
DI = PI Pajak langsung
1. Perhitungan Pendapatan Nasional
* Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ]
* Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent,
wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara
selama satu periode.
Y=r+w+i+p
c. Metode Pengeluaran
Y = C + I + G + (X M)
pendapatan nasional itu ada 2 sektor, 3 sektor, dan 4 sektor
2 sektor : Y=C+I
Y=C+S

3 sektor : Y=C+I+G
4 sektor : Y= C+I+G+Nx , dimana Nx = X-M
keterangan:
C = Konsumsi
I = Investasi
S= tabungan
G = pemerintah
X = ekspor
M= impor
b. tingkat inflasi

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum


dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada
barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga
Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket
barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup
(SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian,
BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara
bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis
barang/jasa di setiap kota.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar dari suatu
komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama

dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama
atas suatu komoditas. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan
pengukuran level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam
suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar
harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan.

pemerintah mempunyai berbagai kebijakan untuk menjaga atau memperbaiki kualitas


perekonomian Indonesia.
1. yang pertama adalah kebijakan fiskal. kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang
berkaitan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
kebijakan fiskal mempunyai berbagai bentuk. salah satu bentuk kebijakan fiskal yang
sedang marak adalah BLT. contoh lain dari kebijakan fiskal adalah proyek-proyek
yang diadakan oleh pemerintah yang menyerap SDM sebagai tenaga kerja. hal ini
membuat pendapatan orang yang bekerja di situ bertambah. kebijakan fiskal juga
dapat berupa kostumisasi APBN oleh pemerintah. misalnya dengan deficit financing.
defcit financing adalah anggaran dengan menetapkan pengeluaran > penerimaan.
2. kebijakan yang kedua adalah kebijakan moneter. kebijakan moneter adalah
kebijakan dengan sasaran mempengaruhi jumlah uang yang beredar. jumlah uang
yang beredar dapat dipengaruhi oleh Bank Indonesia. selain dengan langsung
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar, mengatur jumlah uang yang
beredar juga bisa menggunakan BI Rate. BI rate adalah instrumen dari pemerintah
untuk acuan seberapa besar bunga simpanan jangka pendek, misalnya Surat Berharga
Indonesia. biasanya bank-bank umum akan menaikkan atau menurunkan suku
bunganya seiring dengan naik atau turunnya BI Rate. maka dari itu, saat BI Rate
diturunkan, suku bunga kredit juga turun, sehingga biaya investasi ikut turun.
kebijakan moneter juga mengatur tentang giro wajib minimum, kebijakan moneter
juga berpengaruh dalam perdagangan internasional dengan mengendalikan tarif
ekspor impor.

5. Analisis kenapa perekonomian yunani, amerika, italia mengalami inflasi yang tinggi?
Analisis Perekonomian Yunani, Krisis Yunani bermula dari mata uang yang
digunakan oleh Negara yunani, yaitu Euro yang digunakan oleh masyarakat
Yunani sebagai alat tukar menukar, alat bertransaksi, alat untuk pembayaran
setiap pembelian. Yunani merupakan Euro Union yang termasuk dalam benua
eropa yang menggunakan mata uang Euro. Yang paling menyusahkan adalah
mata uangnya bersifat global dan dipakai oleh Negara eropa lainnya.
Sehingga apabila salah satu Negara anggotanya mengalami krisis ekonomi /
krisis moneter, maka akan mengalami krisis yang dapat diperkirakan negaranegara lain khususnya yang menggunakan mata uang Euro akan terkena
efek dari krisis ini secara langsung sejalan dengan Domino effect Theory
yang sering digunakan oleh banyak ekonom untuk menggambarkan
penyebaran krisis ekonomi di seluruh dunia. Krisis mata uang ini sebagai
pisau yang mungkin secara perlahan lahan bahkan mendadak bisa
membunuh negaranya itu. Pemicu kedua adalah bahwa pemerintahnya yang
mengeluarkan kebijakan untuk melakukan sinering terhadap gaji pegawai
negeri, menaikkan beberapa jenis pajak, menunda dana pensiun, dan
memangkas anggaran militer sebagai upaya meningkatkan cadangan devisa
negaranya. Namun dengan kebijakan itu banyak para pejabat pejabat atau
masyarakat yang bekerja di kepemerintahan Yunani atau orang orang yang
berkuasa dan mempunyai pekerjaan lebih tinggi yang menyelewengkan
kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat yunani. Semua dijadikan bahan
korupsi baik dari bagian imigrasi, pajak, dokter, kelulusan sekolah,
membangun rumah, dll. Apabila kita ingin mendapatkan semua fasilitas
tersebut, maka kita harus menyerahkan uang suap. Dengan masalah yang
terjadi, pemerintahnya dengan masyarakat sering terjadi konflik, banyak
yang demo bahkan ada yang meninggal karenanya, membuat Negara lain
menjadi sulit untuk menjadi investor. Bahkan tidak hanya itu, perdagangan
pun sulit dilakukan dikarenakan banyak Negara Negara lain yang tidak mau
menerima hasil yang dijual oleh Negara yunani (Ekspor). Impornya lebih
besar dibandingkan ekspornya. Sehingga dunia perdaganganpun mengalami
defisit. Jadi terjadi banyak hutang dimana mana yang dilakukan oleh Negara
Yunani dan tidak bisa diperpanjang lagi masa pembayaran hutangnya,
akibatnya devisapun berkurang. Penyebab utang yang membengkak tersebut
antara lain adalah pemberian stimulus fiskal dan penyelenggaraan Olimpade
2004. Dengan banyak kehancuran dibagian keuangan Yunani, Pendapatan
Negara < Pengeluaran Negara menimbulkan konflik.

Analisis Perekonomian Italia, Krisis di Italia disebabkan juga karena krisis


di Yunani, penggunaan mata uang Euro. Selain itu pemerintah
menyediakan fasilitas yang lebih besar bagi para pensiunan, belanja
kesehatan, dan santunan bagi penganggur. Ini semua membebani APBN
sekian lama. Ketika tumpukan masalah tersebut semakin besar, yang antara
lain disebabkan oleh beban ketergantungan (dependency ratio) antara
penduduk usia nonproduktif terhadap usia produktif, maka negara

mengalami akumulasi utang yang tinggi. Bahkan Di AS, timbul tuduhan


bahwa China melakukan manipulasi mata uang. Artinya, yuan mestinya
terapresiasi sesuai mekanisme pasar. Namun, pemerintah China menahannya
agar tak terjadi. Ini dimaksudkan untuk mempertahankan daya saing produkproduknya, yang kemudian menelan korban defisi perdagangan besar bagi
AS dan Eropa.

Analisis Perekonomian AS, Awal mulanya krisis ekonomi Amerika (yang


akhirnya menjadi krisis global), berawal dari investasi yang dilakukan institusi
keuangan Amerika dalam subprime mortgage.
Subprime adalah ketika bank-bank menyalurkan kredit perumahan, bank
kemudian "menjual piutang nasabah" kepada institusi keuangan dalam
bentuk surat hutang yang bisa diperjualbelikan. Surat hutang inilah yang
disebut sebagai subprime mortgage, dimana keuntungan dan pengembalian
pokok investasinya sangat ditentukan dari kelancaran kredit perumahan dari
nasabah bank tersebut. Saat kredit perumahan menjadi macet sampai pada
taraf yang mengkhawatirkan, otomatis institusi keuangan yang berinvestasi
pada subprime mortgage mengalami kerugian besar. Inilah awal kejatuhan
ekonomi Amerika, karena pada dasarnya risiko investasi perbankan ataupun
institusi keuangan bersifat sistemik, dalam arti kerugian institusi keuangan
akan berdampak pada terpukulnya perekonomian negara. Beberapa institusi
keuangan besar seperti Lehmann Bros., Meryll Lynch, dan AIG pun jatuh, dan
pemerintah Amerika harus turun tangan menyediakan subsidi. Saham
perusahaan dijual kepada investor asing. Akibat dari jatuhnya institusi
keuangan tersebut berdampak pada kinerja saham mereka di bursa saham
yang terjun bebas, sehingga dampaknya juga ke indeks bursa saham
Amerika (DJIA), karena institusi keuangan memiliki kapitalisasi pasar yang
cukup signifikan. Akhirnya investor2 mulai menarik dananya dari bursa,
sehingga kejatuhan indeks bursa semakin parah. Penarikan dana juga
dilakukan di bursa global, karena umumnya pihak asing juga memiliki banyak
dana di bursa asing (termasuk di Indonesia).
Selain itu penyebab krisis ekonomi Amerika Serikat bisa dikarenakan:
1. Penumpukan hutang nasional hingga mencapai 8.98 trilyun dollar AS
sedangkan PDB hanya 13 trilyun dollar AS
2. Terdapat progam pengurangan pajak korporasi sebesar 1.35 trilyun dollar.
(mengurangi pendapatan negara)
3. Pembengkakan biaya Perang Irak dan Afganistan (hasilnya Irak tidak aman
dan Osama Bin Laden tidak tertangkap juga) setelah membiayai perang
Korea dan Vietnam.
4. CFTC (Commodity Futures Trading Commision) sebuah lembaga pengawas
keuangan tidak mengawasi ICE (Inter Continental Exchange) sebuah
badan yang melakukan aktifitas perdagangan berjangka. Dimana ECE juga
turut berperan mengdongkrak harga minyak hingga lebih dari USD
100/barel
5. Keputusan suku bunga murah dapat mendorong spekulasi.

Anda mungkin juga menyukai