L.K Modul 4
L.K Modul 4
MODUL IV
A. Judul :
Hukum Kesetimbangan Kimia, Tetapan Kesetimbangan
B. Tujuan :
Memahami hukum-hukum kesetimbangan kimia dan tetapan kesetimbangan
C. Dasar Teori
Sistem kesetimbangan kimia didapat suatu hubungan matematika yang
sederhana antara hasil konsentrasi dan konsentrasi pereaksi
aA + bB
cC + dD
=K
K = Ketetapan
C = konsentrasi
C1 = Konsentrasi air teh dalam tabung 1
C2 = Konsentrasi air teh dalam tabung 2
d1 = Tinggi air teh dalam tabung 1
d2 = Tinggi air teh dalam tabung 2
Dengan mengetahui konsentrasi dari ion-ion tesebut dapat dicari suatu
persamaan yang menunjukkan harga yang tepat.
(Team Teaching.2013:19-20)kum
Hukum kestimbangan kimia
Dari pengukuran eksperimen tentang sistem kesetimbangan diperoleh
keteraturan yang dikenal dengan hukum kesetimbangan.
Dari persamaan reaksi yang umum,
aA + bB
cC + dD
cC + dD
[A]a + [B]b
(Hiskia Achmad.2001)
Kesetimbangan dalam larutan adalah keadaan ketika laju reaksi pembentukan
ion dari molekulnya sama dengan laju reakis pembentukan molekul dari ionnya. Pada
saat reaktan berkurang, laju reaksi maju menurun,sedangkan pada saat hasil reaksi
bertmabah dan laju reaksi balik naik. Pada saat reakis maju sama dengan laju reaksi
balik maka kesetimbangan kimia terjadi.
(Anonim.2001)
Hukum distribusi atau partisipasi dapat dirumuskan pabila suatu zat terlarut
terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur,maka pada suatu
temperatur konstan. Antara kedua pelarut itu dan angka banding distribusi ini tak
bergantung pada spesi molekul lain apapun yang mingkin ada. Dalam kesetimbangan
kimia, jika tekanan diperbesar sama dengan volum diperkecil maka kesetimbangan
akan bergeser kearah jumlah koefisien-koefisien gas yang lebih kecil. Dan jika
tekakan diperkecil sama dengan volume diperbesar maka kesetimbangan akan
bergeser kearah jumlah koefisien-koefisien gas yang legih besar.
(Atkins.1999)
Kecepatan reakis kimia pada suatu konstan sebanding dengan hasil kali
konsentrasi zat yang bereaksi. Reaksi kimia bergerak menuju kestimbangn yang
dinamis, diman terdapat reaktan dan produk, tetapi keduanya tidak lagi mempunyai
kecenderungan untuk berubah. Kadang-kadang konsentrasi reaktan yang bereaksi
didalam campuran kesetimbangan,sehingga reaksi dapat dikatakan reaksi yang
sempurna. G.N Lewis memperkenalkan besaran termodinamika baru, yaitu keaktifan
yang biasa dipakai sebagai banti antara konsentrasi zat yang dimaksud dengan suatu
koefisien keaktifan.
(Syukri.1999)
Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu
campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun
kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada diruas kanan
dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada diruas kiri masing-masing
dipangkatkan denga koefisien reaksinya.
(Taekeuchi.2008)
Ciri umum sistem kesetimbangan kimia
1. Sistem tidak memperoleh materi dari lingkungannya dan tanpa kehilangan materi
kelingkungan.
2. Sistem adalah dinamik dua proses yang berlawanan berlangsung pada saat yang
sama.
3. Sistem yang dapat diukur dan diamati adalah kostan. Sebab kedsua proses
berlangsung dalam laju yang sama sehingga konsentrasinya zat-zat konstan. Sifat
ini disebut sifat mikroskopik.
4. pada suhu tertentu kesetimbangan mencapai suatu nilai yang konstan dan
ungkapan yang menyangkut konsentrasi zat-zat yang beraksi.
5. Nilai yang konstan ini disebut tetapan kesetimbangan
Hukum tetepan kesetimbangan, pada tahun 1864, cato maximilian gulberg
dan peter wage menemukan hubungan sederhana antara konsentrasi zat-zat
pereaksi dan produk reaksi sewaktu reaksi kimia mencapai kesetimbangan
dinamis. Jika reaksi kesetimbangan dinyatakan sebagai:
aA+Bb<-->cC + dD
maka hubungan antara konsentrasi pereaksi dan konsentrasi produk reaksinya
adalah sebagai berikut :
Q= [A]a [B]b / [C]c [D]d
Rumus ini dikenal sebagai rumus aksi massa dimana Q adalah kution reaksi. Pada
keadaan setimbang, nilai Q adalah tetap dan inilah yang dikenal sebagai tetapan
kesetimbangan (Kc).
Jadi, tetapan kesetimbangan Kc dapat di tulis sebagai berikut :
Kc= [A]a [B]b / [C]c [D]d
Persamaan ini dikenal sebagai persamaan tetapan kesetimbangan. Hubungan antara
konsentrasi zat-zat pereaksi dan produk reaksi ini dalam persamaan kesetimbangan
disebut sebagai hukum kesetimbangan:
cC+dD
jika:
a. Q< Kc : reaksi berlangsung ke kanan ( C dan D)
b. Q= Kc : reaksi setimbang
c. Q> Kc : reaksi berlangsung ke kiri (Adan B)
(Hiskia Achmad.2001:142-151)
Nama Alat
Gambar
Rak
Tabung
Fungsi
Untuk meletakan
Reaksi
reaksi
untuk
tabung
membilas
memersihkan
atau
potongan
Tabung teaksi
Gelas ukur
Untuk
mengukur
volume
larutan
Bejana gelas
Untuk menampung/sebagai
wadah dan tempat untuk
menyimpan larutan
Pipet tetes
Mistar
b. Bahan
No
1
Nama Bahan
Larutan Kalium
Sifat Kimia
Kristal tak
berwarna
Larut dalam air
Tiosianat (KSCN)
0,002 M
Sifat Fisik
Tak berwarna
Titik leleh 175
Larutan Ferry
Nitrat Fe (NO3)3
Berwarna merah
kecoklatan
Titik leleh 47
terbakar
Aquades
Tidak mudah
Cairan tak
terbakar
Meruakan pelarut
Beberapa jenis
berwarna
Titik didih 100
zat kimia
-
Titik leleh 0
E. Prosedur Kerja
1. Tabung I
KSCN 0,002 M
Memasukkan 5 ml KSCN 0,002 M
dalam Tabung 1
Menambahkan 5 ml Fe (NO3)3 0,2
M pada tabung 1 (standar)
2. Tabung II
KSCN 0,002 M
Memasukkan 5 ml KSCN 0,002 M dalam Tabung 2
Menambahkan 10 ml Fe (NO3)3 0,2 M dan
menambahkan air sampai 25 ml
Mengambil 5 ml Fe (NO3)3, memasukkan dalam tabung
2
Mengukur ketinggian larutan
Menyimpan 20 ml sisa Fe (NO3)3 untuk digunakan pada
tabung berikutnya
Warna larutan menjadi merah
dan tingginya adalah 6,2 cm
3. Tabung III
KSCN 0,002 M Memasukkan 5 ml KSCN 0,002 M dalam Tabung 3
Mengambil 20 ml Fe (NO3)3 dan mengukur 10 ml Fe
(NO3)3 dan menambahkan air sampai 25 ml
Mengambil 5 ml Fe (NO3)3, memasukkan dalam
tabung 3
Mengukur ketinggian larutan
Menyimpan 20 ml sisa Fe (NO3)3 untuk digunakan pada
tabung berikutnya
Warna larutan menjadi orens
dan tingginya adalah 6,5 cm
4. Tabung IV
KSCN 0,002 M
Memasukkan 5 ml KSCN 0,002 M dalam Tabung 4
F. Hasil Pengamatan
Tabung
1
2
3
4
5
Tabung
Tinggi larutan
6,4 cm
6,2 cm
6,5 cm
6,3 cm
6,4 cm
6,4 cm
6,4 cm
6,4 cm
6,4 cm
6,4 cm
Perbandingan
tinggi
terhadap tabung 1
1 cm
1,032 cm
0,984 cm
1,015 cm
1 cm
Konsentrasi mula-mula
[Fe3+]
[SCN]
0,2 M
0,002 M
0,08 M
0,002 M
0,001032 M
0,078968 M
0,00968 M
0,032 M
0,002 M
0,000984 M
0,031016 M
0,001016 M
0,0128 M
0,002 M
0,001015 M
0,011785 M
0,000985 M
0,00512
0,002 M
0,001 M
0,00412 M
0,001 M
Tabung
1
[Fe3+][FeSCN2+](SCN)
2x10-7 M
Konsentrasi kesetimbangan
[FeSCN2+]
[Fe3+]
(SCN)
0,001 M
0,199 M
0,001 M
[Fe3+][FeSCN2+]/(SCN-)
0,2 M
[FeSCN2+]/[Fe3+](SCN-)
5M
7,9x10-9 M
0,00853 M
13,326 M
3,19x10-8 M
0,0309 M
30,265 M
1,27x10-8 M
0,0132 M
80,5 M
5,12x10-9M
0,00512 M
195,31 M
G. Perhitungan
1
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 . m1 = V 2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,2
=0,08 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,08 M
Tabung 3
M1 = 0,08 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 . m1 = V 2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,08
=0,032 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,032 M
Tabung 4
M1 = 0,032 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 . m1 = V 2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,032
=0 , 0128 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,0128 M
Tabung 5
M1 = 0,0128 M
V1 =10 ml = 0,01 L
V2 = 25 ml = 0,025 L
V1 . m1 = V 2 . m2
V 1 . m1
0,01 x 0,0128
=0,00512 M
m2 =
=
V2
0,025
[Fe3+] = 0,00512 M
Menghitung konsentrasi mula mula [Fe SCN2+]
Vol KSCN x M KSCN = 0,005 x 0,002
= 0,00001 Mol
Vol total
= V KSCN + V Fe(No3)3
= 0,005 + 0,005 = 0,01 L
Konsentrasi standar =
mol KSCN
vol total =
0,00001
=0,001 M
0,01
H. Pembahasan
Dalam percobaan ini, langkah-langkah yang dilkukan,yaitu prtama kita
menyediakan/menyiapkan 5 buah tabung reaksi yang bersih dan diberi label 1,2,3,4
dan 5. Kemudian memasukkan 5 ml KSCN 0,002 M kedalam tabung reaski satu
persatu. Kemudian, perlakuan selanjutnya seperti yang ada dibawah ini.
1. Tabung 1
Setelah diisi 5 ml KSCN 0,002 M,selanjtnya ditambahkan 5 ml larutan Fe
(NO3)3 0,2 M. Setelah itu campuran iin diaduk sehingga warnaya merata dan tercapai
kesetimbangan. Warna yang terbentuk dalam tabung ini adalah merah kehitaman
dengan tinggi larutan 6,4 cm. Sebelum dilakukan pencampuran,warna KSCN adalah
bening (seperti warna aquades) dan warna larutan dari Fe (NO3)3 adalah orange tua.
Setelah dilakukan pencampuran,langkan yang dulakukan selanjutnya dalah mengukur
ketinggian larutan dan mencatat sebagai standar tinggi larutan. Tinggi larutan standar
ini juga digunakan sebagai pembanding pada tabung-tabung berikutnya.
2. Tabung 2
Pada tabung ini, setelah kita mengisi 5 ml KSCN 0,002 M, ditambahkan lagi
dengan 5 ml larutan Fe (NO3)3 + H2O. Larutan ini diperoleh dari hasil pencampuran 0
ml Fe (NO3)3 dengan 15 ml H2O sehingga volumenya menjadi 25 ml. Dari 25 ml
larutan inilah diambil 5 ml untuk ditambahkan dengan 5 ml larutan KSCN 0,002 M
tadi yang ada pada tabung 2. Setelah dilakukan pencampuran,warna larutan ini
menjadi merah kemudian diukur ketinggian dengan menggunakan mistar dan
didapatkan hasil ketinggiannya yaitu 6,2 cm.
3. Tabung 3
Pada tanbung ini, yang dilakukan yaitu sisa larutan Fe (NO3)3 + H2O sebanya
20 ml. Kemudian, diambil 10 ml dari larutan ini dan sisanya dibuang. Selanjutanya
I. Kesimpulan
dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penambahan air pada setiap tahap dalam larutan Fe (NO 3)3 bertujuan untuk
menurunkan konsentrasi dari larutan Fe (NO3)3 .
2. Senakin berkurangnya konsentrasi Fe (NO3)3 menyebabkan tinggi campuran
berubah-ubah.
3. Semakin berkurangnya konsentrasi Fe (NO3)3 menyebabakan warna larutan
pada masing-masing tabung semakin terang.
J. Kemungkinan kesalahan
1. kurangnya ketepatan praktikan dalam mennetukan warna larutan.
K. Pertanyaan
1. Kombinasi A, B, atau C yang menunnjukan harga konstan atau hamper
konstan, biasanya disbut tetapan kesetimbangan kimia.
2. aA + bB
cC + dD
Kondisi kesetimbangan atau hukum kesetimbangan menyatakan pada suhu dan
tekanan tertentu perbandingan hasil kali kosentrasi zat hasil reaksi terhadap
kosentrasi reaktan, masing-masing berpangkat koefisien persamaan reaksi adalah
tetap.
3. Banyak reaksi bernjalai tidak sempurna, artinya reaksi-reaksi tersebut berjalan
pada suhu titik dan akhirnya berhenti dengan meninggalkan zat-zat yang tidak
bereaksi. Pada temperatur, tekanan dan kosentrasi tertentu, titik pada reaksi
tersebut berhenti sama hubungan antara reaktan dan reaksi tetap. Pada saat ini
reaksi pada keadaan setimbang.
Daftar pustaka
Achmad,hiskia.2001.Wujud Zat dan Kesetimbangan.Bandung : Erlangga