Tanahdangkaldalam PDF
Tanahdangkaldalam PDF
1 - 2011
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN IRIGASI TANAH DANGKAL
DAN IRIGASI TANAH DALAM
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini dibagi menjadi 2 bagian, masingmasing terdiri dari Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi
maupun peternakan.
menjadi
pedoman
atau
petunjuk
atau
acuan
(Propinsi
Kota).
dan
Kabupaten/
Pedoman
teknis
ini
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
ii
BAGIAN I
DAFTAR ISI
C. Pelaporan ................................................... 21
D. Pengendalian ............................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................23
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN IRIGASI TANAH DANGKAL
LAMPIRAN
iii
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
iv
BAGIAN II
DAFTAR ISI
D. Pengendalian ............................................... 70
LANGKAH-LANGKAH SEDERHANA UNTUK MENENTUKAN
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN IRIGASI TANAH DALAM
I. PENDAHULUAN .................................................43
A. Latar Belakang ............................................. 43
B. Tujuan dan Sasaran........................................ 45
C. Pengertian .................................................. 46
II. PEMILIHAN LOKASI DAN PETANI/KELOMPOK TANI ......48
A. Persyaratan Lokasi......................................... 49
B. Persyaratan Petani ........................................ 50
III. KOMPONEN IRIGASI TANAH DALAM.........................52
A. Komponen Irigasi Tanah Dalam .......................... 52
1. Sumur ................................................... 52
2. Pompa Air dan Perlengkapannya ................... 53
3. Rumah Pompa/Genset ............................... 54
4. Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) ................... 55
B. Kriteria Teknis ............................................. 56
IV. PELAKSANAAN..................................................59
A. Survey Inve3.
B. stigasi dan Desain Sederhana ............................ 59
B. Konstruksi/Pengembangan Irigasi Tanah Dalam ...... 63
C. Operasi dan Pemeliharaan ............................... 65
D. Pelatihan .................................................... 65
E. Pembinaan .................................................. 66
F. Pemanfaatan ............................................... 66
G. Pembiayaan ................................................. 67
I. Waktu Pelaksanaan ........................................ 67
V. MONITORING DAN EVALUASI ................................68
A. Indikator Kinerja ........................................... 68
B. Monitoring dan Evaluasi................................... 68
C. Pelaporan ................................................... 69
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
vi
BAGIAN I
meningkatkan
PEDOMAN TEKNIS
PENGEMBANGAN IRIGASI TANAH DANGKAL
memungkinkan
produktivitas
pertanian
terjadinya
akselerasi
Secara
teroritis,
tanah.
juga
sirkulasi
air
berdasarkan
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
pemanfaatan
belum
dengan
fakta
proporsional
empirik
alternatif
lain
dibandingkan
tersebut,
untuk
maka
perlu
memenuhi
dipikirkan
kebutuhan
lapisan-lapisan
air
air
tanah
tanah
yang
dan
tidak
kebutuhan
begitu
dalam,
biaya
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
tambahan,
baik
untuk
pengadaan
pompa
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
pendayagunaan
air
tanah
dangkal
dapat
c. Berkurangnya
ketergantungan
(partisipasi
kepada
petani),
pemerintah
d. Meningkatnya
agar
usahatani
produksi
usahatani
melalui
dapat
produktivitas.
diminimalkan.
B.
kegagalan
resiko
C.
Pengertian
1. Air Tanah : air yang terdapat dalam lapisan tanah
1. Tujuan :
Dangkal adalah :
pembuangan
pertanian,
air
untuk
termasuk
di
menunjang
dalamnya
usaha
irigasi
air
2. Sasaran :
1).
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
II.
permukaan laut.
untuk
pengaturan
dan
A.
penyaluran
Persyaratan Lokasi
1. Di lokasi yang bersangkutan mempunyai potensi air
paling
tidak
dapat
memberikan
air
irigasi
hortikultura,
perkebunan,
dan
peternakan.
3. Pengembangan usaha tani di lokasi tersebut sering
mengalami kendala/masalah air/kekeringan.
4. Diprioritaskan pada lokasi lahan sawah tadah
hujan dan lahan kering kawasan tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
Untuk kawasan
III.
A.
irigasi,
maka
diperlukan
upaya
pengambilan/
jaringan distribusi.
1. Sumur
B.
Persyaratan Petani/Kelompok
Untuk dapat memanfaatkan air tanah, terlebih dahulu
1. Petani di lokasi memerlukan Irigasi Tanah Dangkal
baik
termasuk
menyediakan
Sumur
dana
tersebut
dapat
pengembangannya dengan
sumur
pantek
pengembangannya dengan
dibor). Kedalaman sumur
yang
dengan
harus
tanah ( < 30 m ).
digunakan
oleh
anggota
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
(cara
kelompok.
dibuat
disesuaikan
kedalaman
air
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
dalam
2. Pompa Air
(water
tanah ke permukaan
pompa
sentrifugal.
Pompa
perlu
JIAT
dalam
biasa
losses)
penyaluran,
Untuk
air
pipa.
B.
air
Kriteria Teknis
(kincir angin).
beberapa sumur.
3. Jaringan Distribusi
kecukupan
dana
dan
diuraikan
dalam
Rencana
jaringan
terdiri
atas:
dan katup
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
10
c. Pipa-pipa :
a. Sumur :
sumur bor.
dan pembuangan.
disesuaikan
sertifikasi
dengan
yang
resmi
ditunjuk
oleh
pemerintah.
b. Pompa air :
Penyempurnaan
jaringan
distribusi
pompa
seefektif
angin).
kebocoran/
dapat
diterima
petani,
mudah
dimanfaatkan
mungkin,
kehilangan
dengan
air
seefisien
dan
mengurangi
pada
saluran
tersebut.
dalam
setempat.
dapat
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
11
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
12
IV.
PELAKSANAAN
memuat :
a. Letak
bujur
investigasi
dimaksudkan
menggunakan
Global
Irigasi
layak dikembangkan.
yang
Tanah
akan diairi.
dibiayai oleh
Pertanian
Kabupaten/Kota
bersama
dengan
untuk
daerah
berdasarkan
1. Survey Investigasi
Survey
lokasi
Rancangan/desain
Irigasi
Tanah
letak/lokasi
sumur
(koordinat
sumur),
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
Dangkal
13
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
4. Kebutuhan anggaran
Meliputi
hal
distribusi.
Untuk
menekan
biaya
perkiraan
perlengkapannya,
tanah
pemasangan
dangkal
yang
telah
diangkat
dari
kebutuhan
biaya
pengembangan
pipa-pipa,
dan
untuk
sumur,
pengembangan/
perbaikan
jaringan
distribusinya.
Perkiraan
B.
hasil
SID
akan
dapat
Konstruksi/pengembangan
Irigasi
diketahui
diperlukan.
tani).
Pola
pelaksanaan
Bansos
mengikuti
untuk
Pertanian.
menetapkan
spefisikasi
kebutuhan
pembangunan/perbaikan
pompa
jumlah dan
pipa-pipa,
jaringan
air,
irigasi
dan
dilakukan
yang
berdasarkan
kepada
usulan
yang
diperlukan.
(Rencana
Usulan
Kerja
Kelompok)
setelah
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
15
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
16
C.
E.
pelatihan
dan
hasil
musyawarah
F.
anggota/kelompok tani.
Pemanfaatan
Dengan pertimbangan biaya investasi, operasi dan
Pembinaan
pemeliharaan
Dinas
Pertanian
Propinsi
yang
relatif
tinggi,
maka
operasional
D.
teknis
terutama
ditetapkan
Pelatihan
efisien.
dan
Pembiayaan
perlengkapannya,
Kebutuhan
biaya
jaringan
untuk
SID
pembuatan sumur
irigasi/distribusi.
dan
pembinaan
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
17
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
18
I.
Waktu Pelaksanaan
Jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan pengembangan
Irigasi Tanah Dangkal mengacu pada jadwal palang
V.
A.
Indikator Kinerja
untuk
penilaian
kinerja
kegiatan
1. Output
2. Outcome : Terjadinya
peningkatan
keter-
3. Benefit
: Terjadinya
peningkatan
usaha
4. Impact
B.
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
19
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
20
C.
Pelaporan
Bulanan
memuat
perkembangan
D.
Pengendalian
Propinsi
dengan
tembusannya
dalam
Pengelolaan
disusun
pengembangan
tingkat Propinsi).
dilaksanakan
3. Laporan
Air).
Akhir
Laporan
disusun
Bulanan
setelah
rangkaian
kegiatan
pengembangan
Irigasi
dengan
Irigasi
Tanah
Dangkal
mengikuti
acuan
Tanah
akan
Sistem
pelaksanaan
pada Lampiran 6.
pelaksanaan
propinsi
Pelaksanaan
dan
kabupaten/kota
dapat
membuat
dalam
kegiatan).
pelaksanaan
dan
setelah
selesai
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
21
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
22
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
23
Lampiran 1
REKAPITULASI KEGIATAN
PENGEMBANGAN IRIGASI TANAH DANGKAL
ALOKASI KEGIATAN DALAM BENTUK TUGAS PEMBANTUAN
DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI, DITJEN PSP TAHUN 2011
Sub Sektor
No
Pusat/Prop/Kab/Kota
Tanaman Pangan
Unit
Biaya
Hortikultura
Unit
Biaya
Perkebunan
Unit
Jumlah
Peternakan
Biaya
Unit
Biaya
Unit
Biaya
TOTAL INDONESIA
654
9,810,000,000
342
5,130,000,000
342
5,130,000,000
469
7,035,000,000
1,807
27,480,000,000
32
480,000,000
48
720,000,000
55
825,000,000
135
2,025,000,000
Bandung
10
150,000,000
10
150,000,000
Bandung Barat
10
150,000,000
10
150,000,000
Ciamis
75,000,000
10
150,000,000
15
225,000,000
Cianjur
19
285,000,000
19
285,000,000
Cirebon
75,000,000
15
225,000,000
Garut
10
150,000,000
Indramayu
75,000,000
Karawang
75,000,000
75,000,000
Kuningan
90,000,000
90,000,000
10
150,000,000
10
5
150,000,000
75,000,000
10
Majalengka
75,000,000
75,000,000
11
Sukabumi
75,000,000
75,000,000
60,000,000
12
Sumedang
13
Tasikmalaya
14
Kota Tasikmalaya
6
5
90,000,000
75,000,000
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
24
75,000,000
11
165,000,000
10
150,000,000
14
210,000,000
75,000,000
Sub Sektor
No
2
Pusat/Prop/Kab/Kota
Prop. Jawa Tengah
15 Blora
16 Boyolali
Tanaman Pangan
Unit
51
10
Biaya
765,000,000
Unit
19
Biaya
285,000,000
150,000,000
3
75,000,000
75,000,000
75,000,000
30,000,000
25 Magelang
26 Pati
27 Pemalang
28 Purbalingga
29 Purworejo
30 Rembang
31 Semarang
32 Sragen
Unit
39
5
5
5
75,000,000
75,000,000
75,000,000
Jumlah
Peternakan
Biaya
585,000,000
Unit
32
Biaya
480,000,000
75,000,000
30,000,000
45,000,000
60,000,000
75,000,000
Unit
141
Biaya
2,115,000,000
15
225,000,000
30,000,000
45,000,000
75,000,000
75,000,000
75,000,000
10
150,000,000
135,000,000
60,000,000
21 Jepara
22 Kendal
23 Klaten
24 Kudus
Perkebunan
17 Brebes
18 Cilacap
19 Demak
20 Grobogan
Hortikultura
75,000,000
75,000,000
60,000,000
10
150,000,000
75,000,000
105,000,000
75,000,000
75,000,000
30,000,000
105,000,000
105,000,000
10
150,000,000
60,000,000
19
285,000,000
10
150,000,000
75,000,000
30,000,000
75,000,000
150,000,000
60,000,000
75,000,000
75,000,000
33 Sukoharjo
34 Tegal
30,000,000
30,000,000
75,000,000
35 Kota Semarang
30,000,000
75,000,000
30,000,000
*Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
25
60,000,000
5
10
Sub Sektor
No
3
Pusat/Prop/Kab/Kota
Prop. DIY
Tanaman Pangan
Unit
30
Biaya
450,000,000
Bantul
Gunung Kidul
Hortikultura
Unit
22
22
10
Biaya
330,000,000
330,000,000
150,000,000
Kulon Progo
Sleman
4
20
143
300,000,000
2,145,000,000
32
480,000,000
Perkebunan
Unit
29
Biaya
435,000,000
660,000,000
Gresik
25
375,000,000
Jombang
10
150,000,000
31
465,000,000
14
210,000,000
90,000,000
10
150,000,000
57
2
10
855,000,000
Nganjuk
120,000,000
30
450,000,000
405,000,000
259
3,885,000,000
75,000,000
75,000,000
44
660,000,000
25
375,000,000
20
300,000,000
150,000,000
30,000,000
75,000,000
75,000,000
75,000,000
105,000,000
10
150,000,000
18
270,000,000
Probolinggo
16
240,000,000
Sampang
20
300,000,000
Pamekasan
10
15
225,000,000
75,000,000
105,000,000
Ngawi
Tuban
27
30,000,000
120,000,000
Mojokerto
Pacitan
150,000,000
8
150,000,000
105,000,000
120,000,000
15
225,000,000
105,000,000
75,000,000
18
270,000,000
75,000,000
15
225,000,000
75,000,000
21
315,000,000
15
225,000,000
35
525,000,000
10
150,000,000
17
255,000,000
30,000,000
Tulungagung
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
Biaya
1,245,000,000
60,000,000
Lamongan
Malang
Unit
83
135,000,000
10
Madiun
Biaya
30,000,000
5
44
Magetan
Unit
2
Bangkalan
Bayuwangi
Jumlah
Peternakan
26
30,000,000
SubSektor
No
Pusat/Prop/Kab/Kota
TanamanPangan
Unit
5 Prop. NAD
Aceh Utara
Bireun
Pidie
Hortikultura
Biaya
-
Unit
-
Perkebunan
Biaya
-
Unit
-
Biaya
Jumlah
Peternakan
Unit
-
Biaya
25
375.000.000
Unit
25
Biaya
375.000.000
10 150.000.000 10 150.000.000
10 150.000.000 10 150.000.000
5 75.000.000 5 75.000.000
15
225.000.000
17
255.000.000
10 150.000.000
17 255.000.000
5 75.000.000
-
27
405.000.000
20 300.000.000
19
285.000.000
2 30.000.000
2 30.000.000
71
103
1.545.000.000
20 300.000.000 20
20 300.000.000 20
10 150.000.000 10
10
16 240.000.000 33
5 75.000.000 10
300.000.000
300.000.000
150.000.000
150.000.000
495.000.000
150.000.000
61
1.065.000.000
915.000.000
5
2
5
5
75.000.000
30.000.000
75.000.000
75.000.000
7
8
5
5
5
5
2
5
2
105.000.000
120.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
30.000.000
75.000.000
30.000.000
8 120.000.000
4 60.000.000
7 105.000.000
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
1 15.000.000
2 30.000.000
27
107
1.605.000.000
7
24
5
5
8
4
14
8
6
5
5
5
4
5
2
105.000.000
360.000.000
75.000.000
75.000.000
120.000.000
60.000.000
210.000.000
120.000.000
90.000.000
75.000.000
75.000.000
75.000.000
60.000.000
75.000.000
30.000.000
Sub Sektor
No
8
Pusat/Prop/Kab/Kota
Prop. Riau
Tanaman Pangan
Unit
-
Hortikultura
Biaya
-
10
Biaya
255,000,000
Unit
-
Jumlah
Peternakan
Biaya
-
Unit
18
Biaya
270,000,000
Unit
35
Biaya
525,000,000
Indragiri Hilir
30,000,000
30,000,000
Indragiri Hulu
45,000,000
45,000,000
Kuantan Singingi
45,000,000
45,000,000
Pelalawan
45,000,000
45,000,000
Rokan Hilir
45,000,000
45,000,000
Rokan Hulu
30,000,000
30,000,000
30,000,000
19
285,000,000
375,000,000
62
930,000,000
375,000,000
54
810,000,000
30,000,000
Siak
9
Unit
17
Perkebunan
29
435,000,000
29
435,000,000
17
255,000,000
120,000,000
25
25
Kota Prabumulih
30,000,000
75,000,000
75,000,000
Ogan Ilir
15,000,000
15,000,000
30
450,000,000
24
360,000,000
67
1,005,000,000
Lampung Barat
10
150,000,000
10
150,000,000
Lampung Selatan
14
210,000,000
14
210,000,000
40
600,000,000
45,000,000
Prop. Lampung
Lampung Utara
Kota Bandar Lampung
13
195,000,000
10
150,000,000
45,000,000
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
30
450,000,000
28
Sub Sektor
No
Pusat/Prop/Kab/Kota
11
Tanaman Pangan
Unit
-
Hortikultura
Biaya
-
Unit
-
Perkebunan
Biaya
-
Unit
-
Biaya
-
Unit
3
Kotawaringin Timur
12
3
1
15,000,000
Berau
Kutai Kertanegara
Unit
3
Biaya
45,000,000
45,000,000
45,000,000
210,000,000
15
600,000,000
90,000,000
90,000,000
8
-
120,000,000
15
225,000,000
15
225,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
75,000,000
75,000,000
14
210,000,000
51
765,000,000
37
555,000,000
Donggala
10
150,000,000
10
150,000,000
Kota Palu
10
150,000,000
10
150,000,000
105,000,000
15,000,000
120,000,000
Minahasa
Minahasa Selatan
14
Biaya
45,000,000
15,000,000
Kota Samarinda
13
14
6
Jumlah
Peternakan
Parigi Moutong
105,000,000
Tojo Una-Una
105,000,000
105,000,000
17
255,000,000
Sigi
17
255,000,000
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
29
Sub Sektor
No
15
Pusat/Prop/Kab/Kota
Prop. Sulawesi Selatan
Tanaman Pangan
Unit
61
Biaya
915,000,000
75,000,000
Hortikultura
Unit
-
Perkebunan
Biaya
-
Unit
3
Biaya
45,000,000
Unit
20
Bantaeng
Barru
10
3
Bulukumba
Biaya
300,000,000
Unit
84
Biaya
1,260,000,000
150,000,000
10
150,000,000
75,000,000
45,000,000
45,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
Jeneponto
75,000,000
75,000,000
Luwu
75,000,000
75,000,000
Luwu Utara
75,000,000
75,000,000
Maros
75,000,000
75,000,000
Sinjai
75,000,000
75,000,000
Takalar
75,000,000
75,000,000
11
165,000,000
11
165,000,000
75,000,000
75,000,000
210
3,150,000,000
Enrekang
Gowa
Kota Makassar
Kota Palopo
16
Jumlah
Peternakan
10
90
1,350,000,000
Buton
75,000,000
Buton Utara
75,000,000
65
975,000,000
55
2
825,000,000
30,000,000
150,000,000
75,000,000
105,000,000
Konawe
15
225,000,000
75,000,000
60,000,000
24
360,000,000
Kolaka
15
225,000,000
10
150,000,000
25
375,000,000
50
750,000,000
Muna
75,000,000
10
150,000,000
15
225,000,000
20
300,000,000
25
375,000,000
45
675,000,000
Konawe Selatan
75,000,000
75,000,000
10
150,000,000
20
300,000,000
Bombana
10
150,000,000
10
150,000,000
14
210,000,000
34
510,000,000
Kolaka Utara
10
150,000,000
10
150,000,000
Konawe Utara
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
30
Sub Sektor
No
17
Pusat/Prop/Kab/Kota
Prop. Maluku
Kota Tual
18
Prop. Bali
Tanaman Pangan
Hortikultura
Unit
10
Biaya
150,000,000
10
150,000,000
Unit
-
Perkebunan
Biaya
-
Bangli
Unit
10
Biaya
150,000,000
10
150,000,000
15,000,000
15,000,000
Unit
-
Kota Denpasar
19
Prop. NTB
80
1,200,000,000
Bima
Lombok Barat
25
375,000,000
Lombok Tengah
25
375,000,000
Lombok Timur
Sumbawa
20
300,000,000
Kota Bima
10
150,000,000
Sumbawa Barat
20
Prop. NTT
Kota Kupang
44
660,000,000
30,000,000
15
10
225,000,000
Unit
20
Biaya
300,000,000
20
300,000,000
225,000,000
16
240,000,000
10
150,000,000
11
165,000,000
75,000,000
75,000,000
148
2,220,000,000
1,020,000,000
75,000,000
75,000,000
10
150,000,000
35
525,000,000
23
345,000,000
48
720,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
30
450,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
150,000,000
300,000,000
Sikka
10
20
15
Biaya
68
150,000,000
Belu
Lembata
Jumlah
Peternakan
75,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
69
1,035,000,000
30,000,000
10
150,000,000
10
150,000,000
20
300,000,000
75,000,000
75,000,000
75,000,000
17
255,000,000
17
255,000,000
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
31
Sub Sektor
No
21
22
Pusat/Prop/Kab/Kota
Prop. Papua
Tanaman Pangan
Unit
-
Hortikultura
Biaya
-
Unit
-
Perkebunan
Biaya
-
Unit
-
Biaya
-
Unit
65
300,000,000
20
300,000,000
20
300,000,000
20
300,000,000
Sarmi
25
375,000,000
25
375,000,000
180,000,000
32
480,000,000
45,000,000
45,000,000
20
300,000,000
135,000,000
135,000,000
90,000,000
90,000,000
19
285,000,000
Prop. Bengkulu
20
300,000,000
20
300,000,000
9
Prop. Banten
90,000,000
Kota Serang
90,000,000
Prop. Gorontalo
Pohuwato
Bone Bolango
Prop. Kepulauan Riau
Bintan
Kota Batam
Prop. Papua Barat
12
3
13
195,000,000
Boalemo
26
Biaya
975,000,000
20
Kepahiang
25
Unit
65
Pegunungan Bintang
Seluma
24
Biaya
975,000,000
Kota Jayapura
Bengkulu Selatan
23
Jumlah
Peternakan
10
150,000,000
45,000,000
90,000,000
45,000,000
45,000,000
45,000,000
13
195,000,000
45,000,000
19
285,000,000
19
285,000,000
105,000,000
105,000,000
12
180,000,000
12
180,000,000
270,000,000
18
270,000,000
270,000,000
18
270,000,000
Manokwari
Pedoman Teknis Pengembangan Irigasi Tanah Dangkal dan Irigasi Tanah Dalam TA. 2011
18
18
32