ISI KITAB BARENCONG Full 114 Halaman
ISI KITAB BARENCONG Full 114 Halaman
Sekarang kita teruskan pula kepada pelajaran yang kita tuju,yaitu Marifatullah,artinya
MENGENAL ALLAH AZZA WAZALLA.Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,kenalilah DIRI.
Ini sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w : MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD AROFA
ROBBAHU,artinya :Barang siapa mengenal akan dirinya,niscaya mengenal akan tuhannya.
Perjalanan itu dimulai dari dalam diri kita sendiri,perjalanan itu dimulai dari dalam terus
kedalam,akhirnya serta alam dengan keindahannya dan dengan keganjilannya,hanyalah
sebagai saksi pencari diri.
Jadi sebelum kita mengenal Tuhan,maka kenallah diri,sebelum kita mengenal diri lebih
dahulu,kenallah Adam lebih dahulu,dan sebelum kenal kepada Adam kenallah
MUHAMMAD lebih dahulu.Demikianlah orang yang hendak mengenal diri dan mengenal
akan tuhan Allah Azza Wazalla.
Baiklah kita mulai dengan ayat yang berbunyi : INNALAHA KHOLAQO QOBLAL ASIA
INNURI NABIYUKA. Bahwasanya Allah Talala menjadikan dahulu daripada segala asia itu
ilah NUR NABIMU. Diriwayatkan oleh ZABIR beliau pernah juga bertanya kepada
Nabiallah s.a.w. ; yaitu dijawab oleh Nabi AWWALUMA KHOLAQOL LAHU TAALA
NURI NABIYIKA,YA ZABIR. Mula mula dijakan AllahTaala daripada segala asia itu ialah :
NUR NABIMU ya ZABIR.
Maka nyatalah RUH NABI itu dijadikan dahulu daripada segala asia itu,dan lagi dijadikan ia
daripda Zatnya jua,tetapi sebelum tuhan menjadikan NUR MUHAMMAD,Tuhan telah
mengatakan dalam kitabnya Alquranul qarim yang berbunyi : artinya : Pertama kujadikan
ILMU sebelum kujadikan NUR MUHAMMAD. Maka nyatalahkepada kita bahwa : NUR
MUHAMMAD.
Maka nyatalah kepada kita bahwa NUR MUHAMMAD itu jadi daripada ILMUnya dan
daripada KUDRAT DAN IRADATNYA jua,seperti kata Syeh ABDUL WAHAB
SYAHRANI : INNALAHA KHOLAQOR RUHUN NABIYI MUHAMMADIN
MINZATIHI,WAKNOLAQOR RUHUL ALIMU MINNURI MUHAMMAD S.A.W.
Bahwasanya Allah Taala menjadikan Roh nabi itu daripada Zatnya jua, dan daripda ilmunya
jua, dan serta qudrat dan iradatnya. Dan menjadikan Roh sekalian alam ini daripada NUR
MUHAMMAD s.a.w Maka nyatalah kepada kita bahwa Roh sekalian alam ini daripada NUR
MUHAMMAD jua.
Dan segala batang tubuh kita ini nyata daripada Adam,tetapi Nabi Adam itu dijadikan
daripada tanah,seperti firman Allah Taala dalam AL quran : KHOLAQOL INSANA
MINTIN artinya : Aku jadikan Insan Adam itu daripada tanah dan tanah itu jadi daripada Air,
dan Air itu jadi daripada NUR MUHAMMAD s.a.w. jua. Maka nyatalah kepada kita bahwa
Roh kita dan batang tubuh kita ini jadi daripada NUR MUHAMMAD; maka wajarlah kita ini
bernama MUHAMMAD. Dan nyatalah bahwa kalau Roh kita dan batang tubuh kita ini
daripada Nur Muhammad. Maka kita ini tiada lain dan tiada bukan,pada Hakikatnya Nur
Muhammad jua. Dan kalau telah jelas dalam hati marifatakan hakikat Nur Muhammad itu,
maka hendaklah engkau mesrakan Nur Muhammad itu kepada Roh dan kepada batang
tubuhmu dan kepada seluruh kainat. Kalau sudah benar-benar mesra,insya allah engkau akan
melihat keelokan zat yang wajibal wujud.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang mengenal diri,yaitu sekalian
nanti bab yang akan datang kita perdalam lagi menurut yang semestinya.
Dan Syeh ABDUL RAUF berkata : yang sebenar-benar diri itu ialah nyawa. Yang sebenarbenarnya nyawa itu ialah Nur Muhammad. Dan yang sebenar-benarnya Nur Muhammad itu
ialah sifat. Yang sebenar-benarnya sifat itu ialah zat. Tetapi disini bukan zat hayun,tapi zat
hayat.
Dan lagi kata aribillah : Bermula yang sebenar-benarnya diri itu ialah Roh,tatkala ia nasab
sekalian tubuh,nyawa namanya. Tatkala keluar masuk nafas namanya. Tatkala ia berkehendak
hati namanya. Tatkala ia ingin akan sesuatu nafsu namanya. Tatkala ia memilih akan sesuatu
ihtiar namanya. Taktkala ia dapat memperbuat akan sesuatu akal namanya. Dan tatkala ia
yakin akan sesuatu iman namanya.
Jadi pohon akal itu adalah ilmu. Inilah yang disebut yang se-benar benar diri. Tetapi
janganlah terhenti kepada roh itu saja, teruskanlah kepada yang hak. (kepada Allah Taala).
Dan firman Allah Taala dalam Al quran :
ANA MINNURILAH WAL ALIMU MINNUR,artinya : Dari pada cahaya Allah,dan sekalian
Ilmu daripada cahayaKu. Tetapi Nur disini bukan lah menurut pahaman umum yang berlaku
ia bukan zat,bukan benda dan bukan materi,tetapi diatas segala-galanya. Insya Allah kita akan
bertemu juga dengan NUR cerlang cemerlang itu. Sekarang kita teruskan kepada firman
Allah : KHOLAQTUKA LIADJLI WA KHOLAQTUL ASNI LIADJLIKA, artinya : Aku
jadikan engkau karenaku ya Muhammad dan Aku jadikan sekalian alam itu karenamu ya
Muhammad. Jadi dengan adanya ini tadi, maka nyatalah kepada kita bahwa Nur Muhammad
itu jadi daripada Nur Allah Jua,atau yg lazim disebut NUR ZAT atau NUR ILAHI ROBBI.
Maka kalau demikan adanya,wajarlah kita ini dengan Zat Allah Taala,sebab Zat itulah
bermula segala ujud. Tidak ada yang ujud, hanyalah Allah dan perbuatan Allah.
Maka adalagi sebuah hadis qudsyi berbunyi : AL INSANU SIRRI WAANA SIRRAHU.
Artinya : insan itu rahasiaKu,dan Akupun rahasianya. Dan lagi firman yang berbunyi : AL
INSANU SIRRI WA ANA SIRRI WASIFATIN WA SIFATUN LAGOIRIH, artinya : insan itu
rahasiaku,rahasiaku itu sifatku,dan sifat itu tiada lain daripada aku jua. Jadi yang sebenarbenarnya insan itu manusia, yang sebenar-benarnya manusia itu ialah Afal Allah. Yang
sebenar-benarnya Afal Allah itu ialah Sifat Allah. Yang sebenar-benarnya Sifat Allah itu
ialah Zat Allah. Karena zat dan sifat itu tiada menerima tunggal; dan Zat dan Sifat itu tiada
sekutu dan tiada pula bercerai. Dan barang siapa menyekutukan Zat dan Sifat, atau
menceraikannya, maka tersebut dihukumkan SYIRIK KHAFI.
Orang yang mmenceraikan itu berdosa. Orang yang syirik itu syirik zali hidupnya penuh
dosa yang tiada maaf baginya. Karena orang yang seperti itu ia merasa bahwa dirinya yang
ada. Sabda Rasulullah s.a.w. didalam Al hadist : yang berbunyi UJUDUKA ZAMBUN
QIAASALAHU LIGOIRIH. Artinya : Syirik Khafi itu adalah dosa besar. Jadi selama ujud
Adam masih melekat dalam dirimu,niscaya tiada sampai semua ibadatmu walau setinggi
langit. Jadi untuk melepaskan syirik khafi itu keluarlah engkau dari diri engkau. Disini kita
bicarakan sedikit tentang diri kita yang sebenar-benarnya.
Adapun diri kita ini ada tiga bagian :
Pertama ialah diri yang sebenarnya (rahasia)
Kedua ialah diri terperi (Muhammad)
Ketiga ialah diri terdiri (adam).
Jadi yang pertama tadi ialah kembali kepada yang hak. Kedua ialah kembali kepada rasa
Muhammad. Ketiga ialah yang betah tinggal kepada rasa adam semula. Jadi dosa besar yang
tiada ampunan : kecuali kembali kepada yang sebenarnya. Insya Allah kita uraikan panjang
lebar dan lebih mendalam lagi dalam pelajaran yang akan datang.
MENGENAL DIRI
Sabda Rasulullah s.a.w. : MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA RABBAHU.
Artinya: Barang siapa mengenal dirinya,niscaya mengenal akan Tuhannya. Jadi sebelum
mengenal Tuhan, kenallah diri. Perjalanan itu kita mulai dari dalam diri kita sendiri, dari
dalam terus kedalam, akhirnya serba alam dan keindahannya dan dengan keganjilannya :
hanyalah sebagai pencari diri.
Alam ini penuh dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi. Rahasia itu tertutup oleh dindingdinding, dinding- dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri, atau yang disebut nafsu kita
sendiri, atau disebut pula nafsu saiton, atau dengan kata lain ialah : nafsu lawammah atau
nafsu sawiyah atau nafsu yang batal/agiar. Dinding-dinding itu mungkin tersimbah dan
terbuka, asal kita sudi menempuh jalannya, jalannya ialah : jalan yang ditempuh oleh orang
arif, dan mau mengurangi sedikit dari hawa nafsu kebendaan. Dan sanggup menyisihkan
segala halangan dan rintangan yang hendak menggagalkan niat kita yang baik itu. Jadi yang
hendak kita kenal ini bukanlah diri yang kasar ini. Tetapi diri yang bersifat ketuhanan.
Diri kita ini ada dua unsur : pertama unsure jasad atau badan kasar. Kedua unsur Ruh atau
badan latif. Ruh itu erat sekali pertaliannya dengan Tuhan. Memang sudah hamba katakan
dahulu bahwa RUH itu adalah suatu Rahasia yang amat pelit sekali.
Jadi yang sebenar benar Ruh itu Nur Muhammad.
Jadi yang sebenar-benar Nur Muhammad itu Sifat. Sebenar-benar sifat itu ialah Zat. Jadi Zat
itu Zat Hayat,bukan Zat Hayun. Jadi Allah adalah nama Zat, dan Muhammad nama Sifat. Zat
dan Sifat itu tiada bersatu dan tiada bercerai.
Sekarang marilah kita teruskan untuk mengenal diri dan mengenal Tuhan Allah Azzawazalla.
WANAN KAANAFI HAJIHI AMA FAHUWA FIL AKHIRATIAMA WA ADHOLLU
SABBILA, artinya : Barang siapa buta dalam dunia ini, niscaya buta juga di akhirat sesat di
jalan.
Seratus dua puluh empat ribu nabi-nabi dit=utus Tuhan kedalam dunia ini, adalah untuk
mengajar dan memimpin umat manusia, untuk cara-cara membersihkan bathin atau qalbu,
supaya dapat marifat dan mengenal Allah. Tujuan utama ialah : agar memperoleh
kebahagiaan jiwa, dan ketenangan bathin. Karena yang sebenar-benar Kaya itu ialah
kebahagiaan jiwa dan kebersihan hati.
Inilah tujuanutama bagi alat jiwa manusia ini. Inti daripada selaga kebahagiaan itu ialah :
Marifatullah. Jadi siapa yang sudah Marifat itulah sorga dunia dan sorga akhirat nanti. Dan
siapa belum/masih terdinding itulah neraka dunia dan neraka akhirat nanti.
Jadi barang siap tidak ada hasrat memiliki ilmu ini maka samalah ia makan nasi bercampur
pasir.
Marifat itu adalah suatu amanah dari tuhan yang wajib kita tuntut dan kita tuju.
PERINTIS JALAN YANG PERTAMA
Pengantar dan Perintis yang pertama dalam ilmu bathin, atau ilmu hakikat/ilmu tasawuf
adalah RASULULLAH sendiri. Kemudian dijadikan suatu pelajaran, dan ilmu tersendiri oleh
Syaidina ALI KARAMMULLAHUWAJHAH, kemudian dilanjutkan oleh HASAN BASRI
anaknya. Hairoh yang menjadi pembantu peribadi Ummu Salamah yaitu ketika HASAN
BASRI masih kecil ilmu ini sudah mulai melimpah kepada beliau, karena dekatnya kepada
Rasulullah s.a.w.
Kemudian Ahli kebatinan yang pertama sekali ialah : ABU HASYIM AL KUFI, beliau
berasal dari koufah yang meninggal pada tahun 150 atau tahun 761 M. Adapun sumber ilmu
tasawuf itu adalah dari AL QURAN dan AL HADITS. Dan menuntut ilmu ini adalah
hukumnya Fardhu ain. Maka barang siapa tidak peroleh ilmu ini ditakuti mati dalam
kekafiran.
MARIFATULLAH.
SEBELUM MENGENAL TUHAN,KENALLAH DIRI.
MENGENAL DIRI :
Diri itu ada dua unsur.
1. Diri jahir berupa jasad.
2. Diri bathin berupa Ruh.
Dan diri itu dapat pula dibagi atas 3 unsur.
1. Diri yang Hak. (diri yang sebenarnya)
2. Diri terperi. (Muhammad)
3. Diri terdiri. (Adam).
Dan Ruh itu ada tiga Martabat.
1. Ruh idhofi (nafas yang keluar masuk)
2. Ruh mukayyat (yang mengedari/yang ergerak keseluruh tubh)
3. Ruh mutlak (yang tetap pada tempatnya)
Dan Zat itu ada tiga Asma.
1. ZAT illahiyah
2. ZAT masbiyah
3. ZAT addahiyah.
Dan diri jahir ada dua unsure bahagi pula.
1. Jasad yang mengandung Ruh.
2. Ruh yang mengandung Jasad.
Dan diri kita ini mengandung dua aspek.
1. Diri yang bersifat ketuhanan (lahud)
2. Diri yang mengandung kehambaan (nasud)
Dan dalam diri kita ini mengandung tiga Rahasia.
1. Rasa yang Hak (rasa tuhan)
2. Rasa Muhammad (Nur Muhammad)
3. Rasa Adam (rasa yang tercela).
Dan didalam diri kita ini ada suatu perbendaharaan yang tersembunyi : disitu ada mahligai.
Didalam mahligai itu ada alat yang halus , ada yang kasar. Kesemuanya itu adalah berupa
amanah tuhan dan suatu titipan Tuhan kepada hambanya. Amanah itu ialah suatu titipan Ruh
dan itulah yang wajib kita pelihara dan kita jaga kemurniaannya. Ruh inilah yang sanggup
mengenal Tuhannya. Dan yang sanggup melaksanakan sebagai khalifah didalam bumi ini.
Apakah alat yang halus dan kasar itu tadi?
Sekarang marilah kita uraikan satu persatunya.
Adapun diri kita ini ada dua unsur/macam.
Pertama diri jahir berupa jasad. Batang tubuh dengan kelengkapannya seperti ;
kaki,tangan,mata hidung,mulut telinga,dan lainnya. Serta dalam tubuh ini ada Ruh,hati,akal
dan nafsu. Yang kesemuanya itu tergolong alam yang disebut alam sagir (alam kecil).Yang
kesemuanya itu terjadi dari unsur2 api,angin,air dan tanah/bumi. Inilah yang disebut laksana
kuda tunggangan yang menjadialat nbagi hakikat Roh itulah sebagai penunggangnya.
Kedua diri bathin yang berujud qalbu atau Ruh. Bukannya ber-ujud benda dalam tubuh, dan
dia tidak akan binasa untuk selamanya. Dialah yang sanggup memerintah jasad, dialah yang
mampu mengenal Allah. Dialah Raja kuasa. Ruh itu raja kuasa dan sanggup mengenal Allah.
Apakah sebabnya dikatakan raja kuasa? Sebabnya ialah kerena ruh ituu adalah yang menjadi
tempat majhor kenyataan terang benderangnya sifat-sifat Allah. Ruh Muhammad
itulah/adalah dari NUR menyata. Itulah yang dikatakan cahaya yang cerlang cemerlang yang
tiada harapan : Tuhan bertajali kepadanya. Sedabg sifat sifat Allah itu ada pada ZATnya.
Maka apabila kita mendakwa kepada Ruh, maka haruslah ditembuskan pandangan kita
kepada Sifat dan Zat Allah.supaya tidak terdinding lagi kepada Allah.
Kalau kita terhenti kepada ruh itu saja, tidak kita teruskan kepada Allah, maka kita terdinding
kepada Allah. Kalau masih betah berdiam kepada Muhammad, ber-arti belum kembali atau
belum pulang landas kepangkalannya. Kalau sudah pernah tinggal landas inilah yang
dikatakan orang yang bergembira setiap saat. Sedangkan Rasulullah sendiri sebagai asal usul
segala kejadian,toh beliau pulang kembali kepangkalannya,apalagi kita ini.
RUMUS/ MUTIFATOR
1. Hidup tubuh karena nyawa,hidup nyawa karena Allah.
2. Tahu hati karena tahu Ruh, tahu Ruh karena Allah.
3. Kuasa anggota tubuh karena Ruh, kuasa Ruh karena kuasa Allah.
4. Berkehendak puad kerena berkehendak Ruh, berkehendak Ruh karena berkehendak
Allah.
5. Mengdengar telinga karena mendengar Ruh, mendengar Ruh karena mendengar
Allah.
6. Melihat mata karena melihat Ruh, melihat Ruh karena melihat Allah.
7. Berkata mulut karena berkata Ruh, berkata Ruh karena berkata Allah.
Maka kita rumuskan pula tentang diri bathin itu sebagai berikut dibawah ini :
1. Wujud bathin,hakikatnya adalah wujud Allah.kepada kita jadi Rahasia. Maksudnya
tentang Zat Tuhan itu tidak dapat dilihat dan diraba, hanya dengan nur iman dan
dirasakan oleh sinar hati. Inilah yang dimaksud oleh hadits yang berbunyi : Al insanu
sirri wa ana sirrohu. Artinya : insane itu rahasiaku , dan akupun rahasianya.
2. Ilmu bathin, hakikatnya adalah sifat Allah, yang kepada kita menjadi nyawa/Ruh.
Dan ruh itulah tempat majhor sifat-sifat Allah. Hingga dia kuasa memerintahkan
jasad dan lain2nya.
3. Nur bathin, hakikatnya Asma Allah, yang kepada kita menjadi hati. Maksudnya hati
itu adalah tempat majhor daripada Asma Allah.
4. Syuhud bathin, hakikatnya adalah Afal Allah, yang kepada kita menjadi batang tubuh.
Maksunya batang tubuh kita ini adalah tempat majhor dan tempat nyata perbuatan
Allah. Jalannya adalah bahwa segala amal usaha lahir yang dilakukan ole manusia.
Tapi pada hakikatnya dan pada bathinnya adalah semata-mata perbuatan Allah.
Maka hal itu dinamakan penyaksian Bathin. Karena amal usaha jahir itulah yang
membuktikan perbuatan bathin. Itulah yang member bekas, kerena terjadi dari sifat bathin,
yang tidak bias lepas dari ujudnya : yakni Zatnya yang maha kuasa. Demikianlah yang
dinamakan tauhidul Zat, tauhidul Sifat, tuahidul Asma, tauhidul Afal. maka melihat sesuatu
apa saja perbuatan Allah.
Maka dengan demikian fana lah yang lain : yakni ujud lahir dan sifat lahir,dikala itu tidak ada
yang ada kecuali bathin. Maka sekaran bathinlah yang melihat bathin/melihat gerakan Zat.
Dari itu maka jelaslah sekarang kepada kita bahwa yang memandang ia yang memandang.
Dan kalau sudah mantap pandangan ini, dengan sendirinya naiklah ke makam baqabillah.
Karena pada makam ini seperti ucapan ahli tasawuf, BAQA itu ialah daripada Allah, dan
dengan Allah.
kepada LAMAUJUDA BIHAQQIN ILLALLAH, artinya : Tidak ada yang ada kecuali dia
jua yang ada.
Sekarang kita mengambil dalil dari pada kaum sufi yaitu sudah dimufakati ber-sama bahwa :
segala sesuatu selain Allah pada hakikatnya tidak ada,dengan kata lain semua itu tidak dapat
dikatakan ada, sebagai adanya tuhan.
Disini hamba katakan bahwa semua itu Allah dan Allah itu semuanya. Ujud alam ain ujud
Allah dan Ujud Allah ain ujud alam. Allah itulah hakikat Alam : maka wajarlah kita ini
dengan Zat Allah atau Ujud Allah (rahasia Allah).
Berkata ABU HASSAN AS SYAZALI r.a Bahwa ; melihat Allah itu dengan penglihatan iman
dan yakin, ini lebih kaya daripada melihat dalil-dalil. Lebih baik kita katakana bahwa; kita
tidak akan melihat alam, dan andaikata ada juga, maka penglihatan itu atau penglihatan
aribillah itu tak ubahnya laksana melihat debu terbang diangkasa yang pada penglihatan ada,
tapi/namun dicari tak ada,artinya : tak dapat menangkapnya. Itulah perjalanan aribillah atau
wali Allah ; yang telah sampai kepda makam fana dan makam baqa.
FANA TERBAGI ATAS TIGA BAGIAN.
1. Fana pada Afal (perbuatan), sampai merasakan bahwa tidak ada satu perbuatan pun
didalam ala mini.selain dari perbuatan Allah Taala.
2. Fana pada Sifat, hingga sampai menyakinkan bahwa tidak ada yang hidup kecuali
Allah. Apabila dikatakan tidak ada yang hidup pada hakikatnya kecuali Allah ; berate
juga tidak ada yang kuasa, yang berkehendak, yang ber-ilmu, yang mendengar, yang
melihat, dan yang berkata-kata, kecuali Allah semata-mata.
3. Fana pada Zat ialah ; hilang ujud yang lahir ini dan alam seluruhnya dan pandangan ;
kecuali Allah.
Jadi barang siapa yang melihat mahluk tidak punya perbuatan pada mereka, maka
sesungguhnya ia menang. Dan barang siapa yang melihat mahluk yang tidak ada hidup pada
mereka, maka derajatnya telah naik. Barang siapa melihat mahluk tidak ada pada hakikatnya,
maka ia telah sampai kepada titik yang dituju, yaitu titik puncak ilmu dan marifat. Apabila
kita sudah menjalani yang tiga perkara ini, maka itulah makam fana namanya, dan
selanjutnya naik kemakam baqa, makam baqa itu ialah : HU ITU ALLAH TAALA. Sedang
makam fana kesimpulannya kepada : LAMAUJUDA BIHAQQIN ILLALLAH. Tidak ada
yang maujud, kecuali Allah Taala.
Demikianlah apa yang dapat hamba sampaikan, kalau sudah faham dan mengerti,kuburlah ia.
Jangan dibeberkan ditengah masyarakat umum/awam, nanti bisa membawa fitnah besar.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang meng-esakan Allah Taala pada
segala perbuatan.
TAUHIDUL AFAL.
MENGESAKAN ALLAH TAALA PADA PERBUATAN
Dalam pelajaran atau pengajian-pengajian kita yang terdahul sudah kita jelaskan/kita
sampaikan, titik tujuan pelajaran dan ilmu tasawuf adalah menuju jalan kembali kepada Allah
dan supaya liqo/ bertemu Allah, maka jalan bagi salik/ penuntut haruslah dimulai dengan
mempelajari dan mengamalkan tauhidul afal, artinya : me-esakan Allah Taala pada segala
perbuatan,yakni meninggalkan seluruh perbuatan yang ada pada makhluk ini kepada
Allah.maksudnya pandanganlah olehmu dengan syuhud hati dan dengan mata mata kepala
dengan itikad yang putus dan dengan haqqul yakin, bahwa segala perbuatan dan gerakan yang
ada terlihat dalam ala mini, baik yang datang dari diri kita sendiri maupun yang datang dari
semua mahluk yang ada dalam ala mini : baik perbuatan yang diridhoi oleh syara maupun
yang dilarang oleh syara ; adalah kesemuanya itu perbuatan Allah Taala.
Memang itu perbuatan Allah; maka kalau kita lihat pada lahirnya segala perbuatan itu
dilakukan oleh manusia/hamba dan segala hayawan dan lain-lain sebagainya. Tetapi namun
kita teliti dengan cermat dan dengan penuh keyakainan dan dengan tinjauan akal, dengan
seksama bahwasanya memang mahluk ini lemah, daif, hina tak punya daya upaya sama
sekali. Dan tidak punya sifat tasir dan sebagainya. Sedangkan segala pebuatan itu tidak akan
ada kalau sifat yang memperbuat itu tidak memiliki sifat-sifat tsb. Sifat-sifat tasir itu ialah
Qudrat, Iradat, ilmu, hayat sedang semua sifat-sifat itu ialah kepunyaan dan milik Allah. Jadi
segala perbuatan yang ada terlihat pada ala mini dan diri kita, itulah perbuatan mazazi
belaka,dan bukan hakiki. Itu adalah majhor dan kenyataan perbuatan Allah kepada kita.
Allah menyandarkan perbuatannya kepada kita, adalah tanda kasih sayangnya, supaya kita
punya titik dan penempatan mengenal perbuatan Allah dan ZATnya. Disamping itu juga
merupakan coba dan ujian kepada kita ; apakah kita sanggup memandang perbuataan Allah,
atau menjadi orang buta dan sirik, mengakui/kekuatan dan perbuatan dia sendiri lahir dan
bathin/luar dan dalam.
Kenyataan dan kejahiran perbuatan Allah kepada hambanya ; inilah oleh kaum sufi disebut
usaha ihtiar hamba. Dan disinilah takluknya hokum syara.
SYEH WAHAB SYAHRANI berkata ; beliau ada mendengar dari syaidina ALI AL HAWAS
ia berkata : Wajib bagi hamba mengitiqadkan bahwa segala perbuatan dan usaha ikhtiar
hamba, sama sekali tidak member bekas dangan sekira-kira takwin dan atsar. Lebih jauh
beliau berkata, Allah menghendaki mengadakan suatu harakat atau yang disebut gerak
perbuata, maka tidak akan ada ujunya kecuali pada maddah atau tempat yang menerima
hokum yang dimaksud ; mustahil ada ujud gerak atau perbuatan tanpa ada maddah itu. Maka
yang dijadikan maddah atau tempat menjahirkan perbuatan Allah itu, adalah hamba dan lainlainnya. Itulah sebabnya dipandang ada segi lain, ada perbuatan hamba.
Sanagat banyak sekali penjelasan dalam Al quran dan hadits-hadits nabi yang memberikan
keterangan2 bahwa hamba atau mahluk ini sama sekali tidak punya perbuatan. Antara lain
TAUHIDUL ASMA
ME-ESAKAN ALLAH TAALA PADA ASMA
Maksud dan tujuan meesakan Allah Taala pada nama : yaitu yang sebenarnya ialah untuk
mengenal Zat Allah,sehingga manakala kita memandang,mendengar,atau melihat nama
apapun jua pada mahluk ini,maka tercurahlah pandangan basyirah kita dan perhatian kita
kepada
Allah
s.w.t.
Adapun
pengertiaan
meesakan
sama
itu
ialah
10
dalam segala
perkara,supaya ia tetap bagimu. Kalau sudah mantap pandanganmu, maka engkau yang
bernama halifah Tuhan dalam dunia fana ini. Sekarang baiklah kita teruskan tentang
meesakan sifat Allah Taala. Tetapi sebelum kita membicarakan tentang meesakan sifat Allah
Taala : maka baiklah anda sekalian hamba bawa kepada membicarakan tentang ayat
Alquran yang berbunyi : FAILUN ILALLAH, Artinya SEMUA KERJA DARI ALLAH.
Maka yakinlah kita sekarang ini tak da yang perlu kita ragukan lagi. Karena sysk dan ragu itu
adalah musuh kemerdekaan akal. Demikianlah penjelasan hamba mengenai tauhidul asma.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang me-esakan Allah Taala pada
sifat,artinya : seluruh sifat-sifat yang ada dalam alam ini,siempunya kepada sifat Hayat.
TAUHIDUS SIFAT
MEESAKAN ALLAH TAALA PADA SEGALA SIFAT
Maksudnya meesakan Allah Taala pada segala sifat ialah : megembalikan, meninggalkan
seluruh sifat-sifat yang ada pada mahluk ini kedalam sifat-sifat Allah s.w.t. dengan pengertian
yaitu memfanakan sifat-sifat mahluk ini,kedalam sifat-sifat Allah Taala sehingga tercapailah
pandangan,bahwa tidak ada yang bersifat kecuali Allah Taala saja.
Adapun tujuannya adalah untuk marifat kepada Allah,sedangkan sifat-sifat yang ada pada
mahluk ini adalah nyata sifat-sifat Allah Taala. Dan sengaja Allah sahirkan sifat-sifatnya itu
kepada hambanya atau mahluknya, karena rahmatnya supaya mahluk itu sendiri mempunyai
tangga dan jembatan untuk mengenal sifat-sifat Allah. Dan bukan jadi dinding dan hijab
untuk melihat sifat-sifat Allah, Tuhan yang kita cari, kita cintai.
Adapun kaifiat dan cara memandang sifat Tuhan itu ialah :
Engkau pandang dengan hatimu dan dengan mata kepalamu dengan hakkul yakin dan dengan
itiqad yang putus, bahwasanya tidak ada yang bersifat dialam alam ini kecuali Allah. Seperti :
kudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, basyar dan kalam. Semuanya adalah sifat-sifat Allah.
Jadi sifat-sifat yang ada pada mahluk ini adalah sifat-sifat majaji belaka,bukan hakiki. Maka
daripada itu nyatalah kepada kita bahwa sifat-sifat yang ada pada kita sekarang ini adalah
nyata sifat-sifat Tuhan Allah semata. Kalau kita sudah mengembalikan sifat-sifat yang ada
pada kita itu kepada Allah, niscaya fanalah sifat-sifat kita itu kepada sifat-sifat Allah.
11
Sehingga tidak ada lagi yang bersifat,kecuali Allah. Jadi jelaslah sudah kepada kita bahwa :
kita ini tidak punya perbuatan,tidak punya nama dan tidak punya sifat kecuali Tuhan.
Sekarang tinggal lagi mengeesakan Allah Taala pada Zatnya.
BEBERAPA PENJELASAN
Sebelum kita membicarakan tentang tauhidul Zat. Maka marilah kita jelaskan dahulu tentang
tauhidis sifat itu tadi. Didalam istilah ilmu tasauf ada beberapa perkataan yang menyangkut
masalah sifat itu tadi. Kata-kata itu seperti dibawah ini :
ZAIDUN
MAAQAAMA,
MANQALA,
MANFAKA,
MAAKUMA,
LAUDMA,
QADIMUN, LA HANA.
Maksudnya ialah : tentang dari sifat-sifat itu sebagai berikut :
Sifat-sifat Allah itu tidaklah berdiri kepada ZAT. ( tidak berdirinya seprti sifat hitam kepada
sesuatu benda ). Maksudnya tidak berpindah dari Zatnya, tidak terlepas daripada Zatnya. Dan
tidak tersembunyi dari Zatnya, bukan berarti tidak ada. Dia qadim karena qadimnya zat,dan
tidak akan binasa selamanya, jadi begitulah hakikat sifat-sifat Tuhan tidak pernah berpindah
kepada mahluknya. Ia seperti nafi isbat jua,tidak bercerai dan tidak bersatu,tetapi memang
satu dalam rahasia. Maka dari itu supaya hambanya dapat mengenal sifat-sifat Tuhan. Ia
zahirkan NUR dan benderangnya sifat-sifatnya itu kepada Roh kita, seperti sudah kita
jelaskan dahulu tadi.
Jadi kalau tahkik pandangan kita dengan cara demikian, niscaya fanalah sifat-sifat kita dan
mahluk sekaliannya kedalam sifat Allah. Maka dapatlah kita rasakan bahwa : tidak
mendengar kita, tidak melihat kita, tidak berkata-kata kita, tidak tahu kita, melainkan dengan
pendengaran Allah, dengan penglihatan Allah, dengan kalam Allah, dengan tahunya Allah.
Dan tidak hidup kita ini,melainkan hayatullah zat, hingga yang lainya daripada sifat-sifat
Allah s.w.t. semata-mata. Demikianlah penjelasan hamba. Baiklah kita teruskan kepada
mengeesakan Allah Taala pada ZAT,agar supaya para penuntut menjadi maklum adanya.
TAUHIDUL ZAT
ME-ESAKAN ALLAH TAALA PADA ZAT
Meesakan Allah Taala pada zat adalah jalan yang terakhir dari perjalan seorang salik.
Disnilah titik terahir bagi arifibillah untuk menuju Allah dan disini perhentian perjalanan
kaum sufi dan para wali-wali.
12
Dan disinilah batasnya mirojnya orang-orang mukmin sejati. Apabila sudah mencapai
kepada makam tauhidul zat itu,maka diperolehnya kelezatan dan kenikmatan yang tiada
taranya.
Hanya
dengan
itulah
yang
dapat
memuaskan
dahaga
jiwanya
menenangkan
qalbunya,nikmat-nikmat yang tak dapat diperoleh orang lainnya. Inilah puncak rasa
menikmati ridhonya : puncak kebahagiaan yang kekal dan abadi sepanjang masa. Bermula
kaifiat atau cara meesakan Allah Taala pada zatnya, yaitu : engkau pandang dengan mata
hatimu dan curahkan seluruh perhatianmu itu semata-mata kepada Tuhan seru sekalian alam.
Karena sudah nyata kepada kita bahwa : TIADA YANG MAUJUD DALAM ALAM
INI,KECUALI ALLAH. DAN TIADA MAUJUD YANG DALAM UJUD INI,HANYA
ALLAH. TIADA/TIDAK DALAM JUBAH MELAINKAN ALLAH. DAN TIDAK ADA
DIDALAM YANG ADA INI,KECUALI DIA. Karena sudah jelas bagi arifibillah,bahwa :
AL HAK ADA PADA NABI KITA MUHAMMAD S.A.W.
Kalau alhak ada pada nabi,demikianlah ada pada kita. Demikianlah hamba tambahkan supaya
anda menjadi faham,dan supaya dapat melaksanakan tugas masing-masing.
Firman Allah Taala : AL INSANU SIRRI WA ANA SIRROHU. Artinya insan itu rahasiaku
dan akupun rahasianya. Dan lagi firmannya : AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRI
WASIFATIN WA SIFATUN LAGOIRIH. Artinya insan itu rahasiaku, rahasiaku itu sifatku,
dan sifatku itu tiada lain daripada aku jua. Jadi jelas kepada kita bahwa memang : LA
MAUJUDA BIHAQQIN ILALLAH. Artinya tiada yang maujud didalam alam ini,
melainkan Allah.
Pandangan yang demikian adalah dengan alasan-alasan :
1. Semua zat mahluk itu nampak dilihat dengan mata ini,itu bukan hakiki ( rusak ). Dan
itu hanya ujud hayali dan wahmi jua,yaitu sangka-sangka saja,dengan tidak
beralasan,karena ujudnya berada antara dua ADAM. Sedang ujud yang berada antara
dua itu,hukumnya ADAM,yaitu : ujud hayal.
2. Sedang ujud Adam itu tiada maujud pada hakikatnya,hanyalah ia maujud kepada
Allah Taala yang hakiki dan fana dibawah ujudnya. Ujud yang lain daripada ujud
Allah semuanya qaim,artinya berhajat kepada Allah Taala. Jadi jelasnya begini dia
tidak akan ujud,kalau tidak diwujudkan oleh Allah Taala. Yaitu : yang biasanya
disebut dengan majhor atau kenyataan ujud Allah Taala.
3. Adanya nyata : dan semua ujud ala mini adalah yang dimaksudkan hanya sekedar
dalil titian untuk memandang kepada zat Allah Taala.
13
4. Jadi pada pelajaran yang lalu itu sudah kita jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada pada
mahluk ini nyata sifst-sifat Allah s.w.t. Jadi kalau demikian jelas dan nyata bahwa :
zat mahluk ini berarti juga sesungguhnya nyata sifat dan afi al,tidak lepas dari zat.
5. Ujud semesta ala mini tak ubahnya laksana debu yang terbang atau diterbangkan oleh
angin diangkasa : pada penglihatan mata ada,tapi kalu dicari tak ada. Kalau sekiranya
ada ujud ala mini pada hakikatnya,maka pasti pula ada sifat-sifat atau afal yang
member bekas itu. Sedangkan semua itu sifat dan afal yang memberi bekas itu
tidaklah ada,selain daripada sifat dan afal Allah Taala semata-mata.
6. SYEH SIDIK IBNU UMAR KHAN berkata : Semua ujud lain daripada Allah
Taala,laksana ujud sesuatu yang kita lihat dalam mimpi. Tidak ada baginya hakikat
apabila kita terbangun dari tidur,maka hilanglah semua itu. Begitulah hendaknya
pandangan kita terhadap ujud ala mini sesuai dengan hadist yang berbunyi :
FALANNASU NIYAAFAIJA MAATU INTABAHUA. Artinya ; manusia adalah
tidur apabila mereka mati,barulah mereka bangun atau jaga.
Baiklah hamba uraikan sedikit tentang hadist yang baru kit abaca tadi,supaya kita faham.
Manusia semuanya itu tidur,apabila bangun barulah mereka jaga,maksud hadist ini tadi ialah :
orang yang hidup dengan hawa nafsunya sendiri,bagaikan orang yang tidur,walaupun ia
dalam keadaan bangun. Mereka berbangga dengan nafsunya sendiri dan dengan
akuanya,tetapi orang yang telah sampai kepada rahasia yang satu itu,itulah orang yang
bangun dari tidurnya. Jadi siapapun yang masih tidur,maka mereka itu tetap betah pada
nafsunya sendiri,yaitu yang belum mengembalikan hak Allah Taala,mereka itu tetap dalam
hak Adam Demikianlah sepintas kilas hamba uraikan dan yang dimaksud mati disini ialah :
mati manawi atau mati mana saja. Itu sesuai dengan hadist nabi s.a.w. yang berbunyi :
ANTAL MAUTU QOBLAL MAUTU. Artinya matikan dirimu sebelum engkau mati. Jadi
disini adalah mati nafsu saja. Maka daripada itu untuk mematikan nafsu itu jalannya ialah
melepaskan diri dari belenggu penjajahan hawa nafsu angkara murka. Jalannya ialah
mengikuti jalan sufiah,yang mereka itu telah berada dipuncak. Demikian seperti apa-apa yang
hamba uraikan menurut yang terdahulu itu. Untuk lebih mantapnya lagi, baiklah hamba bawa
anda kedalam laut marifat yang penuh dengan ombak dan badai,sehingga anda bisa mabuk
karenanya. Mabuk disini artinya : Karam lenyap, hancur dan lebur kedalam hakikat hidup
yang sebenarnya. Yaitu lebur kedalam hidup yang sejati telah Esa dengan seisi alam dan
bersatu dengan seluruh per-kemanusiaan. Demikianlah contoh bagi orang yang hendak
mengenal diri. Sekarang baiklah kita berkisar pula kepada membicarakan tentang makam
fana atau maka binasa.
MAKAM FANA/MAKAN BINASA
14
Makam fana ialah : Hilangnya ujud kita ini lahir dan bathin. Bukan hilang pada nafsu
ammaroh, tetapi hilang dalam pandangan makhluk, kalau kita sudah benar-benar memesrakan
diri kita lahir bathin kepada Nur Muhammad dan bersatu dengan seluruh perikemanusiaan
dan bersatu dengan seluruh perikemanusaiaan dan bersatu dengan seluruh alam, maka kalau
sudah beroleh wasiat, hingga lenyaplah sifat2 Allah Taala.
Inilah yang disebut dngan fana dan baqa,
1. kudrat kita lenyapkan kepada kudrat Allah Taala,
2. iradat kita lenyapkan kepada iradat Allah Taala,
3. ilmu kita lenyapkan kepada ilmu Allah Taala,
4. hayat kta lenyapkan kepada hayatullah Zat,
5. pendengaran kita lenyapkan kepada pendengaran Allah Taala,
6. penglihatan kita lenyapkan kepada penglihatan Allah Taala,
7. perkataan kta lenyapkan kepada perkataan Allah Taala.
Maksud diatas tadi ialah :
1. wala qadirun
: tiada kuasa hanya Allah Taala,
2. wala muridun
: tiada berkehendak hanya Allah Taala,
3. wala alimun
: tiada tahu hanya Allah Taala,
4. wala hayyun
: tiada hayat/hidup hanya Allah Taala,
5. wala basyirun
: tiada melihat hanya Allah Taala,
6. wala samiun
: tiada mendengar hanya Allah Taala,
7. wala muttakalimun
: tiada yang berkata-kata hanya Allah Taala.
Jadi kalau sudah begini fana lah zat kita dan sifat kita zahir dan bathin,inilah dalilnya.
1. MAUJUDUN WAHIDUN : Ujud yang empunya ujud Esa.
2. WAJATUN WAMAUSUFUN : Zat dengan empunya zat adalah Esa jua.
3. SIFATUN WAMAUSUFUN,Wahidun sifatun wahidun ; sifat dengan empunya sifat
adalah Esa.
4. ASMAUN WAMAUSFUN,Wa asmaun wahidun ; nama dengan yang empunya nama
adalah Esa jua.
5. AFALUN WAMAUSUFUN,afalun wahidun ; afal dengan yang empunya afal Esa
jua.
Jadi inilah yang disebt arti dan makna yang sebenarnya daripada fana dan baqa itu tadi.
Inilah arti fana dan baqa yang dituntut oleh seorang salik/penuntut/tholib/murid. Adapun alam
insan itu terhimpun kepada diatas daripada segala alam,jika bukan karena insane, se-suatu
pun tiada dijadikan/dijahirkan oleh Tuhan selamanya. Dalil menyatakan : Al insane sirri wa
ana sirrohu, artinya insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya. Dan lagi : Al insanu sirri wa
ana sirri,sifatun wasifatin lagoirih : artinya ; insan itu rahasiaku,rahasiaku itu sifatku,tiada lain
daripadaku jua.
15
Maka dari itulah insan dilebihkan oleh Allah Taala daripada malaikat ; pun demikian lah
hendaknya itikad kita adanya. Yaitu : itiqad yang putus adanya,dan tiadanya,dan adanya.
Kalau anda sudah faham benar berarti putus itiqadnya, dan tiadanya dan adanya; maka
barulah mendapat makan ARIFIN yang sebenarnya. Baiklah hamba uraikan secara ringakas
tentang; ADANYA DAN TIADANYA.
MANUNGGAL DUA UNSUR KETIDAK ADAANYA : ADALAH KEADAANYA,DAN
KEADAANYA ADALAH KETIADAANYA.
Sekarang baiklah kita buat contoh/missal :
Kalimah : LA ILAHA ILLALAH itu meliputi sangkalan dan pengakuan. Adalah keadaan/
adanya dan tiadanya keadaannya/tiadanya, artinya : hakikat dari Tuhan adalah tiadanya?
Dalam ketidak adaannya/tiadanya : DIA mulai ADA. Yang terakhir lagi disebut : keadaan
yang abadi.
Itulah makna atau arti dari : ADANYA DAN TIADANYA.
Sekarang kita teruskan sedikit lagi tentang ada dan tiada. Keadaan yang abadi dan ketidak
adaanya keduanya sekalian bersamaan (sekaligus bersamaan). Adalah merupakan : Ujud dati
Tuhan. Sangkalan mengandung pengakuan yang positif.
Jadi disini sangkalan dan pengakuan tidaklah terpisah dan tidaklah tersentuh, maksudnya
ialah : bercerai tidak ,bersatu tidak : akan tetapi keduanya Nafi dan dibatasi oleh kalimah ILA
dan tidak boleh masuk kedalam kalimah ILLALLAH.
Selanjutnya kita harus tahu keadaan harus memberi petunjuk yang terang tentang apa yang
dianggap ada, seperti suatu petunjuk terhadap yang ditunjuk.
Jadi rumus ILLALLAH adalah yang dianggap sebagai ADA. Maka mutlak lah nama keadaan
yang maha mulia dari Tuhan Allah Azzawalla, hanya untuk dialah rumus ILALLAH itu tepat.
Jadi kesimpulannya adalah : SERBA ESA,SERBA SATU,DAN HITUNGAN SEGALA
JIWA-PUN ADALAH SATU (DALAM RAHASIA TUHAN).
Disini tidak ada lagi dua faham dalam ujud,tidak ada lagi dua kata dalam perbuatan,tidak ada
lagi dua unsur dalam asma dan tidak ada lagi dua jenis kehidupan. Dan tidak ada lagi dua
rumus dalam Zat dan Sifat segalanya : QADIRUN BI ZATIHI, MURIDUN BI ZATIHI,
ALIMUN BIZATIHI, HAYUN BIZATIHI,SAMIUN BIZATIHI, BASYIRUN BIZATIHI,
DAN MUTTAKALIMUN BIZATIHI.
Jadi siapa sudah Faham,merekalah yang beroleh ilham.
16
Sekarang kita teruskan pla pembicaraan kita kepada tentang hakikat Muhammad secara
ringkasnya.
Hakikat Muhammad itu ialah NUR MUHAMMAD.
NUR MUHAMMAD itu ialah HAKIKAT ALAM.
NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD disebut juga NUR AWAL, artinya asal
segala kejadian dan akhir segala kenabian : ALHAK dan dia pada Nabi. Itulah sebabnya
hakikat MUHAMMADitu disebut utusan, maka kalau hakikat Muhammad itu disebut utusan
tuhan maka carilah dan galilah sedalam-dalamnya hakikat hidup kita ini,supaya bisa pulang
kembali keasalnya,yaitu kembali kepada hidup yang sejati, yaitu hidupnya tuhan yang kekal
dan abadi,dan asali dan tidak terkena rusak. Itulah yang disebut Zat yang maha besar HAK
Tuhan Allah yang dikenal dengan sebutan : HAQQULLAH TAALA.
Itulah tempat kembali, tempat manusia Marifat, sebagai kesempurnaan kita yang sejati dan
abadi. HAQQULLAH itu adalah sebagai kenyataan kita yaitu, untuk alam akhirat nanti dan
alam dunia ini.
LIQO-PERTEMUAN
Bertemunya makhluk manusia kepada Tuhan dan sampainya, itulah puncak harapan, dan
dengan itulah ia mencapai akan kebahagiaan dan kerajaan besar, bahkan dengan itulah ia akan
lupa dan terhibur dari segala sesuatu selain Allah. Apabila tuhan membukakan bagimu jalan
untuk marifat atau mengenal kepadanya, maka janganlah engkau menghiraukan asal amalmu
yang masih sedikit umpamanya.
Sebab tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Ia memperkenalkan DiriNya kepadamu.
Tidaklah engkau ketahui bahwa marifat itu adalah puncak keuntungan seorang hamba, maka
tak usah kau hiraukan berapa banyak banyak amal kebaikanmu atau amal perbuatanmu,
meskipun masih sedikit amalmu dengan anggota yang lahir, Marifat itu suatu karunia
pemberian Allah kepadamu, maka Ia sekali-kali tidak tergantung kepada banyak atau
sedikitnya amal kebaikanmu.
Andaikata engkau tidak dapat sampai kepada Allah : kecuali sesudah habis lenyap semua
dosa dan kekotoran sirik, niscaya engkau tak dapat sampai kepadanya. Untuk selamanya.
Tetapi bila Allah menarik engkau kepadanya, maka Allah menutupi sifat2mu dengan
sifatNya, dan kekuranganmu dangan kurniaNya. Hilangkan pandangan mahkluk
kepadamu,karena puas dengan Penglihatan Allah kepadamu. Dan lupakan perhatian makhluk
kepadamu,karena melihat bahwa Allah menghadap kepadamu.
Sebaik-baik saat dalam hidupmu : ialah saat ingat kepada tuhan,dan ptus hubungan dengan
segala sesuatu yang lainnya.
Dan apabila pada saat itu tidak ada lagi pandangan yang lainnya dari Allah, maka pada saat
itu murnilah pengertian tauhidmu kepada Allah.
Nikmat itu meskipun beraneka macam bentuknya : hanya disebabkan karena melihat dan
dekatnya Allah. Demikianlah pula siksa itu walaupun ber macam-macam bentuknya itu hanya
karena terhijab dari Allah. Demikanlah pandangan orang yang faham. Kesimpulannya
17
adalah : siksa itu karena adanya hijab. Dan nikmat itu karena melihat kepada Zat yang wajibal
ujud. Dan siapa fana dengan Allah: pastilah ia lupa segala sesuatu, dan siapa yang benar2
mengenal kepada Allah, Niscaya tiada risau dan sedih lagin menghadap hidup ini. Lagi pula
barang siapa telah sampai titik puncak, Wali Allah namanya, atau yang sering disebut : AL
ALIMURROBANIYAH,( Alim yang sebenarnya).
Marifat yang paling tinggi dan yang paling dianugrahi Allah Taala dengan ilmu Terbayang.
Apakah ilmu terbayang itu?
Yang dimaksud ilmu ternyang itu ialah ; ILMU LADUNIYAH, yang tiada mudah hilang.
Sedang ilmu yang tampak ini mudah hilang dibawa angin lalu, jadi yang dinamakan ilmu
yang tampak ialah ilmu hafalan dan darusan. Apabila lupa ia dengan ilmunya,niscaya terhenti
bicaranya(lafalnya). Karena kalau diteruskan bisa membawa kehancuran dan kerusakan
menyeluruh. Itulah dia ilmu yang tampak. Sedang ilmu terbayang tak pernah pudar untuk
selama-lamanya. Ilmu yang tampak hanya dimilki orang alim fiqih, sedang ilmu terbayang
dimilki oleh Ahlullah.
Jadi ilmu yang tampak kitu hanya bercahaya dalam alam dunia ini saja. Sedang ilmu yang
terbayang,bercahaya-cahaya meliputi hati orang yang memiliki qalbun salim. Artinya ; hati
yang latif yang bersifat ketuhanan(Lahud).
Itulah DIA yang disebut cahaya yang cerlang cemerlang yang tiada harapan tuhan bartajali
kepadanya. Dia bukan Zat, bukan benda dan bukan materi : tetapi dia adalah
yang paling sulit pada segalanya. Itulah DIA kaymiyakbathin,
DIA diatas daripada ilmu yang ada dalam dunia ini.
Kalau masih terhenti kepada ilmu, belumlah ilmu. Ilmu yang sejati ialah : ALIMULGOIBI
WASYSYAADAH. Ilmu yang seperti ini hanya dianugrahi kepada hambanya yang
dikehendakinya.
Ilmu yang nyata boleh untuk semua orang, ilmu yang goib hanya untuk hambanya yang
beroleh petunjuk dan anugrah istimewa daripada Allah Taala, bukti nyata lihatlah kepada
nabi-nabi. khususnya kepada Nabi Muhammad s.a.w.
Kalam yang tertulis dalam Al quran datangnya dariman dan kembalinya atau simpunnya
kemana?
Apakah setelah membekas pada kulit2 kayu, daun korma, dibatu dan dikayu2 : sudah
hilangkah yang sejatinya?
Apakah Al quran itu hanya tertulis di lukh mahfut saja? Adakah lagi lainnya? Bagaimana
riwayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan Allah kebumi ini ada 104 buah kitab, Adakah kitab yang tersmbunyi
dibalik yg 104 itu? Tidak; Kitabullah yang sebenarnya itu apakah ia berhuruf, bersuara, dan
merupakn kata-kata?
Manusia ini ini hanya diberikan sedikit saja percikan kalam Tuhan yang hakiki dan Azali.
Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmulah namanya, siapa yang berhajat kepada
Allah,Allah namanya.
Dan barang siapa tiada berhajat kepada ilmu dan kepada Allah, ITULAH YANG
SEBENARNYA ,yang sampai.
Inilah makam tuhan yang hakiki dan Azali. Dan inilah makam Ahlul akhirat namanya. Inilah
makam nabi-nabi dan rasul-rasul Allah, inilah makam MAHMUDAN namanya: Makam yang
terpuji dilangit dan dibumi, jadi siapa yang dikehendaki Allah,semuanya Jadi.
Tidak ada tertengah bagi Allah,hanya engkau sendiri kurang faham dengan Allah. Bila
engkau faham dengan Allah, maka berarti engkau sefaham dengan Allah. Artinya : fahaman
18
satu rahasia dengan faham Allah. Kemauanmu satu rahasia dengan kemauan Allah.
Kebesaranmu satu rahasia dengan kebesaran Allah. Akhirnya Ujudmu dan hidupmu satu
rahasia dengan Ujud Allah dan Hayatullah Zat. Dan satu rahasia dengan perikemanusiaan,
dan dengan seluruh jagat raya ini. Dan se-gala2nya dalam hal apapun jua, tetapi tetap satu
rahasia dengan kebesaran dan kemuliaan dan kekerasan, keelokan dan kesmpurnaan zat.
TUHAN YANG MAHA AGUNG DAN YANG MAHA SEMPURNA.
PANDANGAN HIDUP MUSLIM
Marilah kita menjadi seorang sufi,menjadi seorang sifa. Karena kita adalah pengikut nabi
yang telah disucikan dan dibersihkan atau mutafa. Marilah kita menjadi sufi,dalam
menghadapi kehidupan sehari-hari,suci dalam perniagaan,sufi dalam pergaulan,sufi dalam
hidup kasih saying,dan sufi dalam hubungan dengan Tuhan. Sufi sejati luas
perasaannya,tinggi hikmahnya dan putus segala tali pengikat yang mengikat kebebasan
jiwa,terikat oleh siapapun,dan oleh apa-apa saja,selain terikat oleh Allah.
Sufi yang sejati meleburkan dirinya kedalam masdar tempat asalnya,fana diri kedalam baqa.
Dalam manusia biasa,maksudnya dalam pandangan manusia biasa, Tuhan adalah yang maha
kuasa atas alam ini. Alam ini dibolak balikkan,ditelentangkan dan ditelungkupkan oleh satu
zat yang maha kuasa : ALLAHU AKBAR. Dalam pandangan sufi memandang bahwa Tuhan
itu adalah hakikat ujud dalam hidup ini atau hakikat kekuatan dalam hidup. Kekuatan dan
tenaga itulah menjadi gerak gerik hati manusia bahwa gerak gerik alam alam maya pada ini.
Sufi yang sejati ialah : yang selalu ingat kepada Allah dalam setiap saat dan lidah tidak
kering-kering menyebut Allah,dengan maksud nyawanya tidak putus mengingat Allah.
Meskipun lidah jasmaninya berdiam diri saja. Sufi sejati telah putus segala-gala rantai yang
beri batas dengan alam. Rohaninya terbang tinggi laksana burung yang terbang keangkasa
luas
menyusup
awan
hijau,ditinggalkannya
sangkar,naik
keatas
puncak
gunung,ditinggalkannya gunung naik keatas awan hijau,dia bertahta diatas awan
hijau,dipandangnya sangat lemah sekali alam semesta ini,termasuk dirinya,kian lama kian
terasa semakin lemah, AKUNYA : yang akhirnya leburlah AKU kedalam hakikat AKU yang
sebenarnya. Itulah ufuk tinggi luar biasa,kadang-kadang ia berjumpa dengan orang-orang
suci,atau aulia Allah,dan waliAllah,serta orang-orang ahli tasauf.inilah mirojnya yang
pertama bagi seorang sufi. Jadi kalau aku masih merasa aku,maka belumlah aku sampai
kepada inti cinta. Kalau AKUKU : Aku leburkan kedalam engkau,maka AKU adalah
ENGKAU dalam segala hal.
Kini AKU tiada disana. Hanya engkau tinggal semata. Sekarang AKU tak dapat berkata-kata
lagi. Bagaimana AKU menerangkan tentang DIA. Sedangkan AKU dengan AKU, dan AKU
dengan dimana. Kalau AKU kembal, maka dengan AKU kembali itu terpisah. Kalau AKU
lalai,dengan lalai itu, AKU diringankan. Apabila AKU berpadu kembali barulah jiwaku
menjadi tentram dan damai/bahagia. Inilah pendirianku atau akidahku yang terakhir.
Akhirnya : AKUKU LEBUR KEDALAM JIBU.
LAHURUFIN WALA SAUTIN,artinya : Tiada huruf, tiada suara, tiada kata-kata,zat dirinya.
Jadi kalau seorang penuntut telah sampai kepada JIBU / LA HURUFIN WALA SAUTIN :
Maka pastilah ia faham akan apa-apa yang dibicarakan. Jadi siapa-siapa belum faham,berarti
dia belum bisa menangkap segala pembicaraan yang amat halus ini dan sulit baginya untuk
memahami. Demikianlah apa-apa yang dapat hamba sampaikan.
19
20
21
MALLAM YASY KURINNAS, LAM YASY KURILLAH. Artinya : Barang siapa tidak
berterima kasih kepada sesamanya,maka samalah ia tidak berterima kasih kepada Allah.
Sebab NUR MUHAMMAD itu adalah hakikat alam. Dan Allah adalah hakikat alam atau
hakikat ujud dalam hidup ini. Allah adalah hakikat kekuatan dalam hidup ini. Johir Tuhan
ada dimanusia, dan bathin manusia ada di Tuhan.
Kalau anda sudah mengerti,laksanakanlah.
Untuk memperkuat dalil ini,hamba bawakan sebuah hadist qudsyi yang berbunyi :
AL INSANU SIRRI,WA ANA SIRRUHU ( SIRROHU ).
Kata TUHAN : INSAN ITU RAHASIAKU, AKUPUN RAHASIANYA.
DAN LAGI : AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRI, SIFATIN WA SIFATUN LA GOIRIH.
ARTINYA : INSAN ITU RAHASIAKU DAN RAHASIA ITU SIFATKU, SIFATKU ITU
TIADA LAIN DAIPADAKU.
Dalil ini dalil nyata,tak bisa lagi diragukan. Menurut riwayat :Banyak para pemuka-pemuka
agama,ahli tasyauf dan lain-lainnya : mencari siapa DIA yang sebenarnya. Maka datang para
nabi-nabi dan rasul-rasul menyampaikan langsung,melompat dari mulut / lidahnya
perkataan :
AMALLAH LA ILAHA ILLA ANA
Artinya AKU ALLAH, TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU
Jadi menurut aqidah/pendirian hamba dalam soal ini ; hamba tidak taklid dengan
siapapun,dan hamba nyatakan bahwa kalimah itu tadi adalah inti dari semua golongan
tasyauf,golongan para wali-wali,para sahabat,aulia dan anbiya dan para nabi-nabi dan para
rasul-rasul. Jadi kalau para nabi dan rasul demikian adanya,maka tiada lain andapun juga
demikian hendaknya.
Banyak kaum sufi mati,karena mempertahankan pendiriannya.
Hamba sebagai penulis buku ini menyatakan : Apabila lain dari yang di ucapkan
RASULULLAH s.a.w. itu tadi,maka : BUKANLAH IA DARI GOLONGAN MUHAMMAD.
DAN KELUAR DARI GOLONGAN MUHAMMAD. MAKA IA BUKAN TERMASUK
KELURGA TUHAN.
Didalam Al-Quranul karim Tuhan mengatakan :
AKU akan memberikan SATU kata kepadamu. Tetapi engkau tidak sanggup.
Apakah yang dimaksud SATU kata itu ?
Inilah SATU kata itu tadi : Siapa yang sanggup dialah keluarga Tuhan. Siapa tidak sanggup
dialah keluarga syaiton.
Pilihlah antara dua : ingin jadi pahlawan Tuhan, atau jadi pahlawan syaiton.
Siapa menjadi kelurga Tuahan didunia ini,niscaya sampai ke-ahirat. Dan siapa menjadi
keluarga syaiton didunia ini,niscaya sampai juga ke-ahirat.
SABDA RASULULLAH S.A.W.
SYARIAT ITU SEPERTI TANAH
THARIKAT ITU SEPERTI AIR
HAKIKAT ITU SEPERTI ANGIN
MARIFAT ITU SEPERTI API
TANAH ITU BADAB MUHAMMAD
AIR ITU NUR MUHAMMAD
ANGIN ITU NAFAS MUHAMMAD
22
23
salik. Dimana pandangan mereka dimulai dari bawah dan terus naik atau tarakki.
Yakni dimulai memandang akuan,naik kepada afal,sama,terus kepada sifat,dan
ahirnya kepda zat. Dan karena tajamnya dan asyiknya musahadah,mungkin terjadi
perasaan fana,yang kita maksudkan dengan fana zahir yang tersebut diatas.
Demikianlah perjalanan fana dan baqa bagi seorang aribillah atau wali Allah Taala. Jadi
disini hamba katakan bahwa,kalau dimaqam fana belum faham betul atau belum
mengerti,maka tidak ada harapan untuk mencapai maqam baqa. Maka daripada itu
pandanglah sedalam-dalamnya tentang maqam fana, kalau sudah hasil makam fana,maka
tercapailah maqam baqa.Demikianlah tentang maqam fana dan maqam baqa.
SOAL SOAL IKHLAS
Tidak dapat dikatan kecil perbuatan yang dilakukan dengan ikhlas ( sepiring pamrih ).
Tidak dapat dikatakan benar awal-awal yang dilakukan dengan tidak ikhlas,karena belum
marifat.
Orang yang menjalankan fana dan baqa baru syah disebut husyu dan ikhlas.
Firman Allah Taala dalam Al quranul karim : yang artinya demikian : Sesungguhnya Allah
hanya menerima amal perbuatan yang sudah kembali. Yaitu amal yang dilakukan dengan
ikhlas,dan tepat sasarannya menurut ajaran Tuhannya.
ABDULLAH IBNU MASUD r.a berkata : Dua rakaat yang dilakukan oleh orang yang
berilmu,dan mengerti /ikhlas,adalah lebih baik daripada amal ibadah yang dilakukan oleh
orang yang tidak mengerti, sepanjang umurnya atau selama hidupnya ( tidak diterima amal
ibadahnya ).
Sekarang baiklah kita berkisar pada ilmu-ilmu. Ilmu itu ada tiga unsur atau tiga martabat :
1. Ilmuyakin ialah : keyakinan yang didapat dari pengertian teori belajar atau berguru.
2. Ainalyakin ialah : keyakinan yang didapat dari fakta keyakinan yang lahir,setelah
terungkap atau terbuka.
3. Hakkulyakin ialah : keyakinan yang benar-benar langsung dari Tuhan dan tidak dapat
diragukan lagi kebenarannya,yaitu ; keyakinan-keyakinan yang mutlak.Demikianlah
adanya.
ZIKKRULLAH
Apakah yang disebut dengan ZIKKRULLAH itu ?
Menurut pengertian umum memuji dan menuju dengan hati yang tulus ikhlas. Tetapi tulus
dan ikhlasnya itu berbeda dengan orang yang mengerti/ yang faham.Orang yang faham
ialah,seperti dalil berbunyi :
LA YAZIKKRULLAH ILLALLAH,artinya : tida menyebut Allah hanya Allah.
Adapun yang mengatakan LA ILAHA ILLALLAH itu ialah : RAHASIA ALLAH ZAHIR
DAN BATHIN,ATAU BATHIN DAN ZAHIR. Kesimpulannya ialah : tidak lagi kita ini yang
mengatakan kalimat itu,melainkan
SIRULLAH jua adanya. Dengan demikian leburlah tubuh itu dan hati itu kepada Roh,dan
Roh itu hancur pula menjadi NUR,dan NUR itu lenyap pula kepada RAHASIA ALLAH
TAALA. Jadi yang berzikir itu adalah RAHASIA ALLAH jua.
24
Disini letaknya nialai,dan nilai itu terletak dalam diri pribadi masing-masing. Inilah yang
disebut ISI daripada ZIKKRULLAH itu. Berzikirlah dengan Zikkrullah,dan ingatlah dengan
ingatnya Allah dan pandanglah dengan pandangannya Allah.Dan berbuatlah dengan
perbuatan Allah,dan tinggalkanlah apa-apa yang ditinggalkan oleh Allah.
Kerjakanlah apa yang dikerjakan Allah,dan tinggalkanlah apa yang ditolak Allah.
INILAH KATA-KATA PAHIT TAPI MANIS.
BEBERAPA KESIMPULAN
TIADA MENGENAL ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MELIHAT ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MENYEMBAH ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA MENYEBUT ALLAH,HANYA ALLAH
TIADA YANG MAUJUD,HANYA ALLAH
TIADA UJUD BAGIKU,HANYA UJUD ALLAH
TIDAK ADA DALAM DIRI,MELAINKAN ALLAH
TIADA UJUD BAGI KITA,HANYA UJUD ALLAH
TIADA HIDUP KITA,HANYA HAYATULLAH ZAT
TIADA PERBUATAN KITA,HANYA FIIL ALLAH
TIADA NAMA BAGI KITA,HANYA ASMA ALLAH
TIADA PANDANGAN KITA,HANYA PANDANGAN ALLAH
TIADA
PENGLIHATAN
BAGI
KITA,HANYA
PENGLIHATAN ALLAH
TIADA PENGUCAP BAGI KITA,HANYA UCAPAN
ALLAH
TIADA PENCIUMAN BAGI KITA,HANYA PENCIUMAN
ALLAH
TIADA RASA BAGI KITA,HANYA RAHASIA ALLAH
TIADA KUASA BAGI KITA,HANYA KUDRAT ALLAH
TIADA HIDUP BAGI KITA,HANYA KEHIDUPAN
ALLAH
TIADA BERKEHENDAK KITA,HANYA IRADAT ALLAH
TIADA TAHU KITA,HANYA ILMU ALLAH
TIADA MENDENGAR KITA,HANYA ALLAH
TIADA MELIHAT KITA,HANYA ALLAH
TIADA BERKATA-KATA KITA,HANYA RAHASIA
ALLAH
TIADA UJUD BAGI KITA,HANYA UJUD ALLAH
TIADA LAGI KITA KITA INI,HANYA DALAM
RAHASIA ALLAH
DEMIKIANLAH BEBERAPA RAHASIA DALAM MARIFAT
KHALIK DAN MAHLUK
25
BEBERAPA KESIMPULAN :
Asal kata mahluk diambil dari kata-kata halq.
Dan kata-kata halq itu diambil dari kata khalik.
Dan kata-kata khalik itu adalah khalik.
Jadi asal dari khalik kembali lagi kepada khalik.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN.
DATANG DARI ALLAH KEMBALI KEPADA ALLAH.
Awalnya Allah,dan ahirnya Allah.
Awalnya Tuhan,dan ahirnya Tuhan.
Awalnya tidak ada permulaannya,dan ahirnyapun tidak ada penghabisannya.
Kalau marifat kita sudah tazmullah,yaitu : tilik seorang arif itu akan kebesaran dan
kemuliaan,keagungan sesuatu itu melainkan itu semata-mata kebesaran,kemuliaan,dan
keagungan Tuhan Allah aza wazallah jua adanya.
Maka intisari daripada itu adalah : Segala mahluk itu adalah khalik,dan khalik itu sebaliknya.
Dalilnya : SYUHUDUL KASRAH FIL WAHDAH dan SYUHUDUL WAHDAH FIL
KASRAH,ahirnya SYUHUDUL WAHDAH FIL WAHDAH. Demikianlah pandangan
seorang arifibillah.
Jadi kesimpulannya adalah : SEMUA ITU ALLAH,dan ALLAH ITU SEMUANYA. Inilah
yang disebut WAHDAH AL UJUD : atau kesatuan UJUD. Demikianlah yang dapat hamba
menyimpulkan bahwa :
ALLAH ADALAH HAKIKAT ALAM.
RUKUN AGAMA ADA EMPAT PASAL
Agama islam adalah agama yang murni.Kemurniaan agama itu dibarengi oleh 4 rukun.
Pertama : SARIAT, Kedua : THARIKAT, Ketiga : HAKIKAT, Keempat : ialah MARIFAT.
Tanpa yang empat macam ini bukan dinamakan agama.Pokok yang empat ini ialah :
MARIFAT.
Dan MARIFAT ialah : kumpulan daripada syariat,tharikat,hakikat.Itulah yang disebut
MARIFAT.
Syariat artinya : kenyataan
Tharikat artinya : jalan yang menuju/menyempurnakan syariat
Hakikat artinya : kebenaran yang sejati dan mutlak
Jadi kumpulan ilmu pengetahuan tentang syariat dan kesediaannya dengan tharikat,ahirnya
akan bertemu dengan hakikat. Itulah yang disebut marifat.
Maka nyatalah kepada kita bahwa marifat itu adalah gabungan dari ilmu fiqih,usulludin dan
ilmu tasauf. Kumpulan dari mantik,keindahan dan cinta. Dengan demikian hanya empat pasal
inilah yang menyempurnakan agama Allah didalam dunia ini. Jadi tanpa yang empat
ini,semua amal ibadah,baik lahir maupun bathin akan membaa masuk neraka. Sebab dalam
amal ibadah pasti ada syariatnya, tharikatnya,hakikatnya dan marifatnya.
Seperti dalam rukun islam ada lima perkara :
1. Dua kalimat syahadat
2. Mengerjakan sholat
3. Puasa pada bulan ramadhan
26
27
28
29
umum.Persoalan diluar alkitab,manusia tidak ada yang tahu,terkeuali Allah. Memang ada
persoalan diluar kitab,tetapi amat sulit mencapainya.Itulah yang disebut MAKHSYAF,yang
tiada huruf,tiada suara,dan tiada kata-kata.Ini adalah RAHASIA yang amat dalam dan amat
dahsyat,dan tidak seorangpun yang mendapatkannya,keuali Tuhan sendiri. Kehendak Tuhan
idak ada yang menghalanginya. Dia sanggup merubah yang tak dapat dirubah oleh mahluk.
Sedang perubahan yang ada padaa mahluk ini adalah perubahan pada sangkamu saja. Tuhan
kuasa menghidupkan yang mati, dan mematikan yang hidup. Fahamkanlah wahai sekalian
tholib.
WA RASULIHI,artinya : Percaya kepada rasul-rasulnya.
Memang kita percaya kepada nabi-nabi dan rasul-rasul,itupun tak ada salahnya,memang dlam
bentuk nyaa,memang demikian.Tetapi karena sudah pada wafat semua,sudah lestari,maka
tinggal percaya itu berbalik kepada wujud.Yaitu,kepada hakikat badan yang jadi utusan hidup
kita pribadi,beginilah tekad kita sesungguhnya percaya kapada rasa wjud
kita.Seperti,melihat,mendengar,mengucap dan mencium. Coba saja kita rasakan,bagaimana
kita tidak peraya kepada ujud kita kita ini ?
Kalau kita menciipi garam,sudah tentu kita merasa asin,tidak mungkin yang
lainnya.Demikian pula dengan yang lainnya,seperti : pendengaran,tidak mungkin salah
lagi.Juga seperti panglihatan,penium dan pengucap.Semuanya dapat kita fahami dengan
perasaan kita.
Disinilah orang banyak tidak faham arti rasul yang sesungguhnya.Padahal rasul atau utusan
itu ada pada kita jua.Makanya kita kalau mengatakan dua kalimat syahadat itu,harus tahu
rahasianya. Kalau Tuhan mengatakan Aku naik saksi,tiada Tuhan melainkan Aku,dan
Muhammad itu utusanKu.Maka kitapun demikian pula adanya,kalau lain daripada itu,maka
tersalahlah marifat kita.Orang kebanyakan salah memahami tentang arti rasul yang
sebenarnya,mereka mengira rasul itu hanya ada pada nabi-nabi, seperti nabi Muhammad. Jadi
yang dimaksud dalam pengertian Muhammad itu utusanku,yaitu Muhammad dalam arti
rahasia marifat.Karena setiap insan kamil itu mempunyai utusan(rasul) pribadi. Disinilah
letaknya nilai dan barang yang bernilai itu letaknya dalam pribadi masing-masing.
Inilah arti percaya kepada rasul-rasul yang hak.
WAL YAUMIL ACHIRI,artinya : Percaya kepada hari akhir yaitu hari kiamat ( pembalasan ).
Kiamat besar hanya kita yakini dan kiamat kecil dapat kita rasakan masing-masing.
Pertama kiamat diri,yaitu hancur leburnya kedalam Nur Muhammad,dan hingga sirna dan
tuntas sampai tiada merasa lagi memiliki wujud lahir dan bathin.Dan akhirnya menunggal
dengan kemaha agungan Tuhan ( menunggal dalam rahasia ).
Dan kiamat diri yang kedua ialah : dikala sakaratul maut telah tiba.Inilah yang disebut kiamat
sugro,sedangkan kiamat kubro adalah kiamat yang sebenarnya.
Inilah pengertian walyaumil akhiri itu tadi. Yang terakhir sekali ialah :
WAQODRI AKHIRI, artinya : percaya kepada untung baik dan untung jahat datang daripada
Allah jua. Maksunya segala perbuatan yang berlaku didalam ala mini adalah perbuatan Allah
Taala. Allah yang menjadikan kamu dan barang perbuatan kamu. Dan yakinlah kita bahwa
kita ini tidak mempunyai daya dan upaya, kecuali dengan kudrat dan iradat Allah Taala jua
adanya. Maka dengan adanya rukun iman ini yang ke-enam ini, tentunya kita menjadi sadar
akan diri kita ini. Kesadaran itu timbul karena marifat dan marifat itu timbul karena terbuka
hijab (dinding).
Orang Ahli hakekat yang telah lupa kepada makhluk, karena langsung melihat Allah raja yang
Hak. Mereka lupa dengan sebab musabab, karena teringat kepada yang menentukan dan yang
30
menjadikannya. Orang ini sebagai hamba yang menghadapi hakikat yang nyata baginya
terang cahayanya dan sedang berjalan pada jalannya.
Telah sampai pada puncaknya, hanya ia sedang tenggelam dalam alam cahaya : sehingga
tidak kelihatan bekas-bekas mahluknya lagi. Dan lebih banyak lupanya terhadap alam,
daripada ingatnya kepada makhluk. Dan bertemunya daripada renggangnya, dan lenyapnya
atau leburlah dirinya dari tetapnya perasaannya, dan lupanya terhadap mahkluk daripada
ingatnya pada mereka.
Demikianlah seorang ahli hakikat : yang telah fana zahirnya dan fana bathinnya kepada yang
Hak. Dan siapa yang telah fana dengan Allah maka pasti ia lupa atau goib dari segala sesuatu.
Orang ini pandangannya Allah semata. Siapa dalam tauhidnya itu seolah-olah sebagai hasil
kepintarannya sendiri,maka tauhidnya itu tidak dapat menyelamatkan dirinya dari Api neraka.
BERTEMUNYA MANUSIA KEPADA TUHAN
Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepadanya, itulah puncak harapan, dan
dengan itulah dia mencapai kebahagiaan dan kerajaan besar ; bahwa dengan itulah dia akan
lupa dan terhibur dari sesuatu selain Allah Taala. Hilangkan pandangan makhluk kepadamu,
karena pua dengan englihatan Allah kepadamu. Dan lupakan perhatian/menghadapnya
mahluk kepadamu.
Nikmat itu meskipun beraneka ragam bentuknya ; hanya disebabkan karena melihat Allah dan
dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa itu walau bagaimana pun aneka
ragamnya,karena terhijab, dan sempurna nikmat itu, karena melihat kepada ZAT Tuhan yang
maha mulia.
Maha suci Allah yang sengaja tidak member tanda kepada walinya kecuali sekedar untuk
mengenal kepadaNya.
Sebagaimana tidak menyampaikan dengan mereka, kecuali kepada orang yang hendak
disampaikannya untuk mengenal Allah ; itulah HIKMAH YANG MAHA TINGGI.
Selesai.
---ooOoo---
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Adapun yang dinamakan
ALHAMDULILLAH
memuji diriku.
31
RABBIL ALAMIN
ARRACHMANIRRACHIM
: Artinya, Ya Muhammad, yang membaca fatihah
itu,aku jua memuji diriku.
MALIKIYYAUMIDDIN
: Artinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti
pekerjaanku,karena engkau tiada lain Aku.
IYAKANABUDU WAIYYA
: Artinya, Ya Muhammad, tiada yang sembahyang
hanya aku dan yang ghaib Aku jua kerja sendirian.
KANASTAIN
IHDINASSYIROTOL
MUSTAQIM
engkau jua.
SYIROTOLLAZINA ANAMTA
: Artinya, Ya Muhammad, sesungguhnya karenamu
sekalian yang ada.
ALAIHIM
GHOIRILMAGDHUBIALAIHIM
padamu dan
AMIN
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
ADAPUN YANG DINAMAKAN DINDING ASAL DIRI ITU ADALAH SEPERTI
DISEBUT DIBAWAH INI :
32
SIFAT HAKIKAT
Adapun SIFATnya
nyata kepada
HAKIKAT.
Adapun ASMAnya
nyata kepada
THARIKAT.
33
Adapun AFALnya
nyata kepada
SYARIAT.
SIFAT
HAKIKAT
NYAWA
HA
ASMA
AFAL
THARIKAT
SYARIAT
HATI
TUBUH
MIM
DAL
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Adapun asal tubuh ( lembaga ) terdiri dari 4 ( empat ) nasar ialah :
1). TANAH
2). AIR
3). ANGIN
4). API
Kesemuanya ini daripada NUR MUHAMMAD ( Muhammad Al quran ).
Adapun asal kejadian diri terdiri dari 3 perkara ialah :
1. BAPAK
2. IBU
3. TUHAN
- Urat besar
- Rambut
- Penglihat
- Urat kecil
- Kulit
- Pendengar
- Tulang
- Daging
- Pengrasa
Otak
- Darah
- Pencium
-Nyawa
Ketiga perkara ini jumlahnya 13 ( tigabelas ) dan ini terhimpun dalam rukun 13 ( tigabelas
Rukun Sembahyang ( Hadist).
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Bismillah
1. Kepala kita.
Arrachman
2. Mata kita.
Arrachim
3. Antara kedua mata kita.
Alhamdulillah
4. Muka kita.
Rabbilalamin
5. Telinga kanan kita.
Arrachman
6. Telinga kiri kita.
Arrachim
7. Tangan kanan dan kiri.
Malikiyyaumiddin
8. Belakang kita.
Iyyakanabudu
9. Kulipak ( kulit ) kita.
Waiyyakanastain
10. Dada kita.
Ihdinasyirotol mustaqim11. Urat lidah kita.
Syirotollazina anamtaalaihim 12. Pusat kita.
Ghoirilmagdhubi alaihim
13. Empedu kita, Hati kita.
Waladdollin
14. Hati kura ( paru paru ) kita.
Amin
15. Jantung kita.
34
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
1. SYARIAT
Syariat tubuh
yaqin).
Tharikat hati
yaqin).
Hakikat roh
yaqin).
Marifat
yaqin).
2. THARIKAT
Afal Allah
3. HAKIKAT
4. MARIFAT
(diri terperiksa - Syariat Ilmu
Asma Allah
Sifat Allah
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Apabila kita hendak mancari/mengenal diri,maka hendaknya terlebih dahulu kita ketahui/kita
kenal akan RAHASIA NUR MUHAMMAD karena rahasia Nur Muhammad itulah sebenarbenar diri.
RAHASIA NUR MUHAMMAD : Adapun yang bernama diri itu terbagi 2(dua) bagian,
pertama diri yang lahir, kedua diri yang bathin. Adapun yang lahir berasal daripada ANAMIR
ADAM yakni 4(empat) perkara:
1. API
2. ANGIN
3.AIR
4.BUMI
a. Adapun API itu terbit daripada yang bathin berhuruf ALIF, bernama ZAT, menjadi
RAHASIA, hurufnya DARAH pada kita.
b. Adapun ANGIN itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM AWAL, bernama
SIFAT menjadi NYAWA, hurufnya NAFAS pada kita.
c. Adapun AIR itu terbit daripada yang bathin berhuruf LAM ACHIR, bernama ASMA
menjadi HATI, hurufnya MANI pada kita.
d. Adapun BUMI itu terbit daripada yang bathin berhuruf HA, bernama AFAL menjadi
KELAKUAN, hurufnya TUBUH pada kita.
Jadi jika demikian Diri kita yang lahir itu terbit daripada bayang-bayang diri kita yang bathin
jua,yang berhuruf atau berkalimah ALLAH,dan jangan kiranya kita syak dan waham lagi.
Kemudian daripada itu hendaklah kita fikirkan pula diri kita yang sudah berhuruf atau
berkalimat ALLAH itu,bagaimana hendaknya supaya jangan sampai tersalah sangka.
Kemudian sesudah kita ketahui diri yang lahir itu,hendaknya kita ketahui pula diri yang
35
bathin,siapa dan yang mana. Karena diri yang bathin itulah yang mengenal Tuhannya,seperti
sabda Nabi Muhammad MAN ARAFA NAFSAHU FAQOD ARAFA RABBAHU : Artinya,
barang siapa yang mengenal akan dirinya, maka dikenalnya akan Tuhannya.
Tetapi sebelum kita mengenal diri yang bathin,maka hendaknya lebih dahulu diri kita yang
lahir itu,yang berwujud nama ALLAH itu. Kita matikan sebelum daripada mati,seperti firman
Allah didalam Quran ; ANTAL MAUTU QOBBAL MAUTU, Artinya engkau matikan
dirimu sebelum kamu mati.
Maka jikalau sudah kita matikan diri kita yang lahir,barulah nyata diri kita yang bathin,yang
bernama sebenar-benarnya diri.
Adapun mematikan diri yang berhuruf atau berkalimah nama Allah itu demikian caranya :
pertama manafikan hurufnya ALIF-LAM-LAM-HA.
1. ALIF - ALLAHUSSAMAWATUWAL ARD.
2. LAM - LILLAHISSAMAWATIWAL ARD.
3. LAM - LAHULMULQUSSAMAWATIWAL ARD.
4. HA - HUWAL AWALU WAL ACHIRU WAL ZAHIRU WAL BATHINU.
Jadi kalau diri kita yang lahir itu nyata sudah FANA,artinya berkali-kali tiada mempunyai apa
lagi,seperti kata lafat :
MIN ADAMIN ILLA UJUDIN WAMIN UJUDINILLA ADAMIN Artinya, Daripada
tiada menjadi ada dan daripada ada kembali kepada tiada.
Jadi maksudnya kita ini ( diri kita yang lahir ini ) sudah fana kepada diri yang bathin,artinya
yang lahir ini sehelai rambutpun tiada mempunyai apa lagi,dan tiada boleh dikatakan ada lagi.
Pada ILMUnya hanya diri yang bathin jua,ialah yang bernama MUHAMMAD. Seperti
firman Allah didalam hadist qudsyi : CHALAQAL ASYIA LIAZLIKA WAHA
OTUHALILAZLI, Artinya ; kujadikan engkau karenaku ya Muhammad.
Jadi jelaslah bahwa yang bernama MUHAMMAD itulah sebenar-benarnya diri yang
bathin,dan hendaknya janganlah kita syak dan waham lagi,karena MUHAMMAD itulah yang
ada mempunyai :
TUBUH, HATI, NYAWA, dan RAHASIA.
1. Adapun TUBUH MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM IHSAN yakni
SYARIAT.
2. Adapun HATI MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM DJITSIH yakni
THARIKAT.
3. Adapun NYAWA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM MISAL yakni
HAKIKAT.
4. Adapun RAHASIA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM ROH yakni
MARIFAT.
Maka sesudah demikian itu hendaklah MUHAMMAD itu pula yang mengenal
TUHANNYA,tetapi belum lagi MUHAMMAD bisa mengenal Tuhannya,jika belum lagi fana
TUBUHNYA, HATINYA, NYAWANYA, RAHASIANYA, ZATNYA, SIFATNYA,
ASMANYA dan AFALNYA. Seperti firman Allah didalam Quran :
QUL HUALLAHU AHAD,Artinya ; Katakan olehmu Ya Muhammad,bahwasanya Allah
Taala ESA. ESA pada ZATNYA, ESA pada SIFATNYA, ESA pada ASMANYA, dan ESA
pada AFALNYA.
Dan lagi firman Allah didalam Al Quran :
36
37
HAMBA. Artinya, Rahasianya oleh Allah Taala,karena Allah itu adalah nama bagi ZAT yang
wajibul wujud dan mutlak,yakni BATHIN MUHAMMAD.
TAALA itu adalah nama bagi SIFAT,yakni ZAHIR MUHAMMAD. Jadi ZAHIR dan
BATHIN MUHAMMAD itulah yang bernama ALLAH TAALA. Dengan demikian maka
patutlah kalimah yang mulia itu dinamakan Kalimah Tauhid artinya Kalimah ESA. Yaitu :
LAILAHAILLALLAH
Maka pada kalimah yang mulia inilah pertemuan HAMBA dengan TUHANNYA. Lagi pula
kalimah yang mulia ini diumpamakan sebesar-besar gedung perhimpunan segala
RAHASIA,segala ROH,segala NYAWA, segala ILMU dan segala ISINYA,segala ISLAM,
segala IMAN,segala TAUHID dan MARIFAT,yang kesemuanya terhimpun didalam kalimah
yang mulia ini.
Dan hendaklah diamalkan supaya mahir,seperti :
JAUMUN RASA JAUMUL MESRA. Artinya, Mesrakan pada siang dan malam yang
terutama sekali didalam atau diwaktu sembahyang Lima Waktu. Karena diwaktu itulah Tuhan
menurunkan petunjuk yang dinamakan WAHYU ( bagi para Nabi-Nabi dan Rasul-Rasulnya
atau yang dinamakan ILHAM untuk manusia biasa seperti kita ). Dan jikalau kita sudah
faham betul maksud bicaranya tentulah kita gemar dan rajin mengamalkannya Kalimah yang
mulia ini.Karena sudah tahu betul dan terang betul bahwasanya kita ini tiada ada mempunyai
sesuatu.
Jadi tiada boleh lagi dikatakan yang berkata-kata ini kita,karena apabila dikatakan yang
berkata-kata ini adalah kita,berarti Tuhan fana kepada kita bukan kita fana kepada Tuhan.
Maka yang demikian ini mustahil dan yang sebenar-benarnya kita jua yang fana kepada
Tuhan ( ALLAH ).
Rupa niat Kanitah itu ialah niat dalam hati serta selamanya daripada takbirnya menyusun
lafadz serta maknanya dan niat Tawasijah itu membagikan niat itu daripada suku-suku takbir
daripada asal hingga Allahu akbar. Itulah niat yang batal keduanya.
Adapun niat Arifiyah itu ialah bahwa menghadirkan. Ialah yang pertama-tama sembahyang
dengan Qasat, thaarat, thaain. Terdahulu sedikit daripada Takbir,maka dimulai niat itu
daripada Allahu dan disudahi dengan Akbar. Jangan terdahulu dan terkemudian.
Adapun niat Kamaliyah itu ialah masuk ia pada niat Arifiyah jua,karena niat Arifiyah itu
3(tiga) derajat didalamnya ialah :
1. DUNI,artinya segala yang wajib pada syara dikerjakan memadai akan dia.
2. WASTAI,artinya yang sempurna.
3. QAAWI,artinya terlebih sempurna daripada yang amat sempurna,yaitu niat NabiNabi dan Wali-Wali yang memakainya.
\
BISMILLAHIRRACHMANIRRACHIM
Alhamdulillahi rabbilalamin washolatu wassalamuala syaiyidina ,ursalin waala alihi
wasahabihi adjamin, amma badu. Adapun kemudian dari pada itu diketahui olehmu hai thalib,
bahwasannya tiada sempurna bagi seseorang mengenal dirinya, jika tidak ada tahu akan asalnya
diri. (kejadian diri) dan mengetahui akan yang mula-mula dijadikan Allah Subhanahu wataala,
38
seperti sembahyang mula-mula dijadikan Allah subhanahu wataala. Seperti sembah ABDILLAH
bin ABBAS R.A. katanya, Ya Junjunganku, apakah jua yang mula-mula dijadikan Allah
Subhanahu wataala. Maka sabda Nabi Muhammad SAW. Yang artinya : Bahwasannya Allah
Taala menjadikan dahulu daripada segala Asyia ini yaitu NUR NABIMU. Maka nyatalah Roh
Nabi kita Muhammad SAW itu dijadikan lebih dahulu daripada Asyia, dan lagi dijadikan Allah
Taala daripada ZATnya, seperti kata Syeh Abdulwahab yang artinya; Allah Taala menjadikan
Roh Nabi Muhammad itu daripada Zat-nya. Dan menjadikan sekalian ala mini jadi daripada
NUR NABI MUHAMMAD. Maka nyatalah Roh sekalian alam ini daripada NUR
MUHAMMAD dan segala batang tubuh kita ini jadi daripada ADAM seperti Sabda Nabi
Muhammad Saw. Yang artinya : Aku adalah bapak oleh sekalian ROH dan Nabi ADAM adalah
bapa oleh segala batang tubuh, Karena Nabi ADAM itu dijadikan ia daripada Tanah, seperti
Firman Allah yang artinya; aku jadikan INSAN ADAM daripada tanah, tanah itu adalah NUR
yang dijadikan ia daripada AIR, dan AIR itu NUR MUHAMMAD SAW. Maka nytalah ROH
kita Tubuh kita Tubuh kita serta sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD SAW.
Maka nyatalah ROH kita tubuh kita serta sekalian ala mini jadi daripada NUR MUHAMMAD
kepada ROHMU dan kepala BATANG TUBUHMU dan kepada sekalian kainat, insya Allah
melihatlah engkau akan keelokan dan Dzat wajibal wujud lagi yang suci adanya, karena tubuh
kita yang samar ini sekali-kali tiada dapat mengenal ALLAH TAALA karena ia NUR
MUHAMMAD dan me-musyahadahkan NUR MUHAMMAD, adalah ia memesakan
TUHANNYA dan sebagai bukti (dalil) keadaan akan kezairan dan kenyataan bag ujudnya, maka
bagi tiap-tiap yang datang kepadamu itu seperti; penglihat, pendengar, pengrasa, dan lain
sebagainya, yaitu semata-mata sebab NUR MUHAMMAD jua. Seperti firman Allah Taala yaitu
NUR, dan firman Allah yang artinya barang yang dating kepadamu yaitu hak Allah yang artinya
barang yang datang kepadamu yaitu hak Allah daripada Tuhanmu, yaitu NUR dan kepada NUR
itulah perhimpunan dan perjalanan segala AULIA dan ARABIA yang mursalin mengenal
ALLAH TAALA dan mula-mula sampai pendapat Aribillah pada martabat ini karena ia asal
kejadian alam seperti Firman Allah didalam Hadist Qudsyi yang artinya ; Ya, MUHAMMAD,
engkau kujadikan karena-ku dan aku jadkan semesta sekalian ala mini karenamu. Maka sabda
Nabi MUHAMMAD SAW. Yang artinya ; Aku daripada Allah dan sekalian MUMIN daripada
aku. Maka hendaklah berpegang kepada NUR itu, Cuma ada didalam ibadat atau lainnya. Yang
lain daripada pekerjaan. Kemudian ketahui pula olehmu akan sebenar-benarnya diri, seperti kata
Syeh ABDUR RAUP ; Bermula yang sebenar-benarnya diri itu adalah NYAWA dan yang
sebenar-benarnya NYAWA itu adalah NUR MUHAMMAD dan se-benar-benarnya NUR
MUHAMMAD itu adalah SIFAT dan se-benar-benarnya SIFAT itu adalah ZAT HAYAT bukan
ZAT HAYUN. Tetapi tiada lain kata setengah ulama, bermula yang sebenar-benarnya DIRI itu
adalah ROH, tatkala ia asuk bagi sekalian tubuh maka bernama NAFAS,Dan tatkala ia
berkehendak bernama HATI, dan tatkala ia ingin sesuatu bernama NAFSU dan tatkala ia dapat
memilih akan sesuatu bernama ICHTIAR, dan tatkala ia percaya akan sesuatu bernama IMAN,
dan tatkala ia dapat memperbuat barang sesuatu bernama AKAL, dan poko/pangkal AKAL itu
adalah ILMU itulah se-benarnya DIRI, dan kepada diri itulah ZAHIRNYA TUHAN, seperti
sabda nabi MUHAMMAD SAW. ZAHIRU RABBI WAL BATHINU ABDI, artinya Lahir Tuhan
itu ada pada bathin hambanya, yakni pada ILMU HAKIKAT yang putus adanya dan tiadanya dan
Esanya. Kemudian daripada itu maka hendaklah engaku kenal DIRI itu supaya sempurna
39
mengenal ALLAH TAALA, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW. MAN ARRAFA
NAFSAHU FAQAD ARRAFA RABBAHU, artinya, barang siapa mengenal akan dirinya,
niscaya menegenal akan Tuhannya. Bermula mengenal DIRI itu terdiri atas 2 (dua) perkara;
Pertama hendaklah kita ketahui Asal diri seperti yang tersebut di atas tadi, Kedua hendaklah
MATIKAN DIRIMU seperti Firman Allah; ANTAL MAUTU QABLAL MAUTU artinya
matikan dirimu sebelum kamu mati. Bermula mematikan diri itu seperti ; WALA QADIRUN,
WALA MUDIRUN WALA ALIMUN, WALA HAYUN, WALA SAMIUN WALA BASHIRUN,
WALA MUTAKALIMUN, artinya ; tiada hambanya kuasa, tiada berkehendak, tiada tahu, tiada
hidup, tiada mendengar, tiada melihat, tiada berkata-kata. Yang kuasa hanya Allah, yang tahu
hanya Allah, yang hidup Allah, yang mendengar Allah, yang melihat Allah, berkata-kata Allah
serta Maujud dan Esa Allah jua. Maka falah sekalian DIRI itu di dalam DIRI Ahdiat Allah yakni ;
fanalah di dalam ILMUNYA ALLAH yang Qadim adanya. Kemudian daripada itu maka
hendaklah diketahui akan SYIR ALLAH didalam UJUD IHSAN ini, niscaya senantiasa di dalam
dosa, seperti Sabda Nabi MUHAMMAD SAW, yang artinya ; Bermula ADAM itu di dosa yang
amat besar dan dosa itu sebagiannya yakni tiada sempurna mengenal Allah Taala jikalau diri di
dalam kebaktian, karena kebaktian itu adalah umpama JASAD dan ROH, demikian pula
kebaktian tiada sempurna jika tiada dengan ILMU, demikianlah adanya. Adapun SYIR ALLAH
DIDALAM UJUD INSAN itu seperti Firman Allah di dalam Hadist Qudsyi yang artinya ;
bermula INSAN itu RAHASIAKU dan AKUPUN RAHASIANYA. Dan lagi Firman Allah di
dalam Hadist Qudsyi yang artinya ; INSAN itu RAHASIAKU dan AKU RAHASIANYA, atau
RAHASIAKU itu SIFATKU dan sifatku itu tiada lain daripada AKU. Maka kata GHAUSYALU
AZIM yang artinya ;
TUBUH MANUSIA, NAFSUNYA, HATINYA, NYAWANYA,
PENDENGARANNYA, PENGLIHATANNYA, TANGANNYA, KAKINYA, dan sekalaiannya
itu AKU nyatakan dengan azzaku dirinya bagi diriku itu tiada lain daripada AKU, dan aku tiada
lain nDARIPADANYA. Dan ketahui olehmu bahwasannya HAK ALLAH SUBHANAHU
TAALA itu tiada ia berdengan segala AFALNYA seperti Firman Allah WAHUWA
MAAKUM AINAM KUNTUM artinya Tiada ada kamu, Allah Taala beserta kamu, dan lagi
Firman Allah. Artinya di dalam DIRI KAMU jua AKU, maka tiadalah KAMU melihat akan
DAKU, karena aku terlehampir daripada HATI MATAMU YANG HITAM DENGAN YANG
PUTIH. Maka hendaklah engkau tilik tiap-tiap sesuatu daripada ala mini ALLAH TAALA serta
di dalamnya, seperti sabda Nabi MUHAMMAD SAW yang artinya, barang siapa menilik kepada
sesuatu, jika tiada dilihatnya Allah Taala didalamnya, maka tiliknya itu bathal yakni sia-sia.
Maka kata Syaiyidina ABU BAKAR artinya ; tiada aku lihat akan sesuatu melainkan padahal aku
lihat Allah Taala dahulunya. Jadi yang mengata kalimah LAILAHA ILLA ALLAH itu tiada lain
IA jua memuji DIRI-NYA, seperti Firman Allah di dalam Quran :
1. ABABARALLAH ILLALIAH artinya ; Tiada yang menyebut Allah hanya Allah
2. LAYAJAHARALIAH ILLALLAH artinya ; Tiada yang menyembah Allah hanya
Allah
3. LAYURIFULLAH ILLALLAH artinya ; Tiada yang melihat Allah hanya Allah
4. LAYABUDULLAH ILLALIAH artinya ; Tiada yang mngenal Allah hanya Allah
1. ZAT bagi ALLAH, NAFSIAH pada MUHAMMAD, NAFAS pada ADAM
2. SIFAT bagi ALLAH, SALBIAH pada Muhammad, TUBUH pada ADAM
40
HUKUM SYAHADAT
tiadalah dapat terbaca lagi ALLAH tersebut. Untuk mengetahui dengan sesungguhnya atas
kefanaan atau setelah fananya huruf HA ini, maka bicarakanlah olehmu baik-baik. Hai salah
seorang yang meuntut ilmu jalan kepada Allah Taala. Bicarakanlah olehmu baik-baik huruf atau
perkataan itu (perkataan Allah itu) dengan seorang Guru yang boleh atau berhak
mengeluarkannya perkataan yang sedikit ini,karena perkataan ini terlebih keras daripada DUNIA
ini, terlebih keras daripada BATU, terlebih keras daripada BESI dan terlebih keras daripada
Segala yang keras dan jikalau tiada ilmunya, sekalian amalnya dan Itikadnya, maka jauhilah
daripada makam Nabi MUHAMMAD SAW. Inilah jalannya SYUFI, ARIBILLAH dan
ALIMBILLAH namanya.
Inilah jalan bagi segala AULIA dan AMBIA, segala jalan ARIBILLAH itu tiada ia menilik
DIRINYA itu ada baginya UJUD lain selain UJUD ALLAH Taala semata-mata. Bagi Allah
Taala jua yang ada baginya UJUD dan baginya ZAT dan baginya SIFAT BAQA seperti firman
Allah ; MAN ARAFA NAFSAHU BIL FANAI, FAQAD ARAFA RABBAHU BIL BAQAI,
artinya ; Barang siapa mengenal DIRINYA dengan FANA, bahwasannya dikenalnya
TUHANNYA DENGAN BAQA. Bermula inilah jalan NABI MUHAMMAD mengenal kepada
Allah Taala yaitu HADAP YG TIADA BERPUTUS, tiada BERKETIKA, tiada LALAI, tiada
LUPA, tiada berkeputusan, atau BERKESUDAHAN siang dan malam, senantiasa CINTA dan
KASIH kepada ALLAH TAALA, baik pada waktu Tidur maupun jaganya. Inilah yang sebenarbenarnya jalan MARIFAT kepada ALLAH TAALA, yaitu menghilangkan segala pekerjaan
dunia, mengerjakan akan ilmunya dan menghancurkan akan segala pandangannya, maka
berhimpunlah kesemuanya ini daripada huruf HA seperti disebutkan terdahulu. Maka disanalah
kita MEMATIKAN UJUD DIRI KITA, SIFAT KITA, ASMA KITA, DAN AFAL KITA.
Demikianlah kita mencari yang dinamakan RAHASIA ALLAH dengan MUHAMMAD. Adapun
orang AHLI SHUFI mengucapkan ZIKIR ALLAH itu ada empat perkara kesempurnaannya :
1 LA ILAHA ILLA ALLAH pada Syariat
: Tiada ada Tuhan yang lain hanya
Allah.
2 LA ILAHA ILLA ALLAH pada Tharikat
: Tiada aku kasih yang lain hanya
Allah.
3 LA ILAHA ILLA ALLAH pada Hakikat
: Tiada aku kasih yang lain hanya
Allah.
4 LA ILAHA ILLA ALLAH pada Marifat
: Tiada ujud sesuatu hanya ujud
Allah.
1 Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan katanya tiada
lidahnya, maka kafirlah orang itu pada zahirnya dan selamanya pada
bathinnya.
2 Barang siapa menyebut LAILAHAILLALLAH dengan lidahnya dan tiada
tasdik hatinya, maka kafirlah ia.
3 Barang siapa menyebut LAILAHAILALLAH dengan lidahnya dan tasdik
hatinya, maka orang muminiah ia dengan se-benarnya mumin.
4 Barang siapa mengekalkan ia akan ujud itu, maka fanalah ia di dalam
menyebut LA ILAHAILALLAH, maka orang itu WALI ALLAH, karena
kita ini ke ESAAN ujud ALLAh jua, sebab ujud Allah itu ujud HAKIKI
dan ujud kita ini hanya ujud MUJAJI.
43
Adapun tandil tergangi tiada mempunyai Ujud hanya Allah Taala. Adapun kita ini hamba-nya
artinya MUNAJAT itu berkata-kata, adapun yang berkata ALLAHU AKBAR itu Allah jua,
bukannya kita, karena kita ini hamba-nya. Adapun MIRADJ itu LAIP, adapun LAIP itu tiada
mempunyai DIRI, melainkan hanya Allah Taala bukannya kita, karena kita ini hambanya,
adapun IHRAM itu artinya ter-cegang adapun ter-cengeng itu tiada tahu akan dirinya dan dia
tahu maka apabila hapuslah/fanalah dan tiada kelihatan ujud lagi ujud diri kita, maka disanalah
tempat kita menanamkan diri dengan Tuhan kita AZZA WAZALLA, dan barulah kita bertemu
GAIB dalam GAIB, Ujud didalam Ujud, Zat didalam Zat, Sifat didalam Sifat, asma didalam
Asma, Afal didalam Afal, Syir didalam Syir, Rahasia didalam Rahasia dan Rasa didalam Rasa,
maka disanalah kita menerima ZAUK WADJDAN dan ASYIK menghasiki, inilah dalil yang
menunjukkan diri kepada ALLAH TAALA.
Kedua martabat WAHDAH : artinya ESA karena Tunasah dan Tasbih ialah perhimpunan
SHALIK dan seperti laut dengan ombak maka tiadalah bercerai keduanya, maka dinamai TAIM
AWAL artinya CINTA PERTAMA, yang bernama ALLAH dan MUHAMMAD, bernama ZAT
dengan ZAT, maka yaitu Sifat Allah Taala : WAHUWA MA AKUM AINAMA KUNTUK,
artinya ; dimana saja kamu berada Allah Taala beserta kamu. Dan mula serta itu tiada bercerai
ZAT dengan SIFAT, tiada bercerai TUHAN dengan MAKHLUK, adapun menurut kelakuan
disini ZAT UJUD ILMU NUR SYUHUD itu dinamai yaitu HAKIKAT ASYIA, artinya ada yang
se-benarnya, perkara yang maklum bukan perkara ilmu (segala ilmu) Allah Taala kemudiannya
dan lagi seperti kata para sahabat-sahabat Nabi terdahulu. Inilah pandangan orang aribillah yang
sebenar-benarnya jalan MARIFAT kepada ALLAH TAALA. Begitu pula pandang kita.
Adapun yang terhimpun didalam tubuh kita ada DUA ROH, yang hendak diketahui ; Pertama.
ROH yang dinamakan ROH QUDUS
Kedua, ROH yang dinamakan ROHANI,
zikir sebutan ROHANI itu ucapannya
- ALLAH-ALLAH
: TAUHIDUL AFAL
KEDUA
: TAUHIDUL SIFAT
44
KETIGA
: TAUHIDUL ASMA
KEEMPAT
: TAUHIDUL ZAT
Dan suatu riwayat mengatakan sebagai berikut : FANAIL AFAL FANAIL SIFAT dan FANAIL
ZAT. Adapun Tauhidul Afal itu seperti engkau kata ; LAFALUN ILLA FILULLAH, artinya
tiada mempunyai perbuatan melainkan se-mata perbuatan Allah Taala jua didalamnya
(Hakikatnya). Dan Tauhidul Sifat itu yakni seperti engkau kata, dan engkau itikatkan didalam
hatimu : IA QUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT, SAMA, BASHAR, KALAM, artinya ;
Tiadamempunyai KUASA, BERKEHENDAK, TAHU, HIDUP, MENDENGAR, MELIHAT
DAN BER-KATA-KATA. Melainkan kesemuanya itu daripada Allah Taala jua pada hakikatnya.
Adapun Tauhidul ZAT itu seperti engkau kata engkau Itikatkan didalam hatimu ; LA
MAUJUDA ILLALLAH, artinya tiada yang ujud didalam alam ini melainkan Allah Taala
semata-mata pada Hakikatnya,karena sekalian alam (Ujud alam) ini tiada maujud sendirinya,
tetapi berdiri ujud kepada ujud Allah aza wazalla. Keempat dalil Shuhudul Kasyrah, seperti telah
diuraikan terdahulu, yaitu pandang yang banyak didalam satu dan pandang yang satu didalam
yang banyak. Maka pandang itu olehmu dengan bahwasannya ujud sekalian alam ini berdiri
kepada Ujud Allah Taala, tiada maujud sendirinya dan pandang olehmu bahwasannya Allah
Taala itu maujud didalam sesuatu yang maujud maka disertakan pandangmu itu dengan
pandang PANDANG RAHASIA DIDALAM HATI. Gukan pandang yang dibangsakan dengan
perkataan dan lafad itu tiada memberi faedah.
Artinya pandang olehmu bahwasannya Allah Taala itu maujud ia didalam tiap-tiap sesuatu ujud,
yaitu pandang HAWIYAHNYA QIYAUMAHNYA dan Qudratnya serta kebesarannya dan tiada
diambil tempat dan Allah Taala itu tiada menjadi rupa sesuatu, karena Allah Taala
LAISAKAMISLIHI SYAIUN WAHUWASSAMIUL BASHIR artinya ; Tiada menyamai Allah
Taala itu sesuatu juapun dan ia amat mendengar lagi amat melihat akan segala pekerjaan baik
yang zahir maupun yang bathin.
Dan lagi ketahui olehmu bahwasannya sesungguhnya keadaan kita itu tetap selama-lamanya
didalam ILMU ALLAH TAALA jua, demikianlah se-benar-benarnya Itikad kita, maka itulah
Itikad sekalian para Nabi-Nabi Allah, sekalian wali Allah dan Itikada sekalian yang SholihSholih maka janganlah kita ubah daripada itikad ini, supaya sampai kepada jalan FANAFILLAH
dan BAQABILLAH,Artinya ; LAIP KITA DIDALAM ALLAH TAALA dan KEKAL ADANYA
DENGAN ALLAH TAALA. Adapun artinya LAIP itu ialah HAPUS, hapus itu tiada lagi
kelihatan ZAT kita, kecuali ZAT Allah Taala se-mata. Begitulah hendaknya Itikad dan pandang
kita, umpamanya seperti ombak ia bernama ombak atau laut sebab ia bernama laut, tetapi pada
hakikatnya adalah daripada AIR jua. Maka itu namanya tiga hakikat tetapi berasal daripada satu
jua. Umpamanya seperti besi didalam Api, maka hilanglah besi itu oleh api, tiada kelihatan lagi
ujud besinya, hanya keadaan api itulah yang kelihatan se-mata, zatnya, sifatnya dan Afalnya.
Maka apabila ditetapkan keadaan itu dan dikeraskan didalam keadaan kita, niscaya hilanglah
keadaan kita itu, maka tiada lagi dan sampailah kita kepada jalan fanafillah dan baqabillah, maka
apabila kita tidur terlihatlah oleh kita dalalahnya pada bertemu.
45
TUDIBBUL BADANI HAJJA ALA QALBI, hancurlah badan jadilah HATI. TUDIBUL QALBI
SHARARROHI, artinya, hancurkan hati jadikan ROH. TUDIBURROHI SHARANNURU,
artinya, hancurkan roh jadikan CAHAYA, ialah AKU ALLAH (dalam Diam). Aku yang sebenarnya RAHASIA MARKUM MANUSIA didalam hatimu itu. Adapun hati manusia itu
umpama cermin, maka apabila ditilik didalamnya, maka kelihatanlah itu TUHANNYA, daripada
RAHASIANYA, karena rupa kita yang bathin itulah yang diakui Allah RUPA DARIPADA
RAHASIANYA, karena dalil menyatakan yang artinya ; INSAN ITU RAHASIAKU,
RAHASIAKU ITU SIFATNYA, SIFATNYA ITU TIADA LAIN DARIPADA UJUDKU yang
WAJIB UJUD adanya. ALQALBUHAYATI SYIRRI ANA ILLA ANA, artinya ; Didalam Akal
itu Hati, didalam Hati itu Roh, didalam Roh itu Syir, didalam Syir itu AKU. AKU RAHASIA
SEGALA MANUSIA
AKU RAHASIA SEGALA MANUSIA DIDALAM HATI. Ketahui olehmu hai Shaleh. Inilah
orang yang sebenar-benarnya mengenal ALLAH TAALA seperti ; MAN ARAFALLAHU
FAHUWA ALLAH, yakni barang siapa mengenal ALLAH yaitu bernama Allah dan Muhammad.
---ooo0oo---
ALAM MINKUM
Adapun HAYAT artinya dihidupkan, adapun MINKUM itu keTuhanan namanya. Maka inilah
sifat Allah Taala yang dizahirkan kepada manusia, maka manusia itu disertai sifat-sifat Tuhan,
ialah ; HAYAT, QUDRAT, IRADAT, ASMA, BASHAR DAN KALAM. Inilah kejadian segala
manusia, maka inilah yang dikatakan TAJLI ZAT namanya. Adapun yang jadi NYAWA itu terdiri
dari (empat) perkara ; Pertama MANI, KEDUA WALI, KETIGA WADI, KEEMPAT MADI.
Maka itulah yang disertai ia dengan sifat 7 (tujuh) tersebut diatas, tempat TAJLI ZAT
MUHAMMAD dan ZAT INSAN. Bahwa daripada menyatakan sesuatu Qaidah perhimpunan
marabat ABDIATUL JALAL, AHDIATUL QAHAR, ABDIATUL KAMAL, namanya. Kemudian
daripada itu martabat AHDIAT itu ESA ia, itulah yang dinamai martabat,
artinya tiada nyata-nyatanya. Adapun ZAT ALLAH TAALA itu
sangat nyata ia pada insane maka jadi terlindung oleh UJUD .sebenarnyabenarnya yang tiada dengan sifat sesuatu, yakni belum ada UJUD ALAM SYUHUD dan dinamai
akan dia UJUD MUHDAR, artinya Ujud se-mata-mata. Maka dinamai akan dia KUN AZALA
artinya dahulu dan pertama sekali, dan dinamai akan dia KUNHI ZAT yang tiada dapat diketahui
dan tiada boleh dipikirkan oleh akal dan tiada sampai kepadanya ILMU. Melainkan sedikit jua
dan dinamai TUNAZZAH MAHAHI. Artinyasuci semata-mata. Mula suci belum Sifat dengan
segala kelakuan dan belum dapat NUR itu, dan kedua.
46
ALAM MINKUM
Alam MINKUM itu adalah alam ketuhanan atau LAHUD. Ini sangat sekali , dan jarang hmbanya
sampai kepada alam MINKUM ini tidak seorangpun sampai kepadanya, kecuali apa-apa yang
dikehendaki ALLAH buat hambanya. Orang yang telah sampai kepadanya itu ialah ; Hamba
Allah yang sudah bulat tawakalnya kepada TUHANNYA. Dan tidak ada lagi yang patut
diragukan lagi dan tidak ada lagi baginya rasayang ada. Kecuali ADA sendirinya dan berdiri
dengan sendirinya . Dan orang yang demikian itu telah berasda dalam kedudukan KHIB didalam
KHIB.
Dialah bernama KHIB itu dalam keseluruhanNYA.
Orang yang seperti itu, apa saja yang dikehendakinya, pasti jadi. MINKUM ; siapakah dan
apakah yang disebut KUM itu didalam alam KUM itu ZAT TUHAN berdiri dengan sendirinya,
dialah rahja kuasa, langit dan bumi dan alam seluruhnya.
Dan
disini
berdiri
JALALULLAH,
JANALLULLAH,
KAHARULLAH,
KAMALULLAH. DAN DISINI DIA SENDIRI SEBAGAI HAKIM, DAN MEHAKIMI.
DAN
Memang dahsyat daripada DUSTA, lebih keras daripada baja, ebih hebat daripada segala yang
hebat.
Alam KUM ini tiada beda dengan KUN
Singkatannya ialah KAFMIM dan KAFNUN
Samalah ia dengan ; MAHJUN dan MAKNUN
TANYAKANLAH KEPADA YANG LEBIH TAHU
---oo0oo---
47
Inilah yang menjadi hokum baginya Jadi yang beginilah yang hamba katakan sangat dahsyat
sekali, dan sangat hebat sekali
TIDAK AdA TUHAN, MELAINKAN TUHAN
TIDAK ADA ENGKAU, MELAINKAN AKU
TIDAK ADA AKU, MELAINKAN ENGKAU
ENGKAU DAN AKU ADALAH ESA
ENGKAU LENYAP, AKU BERNYATA
AKU LENYAP ENGKAUPUN NYATA
ENGAKU DAN AKU telah lenyap didalam kefanaannya,
kefanaan lenyap didalam ke-esaannya Tuhan.
Keesaan lenyap didalam kekidaman.
Kekidaman lenyap didalam kebaqaan.
Akhirnya fana dan baqa dalam keagungan.
Kini tiada kelihatan lagi makhluknya.
HAMBA dan TUHAN hanyalah asma.
HAMBA itu berarti ; AKU
TUHAN itu berarti ALLAH
HAMBA dan TUHAN adalah Satu
AKU dan ALLAH juga Satu
Kalau dihimpunkan menjadi : AKU ALLAH
Lenyap AKU, tinggallah ALLAH
FANA HURUF ALLAH, timbullah kosong
Kosong huruf, kosong asma, kosong suara, kosong segala-galanya, dan tidak apa-apa, tiada
hingga. Ahirnya didalam kekosongan, Nampak jelas ujud membayang. Bayangan Allah adalah
alam.
Terpandang kepada Allah Nampak jelas ujud yang sebenarnya. Karena ia tiada boleh pisah walau
.
48
Jadi bagi orang yang berada pada makam penelanjangan TUHAN, berkata dengan sembarang
kata, tapi jadi. Apa yang dikehendaki pasti jadi.
Hanya orang banyak tidak mengerti dan tidak paham dengan apa yang dimaksudkan. Contoh
banyak sekali kepada wali-wali Allah yang terdahulu. Hamba pribadi telah banyak membuktikan
apa-apa. Yang terjadi, diluar kemampuan orang umum/awam.
Siapa percaya boleh percaya, dan siapa yang tidak percaya boleh tinggalkan ajaran ini.
AKULAH YANG ERNAMA CINTA, AKULAH YANG BERNAMA si HAK, AKULAH YANG
BERNAMA SORGA DAN NERAKA ITU. AKULAH YANG BERNAMA ZATULHAQQ,
SIFATULHAQQ, ASMAULHAQQ, DAN AFALLUNHAQQ, HAQUQULHAQ adalah ;
HAQQ, HAQQ TAALA itulah AKU.
TAALA itu namaku yang rahasia didalam ala mini.
RUHULHAQ RASIA HAMBA, NAMAKU DISEBUT SETIAP SAAT.
Apabila orang menyebut TAALA didalam bacaannya, atau dalam hatinya atau dalam DIAMnya.
Maka tersebut samaku didalamnya.
AKULAH TAALA ITU, DAN AKULAH RAHASIA ITU.
BERARTI HAMBA ALLAH. Yang member nama yang empunya nama.
HAMBA ALLAH berarti : AKU ALLAH
NAMA YANG DIHANTARKAN KEPADAKU NYATA DARI ALLAH
Tiap-tiap nama seseorang itu mengandung hikmah. Hikmah itu bertepatan dengan pemberian
nama itu. AKULAH YANG HAMBA DAN AKULAH YANG TUHAN.
AKULAH YANG BERNAMA siHAQ ITU
DAN AKULAH YANG NYATA DAN YANG GOIB ITU
AKU JUA YANG LAHIR DAN AKU JUA YANG BATHIN
AKU HIDUP YANG TIADA MATI-MATI, dan apabila AKU tiada lagi dalam dunia fana ini,
janganlah mencari Aku lagi.
Aku tetap ada setiap orang yag beriaman kepada ALLAH. Bila engkau hendak bertemu AKU,
pandanglah dirimu itu AKU. Tidak ada AKU, melainkan AKU. Dalam keseluruhannya.
AKULAH yang bernama ala mini, dan AKULAH YANG bernama akhirat itu
Tidak aku lihat didalam sesuatu itu, melainkan AKU melihat AKU
49
AKU itu telah lenyap dalam KE AKUANKu, sehingga tidaklah AKU melihat kehambaanku lagi.
Dan Aku telah bernyata didalam AKU, beraku ku. Sehingga hapuslah mulutku dan hatiku
mengata AKU. Kini Aku tidak berkata dengan lidah lagi, tidak dengan hati lagi, dan tidak dengan
puad dan jantung lagi.
TAALA RIDHA KASIH SAYANGKU
TAALA RACHMAD ITU SELIMUTKU
TAALA NIKMAT ITU RASAKU
TAALA HIKMAH ITU RACHMAN RACHIMKU
TAALA SUNNAH ITU ATURANKU
TAALA SHOLEH ITU ILMUKU
TAALA ADIL ITU KEKUASAANKU
TAALA ISFIAH ITU KEMAUANKU
TAALA DHOIM ITU RAHASIA PRIBADIKU
TAALA ALAIH ITU KALAMKU PASTI
T ALA JALAL ITU KEMESRAANKU
TAALA JAMAL ITU KEELOKKANKU
TAALA KOHAR ITU KEKERASANKU
TAALA KAMAL ITU KESEMPURNAAN DAN KEMULIAANKU
TAALA KHIB ITU KESATUANKU BAGI SELURUH ALAM
Demikialah sebagai penutup dari pembukaan
Rahasia yang terkandung pada kejadian DUNIA dan
Achirat, dan amalan akhir kalamku sebagai harta atau
Pembendaharaan GOIB yang kuwariskan kepada saudaraku
MUSLIMIN DAN MUSLIMAH dimanapun ia berada.
50
2. KUN HAQ
: MATA TERANG HATI TERANG
3. KUN SABITAH
: NAPSIAH NAFSU PADA KITA
4. KUN SAPUTIH
: NYAWA PADA KTA (GERAK PADA
KITA)
5. KUN SADJATURRACHMAN : KEHENDAK PADA KITA
6. KUN SUDJATULLAH
: KELAKUAN PADA KITA
7. KUN RAHMAN
: RUPA KITA
8. KUN ZAT HAYUN
: TIADA MATI
9. KUN ILLA NUR
: RASA SEGALA TUBUH KITA
NAMA DIRI HAMBA NUR HAYA QADIM
TURNA ILALLAHI WAYARAKNA ILLALLAHI WAMA DAMA, ALA MAPAAL NAHU
WALA ADJAM NAHU, MINGKULI DJAMIL AZIM WALA NAU WUDU BIHI ABADAN
ABADA.
Kata Allah nyawa itu kekuasaanku dihati putih tempat bernyawa
dalam UKUP, dijadikan umat MUHAMMAD sekaliannya daripada ;
AIR KUM DUMULLAH. (yang bernama NUR MAYA QADIM).
LAILLAHAILLALLAH
LAILLAHAILLALLAH
: MAUJUD BIHAKQI
ILLALLAH
LAILLAHAILLALLAH ; zikir
ILLALLAH
; zikir
51
3
4
ALLAH
; zikir
; sunyi
MINALLAH
; HAMBA
BILLAH
; MUHAMMAD
LILLAH
; ALLAH
1
2
3
1
2
3
4
ROHANI
RAHMAN
IDOFI
BABBANI
: TUBUH SYARIAT
: HATI THARIKAT
: NYAWA HAKIKAT
: RAHASIA MARIFAT
52
hari maka firman Allah Taala : LA TATTAHARAKA ILA BI IZNILLAH dengan seizin Allah
maka keluarlah anak itu demikianlah berdoalah amin.
MAKAM SALIK
Ini jalan ringkas dimakam salik yaitu ambil jumlah, supaya lekas paham, asal mula ambil dari
bawah naik keatas : Pertama ROHANI jasmani, arad basariyah segala tubuh yang kasar. Kedua
ayan darajiah, roh idhofi atau roh maruhul qudus artinya roh yang halus tetapi masih kasar jua
halusnya itu jirim-jisim artinya tubuh yang halus betul, halus masih kasar jua, halusnya ini
seperti debu dijendela iruhul cahaya matahari, karena alam roh, alammitsal, alam ajasam dan
alam insan, sifat maani nur iman belum dapat mengenal allah, mesti berhancur atau jalan fana,
hapus atau jalan baqa ulbaqa atau jalan kadim bagi kadim, baru bisa dapat makam ubudiyah dan
mendapat makam uluhiyah serta didapatnya pula makam rububiyah. Serta didapatnya akan salik
karena nur mubassarah dengan nur mutalazimah, berlazim-laziman didapatnya ZAUK
WADJIDAN IDRAK artinya dirasa dengan pengrasanya dan didapat dengan pendapatnya
daripada yang lemah, karena kita tiada merasa, dan mendapat serta lemah, hanya ilmu saja yang
tahu sampai kepada JUDBAH, dan makam laduniyah atau makam istiqomah artinya tetap.
53
UJUD MUHDAR...............
54
UJUD MUHDAR
Alhamdulillahirabbil alamin wassalatu wassalam ala saidul mursalin, waala alihi wasahbihi
ajmain. Asal-usul sebelum ada bumi dan langit, tiada ada apa-apa hanya kosong saja, melainkan
ALLAH TAALA saja yang ada sendirinya tiada apa-apa. Allah pun belum ada namanya LA
TA YIN, tiada senyata-nyatanya. Hanya UJUD MUHDAR yang ESA, hidup didalam ilmunya
takluk kabdah namanya ESA sendirinya didalam genggamannya yang hidup tiada mati.
AHDIYAT, WAHDAH, WAHDIYAT
Tanzizi kadim suluhiyah kadim takluk kodrat iradat ; jalal, jamal, kabar dan kamal. artinya ;
kebesaran, keelokkan, kekerasan dan kesempurnaan. Maka lengkaplah bumi dan langit dengan
isinya semesta sekalian alam ini adanya. KUN katanya ALLAH PAYAKUN kata MUHAMMAD,
ALLAH bernama ZAT MUHAMMAD bernama SUHUN ZAT, karena kita bernama tanzizi
hadist, arad basariyah tubuh yang kasar sifat baharu alam, keterangan ringkas ini didabit oleh
DATUK ABDURRAHMAN dan diperbanyak oleh DATUK SYAHRUDIN.
Sekian hanya untuk akhlinya saja.
---oo0oo---
HADIST QUDSYI
Dan ini bermula hadist qudsyi, menerangkan sehingganya pada batang tubuh kita dan lenyap
melainkan yang ada, Ujudnya Allah Taala semata-mata, dan inilah keterangannya tersebut di
bawah ini.
1
2
55
3
4
5
6
7
8
9
Ruhul amin
Ruhul Amri
AKU
AKU
KARENA
: ALLAH
: MUHAMMAD
: HAMBA
: ALLAH
: IRADAT
: UJUD
---oo0oo---
56
Dan pada abad ke-19 bertambah banyak lagi tokoh-tokoh agama di Kalimantan ini. Dan akhirnya
pada abad ke-20 banyak lagi melahirkan tokoh-tokoh baru untuk penerus perjuangan beliau itu.
Jadi tokoh-tokoh empat besar itu tadi patut kita warisi, karena adalah berdasarkan Al-Quran dan
hadist dan ijma Ulama yang ahlus sunnah wal jamaah yang hak.
Bagaimana kita hendak ingkar dengan ajaran-ajarannya yang berbau dengan kebenaran itu.
Demikian pula wali-wali itu adalah di bawah nabi sebagai halifah didalam bumi ini, sedang nabinabi itu beroleh wahyu dan wali-wali beroleh ilham.
Marilah kita teruskan perjuangan yang gigih itu untuk merebut kembali kemenangan yang pernah
dicapai oleh nenek moyang kita dahulu. Beranikanlah dirimu untuk terjun dimedan laga, untuk
meraih kemenangan yang gilang-gemilang. Serahkanlah dirimu bulat-bulat kepadanya, niscaya
Tuhan berdiri dihadapanmu sekaliannya. Kita semua harus berani jangan pengecut ; karena
pengecut itu adalah bibit segala dosa durhaka. Kalau siapa pengecut dalam perjuangan, itu
namanya pahlawan syaiton namanya. Dan siapa berani berjuang dengan Allah, ia akan mendapat
gelar pahlawan Tuhan. Pilihlah antara dua, inign jadi pahlawan Tuhan atau jadi pahlawan
shaiton.
Marilah kita menuju kebenaran ; insya Allah, Tuhan akan menunjukkan jalannya.
Lihat contoh sebagai pahlawan Tuhan yaitu ;
DATUK ABULUNG mati dalam mempertahankan agamanya. Dan beliau meninggalkan warisan
yaitu sebuah kata-kata mutiara yang lebih berharga daripada harta benda dunia, apakah kata-kata
itu ;
TIADA YANG MAUJUD, MELAINKAN HANYALAH DIA
DIA ADALAH AKU
DAN AKU ADALAH DIA
Inilah inti sari tasauf beliau
Dan DATUK SANGGUL mewariskan kalimat ; A, I, U
Dan DATUK KELAMPAIAN mewariskan kalimat ; L, L, L
Dan DATUK MUHAMMAD NAFIS mewariskan sebuah kitab yang bernama ADDURUN
NAFIS
Dengan intisarrinya yang berbunyi ; A, A, A
Apakah arti dan makna A, L, U, itu ?
57
DI
Sekian.
WASSALAM
INSAN KAMIL
1. Jadi insan kamil adalah pada waktu tanazul berada paling akhir, sedang pada
waktu taraki nantinya jadi yang awal sekali.
2. Yang disebut rahul hajat ialah pintu Tuhan hakikatnya dikatakan pintu-pintu zat
itulah dia lobang yang dinamakan mekar dan kkuncupnya marnas atau buka
tutupnya mahid.
3. Syiratal mustaqim ialah maksudnya menamakan hilang perginya atau, sempat
diakhirat atau diakhirat ilahi robbi dan tuhan kita mengatakan bahwa ayat yang
diatas ini tadi maksudnya adalah keluarnya perkataan kita.
4. Arsiullah artinya muka pada hakikatnya wadah persidangan zat yaitu berada di
kepala dan di dada kita
5. Kursi artinya tempat duduk pada hakikatnya tempat duduk zat yaitu berada pada
otak dan jantung
6. Luch machfut / luch kalam artinya luch tempat machfut dijaga pada hakikatnya
adalah sifat-sifat zat. tempatnya berada di jasad serta dijaga oleh malaikat katibin.
Jadi yang dimaksud puncak hidup itu ialah berada di badan kita pribadi
(pahmakanlah)
7. Mizan artinya timbangan, pada hakikatnya pertimbangan zat yang berada di
penglihat, pendengar, pencium, pengrasa dan perkataan maksudnya mengatakan
terhadap pertimbangan hidup kita yang berada di panca indra.
Ibarat wahana zat dengan sifat itu, seperti sendiri-sendiri saja. Jelasnya mengatakan terhadap
berdirinya hamba dan Tuhan. Seolah-olah berdiri sendiri-sendiri padahal yang sebenarnya adalah
tetap satu (esa). Jadilah kesimpulannya adalah tidak ada sifat yang berdiri diatas zat atau yang
bertambah dengan sifat maani yaitu gazlikun bizatihi, maridun bizatihi, alimun bizatihi, dan
seterusnya sampai kalam.
58
Jadi disini duduknya kepada JIBU artinya tiada huruf dan tiada suara, zat dirinya. Ibarat roh
dengan badan, tetap kekal. Inilah yang dinamakan alip mutakalimun wahid. Artinya yang
berkata-kata jadi ucapan tanpa mulut itu adalah yang mempunya rupa yang sejati, dan tempatnya
berada didalam sukma/nyawa kita pribadi, dan suara. Inilah yang disbut zikir batin yang
sesungguhnya dan yang sebenarnya serta azali dan qadimdan yang baqa. Sedang malaikat pun
tidak boleh tahu apapun yang keluar itu : semua malaikat dan zipun bisa tahu. Tetapi yang
disebut mudawatuhzukri itu tak ada seorangpun yang tahu kecuali dia sendiri inilah puncak
segala puncak ilmu dan amal marifat. Dan inilah zikir yang senantiasa dan tiada pernah lupa
walau sekejap matapun. Maka ada seorang wali pernah berkata : apabila aku lupa sekejap juapun
sengaja atau tidak sengaja, maka aku hukumnya diriku itu murtad. Demikianlah adanya kepada
kita ini semuanya, bila lupa berarti belum sempurna ilmnya. Dengan sdanya keterangan ini itulah
apa adanya dapat hamba sampaikan semoga Allah meridhoinya amin ya robbal alamin.
TENTANG NAFSU
Nafsu itu ada empat martabat :
1.
2.
3.
4.
Inilah nafsu zat haq taala. Kenyataannya pada/diri hidung kejadiannya dalam cahaya putih :
kelihatan segala macam sesuatu dikalam laut Rachmad jadi kesempurnaan dari ke 4 macam
tersebut diatas tadi adalah bersatu di dalam alam nur/ cahaya kita pribadi. Demikianlah uraian
ringkas dari hamba semoga kita semua beroleh petunjuk, serta taufik dan hidayahnya dari pada
Tuhan azzawazallah. Amin
Qalbu hati
Hati itu ada dua bagian :
1. Hati sanubari : juga disebut hati nabati
2. Hati nurani
: juga disebut hati cahaya
Sebab disebut hati nabati, karena ia daging segumpal berhenti dibawah lambung kiri diantara dua
jari di bawah susu kiri di dalam dada kita. Dan adapun hati nabati itu mempunyai beberapa nama.
Namanya Halifatullah artinya ganti Allah karena ia memerintah tubuh manusia dan lain-lainnya.
Namanya amisu muminin artinya raja yang nyata karena kuasa akan sesuatu. Namanya arsyullah
artinya mahligai Allah, karena ia tempat taajalli allah taala kepadanya. Namanya Zarrotul Haq
artinya cermin haq taala karena ia haq taala kepadanya. Namanya iradatul ujud artinya
kehendak yang nyata ada atau kehendak dari. Karena ia tiada luput daripadanya. Adapun hati
nurani itu amat besar dan amat luasnya daripada segala alam. Tetapi amat/halus maka ialah
59
menerima tadjali zat allah, sifat allah, asma allah, afal allah. Maka daripadanya lampah kepada
yang lainnya Karena hati nurani itulah yang memakai sifat 7 yaitu: hayat, ilmu, kudrat, iradat,
sama, besar dan kalam, jadi kalau terhenti kepada hati nurani karena hidupnya hati nurani itu
adalah kenyataan hayat.
Zatullah taala. Tahu hati nurani kenyataan ilmu Zatullah taala. Kuasa hati nurani kenyataan
kudrat Zatullah taala. Berkehendak hati nurani kenyataan pendengaran Zatullah taala melihat
hati nurani kenyataan penglihat Zatullah taala. berkata hati nurani kenyataan alam Zatullah
taala. jadi pernahkah susunan/gugurnya kepada diri kita sendiri atau diri pribadi.
Arti dan Makna
Jadi baiklah kita uraikan arti dan makna sebenarnya apa yang berlaku kepada hati nurani itulah
kelakuan Zatullah taala maknanya apabila kelakuan Zatullah taala pada hati nurani itu tiada di
dalam da tiada diluar hamba tiada dengan nyata-nyatanya hati nurani karena hati nurani itu
adalah sifat zattullah dan daripada hati nurani itulah lampah kepada tubuh kita ini. Maka nyatalah
tubuh kalimah daripada hati nurani. Maka karena hidup tubuh kita ini sebab hidup hati nurani
tahu tubuh kita ini sebab tahu hati nurani. Kuasa tubuh kita ini sebab kuasa hati nurani.
Berkehendak tubuh kita ini sebab berkehendak hati nurani. Mendengar tubuh kita ini, sebab
mendengar hati nurani. Melihat tubuh kita ini. Sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita ini
sebab melihat hati nurani. Berkata tubuh kita ini sebab berkata hati nurani. Bergerak tubuh kita
ini sebab bergerak hati nurani. Gerak dan diam tubuh kita ini sebab gerak diam hati nurani jua.
Maka nyatalah hidup kita dan tahu, kuasa kita, bergerak dan mendengar/melihat serta berkatakata ini kenyataan hati nurani artinya kelakuan hati nurani. Maka apabila kelakuan hati nurani
pada tubuh kita yang kasar ini, tiada nyatanya kepada tubuh kita yang kasar ini karena tubuh kita
yang kasar ini. Sifat hati nurani dan hati nurani itulah kenyataan zat Allah Taala yang tiada
baginya ialah yang di per-ujudileh sekalian yang maujud adapun sebenarnya hamba itu yaitu :
mata tiada melihat, telinga tiada mendengar, mulut tiada berkata-kata, hidung tiada mencium,
maka mata dapat melihat, telinga dapat mendengar hidung dapat mencium mulut dapat berkatakata. Hanya pekerjaannya jua. Sabda rasulullah saw yang artinya : lidah itu juru bicara hati dan
hati itu juru bahasa lidah, hidayah itu daripada cahaya yang qadim dan azali. Adapun arti hidayah
itu ialah sifat tubuh yang nyata pada hati nurani adapun sifat itu adalah kenyataan zat yang
wajibal wujud. Tuhan Allah ada menerangkan didalam al-Quran yang artinya kenyataan Allah
didalam diri kamu melengkapi, mengapakah kamu tidak melihat. Dan lagi Allah Taala serta
kamu, dimana saja kamu berada
Maka nyatalah bahwa kelakuan yang nyata kepada dirimu itu ialah nafsumu itu semuanya
kenyataan keadaan zatullah taala yang meutlak, adapun hamba tak punya. Jadi yang mempunyai
kelakuan itu tiada huruf dan tiada suara.dan tiada isyarat itulah dirimu dunia dan akhirat itulah
Jibu. Adapun pahamnya segala yang tersebut didalam akibat yang lain-lainnya, ang dinaakan
kitab maksudi tasauf itu yaitu jikalau kita ada bisa mengembalikan amanah allah atau berlaku
barang sebgainya sama didalam sembahyang, didalam ziki atau barang pekerjaan dunia, maka
sudah karamlah kita didalma laut qadim ang haqiqi. Manakal karam hapuslah namanya,
manakala hapus lenyaplah baginya namapun tiada itulah yang dikata Esa dan meliputi. Jadi kalau
60
tiada demikian, tiadalah hasil marifat seperti ini barulah benar-benar cinta dan rindu dendam
dengan zat hayat yang hidup sendirinya. Maka berkasih-kasih dan berinjak-jinakan, karena sudah
sauju senyawa, serta serasa dan serahasia. Inilah walaupun sembarang saja kelakuannya, tiada
diketahuinya dirinya karena pekerjaan itu atau kelakuannya didunia dan diakhirat sama dibuatnya
adapun arti rindu itu belum berjumpa dan arti dendam itu sudah bertemu.
Dan arti rindu itu hamba, dan dendam ialah Tuhan maksudnya. Yang artinya berjumpa itu sudah
bertemu nyatalah dengan nyatanya, manakala nyata datanglah laut rahmat dan nikmat itulah jibu.
KARENA itu tidaklah BERDIRI SENDIRI. TETAPI SEMUANYA BERHAJAT KEPADA
ALLAH. MAKANYA ADANYA ALAM INI TIDAK MENARIK PERHATIANNYA. KARENA
ITU MEREKA ANGGAP BAGAIKAN TIDAK ADA. INILAH CAHAYA ILAHI ROBBI
YANG MENYINARI DIRINYA LAHIR BATIN.
DUA KALIMAH SYAHADAT
Dua kalimah syahadat itu ada dua bagian : pertama yang disebut syahadat tauhid, kedua syahadat
rasul. Dua kalimah syahadah itu kita sudah maklum yang artinya menurut logat umum ialah aku
naik saksi tiada tuhan melainkan allah. Dan aku naik saksi bahwasannya Muhammad itu utusan
Allah.
Maksudnya ialah : yang dinamakan tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi. Sebab
sebenar-benarnya yang kita sebut itu tidak ada. Itulah disebut tiada tuhan itu menetapkan hanya
hidup kita pribadi. Sebab yang menyebut itu juga yang menyebut atau yang menyaksikan itu juga
yang disaksikan. Berdasarkan dalil al-Quran dan al-Hadist al-insanu sari wa ana sirrohu. Artinya
: insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya.
Dan lagi firmannya : al-insan sirri wa ana sirri sifatin wa sifatun ligoirih, artinya : insan itu
rahasiaku, rahasiaku itu sifatku, dan sifatku itu tiada lain daripada aku jua. Jadi nyatalah kepada
kita bahwa allah, Muhammad, adam (insan) adalah satu. Insan kamil pun allah jua. Adam dan
Muhammad pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah tuhan (dalam rahasia)
atau rahasia dalam ketuhanan.
Johiro abdi bathinu abdi artinya : pemeliharaan tuhan pada bathin tuhannya yakni kepada ilmu
hakikat kenyataannya, adanya tiadanya dan Esanya huwal awwalu wal ahiru wadjohiro wal
bathinu wahuwa ala kulli syain qadir. Dia yang awal dia yang akhir, dia yang johir dia yang
batin. Adapun yang dinamakan Muhammad itu bukannya Muhammad yang di Madinah. Tetapi
yang sebenarnya ialah cahaya kita pribadi. Itulah sebabnya diakui utusan, sebab cahaya kita itu
pertandanya tuhan. Masalahnya adalah begini : apabila kita benar-benar sampai kepada tuhan,
utsan tuhan keluar dari diri kita : bahwa utusan tuhan itu mendatangkan apa ciptamu, maka
barang siapa percaya mendapat kasih ampunan tuhan. Apabila sudah menerima petunjuk yang
demikian itu. harap hati-hati dan waspadalah didalam hati. yang hidup kita pribadi itulah adanya
nugraha dan anugrah. Artinya : nugraha itu tuhan dan anugrah itu hamba.Sebab usaha senyawa
didalam badan pribadi. Janganlah sak dan ragu lagi.
61
---oo0oo---
Artinya : aku adalah suatu perbendaharaan yang tersembunyi, aku ingin dikenal, maka kujadikan
makhluk, supaya mereka mengenal aku dengan aku. Maka disinilah kita membuatkan cita-cita
yaitu : yang disebut jam-ul himmah dan ada lagi sebuah hadist yang berbunyi. Mallam yazuq
lam yarif, artinya barang siapa belum pernah merasai, maka belumlah ia akan tahu, dan lagi
sebuah hadist yang berbunyi : Mal-lam bizuq lam yadir, artinya : barang siapa tiada merasai
niscaya tiadalah ia mendapat dan tiada beroleh maqam arifinbillah, jadi dalam tingkat ini siapa
tiada merasai dengan rasanya niscaya ia bergemilang dalam dosa durhaka kepada tuhan dan
kepada rasulullah saw sekarang baiklah hamba teruskan kepada membicarkan tentang Hulul.
Hulul artinya : yaitu ketuhanan atau lahu menjelma kedalam diri insan atau nasud. Nur
Muhammad sebagai asal usul segala kejadian amal perbuatan dan ilmu pengetahuan dan dengan
perantaraanya seluruhnya ala mini djadikan. Bila batin seorang insan telah suci di dalam
menempuh perjalanan dalam hidup kebathinan, niscaya akan naiklah tingkat hidupnya it dari satu
makam ke makam yang lainnya yaitu yang dmulai makam yang paling bawah sampai ke makam
yang paling atas yaitu makam Mukarrabin.
Mukarrabin artinya: orang yang paling dekat kepada tuhan di atas daripada makam mukarrabin
itu tibalah di puncak sehingga bersatu dengan tuhan (tunggal dalam rahasia) maka tidak dapat
lagi dibedakan atau dipisahkan diantara asyik dengan masyuknya. Dan apabila ketuhanan itu
telah menjelma atau tjih di badan dirinya maka tidaklah lagi kehendaknya yang sabda Rasulullah
saw.
Sabda nabi: yang aku khawatirkan terhadap umatku, ialah kelemahan dalam iman keyakinan.
Kalau lemah dalam ibadah lahir dapat diperbaiki dengan kesabaran. Kelemahan iman keyakinan
bisa membawa lenyapnya semua amal yang lalu/ yang sekarang dan yang akan dating maka dari
pada itu marifatlah lain tidak. Sebab marifat itu adalah puncak segala amal, dan puncak segala
kebahagiaan dunia dan akhirat, puncak rasa menikmati ridhanya. Jadi kesempatan adalah sorga
karena adanya marifat dan neraka itu karena terhijap artinya ; tidak kenal kepada Allah, dan
tidak melihat allah dalam apa yang ia lihat.
Sabda nabi Isa alaihissallam
Berbahagialah orang yang perkataannya zikir, diamnya berzikir panangannya penuh perhatian.
Sesungguhnya orang yang sempurna akalnya ialah selalu mengoreksi dirinya sendiri, sebelum
dikoreksi orang lain.
Dan selalu berakal untuk kemudian harinya rasulullah saw bersabda
62
Rasulullah saw membenarkan perkataan seorang pujangga yang berkata : bahwa segala sesuatu
itu selain allah semuanya palsu belaka. Maksudnya ialah : apabila memandang kepada sesuatu
apapun jua, maka pandangan itu tertuju kepada sesuatu itu saja, maka pandangan itu palsu
belaka. Jadi yang benar ialah apabila kita memandang kepada sesuatu itu maka pandangan kita
lenyaplah sesuatu itu dalam pandangan basyirah hati itu. walaupun kita memandang kepada
makhluk namun hati tetap memandang kepada Allah Taala. itulah pandangan yang benar yang
hak. Jadi jelasnya begini : semua itu allah dan allah itu semuanya inilah yang disebut yang satu,
memandang kepada yang satu (suhudul wahdah filwahdah).
Demikianlah tampak jelas sifat-sifat allah didalm tiap-tiap sesuatu didalam ala mini sehingga
apabila masih ada manusia tidak dapat melihat allah dalam apa yang ia lihat dan ia dengar
niscaya ia masih terdinding/terhijab.
: syuaaaul basyirah
: cahaya akal
Kedua
: ainal basyirah
: cahaya ilmu
Ketiga
: haqqul basyirah
: cahaya ilahi
Keterangan-keterangan
Orang yang sampai kepada cahaya akal yakni : allah selalu meliputi dirinya dan mengurung
mereka lahir dan bathin, artinya : ia yang meliputi dan ia yang meliputi, ia yang mengurung dan
ia yang dikurung.
Orang yang sampai kepada cahaya ilmu, yakni : allah selalu bersamanya dimana saja ia berada.
Ia merasa dirinya tidak ada lagi jika disbanding dengan adanya allah : artinya adanya adalah
adanya allah, dan tiadanya adalah tiada makhluk. Karena pada hakikatnya makhluk ini fana
kepada / kedalam allah (fana zihir dan bathinlahir bathin). Inilah disebut seorang aribillah.
Karena ahli hakikat itu hanya melihat kepada allah saja walaupun matanya terbelalak melihat
alam. Orang seperti itu bukanlah tidak melihat kepada sesuatu disampingnya karena itu tidaklah
berdiri sendir-sendiri.
Maka tidaklah lagi kehendaknya yang berlaku, melainkan kehendak allah taala jua. Apabila ruh
allah telah meliputi akan isa anak mariyam, demikian pula kita ini pada hakikatnya tiada
berbeda-beda dengan isa a.s.Jadi apabila siapapun mampu memfanakan dirinya ke dalam tuhan
yaitu dengan pensucian ruh. Maka pada waktu itu ruh Allah masuk ke dalam badan insan maka
dikala itu perbuatan dan iradat insani tadi menjadi perbuatan dan iradat tuhan. Tegasnya insan ain
63
allah dan allah ain insan. Jadi pada hakikatnya manusia itu adalah tuhan tuhan dalam rahasia.
Sebab insane jadi daripada zatnya jua (rahasia). Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri.
Itulah sebabnya maka tuhan menindahkan kepada malaikat supaya sujud kepada adam
(manusia). Ini adalah bukti yata dalam al-Quran. Tuhan itu menjelama atau tjli kepada insan
yang telah sanggup mempanakan dirinya kedalam tuhan, sehingga mendapat baqa didalamnya,
fana kedalam tuhan dan baqa dalam tuhan. Cinta kedalam tuhan adalah kecintaan tuhan.
Sekarang kita lanjutkan pula kepada membicarakan tentang hakikat. Perkataan hakikat berpokok
dari kata al-haqqu (sebenarnya) kemudian pindah menjadi muhaqqa (nyata kebenarannya). Sudah
itu pindah menjadi ta haqio (benar tak salah lagi). Akhirnya menjadi hakikat (zat dari al-haqqu).
Jadi ang disebut haikat dalam mutunya yang luhur itu ialah bebas lepas dari segala pengaruh
berkuasa sendiri dan tidak satu misalpun di pendapat untuk dicontohnya. Hakikat yang kuhur itu
hanya dapat dilihat oleh ilmu, ruh dan perasaan (ZAUQ). Sekarang kita dalami lagi tentang
mengenal hakikat.
Kata-kata hakikat tadi berpokok dari pada al-haqqu. Al-haqqu itulah yang memberikan nur
cahaya dan aulia yang menjadikan segala yang ujud (segala yang ada) dialah yang
Menjadikan segala yang ujud (segala yang ada). Dialah yang menjadikan alam seluruhnya.
Didalam alam itulah terletak sinar yang membukakan rahasia dari al-haqqu. Dengan kata lain alhaqqu itu ialah : allah taala. Jadi apabila manusia berangsur-angsur mengetahui dan mengenal
al-haqqu itu. Maka akhirnya al-haqqu itu pulalah yang menjadi buah kehidupan manusia itu.
Demikianlah keterangan tentang mengenal Hakikat.
SAKSI DAN PENYAKSIAN
Yang dinamakan kesaksian ialah sebab diwaktu menyampaikan kewejangan atau ajaran, supaya
disaksikan oleh sanak saudara kita sesama muslim. Yaitu semua titah yang dititahkan didalam
alam dunia ini diantaranya seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air, hawa
dan udara dan lain-lainnya. Semuanya menjadi saksi dan menyaksikan bahwa kita sekarang ini
mengakui berdirinya dan adanya tuhan dan jadinya hamba Tuhan. Didalam hadist qudsyi, Tuhan
berfirman artinya : aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada tuhan melainkan aku.
Dan aku naik saksi bahwa Muhammad itu urusanku.
Dan sebenarnya yang bernama Allah itu akidahku.
Rasul itu rasaku. Muhammad itu cahayaku.
Akulah yang hidup yang tiada pernah mati. Yang ingat yang tidak
Lupa, kekal tiada berubah, pada kenyataan zat, akulah yang hawas lagi tahu, dan tiada samar dan
dari segala sesuatu.
Akulah yang kuasa dan menguasai, dan akulah yang maha bijaksana, maha suci aku, dan
sungguh besar kuasaku, dan sembahlah aku.
64
Di hadist qudsyi ini tadi, bukan saja kita baca saja tetapi yang utama sekali ialah ; untuk pribadi
kita sendiri dan untuk akidah kita sendiri.
Jadi inti dari semua itu adalah ; Tiada tuhan melainkan allah, dan Muhammad itu utusan Allah.
Jadi yang disebut allah itu adalah afalnya.
Dan disebut rasul itu ya muhammad.
Muhammad itu adalah cahaya kita jua.
Jadi hakikat kita yang sebenarnya adalah, hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah (Rahasia)
Buktinya Tuhan kuasa menghidupkan yang mati dan adanya mati dari hidup. Justru hidup kita ini
berasal dari yang mati.
Dan akhirnya tiada yang mati, dan hidup didunia dan akhirat tiada akan pernah lupa akan hidup
kita, tanpa perbuatan, tanpa bergeser dalam kenyataan yang sejati.
Jadi dasar kenyataan yang sampai kepada pusat yakin. Itulah dia kesempurnaan hidup.
Dan tiada merasa apa-apa yang dimaksud asal kita mati ialah, mati MANAWI, bukan mati
HISYI.
Adapun kehidupan ini atau kehidupan dunia ini, itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf,
dan tiada suara, tiada kata-kata dan tiada nama, tiada warna-warni, tiada roh, tiada jasad, dan
tiada apa-apa tiulah dia JIBU.
LAHURUFIN WALA SAUTIN artinya ialah tiada huruf, tiada suara, tiada kata-kata zat dirinya.
Demikian tentang dua kalimat syahadat tersebut.
Asal dua kalimat syahadat itu ialah ; nur Muhammad, nur Muhammad itu ialah cahaya kita yang
terang benderang tuhan telah bertazalli kepadanya. Nur Muhammad itu adalah hakikat alam. Dan
nur Muhammad itu ialah cahaya kita pribadi. Jadi kesimpulannya ialah kita ini asal adam. Adam
dari nur Muhammad, dan nur Muhammad itu dari nur zat. Maka wajarlah kita ini dengan zat
allah. Karena zat itulah bermula segala ujud. Jadi nyatalah kepada kita bahwa ujud sekalian alam
ini kenyataan ujudnya allah taala jua. Inilah yang disebut wahdatul ujud (ke-esaan ujud). Nyata
dan jelaslah kepada kita bahwa semua ujud ala mini adalah ujud allah taala jua. Jadi allah,
Muhammad, adam adalah satu. Insane kamil pun allah jua, adam dan Muhammad pun pada
hakikatnya. Jadi hakikatnya manusia ini tuhan/dalam rahasia hamba.
---oo0oo---
65
66
a.
b.
c.
d.
e.
f.
67
penuntut camkanlah selama akalmu masih bergelimang dalam nafsumu selama itu pula shaiton
selalu mengkuti jejakmu.
Bagaimanakah mengatasi yang demikian ? untuk megatasi dalam perjuangan pertama ialah :
menyerah bulat-bulat dengan tak ada sak wasangka lagi. Mohonlah doamu supaya hatimu
beroleh petunjuk.
68
dua lobang hidung, sebagai bukti nyata dari padaku, dan punya darah. Sebab darah itu nanti mati
(beku), dan nafasmu habis hilang. Jadi dapatlah kita simpulkan bahwa sholat lima waktu itu
sudah terhimpun pada diri.
Baikah hamba susun seperti di bawah ini. Inilah sholat yang 17 rakaat itu pada diri kita.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1. Nyawa
2. Ujud
3. Telinga kanan`
4. Telinga kiri
5. Kaki kanan
6. Kaki kiri
7. Mata kanan
8. Mata kiri
9. Tangan kanan
10. Tangan kiri
11. mulut
12. lisan
13. Arti yang tak salah lagi
14. Lobang hidung kanan
15. Lobang hidung kiri
16. nafas
17. darah
Demikianlah adanya usul sholat 17 rakaat yang ada pada diri kita masing-masing. Inilah
sebenarnya sholat (ingat) ingatlah selalu jangan lupa pada asalnya.
: marifat sariat
Kedua
: marifat tharikat
Ketiga
: marifat hakikat
: marifat orang ahli sariat itu yaitu : mengenal segala hukum dan mubah, fardhu
kedua
: adapun marifat orang dalil tharikat itu yaitu mengenal barang yang seni seperti:
ria, ujud, takbur, sumah, dan hasad dan Lainnya. Segala sifat mazmumah yang tercela oleh rasa
dan mengenal akan kasih sayang akan Allah Taala kepada hambanya dan mengenal buruk dan
baik zahir bathin.
Ketiga
: adapun marifat orang ahli hakikat yaitu: antara antazzahu tasybih dan tiada
terdinding pandangan zahir dengan yang bathin dan sebaliknya tiada terdinding pandangan
bathin akan zahir. Demikianlah secara ringkasnya saja.
Apakah yang dinamakan sariat dan apapula hakikat ? sariat itu tubuh kita dan hakikat itu jiwa,
keduanya itu tiada boleh pisah atau bercerai walaupun kita sudah kembali kea lam baqa. Ruh dan
69
badan tiada tiada boleh pisah. Sebab sudah senyawa di dalam badan atau di dalam rasa. Jadi
siapa sariat semata dalam hidupnya, maka tiada harapan kumpul dengan ruhnya. Tetapi kalau
sudah sampai kepada hakikat tidak mungkin lagi terpisah dengan sifatnya (badannya).
Jadi bagi ahlul hakikat walau bagaimanapun jua bentuknya, tetaplah ia ada sariat inilah arti sariat
yang sejati dan mutlak, disini tidak ada tawar menawar lagi, titik.
Sariat tubuh, tharikat nafas, hakikat ruh, dan marifat adalah sir. Inilah yang disebut afal.Asma,
sifat, dan zat kesemuanya ada dalam diri kita lahir bathin. Dan inilah orang yang dahulu disebut:
pandanagn, pengrasa, pengucap, dan pencium. Kesemua itu bersatu atau bersamaan di dalam di
dalam rasa. Jadi siapa sudah mengembalikan hak taala yaitu rasa, maka dialah yang merasa di
dalam rasanya da siapa masih betah dalam rasa adam, maka tempatnya d neraka karena rasa itu
ada tiga martabat, 1. Rasa allah 2. Rasa Muhammad 3. Rasa adam. Demikianlah yang
sebenarnya yang dapat hamba sampaikan, dan pilihlah sendiri-sendiri.
Iman dan Islam
Adapun islam itu sariat, dan iman itu hakikat, atau dengan kata lain ialah islam itu zahir dan iman
itu bathin, dan bisa juga disebut islam itu tubuh dan iman itu ruh/nyawa, jadi kalau kita
kembalikan kepada asalnya yaitu: ruh dan jasad kembali kepada nur Muhammad dan nur
Muhammad itu jadi daripada kudrat dan iradatnya. Kalau demikian adanya nyata kepada kita
bahwa nur Muhammad itu jadi daripada nur zat nyata benar bahwa zat itulah bermula sgala ujud.
Zat itulah bermula segala ujud tidak ada yang ujud hanya allah dan perbuatan allah taala. Jadi
nur Muhammad itu tadi disebut juga dengan hakikat alam, Muhammad, dan hakikat Muhammad
ialah hakikat alam. Jaid nyata kepada kita bahwa ujud alal dan ujud allah, dan ujud allah ain ujud
alam ialah adalah hakikat alam. Jadi alam dan tuhan ialah satu (rahasia). Kalau demikian adanya
maka ini dengan alam seluruhnya adalah satu rahasia di kesimpulannya adalah: allah,
Muhammad, adam ialah satu rahasia insane kamil pun allah jua. Muhammad dan adam pun pada
hakikatnya, jadi ada hakikatnya manusia ini tuhan dalam rahasia. Syarat a dalam beramal. Yang
sebenarnya syarat syah beramal ialah: khusyu, ikhlas, dan ikhsan (marifat)
Baiklah kita ambil pertengahan saja dahulu ikhlas ada tiga martabat/tiga bagian:
1
2
3
Ikhlas orang mubtadi itu ialah; suci daripada riya, ujud sumah dan
tujuannya hanya semata karena allah taala. maksud dan tujuannya
untuk masuk surge dan takut akan neraka. Jenisnya ingin pahala
dan menjauhi akan segala dosa.
Ikhlas orang mutawasit itu ialah:
70
Maha suci dari riya dan sumah hanya semata karena allah dan tidak inign pahala, hanya
mengerjakan suruh dan meningkatkan tengah.
3 Ikhlas orang muntahi itu ialah: tiada menilik baginya dari atau
amal lainny, hanya memandang fiil hakiki kelakuan allah taala
pada dirinya.
Dan mereka tiada merasa lagi ada ujudnya sendiri, semuanya fana zahir dan batinnya.
Kehendaknya adalah tidak bersalahan dengan kehendak tuhannya pandangannya manuggal
dengan pandangan tuhannya. Kemauannya telah menunggal dengan kemauannya atau tuhannya
dan dia seujud, senyawa, serasa, serasi dan serahasia dengan tuhannya. Tuhan menjadi matanya
untuk melihat, telinganya untuk mendengar dan lidahnya untuk berkata-kata. Dia menjadi wali
allah dan allah menjadi walinya. Demikianlah orang yang duduk pada golongan muntahi itu tadi.
Inilah yang dimaksud dengan ikhlas, atau khusu dan ikhlas, dan ihsan. Inilah maqam ahlul
akhirat namanya. Untuk menjalani ke maqam muntahi ini kita harus sabar dan ridha apa
kehendak allah taala saja dan harus menjalani maqam/martabat yang tiga itu seperti yang
diterangkan di atas tersebut. Demikianlah keterangan ini.
---oo0oo--Rahasia Marifat
Adapun rahasia itu didalam hati, dan hati itu didalam puat, puat itu didalam jantung, dan jantung
itu di dalam rahasia allah.
Tetapi hati, puat, jantung itu sudah lebur kedalam rahasia allah. Jadi tuhan itu tiada bertempat
dan tiada ditempati oleh makhluk siapa yang sangka bahwa tuhan itu bertempat di hati, di puat,
di jantung, di arsy, di langit, di surge, atau di manusia, maka rang itu kafir.
Atau rahasia marifat itu tidak terpakai lagi kata-kata yang bagaimanapun, sebab kalau kita masih
berpegang kepada kata-kata maka kata-kata itulah yang jadi dinding. Dan yang disebut rahasia
allah itu tadi, pertama rahasia yang berada di dalam jantung itulah yang bernama allah. Dan yang
demikian bernama rahasia allah, dan kehendaknya, kehendak allah inilah yang berada dalam
puad, dan inilah yang bernama rasa. Karena disitulah tempat akan segala kehendak allah, lahir
atau bathin. Sekali lagi janganlah dipahami bahwa tuhan itu bertempat kepada manusia, atau
manusia bertempat kepada tuhan. Untuk membuktikan hilangnya rasa itu. lihatlah contoh orang
yang sedang tidur. Semuanya tiada merasa apa-apa lagi. Apalagi yang disebut in itu sudah tidak
ada. Dari itu janganlah lagi akhluk berkehendak, jangan lagi ada Ingatanmu, dan dirimupun tiada.
Maka yang ada itupun hanya hayat jua adanya. Jadi, disini adalah rahasia allah itu jad iradat
kepada insane dan kepada hayawan, sekiranya jika rahasia allah itu dan iradat allah zahir dan
bathin, tidak ada maka disitulah manusia menganggap ada perbuatan dirinya sendirinya.
Disinilah hawa nafsu menunggangi manusia. Bukan manusia menunggangi nafsu, tapi nafsulah
yang beraku-aku itu dalam setiap kejapan mata. Aku haramkan mulutku, aku kapirkan hatiku,
71
bila aku masih beraku-aku dengan hawa nafsu yang tercela atau dengan nafsu akuan makhluk
aku sebagai si penyusun kitab ini bertanggung jawab atas kata-kataku tadi. Siapa yang hendak
mengambil boleh dan siapa yang menolakpun boleh.
Tidak ada pakaian dalam agama allah.
Seorang wali itu tidak beraku-aku lagi kecuali dengan akuan allah. Bulanlah engkau yang
beraku-aku.
Dikata engkau beraku-aku tepi allahlah yang beraku-aku tiada engkau beraku-aku. Jadi yang
beraku-aku dikala itu adalah rahasia allah, bukan engkau dalilnya: wama romaita idjromaita,
walakinnallah aroma. Artinya: bukanlah engkau yang melempar dikala engkau melempar, tapi
allahlah yang melempar dikala engkau melempar. Pahamkah.
72
Maka orang yang telah meneruskannya kepada zat dan sifat allah itulah yang disebut roh mutlak.
Atau lazim disebut oleh kaum sufi dengan ruhul kudus atau ruhul haq, ruhul amin.
Jadi seorang wali allah yang berada pada tingkat atas darinya bertubuh sir, dan berubah-ubah
tuhan. Yang disebut sir dan roh itu ialah : zat allah dan sifat allah. Dengan adanya zat dan sifat itu
lalu kita ingat kepada kalimah yang berbunyi ah, ah, ah, ah, ah, ah, ah. Disini ada dua huruf,
yaitu huruf alif dan huruf ha. Alif itu berarti ujud, dan h itu berarti hayat. Tiap-tiap hayat tentunya
dengan ujud. Setiap ujud dan hayat, pasti dengan namanya pula. Dan setiap ada ujud, hayat dan
asma, tentu ada afal jadi susunannya yang sebenarnya itu adalah : zat, sifat, asma, dan afal
itulah yang bernama allah dan akhirnya kalimah la illha ilallah itulah yang bernama zat sifat
asma dan afal. inilah rahasia bathin dan zahir syariat dan hakikat. Hamba dan tuhan, abid dan
mabud, khalik dan makhluk. Zat dan sifat tiada boleh pisah, begitu juga tidak boleh sekutu. Ia
seperti naf dan isbat jua adanya dan masa lalinya rasa, kita lupa dan kita tidak ingat lagi yang
sebagai macam, itulah yang bernama idhafat maallah artinya : hilang semuanya dan tidak
ketinggalan walau sebesar atom. Maka ini hamba disebut dengan makam : penelanjangan tuhan.
Sekarang baiklah kita teruskan kepada membicarakan tentang yang lainnya. Adapun cita-cita dan
rasa perasaan masalah berbagai bathin dan zahir sekalian tubuh itu lahir dan bathin. Sebab karena
yang dipuji itu jatuhnya kepada tubuh bathin dan zahir. Inilah jadinya kedalam diri kita, bilangan
tatkala allah taala itu bersifat dengan sifat, kata ain. Jadi kesimpulannya ialah yang memuji ia
yang dipuji. Ia yang menyembah dan ia juga yang disembah. Karena ahadiyah, wahdah, dan
wahadiah adalah Esa. Jadi disini boleh di kata : puji qadim bagian qadim, puji hadist bagi qadim.
puji qadim bagi hadits. Dan puji hadits bagi hadits. Bagi orang yang paham tentan rahasia
marifat itu, tidak ada lagi syakan ragu atas kata-kata yang diatas ini tadi sebab dalam ilmu
hakikat ada kesimpulan yang berbunyi wahadiah, wahdah, wahidiyah, adalah Esa. Jadi
Muhammad, adam adalah Esa.
Kamilpun allah jua. Muhammad dan adapun ada hakikatnya : jadi pada hakikatnya manusia ini
adalah rahasia Tuhan menurut bentuk dan surahnya sendiri. Makadari itu tuhan memerintahkan
kepada malaikat supaya sujud kepada adam a.s.
73
Tilik seorang arif itu akan kebesaran dan kemuliaan dan keagungan tuhan allah azza wazalla jua
adanya maka intisari dari pada itu adalah segala makhluk itu adalah khalik, dan khalik itu
sebaliknya. Dalilnya : syhudul kasrah til wahdah dan syuhudul wahdah fil kasrah, akhirnya
syuhudul wahdah fil wahdah. Demikianlah pandangan seorang arifin billah. Jadi kesimpulannya
adalah : semua itu allah dan allah itu semuanya inilah yang disebut wahdah al-ujud atau kesatuan
ujud. Jadi hamba dapat menyimpulkan pula bahwa allah adalah hakikat alam.
74
75
Bergerak daripada ujung sulla lalu naik ke atas kepada, rasanya seperti ditusuk-tusuk dengan
jarum, dan lalu terus kepada telinga kiri dan kanan. Dan mendengar bunyi suara seperti bunyi
badil/ meriam atau petir, dan heran rasanya terlalu sangat, itulah hakikat jibril memberi tanda.
Jibril itu suatu cahaya keluar dari diri kita pada waktu itu kita mengata : ya hu, ya hu, ya hu.
Sekarang umur kita tinggal 40 hari saja sesudah 33 hari yaitu tinggal 7 hari lagi keluarlah suatu
cahaya/dari mata kita rupanya sangat elok bercahaya cahaya.
Dengan berpakaian hijau itulah dia malaikat izrail. Dikala itu kita mengucap : Hakkul hak,
hakkul hak, hakkul hak jadi umur kita tinggal 7 hari lagi.
Sesudah 3 hari itu, yaitu pada hari yang ke 36 keluar pula cahaya dari mata kita, yaitu cahaya
yang amat putih bersih seperti kita jua besarnya, atau rupanya : baunya terlalu sangat harum
seperti ambar kasturi dan dia berkata : akulah yang bernama muhammad itulah sesungguhnya
allah taala memberi tanda gerak.
Dan dikala itu kita mengucap alhamdulillah robbil alamin dan pada hari yang yang keempat
puluh (40) : maka allah tazali yaitu zat allah s.w.t yang sebenarnya maka bertetaplah engkau
pulang kerahmatullahi taala seperti terlalu nikmat rasanya, tiada hingga lagi. Maka kita ingat,
jangan lupa dalam hati kita ini Ujudullah Taala.
Maka himpunlah muhammad dan allah, yaitu hu allah inilah perjalanan para aribillah dan para
wali-wali allah jangan di ingat dimulut dan dihati ingat didalam dan barang siapa mengenal akan
tuhannya, niscaya ia jahil akan dirinya sendiri.
Adam a.s
Muhammad
Alif
Titik
Rasulullah
Wahidiah
Wahdah
Saw
Adam
Muhammad
Rahasia
Taala
Hu Allah
Kosong
Insan
Ahadiah
76
77
78
Yang semula mulia hamba disini tuhannya ialah : yang tahu akan dirinya dan yang tahu rahasia
yang satu itu. setinggi-tingi maqam ialah yang menduduki kedudukan tuhannya. Tuhan menjadi
matanya untuk melihat, tellinganya untuk mendengar, dan lidahnya untuk berkata-kata.
Dan orang yang tidak terdinding lagi pandangannya ialah : hanya satu pandangannya, satu
tekatnya satu akidahnya, satu pendiriannya, dan satu dalam rahasianya. Pokoknya segala-gala
adalah Satu belaka bagi pendirian hamba hanya satu dan satu. Semuanya bilangan adalah satu.
Semesta satu,semua alam satu, surge dan neraka satu, pendeknya adalah semua satu.
Demikianlah pendirian seorang arif atau waliallah. Seorang waliaalah pernah berkata tidak ada
kejahatan di dalam dunia ini.beliau sangat optimis sekali. Demikian lah yang pernah melompat
dari mulutnya seorang arif atau wali Allah.
ILLAH : RASA
Rasa sejati dan mutlak dan murni inilah rasa tuhan yang sejati dan abadi dan mutlak
nafsulmuttmainnah itulah yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan yang disebut nafsu zat hak
taala yang disebut sunyi dari zat maha suci tuhan.
Rasa yang sejati itu tidak tersentuh dan tidak bercerai dari maha suci tuhan, ini yang dikatakan
dia yang didalam dan dia yang diluar. Dia yang mengurung dan dia yang dikurung. Itulah
kedudukan seorang waliallah atala. Beliau itu sudah wahua ma akum artinya berberangan siang
dan malam dan tiada dibatasi oleh ruang dan waktu dan tiada rusak karena rusaknya adam, Dia
tetap langgeng selamanya.
Liqo (pertemuan)
Kalau yang tertulis dalam al-quran itu datangnya dari mana dan kemana simpunnya. Apakah
setelah membekas pada kulit-kulit kayu daun-daun kurma, batu-batu dan di kayu-kayu sudah
dihilangkan yang sejatinya ?
Apakah al-quran itu hanya yang tertulis di lukh mahfutz saja ? adalah yang alinnya lagi ?
Bagaimana muayatnya dan apakah nama tempatnya?
Kitab yang diturunkan allah kebumi ini ada 104 buah kitab. Adalah kitab yang tersembunyi
dibalik yang 104 itu yang memang ada, ialah : kitabullah yan sebenarnya itu apakah ia berhuruf,
bersuara merupakan kata-kata kitabullah itu sunyi dari segalanya. Manusia hanya diberi sedikit
saja percikan kalau tuhan hakiki dan azalli. Jadi siapa yang berhajat kepada ilmu, ilmuwan
namanya. Dan siapa yang berhajat kepada ilmu dan kepada allah, itulah yang sebenarnya, yang
sampai. Inilah makam tuhan yang hakiki dan azali dan inilah makam ahlul akhirat namanya.
Inilah makam nabi-nabi. Dan rasul-rasul allah. Ini makam muhammada namanya. Makam yang
79
terpuji dilangit dan terpuji di bumi. Jadi siapa-siapa yang dikehendaki allah, hanya engkau
sendiri kurang faham dengan allah. Bila engkau paham dengan Allah, maka berarti engakau
sepaham dengan Allah.
Artinya : fahammu satu rahasia dengan allah, kemauanmu satu rahasia dengan kuasa allah.
Akhirnya ujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan ujud allah dan hayatullah zat.
Nur Muhammad
Nur Muhammad itu adalah pandangan pertama bagi kita karena itu adalah bibit dari segala
kejadian.
Adapun takbir atau mukarramah itu ialah : Allah itu hayat Hu itu Roh, Roh itu nafas, nafas itu
nyawa. Mukarramah takbir ini diambil dari kitab TUHPA. Pakaian dari DATUK SANGGUL
tanah kuning Rantau (kalsel). Sekarang kita mengambil pakaian DATU MUHMMAD HASAN
Negara (kalsel) bunyinya inilah ilmu rapat mufakat segala ulama yang ahlus sunnah wal jamaah
yang hak. Maka inilah pegangan kita pada hayat. Hayat itu menjadi nyawa dan nyawa itu
menjadi Nur Muhammad. Dan Muhammad itulah Roh Allah. Tetapi disini kita teruskan kepada
zat-zat sifat allah jua. Jangan terhijab/terdinding. Jadi allah dan Muhammad jangan diceraikan,
seperti naf dan isbat kesimpulannya ialah kalimah la ilaha ilallah itu gugurnya kepada : hayat,
roh, nafas dan nyawa.
Susunannya begini la itu hayat, ilaha itu roh, illa nafas dan allah itu nyawa.
Jadi yang sebenar-benarnya diri itu nur muhammad
Yang sebenar-benarnya nur Muhammad itu sifat
Sebenar-benarnya sifat itu zat, yaitu zat hayat
Allahlah yang disebut rahasia allah (sirrullah)
Inilah perjalanan menurut Datuk Muhammad Hasan
Kebersihan hamba kepada semua penuntut smpanlah
Ia baik-baik jangan sampai dibeberkan ditengah- tengah
80
---oo0oo---
81
82
Ujud
adalah
kepala
Qidam
adalah
telinga kanan
Baqa
adalah
telinga kiri
Muhalapah
adalah
mata kanan
Qiamuhu
adalah
mata kiri
Wahdaniat
adalah
mulut
Kuadrat
adalah
bahu kanan
Iradat
adalah
bahu kiri
Ilmu
adalah
susu kanan
Hayat
adalah
susu kiri
Sama
adalah
tangan kanan
Besar
adalah
tangan kiri
Kalam
adalah
Badhrun
adalah
Muridun
adalah
kaki kanan
Alimun
adalah
kaki kiri
Hayyun
adalah
paha kanan
Samiun
adalah
paha kiri
Bashirun
adalah
pusat
Mutakalimun
adalah
jantung
83
Cara memakainya
Duduk berhadapan bertemu lutut, ajari dengan membaca astagfirullah hal adzim 3x
Syahadat dan al-fatihah. Selesai ini kita baca dalam hati ayat tersebut diatas. Selesai membaca
ayat yang dimaksud sewaktu akan main, senjata kita didepan senjatanya, baca assalamualaikum
yang bahir rahman, dijawab oleh istri : waalaikum salam ya bahir rahim. Sewaktu air akan
keluar kita abaca syahadat tauhid yakni ashaduanlaailahaa illallah disambung Istri dengan
syahadat rasul yakni waashaduanna muhammadarrasulullah.
Cinta hakiki
Jangan jauh-jauh engkau mencari ajaran. Karena ajaran-ajaran itu telah berada didalam dirimu
sendiri. Bahkan seluruh dunia ini telah berada dalam dirimu sendiri. Jadikanlah dirimu itu cinta,
cinta sejati dan abadi. Dengan cinta itu kau dapat melihat dunia, arahkanlah pandanganmu
dengan tajam dan dengan keheningan parasmu nan elok rupawan kepadanya siang atau malam.
Karena apakah kenyataannya ? segala sesuatu yang tampak di sekeliling kita adalah akibat
perbuatannya. Oleh karena itu jelaslah sudah bahwa tuhan berada dalam cinta, engkau tidak akan
menemui kesulitan lagi asalkan masuk dan keluarnya telah jelas bagimu. Pengertian tentang hal
ini sangat terbatas sekali. Dia sama sekali tidak berbentuk seperti sangkamu. Dia tidak tampak
oleh orang biasa (orang awam) tetapi dia tetap ada dan tetap hadir. Tetapi bagi orang yang
berakhir dalam pandangannya, maka tampak sesuatu yang benar dan agung. Dan ketika
dipandangnya ujud itu, maka dengan jelas tampak membayang ujud yang seragam antara dia
dengan ujud itutidak ada bedanya. Dia tidak tampak karena terdesak oleh gerakan-gerakannya
sendiri dari seluruh dan azali. Jadi bedanya tidak tampak pada sumbernya karena ini walaupun
85
kita bicarakan siang dan malam tapi jika orang belum pernah memperoleh ajaran yang rahasia ini
tetaplah tiada faedahnya (tidak ada gunanya).
Ia maujud dengan ujudnya allah taala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya. Maka jelaslah
kepada kita bahwa hilang diri itu atau insan itu melahirkan seorang insane kamil atau
Muhammad insan kamil. Persembahan seorang insan kamil tidaklah mengenal waktu semua
gerakannya digunakan untuk ibadah. Sikap diamnya dan bicaranya dan gerak tubuhnya, bahkan
bulu romanya, kotorannya, kencingnya semuanya diperuntkkan sebagai ibadah memuji tuhan.
Inilah sholat dhaim namanya.
Sekian wassallam.
86
87
---oo0oo---
88
HAQIQAT SEMATA
Maqam ini disebut juga dengan haqiqat mujaradat atau dengan kata DERAJAT HAQIQAT.
Orang awan dan orang alim belum mendapat atau mencapai DERAJAT HAQIQAT ini. Mereka
hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada DERAJAT HAQIQAT
ILMU DAN MARIFAT. Orang yang berada pada tingkat haqiqat semata ini, tiada lagi
berpegang kepada kulit lahir dan nash dan dalil mereka telah menyeberang dari alQuran dan alhadits.
Mereka langsung menuju tuhan tanpa perantara
Rasulullah S.A.W sendiri, sebelum turunnya alQuran beliau beliau sudah marifat kepada
Tuhan Allah. Beliau cukupmemakai dalil-dalil alam sekelilingnya. Itulah yang disebut KITABUL
UJUD. Orang yang berada pada maqam ini berkata dengan sembarang kata, karena mereka tidak
peduli atas kaedah sareat. Makanya ulama-ulama sareat atau ulama fiqih menghukumkan jindik
kepada mereka. Sebenarnya kata-kata jindik itu hanya kata-kata menakuti saja.
Orang-orangsiddik yang kuat memegang sareat berkata-kata jindik itu hanya untuk supaya
jangan ditiru oleh orang yang dangkal ilmu pengetahuanya. Jadi saya yakin, bahwa haqiqat
semata ini dapat dibenarkan, asal orang itu benar-benar mendalam, dan dalam ilmu marifah dan
telah sampai kepuncaknya.
RASULULLAH S.A.W sendiri pernah bersabda, dan tiba-tiba disuruh Tuhan menutup lidahnya,
agar supaya terpelihara sareat MUHAMMAD. Para sahabat mengumpulkan dan mencatat semua
hadits nabi saw tetapi nabi melarang mencatat hadits-hadits nabi yang sangat rahasia, kalau
89
dicatat semua maka bisa membawa fitnah besar, para sahabat sering membicarakan soal yang
mendalam. Sampai-sampai keluar dari al-quran dan alhadits nabi saw sering melarang. Sebab
sabda beliau : tidak semua umatku yang mencapai makam ini. Dan nanti bisa membawa fitnah
besar, dan sabda nabi s.a.w. yang sangat rahasia itu hanya dibisikan orang ditelinga yang beroleh
ilham.
Dan RASULULLAH s.a.wa sendiri pernah bersabda, yang artinya begini : AKU ALLAH
TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU.
Demikianlah hadits shahih yang pernah saya temui dalam sebuah kitab tasauf yang sangat
mendalam sekali isinya. Maka apabila saya sak dan ragu dengan hadits ini, maka kafirlah saya
pada saat ini juga. Dan bakarlah saya dengan neraka jahanam itu. turunkanlah bala bencana yang
hebat didalam dunia ini juga. Dan janganlah engkau terima tobat saya sampaii hari kiamat.
Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui. Orang yang telah mencapai tingkat ini, mereka
telah berada pada alam yang tertinggi, yang disebut dalam firman Tuhan yang berbunyi AL
MALA IL ALA. Orang ini hakikat semata, tiada lagi berpegang kepada sareat yang jahir ini.
Sebab dalam pandangannya sareat yang berlaku ini adalah sareatullah jua. Gerak dan gerik hanya
pada Allah.
Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata , seujud, senyawa , serasa dan serahasia.
Kehendaknya tidak berlawanan dengan kehendak Allah. Mereka telah satu dengan Tuhan.
Sifat Tuhan menjadilalah sifatnya.
Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi yang memerintahkan dan
siapakah yang diperintah. Tentunya tidak ada apa-apa lagi. PAHAMKANLAH.
Orang yang pada maqam tertinggi ini, telah mendapat kebebasan dari Tuhan, karena mereka satu
kedudukan dengan Tuhan dalam segala hal. Orang ini kerap kali berkata dengan sembarang kata
Karena mereka berdiri sendiri dan berbuat sendiri menurut sesukanya, sering mereka berkata;
Aku yang punya alam, aku yang punya kuasa, dan aku yang menentukan hokum. Yang Tuhan itu
adalah Aku. Maha suci aku dan sembahlah aku. Tidak ada Tuhan, melainkan Aku MUHAMMAD
itu utusanku, MALAIKAT itu abdiku.
Dan semua makhluk mendapat menghadap kepadaku, dan algi katanya ; Akulah Tuhan sekalian
makhluk.
Semua orang yang mengahadap itu adalah menyembah kepadaku. Alangkah besarnya kuasa.
Akulah Tuhan yang hidup, yang tiada mati semua dengan sendirinya, tiada Ruh dan tiada jasad.
Kadang-kadang mereka berpisah.
Berkata pula; Akulah Tuhan yang maha besar, yang meliputi alam.
Aku ada dimana-mana. DI ARSY, DI LANGIT DAN DI BUMI.
90
Apabila aku berkata ; maka tuhanku menjawab, hambamu mendengar suaramu. Alangkah
mesranya hidupku bersama kekasihku. Dia adalah aku dan aku adalah dia. AKU DAN AKU
ADALAH DIA.
Aku satu dengan Allah, Aku satu dengan Muhammad, Aku satu dengan Adam, Aku atu dengan
seluruh alam, Akulah Tuhan yang maha Esa (rahasianya).
Aku berbuat menurut sekehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan ; lihatlah aku. Semua waliwali itu adalah waliku. Aku berkata sembarangan kata, Tak ada satupun kata, Tak ada satupun
yang menenagahnya, kecuali aku sendiri.
Alangkah mulianya aku, Akulah lapang dan akulah yang sempit. Semua perbuatanku di ala mini
adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri salah sangka.
Siapa menyangka buruk, buruklah jadinya
Siapa menyangka baik, maka baiklah ia.
Inilah contoh orang yang sejajar dengan maqam Rasulullah s.a.w.
Janganlah pandang jahir semata, niscaya jauh dari Tuhan.
Apakah arti hakikat yang sesungguhnya ?
Arti hakikat itu ialah Tuhan semata, tiada campur dengan makhluk
Sedang makhluk itupun juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan, semua asma Tuhan, tetap ia
hakikatnya satu jua.
Jadi bagi orang yang telah bertemu dengan inti sari ilmu dan marifat adalah ; ia tidak perlu lagi
menyebut asmanya, atau pengkatnya, cukuplah ia menyatakan dirinya dengan kata-kata Aku
(Hu). Inipun kalau keluar. Tetapi bagi bathinnya ; cukuplah diamnya orang yang telah bulat atau
satu dengan Tuhan, telah hapus kata-kata sareat atau tarikat. Hanya tinggal bathin hakikat dan
lahir marifat. Yang teratasnya lagi tidak ada/hapus kata-kata marifat ; tinggallah hakikat (tuhan
semata). Jadi tinggallah satu pandang syuhud saja. SYUHUDUL WAHDAH FILWAHDAH.
Tuhan memandang kepada dirinya sendiri. Jadi disini tidak ada sareat, tarekat dan marifat lagi.
Semuanya tidak ada yang berdiri diatas hakikat.
Hakikat adalah ZAT DARI TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA, jelasnya tidak ada sifat yang
berdiri diatas zat. Jadi jahir Tuhan, bathinnya Tuhan. Yang nyata Tuhan dan yang bathinpun
Tuhan jua.
Jadi yang berlaku pada sekalian ala mini adalah ZAT SEMATA atau yang disebut hakikat semata.
Dengan kata lain (Rahasia) ialah : HU (AKU) semata.
91
Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak diragukan lagi kebenarannya. MAN ANA (SIAPA
AKU) ; Aku disini ialah, Tuhan sekalian makhluk. Simpun seluruh alam dunia dan alam akhirat.
Kalau hendak menerangkan kalimah AKU (ANA). Kering air laut untuk tintahnya dan tak cukup
daun kayu-kayu untuk kertasnya. Untuk menulis kalimah KU atau ANA tak akan habis-habisnya.
Untuk memecahkan satu kalimah saja, tak cukup umur kita. Inilah tanda kebesaran Tuhan seru
sekalian Alam.
Sedang inipun hanya satu tetes dari pialanya
Ilmu rahasia yang dianugerahikan Tuhan kepada hambanya hanyalah sebagai setetes embun
diwaktu pagi. Sedang setetes ini sajapun banyak orang yang heran dan tercengang
mendengarnya.
Apalagi umpamanya dua tetes, mungin ada yang matiterkejut karenanya. Atau langsung
mendustakannya.
92
Ia tidak tahu lagi dosa dan pahala. Hanya ia berkata dengan sembarang kata. AL-HAQ ada
padanya dan dengan dialah hakikat. Dialah yang bathin dalam hakikat dan dialah yang lahir
dalam marifat zahirnya Tuhan dan bathinnya Tuhan. Dia berdiri diatas hukum, bukan di bawah
hukum. Biarpun dia dicela dan dicaci, dimanja dan dipuja baginya adalah sama saja.
Inilah manusia Allah yang suci murni dan tiada noda, walaupun satu titik hitam kata-kata kafir
atau gila dianggapnya sebagai suara merdu bagaikan seorang sufi meniup seruling buluh perindu
dari surga.
Suara cacian dan hinaan sebagai nyanyian pelepas rindu dikala kesepian, tak mampu manusia
memutarbalikkan hatinya atau yang disebut kalbun salim.
Dia tetap tenang ; tentram dan bahagia.
Allah tetap hadir dalam setiap saat / detik dalam perasaan
Orang yang seperti ini dapat dihitung dengan jari tangan, dia adalah termasuk golongan yang
sedikit diantara 72 atau 73 golongan. Kami berani menyatakan, bahwa kami termasuk golongan
yang sedikit. Yaitu golongan FIYAH QALILLAH.
Dalam istilah sufi disebut keluarga Tuhan.
Artinya : satu haderat dengan Tuhan, bahkan satu kedudukan dan satu kekayaan dengan Tuhan.
Satu kekuasaan dan satu kebesaran dan satu kemuliaan. Kamilah Tuhan sekalian alam.
NUR ILAHI memenuhi jiwanya, NUR MUHAMMAD meliputi ujudnya.
Akhlak Allah dalam gerakan dan geriknya. Kalamullah setiap kata dan ucapannya. RACHMAN
DAN RACHIM dalam setiap pandangannya. Suara ALAIH dalamsetiap pendengarannya.
Kalimah Allah dalam dalam setiap langkah dan tujuannya. SIRULLAH dalam setiap niat dan
perasaannya. NIKMAT dan RACHMAD ALLAH dalam setiap turun naik nafasnya.
ZIKRULLAH dalam setiap denyut jantungnya.
HUDAWAATUZZIKRI dalam setiap diamnya. RAHASIA ALLAH dalam setiap akuannya.
Dia ESA dalam ARSYnya dan tunggal dalam melayutnya.
Dia berhaq berkata ; dengan namaku yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji itu
hanya untukku. Karena ia dating dariku dan kembali kepadaku.
Tahukah kamu wahai makhlukku !
93
Bukan engkau yang berbuat itu ; tetapi aku juga memuji diriku. Aku memuji diriku atau aku diam
saja; apakah aku tidak kuasa ? aku bebas menurut sekehendakku.
Aku jua yang menyuruh dan Aku jua yang mendengar.
Apabila Aku yang menyuruh, maka satu makhluk pun tak ada yang sanggup meninggalkannya.
Dan apabila aku ang menengahmu, maka satu makhlukpun tak ada yyang sanggup
mengerjakannya. Inilah tanda kebesaranku dan tanda kekuasaanku dalam setiap makhluk.
Apakah kamu masih belum mengerti?
Apakah aku yang ada, maka tak usah kamu takut dengan neraka, dan tak perlu kamu mencari
surga. Akulah yang berhak menentukannya. Karena aku jua yang berbuat dan yang melarangnya.
Apabila aku menyampaikannya bukan aku yang mewajibkannya apa-apa untukku. Hanya
semata-mata aku menyuruhmu supaya masuk kedalam surgaku. Apakah kamu belum mengerti?
Bukanlah aku merindukan surga tetapi surga itu rindu padaku
Dan aku takut neraka ; teapi neraka sendiri lenyap dariku. Akankah neraka itu terbit dari surga?
Surga itu terbit dari AKU.
Pantaskah aku yang sujud kepada surge dan neraka?
Orang yang mencari surga atau takut akan neraka ?
Tahukah kamu wahai sekalian manusia ?
Dia ini milikmu dan akhirat itu haqmu
Dia ini zahirmu dan akhirat itu bathinmu
Dia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu
Dia ini sifatmu dan akhirat itu zatmu
Zatmu tiada lain daripada zatmu
Dia ini neraka pada hakikatnya. Akhirat itu adalah surga . ia dan akhirat adalah satu.
Surga dan nerakapun satu jua. Allah dan Muhammad satu. Kalau begini manakah neraka itu?
Manakah dunia atau makhluk itu ?. Manakah yang adan dan Muhammad ?
Manakah yang jasad dan manakah yang roh itu ? manakah yang makhluk dan manakah yang
Tuhan itu? rohlah kamu kalau masih belum mengerti.
94
Bacalah kitab barincong ; artinya perpisahan antara yang lahir dengan yang bathin. Antara yang
batal dengan yang haq. Antara ahli kulit dengan ahli isi. Antara ahli sareat dengan ahli hakikat.
Perpisahan antara makhluk dengan Tuhan. Perpisahan antara ahli jahir dengan ahli ibadat bathin.
RINCUNG : tak mau campur baur dengan ahli sareat. Memisahkan diri tak mau rapat. Ilmu jahir
membawa mudarat.
Hakikat Allah bahagia dunia akhirat. Kitab barincungpusaka lama. Jangan dibuang dilaut merah.
Hati bingung didalam dada.
Ingin mati dilautan darah. Kalau belum bertemu, rindukan bulan
Kalau dapat, jangan tak dihiraukan
Sulit mencari, buang anak bini rahasia sejati ilmu robbani.
96
97
98
Yang mencari itu, itulah yang dicari. Artinya ; Tuhan mengenal Tuhan.
Lemah dari pendapatan akan mendapat, itulah pendapatan Tuhan.
Jadi siapa kenal akan dirinya, niscaya kenal akan Tuhannya. Sebab dirinya itu tiada lain dari
Tuahnnya. Jadi nyatalah tuhan didalam diri. Diri dalam genggaman Tuhan.
Dengan kata lain ; pemeliharaan Tuhan pada bathin hambanya. Jadi kesimpulannya JOHIR
TUHAN, BATHINPUN TUHAN.
Dunia Tuhan, akhiratpun Tuhan, yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan.
Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan
Yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan
Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.
Inilah ilmu marifat yang sempurna.
Inilah ilmu rahasia yang esa yang sejati.
Inilah agama Islam yang sebenarnya.
Inilah iman haq yang diridhai.
Inilah amal ibadat yang bernilai.
Inilah manusia Allah yang suci murni.
Inilah dua kalimah syadahat yang sesungguhnya dan yang sempurna.
Disinilah sembahyang miroj namanya.
Disinilah puasa yang sebenarnya.
Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat.
Disinilah haji yang mabrur.
Disinilah letaknya kebenaran cinta kepada Rasulullah dan
Kepada Tuhandan kepada segala makhluk.
Dan inilah yang disebut: AGAMA
Artinya: ALIF, AGEN DAN MIM.
APAKAH ARTI AGAMA itu.
99
Siapa yang sudah sanggup mengalahkan nafsu shaiton itu berarti tidak adashaitonnya lagi.
Kini menjadilah ia nafsu ZAT HAQ TAALA atau nafsu mutmainnah. Inilah SIROLLAH
NAMANYA. Maka apabila datangnya dari ZAT illahiyah (Zat-ketuhanan) semuanya baik dan
semuanya ibadat. Ialah artinya Agama itu. inilah agama yang selamat.
Atau yang lazim disebut : AGAMA ISLAM. Islam itu artinya selamat sejahtera.
Jadi dinding (hijab Allah) itu ialah : yang disebut AGEN itu tadi. Apabila musnah Agen itu tadi ;
disebut juga AEN. Inilah ZAT ketuhanan yang mutlak. Marilah kita buka terus rahasia ini. Anda
sering mendengar orang berkata : Hilangkan titiknya dahulu, baru kamu sampai kepada Allah.
Baiklah aku dengan rela hati menerangkannya kepada anda, sesudah itu tutuplah. Baiklah kita
membicarakan kembali antara AIN ( ) dan Agen ( ). Huruf AIN tidak bertitik.
Sedangkan huruf AGEN (
). AGEN
AIN kalau huruf agan itu tadi sudah kita buang titiknya ; maka otomatis orang menyebut AIN.
100
Jadi AIN ini ZAT ketuhanan yang mutlak (Nafsu ZAT Hau Taala) sedang AGEN itu tadi adalah
nafsu shaiton atau nafsu yang batil. Maka bila hilang titik AGEN itu tadi ; berubahlah menjadi
AIN contohnya ;
Hanya menghilangkan titiknya, jadi sempurna ilmunya. Sama halnya dengan kata-kata AKU.
Dan si batal menyebut AKU jua.
Disini kita kita hanya menghilangkan akuan makhluk. Bila sudah hilang, hanya akuan Allah saja
yang ada lagi. Sempurnalah ilmunya.
Inilah cara menghilangkan titik itu tadi. Rahasiakanlah buat sementara. Mudah saja bukan.
Semuanya jadi rahasia kalau belum diketahui.
ISLAM
Dalam artian umum ialah selamat
Artian dalam marifat lain pula.artinya : Allah, Sir, Nafsu, yang haq, dan Muhammad
Antara Allah dengan Muhammad adalah Sir rahasia dan nafsu zat haq Taala.
Apabila dapat menyatukan antara Sir dan nafsu yang haq, maka baru benarlah dapat menyatukan
Allah dengan Muhammad. Apabila sempurna yang empat macam ini ; berarti sempurna islamnya
dan sempurna imannya. Dan setelah tersebut tadi.
Sesudah mengetahui yang sesungguhnya arti islam itu ; Barulah dinamakan Islam sejati dan iman
yang sempurna. Inilah yang sebenar-benarnya Agama, dan sebenar-benarnya islam dan iman
yang haq. Inilah mumin sejati dan hamba yang sempurna.
Janganlah hanya mengaku beragama Islam, sedang jiwanya kosong dari Agama.
Demikian pula halnya mengenai akidah/ pendirian seseorang yaitu tanpa taqlid buta dan ikutikutan orang lain. Kita wajib menyaksikan sendiri, membuktikan sendiri, dan merasakan sendiri.
Inilah yang sebenar-benarnya agama Islam yang sempurna. Keterangan, ini merupakan ILMU
LADUNI DAN RAHASIA KUDUS.
KEBENARAN DALAM AJARAN TASYAUF
101
Untuk mengetahui kebenaran dalam ajaran tasyauf ini kita dapat merasakan sendiri, umpamanya
; mendapat musibah, kita harus sabar dan ridha. Dan hanya sanggup tidak berdusta lagi. Jadi
dalam pandangan kita semata-mata Allah, dan dalam perasaan kita harus kasih sayang. Dalam
hidup ini kita telah mengetahui arti AGAMA.
AKIDAHKU : Aku tidak mau taklid buta lagi, walaupun ulama memakai dalil-dalil dan nash
yang hebat.
Alhamdulillah kini jiwaku tenteram dan bahagia, hidupku puas dengan nikmat Allah dn setiap
saat. Dalam soal ibadah aku aku tidak takut sedikit amal. Perasaanku kini tak ada lagi merasakan
takut atau gentar. Aku tidak takut dengan neraka dan tidak takut siksa dan tidak takut sedikit amal
dan tidak takut dicela dan tidak takut dikapirkan makhluk, tidak takut miskin dan tidak takut
mati. Kata-kata takut itu lenyap semua dalam perasaanku. Sebaliknya ; aku merasa senang,
bahagia, kasih saying, sabar, cinta dan ridha. Dan aku telah merasa nikmat didalam nikmat.
Semua nikmat, tidak ada bala dan siksa.
Kini aku tidak minta sorga lagi. Sebab nikmat itu sorga, dan telah kurasakan didalam dunia ini.
Dunia nikmat akhiratpun nikmat. Senang nikmat susahpun nikmat.
Tidak ada yang tidak nikmat bagiku. Tak ada yang tak baik bagiku. Tak ada yang tak taat bagiku.
Semua nikmat, semua baik, semua ibadat, semua rahmat dan semua ridha bagiku. Dalam
pandanganku tak ada lagi iblis dan shaiton, manusia dan jin, malaikat dan nahi-nahi, semua
Tuhan dan Tuhan semuanya. Pendeknya serba Tuhan, tak ada selalu Tuhan.
Hanya dengan cara beginilah hamba Allah akan mencapai ketentraman jiwadan kebahagiaan.
Dengan inilah caraku mencari kebenaran mutlak dan tidak ada yang lebih bahagia daripada
kebahagiaan seorang ahlul marifat.
AKIDAH / PENDIRIAN
Pendirian seorang ahlul marifat ialah tak ragu akan akidahnya, dan tak pernah berubah
walaupun dikapirkan orang. Mereka rela mati daripada berubah keyakinannya, mati adalah jalan
yang terbaik dari semua jalan yang baik. Seorang ahlul marifat tak pernah luntur, walaupun
dihujani dengan hujan fitnah. Kata-kata sesat dan kapir ; dianggapnya sebuah nyanyian seorang
sufi yang edang rindu kepada kekasihnya. Mereka tidak peduli akan kata-kata huruf dan suara.
Hanya yang penting baginya perasaannya kepada Tuhannya. Apabila cintanya telah bersemi dan
berupa penerimaan dari haliknya ; disinilah nilai hidup itu. baginya tak guna hidup, tanpa nikmat
(marifat). Karena marifat itu adalah jiwanya iman ; dan jiwanya iman adalah ichsan.
Jadi jiwanya Islam adalah iman, dan jiwanya iman adalah ichsan. Apabila jiwa-jiwa itu kosong
dari marifat ; samalah hidupnya sebagai seekor binatang buas, yang rakus dan tak tahu diri.
Karena akhir tujuan hidup adalah inta dan ridha.
102
Apabila cinta dan ridha telah bebas dari belenggu kemakhlukan semata. Karena dalam jiwa yang
suci, akan melahirkan perbuatan yang suci pula. Dalam jiwa yang kotor, akan melahirkan
perbuatan yang kotor pula. Tentang kata-kata suci dan kotor ini ; anda telah malum adanya. Tak
usah anda pikirkan lagi. Karena bagi anda semua suci, semua halal, semua baik. Tidak ada
kejahatan didalam dunia ini. Yang jahat itu dalam artian dunia ialah ; orang yang mengaku ada
punya akal sendiri. Dan perbuatan sendiri ; yaitu diluar perbuatan Allah. Itulah yang dimaksud
jahat atau jahil. Tetapi bagi kita, iman dan toat kapir da masiat, jahat dan baik ; adalah sama, dan
semuanya adalah baik. Tidak ada perbuatan Tuhan itu yang jahat.
Bila datang dari Tuhan semua baik. Jadi pendirian seorang ahlul Haqiqat atau haqiqat semata
ialah benar-benar sudah bersih dari kesirikan ; menyatakan, setiap perbuatan adalah baik, setiap
gerak dan geriknya ibadat.
Setiap nafas keluar masuk ; zikir. Jelasnya adalah gerak dan adalah puji (ingat).
Pohon dari ingat ini adalah ; Esa/satu (bersatu dalam rahasia). Apabila sudah benar-benar satu
dengan seluruh alam dan Tuhan ; itulah kesatuan ujud namanya.
Sahdatul ujud artinya ; semua itu Allah dan Allah. Kalau sudah begini, inilah yanh disebut Tuhan
yang maha Esa. Yang maha sempurna. Kkalau sudah begini katakanlah apa yang kau semuanya
baik, sempurnanya ibadah dan semuanya ibadat yang sempurna. Karena pokok pangkalnya
segala kejadian, segala kehidupan dan segala perbuatan telah kita ketahui seluruhnya. Maka dari
itu janganlah kita ada perasaan syak dan ragu lagi.
Tidak ada yang perlu ditakuti. Jangan takut kepada Tuhan, karena Tuhn bukan hantu bukan iblis
dan bukan jin dan bukan malaikat semuanya bukan dan bukan.
Adakah orang takut dengan dirinya sendiri?
Adakah orang benci kepada dirinya sendiri?
Dan adakah orang menyiksa dirinya sendiri?
Adakah orang memerintah dirinya sendiri?
Adakah orang menyakiti kepada dirinya sendiri?
Jawabnya :
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri
Mencintai dirinya sendiri
Merasa sendiri dan berbuat sendiri
Tidak ada yang diperintah dan yang diperintah
103
Tidak ada yang disakiti dan yang menyakiti, tegasnya karena CINTA
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri, merasa sendiri dan berbuat sendiri.
Semua orang merasa benar, mengaku baik dan mulia. Hamper semua orang merasa dirinya tidak
bersalah, tidak berdosa, tidak tercela.
Semua orang mengaku baik dan mulia dan sebagainya.
Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak bersalah.
Fahamilah kata-kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang jauh-jauh. Tidak ada paksaan
dalam agama Allah, pilihlah sendiri saja.
MAQAM TUHAN
Seorang insan kamil (manusia sempurna) ; bagi mereka, tak ada atau tak perlu lagi kepada sama
atau kedudukan , atau dengan pangkat. Arif/wali. Atau dengan mengulang-ulang kata-kata
hamba, atau manusia atau makhluk. Dia tidak perlu lagi mengata zat atau sifat. Apalagi kata-kata
sariat dan tharekat, dia tidak memerlukan lagi kata-kata hakikat marifat.
Hanyalah ia diam dalam malaqutnya dan tunggal dalam jabarutnya. Hanya tinggal AKUdalam
isyaratnya. Jadi kata-kata AKU telah mencakup keseluruhan seisi langit dan bumi, Arsy dan
kursyi, Luh dan kalam,dunia dan akhirat.
Demikianlah hakikat ketuhanan yang maha ESA. Kembali kepada asalnya (awalnya). Sebelum
ada yang mengenalnya. Belum tahu namanya, apalagi sift dan zatnya. Dan sebelum menjadikan
RUH dan ARAD nya. Sedangkan NUR MUHAMMADIYAH belum ada. Dia berdiri sendiri,
hidup sendiri, tanpa RUH dan jasad. Jadi pada hakikatnya tidak memerlukan apa-apa cukup
dengan AKU. Tidak pakai kata-kata ENGKAU. Hanya simpun dalam KALIMAH AKU.
Dan kalimah AKU ini harus lenyap pula dalam huruf dan kata-kata dan dalam suara. Artinya:
tiada huruf, tiada kata-kata, dan suara. Inilah yang sebenar-benarnya fana dan lenyap dan baqa
dan baqaul baqa. Tidak ada diatas ini lagi.
104
Kata-kata AKU disini hanya ada dalam KAIMINYAK BATHIN. Ada kata, tetapi tiada berkata,
ada huruf tetapi tiada berhuruf dan ada suara, tetapi tidak bersuara. Dikatakan diam, tidak
berdiam. Dikatakan berdiam padahal tidak diam. AKU disini ialah ALHAQQU.
Jadi akuan orang hawas dengan akuan orang alim/awam adalah berlainan. Akuan orang
awam/alim masih konselit. Sedang akuan orang hawas adalah putus hubungan dengan makhluk.
Tidak ada duanya lagi, atau siriknya lagi, atau tidak ada berbau makhluk lagi. Ia satu rahasia
dengan Tuhan dan satu dengan seluruh alam
Dan satu dengan seluruh perikemanusiaan. Satu ujud, satu nyawa, satu rasa, satu rahasia, satu
zat, satu sifat, satu asma, satu perbuatan, satu iradat, satu kekuasaan, satu undang-undang dan
satu keputusan. Dalam tingkat ini tidak ada lagi dua kata. Atau dua bagian, atau dua zat, dua
sifat, dua perbuatan. Semuanya terlingkup dalam satu kata, satu maksud dan satu tujuan.
Pokoknya serba satu, bukan serba dua. Apabila masih ada merasa dua ujud, atau dua perbuatan
atau dua bahagi, atau dua pandangan, maka nyatalah ia masih terdinding. Orang yang benarbenar marifat kepada Tuhannya, ia tidak meadakan selain dirinya. Tidak meadakan perbuatan
lain, selain perbuatan dirinya, dan tidak ada pandangan lain, selain pandangan dirinya sendiri. Ia
tidak mendatangkan pembela dari langit, atau pengampunan dari luar dirinya, ia hadapi semua itu
dengan apa yang ada pada dirinya. Ia telah merasa bahwa AL-HAQ ada padanya. AL-HAQ itulah
dirinya. Dan AL-HAQ itulah jaminannya.
Semua orang menghadap Tuhan, membawa jaminan pahala dan kebajikan. Yaitu amal
sembahyang dan amal puasa dan seluruhnya, amal-amal kebaikan dengan anggota tubuh.
Tetapi orang yang berada pada maqam Tuhan semata itu; jaminannya tak ada apa-apa. Hanya
AL-HAQ jaminannya. Hanya Allah-lah yang menutupi kekurangan-kekurangannya.
Sebenarnya tidak ada kekurangan-kekurangannya, atau tidak ada kelebihannya ; hanyalah itu
kata-kata mutiara saja. Lapang dan sempit ada pda Tuhan. Tetapi bagi orang hawas, semuanya
lapang. Semuanya nikmat dan semuanya Rachmat.
Dunia ini sorga pertama bagi orang buta mata hati, dan akhirat neraka yang kedua.
Sorga itu rasa menikmati ridhanya. Neraka itu puncak kegelisahan merasai murkanya.
Sorga dan neraka itu lebih dekat kepadamu, daripada kamu pergi kesana.
Baiklah aku nyatakan dengan jelas ; sorga itu karena marifat. Neraka itu karena terhijab.
Soal yang lainnya hanya soal yang kedua saja, atau tidak ada soal sama sekali, yang penting
kamu telah suci dari perbuatan Allah, artinya bersih daripada perbuatan sirik. Karena sirik itu ada
dua rupa.
Rupa pertama berupa sirik samar,
105
ZAZAM
Dari kutub utara, sampai kutub selatan.
Dari maghrib dan sampai ke masyrik, dari daksina sampai kepagsina.
Dari ujung dunia, ke ujung dunia, hanya beberapa orang saja yang sampai ketingkat zazam ini.
Sedang dunia (didunia) ini hanya ada beberapa daerah besar ini. Maka dari itu nyatalah dapat
dihitung dengan jari tangan, orang-orang yang berada pada tingkat ini.
Apakah arti zazam?
Apakah arti zazam ?
Zazam artinya : KOSONG
Dalam kitab berincung disebut : ALIF TITIK KOSONG
106
Apabila alif dan titik itu sudah lenyap atau sudah karam dalam lautan ahadiyah zat mutlak ; maka
semuanya kosong.
ALLAHUMA ; ya Tuhan kami !
Tidak engaku jadikan alam ini kosong saja ; semuanya mengandung rahasia. Didalam
kekosongan itu ada rahasia. Hanya satu daerah satu saja yang sanggup mengisi yang kosong itu.
Tidak boleh ada dua orang dalam satu rahasia.
Memasuki daerah Tuhan hanya satu saja, tidak boleh lebih dari satu. Pahamkah anda?
Kalau paham diamlah kalau tidak paham simpanlah.
Dalam soal ini tidadk memerlukan pertanyaan. Siapa bertanya, dia sendiri menjawabnya. Tidak
ada atau tidak boleh ada dua jiwa yang mengisi kekosongan itu. Jelasnya tidak boleh ada
perantara guru atau seorang syeh. Langsung berdialog dengan tuhannya sendiri tidak ada tawarmenawar dalam soal rahasia ini. Tidak ada emas dan perak menjadi sarat.
Tidak ada anak mas dan anak tiri dalam soal ketuhanan, tidak ada lantaran anak dengan orang
tuanya. Tidak ada alasan karena nabi dan rasulnya yang dibolehkan. Nabi-nabi dan rasul-rasul itu
sama saja dengan kamu. Rahasia ini bukan hanya untuk nabi-nabi dan rasul-rasul bahkan nabinabi dan rasul tercengang melihat umatnya, ada yang sejajar dengan nabi-nabinya atau rasulrasulnya di alam baqa nanti. Siapakah orang itu?
Orang itu ialah yang : ZAZAM
Dan mereka itu benar-benar sampai kepada maqam ichsan.Ichsan Tuhan kepada Tuhan. Karena
ichsan (zazam) ini diatas dari Islam dan iman, sebab islam dan iman itu adalah termasuk sifat
ubudiyah (kehambaan).
Sedang tuhan mempunyai dua sifat utama, pertama sifat kehambaan dan kedua sifat ketuhanan.
Aspek luar aradh ; sedang aspek dalamnya al-haq
Jadi orang yang sampai kepada maqam Tuhan (maqam ichsan) atau zazam, maka telah hapusm
kedua sifat itu tadi. Karena tidak ada sifat yang berdiri diatas zat.
Maka maqam ichsan itu diluar daripada pengetahuan makhluk. Dan diatas dari semua maqam
ahlul marifat. Maqam ini disebut dengan gelar ; PENELANJANGAN TUHAN.
Sebab tidak ada kitabnya, dan keluar dari dalil / nash yang ada, ia merupakan ilmu laduni dan
rahasia qudus. Merupakan ilham dan wahyu yang tiada batas.
orang yang berada pada tingkat ini digelari dengan keulungan agama ; atau AL ABQORIA
TUDDIHIYAH. Karena ia telah berhasil dalam laratannya dalam bakat penganasia. Ia telah
bertemu kepada puncaknya segala puncak. Maka ia berhak disifati dengan gelar keulungan
107
agama itu tadi (penelanjangan Tuhan), orng yang seperti inilah yang dimaksud Tuhan dalam
firmannya ; tiap-tiap seratus tahun ; Aku turunkan satu orang utusanku sesudah Muhammad.
Maka sabda Rasulullah s.a.w. yang berbunyi ; Tidak ada nabi sesudahku. Ini bukan berarti; tidak
ada utusan sesudahku karena tiap-tiap nabi ; bukan rasul. Tetapi tiap-tiap rasul adalah nabi.
Nabi itu artinya ; menerima wahyu, tetapi tidak menyampaikan. Jadi kata-kata utusan itu tiada
batas.
Tiap-tiap seratus tahun ; Tuhan turunkan seorang utusan untuk menyampaikan agama Allah yang
haq. Dan ada lagi firman Allah yang berbunyi; artinya aku akan memperbuat agamaku yang haq
ini dengan seorang lidahnya lacur. Maksudnya ialah : Aku turunkan nati utusanku yang embwa
agamaku kejalan yang hak. Yang disampaikannya dengan terus terang tanpa merasa takut dan
gentar. Mereka buka tanpa disadari. Artinya ; diluar kesadaran manusia mereka berkata
sembarang kata, asal benar. Mereka tidak takut difitnah atau dikapirkan. Bahkan mereka berani
mati dalam menyampaikan yang hak itu. apa-apa yang diputuskannya, tak dirubah lagi
kehendaknya tidak bertenangan dengan hukum-hukum Tuhan yang azali Tuhan telah berabda :
katakanlah semuanya Ku ikuti kemauanmu. Itulah yang dimaksud Tuhan dengan lidah seorang
yang lacur. Berkata dengan sembarang kata.tetapi semuanya hak dan benar. Karena Tuhan maha
mengetahui banyak ulama sekarang yang menyembunyikan ilmu agama. Agama dijadikan
pencarian. Dimana bunyi gendrang disitu ia menari. Dimana banyak uang, disitu ia berbunyi.
Pangkat dan kedudukan, kursi dan kemegahan dijadikan Tuhan. Harta dunia jadi rebutan ; kalau
hilang jadi pikiran. Gelar ulama jadi kebanggaan. Menghambur fitnah melalui kekuasaan masjid
dan mimbar tempat peraduan. Agama dijadikan pokok dalam perpecahan. Hasut- menghasut
menjadi-jadi. Orang bodoh makanan si pintar. Masyarakat bingung mencari pemimpin balik
belakang akal pun hilan. Supaya aku tidaklah pincang, pilih ulama sulit dibilang. Aku kembali
langsunglah datang. Menghadap Tuhan malikul alam Quran dan hadits petunjuk jalan. Menuju
sempurna dimalam kelam.
KUN MUHAMMADAN
JADIKANLAH DIRIMU MUHAMMAD
NUR MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD adalah ; HAKIKAT ALAM ; sebab
seluruh alam maya pada ini terbit daripada NUR MUHAMMAD jua adanya. Disini para ulama
tidak banyak yang mengetahui arti dan makna yang sebenarnya daripada Nur Muhammad itu
tadi.
Ia bukan cahaya yang dalam pahaman para kebanyakan orang. Ia bukan mat, bukan benda, bukan
matahari, bukan cahaya seperti sorot lampu dimalam hari. Tetapi diatas daripada segala-galanya ;
diatas daripada cahaya segala cahaya.
NUR MUHAMMAD itu adalah cahaya diatas cahaya yang cerlang cemerlang, tiada cahaya yang
lebih bercahaya ang lebih qadim daripada Nur Muhammad itu. Nur disini adalah cahaya yang
abadi dan petunjuk hidayah. Nur Muhammad itulah asal segala kejadian, dan dia telah terjadi
108
sebelum apa yang terjadi. Dalam hal kejadian dialah yang awal, dalam hal kenabian dialah yang
akhir dalam kejadian (kesahiran). Alhak adalah dengan dia, dan dengan dialah hakikat. Dialah
yang pertama dalam hubungan, dialah yang akhir dalam kenabian, dialah yang bathin dalam
hakikat, dan dialah yang mahir dalam marifat. NUR MUHAMMAD atau hakikat Muhammad
itulah yang memenuhi tubuh Adam dan tubuh Muhammad.
Maka apabila NUR MUHAMMAD atau petujnjuk hidayah Muhammad itu telah masuk kedalam
diri kita in; maka otomatis dia membawa cahay yang abadi sepanjang masa. NUR
MUHAMMAD atau HAKIKAT MUHAMMAD itu qadim pula. Dan apabila Muhammad mati
sebagai tubuh, namun NUR MUHAMMAD itu tetaplah ada. Sebab NUR MUHAMMAD itu
tiada lain daripada NUR ZAT.
Jadi ALLAH, MUHAMMAD, ADAM adalah satu jua adanya. Insan kamil pun Allah jua ;
Muhammad dan Adam pun pada hakikatnya. Jadi pada hakikatnya manusia ini adalah Tuhan
dalam Rahasia. Tuhan menurut bentu dan surahnya sendiri, maka dari itu Tuhan memerintahkan
kepada malaikat supaya sujud kepada ADAM.
Disini baiklah hamba jelaskan secara mendalam tentang KUN MUHAMMAD IT TADI. Jangan
menetapkan saja kepada Muhammad s.a.w yang di MEKKAH itu atau di MADINAH itu. itu
memang yang menjadi bibit; bibitnya yang telah marifat. Tetapi carilah hakikat nabi yang ada
didalam sekujur wujud kita ini. Sebab Muhammad itu tiada mati-mati dan kekal. Kalau dia mati
maka pastilah Dunia ini akan hancur lebur. Semuanya hancur kecuali wajahnya. Jadi pada
hakikatnya dia tetap hidup dan tiada mati-mati(langgeng selama-lamanya). Oleh sebab itu
cobalah cari Muhammad itu, artinya ; RASA TUHAN yang ada disekujur wujud kita pribadi.
disekujur kita pribadi, kalau sudah ketemu tentu saja marifat kepada zat tuhan yang Maha agung
itu.
ketahui olehmu bahwa marifat seseorang itu tidak akan dapat dilihat dengan mata kepala ini,
tetapi tetap saja kta ini tidak punya daya upaya, selain rasa Tuhan yang maha kuasa, yang tetap
mengetahuinya. Tetapi hanya yang goib diwujud kita ini harus bisa ketemu, supaya bisa pulang
keasalnya semula. Yaitu kerasa yang dahulu itu, yaitu pulang kepada rasa Allah atau rasa Tuhan
semula. Sebab kalau tidak ketemu sekarang ini tentu nanti tidak akan bisa pulang kembali kepada
rasa semula. Yaitu kepada RASA yang haq itu, maka dari pada itu marifatullah lain tidak. Dan
kalau belum marifat dikhawatirkan matinya sesat sekarang barulah kita berkisar pula kepada
membicarakan SUMBER yang satu.
HAKIKAT RUH itu ialah bukti nyatanya rasa. (hakikat nyawa). Sedang rasa itu adalah beberapa
unsure nafsu atau beberapa fasal nafsu. Adapun yang disebut atau yang dimaksud kehidupan
yang kekal abadi itu adalah : hidupnya illahi Robbi. Yaitu yang bersifat terang-benderangnya,
yang tiak terkena mati dan meliputi seluruh alam ini. Begitu pula seperti Arsy, kursyi, sorga dan
neraka yang meliputi semuanya itu, oleh karena itu ia merupakan sifat hidup Tuhan Allah
azzawazalla. Jalan yang demikian ini disebut oleh kaum sufi, SAMUDERA HIDUP. Sedang bibit
nyawa itu disebut hidupnya seluruh bentuk dan jasad ; sekalipun sampai kepada bakteri, dan
109
kuman-kuman yang sangat kecil sekalipun. Juga manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan
apapun jua yang bernyawa atau yang hidup didalam seluruh semesta ala mini, semuanya
bersumber dari yang satu itu jua adanya. Sedangkan segala kehidupan didalam dunia ini tidak
terbilang banyaknya, hanyalah Cuma itu hanya nyawa. Yaitu yang ada disemua bentuk jasad kita
ini. Dan janganlah kita memahami bahwa satu Tuhan itu terbagi-bagi miliyuran jiwa.
Lalu sedikt demi sedikit akan menjadi kurang. Maka dari itu janganlah salah mengerti, bahwa zat
Tuhan itu tidak ada berubah sedikit juapun. Tetapi tetap saja langgeng tidak berkurang dan tidak
akan bertambah lagi. Karena zat Tuhan yang hakiki itu tidak pernah rusak dan tidak pernah
binasa oleh apapun.
Sekarang baiklah kita umpamakan atau kita buat sebuah missal untuk memudahkan paham kita.
Umpamanya didunia ini kita nyalakan satu lampu dan lampu itu kita tutup dengan satu kawat
kasa yang sangat halus dan menggelembung. (cembung). Dan kawat kasa itu bermiliyunan
lubangnya, yaitu lubang kawat kasa itu.
Yaitu lubang kawat kasa itu tadi. Jadi setiap lubang cembung itu adalah sebagai nyawa, satu
pula.maka jelaslah kepada kita bahwa setiap lubang kawat kasa tersebut memiliki satu nyawa.
Dan lampunya hanya yang satu itu jua adanya.
Demikianlah yang menjadi kita bagi seluruh manusia, ataupun makhluk yang lainnya.
Begitulah sebuah contoh untuk jadi perbandingan dan untuk memudahkan faham kita adanya.
Kalau tidak ada contoh dan perumpamaannya, maka sulitlah kita memahaminya. Maka dari itu
setiap seorang guru atau seorang ulama tasauf haruslah banyak memberikan contoh dan
perumpamaan supaya si murid mudah memahaminya. Jadi yang sebenarnya yang sulit itu
bukanlah guruulama itu, tetapi yang ulit itu adalah si muriditu sendiri. Didalam penuntutan itu
ata menuntut ilmu tasauf yang utama sekali ialah FAHAMNYA.
Makanya dicari dengan jalan berbelit-belit. Tuhan tidak keberatan menganugerahi kita dengan
rahasia marifatnya. Hanyalah kita disuruh memahami dengan fahamnya. Tidak seorangpun yang
faham, kecuali dengan fahamnya. Karena didalam ilmu ketuhanan itu tidak seorangpun
mendapatkan KIMMIZATNYA, kecuali dengannya jua.
Demikianlah agar kita menjadi maklum adanya.
---oo0oo---
Fasal pada menyatakan artinya yang bernama Alam itu, maka ada satu-satunya tersebut
bahwasannya ini soal dan jawab, enjunjungkan yang mana yang dinamai JAMAL ALAM.
Didalam tubuh kita ini bernama manusia, dan yang dinamai kursyi itu apa ?
110
ILMU TASYAUF
Bertemunya manusia kepada Tuhan dan sampainya kepdanya, itulah puncak harapan, dan dengan
itulah dia mencapai kebahagiaan dan kerajaan besar. Bahkan dengan itulah ia akan lupa dan
terhibur dari sesuatu selain Allah Taala. hilangkan pandangan makhluk kepadamu, karena puas
dengan penglihatan Allah kepadamu dan lupakanlah perhatian/menghadap makhluk kepadanya,
karena melihat; bahwa Allah menghadap kepadamu.
Nikmat disebabkan, oleh karena melihat dan dekatnya kepada Allah. Demikian pula siksa itu
walau bagaimanapun aneka ragamnya, hanya karena terhijab, dan sempurna nikmat itu, karena
melihat kepada zat Tuhan yang maha mulia. Maha suci Allah yang sengaja tidak member tanda
kepada walinya kecuali sekedar untuk mengenal kepadanya. Sebagaimana tidak menyampaikan
dengan mereka, kecuali kepada orang yang hendak disampaikannya untuk mengenal Allah;itulah
hikmah yang maha tinggi. Dan siapa benar-benar sudah mengenal kepada Allah, maka pastilah
dapat melihat dalam tiap-tiap sesuatu.
Tidak/tiada suatu nafas yang terlepas yang terlepas daripadanya (daripadamu), melainkan disitu
pula ada takdir Allah diatasmu. Semua manusia dalam alam ini sudah tergambar dalam/dilluh
112
mahfu tidak ada kehendak makhluk yang mesti berubah. Perubahan itu hanya dalam pandangan
syariat. Sedang dalam pandangan hakikat hanya Allah yang maha mengetahuinya.
Kehendak Allah tidak ada yang tertegah, semua berjalan dengan hikmahnya. Jadi kesimpulannya:
kehendak makhluk adalah terbatas, sedang kehendak Allah tidak ada batasnya. Maka daripada itu
orang yang paham ialah;orang yang bergembira dalam hidupnya, bergembira dengan Allah dalam
setiap nafasnya keluar masuk. Orang yang sudah paham ialah tidak menanyakan lagi apakah
boleh berubah atau tidak; dia telah sunyi dengan Allah. Maksudnya ialah : sudah satu iradat
dengan Tuhannya. Tidak ada lagi duanya. Apabila sudah menunggal dengannya, maka nyatalah
Allah yang berlaku dalam segala hal. Karena lapang dan sempit ada pada Allah saja.
Andaikan Allah membukakan NUR seorang WALI yang berbuat dosa umpamanya : niscaya
cahayanya memenuhi antara langit dan bumi. Apalagi dengan NUR cahaya seorang WALI yang
taat. Tentu dapat kita membayangkan, bukan ?
Andaikan Allah membukakan hakikat kewalian seorang WALI, niscaya akan disembah orang.
Sebab ia telah bersifat dengan sifat-sifat Allah. Dan siapa tidak puas dengan pandangan dan
penglihatan Allah dalam amal perbuatan dan dalam perkataannya, maka pasti orang itu
kemasukan ria atau atau masih terdinding dengan Allah. Bagaimana dapat dibayangkan bahwa
Allah dapat dihijab oleh sesuatu. Padahal Allah yang menzahirkan atau menampakkan segala
sesuatu.
Bagaimana mungkin akan dihijab oleh sesuatu.
Padahal Allah yang Nampak zahir pada segala sesuatu.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu.
Padahal dia jelas dari segala sesuatu.
Bagaimana akan dhijab oleh sesuatu.
Padahal Allah lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu.
Padahal dia terlihat dalam tiap sesuatu.
Sesungguhnya yang menghijab engkau daripada melihat Allah itu, karena dekatnya Allah
kepadamu.
Allah yang menjahirkan segala sesuatu, karena Allah yang bersifat bathin. Dan Allah yang
melihat adanya segala sesuatu, sebab Allah itulah yang johir atau yang jelas pada tiap-tiap
sesuatu.
Bagaimana Allah akan terhijab dengan sesuatu. Padahal semata yang terhijab itu semata-mata nur
illahi, dan pada segala tempat Allah berada dan tetap hadir, tak pernah goib. Andaikata Allah
tidak johir pada benda-benda alam ini, tidak mungkin adanya penglihatan padanya. Dan andaikan
Allah mengahirkan sifat-sifatnya, pastilah lenyap alam bendanya.
Bagaimana akan mungkin dihijab oleh sesuatu,
Padahal andaikan tidak ada Allah, niscaya tidak aka nada segala sesuatu. Demikianlah
kebijaksanaan Allah atas semua makhluknya atau hambanya.
MANUSIA INI ADA DUA MACAM :
PERTAMA ADA YANG MENDAPAT KARUNIA ALLAH, SEHINGGA IA BERBUAT
113
LAHURUFIN
WALA SAUTIN
FA
LAM
KOSONG
ALLAH
AHADIYAT
ALIF
TITIK
ALIF
MUHAMMAD
ADAM
WAHDAH
ZAT
WAHDIYAT
SIFAT
AFAL
115
DEMIKIANLAH ADANYA.
---oo0oo---
ZAT JIBU
SYAREAT
THAREKAT
HAQIQAT
MARIFAT
117
Keterangan di sebelah
LIHAT DISEBELAH
KALAU KITA SIMPUNKAN MENJADI SATU
1. ALLAH : ADALAH NAMA BAGI ZAT YANG WAJIBAL WUJUD
AKBAR : ADALAH NAMA BAGI SIFAT HAYATULLAH ZAT
2. ALLAH : NAMA BAGI BATHIN
ALLAH TAALA
AKBAR : NAMA BAGI ZAHIR
JADI YANG SEBENAR-BENARNYA TAKBIR ITU ADALAH :
MENUNJUKKAN KEADAAN ALLAH PADA MUHAMMAD
ARTINYA : ZAHIR TUHAN ADA PADA MUHAMMAD
119
---oo0oo---
NAIKNYA NAFAS
SHIFAT
TURUNNYA NAFAS
ZAT
120
HILANGNYA NAFAS
ASMA
LENYAPNYA NAFAS
TURUNYA NAFAS
121
NAIKNYA NAFAS
BERSATUNYA NAFAS.
122
KUDRAT
IRADAT
123
ILMU
HAYAT
SAMA
BASAR
KALAM
SHIFAT 7
INSAN
INSAN
INSAN
IMAN
RAHASIA
ISLAM
NYATA
TAUHID
HATI
MARIFAT
TUBUH
MARIFAT
ZAT
124
AFAL
SIFAT
ASMA
LAISA
TAALA SANI
ROH IDHOFI
RAHASIA
ROH
TAAIN AWAL
UJUD IDHOFI
SIR
ROH
LA TAAIN
ALLAH
ZAT
NYAWA
PENGRASA
PENGLIHAT
PENDENGAR
125
PENCIUM
KAKI
PUSAT
DADA
KEPALA
Maghrib
Ashar
Zohor
Subuh
NYAWA ADAM
I
SAREAT
: TUBUH
TAREQAT
: HATI
HAQIQAT
: RUH
MARIFAT
: RAHASIA
NYAWA MUHAMMAD
.
126
FANA MUHAMMAD
PADA ALLAH
NUR MUHAMMAD
NUR ALLAH
HA
ALIF
127
HA
ALIF
Akulah yang dia itu : dan adapun hakikatmu itu bukanlah pula persoalan. Hanya sesungguhnya
engkau berada pada pembagian yang bersifat waham atau dugaan saja (sangka-sangka).
Hal ini disebabkan karena caramu berfikir dan pencapaianmu pada pendakian jiwa dan persoalan.
Engkau dalam setiap saat terbagi kepada : menyaksikan dan disaksikan
Dua menjadi satu dalam bentuk perjodohan. Jiwa yang mencapai dan persoalan yang dicapai.
Adapun hakikatnya sendiri tersembunyi jauh dibalik perjodohan itu, meninggi atasnya, jauh dari
segala itu semuanya. Sekarang engkau bukan lagi ZAT dan perjodohan; tetapi engkau hanyalah
RUH dari RUHKU, tiada nisbah bagimu melainkan padaku. Engkau tidak mengungkapkan
hakikat ini, kecuali dikala terangkat daripadamu tirai penutup dan engkau memandangku ketika
itulah engkau telah lenyap dari pada dirimu yang berjodohan yang bersifat serba duga/waham
(sangka-sangka).
Dirimu yang sebenarnya yang bukan ZAT dan bukan pula dari persoalan. Tetapi hanya engkau
semurni-murni RUH yang tidak terbagi-bagi atau JAUHAR, meninggi, tidak nisbah melainkan
kepadaku. Maka engkau tidak lagi mengulangi mengata AKU.
Melainkan engkau mengatakan ENGKAU TUHANKU
Akumu itu adalah rahasiaku jua adanya. Sebab telah engkau ketahui, bahwa AKU adalah
untukmu semata. Dan sekarang engkau adalah hambaku, Hai hambaku.
Jika engkau sudah melihatku, maka tiada lagi engkau dan apabila engkau telah tiada, maka tiada
lupa ada tuntutan dan apabila tiada tuntutan hilanglah sebab, dan bila sebab telah lenyap tiada
lagi nisbah, sampai disini sirnalah hijab.
CINTA MUTLAK
Cinta hakiki tak mau dibelah dua, dia tetap satu, dia rahasia. Inilah akidah/pendirian seorang
sumber segala akal yang mengatur alam ini, yang terbit daripadany karena se-mata-mata
limpahan dan anugerah.
Puncak segala akal ialah aqlul faal atau akal pembuat dan dialah yang mengatur bumi dann
segala yang ada dalam bentuknya yang tetap. Dan dialah masdar atau tempat timbul jiwa insane.
Oleh karena jiwa-jiwa itu senantiasa ingin hendak kembali kepadanya maka apabila manusia
menyediakan dirinya untuk belajar dan menuntut dan merenungi dan tidak puas-puas/ tidak
bosan-bosan menyediakan sedalam-dalamnya, niscaya akan beroleh dia akan kebahagiaan yang
dimiliki orang lainnya yaitu dengan marifatul kamilat atau pengetahuan yang sempurna. Dan
hakikat mujaradat atau hakikat semata, sampai tercapai pertemuan dengan al aqlul faal.
Permulaan dan kesedahan ujud adalah ALLAH. Diatasnya tidak ada apa-apa lagi, walaupun
Adam dia jadi sendirinya dan tidak berkehendak kepada penciptanya/pencipta lainnya buat
menciptakan dirinya. Karena demikian timbullah bertali-tali dan berlingkar-lingkar yang tiada
putus-putusnya. Kainat atau segala yang ada, yang lainnya adalah mashor atau kenyataan
daripada adanya, daripada ilmunya dan iradatnya. Dan daripadanyalah terambil hayat seluruhnya.
129
Memang alam itu adalah mendatang atau ardi. Sebab itu yang ada itu hanya satu pada
hakikatnya. Bahkan dialah ujud semata, kainat yang Nampak. Jadi fahamnya kembali kepada
keesaan ujud jua.
Beramal bukan ingin sorga dan bukan pahala takut akan neraka
Tetapi karena CINTA. Dan yang ada dalam diri sendiri.
Karena itu adalah tumpahan segala cinta. Jadi siapa-siapa yang telah sampai kepada cinta hakiki
atau cinta mutlak atau cinta qudus, maka mereka berhak disebut INSAN KAMIL, atau dengan
kata lain, MUHAMMAD INSAN KAMIL.
Muhammad insan kamil itu ialah: orang yang ber-akhlak dengan akhlak Allah. Orang yang
bersifat dengan sifat Allah. Orang yang berakal dengan akal Allah. Orang yang berbuat dengan
perbuatan Allah. Orang yang berpandangan dengan pandangan Allah.
Semuanya demi Allah, bukan demi itu dan ini.
Orang yang seperti ini pandangannya hanya satu ialah : SEMUA ITU ALLAH DAN ALLAH
ITU SEMUANYA.
Inilah yang hamba maksud dengan :
FANA DALAM CAHAYA DAN LEBUR DALAM API.
.
demikianlah akidah atau pendirian seorang wali semoga kita demikian pula hendaknya.
---oo0oo---
---oo0oo--BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM
Alhamdulillahi robbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil anbiya wal mursalin waala alihi
wasahbihi ajmain amma badu.
Asal suatu risalah yang kecil yang menyatakan usul bagida ALI kepada RASULULLAH S.A.W.
barang siapa mengetahui jalan sempurna amalnya ini. Bermula sembah asiyidina ALI.
Ya Tuhanku apakah Syariat, tharikat, hakikat, dan marifat itu.
Jawab Rasulullah
Syareat itu pada TAUBAT
Tharikat itu pada HATI
Hakikat itu pada RUH
Marifat itu pada ZAT ALLAH
Sembah syaidina ALI
Ya tuhanku apakah syareat, tharekat, hakikat, dan marifat itu, samakah, samakah berlainankah
amalnya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Asalnya orang sareat dan tharikat ; semata-mata mengerjakan segala pesuruh.
Amalnya orang hakikat ; mengesakan Zat Allah
Amalnya orang marifat : tetap pada Zat Allah
Sembah Saiyidina ALI
Ya Tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, dan marifat, berlainankah atau samakah nafsunya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Syariat, nafsunya, amarah, matinya hancur lebur/cerai berai
Tharekat, nafsunya sawiyah, matinya kurus kering
Hakikat nafsunya lawwamah, matinya lamak gemuk putih kuning
Marifat nafsunya mutmainah, matinya lenyap dalam kubur
Sembah saiyidina ALI ya tuanku adapun syareat, tharekat, hakikat, marifat, berlainankah atau
samakah sembahyangnya.
Jawab Rasulullah s.a.w
Sembahyang orang sareat akan kiblat. Menghadap baitullah membara hatinya bercahaya.
Sembahyang orang tharekat membara hatinya bercahaya, kiblatnya menghadap Baitul makmur.
131
BASHAR ialah
: Tangan kiri
KALAM ialah
: Pangkal tangan kanan
KODIRUN ialah
: Pangkal lengan kiri
MURIDUN ialah
: Kaki kanan
ALIMUN ialah
: Kaki kiri
HAYUN ialah
: Paha kanan
SAMIUN ialah
: Paha kiri
BASIRUN ialah
: Pusat
MUTAKALIMAN ialah
: Jantung
Maka dengan adanya sifat 20 (dua puluh ) ini, bathin maupun zahir, sudah ada dalam wujud.
BISMILLAHIRRACHMANNIRRAKHIM
WASSOLATU WASSALAMU ALA ASROFIL MURSALIN SYAIYIDINA MUHAMMAD WA
ALA ALLIHI WASOHBIHI WASSALAM AMA BADU
Adapun pasal menyatakan bicara hakikat dan amrifat menyemabah Allah Taala dengan
memelihara segala hukum syareat yang zahir yang diperintahkan oleh Rasulullah, yaitu : yang
dimaksudkan oleh Allah Taala, ilmu dan amal, dan menjalankan akan jalan segala nabi-nabi dan
wali-wali Allah
Yaitu memandang Allah Taala itu dengan hati yang normal. Bahwasannya Allah Taala wujud
sendirinya,yaitu memandang dan mengetahui, mengenal satu-satunya paham dan putih bersih,
dan nugrahanya haq Allah Taala serta dalil aqal dan naqal. Maka tiada hasil hakikat itu,
melainkan dibaiki syareat. Hasil ketiganya itu menghasilkan marifat.
Pasal pada menyatakan hal dan limpahan segala ahli tasauf yang diperbuat tiap-tiap hari siang
dan malam ketika mengerjakan segala yang dipardukan Allah Taala dengan sekira-kiranya
memadai kuatnya jasad pada mengerjakan dia yang disuruhnya atau disuruh oleh Allah Taala.
dan menjauhkan segala yang dilarang. Dan disuruh oleh Allah taala memeliharakan segala
rahasia-rahasia kehati dan melazimkan segala makam yang 11 (sebelas) ; seperti Taubat, sakit,
sabar, syukur, tawwakal, ridha, wara, suci, ajam, murakabah dan lainnya.
Pertama-tama orang yang megerjakan jalan ini mulai dengan taubat karena taubat itu bersuci dari
pada najis. Demikianlah ha ahli tasauf.
Bermula setengah dari rahasia ketuhanan itu IMAN DAN KAMIL. Yaitu keluarlah engkau dari
pada Allah taala seperti bahwasannya, jangan engkau sekutukan Allah Taala dengan sesuatu
dari segala sifatnya yang tertentu dengan DIA :
Dan YAKIN KAMIL Yaitu keluar engkau dari diriku, artinya keluar dari pada dayamu dan
kuatmu dan wujudmu. Jangan engkau sekutukan Allah Taala dengan sesuatu dari segala
sifatnyayang tertentu dengan dia yang yakin kamil, yaitu ada pada mukamu, karena ujudmu dan
dayamu itu majas., dan bayang-bayang jua. Karena sekalian yang dijadikan Allah Taala hanya
ujud hakiki, dan kuat daya upaya yang hakikatnya hanya Allah Taala jua.
136
Maka hendaklah engkau nafikan ujud dirimu dan sekalian yang lan daripada ujud Allah Taala
itu. supaya sempurnalah dari pada syirik hafi dan supaya engkau pandang kesempurnaan Allah
Taala dan daya upayanya dan kuatnya pada temat ujud dan lemahnya/lemahmu dan daifmu itu.
Setengah dari pada rahasia, ketahuilah olehmu akan bahwasannya kita pandang, kita Itiqadkan,
bahwa sesungguhnya akan kita ini tetap selama-lamanya dalam ilmu Allah Taala.
Pertama : Penglihat, pendengar, kelakuan dan kehendaknya.
Sekianlah pada sebenarnya Itiqad segala nabi-nabi dan wali-wali Allah serta Ulama-ulama yang
saleh-saleh, janganlah kita berubah Itiqad ini supaya kita sampai kepada jalan FANA BILLAH
BAQA BILLAH. Yaitu lenyapkanlah kita ke dalam Allah Taala supaya kekal dalam keadaan
Allah taala.
Bermula dikehendaki lenyap dan hapus itu, tiada lagi kita atau diri kita, hanya yang kelihatan
ZAT ALLAH TAALA jua semata-mata tetap dengan penglihatannya mata hati dan mata zahir
harus menyatu dalam rahasianya.
Dan tilik hakikat adalah isyarat umpama besi di dalam api, maka tatkala merah besi, tidak
kelihatan besi, hanyalah keadaan api jua yang kelihatah itu semata-mata. Maka ZAT ALLAH
TAALA SIFAT ALLAH TAALA AFAL ALLAH TAALA semata-mata.
Maka apabila tetap dikarenakan sukuan didalam keadaan kita niscaya kita ini hilang. Maka tiada
tinggal lagi baginya bekam. Maka kita sampailah kepada jalan fana billah dan baqa billah.
Adapun dalil akal, apabila kita tidur lihatlah pada dirimu, adakah kekuasaan, dan kehendak,
pengetahuan, penglihatan, pendengaran dan perkataan dan gerakan. Maka dalilnya yang
menunjukkan akan tiada mempunyai, hanya daripada menerima sifat jua.
Dan empunya sifat itulah Allah Taala jua semata-mata.
Maka jad dalil tahliklah kita dengan pengajaran guru yang kamil adanya.
SABDA NABI MUHAMMAD SAW pada menyatakan :
Bermula Syareat itu seperti tanah
Tharekat itu seperti air
Hakikat itu seperti angin
Marifat itu seperti api
Maka sembahah syayidina Ali, ya, junjunganku adapun
Syareat
itu
seperti
tanah,
tanah
yang
Tharekat itu seperti air, air yang mana ?
Hakikat
itu
seperti
angin,
angin
yang
Marifat itu seperti api, api yang mana ?
Jawab Rasulullah s.a.w
Hai ALI dengarlah pengajaranku, yaitu :
Syareat itu seperti tanah, yaitu badanku
Tharekat itu seperti air, yaitu Nur Muhammad
Hakikat itu seperti angin, yaitu nafasku
Marifat itu seperti api, yaitu penglihatanku
Maka sembah Syaiyidina ALI, ya junjunganku sebenar-benarnya lah
Maka jikalau mati orang syareat apakah kejadiannya?
137
mana
mana
yang bernama rahasia itu, kehendaknya Allah kepada kita menjadi RASA. Jikalau
tidak/tiada RASA, karena mengenal Allah dan memuji Allah, dan dapat ber-kata-kata dan
sebagainya itulah, seperti dalil :
MAN ARAFA NAFSAHU FAQAD ARRAFA ROBBAHU
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya, maka ia mengenal akan tuhannya
Bab ini pasal menyatakan asal Nabi ADAM as. unsurnya kepada kita API, ANGIN, AIR,
TAMAN, turun kepada kita.
API ITU RUH KITA HURUFNYA
ANGIN ITU NAFAS KITA HURUFNYA
AIR ITU RASA KITA HURUFNYA
TANAH ITU TUBUH KITA HURUFNYA
Keterangan lainnya :
Kejadian tanah itu bernama syareat
Kejadian air itu bernama tharekat
Kejadian angin itu bernama hakikat
Kejadian api itu bernama marifat
Syareat itu tubuh kita
Tharekat itu nafas kita
Hakikat itu ruh kita
Marifat itu rasa kita
Syareat itu umpama kaki kita
Tharekat itu umpama tangan kita
Hakikat itu umpama tubuh kita
Marifat itu umpama kepala kita
Jadi yang 4 (empat) ini tak boleh bercerai.
SYAHADATAIN
Aku naik sakai tiada Tuhan melainkan Allah, dan aku naik sakai sebenarnya Muhammad itu
utusan Allah.
Maksudnya ialah yang dinamakan Tuhan itu ialah kenyataan adanya hidup kita pribadi. Se bab
sebenar-benarnya, sebanyak-banyaknya yang disebut itu tidak ada, itulah sebabnya, disebutkan
tiada tuhan itu menetapkan hanya hidup kita pribadi. Sebab yang disebut itu, juga yang
menyebut. Atau menyaksikan itu juga yang disaksikan. Artinya : Dia menyaksikan dia
sendirinya. Sama halnya dengan marifatullah dia yang mengenal dia yang dikenal.
Atau seperti puji qadim bagi qadim. Bahkan si muhaddas memuji si qadim. Maka dari itu NUR
MUHAMMAD itu disebut qadim. Adapun yang dinamakan MUHAMMAD itu : bukannya
Muhammad yang di MEKKAH atau yang dimadinah itu, tetapi yang sebenarnya adalah cahaya
kita pribadi. Itulah sebabnya diakui utusan. Sebab cahay kita itu pertandanya Tuhan.
141
FAHAMKANLAH. Masalahnya adalah : apabila kita benar-benar sampai kepada Tuhan ; utusan
Tuhan dari diri kita bahwa utusan itu medatangkan apa ciptamu atau citamu. Maka barang siapa
percaya maka niscaya mendapat kasih ampunan Allah (al-maghfirah) apabila sudah menerima
petunjuk yang demikian itu, harap hati-hati dan waspada didalam hati, yang hidup kita pribadi.
Itulah adanya nugrah dan anugraha. Artinya , nugrah itu Tuhan, dan anugraha itu hamba. Sebab
sudah senyawa didalam badan kita pribadi. Janganlah ada ayak dan ragu lagi didalam hati kita
semua.
SAKSI DAN PENYAKSIAN
Yang dinamakan kesaksian : sebab diwaktu menyampaikan sunnah supaya disaksikan oleh sanak
saudara kita sesame muslim, yaitu semua titah yang dititahkan didalam alam dunia ini
diantaranya ; seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air dan tanah dan alin-lain
sebagainya, supaya semua menjadi saksi dan menaksikan bahwa kita sekarang ini sudah
mengakui berdirinya dan adanya Tuhan dan jadi hamba Tuhan, karena Tuhan itu mempunyai dua
sifat : 1. Sifat ketuhanan (lahud)
2. Sifat kehambaan (nasud)
Allah adalah hakikat alam, maka jelaslah bahwa sat itu bermula segala ujud, tidak ada yang ujud
hanya Allah. Kalau sudah jelas dalam hati marifat akan hakikat ketuhanan itu, afal, sifat, dan
zatnya ; itulah yang dikatakan bahagia.
Dan tiada merasa apa yang dimaksud amal kita mati itu tadi ialah ; mati manawi/mati fil haqiqat,
hukum mati hisyi, yang sebenarnya kita ini hidup sebelum ada kehidupan alam ini/dunia fana ini,
itulah dia zat yang maha suci, yang tiada huruf dan tiada kata, tiada suara, tiada isyarat dan tiada
bernama, tiada warna dan tiada ruh dn tiada jasad dan tiada apa-apa; itlah dia JIBU.
---oo0oo---
MELEBURKAN DIRI
TUJIBUL BADANI SARRIL QALBI
TUJIBUL QALBI SARRIR RUH
TUJIBBURUH SARRIN NUR
TUJIBUN NUR SARRIL ANA
Artinya
HANCURKAN BADAN JADIKAN HATI
HANCURKAN HATI JADIKAN RUH
HANCURKAN RUH JADIKAN NUR
HANCURKAN NUR JADIKAN AKU
SIRAU ANA : AKU ALLAH (dalam rahasia).
142
---oo0oo--Jadi yang tidak ada maujud didalam ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada maujud dengan
seendirinya. Tetapi ia maujud dengan ujud Allah Taala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya.
Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa ala mini madjhor ujud Allah Taala jua. Maka
nyatalah ujud makhluk adalah waham dan hayal jua, kalau dinisbahkan kepada ujud Allah Taala
yang hakiki dan fana dibawh ujudnya, jadi nyatalah bahwa ; Allah, Muhammad, Adam adalah
satu. Insane kamilpun Allah jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya.
HADITS QUDSYI
Artinya : Aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain aku. Dan aku naik
saksi bahwasannya Muhammad itu utusanku dan sebenarnya yang bernama itu AKIDAHKU,
RASUL ITU RASAKU, dan Muhammad itu CAHAYAKU, akulah Tuhan yang hidup yang tiada
mati-mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan ZAT ; Akulah yang hawas lagi
tahu, tiada samar akan sesuatu. Akulah yang kuasa dan yang menguasai dan akulah yang maha
bijaksana. Dan maha suci aku, maha adil dan maha pengasih ddan maha penyayang aku, dan
sembahlah aku/kenallah aku.
Jadi hadits qudsyi yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah untuk
pribadi kita sendiri. Beanikan dlalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar, Tuhan beserta
143
kita. Jadi bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan yang sedikit atau golongan
FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu.
Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim
hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belumlagi ampai kepada derajat haqiqat, ilmu dan
marifat. Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk pribadi kita sendiri. Jadi yang
dinamakan Allah itu adalah : afalnya, dan yang disebut Rasul-rasul itu ya Muhammad, dan
Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini
adalah hidupnya Tuhan Allah. Bukti nyata dalil quran mengatakan : bahwa Tuhan Allah itu
kuasa menghidupkan yang mati, adanya mati dari hidup. Justru hidup kita pribadi berasal dari
yang mati dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat dan tiada pernah
lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan kenyataan sejati. Itulah
dia kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang. Hendak
mendekat dalil dan menaruh dibelakang. Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang. Hati
rindu tidak tidak diperdulikan. Biar bahaya, terus berjuang Tuhan Tuhan mengampuni pahlawan
sejati.
Quran dan hadits khusus pedoman
Baiklah aku serukan ; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut quran tiada seorang
makhluk sanggup menghalang jangan pduli ocehan orang sebagai penghalang memuji Tuhan.
Yakin dan bulat didalam bulan, menunjukkan Tuhan chalikul alam.
TUHAN ALLAH ADA BERPERI
SETIAP INSAN HARUS DIBERI
ASAL TUAN SUDI MENCARI
TUHAN
ALLAH
DIDALAM
DIRI
Demikianlah mengenai haqiqat semata ini, semoga kita dapat mendalaminya. Akhirul kalam kuucapkan ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH.
---oo0oo---
144
145