Sop 1
Sop 1
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
Pengertian
NIP:
Suatu tindakan antiseptic yang dilakukan untuk mengurangi resiko
transmisi pathogen yang terdapat pada tangan, sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
Persiapan Alat
1. Bak cuci dengan kran air mengalir
2. Sabun/ desinfektan
3. Handuk/kertas/tissue
A. Pelaksanaan
Prosedur
Unit kerja
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PELAYANAN PADA
SOP
PEMERIKSAAN FISIK
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
NIP:
Pengertian
Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu
yang dianggap perlu
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
2. Sikap tubuh
CARA PEMERIKSAAN :
1.
2.
3.
4.
Melihat (inspeksi)
Meraba (palpasi)
Mengetuk (perkusi)
Mendengar (Auskultasi)
PERSIAPAN
1. Alat :
Lampu baterey
Spatel lidah
Sarung tangan dan vaselin
Refleks hammer
Termometer
Stetoskop
Bengkok
Kom berisi larutan desinfektan
Tensi meter
Buku catatan perawat
Catatannmedik
Blangko resep dan blangko pemeriksaan Ianjutan
2. Pasien:
Pasien diberi tahu
Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
Rawat Inap, UGD, Poliklinik
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
MENERIMA PASIEN BARU
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
NIP:
Menerima pasien baru yang datang dan klinik, puskesmas maupun rurnah
sakit lain yang masuk ke rurnah sakit untuk dirawat
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
Persiapan Alat
1.
2.
3.
4.
5.
B. Pelaksanaan
Prosedur
6.
tidur
Melakukan pemeriksaan
fisik keadaan umum
Suhu tubuh
Denyut nadi
Pernafasan
Tekanan darah
Anamnesis singkat
Sernua hasil dicatat pada catatan keperawatan
Melaporkan keadaan pasien ke dokter penanggung jawab dan ke
perawat jaga
7. Melaporkan diet pasien ke bagian gizi
8. Mengorientasikan pasien
Memperkenalkan pasien ke pasien lain yang ada di
kamarnya
Menunjukkan kamar mandi, Lemari pakaian dan ruang perawat
9. Bila ada obat/foto/hasil laboratorium dan luar masukkan ke medical
record pasien
oksigen.
Di setiap Unit Kerja
Unit terkait
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PELAYANAN
MENGHITUNGAN JUMLAH NADI
SOP
DAN PERNAFASAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
Tujuan
Kebijakan
A. PERSIAPAN ALAT:
Prosedur
1. Jam tangan
2. Timer
B. PENATALAKSANAAN NADI:
1. Perawat cuci tangan.
2. Pasien dibaringkan dalam posisi terlentang, bila memungkinkan
(mengatur posisi tangan),
3. Mencari denyut pada pergelangan tangan (arteri radilais) sambil
melihat jam.
4. Menghitung denyut nadi, dapat dilakukan pada arteri radialis,
5.
6.
7.
8.
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
NIP:
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan jantung dalam
memompa darah keseluruh tubuh dengan menggunakan tensi meter dengan
basil tekanan darah systole dan diastole
Tujuan
Kebijakan
Pemerikasaan rutin dilakukan pada setiap dinas dan pada pasien yang
membutuhkan tindakan intensif
Peralatan
A. Persiapan Alat
1. Transieter
2. Stetoskop
3. Buku catatan
4. Balpoint
Prosedur
B. Persiapan Pasien
1. Pasien telentang atau duduk
2. Lengan baju pasien di gulung
C. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Tepi bawah manset letakkan 2-3 cm di atas fossa cubiti
3. Manset dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada sisi
luar lengan dan dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar
4. Palpasi arteri hrakhialis pada fossa cubiti atau arteri radialis pada
pergelangan tanagan, stetoskop di tempatkan pada daerah tersebut.
5. Sekrup balon karet ditutup, sekrup air raksa dibuka selanjutnya
balon dipumpa sampai denyut nadi tidak terdengar lagi
6. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan, sehingga air raksa turun
perlahan sambil memperhatikan turunya air raksa, dengarkan bunyi
denyutan pertama dengan stetoscope
7. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar denyutan pertarna
disebut systol
8. Dengarkan terus sampai denyutan yang terakhir. Skala permukaan
air raksa pada waktu denyutan terakhir disebut tekanan diastole
9. Catat hasil pengukuran dalam satuan systole/diastole (mmHg)
10. Perawat cuci tangan
Disetiap Unit Kerja Ruangan
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
MENGUKUR TEMPERATUR
SOP
AXILLA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
NIP:
Pengertian
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengukur temperature tubuh melalui
axilla
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
Prosedur
C. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Perawat mengatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
3. Perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
4. Perawat membersihkan axilla pasien yang akan diukur suhu nya
5. Turunkan air raksa untuk thermometer air raksa sampai batas
350 C, tekan tombol on/off pada thermometer digital
6. Pasang thermometer dengan posisi reservoir pada ketiak pasien
dengan lengan dilipat pada dada
7. Setelah 5-10 menit thermometer diangkat usap dengan kain kassa
lalu hasilnya di baca dan dicatat dalam buku catatan, pada
termometrer digital tunggu sampai alarm berbunyi
8. Thermometer di celupkan pada air sabun lalu dilap kassa/tissue dan
di celupkan pada cairan desinfektan,bilas dengan air bersih dan
keringkan
9. Air raksa di turunkan sampai batas 350C sedangkan untuk
thermometer ditital tekan on/off
10. Perawat cuci tangan
Di setiap Unit Kerja
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
MENGHITUNG DENYUT NADI
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
NIP:
Pengertian
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah denyut nadi dalam
satu menit
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
Prosedur
C. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Perawat mengatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
3. Perawat meraba arteri dengan cara menempelkan jari
4. Khusus untuk anak-anak perhitungan dilakukan satu menit penuh
5. Perawat memperhatikan irama dan tekanannya sambil rnenghitung
6. Perawat mendokumentasikan hasil penghitungan dan keadaannya
pada rekam medik
7. Perawat cuci tangan
Di setiap Unit Kerja
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
MENGHITUNG PERNAFASAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
NIP:
Suatu tindakan yang dilakukan menghitung jumlah pernafasan (inspirasi
dan ekspirasi) dalam satu menit
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan penghitungan
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
B. Persiapan Pasien
Pasien tidur telentang dalam posisi tenang
Prosedur
C. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Perawat mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
3. Menghitung pernafasan di lakukan setelah melakukan penghitungan
denyut nadi dan tanpa diketahui oleh pasien
4. Satu kali pernafasan adalah satu kali menarik nafas dan satu kali
mengelurkan nafas ( satu kali inspirasi dan satu kali
ekspirasi)
5. Perawat mendokumentasikan hasih perhitungan di dalam buku
catatan dan pada rekam medik pasien
6. Perawat cuci tangan
Di setiap Unit Kerja
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
PENYUNTIKAN DENGAN CARA
SUBCUTAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
NIP:
Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dilakukan pada
lengan atas sebelah luar, pada bagian luar daerah dada dan di tempat lain
yang di anggap perlu
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
A. Persiapan Alat
1. Baki dan alasnya
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Bak instrument, kapas alcohol, bengkok
4. Buku catatan
B. Persiapan Pasien
1. Pasien diberitahu tindakan yang akan di lakukan
2. Atur posisi pasien dan dekatkan alat-alat
Prosedur
C. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Alat-alat disiapkan sesuai kebutuhan
3. Di desinfektan permukaan kulit yang akan disuntik
4. Jarurn ditusukkan dengan lubang menghadap keatas dan membentuk
sudut 45dengan permukaan kulit
5. Melakukkan aspirasi dengan cara penghisap spuit di tarik ke atas
sedikit bila ada darah obat jangan di masukkan, tapi bila
tidak ada darah obat dimasukkan perlahan- lahan
6. Setelah obat masuk semua jarum di cabut, bekas tusukan jarum di
tekan dengan kapas alcohol
7. Alat-alat dibereskan
8. Perawat cuci tangan
IGD, Ruang Rawat Inap
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
SUNTIKAN DENGAN CARA
INTRACUTAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
NIP:
Pengertian
Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan kulit yang dilakukan
pada lengan bawah atau di tempat lain yang dianggap perlu
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
A. Persiapan Alat
1. Baki dan alasnya
2. Obat-obatan yang perlukan, spuit
3. Bak instrument. kapas alcohol, bengkok
4. Buku catatan dan ballpoint
B. Persiapan Pasien
1. Pasien dijelaskan tindakan yang akan dilakukan
Prosedur
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
PENYUNTIKAN DENGAN CARA
INTRA MUSKULER
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
NIP:
Pengertian
Memberikan melalui suntikan pada otot pangkal lengan, otot paha bagian
luar yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar atau pada otot bokong
1/3 SIAS
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
Prosedur
C. Pelaksanaan
1. Bacalah daftar obat pasien yang rnenunjukkan jenis obat dan cara
pemberiannya
2. Ambil spuit dan jarum steril atau spuit disposable dan dibuka
palstiknya
3. Larutkan terlebih dahulu obat-obat yang perlu dilarutkan
4. Bacalah kembali daftar obat tersebut. Ambil obat yang dirnaksud
kemudian lakukan desinfeksi pada:
leher batat atau ampul
karet penutup flacon/vial
5. Spuit diisi dengan obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan,
udara dalam spuit dikeluarkan lalu spuit dan kapas alcohol di
masukkan ke dalarn bak yang tersedia dan Iangsung di bawa ke
dekat pasien
6. Baca kembali daftar pembenan obat dan cocokkan dengan pasien
7. Tentukan daerah yang akan di suntik, lalu permukaan kulit didaerah
yang bersangkutan di desinifektan dengan kapas alcohol
8. Jarum di tusuk tegak lurus 90 dengan perrnukaan kulit
9. Melakukkan aspirasi dengan cara penghisap spuit di tarik ke atas
sedikit bila ada darah obat jangan di masukkan, tapibila
tidak ada darah obat dimasukkan perlahan- lahan
10. Setelah semua obat masuk, jarum di cabut dengan cepat. Bekas
tusukan ditekan dengan kapas alcohol
Ruang Rawat Inap, Ruang Kebidanan
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
PENYUNTIKAN DENGAN CARA
INTRA VENA
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
NIP:
Pengertian
Sebagai acuan perawat dalam melaksanakan tindakan penyuntikan dengan
cara intra vena
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
A. Persiapan alat
Baki atau meja suntik yang berisi alat-alat sebagaiberikut:
1. Spuit dan jarum steril dan berbagai macam ukuran sesuai kebutuhan
2. Obat-obatan yang diperlukan
3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4. Cairan pelarut (aquabidest atau Nacl)
5. Bengkok
6. Bak spuit yang tertutup
7. Karet pembendung
B. Persiapan Pasien
Pasien di berikan penjelasan tindakan yang akan dilakukan
Prosedur
C. Pelaksanaan
1. Bacalah daftar obat pasien yang menunjukkan jenis obat dan cara
pemberiannya
2. Ambil spuit dan jarum steril atau spuit disposable dibuka dan
palstiknya
3. Larutkan terlebih dahulu obat-obat yang perlu di larutkan
4. Baca kembali daftar obat tersebut, ambil obat yang dimaksud.
kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol pada:
Leher botol atau ampul
Karet penutup flacon/vial
5. Spuit diisi dengan obat sesuai dengan dosis yang telah di tentukan,
udara dalam spuit di keluarkan lalu spuit serta kapas alcohol
dimasukkan ke dalam bak yang tersedia dan langsung dibawa ke
dekat pasien
6. Baca kembali daftar obat dan cocokan dengan pasien
7. Tentukan daerah yang akan di suntik, lain lakukan pembendungan di
bagian atasnya. Selanjutnya permukaan kulit
di desinfektan dengan kapas alcohol
8. Jarum ditusukkan ke dalam pernhuluh darah yang di maksud dengan
lubang jarum menghadap ke atas
Penghisap spuit ditarik sedikit. Bila ada darah jarum masuk ke dalam vena
dan darah akan mengalir sendiri ke dalam spuit.
PROSEDUR TINDAKAN
PEMASANGAN INFUS (INFD)
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
NIP:
Pengertian
Pemasangan infus (IVFD) adalah terapi intravena untuk memberikan cairan
tambahan yang mengandung komponen tertentu yang diperlukan tubuh
selama periode tertentu
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
A. Persiapan Alat
1. Torniquet
2. Kapas alcohol pada tempatnya
3. Kain kasa steril
4. Larutan desintektan iodine povidon 10%
5. Plester
6. Gunting verban
7. Tiang Infus
8. Setlnfus
9. Jarum infus (IV, kateter dan wing needle)
10. Sarung tangan steril jika klien berpenyakit menular (Hepatitis B,
HIV-AIDS)
B. Persiapan pasien klien
1. Memberikan penjelasan prosedur dan tujuan pada klien dan
keluarganya
2. Memberikan posisi yang nyaman semifowler atau terlentang
Prosedur
C. Pelasanaan
1. Mencuci tangan
2. Menjelaskan prosedur dan tujuan
3. Memberikan posisi yang nyarnan
4. Meletakkan torniquet + 5 cm diatas daerah yang akan dilakukan
pemasangan infus
5. Menghubungkan cairan dengan selang set infus dan digantungkan
pada tiang infus
6. Mengalirkan cairan dengan selang menghadap keatas untuk
mengeluarkan udara, kemudian di klem
Unit terkait
PROSEDUR TINDAKAN
MENGHENTIKAN PEMBERIAN
IVFD
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
NIP:
Pengertian
Suatu tindakan yang dilakukan untuk menghentikan pemberian LVFD
Tujuan
Kebijakan
Dilakukan setelah pemberian IVFD selesai atau jika terjadi inflamasi pada
daerah pemasangan IVFD
Peralatan
A. Persiapan Alat
1. Baki
2. Kapas alkohol
3.
4.
5.
6.
Prosedur
Plester
Gunting
BukuCatatan
Ballpoint
B. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Perawat mengatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
3. Perawat memberitahu maksud tindakan yang akan dilakukan
4. Perawat menghentikan tetesan dengan cara menutup kontrol klem
5. Perawat membuka plester dengan terlebih dahulu dibasahi dengan
kapas alcohol
6. Lakukan pencabutan jarurn infus lalu fiksasi dengan kapas alcohol
yang baru dan diplester
7. Perawat mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada
rekam medik serta mencantumkan tanda tangan dan nama jelas
8. Perawat cuci tangan
IGD, Ruang Rawat Inap
Unit terkait
MENYIAPKAN PENGAMBILAN
DARAH UNTUK PEMERIKSAAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman :
Dr. Iput Retnosari
Puskesmas Sekampung
NIP:
Pengertian
Suatu tindakan memeriksa kadar darah yang diambil melalui darah
Tujuan
perifer/kapiler
Sebagai acuan perawat dalam melaksanakan tindakan pemeriksaan darah
Prosedur
A. Persiapan
1. Botol/tabung kecil tempat spesimen yang sudah diberi label
2. Spuit steril, berbagai ukuran.
3. Kapas alkohol dalam tempatnya
4. Tourniquet
5. Label pemeriksaan
6. Set pemasang kateter
B. Persiapan pasien
1. Pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Membimbing pasien untuk berdoa
C. Pelaksaan
1. Pemeriksaan darah
Menetukan pembuluh darah yang akan ditusuk untuk
pengambilan darah.
Mendensinfeksi permukaan kulit pembuluh darah yang akan
ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol
Memasang tourniquet
Mengambil darah pemeriksaan dengan cara menusukkan jarum
pada pembuluh darah, sesuai dengan jumlah
kebutuhan.
Memasukkan darah pada tempat yang sudah disediakan.
Memasang label pada tempat darah dengan:
a. Mencantumkan nama
b. Nomor rekam medik
c. Tanggal dan jam pengambilan
Mengirim darah dan menyertakan formulir pemeriksaan yang
sudah diisi dan ditandatangani dokter.
2. Pemeriksaan urin biasa, pada pasien tidak sadar:
Menyiapkan tempat urine
Memasang kateter
Menampung urine dengan bengkok
Memesukkan urine ke dalam tempat yang tersedia.
Memesukkan label urine pada tempat urine dengan cara:
a. Mencantumkan nama
b. Nomor rekam medik
c. Tanggal dan jam pengambilan
Mengirimkan urine dengan menyertakan formulir pemeriksaan
yang sudah diisi dan ditandatangani dokter.
3. Pemeriksaan jaringan
Menyiapkan tempat jaringan
Memasang label pada tempat jaringan dengan:
a. Mencantumkan nama
Unit terkait