SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Oleh :
DEDEK SUBANDAR
NPM. 1150090001
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Oleh :
DEDEK SUBANDAR
NPM. 1150090001
SURAT PERNYATAAN
: Dedek Subandar
NPM
: 1150090001
Program Studi
: Agribisnis
Fakultas
: Pertanian
Menyatakan bahwa :
1.
2.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bengkulu, ..........................
Yang membuat pernyataan,
Dedek Subandar
NPM : 1150090001
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Bengkulu
Oleh :
DEDEK SUBANDAR
NPM. 1150090001
Telah Di Uji Dan Di Pertahankan Di Depan TIM Penguji Pada Hari Kamis
Tanggal 29 Oktober 2015
Dosen Pembimbing Utama
Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Bengkulu
CURRICULUM VITAE
Nama
: Dedek Subandar
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Tempat/Tgl Lahir
Status
: Mahasiswa
Alamat Rumah
Telp/HP
Alamat E-mail
: sunandard28@gmail.com
Nama Ayah
: Sudirman
Nama Ibu
: Lismaenah
: Wiraswasta
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Ibu Ir. Rita Feni, M.Si selaku Ketua Jurusan Agribisnis Universitas
Muhammadiyah Bengkulu.
Bapak Ir. Edy Marwan, M.M selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
Segala hormat dan terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepadai
ayahanda Sudirman Uho atas kesabarannya dalam mendidik penulis dan ibunda
Lismaenah atas motivasi, kasih sayang, dan dukungan baik secara materi maupun
doa yang diberikan kepada penulis selama menjalani kuliah, tak lupa kepada
abangda Anwar Musadad, ayunda Desi Nurmala Sari dan para adinda penulis,
Lisma Anjeli dan Rima Purnama yang selalu menjadi inspirasi penulis selama ini
dan atas semangat yang telah diberikan.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman penulis di Prodi
Agribisnis angkatan 2011. Dan juga penulis tak lupa mengucapkan terima kasih
kepada sahabat-sahabat se-Pondokan Doa yang telah membantu penulis dalam
membuat skripsi ini.
Dan secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada istri tercinta
Dian Mardiana yang telah memberikan keceriaan, motivasi, dan inspirasi kepada
penulis dalam membuat skripsi ini.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua.
Bengkulu ............................. 2015
Penulis
Dedek Subandar
Persembahan
Alhamdulillah hirobbil alamin, dengan segala kerendahan dan
keiklasan hati serta mengharap rahmat dan ridho allah SWT,
kupersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orang tuaku Ayahanda Sudirman Uho dan Ibunda
Limaenah yang melahirkan dan membesarkanku dengan penuh
kasih sayang. memberikan didikan, semangat dan motivasi kepadaku
agar tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup. Senantiasa
selalu mendoakanku dan mendukung demi keberhasilanku
Kakanda Anwar Musadad, Ayunda Desi Nurmala Sari, Adinda
Lisma Anjeli dan Rima Purnama yang selalu menjadi inspirasiku
dan memberi semangat demi tergapainya cita-citaku
Istriku tercinta yang selalu sabar menunggu keberhasilanku . . .
Omelannya, ngambeknya, dan canda tawanya adalah inspirasi dan
semangat dalam hidupku
Teman seperjuangan Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Sahabat se-pondokan doa
dan sahabat karib Budi Irwanto. Terimakasih atas kebersamaan
dan dukungan kalian
Almamater hijauku Universitas Muhammadiyah Bengkulu thanks
For all . . .
DAFTAR ISI
Uraian
Halaman
iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
vi
KATA PEGANTAR ................................................................................................
viii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................
I.
PENDAHULUAN .............................................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian ..........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian .....................................................................3
1.3. Maksud san Tujuan Penelitian ...................................................................4
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian .........................................................................4
DAFTAR TABEL
Uraian
Halaman
Tabel 01. Daftar harga minyak sawit CPO dan minyak inti PKO serta
harga pembelian TBS periode maret hingga april 2015
...................................................................................................
10
16
17
Tabel 04. Statistik Geografi dan Iklim Kecamatan Air Rami Kabupaten
Mukomuko
......................................................................
24
25
26
27
29
30
32
33
33
36
........................................
.................
37
Tabel 15. Nilai Indeks Proporsi (K) Petani Periode 20 Mei 20 Juni
2015
..................................................................................
39
Tabel 16. Hasil Uji Beda Rata-rata indeks proporsi (K) harga TBS
Kelapa Sawit
....................................................................
40
DAFTAR GAMBAR
Uraian
Gambar 01.
Gambar 02.
Halaman
Skema Kerangka Pemikiran Uji komparatif Harga Tandan
Buah Segar Kelapa Sawir Ditingkat Petani Dengan Harga
Tandan Buah Segar Berdasarkan Rumus Harga Pembelian
..............................................................................................
13
24
...................
DAFTAR LAMPIRAN
Uraian
Halaman
..........
51
53
55
57
59
..................................
60
61
......................
62
63
Lampiran 10. Harga CPO, PKO, Dan Indeks Proporsi K Yang Terjadi
Pada Saat Penelitian ..........................................................
64
65
66
I. PENDAHULUAN
perkebunan besar sebagai inti dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan
(Anonymous, dalam Mulyana, 2008).
Luas perkebunan rakyat di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Namun peningkatan luasnya
belum melebihi luas dari pengusahaan perkebunan besar negara maupun luas dari
pengusahaan perkebunan besar swasta. Persentasenya sudah mencapai hampir
37% menunjukkan berpengaruhnya keberadaan perkebunan rakyat di Kabupeten
Mukomuko dan pada setiap kecamatannya.
Namun demikian, luas areal dan produksi yang meningkat belum diikuti
oleh kekuatan posisi petani perkebunan rakyat dalam mempengaruhi harga tandan
buah segar (TBS). Seperti dikemukakan Drajat (2009), salah satu masalah yang
belum dapat diatasi secara tuntas adalah penetapan harga tandan buah segar (TBS)
karena persoalannya yang kompleks dan melibatkan banyak pihak, belum lagi
produksi pertanian yang bersifat musiman.
Untuk memberikan perlindungan dalam perolehan harga yang wajar dari
tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi petani serta menghindari adanya
persaingan tidak sehat diantara pabrik kelapa sawit (PKS). Departemen teknis
terkait dan pemerintah di beberapa daerah secara langsung telah melakukan
intervensi. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya adalah
Permentan Nomor 14/Permentan/OT.140/2/2013 tentang pedoman penetapan
harga TBS kelapa sawit produksi petani. Ruang lingkup peraturan ini meliputi
penetapan harga pembelian TBS, pembinaan dan sanksi. Peraturan ini
dimaksudkan sebagai dasar hukum bagi pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa sawit produksi petani (Suherdi di
antarabengkulu.com 2014).
Salah satu permasalahannya adalah penentuan nilai K (proporsi yang
diterima petani) oleh pemerintah yang menunjukkan kecenderungan bahwa harga
TBS yang berlaku masih lebih rendah dari harga yang seharusnya diterima petani.
Fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa telah terjadi hal-hal yang tidak sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaannya, terdapat ketidakserasian
hubungan antara petani dan perusahaan inti (PKS/agen pembeli). Masalah ini
diduga masih menempatkan posisi petani lebih lemah dan sangat dipengaruhi oleh
perilaku perusahaan, meskipun telah merujuk pada rumus harga pembelian
(Wahyu Hidayat di antarabengkulu.com 2014).
Untuk mengetahui penyebab terjadinya permasalahan-permasalahan di atas,
penulis merasa perlu diadakan penelitian. Oleh sebab itu, penelitian ini akan
mencoba untuk menganalisis harga pembelian tandan buah segar (TBS) kelapa
sawit perkebunan rakyat.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Berapakah harga TBS kelapa sawit yang diterima oleh petani dan harga
TBS berdasarkan rumus harga pembelian ?
2. Apakah ada perbedaan antara harga TBS kelapa sawit yang diterima oleh
petani dengan harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian ?
3. Berapakah indeks proporsi K yang diterima oleh petani dan indeks
proporsi K berdasarkan rumus harga pembelian ?
4. Apakah ada perbedaan antara indeks proporsi K yang diterima oleh petani
dengan indeks proporsi K berdasarkan rumus harga pembelian ?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menghitung harga TBS kelepa sawit yang diterima oleh petani dan
harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian
2. Untuk menganalisis perbedaan antara harga TBS kelapa sawit yang diterima
oleh petani dengan harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian
3. Untuk menghitung indeks proporsi K yang diterima oleh petani dan indeks
proporsi K berdasarkan rumus harga pembelian
4. Untuk menganalisis perbedaan antara indeks proporsi K yang diterima
oleh petani dengan indeks proporsi K berdasarkan rumus harga pembelian
1.4. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk data penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah
Bengkulu
2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian ini
3. Sebagai bahan referensi dan studi untuk pengembangan ilmu bagi pihakpihak yang membutuhkan
dari
pengaturan
harga
TBS
melalui
Permentan
Nomor
Hcpo :
Rcpo :
His
x 100%
(Hms X Rms) + (His X Ris)
Dengan Uraian :
Htbs
Hms
His
Rms
Ris
Besarnya indeks K ditetapkan paling kurang 1 (satu) kali setiap bulan oleh
Gubernur dalam pelaksanaannya dilakukan oleh kepala Dinas atas nama Gubernur
berdasarkan usulan Tim penetapan harga pembelian TBS.
2.1.3. Harga CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil)
Harga minyak kelapa sawit kasar CPO dan minyak inti sawit PKO
merupakan nilai jual tertimbang penjualan pasar lokal maupun pasar ekspor.
Harga minyak sawit CPO dan minyak inti PKO merupakan faktor utama yang
mempengaruhi langung terhadap penetapan harga TBS kelapa sawit produksi
petani. Harga minyak sawit CPO dan minyak inti PKO menunjukan pengaruh
nyata terhadap tingi rendahnya harga pembelian TBS, karena pada saat harga
minyak sawit CPO dan minyak inti PKO tinggi akan mendongkrak harga
pembelian TBS dan sebaliknya (Suryowati dalam kompas.com 2015).
Pergerakan harga minyak sawit CPO dan minyak inti PKO pada periode
bulan maret hingga april 2015 menunjukan pergerakan bertambah dan
berkurangnya persentase penetapan harga pembelian TBS. Dalam periode maret
hingga april 2015 terjadi 6 kali perubahan harga jual minyak sawit CPO dan
minyak inti PKO serta harga pembelian TBS. Berikut adalah daftar catatan harga
10
minyak sawit CPO dan minyak inti PKO serta harga pembelian TBS periode
maret hingga april 2015 dapat dilihat pada (Tabel 01).
Tabel 01. Daftar harga minyak sawit CPO dan minyak inti PKO serta harga
pembelian TBS periode maret hingga april 2015.
Tanggal
Harga PKO
(Rp/kg)
Harga CPO
(Rp/liter)
30/04/2015
5.721.09
8.437.00
25/04/2015
5.670.54
8.157.42
13/04/2015
4.890.08
8.054.79
27/03/2015
4.743.75
7.955.70
18/03/2015
4.792.09
7.987.55
06/03/2015
5.097.87
8.150.34
Sumber : Data Sekunder Setelah Diolah
Harga TBS
(Rp/kg)
Persentase
1.600.00
1.564.25
1.460.00
1.350.75
1.403.98
1.417.00
+1,87%
+1,27%
+1,25%
-0,40%
-0,80%
+0,57%
Dari data dalam tabel 01 diatas terlihat jelas bahwa harga TBS dapat
berubah dengan ditandai persentase berkurang dan bertambahnya faktor penentu
yaitu harga CPO dan PKO (Kurniawan, 2015).
2.1.4. Rendemen (Kandungan Minyak)
Standar rendemen minyak kasar kelapa sawit CPO merupakan hal yang
sangat penting ditentukan dalam melakukan perhitungan harga pembelian TBS
produksi petani. Rendemen merupakan perolehan dari minyak sawit mentah/CPO
ataupun inti sawit/Palm Kernel dari proses pengolahan tandan buah segar TBS
kelapa sawit di pabrik yang dibagi dengan jumlah TBS yang diolah dinyatakan
dalam satuan persen (Siregar, 2010).
11
Dimana :
Keterangan
D
Jumlah Sampel
X bar :
Rata-rata
SD
12
13
PMKS
Petani Kelapa
Sawit
Harga TBS
Ditingkat Petani
Indeks Proporsi
K Ditingkat
Petani
Sesuai (Tidak
Ada
Perbedaan
Yang Nyata)
Harga TBS
Berdasarkan
Rumus Harga
Pembelian
Uji
Komparatif
Indeks
Proporsi K
Berdasarkan
Rumus Harga
Pembelian
Uji
Komparatif
Tidak Sesuai
(Ada
Perbedaan
Yang Nyata)
Penyebab
Adanya
Perbedaan
Gambar 01. Skema kerangka pemikiran uji komparatif harga tandan buah segar
kelapa sawir ditingkat petani dengan harga tandan buah segar
berdasarkan rumus harga pembelian.
14
2.3. Hipotesis
1. Harga TBS yang diterima oleh petani lebih rendah dibandingkan dengan
harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian
2. Ada perbedaan yang nyata antara harga TBS yang diterim olah petani
dengan harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian
3. Indeks proporsi K yang diterima oleh petani lebih rendah dibandingkan
dengan indeks proporsi K berdasarkan rumus harga pembelian
4. Ada perbedaan yang nyata antara indeks proporsi K yang di terima oleh
petani dengan indeks proporsi K berdasarkan rumus harga pembelian
15
15
16
Tabel 02.
3.946
85.242
29,60
3 Malin Deman
7.504
225.000
29,60
4 Pondok Suguh
5.633
168.912
29,60
5 Sungai Rumbai
13.096
392.688
29,60
6 Teramang Jaya
7.317
219.408
29,60
7 Teras Terunjam
3.700
110.952
29,60
8 Penarik
7.596
227.760
29,60
9 Selaga Raya
8.682
260.328
29,60
10 KotaMukomuko
5.808
174.144
29,60
11 Air Dikit
2.325
69.720
29,60
12 XIV Koto
1.974
59.184
29,60
13 Lubuk Pinang
2.377
71.280
29,60
14 V Koto
4.330
129.828
29,60
15 Air Majunto
3.255
97.608
29,60
17
Secara rinci jumlah populasi dan sampel petani kelapa sawit yang akan di
teliti dapat dilihat pada (Tabel 03).
Tabel 03.
18
4. Harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian adalah harga TBS produksi
petani yang sebenarnya dan dinyatakan dalam satuan Rp/kg
5. Rendemen TBS adalah perolehan kandungan minyak TBS produksi petani
yang dinyatakan dalam satuan (%)
6. Indeks proporsi K adalah bagian yang harus diterima oleh petani kelapa
sawit yang dinyatakan dalam satuan (%)
7. Harga CPO adalah harga CPO tertimbang penjualan ekspor dan lokal di
tingkat pabrik yang dinyatakan dalam satuan Rp/kg
8. Harga minyak inti PKO adalah harga minyak inti palm kernel tertimbang
penjualan ekspor dan lokal di tingkat pabrik yang dinyatakan dalam satuan
Rp/kg
9. Harga TBS yang diteliti di tingkat petani adalah harga TBS terbaru dalam
satu kali penjualan saja pada setiap responden, dan disesuaikan dengan
harga TBS pabrik pada waktu yang bersamaan sesuai dengan tanggal
pengambilan sampel di petani yaitu antara tanggal 22 mei 22 juni 2015.
3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Informasi
3.5.1. Data Primer
Data primer akan diperoleh melalui wawancara (interview) terhadap
reponden menyangkut data petani kelapa sawit dengan berpedoman pada
kuisioner yang terstruktur, yang mana sample atau responden memnerikan
jawaban berdasarkan pertanyaan yang tersedia dalam kuisioner. Selain itu juga
peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Data-data
primer yang diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :
19
1. Karakteristik petani kelapa sawit yang mencakup nama, umur dan tingkat
pendidikan petani
2. Data harga TBS di tingkat petani
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari BPS, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan,
Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta instansi lain yang terkait baik pada
tingkat propinsi maupun daerah kabupaten, serta bahan-bahan yang telah
diterbitkan berupa hasil penelitian terdahulu.
Data-data skunder yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain :
1. Data harga TBS Kabupaten Mukomuko
2. Data rendemen TBS, CPO, dan PKO Kabupaten Mukomuko
3. Data indeks proporsi K Provinsi Bengkulu
4. Data harga CPO dan PKO di tingkat pabrik
5. Data jumlah populasi petani kelapa sawit Kecamatan Air Rami
6. Data-data yang berhubungan dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku
di pasar TBS
3.6. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data-data yang di dapat dari daerah penelitian
digunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis harga TBS kelapa sawit digunakan rumus sebagai
berikut :
Htbs = K (Hcpo x Rcpo + His xRis)
Dengan Uraian :
20
Htbs
Ris
x 100%
(Hms X Rms) + (His X Ris)
Dengan Uraian :
Htbs
Hms
His
Rms
Ris
21
= Nilai t hitung
Xd
SD
= Jumlah sampel
Tidak ada perbedaan antara harga TBS yang diterim olah petani
dengan harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian
H1
Ada perbedaan antara harga TBS yang diterim olah petani dengan
harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian
22
Untuk hipotesis 4
Ho
pembelian
H1
23
23
24
Rami. Sementara desa yang memiliki luas areal terkecil adalah Desa Dusun Pulau
dengan luas 2,07km atau sekitar 3,31 persen dari luas Kecamatan Air Rami.
Air Rami
4%
Rami Mulya
8%
Bukit
Harapan
10%
Marga Mulya
19%
Makmur Jaya
7%
Tirta Kencana
6%
Bukit Mulya
7%
Mekar Jaya
20%
Arga Jaya
12%
Dusun Pulau
Talang Rio 2%
2%
Tabel 04. Statistik Geografi dan Iklim Kecamatan Air Rami Kabupaten
Mukomuko.
Uraian
Satuan
2015
Luas
km
99,20
Jumlah desa
desa
12
Ketinggian dpl
m
5-700
Curah hujan
mm
1.291,67
Temperatur
C
Kelembaban
%
Sumber : Pemerintah Kecamatan Air Rami, 2014
4.1.2. Keadaan Penduduk
4.1.2.1. Komposisi Jumah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Golongan
Umur
Berdasarkan data monografi dari ke 12 desa tahun 2014 diketahui bahwa
jumlah penduduk Kecamatan Air Rami tercatat sebanyak 10.693 jiwa (laki-laki =
6.068 jiwa, perempuan = 4.625 jiwa) atau 6,34 persen dari penduduk Kabupaten
Mukomuko dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) 109. Angka ini menunjukan
25
bahwa setiap 100 penduduk perempuan di Kecamatan Air Rami terdapat 109
penduduk laki-lakinya. Kepadatan penduduk per km adalah 108 jiwa.
Dilihat dari jumlah komposisi penduduk antara laki-laki dan perempuan
ternyata Kecamatan Air Rami memiliki perbandinan yang cukup berimbang
antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.
Komposisi penduduk menurut golongan umur sangat penting diketahui
selain selain komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, karena komposisi
menurut golongan umur dapat memberikan gambaran mengenai jumlah peduduk
yang berada pada usia produktif di suatu daerah. Komposisi penduduk menurut
golongan umur dan jenis kelamin di Kecamatan Air Rami berikut ini dapat dilihat
pada (Tabel 05).
Tabel 05. Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur Dan Jenis Kelamin Di
Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko.
Golongan
Penduduk (Jiwa)
Persentase
Umur
(%)
(Tahun)
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
0 - 14
1.526
976
2.502
23,40
15 - 54
3.197
2.495
5.692
53,23
55
1.345
1.154
2.499
23,37
Jumlah
6.068
4.625
10.693
100
Sumber : Pemerintah Kecamatan Air Rami, 2014
Tabel 05 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Air Rami pada
tahun 2014 sebesar 10.693 jiwa. Data tabel di atas juga menunjukkan jumlah usia
non produktif bayi, balita, anak-anak, dan remaja (0 14 tahun) sebesar 2.502
jiwa (23,40 %). Adapun jumlah usia manula (55 tahun) adalah sebesar 2.499
jiwa (23,37 %). Sedangkan jumlah usia produktif (15 54 tahun) adalah sebesar
5.692 jiwa (53,23 %).
26
Usia produktif adalah usia dimana orang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa dengan efektif. Dari data tersebut
juga menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja di Kecamatan Air Rami
cukup besar.
4.1.2.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan penduduk merupakan salah satu faktor yang
menentukan tinggi rendahnya taraf hidup suatu masyarakat. Di Kecamatan Air
Rami sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani, selanjutnya
disusul dengan karyawan dan buruh di perusahaan besar swasta, pedagang,
nelayan, PNS dan lainnya.
Hal ini dikarenakan masih tersedianya lahan yang dapat digarap dan daerah
mereka terbilang daerah bukan pesisir dan juga dengan alasan bahwa menjadi
petani adalah merupakan mata pencaharian masyarakat secara turun temurun.
Untuk lebih jelasnya, komposisi penduduk menurut lapangan pekerjaan dapat
dilihat pada (Tabel 06).
Tabel 06. Komposisi Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Dikecamatan Air
Rami Kabupaten Mukomuko.
Lapangan Pekerjaan
Kecamatan Air Rami
Jumlah Jiwa
Pertanian
PNS
Swasta
Nelayan
Pertukangan
TNI/POLRI
Karyawan dan buruh di
perusahaan besar swasta
Lainnya
Jumlah
Sumber : BPS Kabupaten Mukomuko, 2014
3.448
230
672
120
34
6
867
184
5.561
Persentase (%)
62,00
4,14
12,08
2,16
0,61
0,11
15,60
3,30
100
27
28
29
Tabel 08. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko.
Jenis Sarana dan Prasarana
Jumlah
Bidang Ekonomi
Pasar/Pekan
3
Kios Saprotan
6
KUD
1
UEDSP
12
Teras BRI
1
Bidang Pendidikan
TK/PAUD
12
SD
12
MDA
1
SLTP
6
SLTA
1
Bidang Kesehatan
Puskesmas
1
Puskemas Pembantu
7
Puskesmas Keliling
1
Posyandu
15
Polindes
3
Poskesdes
2
Apotek
2
Bidang Agama
Masjid
26
Mushola
29
Gereja
1
Bidang Olahraga
Lapangan Sepak Bola
9
Lapangan Voli
16
Lapangan Badminton
4
Arena Grash Track
1
Sumber : Pemerintah Kecamatan Air Rami, 2015
4.1.3. Pertanian Dalam Perekonomian Masyarakat
Di Kecamatan Air Rami, sub sektor perkebunan merupakan salah satu
program yang strategis, karena memegang peranan penting dalam perekonomian
masyarakat. Perkebunan ini terbagi atas perkebunan rakyat dan perkebunan besar.
Pada tahun 2013, di Kecamatan Air Rami, produksi perkebunan kelapa
sawit menempati perigkat teratas yaitu mencapai 5.772,2 ton TBS, sedangkan
30
untuk karet mencapai 549,2 ton getah karet, Kemudian disusul produksi padi
mencapai 248 ton dan produksi jagung mencapai 308 ton.
Pada tahun 2013 hewan ternak di Kecamatan Air Rami yang didominasi
oleh ayam buras sebanyak 15.957 ekor, sapi 1.324 ekor, dan kambing 1.026 ekor.
Potensi perikanan laut di Kecamatan Air Rami tak kalah penting karena pada
tahun 2012 tercatat hasil tangkap sebanyak 218 ton ikan segar.
4.2. Identitas Responden Penelitian
Karakteristik petani kelapa sawit responden yang akan dibahas adalah
meliputi : umur, tingkat pendidikan, mekanisme penjualan TBS, lama bertani, luas
lahan, dan jumlah produksi yang dimiliki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sebagai berikut.
4.2.1. Umur
Umur petani responden di Kecamatan Air Rami berkisar antara 26 hingga
60 tahun. Hal ini menunjukan bahwa petani responden berada pada usia produktif.
Dengan demikian diharapkan petani kelapa sawit mampu melakukan produksi
secara maksimal. Data mengenai umur responden dapat dilihat pada (Tabel 09).
Tabel 09. Jumlah Petani Responden Menurut Kelompok Umur.
No
Umur (tahun)
Petani Kelapa Sawit
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1 26 30
11
18,33
2 31 35
6
10,00
3 36 40
16
26,67
4 41 45
14
23,33
5 46 50
9
15,00
6 51 55
1
1,67
7 56 60
3
5,00
8 61 keatas
0
0
Jumlah
60
100
Sumber : Data di olah dari lampiran 01
31
32
diketahui tingkat pendidikan petani sampel yang bervariasi. Data terkait tingkat
pendidikan petani responden dapat dilihat pada (Tabel 10).
Tabel 10. Jumlah Petani Responden Menurut Tingkat Pendidikan.
No
Tingkat Pendidikan
Petani Kelapa Sawit
Jumlah (orang)
Persentase (%)
1
Tamat SD
40
66,67
2
Tamat SLTP
8
13,33
3
Tamat SLTA
8
13,33
4
Tamat Sarjana
4
6,67
5
Tidak tamat sekolah
0
0
Jumlah
60
100
Sumber : Data di olah dari lampiran 01
Tabel 10 diatas menunjukan persentase tertinggi pendidikan yang ditempuh
oleh petani responden adalah pada tingkat SD sebanyak 40 orang atau 66,67
persen dari keseluruhan petani responden. Persentase terendah adalah pada tingkat
tamat Sarjana sebanyak 4 orang atau 6,67 persen dari keseluruhan petani
responden dan 0 persen untuk petani responden yang tidak tamat sekolah. Dengan
demikian jika dilihat dari segi tingkat pendidikan petani responden belum cukup
memadai, karena tingkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan
usaha mereka. Namun dasar dari keberhasilan yang terjadi lebih banyak
dipengaruhi oleh pengalaman berusahatani dan pengalaman lain yang diperoleh
dari masyarakat.
4.2.3. Petani Responden Menurut Mekanisme Penjualan TBS
Pada umumnya petani kelapa sawit menjual TBS merekan kepada agen
(toke) untuk memperlancar proses penjualan produksi TBS sampai ke pabrik
pengolahan. Karena dengan posisi kebun yang dimiliki tidak cukup luas dan
produksi TBS yang sedikit sehingga tidak memungkinkan bagi petani untuk
menjual TBS nya langsung kepabrik PKS. Data karakteristik petani responden
33
menurut mekanisme penjualan TBS di Kecamatan Air Rami berikut dapat dilihat
pada (Tabel 11).
Tabel 11. Petani Responden Menurut Mekanisme Penjualan TBS.
No
Mekanisme Penjualan
Jumlah (orang)
Persentase (%)
TBS
1
Agen / toke
60
100
2
Lainnya
0
0
Jumlah
60
100
Sumber : Data di olah dari lampiran 03
Dari data Tabel 11 diatas dapat diketahui bahwa mekanisme penjualan TBS
di Kecamatan Air Rami semua petani responden menjual TBS nya ke agen.
4.2.4. Petani Responden Menurut Lama Bertani, Luas Lahan, dan Jumlah
Produksi.
Karakterisitik petani responden menurut lama bertani, luas lahan, dan
jumlah produksi yang dimiliki, berikut dapat dilihat pada (Tabel 12).
Tabel 12. Karakteristik Responden menurut lama bertani, luas lahan, dan jumlah
produksi.
No Jenis
Satuan
Skala
Rata-rata
1
Lama Bertani
Tahun
4-30
12,11
2
Luas Lahan
Ha
0,5-16
2,985
3
Produksi
Kg
300-24.000
2.682
Sumber : Data di olah dari lampiran 04
Dari Tabel 12 terlihat bahwa rentang lama bertani dari setiap petani adalah 4
30 tahun, dengan rata-rata sebesar 12,11 tahun, menunjukkan pengalaman yang
dimiliki oleh petani sudah cukup banyak dan layak untuk dimintai keterangan.
Dan untuk luas lahan memiliki rentang antara 0,5 16 Ha dengan rata-rata
sebesar 2,985 Ha. Mengenai produksi kelapa sawit petani sampel cukup bervariasi
antara 300 24.000 kg dengan rata-rata sebesar 2.682 kg/petani.
34
35
4.3.2. Harga TBS Kelapa Sawit Yang Diterima Petani Dengan Harga TBS
Berdasarkan Rumus Harga Pempelian
Penetapan harga TBS kelapa sawit produksi petani dan faktor K dilakukan
secara periodik 7 hari sekali, yang didasarkan pada harga yang diperoleh dari
Pusat Pemasaran Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara, PT. Perkebunan
Swasta, GAPKI, dan harga pasar. Dikarenakan penelitian ini dilakukan pada
tanggal 20 mei s/d 20 juni, maka tingkat harga hanya berdasarkan harga yang
diterima petani pada bulan tersebut.
Untuk menghitung besarnya harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian
digunakan rumus sebagai berikut :
Htbs = K ( Hcpo x Rcpo + His x Ris )
Dengan uraian :
Htbs
Hcpo :
Rcpo :
His
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tingkat harga yang
diterima masing-masing petani berbeda-beda. Dan dari 60 sampel petani, tidak
36
ada satupun petani yang menerima harga TBS sesuai dengan harga pembelian
TBS berdasarkan Rumus harga pembelian.
Untuk mengetahui harga pembelian TBS yang diterima oleh petani serta
kesesuaiannya dengan harga pembelian TBS berdasarkan rumus harga pembelian
dapat dilihat pada (Tabel 13).
Tabel 13. Harga Beli TBS Produksi Petani Periode 20 Mei 20 Juni 2015.
No
Keterangan
Satuan
Skala
Rata rata
1 Harga TBS
Rp.
1.431 1.507
1.444
Berdasarkan Rumus
Harga Pembelian
2 Harga TBS Yang
Rp.
1.100 1.250
1.174
Diterima Petani
Selisih Harga
Rp.
270
Persentase Perubahan
%
18,70603
Sumber : Data di olah dari lampiran 05
Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa selisih yang sangat signifikan terjadi pada
harga beli TBS yang benar-benar diterima petani dibandingkan harga beli TBS
berdasarkan Rumus Harga Pembelian. Rata-rata persentase perubahan sebesar
18,71 % dengan kisaran selisih harga terendah pada 13,44 % dan tertinggi pada
23,82 %. Harga TBS petani tertinggi yang mendekati harga pembelian TBS
adalah Rp 1.250/kg, sedangkan yang terendah adalah Rp 1.100/kg, dengan selisih
sebesar Rp. 270/kg. Dan untuk harga rata-rata dari 60 petani sampel, hanya
mencapai Rp 1.174/kg dengan persentase perubahan sebesar 18,71 persen.
Dengan demikian harga TBS yang diterima oleh petani lebih rendah dibandingkan
dengan harga TBS berdasarkan rumus harga pembelian.
Untuk mengetahui perbedaan harga pembelian TBS yang diterima oleh
petani serta kesesuaiannya dengan harga pembelian TBS berdasarkan rumus harga
pembelian dapat dilihat pada (Tabel 14).
37
38
x 100%
(Hms x Rms) + (His x Ris)
Dengan Uraian :
Htbs
Hms
39
His
Rms
Ris
40
41
45,001, dan nilai t Critical two-tail atau t-tabel sebesar 2,001. Maka terdapat
perbedaan antara indeks proporsi K berdasarkan harga TBS yang diterima oleh
setiap petani kelapa sawit dan indeks proporsi K berdasarkan Rumus Harga
Pembelian TBS, karena t-hitung > t-tabel (45,001 > 2,001). Dengan demikian
hipotesis awal (H0) ditolak, dan hipotesis alternatif (H1) diterima.
Dengan melihat perbandingan indeks proporsi K yang ditetapkan
berdasarkan Rumus Harga Pembelian dengan indeks proporsi K yang diterima
oleh petani kelapa sawit, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
sangat nyata antara indeks proporsi K yang ditetapkan berdasarkan Rumus
Harga Pembelian dengan indeks proporsi K yang diterima oleh petani. Hal ini
disebabkan oleh faktor perbedaan harga TBS berdasarkan yang diterima oleh
setiap petani kelapa sawit lebih rendah dibandingkan dengan harga TBS
berdasarkan Rumus Harga Pembelian TBS.
4.4. Pembahasan
Dari 60 responden belum ada satupun yang menyatakan harga TBS
miliknya dibayar dengan harga yang tinggi dari para agen pengumpul, sedangkan
pada kenyataan harga TBS di pabrik cukup tinggi. Banyak dari mereka yang
mengeluhkan dari kondisi yang dialaminya ini. Kabutuhan hidup yang tinggi
namun penghasilan dari kebun kelapa sawit miliknya masih minim dikarenakan
harga penjualan TBS yang murah, sehingga banyak dari mereka belum
sepenuhnya dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
Harga TBS yang rendah telah dibuktikan dari hasil penelitian yaitu hanya
berkisar antara Rp 1.100 1.250 di tingkat petani, padahal pada kenyataannya
42
harga TBS yang terjadi di tingkat pabrik cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp
1.341 1.507. perbedaan harga TBS yang sangat nyata telah terjadi antara harga
TBS yang diterima oleh petani dan harga TBS yang sebenarnya terjadi
berdasarkan rumus harga pembelian di pabrik.
Perbedaan harga TBS yang sangat nyata telah dibuktikan dengan menguji
kedua variabel harga TBS tersebut melalui uji statistik dua variabel berpasangan.
Dari hasil uji statistik kedua variabel tersebut diketahui t-hitung sebesar 50,698
lebih besar dari t-tabel sebesar 2,001, maka telah terjadi perbedaan yang sangat
nyata antara harga pembelian TBS yang diterima oleh petani dengan harga
pembelian TBS berdasarkan rumus harga pembelian.
Dari uraian pembahasan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa ada
penyebab dari ketidak sesuaian antara harga pembelian TBS yang diterima oleh
petani dengan harga pembelian TBS berdasarkan rumus harga pembelian.
4.4.1. Penyebab Harga TBS Produksi Petani Rendah Berdasarkan Rumus
Harga Pembelian
Dengan kelembagaan Permentan yang jelas, sangat penting untuk
memperkirakan beberapa penyebab terjadinya harga TBS rendah. Beberapa
penyebab yang dimaksud terjadi karena adanya masalah yang melibatkan salah
satu atau berbagai pihak yang berkepentingan terhadap harga TBS. Mekanisme
yang terjadi di lapangan juga menunjukkan kenyataan berkurangnya rasa
memiliki dari berbagai pihak yang berkepentingan.
Beberapa penyebab yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Harga TBS yang wajar bagi petani telah dipengaruhi oleh berbagai
kepentingan, seperti kepentingan untuk memenuhi kebutuhan hidup petani,
43
44
biasanya penetapan harga lebih cenderung dimonopoli oleh agen. Lokasi TBS
petani yang jauh, sarana transportasi seperti jalan yang terjal dan naik turun
harga BBM akan slalu dimanfaatkan oleh para agen/toke sebagai alasan utuk
memperkecil nilai pembelian TBS petani, sehingga toke dan agen pengumpul
mendapatkan keuntungan yang berlebih. Akibatnya mengurangi pendapatan
petani kelapa sawit, sehingga petani kelapa sawit tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
5. Kenaikan biaya operasional transportasi penjualan. Jika resiko itu terjadi, maka
toke maupun agen pengumpul bersikap bahwa persoalan tersebut harus
ditanggung oleh petani itu sendiri. Dengan demikian, keuntungan toke maupun
agen akan selalu tetap dan keuntungan yang diterima petani tidak sesuai
dengan kondisi yang diinginkan petani.
Apabila berbagai penyebab diatas mengarah pada posisi petani/kelembagaan
petani lebih lemah, maka akan mengarah pada rendahnya harga TBS produksi
petani. Keadaan ini akan lebih mungkin terjadi manakala pihak pemerintah yang
tergabung dalam tim penetapan harga pembelian TBS kelapa sawit tidak
menunjukan pembelaan dan perlindungan terhadap petani.
45
demikian
petani
dapat
terakomodir
keinginannya
untuk
mendapatkan harga TBS yang layak. Saat inilah merupakan momentum yang
sangat tepat untuk melakukan perubahan, meninggalkan praktek-praktek
kemitraan yang rentan terhadap ancaman konflik.
46
2. Hanya agen dan toke yang mengetahui harga dipasar TBS sawit
Agen pengumpul tampaknya memang paling serba tahu, karena para agen
menguasai informasi mengenai pasar TBS. Agen pengumpul pun menggenggam
bisnis komoditas itu dengan bekal informasi yang mereka punya. Mereka
menggunakannya untuk menentukan naik turun harga ditingkat petani. Aksi
spekulasi dilakukan oleh agen/toke pengumpul maupun pengusaha lain untuk
sawit. Mereka memanfaatkan isu krisis finansial dan rendahnya permintaan dunia
untuk menekan harga komoditas itu, supaya mereka bisa membelinya dengan
harga semurah-murahnya dari petani.
Dengan menguasai informasi serta memperdalam pengetahuan mengenai
perkembangan pasar TBS sawit, para petani dapat menekan para toke/agen
pengumpul dalam menentukan harga TBS yang ditawarkan oleh toke/agen. Oleh
karena itu, peran pemerintah disini sangat diperlukan dalam menyediakan
informasi mengenai perkembangan pasar TBS kelapa sawit.
47
5.1. Kesimpulan
1. Nilai harga beli TBS kelapa sawit produksi petani yang diterima oleh petani
lebih rendah dibandingkan dengan nilai harga beli TBS berdasarkan rumus
harga pembelian.
2. Ada perbedaan yang sangat nyata antara nilai harga beli TBS kelapa sawit
produksi petani yang diterima oleh petani dengan nilai harga beli TBS
berdasarkan rumus harga pembelian.
3. Indeks proporsi K berdasarkan harga beli TBS yang diterima oleh petani
lebih rendah dibandingkan dengan indeks proporsi K berdasarkan rumus
harga pembelian.
4. Ada perbedaan yang sangat nyata antara Indeks proporsi K berdasarkan
harga beli TBS yang diterima oleh petani dengan indeks proporsi K
berdasarkan rumus harga pembelian.
5.2. Saran
5.2.1. Kepada Petani
1. Para petani sebaiknya membangun hubungan kemitraan dengan perusahaan
perkebunan / agen pengumpul, agar dapat memberikan keuntungan kepada
petani maupun perusahaan perkebunan / agen pengumpul sebagai pihakpihak yang bermitra.
2. Para petani harus bisa membuat tindakan yang dapat menguntungkan.
Seharusnya petani dapat membuat suatu koperasi kelapa sawit yang mana
47
48
49
DAFTAR PUSTAKA
Sawit
Crude
Palm
Oil.
Suswono.
2013.
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
14/Permentan/OT.140/2/2013: Pedoman Penetapan Harga Pembelian
Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Pekebun. Dinas Pertanian.
Jakarta
Palm Oil Magazine.2015. Info Lengkap Pasar Internasional Kelapa Sawit dan
Pasca Panen. www.infosawit.com
Walpole, R.E. 2002. Pengantar Statistik Edisi ke-3. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
Widodo Y.B. 2007. Pengembangan Kelapa Sawit di Indonesia: menuju
kesinambungan sosial ekonomi. Pusat Penelitian Kependudukan Indoneia
49
50
L
A
M
P
I
R
A
N
Nama Responden
Sudirman Uho
Samuri
Dito Ayub, SP
Abu Rairah
Shaugani
Rudini
Deky
Jamilah, SPd
Paryanto
Sukarman
Dede Amu
Mang Rudi
Jaenal
Purwanto
Jaelani
Dedi Mulyadi
Dede Mansyur
Aim Aliman
Undang Saepuloh
Ahmad. H
Topik
Lamudin
Darus
Mufri
N Opika
Gultom
Anwar Musadad
Armady
Dwiyanto
Aseng
Yudi
Suroto
Daliman
Sudirman
Sartono
Slamet
Zabir
Shamiem
Suraji
Suratin
Sukiem
Sulami
Pak De Parjo
Wagiman
Supadi
Sutono
Umur
(tahun)
49
45
28
43
42
26
26
32
32
57
43
37
46
36
47
54
39
41
40
27
32
57
37
26
29
43
28
43
39
40
43
37
40
40
39
42
40
45
38
32
50
42
42
48
60
41
Alamat
Ds. Tirta Kencana
Ds. Tirta Kencana
Ds. Tirta Kencana
Ds. Air Rami
Ds. Air Rami
Ds. Air Rami
SP. II, Ds. Bukit Mulya
SP. II, Ds. Bukit Mulya
SP. II, Ds. Bukit Mulya
SP. II, Ds. Bukit Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
SP. III, Ds. Marga Mulya
Ds. Dusun Pulau
Ds. Dusun Pulau
Ds. Talang Rio
Ds. Talang Rio
Ds. Cinta Asih
Ds. Cinta Asih
Ds. Rami Mulya
Ds. Rami Mulya
Ds. Rami Mulya
Ds. Rami Mulya
Ds. Rami Mulya
SP. VI, Makmur Jaya
SP. VI, Makmur Jaya
SP. VI, Makmur Jaya
SP. VI, Makmur Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
SP. I, Ds. Arga Jaya
Pendidikan
Tingkat Tahun
SD
6
SD
6
Strata 1
16
SD
6
SMA
12
SMA
12
SMA
12
Strata 1
16
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SMP
9
SMA
12
Strata 1
16
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SMP
9
SD
6
SD
6
SD
6
SMA
12
SMA
12
SMA
12
SMP
9
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SD
6
SMP
9
SD
6
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Wahyudi
Erwin Pamungkas
Kasimin
Herman
Basuki
Samsuardi
Suherlan
Sartono
Simajuntak
Soekarwati
Abdul Haris
Sugianto, SPd
Alimun Hadi
Arpan Efendi
30
28
46
30
47
48
39
39
46
32
40
37
27
34
SMA
SMP
SD
SMP
SD
SD
SD
SD
SD
SMP
SD
Strata 1
SMP
SD
12
9
6
9
6
6
6
6
6
9
6
17
9
6
Tanggal Penelitian
27/05/15
27/05/15
27/05/15
27/05/15
27/05/15
27/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
30/05/15
01/06/15
01/06/15
02/06/15
02/06/15
08/06/15
08/06/15
10/06/15
10/06/15
10/06/15
10/06/15
10/06/15
11/06/15
11/06/15
11/06/15
11/06/15
15/06/15
15/06/15
15/06/15
15/06/15
15/06/15
15/06/15
15/06/15
15/06/15
04/06/15
04/06/15
Lama Bertani
(tahun)
6
20
4
20
6
4
5
4
12
21
9
10
10
6
16
8
7
8
6
6
9
30
16
10
6
20
10
12
15
16
22
12
12
16
12
15
20
25
6
8
30
14
20
21
30
12
Luas Lahan
(haktar)
2
4
16
4
2,7
1,5
1,2
1,75
3,75
6
1,5
1,25
16
1
2,5
1
1
2,5
1
1
2
2
6
3
4
1,5
15
2,75
3
1,5
2
1,5
4
2
2
2,5
1
0,5
2,5
2
0,75
4,5
4
1,2
3
4
Produksi/
panen (Kg)
3.000
3.200
24.000
3.600
1.600
800
700
600
2.500
7.800
2000
600
12.700
600
1.700
700
1.000
1.700
750
750
1.500
1.300
5.700
3.100
3.200
800
20.600
2.300
2.700
1.200
1.600
1.700
4.500
600
1.500
1.500
700
300
2.000
1.600
800
3.100
3.800
900
2.000
1.000
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
04/06/15
04/06/15
04/06/15
05/06/15
05/06/15
05/06/15
05/06/15
05/06/15
05/06/15
06/06/15
06/06/15
06/06/15
06/06/15
06/06/15
6
4
8
7
12
12
10
11
18
8
17
10
6
8
1
1,5
2
1,5
2,25
2
1,5
3
2
2
4
3,5
1
2
1.200
800
1.400
1.000
1.200
1.200
1.000
2.700
1.500
1.700
4.100
400
800
1.600
Lampiran 04. Karakteristik Petani Responden Menurut Lama Bertani, Luas Lahan,
dan Jumlah Produksi
No
Sampel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
3
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
3.000
3.200
24.000
3.600
1.600
800
700
600
2.500
7.800
2000
600
12.700
600
1.700
700
1.000
1.700
750
750
1.500
1.300
5.700
3.100
3.200
800
20.600
2.300
2.700
1.200
1.600
1.700
4.500
600
1.500
1.500
700
300
2.000
1.600
800
3.100
3.800
900
2.000
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Rata rata
Min
Mak
12
6
4
8
7
12
12
10
11
18
8
17
10
6
8
12,11
4
1
1,5
2
1,5
2,25
2
1,5
3
2
2
4
3,5
1
2
2,985
1.000
1.200
800
1.400
1.000
1.200
1.200
1.000
2.700
1.500
1.700
4.100
400
800
1.600
2.682
4
30
0,5
16
300
24.000
Mekanisme Penjualan
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
1.200
800
1.400
1.000
1.200
1.200
1.000
2.700
1.500
1.700
4.100
400
800
1.600
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
Toke/Agen
1.160
1.160
1.160
1.100
1.100
1.100
1.100
1.100
1.100
1.150
1.150
1.100
1.100
1.100
Lampiran 05. Harga Pembelian TBS Produksi Petani Kecamatan Air Rami
No
Samp
el
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
1.170
1.170
1.200
1.250
1.250
1.250
1.190
1.190
1.180
1.180
1.180
1.180
1.180
1.180
1.180
1.170
1.160
1.160
1.170
1.170
1.170
1.180
1.170
1.200
1.200
1.170
1.170
1.200
1.200
1.200
1.200
1.200
1.250
1.250
1.250
1.250
1.200
1.200
1.200
1.170
1.200
1.140
1.150
Harga Pembelian
TBS Berdasarkan
Rumus Harga
Pembelian TBS
(Rp)
1.507
1.507
1.507
1.507
1.507
1.507
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.431
1.433
1.433
1.433
1.433
1.433
1.433
1.433
1.433
1.433
1.433
1.433
1.468
1.468
1.468
1.468
1.468
1.468
1.468
Selisih Harga
(Rp)
337
337
307
257
257
257
241
241
251
251
251
251
251
251
251
261
271
271
261
261
261
251
261
231
231
263
263
233
233
233
233
233
183
183
183
183
268
268
268
298
268
328
318
Persentase
Perubahan (%)
22,36231
22,36231
20,3716
17,05375
17,05375
17,05375
16,84137
16,84137
17,54018
17,54018
17,54018
17,54018
17,54018
17,54018
17,54018
18,23899
18,93781
18,93781
18,23899
18,23899
18,23899
17,54018
18,23899
16,14256
16,14256
18,35311
18,35311
16,2596
16,2596
16,2596
16,2596
16,2596
12,77041
12,77041
12,77041
12,77041
18,25613
18,25613
18,25613
20,29973
18,25613
22,34332
21,66213
44
1.140
1.468
45
1.160
1.431
46
1.170
1.431
47
1.160
1.431
48
1.160
1.431
49
1.160
1.431
50
1.100
1.431
51
1.100
1.431
52
1.100
1.431
53
1.100
1.431
54
1.100
1.431
55
1.100
1.431
56
1.150
1.433
57
1.150
1.433
58
1.100
1.433
59
1.100
1.433
60
1.100
1.433
Rata 1.174
1.444
rata
Min
1.100
1.431
Max
1.250
1.507
Rumus penghitungan harga TBS
Htbs = K ( Htbs x Rcpo + His x Ris )
Diketahui
- Harga CPO
Rp 8.444,00/kg/liter
- Harga PKO
Rp 4.126,00/kg
- Indeks K
86,00%
- Rendemen CPO
18,98%
- Rendemen PKO
4,60%
Htbs = 86% ( 8.444 x 18,98% + 4.126 x 4,60% )
86% ( 1.602,67 + 189,796 )
Rp 1.542,00
328
271
261
271
271
271
331
331
331
331
331
331
283
283
333
333
333
270
22,34332
18,93781
18,23899
18,93781
18,93781
18,93781
23,13068
23,13068
23,13068
23,13068
23,13068
23,13068
19,74878
19,74878
23,23796
23,23796
23,23796
18,70603
Excel proces
Lampiran 07. Indeks Proporsi K Yang Terjadi Di Petai Dan Indeks Proporsi K
Berdasarkan Rumus Harga Pembelian.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Indek K berdasarkan
rumus harga pembelian
(%)
89,16
89,16
89,16
89,16
89,16
89,16
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
83,80
83,80
83,80
83,80
83,80
83,80
83,80
83,80
Indek K yang
terjadi di petani (%)
Selisih K
Persentase
perubahan (%)
69,22
69,22
71,00
73,96
73,96
73,96
74,20
74,20
73,58
73,58
73,58
73,58
73,58
73,58
73,58
72,96
72,33
72,33
72,96
72,96
72,96
73,58
72,96
74,83
74,83
71,85
71,85
73,70
73,70
73,70
73,70
73,70
76,77
76,77
76,77
76,77
72,42
72,42
72,42
70,60
72,42
68,80
69,40
68,80
19,94
19,94
18,16
15,2
15,2
15,2
15,06
15,06
15,68
15,68
15,68
15,68
15,68
15,68
15,68
16,3
16,93
16,93
16,3
16,3
16,3
15,68
16,3
14,43
14,43
16,17
16,17
14,32
14,32
14,32
14,32
14,32
11,25
11,25
11,25
11,25
11,38
11,38
11,38
13,2
11,38
15
14,4
15
22,36428892
22,36428892
20,36787797
17,04800359
17,04800359
17,04800359
16,87205915
16,87205915
17,5666592
17,5666592
17,5666592
17,5666592
17,5666592
17,5666592
17,5666592
18,26125924
18,96706251
18,96706251
18,26125924
18,26125924
18,26125924
17,5666592
18,26125924
16,16625588
16,16625588
18,37082481
18,37082481
16,26902977
16,26902977
16,26902977
16,26902977
16,26902977
12,78118609
12,78118609
12,78118609
12,78118609
13,57995227
13,57995227
13,57995227
15,75178998
13,57995227
17,89976134
17,18377088
17,89976134
45
89,26
72,33
46
89,26
72,96
47
89,26
72,33
48
89,26
72,33
49
89,26
72,33
50
89,26
68,60
51
89,26
68,60
52
89,26
68,60
53
89,26
68,60
54
89,26
68,60
55
89,26
68,60
56
88,02
70,63
57
88,02
70,63
58
88,02
67,55
59
88,02
67,55
60
88,02
67,55
88,19133333
72,19716667
Ratarata
83,80
67,55
Min
89,26
76,77
Max
Rumus perhitungan indeks proporsi K
Htbs
K=
x 100%
(Hms x Rms) + (His x Ris)
1.170
K=
x 100%
1.690,163
K = 69,22%
Lampiran 08.
16,93
16,3
16,93
16,93
16,93
20,66
20,66
20,66
20,66
20,66
20,66
17,39
17,39
20,47
20,47
20,47
15,9941667
18,96706251
18,26125924
18,96706251
18,96706251
18,96706251
23,14586601
23,14586601
23,14586601
23,14586601
23,14586601
23,14586601
19,75687344
19,75687344
23,25607816
23,25607816
23,25607816
18,11073189
Mean
Variance
Observations
Pearson Correlation
Hypothesized Mean Difference
df
t Stat
P(T<=t) one-tail
t Critical one-tail
P(T<=t) two-tail
t Critical two-tail
Excel proces
Lampiran 09. Standar Rendemen CPO dan PKO Berdasarkan Lampiran Permentan Tahun 2013
Lampiran 10. Harga CPO, PKO, dan Indeks K Yang Terjadi Pada Saat Penelitian
No
Tanggal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
22 Mei 2015
23 Mei 2015
24 Mei 2015
25 Mei 2015
26 Mei 2015
27 Mei 2015
28 Mei 2015
29 Mei 2015
30 Mei 2015
01 Juni 2015
02 Juni 2015
03 Juni 2015
04 Juni 2015
05 Juni 2015
06 Juni 2015
07 Juni 2015
08 Juni 2015
09 Juni 2015
10 Juni 2015
11 Juni 2015
12 Juni 2015
13 Juni 2015
14 Juni 2015
15 Juni 2015
16 Juni 2015
17 Juni 2015
18 Juni 2015
19 Juni 2015
20 Juni 2015
Harga CPO
(Rp/Kg/Liter)
8.444,00
7.954.54
7.954.54
7.954.54
7.954.54
7.954.54
7.954.54
7.954.54
7.663,03
7.663,03
7.663,03
7.663,03
7.663,03
7.663,03
7.663,03
7.617,56
7.617,56
7.617,56
7.617,56
7.617,56
7.617,56
7.617,56
7.391,05
7.391,05
7.391,05
7.391,05
7.391,05
7.391,05
7.391,05
Harga PKO
(Rp/Kg/Liter)
4.126,00
3.909,19
3.909,19
3.909,19
3.909,19
3.909,19
3.909,19
3.909,19
3.245,00
3.245,00
3.245,00
3.245,00
3.245,00
3.245,00
3.245,00
3.966,95
3.966,95
3.966,95
3.966,95
3.966,95
3.966,95
3.966,95
4.440,00
4.440,00
4.440,00
4.440,00
4.440,00
4.440,00
4.440,00
Indeks Proporsi
K (%)
86,00
89,16
89,16
89,16
89,16
89,16
89,16
89,16
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
89,26
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
88,02
83,80
83,80
83,80
83,80
83,80
83,80
83,80
KUISIONER PENELITIAN
HARGA TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT
DITINGKAT PETANI
Catatan :
Hasil kuisioner ini tidak diniatkan untuk mencari kesalahan seseorang,
melainkan semata-mata penelitian untuk Skripsi.
Nama anda aman dan tidak akan dituntut apapun karena jawaban anda.
: ..........................................
2. Umur
: ................................. tahun
3. Tingkat Pendidikan
: ..........................................
4. Alamat
: ..........................................
5. No Hp
: +628..................................
: ............... tahun
2. Luas Lahan
: ............... haktar
: ............... kg
: Rp .............../ kg
KUISIONER PENELITIAN
TERKAIT DATA HARGA CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Kernel Oil),
INDEK PROPORSI K, DAN HARGA TBS (Tandan Buah Segar) KELAPA
SAWIT PERIODE .................... HINGGA .................... 2015
Catatan :
Hasil kuisioner ini tidak diniatkan untuk mencari kesalahan seseorang
maupun perusahaan dan instansi, melainkan semata-mata penelitian untuk
Skripsi.
Nama perusahaan/instansi aman dan tidak akan dituntut apapun atas jawaban
yang telah perusahaan/instansi berikan.
A.
Pendataan Mengenai Harga CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Kernel Oil),
Indek Proporsi K, dan Harga TBS (Tandan Buah Segar) Kelapa Sawit
Periode .................... Hingga .................... 2015
Tanggal
Harga CPO
Harga PKO
Indek Proporsi
Harga TBS
(Rp/kg/liter)
(Rp/kg)
K (%)
(Rp/kg)
Mengetahui :
Pimpinan Perusahaan
RIWAYAT HIDUP
1.
Identitas Pribadi
Nama
: Dedek Subandar
: Islam
Anak ke
Alamat
2.
Ayah
: Sudirman Uho
Pekerjaan
: Wiraswasta
Ibu
: Lismaenah
Pekerjaan
Riwayat Pendidikan
1.
2.
3.
4.