Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KOMPLAIN VOLUME PELANGGAN

METODE BOCOL QUALITY CONTROL PLANT BENOA

PENDAHULUAN
Analisa ini dibuat untuk penyelesaian / mencari solusi penanganan

complain PT. NAUTYLUS

terhadap volume pengiriman beton dari Plant Benoa.


DATA DAN SPESIFIK PELAKSANAAN

DATA KOMPLAIN

1. PT. NAUTYLUS Tanggal cor 28 Juni 2016


Alamat jln. Kedungu Tanah Lot Tabanan
Proyek Bangunan Villa & Resorts
Volume Rencana 55 m3
Realisasi Kirim 67 m3

Metode BOCAL

B = Barang (Material)
Hasil evaluasi pada material secara density kondisi material pada saat itu yang diuji tanggal 2 juli tidak
menunjukan perbedaan yang menonjol dapat dikatakan dalam kondisi normal.
Stok material pada hari pengecoran semua terpenuhi tidak ada kekurangan bahan baku.

O = Orang (Petugas)
Hasil evaluasi terhadap petugas pada pengecoran tanggal 28 Juni 2016. Dimulai dari :
1. Petugas Produksi
Pada pengecoran tanggal 28 Juni 2016 bagian produksi yang bertugas sdr. Didik Santoso menurut
pengakuannya sudah melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik dan telah memberi
informasi volume loading yang jelas kepada unit operator bathcing plant.
2. Sopir Truck Mixer
Hasil analisa pada tanggal 3 Juli 2016 dimana pengakuan ini diambil dari beberapa nara sumber
yaitu Bp. Sutriyono, Bp. Mus Mulyadi , Bp. Ahmad Soleh selaku sopir yang bertugas saat
pengecoran ke Nautylus kondisi yang mereka ketahui pengiriman berjalan normal mereka tidak
melihat kondisi yang mencurigakan urutan pengiriman tidak ada yang terlompati dapat dikatakan
pengiriman tetap ontime.

3. Cheker Slump dan Operator


ANALISA BOCAL

Menurut Sdr. Jonianto sebagai operator bath.plant dan Sdr. Anang Dwiatmoko sebagai cheker
slump mereka dengan yakin telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta melaksanakan
loading dengan benar sesuai intruksi dari petugas produksi.
4. Petugas Lapangan / Lab Teknisi
Menurut Sdr. Agus Yulianto petugas lapangan yang bertugas pada waktu itu di Nauylus sempat
menghitung ulang perkiraan volume beton dilapangan hasil perhitungannya sekitar 55 m3. Sdr. Agus
Yulianto berasumsi muatan beton yang terkirim ke proyek Nautylus muatan tidak maksimal atau
tidak sesuai Surat Jalan karena ada perbedaan volume yang cukup besar

C = Cara ( Metode )
Hasil analisa berulang yang dilakukan pada tanggal 3 juli 2016, 4 juli 2016, 20 juli 2016 terhadap
metode produksi atau loading beton siap pakai dan pengiriman beton sudah dilakukan dengan benar
sesuai SOP yang berlaku di PT HARAPAN JAYA BETON tidak ada unsur kelalaian atau kecerobohan.

A = Alat ( Mesin )
Hasil penelusuran informasi mengenai kondisi alat / mesin produksi bathcing plant benoa pada tanggal
28 Juni 2016 sempat terjadi error data pada indikator bacaan berat timbangan material namun hanya
berlangsung sesaat terjadi berulang namun tidak dalam tempo lama tidak dicurigai ada indikasi
kerusakan secara lanjut informasi ini disampaikan dari Operator Bathcing Plant dan Petugas Checker.
Serta terjadi tumpahan material ketika proses loading bergesernya posisi karet yang menjadi tidak
menentu/ licin. Bergesernya karet conveyor karena rembesan air beserta kandungan lumpur pada
material yang terkena hujan. Kondisi tumpahan material tanggal 29 Juni pagi menurut informasi sdr.
Wahyudi sebagai petugas kebersihan memang benar terjadi banyak tumpahan material.

L = Lingkungan ( Kondisi Alam )


Hasil investigasi mengenai kondisi alam pada tanggal 28 juni 2016 kondisi di plant benoa mengalami
hujan sedang sampai hujan lebat mulai sekitar pkl 17.00 sampai pkl 04.00 dini hari.

ANALISA BOCAL

KESIMPULAN
Dari analisis yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan secara hipotesis sebagai berikut :
1. Kasus selisih volume pada PT. Nautylus yang sudah dilakukan analisa dengan metode BOCAL ( Barang ,
Orang , Cara , Alat, Lingkungan ) secara Kondisi Material , Petugas yang bersangkutan , Metode yang
dilaksanakan tidak ada indikasi bermasalah.
2. Hasil Investigasi mengenai Alat dan Kondisi Lingkungan besar kemungkinan menjadi penyebab utama. 1
Karena terjadi tumpahan material saat proses loading (karet conveyor geser/licin) . 2 karena sempat terjadi
kerusakan indicator timbangan yang tidak berlangsung lama namun terjadi beberapakali dan kondisi alam
waktu itu hujan yang bisa menimbulkan efek voltase naik turun / konslet ketika aliran listrik pada alat
elektronik terkena air / dimana kondisi loadcell mudah error saat terkena air.

ANALISA BOCAL

Analisa estmasi tumpah Material :

RIT

TM VOLUME

KOMULATIF

Jumlah
kali
Timbang

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

17
11
26
24
15
14
16
24
22
17
11
26

5.5
10.5
16
21.5
27
32.5
38
43.5
49
54.5
60
63

4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2

5.5
5
5.5
5.5
5.5
5.5
5.5
5.5
5.5
5.5
5.5
3

Estmasi
tumpah per
timbang
525
525
525
525
525
525
525
525
525
525
525
300

KOM
ESTIMASI
TUMPAH
(Kg)
2100
2100
2100
2100
2100
2100
2100
2100
2100
2100
2100
500

NB :
Total estimasi material yang tumpah 22.600 kg / sekitar 2 DT
Konversi estmasi berat material tumpah ke volume beton sekitar 13.29 m3

ANALISA BOCAL

Komulatif
(Kg)
2100
4200
6300
8400
10500
12600
14700
16800
18900
21000
22100
22600

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Menyatakan memang benar kondisi yang dibuat dalam laporan Analisa apa adanya sesuai kondisi aktual.
Benoa, 05 Agustus 2016
Dibuat,

Dwi Candra Agic


Ka. Produksi

Mengetahui,

Dian Apriyanto
Koord. QC

Sutriyono
Koord. TM

Mus Mulyadi
TM 17

Ahmad Sholeh
TM 11

Didik Santoso
Produksi

Jonianto
OBP

Anang D
QC cheker

Agus Yulianto
Teknisi Lapangan

Wahyudi
Helper Plant

ANALISA BOCAL

Anda mungkin juga menyukai