PENDAHULUAN
Pembangunan di Indonesia saat ini berkembang sangat cepat
dikarenakan Indonesia adalah negara yang sedang berkembang. Upaya
pemerintah dilakukan berdasarkan pola umum pembangunan jangka
panjang yang telah mencapai kemajuan yang cukup memuaskan, terutama
dalam meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat. Namun pemerintah
memerlukan dana yang tidak sedikit untuk membiayai pembelanjaan negara
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang semakin lama semakin
bertambah besar. Dana tersebut dikumpulkan dari segenap potensi sumber
yang dimiliki oleh suatu negara, baik berupa hasil kekayaan alam maupun
iuran masyarakat.
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
bernegara, khususnya didalam pelaksanaan pembangunan karena pajak
merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua
pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Salah satu fungsi pajak
adalah fungsi penerimaan (budgetair). Pajak berfungsi untuk menghimpun
dana dari masyarakat bagi kas Negara, yang diperuntukkan bagi
pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah (Sumarsan, 2013:5).
Penagihan pajak
(M)
7. Hipotesis Penelitian
Adapun model hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1 :Tingkat kepatuhan wajib pajak badan berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan penerimaan pajak penghasilan.
H2 :Tingkat penagihan pajak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
penerimaan pajak penghasilan.
H3 :Interaksi antara kepatuhan wajib pajak badan dengan penagihan pajak
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penerimaan pajak
penghasilan.
III. METODE PENELITIAN
Objek dalam penelitian ini adalah tingkat kepatuhan wajib pajak badan,
peningkatan penerimaan PPh dan penagihan pajak sebagai variabel
moderasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kendari.Jenis data dalam
penelitian ini, adalah: (1) Data Kualitatif dalam penelitian ini berupa informasi
lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan penelitian ini berupa uraian
penjelasan dari variabel dan objek penelitian. (2) Data kuantitatif dalam
penelitian ini adalah Laporan Penerimaan Pajak Badan pada kurun waktu
2011 2015. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
(1) Data Primer, yaitu data penelitian yang diambil langsung dari sumber asli
tidak melalui perantara (Supomo, 2009:146).Data dalam penlitian ini
bersumber langsung dari KPP yang berhubungan dengan objek penelitian.
(2) Data Sekunder, yaitu data penelitian yang diperoleh dengan cara melalui
perantara dan dicatat oleh pihak lain (Supomo, 2009:147). Data dalam
penelitian ini, yaitu mengambil data-data dokumen pada KPP Pratama
Kendari berupa data sejarah dan struktur organisasi serta dokumen, catatan
tentang jumlah SPT yang dilaporkan tahun 2011-2015, daftar jumlah realisasi
penerimaan pajak tahun 2011-2015, jumlah surat tagihan pajak yang
dikeluarkan pada tahun 2011-2015 dan laporan lainnya.
Metode pengumpulan yang dilakukan adalah: (1) Pustaka, yaitu Peneliti
memperoleh data-data penelitian yang berkaitan dengan masalah yang
sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet dan perangkat lainnya
yang berhubungan dengan penelitian. (2) Wawancara,Wawancara dilakukan
untuk mendapatkan informasi awal tentang berbagai isu atau permasalahan
yang ada, sehingga penulis dapat menentukan permasalahan atau
Jurnal Akuntansi (JAk)
variabelapa yang arus diteliti. (3) Penelitian Lapangan, Data utama penelitian
ini diperoleh melalui lapangan, peneliti memperoleh data dengan cara
melakukan penelitian langsung ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Kendari. Yang meliputi data tahun pajak 2011 hingga tahun 2015, yang
berupa; data jumlah realisasi penerimaan PPh yang diterima setiap
bulannya, jumlah SPT Tahunan yang dilaporkan oleh Wajib Pajak Badan,
serta data Surat tagihan pajak.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Adapun definisi
operasional adalah sebagai berikut:
1. Kepatuhan wajib pajak badan (X) adalah suatu keadaan dimana Wajib
Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya sesuai dengan peraturan yang berlaku tanpa perlu
diadakan pemeriksaan, investigasi seksama, peringatan ataupun
ancaman dan penerapan sanksi hukum maupun administrasi. Variabel ini
diukur berdasarkan jumlah penyampaian SPT yang dilaporkan wajib pajak
badan dengan menggunakan skala rasio.
2. Penagihan pajak (M) adalah suatu tindakan penagihan yang dilaksanakan
oleh fiskus atau juru sita pajak kepada penanggung pajak agar dapat
melunasi utang pajak tanpa menunggu jatuh tempo pembayaran yang
meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak dan tahun
pajak. Variabel ini diukur nilai pajak terutang wajib pajak badan dan jumlah
surat tagihan pajak yang diterbitkan oleh KPP Pratama Kendari.
3. Peningkatan penerimaan pajak (Y) adalah merupakan kenaikan jumlah
penerimaan negara yang berasal dari sektor pajak jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang diukur dari selisih PPh Terutang. Variabel
ini diukur berdasarkan pajak penghasilan yang terealisasi dalam tahun
pajak berjalan dengan menggunakan skala rasio.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
a. Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel Kepatuhan wajib pajak badan sebagai variabel independen
dalam penelitian ini. Variabel ini diukur berdasarkan jumlah penyampaian
SPT yang merupakan Jumlah SPT Masa PPh yang dilaporkan oleh Wajib
Pajak Badan secara tepat waktu setiap bulannya pada KPP Pratam Kendari
dari tahun 2011-2015. Adapun jumlah penyampaian SPT Masa PPh untuk
variabel kepatuhan wajib pajak badan adalah sebagai berikut:
2011
1692
1885
1843
1615
1502
1583
1506
1614
1720
1400
1557
1550
20304
2012
1467
1569
1553
1080
1674
1623
1509
1629
1518
1394
1476
1337
17829
Tahun
2013
1512
1573
1502
1446
1642
1388
1386
1581
1230
1492
1491
1406
17649
2014
1364
1442
1216
1489
1600
1370
1518
1395
1348
1372
1360
1382
16856
2015
1438
1549
1535
1472
1389
1183
1382
1268
1354
1370
1202
1357
16499
Tahun
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah
2011
12.740.964.373
16.037.923.560
16.630.409.621
17.506.378.694
18.921.620.225
19.510.817.970
21.045.490.182
23.689.368.198
18.453.681.292
22.054.311.340
23.456.319.082
48.046.542.466
258.093.827.003
2012
32.220.655.035
12.372.815.541
18.204.756.098
60.003.989.964
22.761.708.371
13.998.021.269
25.187.127.596
22.402.760.017
24.910.245.308
35.125.746.842
34.499.240.481
62.195.997.284
363.883.063.806
2013
29.409.406.801
28.801.401.628
24.037.451.746
30.447.340.592
30.805.237.441
23.259.668.009
26.987.283.139
28.300.556.481
29.507.828.696
30.392.358.977
50.455.720.579
70.339.414.639
402.743.668.728
2014
32.906.442.268
22.796.898.140
25.707.589.387
24.918.490.897
18.455.681.431
23.484.720.457
32.825.373.846
34.691.491.782
29.487.476.446
33.692.448.770
37.430.169.157
88.189.328.480
404.586.111.061
2015
24.080.389.009
13.735.874.632
17.421.093.239
26.002.481.457
30.360.442.918
32.978.646.834
43.293.258.329
29.740.165.915
28.671.614.403
61.630.561.412
71.198.460.830
122.012.031.432
501.125.020.410
2011
13
16
18
22
28
28
26
30
32
33
32
56
334
2012
75
57
63
107
67
58
70
67
69
80
79
109
901
Tahun
2013
69
65
74
59
73
67
92
80
89
86
115
144
1013
2014
155
145
148
147
141
146
155
157
152
156
160
214
1876
2015
71
59
64
72
76
78
89
75
74
112
117
168
1055
Beta
(Constant)
Kepatuhan WP Badan
3,317
,002
1,905
4,529
,000
,925
6,681
,000
-1,966
-5,239
,000
Penagihan Pajak
Kepatuhan WP
Badan*Penagihan Pajak
Sig.
10
11
badan
terhadap
12
13
14