Anda di halaman 1dari 3

Secara umum limas didefenisikan sebagai berikut :

Limas adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segi banyak sebagai alas dan
beberapa segitiga yang masing-masing beralaskan sebuah sisi segi banyak tadi dan semua
segitiga itu bertemu pada satu titik.

Perhatikan gambar diatas!


T.ABCD adalah sebuah limas dengan :
a. bidang alas : ABCD
b. bidang tegak : TAD, TAB, TBC, dan TDC
c. titik puncak : T
d. garis tinggi (garis dari titik puncak yang tegak lurus bidang alas) : TE
e. rusuk alas : AB, BC, CD, dan AD
f. rusuk tegak : AT, BT, CT, dan DT.
Nama suatu limas ditentukan oleh bidang alasnya. Jika bidang alas limas berupa segi-n maka
limas itu dinamakan limas segi-n dan jika garis tingginya melalui titik pusat bidang
alasnya maka limasnya disebut limas tegak.
LIMAS BERATURAN
Suatu limas disebut beraturan jika bidang alasnya merupakan segi banyak beraturan dan titik
kaki garis tinggi berimpit dengan pusat bidang alas.
Adapun sifat-sifat dari limas beraturan :
1. rusuk-rusuk alasnya sama panjang
2. rusuk-rusuk tegaknya sama panjang
3. bidang-bidang tegaknya adalah segitiga sama kaki yang kongruen
4. Garis tingginya merupakan sumbu simetri putar, jika bidang alasnya berupa segi-n maka
tingkat simetri putarnya sama dengan n.
5. Jika bidang alasnya berupa segi-n dengan n bilangan genap, maka limasnya mempunyai
bidang simetri cermin sebanyak n.
Pada limas yang beraturan, garis tinggi sisi tegak yang ditarik dari puncak disebut apotema.
A. LUAS
Jumlah luas sisi suatu limas disebut luas permukaan limas. Jumlah luas bidang sisi-sisi tegak
disebut luas selubung limas.
Luas permukaan limas = luas alas + luas selubung
dan jika limas itu beraturan, maka
Luas selubung limas = 1/2 x apotema x keliling bidang alas

Bukti :

Diketahui ET = FT = GT = HT =Apotema,sehingga :
Luas Segitiga ABT = x AB x ET
Luas Segitiga BCT = x BC x FT
Luas Segitiga CDT = x DC x GT
Luas Segitiga DAT = x DA x HT,
Sehingga luas selubung limas =
= (AB x ET + BC x FT + DC x GT + DA x HT)
= (AB + BC + DC + DA) x Apotema
= x keliling alas x Apotema
B. VOLUME
Perhatikan gambar berikut, T merupakan titik potong diagonal-diagonal ruang kubus
ABCD.EFGH.

Enam limas beraturan dalam kubus pada gambar (i) semuanya kongruen, jadi volumenya
sama.
Jika
volum
keenam
limas
beraturan
itu
=
V,
maka
:
6V
=
volum
kubus
ABCD.EFGH
=
luas
alas
x
BF
V
=
1/6
x
luas
alas
x
2TT1
=
1/3
x
luas
alas
x
TT1
=
1/3
x
luas
alas
x
tinggi
Sehingga
volum
limas
beraturan
=
1/3
x
luas
alas
x
tinggi
Secara umum dapat dibuktikan, bahwa untuk semua limas berlaku :
Volum

limas

1/3

luas

alas

tinggi

LIMAS

TERPANCUNG

Jika suatu limas dipotong oleh bidang datar yang sejajar dengan alas limas itu, maka bangun
ruang antara bidang yang sejajar itu dinamakan limas terpancung.

Pada gambar diatas bangun ABCD.PQRS disebut limas terpancung. Bidang ABCD disebut
bidang alas, bidang PQRS disebut bidang atas dan bidang-bidang lainnya disebut bidang sisi
tegak.
Rusuk-rusuk yang terletak pada bidang alas disebut rusuk alas, rusuk-rusuk yang terletak
pada bidang atas disebut rusuk atas dan rusuk-rusuk yang lain disebut rusuk-rusuk tegak.
Sifat-sifat
1.
Rusuk-rusuk
2.
Sudut-sudut
3.
Bidang
4.
Sisi-sisi
Volume
Volum
Di

limas
bidang
atas
bidang
atas
atas
tegak
limas

terpancung
sejajar
dengan
rusuk-rusuk
sama
dengan
sudut-sudut
dan
bidang
alas
terpancung
berbentuk

limas
limas

terpancung
mana
D
A = luas bidang atas

terpancung

1/3
:

:
bidang
alas
bidang
alas.
sebangun
trapesium

(D
t
luas

+
=
bidang

akar(DA)
)
tinggi
alas

Anda mungkin juga menyukai