Anda di halaman 1dari 16

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH


NOMOR
TAHUN 2015
TENTANG
IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, DAN KENAIKAN PANGKAT
PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATAN BANGKA TENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BANGKA TENGAH,
Menimbang

a. bahwa

dalam

rangka

meningkatkan

kemampuan

dan

profesionalisme sumber daya aparatur berbasis kompetensi,


perlu dilakukan pengembangan aparatur melalui pendidikan
berkelanjutan dalam bentuk pemberian tugas belajar dan izin
belajar, untuk itu perlu mengatur kembali pedoman Pemberian
Izin Belajar dan Penunjukan Tugas Belajar bagi Pegawai Daerah
Kabupaten

Bangka

Tengah

yang

menempuh/mengikuti

pendidikan formal pada Perguruan Tinggi/lembaga resmi;


b. bahwa Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 19 Tahun 2014
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Bangka
Tengah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin
Belajar dan Penunjukan Tugas Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, tidak
sesuai lagi dengan perkembangan pemberian tugas belajar dan
izin belajar sehingga perlu diganti;
c. bahwa
dalam

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud

huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Bupati

Bangka Tengah tentang Izin Belajar, Tugas Belajar, dan


Kenaikan

Pangkat

Penyesuaian

Ijazah

di

Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah;


Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Provinsi

Kepulauan

Bangka

Republik

Indonesia

Tahun

Belitung
2000

(Lembaran

Nomor

Negara

217,Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan


Kabupaten

Bangka

Selatan,

Kabupaten

Bangka

Tengah,

Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di


Provinsi

Kepulauan

Republik

Indonesia

Bangka
Tahun

Belitung
2003

(Lembaran

Nomor

25,

Negara

Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);


3. Undang-Undang

Nomor

20

Tahun

2003

tentang

Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4301);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5589);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor

196,

Tambahan

Lembaran

Negara

Nomor

4017)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor


12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4193);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri


Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4236) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah

Nomor

Tahun

2003

tentang

Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri


Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
164);

8. Peraturan

Pemerintah

Pembagian

Nomor

Urusan

38

Tahun

Pemerintahan

antara

2007

tentang

Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah


Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5135);
10.

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian

Tugas Belajar;
11.

Keputusan

Presiden

Nomor

57

Tahun

1986

tentang

Tunjangan Tugas Belajar bagi Tenaga Pengajar Biasa pada


Perguruan Tinggi yang ditugaskan mengikuti Pendidikan pada
Fakultas Pasca Sarjana;
12.

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 24

Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja


Dinas Daerah Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran Daerah
Kabupaten

Bangka

Tengah

Tahun

2008

Nomor

82),

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan


Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2008 tentang
Pembentukan

Organisasi

dan

Tata

Kerja

Dinas

Daerah

Kabupaten Bangka Tengah (Lembaran Daerah Kabupaten


Bangka Tengah Tahun 2014 Nomor 197);
13.

Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 14

Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja


Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka

Tengah Tahun 2014 Nomor 198);


Memperhatika
n

1. Surat Edaran Menteri PAN dan RB Nomor 04 Tahun 2013


tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar;
2. Surat Edaran Menteri PAN dan RB Nomor: B/3264/M.PANRB/10/2013 tentang Batas Usia Maksimal Pemberian Tugas
Belajar bagi Guru, Dosen, dan PNS serta PNS Izin Belajar.

Menetapkan

MEMUTUSKAN :
: PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH TENTANG IZIN BELAJAR,
TUGAS BELAJAR, DAN KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Kabupaten Bangka Tengah.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bangka Tengah beserta
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
3. Kabupaten adalah Kabupaten Bangka Tengah.
4. Bupati adalah Bupati Bangka Tengah.
5. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah Bupati Bangka Tengah.
6. Pegawai adalah pegawai yang bekerja pada Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah.
7. Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai
Negeri Sipil Daerah yang bekerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah.
8. Tenaga Honorer atau Pegawai Kontrak Kegiatan selanjutnya
disingkat PKK adalah seseorang yang diangkat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan
untuk melaksanakan tugas tertentu pada instansi pemerintah
atau yang penghasilannya menjadi beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
9. Izin Belajar adalah izin belajar yang diberikan oleh pejabat yang
berwenang kepada pegawai yang memenuhi syarat untuk
mengikuti pendidikan pada satu lembaga pendidikan tertentu.
10.
Tugas Belajar adalah penugasan oleh pejabat pembina
kepegawaian kepada Pegawai untuk menempuh pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi guna mendukung arah dan kebijakan

pembangunan daerah.
11.
Pejabat Yang Berwenang adalah Kepala Satuan Kerja
yang membidangi urusan kepegawaian daerah.
12.
Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat
seseorang Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatannya dalam
rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar
penggajian.
13.
Lembaga
resmi
adalah
lembaga
penyelenggara
pendidikan formal yang terakreditasi/non formal yang memiliki
standarisasi nasional atau internasional yang dilaksanakan oleh
suatu lembaga pemerintah maupun swasta dalam maupun luar
negeri.
14.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Bangka Tengah tahun berjalan.
BAB II
IZIN BELAJAR
Pasal 2
(1) Izin Belajar diberikan kepada Pegawai di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah.
(2) Pegawai yang akan mengikuti pendidikan formal harus
mengajukan permohonan dan diusulkan oleh Kepala SKPD
kepada Bupati.
(3) Pemberian Izin Belajar hanya dapat dilakukan dan dikeluarkan
oleh Pejabat Yang Berwenang.
Pasal 3
Ketentuan Pemberian Izin Belajar :
a. Pegawai yang telah memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu)
tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS atau 4 (empat) tahun
sebagai PKK;
b. Mendapatkan izin secara tertulis dari pejabat yang berwenang;
c. Tidak meninggalkan tugas jabatannya, dikecualikan sifat
pendidikan yang sedang diikuti, pegawai dapat meninggalkan
sebagian waktu kerja atas izin pimpinan instansi;
d. Unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam 1 (satu) tahun
terakhir bernilai baik;
e. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat;
f. Tidak sedang melanggar kode etik PNS tingkat sedang atau berat;
g. Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS;
h. Pendidikan yang akan ditempuh dapat mendukung pelaksanaan
tugas jabatan pada unit organisasi;
i. Biaya pendidikan ditanggung oleh pegawai yang bersangkutan;

j. Kegiatan pendidikan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan


negeri atau swasta yang telah terakreditasi minimal B dan
diselenggarakan di Pulau Bangka serta bukan merupakan
pendidikan jarak jauh/kelas jauh/kelas eksekutif dan kelas
khusus kecuali Universitas Terbuka (UT);
k. PNS tidak berhak untuk menuntut penyesuaian ijazah ke dalam
pangkat yang lebih tinggi kecuali terdapat formasi.
BAB III
TUGAS BELAJAR
Pasal 4
(1) Bupati dapat menunjuk pegawai untuk mengikuti tugas belajar
yang lamanya paling kurang 6 (enam) bulan guna memenuhi
kebutuhan
tenaga
ahli
dalam
rangka
penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah.
(2) Penunjukan pegawai tugas belajar hanya dapat diberikan kepada
mereka yang telah lulus seleksi yang diselenggarakan perguruan
tinggi/lembaga resmi dan berkedudukan diluar/didalam Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
dengan
persetujuan
atau
rekomendasi dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah melalui
pejabat yang berwenang.
(3) Penunjukan pegawai untuk tugas belajar merupakan kewenangan
Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 5
Ketentuan Pemberian Tugas Belajar :
(1) Pegawai yang telah memiliki masa kerja paling kurang 1 (satu)
tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS dan minimal 2 (dua)
tahun bagi PNS pindahan atau 4 (empat) tahun bagi PKK bekerja
pada Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah;
(2) Mendapatkan rekomendasi dari Pejabat Pembina Kepegawaian
Daerah;
(3) Bidang ilmu yang akan ditempuh sesuai dengan pengetahuan
atau keahlian yang dipersyaratkan dalam jabatan pada
organisasi dan sesuai dengan analisis beban kerja dan
perencanaan sumber daya aparatur masing-masing SKPD.
(4) Batas usia maksimal :
a. Program Diploma I, Diploma II, Diploma III dan Program
Strata I (S-1) atau setara berusia paling tinggi 25 (dua puluh
lima) tahun;
a. Program Strata II (S-2) atau setara berusia paling tinggi 37
(tiga puluh tujuh) tahun;
b. Program Strata III (S-3) atau setara berusia paling tinggi 40
(empat puluh) tahun.
(5) Batas usia maksimal bagi jabatan Guru dan Dosen yang akan

melaksanakan tugas belajar adalah sebagai berikut :


b. Program Strata I (S-1)/Diploma IV atau setara harus sudah
menyelesaikan tugas belajar paling tinggi pada usia 55 (lima
puluh lima) tahun;
c. Program Strata II (S-2) atau setara dan Program Strata III (S3) atau setara harus sudah menyelesaikan tugas belajar
paling tinggi pada usia 56 (lima puluh enam) tahun.
(6) Batas usia maksimal bagi PNS yang akan melaksanakan tugas
belajar adalah sebagai berikut :
a. Program Diploma I, Diploma II, Diploma III, Diploma IV dan
Program Strata I (S-1) atau setara harus sudah
menyelesaikan tugas belajar paling tinggi pada usia 45
(empat puluh lima) tahun;
b. Program Dokter, Program Apoteker, Program Spesialis I,
Program Strata II (S-2) atau setara dan Program Strata III (S3), Program Spesialis II atau setara harus sudah
menyelesaikan tugas belajar paling tinggi pada usia 50 (lima
puluh) tahun;
(7) Program Studi di dalam negeri yang akan diikuti telah
mendapatkan persetujuan/akreditasi minimal B dari lembaga
yang berwenang;
(8) Bagi PNS yang menduduki jabatan struktural dibebaskan dari
jabatannya;
(9) Bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional dibebaskan
sementara dari jabatannya;
(10) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam 1 (satu)
tahun terakhir paling kurang bernilai baik;
(11) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau
berat;
(12) Tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai
PNS;
(13) Jangka waktu pelaksanaan :
a. Program Diploma I (D-I) paling lama 1 (satu) tahun;
b. Program Diploma II (D-II) paling lama 2 (dua) tahun;
c. Program Diploma III (D-III) paling lama 3 (tiga) tahun;
d. Program Strata I (S-1) / Diploma IV (D-IV) paling lama 4
tahun;
e. Program Strata II (S-2) atau setara paling lama 2 (dua)
tahun;
f. Program Strata III (S-3) atau setara paling lama 4 (empat)
tahun;
2.
(14) Telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan untuk
memasuki perguruan tinggi yang bersangkutan;
(15) Telah menunjukkan prestasi kerja yang baik, kepatuhan,
berkelakuan baik dan memiliki potensi untuk dikembangkan
yang dinilai dan diusulkan oleh Kepala Unit Kerja yang
bersangkutan;
(16) Selama berkedudukan sebagai pegawai tugas belajar tidak

diberikan tunjangan jabatan maupun tunjangan tambahan


penghasilan;
(17) Tidak terlibat penggunaan narkoba yang dibuktikan dengan
surat keterangan dari dokter pemerintah.
(18) Batas usia maksimal tugas belajar sebagaimana dimaksud
pada angka 5 dan 6 berlaku sampai dengan tahun 2015.

BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 6
(1) Pegawai yang mengikuti tugas belajar tidak dibenarkan
pelaksanaannya apabila menggunakan biaya mandiri/swadana.
(2) Sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan tugas belajar dapat
berasal dari :
a. Pemerintah/Pemerintah Daerah (APBN dan APBD);
b. Pemerintah Negara Lain;
b. Badan Internasional; dan/atau
c. Badan Swasta Dalam Negeri maupun Luar Negeri.
Pasal 7
(1)

(2)

(3)

Pegawai tugas belajar yang dibiayai dari


dana APBD diperuntukkan bagi yang menempuh jenjang
pendidikan profesi dan tenaga teknis lainnya di perguruan tinggi
negeri atau swasta yang terakreditasi minimal B.
Pegawai tugas belajar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diberikan bantuan tugas belajar selama
masa pendidikan.
Pemberian bantuan tugas belajar dan
biaya lainnya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.
Pasal 8
(1) Pegawai Tugas Belajar yang dibiayai dari dana APBN atau sumber
lainnya dapat diberikan bantuan dana pendamping (cost sharing)
selama masa pendidikan yang besarannya berbeda dengan
bantuan tugas belajar yang dibiayai dari dana APBD.
(2) Dikecualikan dari seperti pada ayat (1) apabila biaya hidup sudah
termasuk pembiayaan dari dana APBN.
(3) Besaran bantuan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan oleh Bupati.
Pasal 9
Pembiayaan tugas belajar bagi PKK penganggarannya melalui dana
bantuan pendidikan yang ada di Sekretariat Daerah.

BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 10
(1)
(2)

Pegawai yang diberikan izin belajar tidak dibebaskan dari tugastugas kedinasan.
Pegawai izin belajar tetap mendapatkan hak-haknya selama
mengikuti pendidikan sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 11

(1)
(2)

Pegawai tugas belajar dibebaskan dari tugas-tugas kedinasan.


Pegawai tugas belajar selama mengikuti pendidikan berhak
memperoleh :
a. gaji dan penghasilan resmi lainnya;
b. kenaikan gaji berkala; dan
c. perhitungan masa kerja untuk kenaikan pangkat/golongan.
Pasal 12
Pegawai Izin Belajar dan Tugas Belajar diwajibkan :
(1) Menyampaikan laporan kemajuan pembelajaran kepada Bupati
melalui kepala SKPD yang bersangkutan dengan tembusan
disampaikan kepada pejabat yang berwenang pada setiap akhir
semester dan pada setiap akhir masa pembelajaran di perguruan
tinggi;
(2) Menyelesaikan pendidikan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Pasal 13
(1) Pegawai yang telah selesai melaksanakan tugas belajar wajib
bekerja kembali pada Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah
dengan ketentuan kewajiban kerja yang harus dijalani adalah dua
kali masa tugas belajar (n) atau dalam rumus (2 x n).
(2) Pegawai Tugas Belajar khusus dokter spesialis wajib mengabdi
pada Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah minimal 11 (sebelas)
tahun.
BAB VI
MEKANISME PENGAJUAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

Pasal 14
(1) Pegawai yang akan mengikuti tugas belajar terlebih dahulu
mengajukan permohonan untuk mengikuti seleksi masuk ke
lembaga resmi kepada Bupati melalui pejabat yang berwenang
diketahui/disetujui oleh kepala SKPD untuk mendapatkan
Rekomendasi Bupati.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

j.

salinan sah Surat Keputusan (SK) CPNS;


salinan sah Surat Keputusan (SK) PNS;
salinan sah Surat Keputusan (SK) pangkat terakhir;
salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
satu tahun terakhir;
salinan sah ijazah dan transkrip nilai pendidikan terakhir;
surat keterangan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin
sedang/berat;
surat keterangan tidak sedang menjalani pemberhentian
sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
salinan sah Surat Keputusan (SK) Mutasi Kepegawaian yang
dilegalisir (bagi PNS yang pindah/mutasi dari luar daerah);
salinan sah izin penggunaan gelar atau Surat Tanda Lulus
UKPPI/STLUKPPI (bagi PNS yang gelar pendidikan terakhirnya
diperoleh saat yang bersangkutan telah menjadi PNS);
brosur persyaratan dari lembaga resmi.
Pasal 15

(1) Pegawai yang telah dinyatakan lulus seleksi sebagai penerima


beasiswa pendidikan terlebih dahulu harus mengajukan
permohonan kepada Bupati melalui pejabat yang berwenang
diketahui/disetujui oleh kepala SKPD untuk mendapat Surat
Keputusan (SK) Tugas Belajar.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri :
a. proposal tugas belajar (rincian biaya selama 1(satu) tahun);
b. uraian tugas dinas yang dilakukan sehari-hari ditandatangani
oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh kepala SKPD;
c. Rekomendasi asli;
d. surat keterangan dari lembaga resmi yang menerangkan
bahwa yang bersangkutan telah lulus ujian masuk atau masih
tercatat sebagai siswa/mahasiswa pada lembaga resmi
tersebut;
e. Daftar Riwayat Hidup;
f. surat pernyataan tidak akan menuntut penyesuaian ijazah ke
dalam pangkat, bermaterai sesuai ketentuan yang berlaku dan
ditandatangani serta diketahui oleh kepala SKPD yang
bersangkutan;
g. surat keterangan sehat dari dokter pemerintah asli;
h. salinan sah jadwal pelajaran.
Pasal 16
(1) Pegawai yang akan mengambil izin belajar terlebih dahulu
mengajukan permohonan kepada Bupati melalui pejabat yang
berwenang diketahui/disetujui oleh kepala SKPD untuk

mendapatkan Izin Belajar.


(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

salinan sah Surat Keputusan (SK) CPNS;


salinan sah Surat Keputusan (SK) PNS;
salinan sah Surat Keputusan (SK) pangkat terakhir;
salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
satu tahun terakhir;
salinan sah ijazah dan transkrip nilai pendidikan terakhir;
uraian tugas dinas yang dilakukan sehari-hari ditandatangani
oleh yang bersangkutan dan diketahui oleh kepala SKPD;
surat keterangan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin
sedang/berat;
surat keterangan tidak sedang menjalani pemberhentian
sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;
salinan sah Surat Keputusan (SK) Mutasi Kepegawaian yang
dilegalisir (bagi PNS yang pindah/mutasi dari luar daerah);

j. salinan sah izin penggunaan gelar atau Surat Tanda Lulus


UKPPI/STLUKPPI (bagi PNS yang gelar pendidikan terakhirnya
diperoleh saat yang bersangkutan telah menjadi PNS);
k. surat keterangan dari lembaga resmi yang menerangkan
bahwa yang bersangkutan telah lulus ujian masuk atau masih
tercatat sebagai siswa/mahasiswa pada lembaga resmi
tersebut;
l. Daftar Riwayat Hidup;
m. surat pernyataan tidak akan menuntut penyesuaian ijazah ke
dalam pangkat, bermaterai sesuai ketentuan yang berlaku dan
ditandatangani serta diketahui oleh kepala SKPD yang
bersangkutan;
n. surat keterangan bahwa lembaga resmi yang dipilih
merupakan lembaga pendidikan yang telah mendapat
persetujuan/terakreditasi minimal B sesuai ketentuan yang
berlaku;
o. surat pernyataan dari Perguruan Tinggi yang dipilih yang
menyatakan bahwa program pendidikan yang dipilih hanya
dilaksanakan secara reguler;
p. surat keterangan sehat dari dokter pemerintah asli;
q. salinan sah jadwal pelajaran;
r. brosur persyaratan dari lembaga resmi.
Pasal 17
Bagi PKK yang akan mengambil Izin Belajar dan Tugas Belajar perlu
tambahan lampiran berupa salinan surat perjanjian kontrak kerja
dengan syarat tidak terputus-putus, serta surat keterangan dari
Kepala SKPD yang menunjukkan bahwa PKK tersebut;
a.
telah memiliki prestasi luar biasa yang dapat dirasakan oleh
masyarakat;
b.
memiliki kinerja yang baik;
c.
jujur, bertanggung jawab, dan disiplin;
d.
berpotensi meningkatkan kemampuannya dalam pelaksanaan

tugas-tugas SKPD.
Pasal 18
Permohonan Izin Belajar dan Tugas Belajar harus segera diajukan
setelah yang bersangkutan dinyatakan diterima pada lembaga
pendidikan formal yang dipilih dan telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 5.
Pasal 19
(1) Pengajuan Permohonan Izin Belajar dan Tugas Belajar paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah yang bersangkutan diterima pada
lembaga pendidikan dimaksud.
(2) Kelalaian dalam pengajuan Izin Belajar dan Tugas Belajar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakibat tidak dapat
diterbitkannya Surat Izin Belajar dan Tugas Belajar.

BAB VII
PELAPORAN
Pasal 20
(1) Pegawai yang telah dinyatakan lulus dalam mengikuti pendidikan,
wajib menyampaikan laporan selesai belajar kepada Bupati
melalui kepala SKPD yang bersangkutan dengan tembusan
disampaikan
kepada
pejabat
yang
berwenang,
dengan
melampirkan :
a. salinan sah Ijazah dan Transkrip Nilai;
b. hasil laporan tugas akhir/skripsi/thesis/disertasi;
c. salinan dan asli Surat Keputusan (SK) Tugas Belajar dan Izin
Belajar.
(2) Penyampaian Laporan Selesai Belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling lambat 2 (dua) bulan setelah diterbitkannya
Ijazah yang bersangkutan.
(3) Kelalaian dalam penyampaian laporan selesai belajar dapat
mengakibatkan tidak dapat dipergunakannya ijazah yang
diperoleh sebagai acuan dalam proses kepegawaian bagi yang
bersangkutan.
BAB VIII
LARANGAN DAN SANKSI
Pasal 21
(1) Setiap Pegawai yang tidak memiliki SK Tugas Belajar atau Izin
Belajar dilarang untuk mengikuti pendidikan formal pada suatu
lembaga pendidikan tertentu.
(2) Pelanggaran terhadap ketentuan di atas dikenakan sanksi sesuai

dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Disiplin PNS dan


hasil pendidikan dimaksud dianggap tidak pernah ada atau
diabaikan.
(3) Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakibat
Pegawai yang bersangkutan tidak mempunyai hak untuk
diikutsertakan dalam penyesuaian ijazah apabila terdapat formasi
yang memungkinkan.
Pasal 22
(1) Pemberian bantuan tugas belajar dapat dihentikan apabila:
a. Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama 2 (dua) semester
tidak mencapai 2,5 (dua koma lima);
b. Tidak dapat menyelesaikan masa tugas belajar sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan;
c. Sakit jasmani/rohani yang mengakibatkan tidak mungkin lagi
meneruskan program tugas belajar yang dibuktikan dengan
surat keterangan dokter pemerintah;
d. Mendapatkan sanksi akademis dari universitas/perguruan
tinggi;
e. Dijatuhi pidana kurungan yang berkekuatan hukum tetap;
f. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang/berat.
(2) Pemberhentian bantuan tugas belajar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.
(3) Pegawai

yang

sedang

melaksanakan

tugas

belajar

apabila

dikenakan sanksi diberhentikan dari tugas belajarnya, maka


wajib menggantikan biaya yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah.

BAB IX
KENAIKAN PANGKAT PENYESUAIAN IJAZAH
Pasal 23
(1) PNS yang telah menyelesaikan pendidikan pada suatu lembaga
resmi dapat diberikan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah.
(2) Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah diberikan sesuai dengan
formasi yang ditetapkan oleh Bupati.
(3) Formasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setiap tahun
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 24
(1) Ketentuan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah bagi PNS yang
memperoleh :
a. Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama atau yang setingkat dan masih berpangkat Juru Muda
Tingkat I, golongan ruang I/b ke bawah, dapat dinaikan
pengkatnya menjadi Juru, golongan ruang I/c;
b. Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas, Diploma I atau yang setingkat dan paling rendah
berpangkat Juru, golongan ruang I/c, dapat dinaikan
pangkatnya menjadi Pengatur Muda, golongan ruang II/a;

c. Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah Sekolah Guru Pendidikan


Luar Biasa atau Diploma II dan masih berpangkat Pengatur
Muda, golongan ruang II/a, dapat dinaikan pangkatnya menjadi
Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b;
d. Ijazah Sarjana Muda, Ijazah Akademi, dan Ijazah Diploma III,
dan paling rendah masih berpangkat Pengatur Muda,
golongan ruang II/a, dapat dinaikan pangkatnya menjadi
Pengatur, golongan ruang II/c;
e. Ijazah Sarjana (S1) atau Ijazah Diploma IV dan masih
berpangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d ke bawah
dan paling rendah berpangkat Pengatur Muda Tingkat I,
golongan ruang II/b, dapat dinaikan pangkatnya menjadi
Penata Muda, golongan ruang III/a;
f. Ijazah Dokter, Ijazah Apoteker dan Ijazah lain yang setara,
Ijazah Strata II (S2) atau Ijazah Spesialis I, dan masih
berpangkat Penata Muda, golongan ruang III/a, dapat dinaikan
pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I, golongan ruang
III/b;
g. Ijazah Strata III (S3) atau Ijazah Spesialis II dan masih
berpangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, dapat
dinaikan pangkatnya menjadi Penata, golongan ruang III/c.
(2) KenaikanPangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
diberikan apabila:
a. diangkat dalam jabatan/diberi tugas yang memerlukan
pengetahuan/keahlian yang sesuai dengan ijazah yang
diperoleh;
b. paling kurang 3 (tiga) tahun dalam Pangkat II/b, bagi yang
memiliki Ijazah Sarjana (S1) ke bawah;
c. paling kurang telah 1 (satu) tahun dalam golongan ruang III/a
bagi yang memiliki Ijazah Strata II (S2);
d. paling kurang telah 1 (satu) tahun dalam Pangkat III/b bagi
yang memiliki Ijazah Strata III (S3);
e. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai
baik dalam 2 (dua) tahun terakhir bagi yang memiliki ijazah
Sarjana (S1) ke bawah dan 1(satu) tahun bagi yang memiliki
ijazah Strata II (S2) atau Strata III (S3);
f. memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan bagi yang
menduduki jabatan fungsional tertentu;
g. memiliki Surat Keputusan (SK) Tugas Belajar atau Izin Belajar;
dan;
h. lulus ujian penyesuaian kenaikan pangkat.
(3) Persyaratan kenaikan pangkat penyesuaian ijazah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan :
a. salinan sah ijazah/tanda lulus;
b. salinan sah transkrip nilai;
c. salinan sah Surat Keputusan (SK) Pangkat terakhir;
d. DP3 2 (dua) tahun terakhir atau DP3 1 (satu) tahun terakhir
sesuai dengan peruntukkannya;
e. Daftar Riwayat Hidup;
f. salinan sah Kartu Pegawai;
g. Surat Keputusan (SK) Tugas Belajar/Izin Belajar; dan
h. uraian tugas.
Pasal 25
(1)

Pegawai yang pada saat diangkat menjadi Calon


Pegawai Negeri Sipil sudah memiliki ijazah yang lebih tinggi
harus melaporkan diri kepada Pejabat Pembina Kepegawaian
melalui SKPD yang bersangkutan.
(2)
Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

setelah 5 (lima) tahun masa kerja aktif baru dapat


diikutsertakan dalam ujian kenaikan pangkat penyesuaian
ijazah apabila terdapat formasi yang memungkinkan.
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26
(1) Pegawai yang sedang mengikuti pendidikan dan telah memperoleh
Surat Keputusan (SK) Tugas Belajar atau Izin Belajar sebelum
ditetapkannya Peraturan Bupati ini dinyatakan sah dan tetap
berlaku.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku
bagi Pegawai yang mengikuti pendidikan pada lembaga
pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, antara lain :
a. bukan lembaga pendidikan jarak jauh/kelas jauh/kelas
eksekutif/kelas khusus/kelas Sabtu-Minggu/kelompok belajar
dan/atau nama lainnya;
b. melaksanakan proses pendidikan sesuai dengan standarisasi
dan lamanya tingkat pendidikan.
(3) Bahwa dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka Peraturan
Bupati Bangka Tengah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pemberian Izin Belajar dan Penunjukan Tugas Belajar bagi
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bangka Tengah beserta perubahannya dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Pasal 27
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Bangka Tengah.

Ditetapkan di Koba
pada tanggal

Januari 2015

BUPATI BANGKA TENGAH,

ERZALDI ROSMAN

Diundangkan di Koba
pada tanggal

Januari 2015

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANGKA TENGAH,

IBNU SALEH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH TAHUN 2015 NOMOR..

Anda mungkin juga menyukai