Anda di halaman 1dari 10

ADAPTASI

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan penyesuaian bentuk dan
struktur tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi morfologi pada hewan:
a. Bentuk Gigi Secara Khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat
gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham
dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya.
b. Bentuk Moncong
Trenggiling mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak
bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari
sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yang dapat
dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
c. Bentuk Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat, tajam, dan melengkung pada bagian
ujungnya. Ini berguna untuk mencabik mangsanya.
Burung gelatik paruhnya pendek dan kuat, sesuai untuk makan bijibijian.
Burung kolibri, paruhya panjang dan runcing, sesuai untuk mengisap
madu dari bunga.
Burung pelikan, paruhnya paruh yang berkantong, sesuai untuk
menangkap ikan.
Burung pelatuk. Paruhnya panjang, kuat, dan runcing, sesuai untuk
memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya.
d. Bentuk Kaki
Bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan
jenis mangsa yang dimakannya, seperti kaki kuda yang lama-kelamaan
berubah.
e. Berbagai Tipe Mulut pada Serangga
Mulut pengisap

Bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contohnya


kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu
dari bunga.
Mulut penusuk dan penghisap
Bentuknya
tajam
dan
panjang.
Contohnya
nyamuk.
Nyamuk
menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap
darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai
pengisap.
Mulut penjilat
Ciri-cirinya adalah terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk
menjilat makanan berupa nektar dari bunga. Contohnya lebah.
Mulut penyerap
Ciri-cirinya adalah terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus).
Contohnya lalat.
f.

Unta

Unta memiliki punuk untuk menyimpan cadangan makanan, bulu mata


yang sangat panjang untuk melindungi mata dari debu, bentuk kaki yang
panjang, dan bentuk gigi bergeraham.
Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan:
a) Xerofit
Yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering. Contohnya kaktus.
Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun
(mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang
sehingga berjangkauan sangat luas.
b) Hidrofit
Yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara
adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
c) Higrofit
Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembab. Contohnya tumbuhan paku
dan lumut. Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), Misalnya kantong semar,
memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat

menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora,
serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh. Akar tumbuhan gurun
kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar
hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan
penyesuaian fungsi dan alat tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi fisiologi pada hewan:

Ikan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air.

Pertumbuhan bulu domba sesuai iklim.

Kemampuan beruang untuk mengatur organ tubuh ketika hibernasi.

Cacing teredo mengeluarkan enzim selulase untuk mencerna kayu yang dimakannya.

Herbivora menggunakan enzim selulase untuk mencerna rerumputan.

Cacing tanah mengeluarkan zat kapur untuk menetralkan asam di kerongkongannya.

Nyamuk mempunyai zat antiguakulan (anti pembeku darah) agar darah yang dihisapnya
tidak beku.

Ikan air tawar meminum sedikit air dan mengeluarkan banyak urine yang encer. Sedangkan
pada ikan air laut meminum banyak air dan mengeluarkan sedikit urine yang pekat.

Unta memiliki lapisan lemak yang tebal untuk melindungi air dari penguapan, dan dapat
berubah jadi nutrisi.

Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan:

Tumbuhan mawar memiliki bau yang khas untuk memikat serangga dan membantu
penyerbukannya.

Tumbuhan berbunga memiliki nektar yang bertujuan untuk memikat serangga dan
membantu penyerbukannya. Contoh pada bunga sepatu.

Tumbuhan seperti cemara dan sukun memiliki metabolit sekunder berupa alelopati yang
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan tanaman lain yang ada di sekitarnya.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan
penyesuaian perilaku mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi tingkah laku pada tumbuhan:
a.

Tumbuhan putri malu menguncup daunnya jika disentuh sehingga


tampak seperti layu dan tidak enak dimakan. Tujuannya untuk
mengelabuhi pemangsa yaitu hewan herbivora. (Seismonasti)

b. Bunga pukul empat pada siang hari layu saat pagi dan sore mekar.
c. Dalam kondisi gelap tekanan turgoro pada tangkai daun menurun
sehingga daun menjadi layu.Misalnya tumbuhan polong-polongan.
d. Menggugurnya daun pada jati atau randu di musim panas.
e. Jahe dan rumput mematikan sementara bagian tubuhnya yang ada di
atas permukaan tanah untuk mengurangi penguapan pada musim
panas.
Contoh adaptasi tinglah laku pada hewan:

Kaki seribu akan menggulung bila disentuh.

Armadillo menggulung jika merasa terancam.

Bunglon akan melakukan mimikri, mengubah warna tubuhnya sesuai lingkungan bila
dalam keadaan bahaya.

Ikan pari torpedo akan mengeluarkan muatan listrik untuk melindungi diri dari musuhnya.

Tupai dan kumbang akan pura-pura mati bila dalam keadaan bahaya.

Kerbau berkubang di lumpur untuk melunakkan kulitnya dan mengurangi keadaan panas.

Cumi-cumi menyemprotkan tinta bila dalam keadaan bahaya.

Rayap yang baru menetas menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagela.

Unta bisa meminum air sampai 30 liter, selalu menutup mulut ketika perjalanan, dan
berjalan dengan lambat.

Bunglon berubah warna (mimikri) untuk mengelabuhi mangsa.

Beruang melakukan hibernasi pada musim dingin.

ADAPTASI
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan penyesuaian bentuk dan
struktur tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi morfologi pada hewan:
a. Adaptasi Pada Bentuk Paruh dan Kaki Burung.
Paruh burung elang runcing dan tajam untuk mengoyak mangsa, paruh bebek pipih dan
membentuk sudu untuk menyaring lumpur, paruh burung pipit pendek, tebal, dan runcing untuk
memecah biji-bijian, dan paruh burung pelatuk runcing dan panjang untuk memahat kayu.
Kaki burung juga berbeda seperti elang yang memiliki cakar yang kuat untuk mencengkram
mangsanya, kaki bebek berselaput untuk berenang dan berjalan di air, dan burung pipit dan
pelatuk yang dua jarinya ke depan dan dua jari lain ke belakang untuk memanjat.
b. Adaptasi pada Mulut Serangga
Mulut serangga berbebeda sesuai jenis makanannya. Ada empat tipe yaitu penggigit dan
pengunyah, pengisap dan penjilat, pengisap dan menusuk, dan pengisap.
c. Kulit armadillo yang keras
d. Kaki kuda yang berubah seiring jaman.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan
penyesuaian fungsi dan alat tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi fisiologi:
a. Hewan pemamah biak (ruminansia) memiliki enzim selulase untuk
mencerna selulosa di dalam saluran pencernaannya.
b. Cacing Teredo navalis memiliki enzim selulasa untuk menguraikan
selulosa pada kayu yang menjadinya makanannya.
c. Manusia yang hudup di dataran tinggi lebih memiliki hemoglobin yang
tinggi dari pada orang yang hidup di dataran rendah.
d. Ikan air tawar meminum sedikit air dan mengeluarkan banyak urine yang encer. Sedangkan
pada ikan air laut meminum banyak air dan mengeluarkan sedikit urine yang pekat.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan
penyesuaian perilaku mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi tingkah laku:
a. Cecak memutuskan ekornya (autotomi) apabila terancam.
b. Bunglon berubah warna (mimikri) untuk mengelabuhi mangsa.
c. Lumba-lumba dan paus sering muncul ke permukaan air laut untuk
mengambil napas. Paru-paru mereka tidak bisa mengikat oksigen yang
berada di dalam air.
d. Lava-lava rayap memakan kulit bagian belakang tubuh induknya yang
terkelupas.
e. Kaki seribu akan menggulung bila disentuh.
f. Armadillo menggulung jika merasa terancam.

SELEKSI ALAM
1. Mamot

Mamot hidup di suhu dingin. Ketika zaman es berubah hangat, mamot


yang tidak beradaptasi pun punah. Mamot punah pada abad ke 15. Mamot
punah karena perubahan lingkungan.
2. Burung Dodo

Burung bodo punah di akhir abad 17 karena kedatangan manusia yang memburunya da
juga dengan munculnya beruk yang mencuri telurnya. Burung dodo punah karena munculnya
predator baru.
3. Burung Finch

Burung Finch dapat beradaptasi di lingkungan Galapagos yang ekstrim. Keberhasilan ini
menyebabkan kemunculan hewan dengan paruh berbeda sesuai makanannya.
4. Penyu

Penyu hampir punah karena habitatnya dirusak dan banyak pemangsa yang memangsa
anak penyu. Ulah manusia yang mengotori laut atau pantai juga akan mengakibatkan kepunahan
penyu karena airnya tercemar.
5. Orang Utan

Orang hutan hampir punah karena habitatnya dirusak oleh


manusia.orang hutan juga mulai diburu oleh orang yang tidak bertanggung
jawab. Orang hutan hanya sisa sedikit di dunia. Jika tidak hati-hati maka orang
hutan akan benar-benar akan punah.

ADAPTASI
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan penyesuaian bentuk dan
struktur tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi morfologi pada hewan:
a. Adaptasi pada Bentuk Paruh dan Kaki Burung.
Paruh burung elang runcing dan tajam untuk mengoyak mangsa, paruh bebek pipih dan
membentuk sudu untuk menyaring lumpur, paruh burung pipit pendek, tebal, dan runcing untuk
memecah biji-bijian, dan paruh burung pelatuk runcing dan panjang untuk memahat kayu.
Kaki burung juga berbeda seperti elang yang memiliki cakar yang kuat untuk mencengkram
mangsanya, kaki bebek berselaput untuk berenang dan berjalan di air, dan burung pipit dan
pelatuk yang dua jarinya ke depan dan dua jari lain ke belakang untuk memanjat.
b. Adaptasi pada Mulut Serangga
Mulut serangga berbebeda sesuai jenis makanannya. Ada empat tipe yaitu penggigit dan
pengunyah, pengisap dan penjilat, pengisap dan menusuk, dan pengisap.
c. Kulit armadillo yang keras
d. Kaki kuda yang berubah seiring jaman.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan
penyesuaian fungsi dan alat tubuh mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi fisiologi:
e. Hewan pemamah biak (ruminansia) memiliki enzim selulase untuk
mencerna selulosa di dalam saluran pencernaannya.
f. Cacing Teredo navalis memiliki enzim selulasa untuk menguraikan
selulosa pada kayu yang menjadinya makanannya.
g. Manusia yang hudup di dataran tinggi lebih memiliki hemoglobin yang
tinggi dari pada orang yang hidup di dataran rendah.
h. Ikan air tawar meminum sedikit air dan mengeluarkan banyak urine yang encer. Sedangkan
pada ikan air laut meminum banyak air dan mengeluarkan sedikit urine yang pekat.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah bentuk adaptasi yang ditandai dengan
penyesuaian perilaku mahkluk hidup terhadap lingkungannya.
Contoh adaptasi tingkah laku:
e. Cecak memutuskan ekornya (autotomi) apabila terancam.
f. Bunglon berubah warna (mimikri) untuk mengelabuhi mangsa.
g. Lumba-lumba dan paus sering muncul ke permukaan air laut untuk
mengambil napas. Paru-paru mereka tidak bisa mengikat oksigen
yang berada di dalam air.
h. Lava-lava rayap memakan kulit bagian belakang tubuh induknya
yang terkelupas.
i. Kaki seribu akan menggulung bila disentuh.
j. Armadillo menggulung jika merasa terancam.

Anda mungkin juga menyukai