Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Kajian/Masalah


Salah satu kunci sukses perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang
dalam menciptakan keunggulan operasional adalah melakukan pengelolaan
lingkungan kerja menjadi nilai tambah yang dikenal dengan istilah 5S. 5S
sendiri adalah huruf awal dari bahasa Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu, Shitsuke. Kelima kata tersebut merupakan lima langkah menuju
perbaikan efisiensi, moral dan lingkungan kerja secara total yang pada
akhirnya meningkatkan produktifitas kerja. Lingkungan tempat kerja diartikan
menjadi bagaimana tempat kerja dikelola dan bagaimana pekerja itu
memelihara tempat kerjanya. Hal ini mencerminkan sikap karyawan terhadap
pekerjaannya.
Sejak diperkenalkan di Indonesia, dalam perkembangannya konsep 5S
dirasakan cukup signifikan karena terkait dengan efisiensi perusahaan, selain
juga menyangkut keamanan dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan
diberbagai departement. Konsep 5S dipandang sebagai dasar dari segala
program peningkatan mutu dan produktifitas, sehingga pabrik mampu
mencapai sasaran zero breakdown, zero defect, zero delay dan zero
accident.

1.2

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah :

Memperkenalkan 5S di lingkungan Akademi Teknik Soroako


Melatih mahasiswa untuk membuat laporan teknik/jurnal
Dengan adanya tulisan ini diharapkan, wawasan siapa saja yang
membaca dapat bertambah terutama mengenai pembahasan yang ada
dalam laporan ini

1.3

Ruang Lingkup/Masalah

Agar

penulisan

laporan

dapat

dilakukan

dengan

baik

dan

pembahasannya dapat terfokus, maka permasalahan yang diangkat hanya


terbatas pada :

1.4

Menjelaskan definisi 5S step by step


Menjelaskan cara meng-implementasi kan 5S

Metode Pengkajian
Dalam kerja praktik dan penyusunan laporan ini, penulis mencoba
menggunakan beberapa metoda pendekatan yang dianggap efektif untuk
mendapatkan data-data akurat tentang metoda untuk menggunakan dan
mengetahui pelaksanaan 5S tersebut bahkan masalah-masalah yang
mungkin terjadi.
Dengan harapan dapat meningkatkan pengalaman dan menambah
pengetahuan secara khusus dan masukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan mahasiswa Akademi Teknik Sorowako serta peningkatan kinerja
perusahaan dan dimasa yang akan datang secara umum.

1.5

Sistematika Penulisan
Dalam sistematika laporan ini, penulis memberikan gambaran isi dari
penyusunan laporan yang dapat diperinci sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini
kajian/masalah,

BAB II

menguraikan

tujuan

penulisan,

tentang
ruang

latar

belakang

lingkup/masalah,

metode pengkajian dan sistematika penulisan laporan.


GAMBARAN PERUSAHAAN
Dalam bab ini menguraikan tentang sejarah

singkat

terbentuknya perusahaan PT. INCO, Tbk yang sekarang telah


berubah menjadi PT. VALE INDONESIA, Tbk beserta aktivitas
yang dilakukan perusahaan ini yang sehubungan dengan
penambangan sumber daya mineral yaitu nikel yang sangat
BAB III

banyak terdapat di wilayah Sulawesi, Soroako.


LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan
dengan tema yang diangkat dan yang mendukung dalam
penyusunan laporan On The Job Training. Berisi antara lain :
pengertian 5S, manfaat serta pengaplikasiannya di area industry

maupun area office dan evaluasi yang dilakukan dalam jangka


waktu tertentu guna mendapatkan hasil 5S yang telah
BAB IV

diterapkan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menjelaskan

mengenai

pelaksanaan

5S

Workshop dan Office di Canada, Manitoba.


PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil yang telah

BAB V

penulis dapatkan selama melaksanakan program OJT di


departemen VPS (Vale Production System) yang menyangkut
implementasi 5S serta saran-saran yang mendukung objek
penulisan.

BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Teori Umum
Project 5S adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas melalui praktik dari tindakan perbaikan berkelanjutan, yang dapat
mengurangi pemborosan, terutama didalam pekerjaan rutin sehari-hari.

5S berasal dari bahasa jepang dan diadaptasikan kedalam bahasa


Inggris,program ini berupaya mengubah perilaku dan kebiasaan masyarakat.
Kata-kata tersebut adalah sebagai berikut :
Japanese
1. Seiso
2. Seiri
3. Seiton
4. Seitsuke
5. Shitsuke

English
1. Sense of Shine
2. Sense of Sort
3. Sense of Stabilize
4. Sense of Well Being
5. Sense of Self Discipline

Indonesia
1. Resik
2. Ringkas
3. Rapi
4. Rawat
5. Rajin

Manfaat dari 5S

Mempromosikan kesejahteraan
Peningkatan kualitas hidup
Mencegah terjadinya kecelakaan
Peningkatan produktifitas
Perbaikan di lingkungan kerja
Perubahan kebiasaan dan perilaku
Mendorong kreativitas
Eliminasi sampah

3.1.1 Sense of shine (Resik)


Membuang kotoran dan sampah dari lingkungan kerja, menutup
sumber kotoran, membuang sampah sesuai jenisnya, dan menjadikan
kebersihan menjadi suatu kebiasaan.
Cara mengaplikasikannya yaitu sebagai berikut :

Membuang kotoran dan sampah dari lingkungan kerja


Menutup sumber kotoran yang menghasilkan sampah
Menerapkan pemisahan sampah menurut jenisnya
Menjaga area tetap bersih dan nyaman. Mengembangkan kebiasaan

untuk membersihkan
Menentukan rutinitas dalam membersihkan (apa, siapa, di mana,
kapan, dan bagaimana membersihkannya)

Hal-hal yang harus diperhatikan

Sampah di atas lantai (abu rokok, gelas dan tempat makan plastic,

serpihan kayu, dan lain-lain)


Data dan laporan yang sudah usang
Kamar mandi
Jalanan, sungai, jalan raya, hutan

Implementasi yang salah


Tidak ada program pembersihan
Hanya membersihkan area yang terlihat saja
Tidak memelihara dan menjagaHasil
Lingkungan kerja yang sehat dan nyaman
Peningkatan citra dari area, perusahaan dan karyawan
Kualitas hidup
Meminimalkan resiko akan kecelakaan diri dan kerusakan barang
Peningkatan hasil
Peningkatan produktivitas
3.1.2 Sense of sort (Ringkas)
Hanya menyimpan barang dan alat yang diperlukan di tempat kerja,
menyingkirkan barang yang tidak diperlukan dan tidak berguna.
Cara menerapkannya yaitu sebagai berikut :

Memeriksa apa yang dibutuhkan, apa yang benar-benar digunakan di

tempat kerja
Memisahkan material dan peralatan berdasarkan frekuensi penggunaan
Memastikan ketersediaan atau menyingkirkan sepenuhnya, apa yang

tidak dibutuhkan di area kerja


Membuang apa yang tidak dipakai oleh anda dan lainnya

Membuang dan menyingkirkan memiliki perbedaan sebagai berikut :

Membuang = memasukkan ke dalam tempat sampah


Menyingkirkan = tidak dipakai, tetapi tidak harus dibuang ke tempat
sampah

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Air (periksa kebocoran, keran, dan pemakaiannya)


Frekuensi dari lembur mengindikasikan pengelolaan waktu yang tidak
efektif

Kebocoran pipa
Energy listrik
Makanan (Apakah porsi anda berlebihan?)Implementasi yang salah
Memulai pekerjaan tanpa perencanaan dengan area lainnya (transportasi,

gudang, dan lain-lain)


Tidak mendokumentasikan sebelum dan sesudah
Membuang atau menyingkirkan apa yang dibutuhkan oleh anda dan area

lain di perusahaan
Mengirim material ke tempat yang salahHasil
Material yang benar-benar digunakan akan mudah terihat dan ditemukan
Menghindari pembelian material yang tidak berguna
Mengurangi resiko kecelakaan
Menandakan peningkatan dalam lingkungan kerja

Item-item di bawah ini adalah sama untuk semua senses

Peningkatan hasil
Peningkatan produktivitas kerjaManfaat
Mengurangi pemborosan
Menghemat waktu
Ruangan tidak penuh
Penggunaan ulang material dan peralatan

3.1.3 Sense of stabilized (Rapi)


Menentukan tempat yang memadai dan sesuai untuk menyimpan
barang dan alat yang diperlukan, mempermudah akses dan lokasi.
Cara mengimplementasikannya yaitu sebagai berikut :

Menentukan tempat yang paling sesuai untuk setiap material dan

peralatan
Membuat system identifikasi visual
Menerapkan cara paling sesuai dan mudah untuk menyortir barang
Standarisasi nama dari sebuah barang
Menempatkan barang ke tempatnya semula setelah pemakaianBeberapa

item yang harus ditata


Alat-alat kerja, stop kontak tanpa identifikasi
Dokumen-dokumen computer
Pemisahan sampah
Meja keja

Cara menempatkan barang sesuai susunannya

Tahap 1 Persiapan

Mengelompokan berdasarkan fungsi dan ukuran


Menstandardisasi nama barang

Tahap 2 Implementasi

Mendaftarkan barang dan menampilkan daftar tersebut di tempat yang


mudah untuk dilihat

Tahap 3 Pemeliharaan

Mempersiapkan checklist
Menentukan siapa yang bertanggung jawab
Memeriksa dalam jangka waktu tertentu

Contoh dari mensortir (dokumen)


Persiapan
Dokumen

dikelompokan

berdasarkan

topic

dan

topic

disusun

berdasarkan tingkatannya
Implementasi

Setiap laci diberi nama-nama folder


Menggunakan material yang sesuai, yaitu menggunakan folder untuk
setiap file

Tahap 4 Pemeliharaan
Setiap buku disimpan di tempat yang tepat. Tanda strip memungkinkan
kita melihat apakah buku berada di tempat yang tepat.
Contoh dari susunan (alat)
Persiapan

Kelompokan alat berdasarkan fungsi dan ukuran


Standardisasi nama alat

Implementation

Mendaftarkan nama alat dan menampilkan daftar tersebut di tempat

yang mudah untuk dilihat


Memberikan tanda di area

Maintenance

Menyiapkan checklist
Menentukan siapa yang bertanggung jawab
Memeriksa dalam jangka waktu tertentu

Contoh dari susunan (Furnitur)

Gbr. 3.1 Tata letak pengaturan furnitur


Cara menempatkan sesuai dengan susunannya
Yang terpenting adalah barang mudah dicari sehingga kita dapat
menghemat waktu dan juga barang tetap terjaga di tempat yang aman, dapat
dipakai dan tersusun rapi

Gbr. 3.2 Gudang Material


Implementasi yang salah

Kesalahpahaman antara menyortir dengan memberikan identifikasi/tanda


Mencemari lingkungan dengan tanda-tanda dan warna yang berlebihan
Menyortir tanpa memikirkan orang lain
Menyimpan secara teratur material yang digunakan di area yang memiliki

akses yang sulit


Memberi Tag/label atau mengidentifikasi tempat-tempat yang tidak
diperlukan

Hasil

Memakai ruangan secara rasional


Memudahkan akses terhadap material dan peralatan
Menghindari duplikat stok
Mempercepat dan memudahkan dalam mencari dokumen dan barang
Meningkatkan hasil
Meningkatkan produktifitas kerja

Manfaat

Mengurangi upaya fisik dan mental


Lincah dan cepat dalam menyelesaikan pekerjaan
Komunikasi visual yang lebih baik
Mengurangi resiko kecelakaan
Lingkungan kerja yang lebih nyaman.

3.1.4 Sense of well Being (RAWAT)


Menciptakan suasana kerja yang sehat dan aman,berkontribusi
terhadap pelestarian lingkungan dan membangun tempat kerja yang
mempromosikan kesehatan fisik dan mental.

Cara mengaplikasikannya adalah sebagai berikut :

Menerapkan secara rutin ketiga senses sebelumnya


Mendorong praktik untuk menjaga kehigienisan diri dari pekerja dan juga

kehigienisan di tempat kerja


Menghormati norma-norma kesehatan,keselamatan dan lingkungan
Bersikap positif di lingkungan kerja
Menjaga kesehatan mental kita
Menjaga kebugaran tubuh kita dengan berolahraga
Membangun dan menikmati tempat relaksasi dan rekreasi
Menjaga kenyamanan dalam bekerja di tempat kerja (ergonomics-

lingkungan kerja sesuai dengan tubuh anda)


Melakukan hobi kita
Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala

Hal-hal yang harus diperhatikan

Cahaya yang kurang


Pintu-pintu di dalam site
Suara bising yang berlebihan
Getaran yang tidak biasa
Suhu udara yang tidak dapat diterima
Pos-pos kerja yang tidak ditata dengan baik
Penanganan dan penyimpanan material-material yang beracun,mudah

terbakar dan mudah meledak yang tidak sesuai


Perilaku yang tidak sesuai dengan prinsip moral dan etika

Manfaat

Pelestarian lingkungan
Memelihara kebersihan di tempat kerja
Kesadaran akan keselamatan di tempat kerja
Tempat kerja yang sesuai dengan kesehatan fisik dan mental

Hasil

Peningkatan hasil
Peningkatan produktifitas kerja

Implementasi yang salah

Khawatir akan lingkungan yang merugikan masyarakat


Tidak menjaga kesehatan mental

3.1.5 Sense of Self Discipline (RAJIN)


Menjadikan 5S sebuah kebiasaan dan cara hidup. Disiplin diri menjamin
pemeliharaan dan kelangsungan dari 5 Senses,menjadikannya bagian dari
rutinitas sehari-hari. Mematuhi prosedur, bertindak positif, memimpin dengan
memberikan contoh dalam perusahaan dan juga masyarakat
Cara mengaplikasikannya adalah sebagai berikut :

Menjadikannya 5S sebagai kebiasaan


Berperilaku positif dan memberikan contoh yang baik
Terbuka terhadap perubahan
Menjadi pemberi usul untuk program 5S

Implementasi yang salah

Disiplin hanya jika berada di kantor saja


Berfikir bahwa kita tidak perlu terus berkembang
Tidak menjaga hasil yang telah didapatkan
Manfaat

Kesesuaian dengan norma dan prosedur


Memberikan insensif untuk perilaku positif dan perilaku yang dapat

dijadikan contoh
Bertambahnya motivasi untuk bekerja
Peningkatan kualitas hidup di tempat kerja dan dimasyarakat
Penyebaran program

Hasil

Peningkatan hasil
Peningkatan produktifitas

Tahap Implementasi

Cakupan implementasi

3.1.6 Evaluasi

Evaluasi dalam jangka waktu tertentu akan menghasilkan laporan kinerja


program 5S dengan hasil disetiap pos-pos kerja, area supervisor, area

manager, dan area Senior General Manager


Focus dari evaluasi ini adalah bagaimana fungsi dari lingkungan kerja

yang dihubungkan dengan ke-5 Senses


Setelah dilakukan evaluasi, rencana

tindakan

harus

dibuat

dan

dilaksanakan untuk memperbaiki ketidaksesuaian yang teridentifikasi


pada saat evaluasi
Menjaga hasilnya

Mengimplementasikan prosedur untuk mencegah pengulangan masalah

yang muncul
Menstandardisasikan tindakan-tindakan yang berhasil
Kesesuaian dengan norma, regulasi, dan prosedur
Proaktif, melakukan tindakan yang diperlukan secara independen
Mengaplikasikan sense of Self Discipline ke dalam rutinitas sehari-hari

Gbr. 3.3 5S
Hasil yang
baik

Gbr. 3.3 5S Hasil yang baik

Anda mungkin juga menyukai