Anda di halaman 1dari 2

929 Siswa SMP di Sultra Ikut UN Khusus

Kendari, Jurnal Nasional Sebanyak 929 siswa di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti
ujian nasional (UN) khusus, Selasa (3/5), menyusul batalnya mereka mengikuti UN akibat
gempa pada hari Senin (25/4) pekan lalu.
Siswa SMP ini tersebar di tiga kabupaten/kota di Sultra, yakni Kota Kendari, Kabupaten
Konawe Selatan, dan Konawe. Mereka berasal dari sembilan SMP yang tersebar di tiga
daerah tersebut.
Humas Dinas Pendidikan Nasional Sultra Haris Silondae mengatakan, lokasi pedelapan
sekolah tersebut, enam di antaranya berasal dari Kota Kendari, terdiri dari tiga sekolah negeri
dan tiga sekolah swasta.
Total peserta UN khusus di Kendari sebanyak 829 orang. Namun, dari enam sekolah hanya
tiga sekolah yang menjadi lokasi ujian, yakni SMP 1, SMP 5, dan SMP 10. Tiga sekolah
swasta lainnya masing-masing bergabung dengan tiga SMP negeri itu, jelas Haris di
Kendari, kemarin.
Sementara di Kabupaten Konawe Selatan, terdapat dua SMP yang menggelar UN khusus,
yaitu SMP 2 Kolono dan SMP 4 Kolono dengan total siswa sebanyak 75 orang. Sedangkan di
Kabupaten Konawe hanya satu sekolah, yakni SMP 2 Soropia dengan jumlah siswa sebanyak
25 orang.
Haris menegaskan, pelaksanaan UN beserta pengawasan yang dilakukan sama dengan
pelaksanaan UN yang digelar pekan lalu. Dijelaskan, pelaksanaan UN khusus ini seyogyanya
akan digelar pada hari Senin (2/5), tapi karena waktunya yang dinilai mepet sehingga diundur
satu hari.
Gempa yang melanda Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Selatan, serta sebagian kecil
wilayah Kabupaten Konawe sebanyak dua kali dengan kekuatan masing-masing 5,2 dan 6,0
Skala Richter (SR) menyebabkan rusaknya ratusan rumah di wilayah tersebut, termasuk pada
sekolah-sekolah.
Hingga saat ini masih banyak warga dari Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan,
yang enggan kembali ke kampung halaman mereka. Selain karena trauma oleh guncangan
gempa, rumah mereka juga sudah ambruk hingga tak dapat dihuni lagi. Mereka kini lebih
memilih menumpang dengan keluarga mereka yang ada di daerah lain.
Gempa yang terjadi di Sultra setelah guncangan pada hari Senin pekan lalu itu, sampai saat
ini masih disusul dengan gempa-gempa susulan yang skalanya relatif lebih kecil. Sepetti pada
hari Senin (2/5), warga Kendari kembali merasakan guncangan.
Kawasan yang paling merasakan adalah mereka yang berada di kompleks kampus
Universitas Haluoleo terutama mereka yang berada di gedung tinggi. Fakultas Hukum,
misalnya, ratusan civitas akademika di fakultas itu berhamburan keluar dari gedung setelah
guncangan tersebut.
Genpa tersebut juga dirasakan oleh warga Kota Raha, Kabupaten Muna. Kepala Stasiun
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari Addi Setiadi mengatakan

gempa di Muna itu berskala 4,4 SR dengan pusat gempa berada pada 4.75 derajat Lintang
Selatan (LS), 120,12 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 12 kilometer arah barat
laut Raha.
Gempa ini sempat menggegerkan warga Kota Raha. Ratusan PNS berhamburan keluar
kantor, termasuk Bupati Muna LM Baharuddin dan wakilnya Malik Ditu. Sejumlah fasilitas
pemerintah seperti kantor DPRD Muna dilaorkan rusak akibat gempa.(andi syahrir)

Anda mungkin juga menyukai