Anda di halaman 1dari 19

Apa sih Teknik Kimia itu?

Menurut Wikipedia, teknik kimia merupakan salah satu cabang ilmu teknik yang
mengombinasikan ilmu fisik (misalnya fisika dan kimia) dengan ilmu kehidupan (misalnya
biologi, mikrobiologi, dan biokimia) dan digabung dengan matematika dan ekonomi kedalam
produksi, transformasi, transportasi, dan penggunaan yang baik dari molekul, bahan kimia,
material, dan energi. Mungkin terlihat agak ribet ya Simplenya gini. Fokus dari chemical
engineering ini melibakan proses mendesain pabrik dan kerja berbagai macam mesin yang
menghasilkan reaksi kimia untuk menghasilkan suatu produk atau menyelesaikan suatu masalah.
Jadi, jangan berpikiran kalau jurusan teknik kimia itu lebih banyak pelajaran kimianya ya karena
jurusan ini juga banyak ilmu fisikanya dan ekonomi.
Teknik kimia (Inggris: chemical engineering) adalah cabang ilmu teknik atau rekayasa yang
mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang
jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan
dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar
seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap
perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan
"insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia modern juga melakukan
penelitian yang bertujuan untuk menemukan material-material dan teknik-teknik baru, yang
kadang-kadang

juga

berhubungan

dengan

berbagai

seperti nanoteknologi, sel bahan bakar, dan teknik biomedis.

disiplin

ilmu

lainnya,

Bagaimana sejarah Teknik Kimia ?

George E. Davis
Teknik kimia pertama kali muncul pada pengembangan unit operasi, salah satu konsep dasar dari
teknik kimia modern sekarang. Sebagian besar penulis setuju bahwa Davis menemukan unit
operasi namun tidak dikembangkan secara pesat. Ia memberikan serangkaian kuliah tentang unit
operasi di Technical School Manchester (Universitas Manchester hari ini) pada tahun 1887, Ia
dianggap sebagai salah satu yang paling awal mengajarkan teknik kimia. Tiga tahun sebelum
kuliah Davis, Henry Edward Armstrong mengajarkan program teknik kimia di City and Guilds of
London Institute, namun Armstrong "gagal" karena lulusannya tidak menarik bagi pengusaha.
Pengusaha pada waktu itu lebih suka menyewa ahli kimia dan insinyur mekanik. Program teknik
kimia yang ditawarkan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat,
Universitas Owen di Manchester, Inggris dan University College London juga mengalami
kegagalan dengan alasan yang sama.
Mulai tahun 1888, Lewis M. Norton mengajar di MIT kursus teknik kimia pertama di Amerika
Serikat. Tentu saja Norton adalah kontemporer dan pada dasarnya apa yang diajarkannya sama
dengan kursus Armstrong. Kedua kursus, bagaimanapun, hanya menggabungkan pelajaran kimia
dan mesin. "Para praktisi mengalami kesulitan meyakinkan pengusaha bahwa mereka adalah
insinyur dan juga ahli kimia, bahwa mereka tidak hanya ahli kimia." Kursus unit operasi
diperkenalkan William Hultz Walker pada tahun 1905. Pada awal tahun 1920-an, unit operasi
menjadi aspek penting dari teknik kimia di MIT dan universitas lain di AS, serta di Imperial

College London. The American Institute of Chemical Engineers (AIChE), yang didirikan pada
tahun 1908, memainkan peran kunci dalam membuat teknik kimia dianggap sebagai ilmu
mandiri, dan bahwa unit operasi menjadi salah satu pusat penting di dalam teknik kimia.
Misalnya, mendefinisikan teknik kimia menjadi "ilmu teknik kimia itu sendiri, pada dasarnya ...
unit operasi" dalam laporan 1922, telah menerbitkan daftar lembaga akademik yang menawarkan
program studi teknik kimia "yang benar". Sementara itu, Inggris pun mempromosikan teknik
kimia sebagai ilmu yang berbeda di Eropa dan mulai membentuk Lembaga Insinyur Teknik
Kimia (IChemE) pada tahun 1922.

Penjelasan Secara Umum

Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang


ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat
menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses
yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur
teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi
operasi.

Beberapa

reaksi

kimia

memiliki

laju

reaksi

yang

lebih

tinggi

pada tekanan atau temperatur operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah
contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi
dilangsungkan dalam suatu reaktor bertekanan tinggi.
Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya
merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan
berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa
unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara
bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.
Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:

Neraca massa

Neraca energi

Peristiwa perpindahan massa, energi, momentum

Reaksi kimia

Termokimia

Termodinamika

Terdapat pula ilmu-ilmu pendukung yang teknik kimia, antara lain:

Mekanika fluida

Ilmu tentang material

Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan dan
pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur teknik
kimia, antara lain:

Pengendalian proses kimia

Instrumentasi

Perancangan proses kimia

Penanganan limbah pabrik

Prosedur keselamatan pabrik kimia

Evaluasi ekonomi pabrik kimia

Manajemen proyek

Teknik kimia (Inggris : chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa yang
mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa
barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam
perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam
skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab
terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan
"insinyur proses" (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia juga terkait dengan
penelitian dan pengembangan proses kimia.
Sejarah teknik kimia adalah setua industri proses. Warisan tanggal dari fermentasi dan
proses penguapan dioperasikan oleh peradaban awal. Teknik kimia modern muncul dengan
pengembangan skala besar, kimia-operasi manufaktur di paruh kedua abad ke-19. Sepanjang
perkembangannya sebagai disiplin independen, teknik kimia telah diarahkan menuju
pemecahan masalah merancang dan mengoperasikan pembangkit besar untuk produksi yang
berkesinambungan.
Industri bahan kimia pada pertengahan abad ke-19 terdiri dari kerajinan operasi sederhana.
Peningkatan permintaan, perhatian publik pada emisi limbah berbahaya, dan kompetisi
antara proses saingan memberikan insentif bagi efisiensi yang lebih besar. Hal ini
menyebabkan munculnya menggabungkan dengan sumber daya untuk operasi yang lebih

besar dan menyebabkan transisi dari kerajinan untuk industri berbasis ilmu pengetahuan.
Hasilnya adalah permintaan untuk ahli kimia dengan pengetahuan tentang proses
manufaktur, yang dikenal sebagai ahli kimia industri atau teknologi kimia. Para insinyur
kimia Istilah dalam penggunaan umum sekitar tahun 1900. Meskipun kemunculannya di
bidang manufaktur kimia tradisional, itu melalui perannya dalam pengembangan industri
minyak bumi yang teknik kimia menjadi mapan sebagai suatu disiplin unik. Permintaan
untuk tanaman mampu beroperasi proses pemisahan fisik terus menerus pada tingkat
efisiensi yang tinggi merupakan tantangan yang tidak bisa dipenuhi oleh kimiawan
tradisional

atau

insinyur

mekanik.

Sebuah tengara dalam pengembangan teknik kimia adalah publikasi pada tahun 1901 dari
buku pertama pada subjek, oleh George E. Davis, seorang konsultan kimia Inggris. Hal ini
berkonsentrasi pada desain item tanaman untuk operasi tertentu. Gagasan dari sebuah pabrik
pengolahan meliputi sejumlah operasi, seperti pencampuran, penguapan, dan filtrasi, dan
operasi ini menjadi dasarnya sama, apa pun produk, menyebabkan konsep unit operasi. Ini
pertama kali diucapkan oleh insinyur kimia Amerika pada tahun 1915 dan membentuk basis
bagi sebuah klasifikasi teknik kimia yang mendominasi subjek untuk 40 tahun mendatang.
Jumlah unit operasi-blok bangunan dari sebuah pabrik kimia-tidak besar. Kompleksitas
muncul

dari

berbagai

kondisi

di

mana

unit

operasi

dilakukan.

Dengan cara yang sama bahwa tanaman kompleks dapat dibagi menjadi unit operasi dasar,
jadi reaksi kimia yang terlibat dalam proses industri dapat diklasifikasikan ke dalam
kelompok tertentu, atau Unit proses (misalnya, polimerisasi, esterifications, dan nitrations),
memiliki karakteristik umum. Klasifikasi ini ke unit proses rasionalisasi dibawa untuk
mempelajari

proses

rekayasa.

Pendekatan Unit menderita kerugian melekat dalam klasifikasi seperti: pandangan dibatasi
berdasarkan praktek yang ada. Sejak Perang Dunia II , pemeriksaan lebih dekat dari
fenomena dasar yang terlibat dalam berbagai unit operasi telah menunjukkan ini tergantung
pada hukum dasar perpindahan massa, perpindahan panas , dan aliran fluida . Ini telah
memberikan kesatuan dengan unit operasi beragam dan telah menyebabkan perkembangan
ilmu teknik kimia dalam dirinya sendiri, sebagai akibatnya, banyak aplikasi telah ditemukan
di

bidang

luar

tradisional

industri

kimia

Studi fenomena mendasar yang di atasnya teknik kimia didasarkan telah mengharuskan
mereka dalam bentuk deskripsi matematis dan telah menyebabkan teknik matematika yang
lebih canggih. Munculnya digital komputer telah memungkinkan perhitungan desain
melelahkan harus dilakukan dengan cepat, membuka jalan untuk optimasi akurat proses
industri. Variasi karena parameter yang berbeda, seperti sumber energi yang digunakan, tata
letak tanaman, dan faktor lingkungan, dapat diprediksi secara akurat dan cepat sehingga
kombinasi

terbaik

dapat

dipilih.

Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang


ekonomis.

Untuk

mencapai

tujuan

ini,

seorang

insinyur

teknik

kimia

dapat

menyederhanakan atau memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang
ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia
juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi.
Beberapa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur
operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan
tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor
bertekanan tinggi.
Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya
merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan
berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit
operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan.
Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif.
Pada masa sekarang ini, teknik kimia terlibat dalam proses pengembangan dan proses
produksi produk yang sangat beragam. Produk-produk ini meliputi material berunjuk kerja
tinggi untuk keperluan antariksa, otomotif, biomedis, elektronik, lingkungan, dan militer.
Contoh produk yang dihasilkan adalah serat yang sangat kuat, bahan tekstil, pelekat,
material komposit untuk kendaraan, material yang aman digunakan untuk implan, dan obatobatan.

Ruang lingkup teknik kimia sangatlah luas, melingkupi bidang bioteknologi, nanoteknologi,
hingga mineral. Bidang-bidang yang erat berhubungan dengan teknik kimia antara lain
teknik bioproses (atau teknik biokimia), teknik biomedis, teknik biomolekular, kimia dan
bioteknologi.
Berikut saya paparkan trend 6 pekerjaan terfavorit sebagai seorang sarjana Teknik Kimia di
Indonesia saat ini:
1. Oil & Gas (Owner & Services)
Oil & Gas masih merupakan salah satu pekerjaan terfavorit bagi lulusan Teknik Kimia,
walaupun sebenarnya bidang ini merupakan ladang asli lulusan Teknik Perminyakan. Oil &
Gas menjadi favorit mayoritas sarjana Teknik Kimia karena dinilai memberikan benefityang
tinggi baik dari segi salary, maupun dari segi training quality. Career developmentyang
cukup baik juga menjadi alasan orang memilih pekerjaan di Oil & Gas. Alasan
kekompleksan proses industri dan keunggulan teknologi di Oil & Gas juga menjadi
tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Perusahaan favorit bagi sarjana Teknik
Kimia adalah Exxon Mobil, BP, ConocoPhillips, Total, Chevron, Vico, Shell, Pertamina,
Medco, Schlumberger, Halliburton, Baker Hughes, dan masih banyak lagi.
2. FMCG (Fast Moving Consumer Goods)
FMCG menjadi salah satu pekerjaan favorit sarjana Teknik Kimia, karena dinilai dapat
memberikan business sense yang tinggi saat menekuni di beberapa posisi pekerjaan
FMCG. Benefit dari segi salary yang relatif tinggi juga menjadi alasan masuk ke FMCG,
ditambah dengan career path yang baik pula. Skill baru seperti supply chain management,
sales & marketing juga menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana Teknik Kimia. Teknologi
baru yang ditemukan di production division menjadi tantangan tersendiri lainnya.
Perusahaan FMCG yang menjadi favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nestle, Unilever,
P&G, Johnson & Johnson, LOreal, dan masih banyak juga perusahaan FMCG lokal yang
berfokus ke produk makanan & minuman.
3. EPCC (Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning)

EPCC dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia karena bidang pekerjaan ini sangat
erat kaitannya dengan bidang studi sarjana Teknik Kimia yaitu perancangan pabrik kimia,
atau chemical plant design. Perusahaan EPCC dinilai akan memberikan kesempatan yang
besar bagi sarjana Teknik Kimia untuk mengasah ilmu keprofesian Teknik Kimia secara
mendalam sehingga ilmu engineeringnya akan semakin menujuexpert. Basic EPCC ada di
pendidikan sarjana Teknik Kimia kira-kira hampir 80-90% kurikulum, jadi bidang
pendidikan S1 Teknik Kimia memang sangat related langsung dengan dunia kerja EPCC
atau EPC. Di bidang ini, sarjana Teknik Kimia akan diminta mengurusi PFD, P&ID, analisis
NME, sizing peralatan proses pabrik, merancang proses kimia, trouble shooting, dan banyak
lagi. Perusahaan favorit pilihan sarjana Teknik Kimia untuk bidang EPCC adalah KBR,
Saipem, Technip, Rekayasa Industri, IKPT, Tripatra, Pasadena Engineering, dan masih
banyak lagi.
4. Petrokimia
Petrokimia dinilai cukup menarik bagi sarjana Teknik Kimia sebab dunia Petrokimia juga
dinilai erat kaitannya dengan studi pendidikan kurikulum sarjana Teknik Kimia. Proses di
bidang petrokimia banyak melibatkan proses pencampuran, proses pemisahan, dan proses
konversi kimia yang erat kaitannya dengan pendidikan sarjana Teknik Kimia. Bidang
petrokimia juga dinilai sangat Teknik Kimia sekali, karena ilmu Teknik Kimia sangat
terpakai di bidang pekerjaan ini, seperti analisis kolom distilasi, analisis reaktor sintesis,
analisis kolom absorber, trouble shooting, pengolahan limbah, dan banyak lagi. Bidang
industri pupuk urea dan amonia menjadi favorit pertama bagi sarjana Teknik Kimia.
Perusahaan favorit tersebut antara lain adalah Pupuk Sriwidjaja, Petrogres, Pupuk Kaltim,
dan KPA.
5. Chemical Industry
Chemical Industry juga dinilai berhubungan langsung dengan pendidikan sarjana Teknik
Kimia. Hal tersebut menjadikan bidang ini juga menjadi favorit. Apalagi berhubungan
dengan chemical. Perusahaan favorit sarjana Teknik Kimia adalah Nalco, Cognis, Lautan
Luas, dan masih banyak lagi.

6. Consultant
Konsultan dinilai dapat mengasah sarjana Teknik Kimia di bidang business sense dan
segi management skill. Bidang ini akan sangat mengasah di bidang analtycal thinking,
outside the box, dan problem solving. Gaji yang tinggi juga merupakan benefit yang sangat
mendukung pekerjaan ini diminati walaupun bidang ini hanya membutuhkan sedikit SDM.
Jadi tentunya proses seleksinya juga akan relatif sulit dan peluangnya kecil. Bidang
konsultan yang menjadi favorit adalah McKinsey & Company, BCG, Accenture, dan
lainnya.
Enam bidang pekerjaan ini masih menjadi top favorite bagi sarjana Teknik Kimia. Kefavorite-an

bidang

pekerjaan

development, tantangan

tertentu

bisa

pekerjaannya, training

muncul

dari benefit

salary,

system, relationship dengan

career

pendidikan

sarjana Teknik Kimia, business development, management development, dan masih banyak
lagi tentunya yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Bidang pekerjaan yang masih dapat
dijelajahi oleh sarjana Teknik Kimia adalah bidang oleochemical, industrirenewable
energy (bioetanol, biodiesel, gasifikasi biomassa), industri katalis, agrobisnis, dan berbagai
industri speciality chemical , dan masih banyak lagi. Selain itu pekerjaan seperti dosen /
pengajar dan peneliti merupakan bidang pekerjaan yang harus dikembangkan lebih besar
agar ke depannya ilmu Teknik Kimia terus lestari dan berkembang pesat seiring dengan
perkembangan ilmu dan teknologi zaman. Bidang entrepreneur di berbagai bidang usaha
juga merupakan bidang yang sedang dijajaki oleh kaum-kaum muda sekarang-sekarang ini.
9 Alasan Kenapa Kamu Harus Memilih Jurusan Teknik Kimia
Menjadi seorang lulusan Teknik Kimia bukanlah soal perkara mudah. Perlu tekad, api semangat
hingga keringat darah yang bercucuran dari dalam tubuh untuk menyelesaikan jurusan ini.
Terlebih jika anda memilih jurusan teknik kimia pada jenjang yang lebih tinggi seperti D3, D4,
S1, S2, ataupun S3 dimana tenaga dan pikiran akan terkuras lebih banyak dari biasanya.

Teknik kimia sendiri merupakan jurusan yang mendalami mengenai ilmu proses pengolahan
barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Terdengar gampang bukan? faktanya jauh

dari kata demikian. Materi yang dienyam oleh teknik kimia tidak hanya meliputi proses
pengolahan saja, melainkan seorang teknik kimia harus mempelajari bagaimana proses tersebut
berjalan, kondisi operasi apa yang sesuai dengan proses tersebut, serta bagaimana dengan bahan
dan bahan pendukung yang cocok untuk digunakan. Hal ini tentu akan berbeda jika anda masuk
ke jurusan teknik kimia dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu jenjang perkuliahan
dimana segala materi yang di pahami menjadi tidak hanya sekedar Proses pengolahan saja
melainkan juga bagaimana alat tersebut dirancang, bagaimana dengan perhitungan aliran massa
dan energi, bagaimana efisiensi dari proses tersebut, dll. Bahkan seorang sarjana teknik kimia
untuk mendapatkan gelar S-1nya harus merancang sebuah pabrik kimia lengkap dengan
perhitungan aliran massa, energi, biaya, keuntungan, dan alat proses yang digunakan sebagai
Skripsi

mereka.

Check this out :


1. Kamu bisa bekerja di perusahaan impian kamu karena Prospek Kerja yang luas

Prospek lapangan pekerjaan teknik kimia itu luas sangat bro. Prospek kerja lulusan teknik kimia
bisa meliputi industri kimia, industri obat, industri pangan, industri perancangan alat, industri
agrobisnis, laboratorium, tenaga pengajar, unit pengolahan limbah, bahkan dunia per-bankan bisa
dimasuki oleh seorang lulusan teknik kimia.

2. Karena basicnya kimia sudah tentu kamu mengetahui banyak unsur kimia di Bumi

Kristal Bismut
Pernah dengar tabel unsur periodik dimana segala lambang, nama, dan nilai atom pada semua
unsur kimia di bumi tercantum dari tabel tersebut. Dengan kamu menjadi seorang teknik kimia,
kamu bisa mengetahui sebagian besar nama-nama unsur tersebut, lengkap dengan maksud dan
fungsinya. Sehingga kamu bakal bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan jika ada seseorang yang
bertanya.

3. Berhitung akan menjadi kebiasaanmu

Ilustrasi Rumus Matematika


Menghitung dalam teknik kimia sudah biasa dilakukan. Seorang teknik kimia haruslah pandai
berhitung, karena pada dasarnya materi teknik kimia khususnya sarjana adalah menghitung
seperti menghitung neraca massa, neraca energi, efisiensi suatu alat, dan nilai-nilai lain yang
memiliki satuan berbeda. Tentunya hal ini akan membuat dirimu menjadi ahli hitung

4. Kamu akan bisa merancang sebuah pabrik lengkap dengan pilihan alat,
perhitungannya, bahkan hingga simulasi prosesnya

Teknik kimia tidak hanya tentang perhitungan atau mengenal proses kimia saja, namun kamu
akan diajari beberapa program yang biasa digunakan oleh perusahaan seperti Hysys (Perancang
Proses lengkap dengan kondisi operasinya meliputi suhu, densitas, viskositas, dll), Ansys (bisa
membuat simulasi proses lho), ms. excel (tidak zamannya membuat data tabel pakai program ms.
Excel, seorang mahasiswa teknik kimia akan terbiasa melakukan optimasi dengan ms. excel),
Matlab (permodelan matematika), bahkan anda bisa mendalami ilmu design web dan grafis bila
kamu lebih berusaha tentunya.

5. Kamu akan sadar bahwa ilmu teknik kimia berada disekitarmu

Plastik produk Industri Petrokimia


Karena yang dipelajari adalah proses bagaimana memproses barang mentah menjadi barang
setengah jadi atau jadi. Kamu jadi sadar bahwa produk-produk teknik kimia ada disekitarmu
seperti BBM, minyak, produk mandi, serta produk plastik merupakan secelumit contoh produk
yang membutuhkan lulusan teknik kimia dalam membuatnya.

6. Kamu bisa menolong banyak Orang bahkan Dunia sekalipun

Pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai energi alternative


Polemik-polemik isu permasalahan Dunia tentang cadangan energi yang semakin lesu, bahanbahan yang merusak alam, serta pemanfaatan limbah tak terpakai menjadi produk yang bernilai
tinggi dapat kamu terapkan dengan pengaplikasian ilmu teknik kimia yang kamu dapat saat di
perkuliahan seperti pembuatan plastik biodegradable, bahan bakar alternatif, bahkan kamu bisa
membuat produk sabun atau sampo sendiri dirumah dan mengajari mereka.
7. Kamu bisa berwirausaha dengan menjual produk kimia buatan kamu sendiri

Beragam produk kecantikan yang bisa dibuat sendiri


Kamu bisa membuka lowongan usaha pembuatan sabun mandi, pembersih lantai, minyak atsiri
yang kamu ambil dari bahan alam aromatik, produk parfum, pelicin pakaian, hingga minyak
kelapa. Semua itu merupakan beberapa contoh produk kimia yang bisa kamu buat dirumah.

Bahan yang dibutuhkan juga mudah untuk didapatkan dengan begini kamu bisa menciptakan
peluang usahamu.
8. Kamu akan banyak tahu tentang alat-alat proses dan instrumen bahkan cara untuk
mengoperasikannya yang biasa digunakan dalam analisis bahan/produk

Alat Sokhlet untuk Ekstraksi skala laboratorium


Dalam jurusan teknik kimia kamu akan berhubungan dengan alat-alat proses skala laboratorium
ataupun industri seperti Senrifugasi, separator, alat ekstraksi, dll dan tentang instrumentasi yang
biasa digunakan untuk menganalisis suatu produk seperti densitometer (densitas), viscometer
(Viskositas), AAS (kandungan Logam), BET analyzer (luas permukaan), alat FT-IR (gugus
fungsi), alat XRD, GCMS (Gas Chromatogram and Mass Spectrofotometry), HPLC, dll.
9. Kamu bisa menjadi orang yang membawa perubahan besar di Dunia

Dengan usaha yang lebih keras kamu bisa membawa dirimu ketahap yang lebih tinggi dengan
bekal ilmu teknik kimia yang kamu dapatkan kamu bisa menjadi seseorang yang bisa melakukan
perubahan dalam mengatasi isu dunia menjadi lebih baik.
ke-9 alasan ini bisa menjadi pecut semangat dalam dirimu dan ingat bahwa ke 9 ini bisa kamu
dapatkan jika kamu serius, rela berkorban dan berusaha lebih giat.
Gimana lingkungan kerjanya?
Para lulusan teknik kimia biasanya bekerja di kantor atau di laboratorium. Namun, mereka akan
banyak menghabiskan waktu di pabrik-pabrik industri, kilang minyak, dan tempat lainnya
dimana mereka mengawasi atau memimpin suatu proyek atau bahkan menyelesaikan masalah
yang terjadi di lapangan. Bagaimana? Cocokkah dengan kepribadianmu?
Prospek kerjanya ke depan?
Prospek kerja lulusan teknik kimia cukup cerah kedepannya karena lulusannya pun masih
terbatas, tetapi banyak dibutuhkan di lapangan kerja. Tak heran para lulusan teknik kimia masuk
dalam salah satu jurusan dengan lulusan bergaji paling tinggi. Menurut NACE (National
Association of Colleges and Employes) per tahunnya dibayar Rp635 juta.
JURUSAN TEKNIK KIMIA UNRI

Pendidikan Teknik Kimia di Universitas Riau di mulai sejak tahun 1983, dengan dibukanya
program studi diploma tiga (D3) Teknik Kimia pada Fakultas Teknik Non Gelar Teknologi
(FNGT). Sedangkan Program Sarjana Teknik Kimia (S1), mulai diselenggarakan pada tahun
1994, dengan SK Rektor UNRI No.429/PT22.H/Q/1994. Sejak tahun 2000, baik pendidikan
program diploma/ahli madya (D3) maupun pendidikan sarjana (S1) Teknik Kimia telah resmii
memiliki SK Menteri Pendidikan Nasional No, 379/Dikti/Kep/2000, yang diselenggarakan di
Fakultas Teknik Universitas Riau pada Maret 2008 kedua program studi tersebut tergnatung di
bawah struktur Jurusan Teknik Kimia FT UNRI.
Jurusan Teknik Kimia FT UNRI menempati gedung utama Fakultas Teknik bagian Barat
(Gedung C sayap barat), dimana di lantai 2 sebagai secretariat Jurusan dan lantai 3 sebagai ruang
perkuliahan. Sedangkan aktivitas akademik lainnya dilaksanakan di masing-masing laboratorium
dan ruang lain milik Jurusan baik yang lokasinya masih digedung C maupun yang terpisah dari
gedung C.
Jurusan Teknik Kimia memiliki 12 laboratorium yang terdiri atas 8 laboratorium keahlian, 3 lab
instruksional dan 1 lab uji dan analisa. Laboratorium-laboratorium tersebut terpisah dari gedung
perkuliahan dan secretariat jurusan namun masih dalam satu komplek yang sama.Laboratorium
keahlian yang dimiliki yaitu Lab. Proses Pemisahan dan Pemurnian, Lab.Teknik Reaksi Kimia
dan Katalisis, Lab. Pencegahan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan,Lab.Konversi
Elektrokimia, Lab. Teknologi Produk, Lab. Teknologi Bioproses, Lab. Kimia Bahan Alam dan
Lab Perancangan dan Pengendalian Proses. Sedangkan laboratorium lainnya adalah laboratorium
Teknologi Kimia (labtek), Lab. Dasar Teknik Kimia, Lab Dasar-Dasar Proses, dan Lab.Uji dan
analisa bahan.
Jumlah dosen tetap di Jurusan Teknik Kimia sebanyak 47 orang, 4 orang di antaranya bergelar
doctor (1 dari4 doktor tersebut telah mencapai jabatan fungsional professor), 41 orang bergelar
Master ( 6 diantaranya sedang mengambil S3), dan 2 orang masih S1. Sebagian dosen tersebut
relative masih berusia muda, sehingga dengan demikian masih memiliki idealisme dan semangat
yang tinggi untuk terus berkembang.
VISI

Visi program studi Teknik Kimia adalah:sebagai Lembaga Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu
Teknik Kimia, yang responsive dan Unggul di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2025.
MISI
Menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Bidang
Ilmu Teknik Kimia berbasis sumber daya alam local dengan penekanan pada Teknologi
Oleokimia dan Petrokimia yang selaras dengan kelestarian lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai