Anda di halaman 1dari 6

EKLAMSIA

SOP

No.Dokumen

PUSKESMAS
WAEPANA

No.Revisi

:ksr
032.1/11/WPN/
Di tetapkan oleh
/02/2015.
Kepala Puskesmas Waepana
:0

Tanggal Terbit: 20 Pebruari 2015


Halaman
1.Pengertian

2.Tujuan

Margareta U.Kromen
NIP:196906281989032005

:1/

Eklamsia adalah kelainan akut pada ibu hamil data hamil tua, persalinan
dan masa nifas, ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, dimana
sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklamsia (hipertensi,
edema, proteinurine)
1. Mampu membuat diagnosa eklamsia
2. Mampu merujuk pasien dengan eklamsia
3. Mampu mencegah komplikasi eklamsia
4. Mampu menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB)

3.Kebijakan
4.Referensi
A.
1.
2.
3.

4.
5.

Buku Acuan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergenci Dasar Darah


Terpencil
Prosedur / langkah- langkah
BAGAN ALUR
Pengelolaan umum
Pasang infuse ringer laktat dengan
Pengelolaan umum
jarum besar nomor 18 atau yang
lebih besar
Pasang kateter untuk mengukur
-pasang infuse
volume urine dan pemeriksaan
-pasang kateter
- obs. TTV
protein urine
- Jangan tinggalkan
Jangan tinggalkan pasien sendirian
Pasien
karena kejang disertai aspirasi
-auscultasi edema parudapat menyebabkan kematian ibu
jika ada hentikan cairan.
dan janin
Observasi tanda vital, refleks dan
denyut jantung janin setiap 1 jam
Pengelolaan
Auskultasi paru untuk mencari
tanda
edema
paru.
Adanya
-Beri obat anti
krepitasi merupakan tanda adanya
Kejang
edema paru. Jika ada edema paru,
-Bebaskan jalan
hentikan pemberian cairan
napas, pasang

B. Pengelolaan kejang
1. Beri obat anti kejang
2. Perlengkapan
untuk
penanganan
kejang
(jalan
napas, mayo, penghisap lendnir,
masker oksigen, oksigen)
3.
4. Lindungi
pasien
dari
kemungkinan trauma
5. Aspirasi mulut dan tenggorokan
6. Baringkan pasien pada sisi kiri,
kepala sedikit lebih tinggi
7. Posisi
(fowler)
untuk
mengurangi resiko aspirasi
8. Berikan 02 4-6 ltr/mnt
C. Anti konvulsan
Anti
konvulsan
diberikan:

yang

dapat

mayo, isap
lendir,masker
oksigen.
-lindungi pasien dari
kemungkinan
truma
-posisikan fowler
-berikan 02 4-6
ltr/mnt

Diazepam

-diazepam 10 mg
IV
selama 2 menit
-kejang berulang
ulangi dosis awal.
-dosis
pemeliharaaan 40
mg dlm 500ml RL
-Depresi
pernapasan
ibu
baru mungkin akan
terjadi bila dosis
>30 mg/jam

1. MgSO4 (40%)
1. Sebelum
pemberian
MgSO4,
lakukan
pemeriksaan
refleks
patella (+), urine minimal
30 ml/jam dalam 4 jam
terakhir,
frekuensi
pernapasan kuranf dari
16 kali permenit
2. MgSO4
hanya
dapat
diberikan jika terdapat Persiapan
antidotumnya
yaitu
kalsium glukonas
3. Mgso4 4 gram IV selama
5 menit
4. Dilanjutkan dengan 15 ml
KIE Keluarga
MgSO4 (40%) 6 gram
Menandatangani
surat
dalam
larutan
ringer
persetujuan
tindakan
laktat (RL) selama 6 jam
Beritahu sopir
5. Jika
kejang
berulang
Siap surat rujukan
setelah 15 menit, berikan
Menghubungi Call Centre
MgSO4 (40%) 2 gram IV 2H2 RSUD Bajawa
selama 5 menit
Menyiapkan obat-obatan
6. Dosis
pemeliharaan
O2
terpasang
dalam
MgSO4
1
gram/jam perjalanan
Pasien dirujuk dengan tetap
melalui infuse RL yang
02,
infuse,
diberikan sampai 24 jam terpasang
mayo, dan kateter
post partum
Petugas
yang
merujuk
7. Hentikan
pemberian adalah petugas yang sudah
MgSO4
jika
refleks mengikuti pelatihan PONED
patella
(-),
bradipneu dan mampu menangani
pasien eklamsia
(<16 kali/menit)
Merujuk
pasien
harus
8. Jika terjadi henti napas,
menggunakan
prinsip
bantu pernapasan dengan BAKSOKUDAPN
(bidan,
ventilasi tekanan positif alat,kendaraan,
surat
(VTP). Berikan kalsium rujukan, obat, keluarga,
glukonas 1 gram (20 ml uang, darah, posisi, nutrisi)
dalam larutan 10%) IVMerujuk pasien sampai di
tujuan
dan
perlahan-lahan
sampai tempat
dilakukan
serah
terima
pernapasan mulai lagi.
pasien sebelum petugas
2. Diazepam
1. Diazepam dosis awal 10
mg IV pelan-pelan selama
2 menit
2. Jika
kejang
berulang,
ulangi pemberian sesuai
dosis awal
3. Dosis
pemeliharaan
diazepam 40 mg dalam
500 ml RL melalui infuse
4. Depresi pernapasan ibu
baru mungkin akan terjadi
bila dosis >30 mg/jam
5. Jangan berikan melebihi
100 mg/jam
D. Persiapan rujukan
1. Ketika dilakukan stabilisasi
pasien,
petugas
lain
menyampaikan
kepada
keluarga
pasien
bahwa
pasien akan dirujuk ke rumah
sakit
2. Meminta
keluarga
untuk
menandatangani persetujuan
tindakan
3. Petugas
menyampaikan

pulang
-obs refleks
patella(+), urine
minimal 30
ml/jam (4 jam
terakhir),
RR<16kl/
mnt.
-siapkan
antidutum
(kalsium
glukonas)
-MGOS4 (40%)4
gram IV
pelan selama 5
menit.
-MGSO4(40 %) 6
gr
dalam RL selama
6
jam
-kejang
berulang(15
menit)-mgso4 (
40%) 2 gr IV
selama 5 menit
-dosis
pemeliharaan
mgso4 (40%) 1 gr
/jam dalam RL
sampai 24 jam
post
partum.
refleks(_),bradipno
(<16kl/mnt
hentikan
pemberian mgso4

kepada
supir
untuk
menyiapkan kendaraan dan
memarkir di depan pintu
masuk
ruangan
bersalin
dengan
pintu
kendaraan
berhadapan
dengan pintu
masuk
4. Petugas lain menyiapkan
surat rujukan
5. Petugas menghubungi call
centre 2H2
RSUD Bajawa
bahwa petugas puskesmas
akan merujuk pasien dengan
eklamsia.
6. Petugas
yang
merujuk
menyiapkan
perlengkapan
dan
obat-obatan
yang
dibutuhkan
selama
perjalanan
7. Pasien dirujuk dengan tetap
terpasang 02, infuse, mayo,
dan kateter
8. Petugas
yang
merujuk
adalah petugas yang sudah
mengikuti pelatihan PONED
dan
mampu
menangani
pasien eklamsia
9. Merujuk
pasien
harus
menggunakan
prinsip
BAKSOKUDAPN
(bidan,
alat,kendaraan,
surat
rujukan,
obat,
keluarga,
uang, darah, posisi, nutrisi)
10.Merujuk pasien sampai di
tempat tujuan dan dilakukan
serah terima pasien sebelum
petugas pulang
6.Unit terkait
Rumah Sakit

Anti konvulsan

EKLAMSIA
SOP
PUSKESMAS
WAEPANA

No.Dokumen
No.Revisi

:ksr
032.1/11/WPN/
Di tetapkan oleh
/02/2015.
Kepala Puskesmas Waepana
:0

Tanggal Terbit: 20 Pebruari 2015


Halaman

Margareta U.Kromen
NIP:196906281989032005

:1/

1. MgSO4,
lakukan
pemeriksaan refleks
patella
(+), urine
minimal 30 ml/jam
dalam 4 jam terakhir,
frekuensi pernapasan
kuranf dari 16 kali
permenit
2. MgSO4 hanya dapat
diberikan
jika
terdapat
antidotumnya
yaitu
kalsium glukonas
3. Mgso4 4 gram IV
selama 5 menit
4. Dilanjutkan
dengan
15 ml MgSO4 (40%) 6
gram dalam larutan
ringer
laktat
(RL)
selama 6 jam
5. Jika kejang berulang
setelah
15 menit,
berikan
MgSO4
(40%) 2 gram IV
selama 5 menit
6. Dosis
pemeliharaan
MgSO4 1 gram/jam
melalui
infuse
RL
yang
diberikan
sampai 24 jam post
partum
7. Hentikan pemberian
MgSO4
jika refleks
patella (-), bradipneu
(<16 kali/menit)
9. Jika
terjadi
henti
napas,
bantu
pernapasan
dengan
ventilasi
tekanan
positif (VTP). Berikan
kalsium glukonas 1
gram (20 ml dalam
larutan
10%)
IV
perlahan-lahan
sampai
pernapasan
mulai lagi.
3. Diazepam
6. Diazepam dosis awal
10 mg IV pelan-pelan
selama 2 menit
7. Jika kejang berulang,
ulangi
pemberian
sesuai dosis awal

Persiapan

KIE Keluarga
Menandatangani
surat
persetujuan tindakan
Beritahu sopir
Siap surat rujukan
Menghubungi Call Centre
2H2 RSUD Bajawa
Menyiapkan obat-obatan
O2
terpasang
dalam
perjalanan
Pasien dirujuk dengan tetap
terpasang
02,
infuse,
mayo, dan kateter
Petugas
yang
merujuk
adalah petugas yang sudah
mengikuti pelatihan PONED
dan mampu menangani
pasien eklamsia
Merujuk
pasien
harus
menggunakan
prinsip
BAKSOKUDAPN
(bidan,
alat,kendaraan,
surat
rujukan, obat, keluarga,
uang, darah, posisi, nutrisi)
Merujuk pasien sampai di
tempat
tujuan
dan
dilakukan
serah
terima
pasien sebelum petugas
pulang

EKLAMSIA
SOP
PUSKESMAS
WAEPANA

No.Dokumen
No.Revisi

:ksr
032.1/11/WPN/
Di tetapkan oleh
/02/2015.
Kepala Puskesmas Waepana
:0

Tanggal Terbit: 20 Pebruari 2015


Halaman

:1/

8. Dosis
pemeliharaan
diazepam 40 mg
dalam 500 ml RL
melalui infuse
9. Depresi
pernapasan
ibu
baru
mungkin
akan terjadi bila
dosis >30 mg/jam
10.Jangan
berikan
melebihi
100
mg/jam
E. Persiapan rujukan
11.Ketika
dilakukan
stabilisasi
pasien,
petugas
lain
menyampaikan
kepada
keluarga
pasien bahwa pasien
akan dirujuk ke rumah
sakit
12.Meminta
keluarga
untuk
menandatangani
persetujuan tindakan
Petugas menyampaikan kepada
supir untuk
1. menyiapkan
kendaraan
dan
memarkir di depan
pintu masuk ruangan
bersalin dengan pintu
kendaraan
berhadapan dengan
pintu masuk
2. Petugas
lain
menyiapkan
surat
rujukan
3. Petugas menghubungi
call centre 2H2 RSUD
Bajawa
bahwa
petugas
puskesmas
akan merujuk pasien
dengan eklamsia.
4. Petugas yang merujuk

Margareta U.Kromen
NIP:196906281989032005

-obs refleks
patella(+), urine
minimal 30
ml/jam (4 jam
terakhir),
RR<16kl/
mnt.
-siapkan
antidutum
(kalsium
glukonas)
-MGOS4 (40%)4
gram IV

Anti konvulsan

menyiapkan
perlengkapan
dan
obat-obatan
yang
dibutuhkan
selama
perjalanan
5. Pasien
dirujuk
dengan
tetap
terpasang 02, infuse,
mayo, dan kateter
6. Petugas yang merujuk
adalah petugas yang
sudah
mengikuti
pelatihan PONED dan
mampu
menangani
pasien eklamsia
7. Merujuk pasien harus
menggunakan prinsip
BAKSOKUDAPN
(bidan,
alat,kendaraan, surat

Anda mungkin juga menyukai