Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan informasi
secara umum. Kalimat dinyatakan efektif jika memenuhi syarat utama yaitu
struktur efektif dan ciri kalimat efektif. Ciri kalimat efektif meliputi kasatuan
unity, kehematan economy, penekenan emphasis dan kevariasian
variety. Ciri kalimat efektif pada penekanan meliputi pemindahan letak
frase, mengulang kata kata yang sama (repetisi), melakukan pertentangan
kata terhadap ide yang di tonjolkan, mempergunakan partikel penekanan
(penegas), sedangkan ciri kalimat efektif pada kevariasian meliputi variasi
dalam pembukaan kalimat, variasi dalam pola kalimat, variasi dalam jenis
kalimat, variasi bentuk aktif- pasif.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pambahasan makalah ini yaitu:
1. Apa itu kevariasian pada ciri kalimat efektif ?; dan
2. Kapan variasi kalimat digunakan?.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang mampu di realisasikan dalam pembahasan makalah ini yaitu:
1. Untuk memahami kevariasian pada ciri kalimat efektif.
2. Untuk memahami kapan kevariasian digunakan beserta contoh-contohnya.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah bagi penulis dan
pembaca dapat memperoleh pengetahuan tentang kevariasian pada ciri kalimat
efektif, serta kapan kevariasian tersebut digunakan beserta contoh-contohnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kevariasian pada ciri kalimat efektif

Kelincahan dalam penulisan tergambar dalam struktur kalimat


yang dipergunakan. Ada kalimat yang pendek, dan ada kalimat yang panjang.
Penulisan yang mempergunakan kalimat dengan pola kalimat yang sama akan
membuat suasana menjadi monoton atau datar sehingga akan menimbulkan
kebosanan pada pembaca. Demikian juga jika penulis terus- menerus memilih
kalimat yang pendek. Akan tetapi kalimat panjang yang terus- menerus dipakai
akan membuat pembaca kehilangan pegangan akan ide pokok yang
memungkinkan timbulnya kelelahan pada pembaca. Oleh sebab itu, dalam
penulisan di perlukan pola dan bentuk kalimat yang bervariasi.
Kevariasian ini tidak kita temukan dalam kalimat per kalimat, atau pada
kalimat kalimat yang dianggap sebagai struktur bahasa yang berdiri sendiri.
Ciri kevariasian akan didapatkan jika kalimat yang satu dibandingkan dengan
kalimat yang lain. Kemungkinan variasi kalimat tersebut seperti:
1. Variasi dalam pembukaan kalimat
Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi efektivitas
yaitu dengan variasi pada pembukaan kalimat. Dalam variasi pembukaan
kalimat, sebuah kalimat dapat di mulai atau di buka dengan: frase
keterangan (waktu,tempat,cara), frase benda, frase kerja,

partikel

penghubung dan sebagainya.


1)
2)
3)
4)

Frase keterangan (waktu, tempat, cara)


Frase benda;
Frase kerja;
Partikel penghubung.

Contohnya:
(a) Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang
tengah menyambar umpan dan menembus jala kiper pada menit
kesembilan belas. (frase keterangan tempat)
(b) Mang Usil dari kompas mengangap hal ini sebagai satu isyarat
sederhana untuk bertransmigrasi. (frase benda)
(c) Dibuangya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini.
(frase kerja)
(d) Karena bekerja terlalu berat ia jatuh sakit. (partikel
penghubung)
2. Variasi dalam pola kalimat

Untuk efektivitas kalimat dan untuk menghindari suasana monoton


yang dapat menimbulkan kebosanan, pola kalimat subjek predikat
objek dapat diubah menjadi predikat objek subjek atau yang lainnya.
Contoh 1:
-

Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang ramah oleh warga kota

Solo.(S-P-O)
Oleh warga kota Solo, Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang
ramah.(O-S-P)

Contoh 2:
-

Mahasiswa lulusan informatika itu mengajar TIK di sebuah

sekolah kejuruan. (S-P-O)


Mahasiswa lulusan informatika itu di sebuah sekolah kejuruan

mengajar TIK. (S-O-P)


Di sebuah sekolah kejuruan mahasiswa lulusan informatika itu
mengajar TIK. (O-S-P)

Contoh 3:
-

Ibu membeli buah di pasar Banyuasri. (S-P-O)


Di pasar Banyuasri ibu membeli buah. (O-S-P)
Ibu di pasar Banyuasri membeli buah. (S-O-P)

3. Variasi dalam jenis kalimat


Untuk

mencapai

efektivitas

sebuah

kalimat

berita

atau

pertanyaan, dapat dikatakan dalam kalimat tanya atau kalimat


perintah.
Perhatikan contoh berikut.
-

Anas Urbaninggrum pernah membuat pernyataan bahwa Ia siap


digantung di Monas jika terbukti sebagai tersangka dalam kasus
Hambalang. Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK

apakah Anas akan benar-benar digantung di Monas?


Para pemain Mitra Kukar berjanji akan mengikuti TC timnas Pra
Piala Asia 2015 setelah timnya bertanding melawan Persipura

pada laga terakhir ISL menjelang libur kompetisi. Apakah para


pemain Mitra kukar akan menepati janjinya untuk mengikuti TC
timnas Pra Piala Asia 2015?
4. Variasi bentuk aktif- pasif
Untuk mencapai efektivitas dalam suatu kalimat
Contoh:
Variasi aktif
a. Singkong merupakan bahan makanan yang memiliki gizi
tinggi dan mudah diolah sebagai makanan. Singkong dapat
diolah dengan cara mengukus atau menggorengnya sebagai
camilan.
Variasi aktif-pasif
b. Singkong merupakan bahan makanan yang memiliki gizi
tinggi dan mudah diolah sebagai makanan. Singkong dapat
diolah dengan cara dikukus atau menggoreng sebagai
camilan.
Kalimat-kalimat pada paragaf (a) semuanya berupa kalimat
aktif, sedangkan pada paragraf (b) berupa kalimat aktif dan
pasif. Dapat dikatakan, bahwa kalimat-kalimat pada paragraf (a)
tidak bervariasi sedangkan paragraf (b) bervariasi, namun hanya
variasi aktif pasif.
Variasi aktif
a. Ayam merupakan binatang yang memiliki berbagai manfaat
dalam kehidupan manusia khususnya dalam memasak.
Manusia biasanya memasak dengan berbagai cara seperti
mengukukus, menggoreng, atau merebus.
Variasi aktif-pasif
b. Ayam merupakan binatang yang memiliki berbagai manfaat
dalam kehidupan manusia khususnya dalam memasak.
Manusia biasanya memasak dengan berbagai cara seperti
dikukus, digoreng, atau direbus.
Kalimat-kalimat pada paragaf (a) semuanya berupa kalimat
aktif, sedangkan pada paragraf (b) berupa kalimat aktif dan
pasif. Dapat dikatakan, bahwa kalimat-kalimat pada paragraf (a)

tidak bervariasi sedangkan paragraf (b) bervariasi, namun hanya


variasi aktif pasif.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kalimat panjang yang terus- menerus dipakai akan membuat
pembaca kehilangan pegangan akan ide pokok yang memungkinkan timbulnya
kelelahan pada pembaca. Oleh sebab itu, dalam penulisan di perlukan pola dan
bentuk kalimat yang bervariasi.
Kevariasian ini tidak kita temukan dalam kalimat per kalimat, atau pada
kalimat kalimat yang dianggap sebagai struktur bahasa yang berdiri sendiri.
Kemungkinan variasi kalimat tersebut seperti:
1. Variasi dalam pembukaan kalimat

Dalam variasi pembukaan kalimat, sebuah kalimat dapat di mulai


atau di buka dengan: frase keterangan (waktu,tempat,cara), frase benda,
frase kerja, partikel penghubung dan sebagainya.
2. Variasi dalam pola kalimat
Untuk efektivitas kalimat dan untuk menghindari suasana
monoton yang dapat menimbulkan kebosanan, pola kalimat subjek
predikat objek dapat diubah menjadi predikat objek subjek atau yang
lainnya.
3. Variasi dalam jenis kalimat
Untuk mencapai efektivitas sebuah kalimat berita atau pertanyaan,
dapat dikatakan dalam kalimat tanya atau kalimat perintah.
4. Variasi bentuk aktif- pasif
3.2 Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2013. Pancasila. Artikel, http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila


[diakses tanggal 9 November 2013]

Anda mungkin juga menyukai