Anda di halaman 1dari 48

STERILISASI

PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH
1. Pengertian

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
Suatu tindakan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen
beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran
dengan cara memakai panas tinggi atau menggunakan bahan
kimia.

2. Tujuan

Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratorium dan


linen dalam keadaan steril.

3. Kebijakan
4. Referensi
5. 5.Prosedur/
Langkahlangkah

Langkah-langkah
1. Dokumentasi :
Memakai sarung tangan
Menyiapkan bak perendam yang telah di isi dengan
larutan klorine
Memasukkan alat-alat kesehatan yang sudah
terpakai dan bisa di gunakan lagi ke dalam bak
perendaman biarkan + 10 menit
2. Pencucian dan pembilasan
a Membuka kran air dengan cara memutar searah
jarum jam (model kran bukan putaran)dengan
tangan kanan.
b Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah di
dekontaminasi (hati-hati bila memegang peralatan
yang tajam, seperti gunting dan jarum jahit). Agar
tidak merusak benda-benda yang terbuat dari karet,
jangan di cuci secara bersama dengan peralatan
dari logam atau kaca.
c Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau
yang terbuat dari kaca dengan cara:
Menggunakan sikat dengan air dan sabun
untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran dengan cara menyikat dengan
perlahan, searah dan berulang-ulang di
bawah air mengalir sampai sisa darah dan
kotoran bersih di semua permukaan.
Membuka engsel, gunting dan klem dengan
cara memutar sekrup secara perlahan ke kiri
sampai terlepas, menyikat dengan seksama
terutama pada bagian sambungan dan sudut

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

f
g

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
peralatan dengan cara menyikat dengan
perlahan, secara berulang-ulang di bawah
air mengalir sampai tidak tampak noda
darah dan kotoran.
Memastikan sudah tidak ada darah dan
kotoran yang tertinggal pada peralatan
dengan cara melihat dengan cara
membolak-balik di bawah penerangan yang
cukup terang.
Mengulangi prosedur di atas setiap benda
sedikitnya 3x(lebih bila perlu) dengan air
dan sabun atau deterjen.
Membilas benda-benda tersebut dengan air
bersih dengan cara mengambil satu persatu
alat kesehatan dan peralatan laboratorium
dan membilas satu persatu di bawah air
mengalir.
Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda
lain. Jika peralatan akan di desinfeksi tingkat tinggi
secara
kimiawi(misalkan
dalam
larutan
klorin0,5%). Tempatkan peralatan dalam wadah
yang bersih dan biarkan kering sebelum memulai
proses peralatan yang akan di desinfeksi tingkat
tinggi dengan cara di kukus atau di rebus atau di
sterilasasi dalam autoclave/oven panas kering tidak
perlu di keringkan dulu sterilisasi di mulai.
Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci
sarung tangan dengan air dan sabun kemudian bilas
dengan seksama menggunakan air bersih.
Melepas sarung tangan.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

3. Desinfeksi tingkat tinggi/sterilisasi


Metode sterilisasi yang dapat di pilih antara lain :
a Autoclave
Menuangkan air suling secukupnya ke
dalam autoclave
Menuang air suling sampai batas tertentu ke
dalam autoclave
Menata tabung reaksi atau peralatan gelas

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
lain di dalam sedemikian rupa hingga
tersedia ruangan uap air secara bebas di
antara alat-alat selama sterilsasi. Letakkan
wadah kedalam autoclave dengan tabung
reaksi satu persatu dengan kerontang
kemudian disusun dalam wadah aluminium
yang sudah terdapat dalam autoclave
denganjarak minimal 0,5cm dengan alat
lain.
Meletakkan tutup sterisator pada tubuh dan
meletakkan baut-baut penahan ke atas
tempat yang sesuai dengan tutup sterilisator.
Membuka pengatur kalau pengaman dalam
keadaan terbuka menahan tersebut letak nya
ke atas tempat yang sesuai tutup sterilisasi.
Bila uap air mulai keluar dengan
deras(menimbulkan bunyi mendesis tutup
klem pengaman dengan cara mendorong
pengaturnya ke bawah.
Pertahankan tekanan pada suhu 121 derjat
dengan cara mengurangi pemanasan.
Mensterilkan
media
dengan
cara
mempertahankan tekanan atau selama 1520 menit
Mengawasi tekanan selama prose sterilisasi
dengan cara mengawasi angka yang tertera
pada penunjuk tekanan.
Mematikan pemanasan dan tunggu lah
sampai tekanan kembali nol dan suhu turun.
Sterilisasi panas kering(Oven)
Membuka oven dan meletakkan alat-alat
yang akan di sterilisasi dengan rapi.
Menutup pintu oven dengan cara
memastikan semua peralatan sudah masuk
dengan benar
Tunggu sampai 170 derjat celcius
Setelah selesai tunggu sampai suhu turun,
buka pintu oven dan keluarkan alat.
Metode alternatif(rebus/kukus)
Mengambil panci dengan penutup yang

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

rapat
Merendam peralatan di dalam air dengan
cara mengisi panci dan alat-alat yang akan
di steril.
Mulai memanaskan air
Menghitung waktu saat air mulai mendidih
dengan timer selama 20 menit.
Mengganti air setiap kali desinfeksi
peralatan.

6. Bagan Alir

7.
Hal-hal Proses mensterilisasikan alat harus dilakukan dengan benar
yang
perlu
diperhatikan
8.
Terkait

Unit

9.Dokumen
Terkait
10.Rekaman
Historis
Perubahan

IGD
Rawat inap
Poli Gigi
Poli KIA

No

Yang
Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai
diberlakukan

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
SPO
KEWASPADAAN UNIVERSAL

SPO
KEWASPADAAN
UNIVERSAL

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Kewaspadaan dini adalah keadaan secepatnya tentang adanya
kasus/tersangka agar dapat segera dilakukan tindakan atau langkah untuk
membatasi kasus kejadian/penyakit.

Tujuan

1. Pencegahan infeksi di klinik


2. Upaya pencegahan standar atau pencegahan dasar pada semua
kondisi.

Kebijakan

1. Standar puskesmas yang tidak punya pengelolaan kewaspadaan dini


akan diturunkan levelnya.
2. Semua kendali dan tanggung jawab ada pada tenaga medis dan para
medis.

Referensi
Alat dan bahan

Prosedur

1. Anti septik: alkohol 60-90%, Khlorheksidin 2-4%,yodin+alkohol 3%.


2. Air dari kran yang mengalir
3. Alat pelindung diri di antaranya: sarung tangan, pelindung muka
(masker dan kaca mata), gaun/jubah/apron dan pelindung kaki.
1. Petugas melakukan cuci tangan dengan menggunakan anti septik,
bisa pilih salah satu anti septik dan dilanjutkan dengan mencuci
tangan kembali dengan air mengalir selama 2-5 menit.
2. Semua petugas memakai alat pelindung, semua alat harus dipakai
pada saat menangani jenazah penyakit dalam kewaspadaan dini
untuk mengurangi pajanan darah dan cairan tubuh jenazah.
3. Setelah proses penata laksanaan jenazah (sesuai ptotap penata
laksanaan jenazah) petugas melepas semua peralatan.
4. Pengelolaan alkes bekas pakai (dekontaminasi, sterilsasi,

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

Distribusi
Dokumen
terkait

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
desinfeksi), sesuai protap penatalaksanaan pengelolaan alkes bekas
pakai.
5. Pengelolaan benda tajam: untuk benda habis pakai yang berupa
benda tajam, pengelolaan sampah dengan dibakar.
Selanjutnya pengelolaan limbah ruangan sesuai prosedur
puskesmas.
Semua petugas medis
-

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PENANGANAN PASIEN BERESIKO TINGGI

SPO
PENANGANAN
PASIEN
BERESIKO
TINGGI

Pengertian

Tujuan

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Proses memberikan pelayanan klinis kepada pasien dengan penyakit yang
bisa menimbulkan kematian ataupun pasien yang bisa menularkan
penyakit baik pada petugas maupun pasien lainnya.
Mencegah penularan penyakit baik pada petugas maupun pasien lainnya.

Kebijakan
Referensi
Prosedur

Dokumen

SK kapus
1. Petugas mengidentifikasi masalah yang di hadapi pasien dan
menegak diagnosa.
2. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan sesuai
kebutuhan pasien.
3. Petugas melakukan tindakan sesuai rencana.
4. Petugas memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
kondisi pasien.
5. Petugas menggunakan alat pelindung diri dalam setiap tindakan yang
beresiko terjadi penularan.
6. Petugas memberikan edukasi kepada keluarga pasien tentang resiko
penularan penyakit.
7. Petugas menyaran kan rujuk ke fasilitas kesehatan yang tinggi apabila
kondisi pasien tidak mampu dilayani di puskesmas.
8. Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis.
-

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH
terkait

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KELUHAN

SPO
IDENTIFIKASI
DAN
PENANGANAN
KELUHAN

Pengertian

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan
menangani keluhan pasien.

Tujuan

Memberikan tanggapan dan penanganan yang cepat dan tepat terhadap


semua keluhan pasien.

Kebijakan

SK kapus

Bahan

1. Survei kepuasan pasien


2. Blangko keluhan pasien

Prosedur

1. Petugas mempersiapkan blangko keluhan pasien


2. Petuagas memantau kotak saran setiap satu minggu sekali pada hari
sabtu
3. Petugas mencatat keluhan pasien dalam buku register keluhan pasien.
4. Petugas mencatat keluhan pasien yang berasal dari survei kepuasan 2
kali dalam setahun.
5. Petugas menganalisa keluhan pasien dan membuat tindak lanjut.
6. Petugas melakukan evaluasi, tindak lanjut dan verifikasi kepada unit
terkait bahwa keluhan sudah di tangani.
7. Petugas menuliskan keluhan pasien dan tindak lanjut di papan
keluhan pasien
-

Dokumen
terkait

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PENYUSUNAN INDIKATOR KLINIS DAN INDIKATOR
PERILAKU PEMBERI LAYANAN KLINIS DAN PENILAIANNYA

SPO
PENYUSUNAN
INDIKATOR
KLINIS DAN
INDIKATOR
PERILAKU
PEMBERI
LAYANAN KLINIS
DAN
PENILAIANNYA
Pengertian

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

:
Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011

1. Penyusunan indikator klinis adalah kegiatan yang dilakukan untuk


menyusun kriteria penilaian layanan klinis (target kesembuhan dari
pasien yang berobat ke puskesmas) guna menunjang mutu layanan
klinis.
2. Penyusunan indikator perilaku pemberi layanan klinis adalah kegiatan
yang dilakukan untuk menentukan kriteria penilaian perilaku pemberi
layanan klinis dalam memberi asuhan klinis.

Tujuan

Sebagai acuan dalam menyusun indikator klinis dan indikator perilaku


pemberi layanan dan penilaiannya.

Kebijakan

Sebagai pedoman dalam menyusun indikator klinis dan indikator perilaku


pemberi layanan dan penilaiannya.
Pelaksanaan kegiatan menyusun indikator klinis indikator perilaku pemberi
layanan dan penilaiannya harus mengikuti langkah-langkah yangvtertuang
dalam SPO.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
SK kapus

Referensi
Prosedur

Dokumen
terkait

1. Tim mutu puskesmas membuat rencana pertemuan untuk menyusun


indikator klinis dan indikator perilaku pemberi layanan klinis serta
penilaiannya.
2. Tim mutu puskesmas mengundang semua tenaga klinis
meliputi,dokter, perawat, bidan untuk bersama-sama menghadiri
pertemuan dalam pembahasan penyusunan indikator klinis dan
indikator perilaku pemberi layanan klinis beserta penilaiannya.
3. Tim mutu puskesmas dan semua tenaga kklinis menghadiri pertemuan
penyusunan indikator klinis dan indikator perilaku pemberi layanan
klinis beserta penilaiannya.
4. Ketua tim mutu puskesmas memimpin pertemuan.
5. Anggota pertemuan mengidentifikasi indikator yang akan digunakan
dalam menilai layanan klinis dan perilaku pemberi layanan klinis.
6. Anggota pertemuan menetapkan indikator klinis dan indikator
perilaku pemberi layanan klinis.
7. Anggota pertemuan menentukan cara dalam menilai indikator yang
sudah di tentukan tersebut.
8. Anggota pertemuan menentukan target dari masing-masing indikator
yang sudah ditentukan tersebut.
9. Anggota pertemuan menentukan waktu penilaian terhadap indikator
yang sudah ditetapkan tersebut, yaitu tiap 6 bulan.
10. Sekretaris tim mutu puskesmas mendokumentasikan hasil
pembahasan penyusunan indikator klinis dan indikator perilaku
pemberi layanan klinis.
11. Semua petugas klinis melakukan layanan dengan menerapkan
indikator klinis dan indikator perilaku pemberi layanan klinis yang
sudah di tentukan.
-

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PENDAFTARAN

SPO
PENDAFTARAN

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
1. Pendaftaran pasien adalah proses registrasi pasien baru, maupun lama
yang berkunjung ke puskesmas untuk mendapatkan pelayanan
pengobatan.
2. Pendaftaran pasien dilakukan oleh petugas yang terlatih.

Tujuan

Sebagai acuan untuk mempermudah petugas dalam melayani pasien di


pendaftaran rawat jalan dan rawat inap.

Kebijakan

SK kapus

Referensi

Sistem rekam medis kesehatan dan dokumen rekam medis.

Prosedur

tentang pelayanan klinis yang berorientasi pasien.

1. Petugas menerima pasien yang berkunjung ke puskesmas.


2. Petugas pendaftaran mempersilakan pasien/keluarga mengambil no

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
3.
4.
5.

6.

urut.
Petugas pendaftaran memanggil pasien/keluarga sesuai no urut.
Petugas pendaftaran menanyakan pasien/keluarga apakah sudah
pernah berobat atau belum.
Petugas pendaftaran meminta kartu berobat yang lama, apabila sudah
pernah berobat dan bila pasien belum pernah berobat petugas meminta
kartu identitas pasien, KTP.
Petugas menyiapkan formulir dan catatan serta no rekam medis.
Formulir dan catatan yang perlu di siapkan, yaitu:
a) KIUP (Kartu Induk Utama Pasien)
b) KIB (Kartu Identitas Berobat)
c) Formulir dan dokumen rekam medis rawat jalan baru
d) Buku registrasi pendaftaran pasien rawat jalan
e) Buku catatatan penggunaan nomor rekam medis.
f) Buku exspedisi untuk serah terima dokumen rekam medis.
g) Karcis pendaftaran pasien puskesmas Pauh.

7. Apabila pasien baru maka langkah selanjutnya adalah:


a) Petugas menanyakan identitas pasien lengkap untuk di catat
pada formulir rekam medis rawat jalan KIB dan KIUP.
b) Petugas menyerah kan KIB kepada pasien dengan pesan untuk
di bawa kembali bila datang berobat berikutnya.
c) Petugas menyiapkan KIUP sesuai urutan abjad/nomor.
d) Petugas menanyakan keluhan utama pasien untuk mengetahui
poliklinik mana yang di tuju.
e) Petugas menanyakan apakah pasien membawa surat rujukan,
tempelkan pada formulir rekam medis rawat jalan dan petugas
membaca isinya di tujukan kepada dokter siapa atau diagnosis
nya apa untuk mengarahkan pasien menuju ke poliklinik yang
sesuai.
f) Petugas mempersilakan pasien menunggu di ruang poliklinik
yang sesuai.
g) Petugas mengirim dokumen rekam medis ke poliklinik yang
sesuai dengan menggunakan buku exspedisi.
8. Apabila pasien lama maka langkah selanjutnya adalah:
a) Petugas menanyakan kepada pasien membawa KIB atau tidak,
apabila membawa KIB maka petugas mencatat nama dan
nomor rekam medisnya pada resep untuk dimintakan dokumen
rekam medis lama ke bagian tilling.
b) Bila tidak membawa KIB maka petugas menanyakan nama
dan alamatnya untuk di cari di KIUP.
9. Petugas mencatat nama dan nomor rekam medis yang di temukan di

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
KIUP pada resep untuk di minta dokumen rekam medis lama ke
bagian tilling.
10. Petugas menanyakan keluhan utama pasien untuk mengetahui
poliklinik mana yang di tuju.
11. Petugas mempersilakan pasien menunggu di ruang tunggu poliklinik
yang sesuai.
12. Petugas mengirim dokumen rekam medis ke poliklinik/ UGD yang
sesuai dengan keadaan pasien.
13. Petugas mencatat di buku registrasi pendaftaran pasien rawat jalan.

Diagram Alir

Pasien datang, pendaftaran, pernah berobat?ya.


Pasien lama tidak mencari rekam medis, pembuatan no rekam medis,
menanyakan keluhan utama, mengantar rekam medis pasien ke poli yang
sesuai, pasien di terima di poli yang di tuju.

Unit Terkait

Poli umum, usila, KIA, gigi, IGD

Rekam Histori

Perubahan no yang di ubah, isi perubahan tanggal mulai di berlakukan

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PENYAMPAIAN INFORMASI
Dokumen
:
Mengetahui
SPO
Kepala Puskesmas
No. Revisi
:
PENYAMPAIAN
INFORMASI
Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Sop ini mengatur tentang cara penyampaian informasi kepada pasien baik
secara lisan maupun media bantu

Tujuan

Pasien dapat memperoleh informasi lain tentang sarana pelayanan antara


lain tarif, jenis pelayanan, rujukan, dan informasi lain yang di butuhkan.

Kebijakan

SK kapus, tentang kewajiban klinis dalam meningkatkan mutu klinis dan


keselamatan pasien.

Referensi
Peralatan

Brosur puskesmas

Prosedur

1. Petugas menyapa pasien


2. Petugas mengidentifikasi kebutuhan informasi pasien
3. Petugas menjelaskan informasi yang di butuhkan pasien dan jika
diperlukan dapat memberikan brosur puskesmas kepada pasien

Distribusi

Petugas pendaftaran

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH
Dokumen
terkait

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
Formulir survei kepuasan pasien, lembar kotak saran

SPO
CARA RUJUKAN PASIEN

SPO
CARA
RUJUKAN
PASIEN

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip. 197306162006042011
Pasien
yang
dirujuk
adalah
pasien
yang
atas
pertimbangandokter/perawat/bidan memerlukan pelayanandi rumah sakit
baik untuk diagnostik penunjang atau terapi.

Tujuan

Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah


sakit tujuan dengan cepat dan aman.

Kebijakan

Referensi
Prosedur

1. Petugas UGD/rawat inap menyatakan pasien perlu rujukan


2. Petugas UGD/rawat inap menjelaskan dan meminta persetujuan
kepada keluarga pasien untuk di rujuk

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
3. Keluarga pasien setuju
4. Petugas UGD/rawat inap membuat surat rujukan
5. Petugas UGD/rawat inap membuat rincian biaya pasien pulang dan
biaya penggunaan ambulance(untuk pasien rawat inap atau pasien
UGD yang sudah diberikan terapi cukup membayar biaya
ambulance saja)
6. Keluarga pasien membayar dan menerima kwitansi dan surat
rujukan
7. Petugas UGD/rawat inap menerima pembayaran
8. Petugas UGD/rawat inap yang lain segara menghubungi sopir
ambulance
9. Sopir menyiapkan ambulance(jika sudah siap), sopir segera
menghubungi petugas UGD bahwa ambulance sudah siap
10. Petugas UGD/rawat inap mendampingi dan mengantar pasien ke
tempat tujuan dengan ambulance
11. Setelah selesai mengantar dan kembali ke puskesmas, petugas
UGD/rawat inap menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan
UGD/rawat inap

Unit terkait

Rawat inap, petugas ambulance(sopir ambulance)

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
STERILISASI PERALATAN

SPO
STERILISASI
PERALATAN

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Tujuan

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Suatu tindakan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen beserta
sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara
memakai panas tinggi atau menggunakan bahan kimia.
Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratorium dan linen dalam

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
keadaan steril.

Kebijakan
Referensi
Prosedur

1. Dokumentasi :
Memakai sarung tangan
Menyiapkan bak perendam yang telah di isi dengan larutan
kloride
Memasukkan alat-alat kesehatan yang sudah terpakai dan bisa
di gunakan lagi ke dalam bak perendaman biarkan + 10 menit
2. Pencucian dan pembilasan
a. Membuka kran air dengan cara memutar searah jarum jam
(model kran bukan putaran)dengan tangan kanan.
b. Mengambil peralatan bekas pakai yang sudah di
dekontaminasi (hati-hati bila memegang peralatan yang
tajam, seperti gunting dan jarum jahit). Agar tidak merusak
benda-benda yang terbuat dari karet, jangan di cuci secara
bersama dengan peralatan dari logam atau kaca.
c. Mencuci dengan hati-hati semua benda tajam atau yang
terbuat dari kaca dengan cara:
Menggunakan sikat dengan air dan sabun untuk
menghilangkan sisa darah dan kotoran dengan cara
menyikat dengan perlahan, searah dan berulang-ulang
di bawah air mengalir sampai sisa darah dan kotoran
bersih di semua permukaan.
Membuka engsel, gunting dan klem dengan cara
memutar sekrup secara perlahan ke kiri sampai
terlepas, menyikat dengan seksama terutama pada
bagian sambungan dan sudut peralatan dengan cara
menyikat dengan perlahan, secara berulang-ulang di
bawah air mengalir sampai tidak tampak noda darah
dan kotoran.
Memastikan sudah tidak ada darah dan kotoran yang
tertinggal pada peralatan dengan cara melihat dengan
cara membolak-balik di bawah penerangan yang
cukup terang.
Mengulangi prosedur di atas setiap benda sedikitnya
3x(lebih bila perlu) dengan air dan sabun atau
deterjen.
Membilas benda-benda tersebut dengan air bersih

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

d.

e.

f.
g.

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
dengan cara mengambil satu persatu alat kesehatan
dan peralatan laboratorium dan membilas satu persatu
di bawah air mengalir.
Mengulangi prosedur tersebut untuk benda-benda lain. Jika
peralatan akan di desinfeksi tingkat tinggi secara
kimiawi(misalkan dalam larutan klorin0,5%). Tempatkan
peralatan dalam wadah yang bersih dan biarkan kering
sebelum memulai proses peralatan yang akan di desinfeksi
tingkat tinggi dengan cara di kukus atau di rebus atau di
sterilasasi dalam autoclave/oven panas kering tidak perlu di
keringkan dulu sterilisasi di mulai.
Selagi masih menggunakan sarung tangan, cuci sarung tangan
dengan air dan sabun kemudian bilas dengan seksama
menggunakan air bersih.
Melepas sarung tangan.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

3. Desinfeksi tingkat tinggi/sterilisasi


Metode sterilisasi yang dapat di pilih antara lain :
a. Autoclave
Menuangkan air suling secukupnya ke dalam
autoclave
Menuang air suling sampai batas tertentu ke dalam
autoclave
Menata tabung reaksi atau peralatan gelas lain di
dalam sedemikian rupa hingga tersedia ruangan uap
air secara bebas di antara alat-alat selama sterilsasi.
Letakkan wadah kedalam autoclave dengan tabung
reaksi satu persatu dengan kerontang kemudian
disusun dalam wadah aluminium yang sudah terdapat
dalam autoclave denganjarak minimal 0,5cm dengan
alat lain.
Meletakkan tutup sterisator pada tubuh dan
meletakkan baut-baut penahan ke atas tempat yang
sesuai dengan tutup sterilisator.
Membuka pengatur kalau pengaman dalam keadaan
terbuka menahan tersebut letak nya ke atas tempat
yang sesuai tutup sterilisasi.
Bila uap air mulai keluar dengan deras(menimbulkan
bunyi mendesis tutup klem pengaman dengan cara

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
mendorong pengaturnya ke bawah.
Pertahankan tekanan pada suhu 121 derjat dengan
cara mengurangi pemanasan.
Mensterilkan media dengan cara mempertahankan
tekanan atau selama 15-20 menit
Mengawasi tekanan selama prose sterilisasi dengan
cara mengawasi angka yang tertera pada penunjuk
tekanan.
Mematikan pemanasan dan tunggu lah sampai tekanan
kembali nol dan suhu turun.
b. Sterilisasi panas kering(Oven)
Membuka oven dan meletakkan alat-alat yang akan di
sterilisasi dengan rapi.
Menutup pintu oven dengan cara memastikan semua
peralatan sudah masuk dengan benar
Tunggu sampai 170 derjat celcius
Setelah selesai tunggu sampai suhu turun, buka pintu
oven dan keluarkan alat.
c. Metode alternatif(rebus/kukus)
Mengambil panci dengan penutup yang rapat
Merendam peralatan di dalam air dengan cara mengisi
panci dan alat-alat yang akan di steril.
Mulai memanaskan air
Menghitung waktu saat air mulai mendidih dengan
timer selama 20 menit.
Mengganti air setiap kali desinfeksi peralatan.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
HASIL MONITORING DAN TINDAK LANJUT

SPO
HASIL
MONITORING
DAN TINDAK
LANJUT

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

:
Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH
Pengertian

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
197306162006042011
Suatu proses di mana di temukan hasil monitoring di analisa untuk di
jadikan bahan pertimbangan, bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan
selanjutnya.

Tujuan

Agar pelaksanaan kegiatan berjalan secara efektif dan efisien.

Kebijakan

SK kapus

Alat dan bahan

Buku, dokumentasi, catatan kegiatan ,POA, dan SPO kegiatan.

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menyiapkan dokumen hasil monitoring


Menyiapkan rapat staf
Menyampaikan temuan-temuan hasil monitoring
Menginventaris penyebab terjadinya temuan
Menginventaris alternatif pemecahan masalah
Menentukan alternatif pemecahan masalah
Melaporkan SPO baru

SPO
KLINIS MENGACU PADA ACUAN YANG JELAS

SPO
KLINIS

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
MENGACU Tanggal Terbit :
PADA
Halaman
:
ACUAN
YANG JELAS

Pengertian

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip. 197306162006042011
Suatu prosedur yang di gunakan dalam proses penyusunan prosedur
pelayanan klinis sehingga dapat mengacu pada acuan yang baku yaitu
berdasarkan pada peraturan dan pedoman internal yang berlaku.
Prosedur ini di gunakan oleh pelayanan klinis.
Prosedur ini meliputi segala acuan.

Tujuan

Tersusunnya standar pelayanan klinis yang mengacu pada acuan yang


jelas yaitu berdasarkan pada peraturan dan perundangan pedoman
eksternal yang berlaku.

Kebijakan

SK kapus

Referensi

Alat-alat

1. Permenkes Th 2014 tentang panduan praktek klinis bagi dokter,


fasilitas pelayanan kesehatan primer.
2. UUD RI No 36 Th 2009 pasal 5 tentang pelayanan monitoring
tentang evaluasi pelayanan di puskesmas
Permenkes No 75 Th 2014 tentang puskesmas
Permenkes No 1483 Th 2010 tentang standar pelayanan
kedokteran.
Laptop dan lembar monitoring.

Prosedur

1. Setiap unit pelayanan mengajukan tahun referensi yang akan di


pergunakan dalam penyusunan SPO.
2. Kapus dan tim pelayanan klinismembahas kriteria referensi yang
dapat dipergunakan sebagai acuan.
3. Kapus dan tim pelayanan klinis memilki bahan referensi yang telah
di ajukan.
4. Kapus menetapkan referensi yang di gunakan sebagai acuan
penyusunan prosedur pelayanan klinis. Hasil prosedur penyusunan
di dokumentasikan untuk di sosialisasikan kepada seluruh staf yang
terlibat. Tim mutu pelayanan klinis menyusun SPO berdasarkan
acuan yang telah di pilih.

Unit terkait

1. Pelayanan pendaftaran

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pelayanan kesehatan umum


Pelayanan kesehatan gigi
Pelayanan kesehatan KIA
Pelayanan kesehatan kefarmasian
Pelayanan kesehatan laboratorium
Pelayanan kesehatan kesling
Pelayanan kesehatan gizi

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
SPO
PELAYANAN MEDIS
Dokumen
:
SPO
PELAYANAN
MEDIS

No. Revisi

Tujuan

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Pelayanan medis menempatkan standar pelayanan yang dilakukan di poli
umum puskesmas, penyebab yang sesuai dengan standar pelaksanaan 155
penyakit di layanan primer.
1. Memberikan pelayanan optimal bagi setiap pasien sesuai standar
pelayanan kesehatan di layanan primer.
2. Terpenuhi nya kebutuhan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
pasien

Kebijakan
Alat-alat

Formulir dokumen atau blangko dan register rawat jalan

Prosedur

1. Menerima buku rekam medik


2. Memanggil pasien sesuai no urut/antri
3. Mencocokkan identitas pasien
4. Paramedis melakukan tanda-tanda vital
5. Dokter melakukan anamnesis
6. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
7. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang
8. Dokter melakukan terapi sesuai diagnosis
9. Dokter memberikan rujukan bila tidak mampu di tindak
10. Pasien memerlukan penanganan dengan tindak lanjut di rujuk ke
rumah sakit
11. Membuatkan surat keterangan sakit untuk pasien yang memerlukan
12. Dokter memberikan resep
13. Dokter menuliskan dalam buku rekam medis pasien
petugas poli umum dan loket

Unit terkait

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
SPO
TRIASE

SPO
TRIASE

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Tujuan

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip. 197306162006042011
Upaya untuk memilih, mengelompokkan pasien berdasarkan derajat
kegawatan dan kebutuhan dan pertolongan.
1. Agar pasien datang ke IGD, dokter dan perawat IGD dengan cepat
melakukan seleksi pasien.
2. Melakukan pelayanan kesehatan secara cepat dan profesional.
Dokter bertugas memilih pasien yang datang ke IGD dengan melakukan
anamnesa dan pemerksaan lain sehingga dapat melakukan tingkat
kegawatan penderita dengan memberi label warna.
Merah : untuk pasien gawat darurat (pasien syok)
Kuning : untuk pasien gawat darurat (tanpa syok)

Kebijakan
Prosedur

Hijau

: untuk pasien tidak gawat dan tidak darurat

Hitam

: untuk pasien korban meninggal

Sk kapus
1. Semua pasien TRIASE IGD harus melalui sistem triase.
2. Dokter melakukan seleksi pasien berdasarkan kegawatannya dan
dokter triase bersama perawat IGD dapat melakukan resusitasi
pasien bila diperlukan.
3. Keluarga pasien mendaftarkan di tempat registrasi pasien dan
petugas registrasi mencatat identitas pasien pada catatan medikal
pasien (status pasien ) puskesmas antara lain: nama, umur, jenis
kelamin, alamat, tanggal pasien pasien masuk, dan lain-lain.
4. Dokter memeriksa pasien dan membuat permintaan pemeriksaan

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
penunjang yang di perlukan serta menentukan diagnosis kerja.
5. Setelah selesai memeriksa dokter menegakkan diagnosis
memberikan pengobatan dan tindakan.
Apabila hendak konsultasi medis maka dokter menghubungi dokter
spesialis yang di butuhkan.
Dokter spesialis menuliskan hasil pemeriksaan serta advisnya pada
status pasien.
6. Dokter triase masih bertanggung jawab terhadap pasien sampai
pasien meninggalkan IGD.

Tata tertib kerja

1. Tugas jaga dokter adalah 24 jam dalam sehari yang di bagi dalam 3
kelompok waktu:
08.00 wib- 14.00 wib
14.00 wib- 20.00 wib
20.00 wib- o8.00 wib
2. Bila dokter berhalangan karna sakit atau keperluan lain maka
diharuskan mencari penggantinya dan melaporkan kepada kepala
pokja layanan.

Unit terkait

Seluruh staf instalasi patologi klinis.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
RUJUKAN PASIEN EMERGENSI YANG MEMUAT PROSES
STABILISASI DAN KESIAPAN TEMPAT RUJUKAN

SPO
RUJUKAN
PASIEN
EMERGENSI
YANG
MEMUAT
PROSES
STABILISASI
DAN
KESIAPAN
TEMPAT
RUJUKAN

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

:
Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011

Pengertian

Pasien yang dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan


dokter/perawat/bidan memerlukan pelayanan di puskesmas baik untuk
diagnosis penunjang atau terapi.

Tujuan

Sebagai acuan penatalaksanaan, pengantaran rujukan sampai puskesmas


tujuan dengan cepat dan aman.

Kebijakan
Referensi
Prosedur

1. Petugas IGD atau rawat inap menyatakan pasien perlu rujukan.


2. Petugas IGD atau rawat inap menjelaskan atau meminta persetujuan
kepada keluarga pasien untuk di rujuk.
3. Keluarga pasien setuju
4. Petugas IGD atau rawat inap membuat surat rujukan.
5. Petugas IGD atau rawat inap membuat rincian biaya pulang dan
biaya penggunaan ambulance (untuk pasien rawat inap atau IGD
yang sudah di berikan terapi, bagi pasien IGD yang tidak mendapat
terapi cukup membayar biaya ambulance.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

Unit terkait

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
6. Petugas IGD atau rawat inap menerima pembayaran.
7. Petaugas IGD atau rawat inap mempersiapkan persiapan pasien dan
petugas IGD atau rawat inap yang lain segera menghubungi sopir
ambulance.
8. Sopir menyiapkan ambulance(jika sudah siap), sopir segera
menghubungi petugas IGD bahwa pasien sudah siap.
9. Petugas IGD atau rawat inap mendampingi mengantar pasien
ketempat tujuan dengan ambulance.
10. Setelah mengantar pasien dan kembali ke puskesmas, petugas IGD
atau rawat inap membuat laporan kegiatan pada buku kegiatan rawat
inap.
Rawat inap, petugas ambulance

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN MEDIS

SPO
PENYUSUNAN
RENCANA
LAYANAN
MEDIS

Pengertian

Tujuan

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Rencana tindakan dan pengobatan di pandu akan kebijakan dan prosedur
yang jelas sesuai kebutuhan pasien dan sesuai dengan standar pelayanan
yang di tetapkan.
1. Terdapat prosedur yang efektif jika pasien mendapat penanganan oleh
tim kesehatan yang berkoordinasi.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan guna memberikan kepuasan pada
pasien.

Kebijakan

Sk kapus

Referensi

Pengobatan dasar di puskesmas berdasarkan Departemen Kesehatan dan

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
Kesejahteraan Sosial RI.

Prosedur

1. Petugas medis atau paramedis menentukan tindakan medis yang akan


dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Petugas medis atau paramedis memberikan tindakan medis sesuai
dengan rencana.
3. Petugas medis atau paramedis menjelaskan tentang tindakan yang di
berikan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Dokumen
terkait

Rekam medis

Unit terkait

Loket , poli umum, poli gigi, KIA, ruang tindakan dan IGD

SPO
PENGKAJIAN AWAL KLINIS

SPO
PENGKAJIAN
AWAL KLINIS

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Tujuan

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Wawancara yang dilakukan terhadap pasien untuk mengumpulkan data
penyakit.
Agar memperoleh informasi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan
pasien.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

Kebijakan

Sk kapus

Referensi

Teknik pemeriksaan fisik

Prosedur

1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan.


2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu pasien rawat
jalan.
3. Apabila tidak cocok pasien mengembalikan status ke pendaftaran.
4. Apabila cocok petugas melanjutkan ke pengkajian awal klinis.
5. Petugas melakukan anamnesa penyakit.
6. Petugas menanyakan keluhan utama.
7. Petugas menanyakan keluhan tambahan.
8. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu.
9. Petugas menanyakan riwayat penyakit keluarga.
10. Petugas menanyakan lamanya penyakit.
11. Petugas menanyakan lamanya sakit.
12. Petugas memberitahu akan dilakukan pemeriksaan fisik.
13. Petugas menjelaskan maksud pemeriksaan fisik
14. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi palpasi, perkusi,
auskultasi.
15. Petugas memberitahukan kepada pasien hasil pemeriksaan.
16. Petugas memberitahukan apabila di perlukan pemeriksaan penunjang.
17. Petugas menulis rujukan internal bila di perlukan.
18. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik ke dalam
status pasien

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
ASUHAN KEPERAWATAN

SPO
ASUHAN
KEPERAWATAN

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :
Halaman

Mengetahui
Kepala Puskesmas

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

Pengertian

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Merupakan proses terorganisir atau terstruktur untuk mengidentifikasi
keluhan kebutuhan pemeriksaan pasien serta menyelesaikan permasalahan
yang di hadapi.

Tujuan

Sebagai acuan pelaksanaan perawat dalam melaksanakan pemberian


asuhan keperawatan di puskesmas pauh.

Kebijakan
Referensi

Prosedur

1. Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang puskesmas.


2. Permenkes No 279 Tahun 2006 tentang penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat.
1. Perawat mengajukan salam kepada pasien.
2. Perawat melakukan komunikasi terapautik sesuai dengan pasien.
3. Perawat melakukan pengkajian keperawatan dan menganalisa hasil
pengkajian yang dilakukan.
4. Perawat menunjukkan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa hasil
pengkajian.
5. Perawat menyusun, intervensi perawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan yang muncul berisikan rencana tindakan keperawatan
mandiri dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.

SPO
LAYANAN TERPADU OLEH TIM KESEHATAN

SPO
LAYANAN
TERPADU
OLEH TIM

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :

Mengetahui
Kepala Puskesmas

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
KESEHATAN

Halaman

Pengertian

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Mengatur tentang rencana tindakan dan pengobatan serta rencana layanan
terpadu jika di perlukan penanganan oleh tim kesehatan. Antara profesi
disusun sesuai dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi dan melibatkan
pasien atau keluarga.

Tujuan

Pasien mendapatkan pelayanan yang profesional dan komperenshif.

Kebijakan

Sk kapus

Referensi
Prosedur

Unit terkait

Loket, dokter, bidan, apoteker, paramedis

1. Dokter atau petugas medis melakukan kajian terhadap keluhan dan


kebutuhan pasien.
2. Rencana layanan di tetapkan berdasarkan hasil kajian yang di
nyatakan dalam bentuk diagnosis dalam menyusun rencana layanan
ini di pandu oleh kebijakan dan prosedur yang di jelaskan sesuai
dengan kebutuhan pasien dan sesuai standar pelayanan yang di
tetapkan.
3. Dokter atau petugas medis memberikan rujukan ke poli lain jika di
dalam rencana layanan pasien menentukan kolaborasi dengan tim
kesehatan lain.
4. Penanganan pasien secara interprofesi meliputi:
Penanganan pasien HT
Penanganan pasien DM
Penanganan pasien TB
Penanganan pasien IMS
Penanganan pasien balita gizi buruk/kurang
Penanganan pasien bumil dengan keluhan medis
Penanganan pasien bumil dengan anemi
Penanganan pasien bumil dengan KEK
Penanganana pasien jiwa

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
SPO
PEMELIHARAAN PERALATAN KESEHATAN/INSTRUMEN

SPO
PEMELIHARAAN
PERALATAN
KESEHATAN/INSTRUMEN

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Dokumen
:
No. Revisi
:
Tanggal
Terbit :
Halaman
:

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Melaksanakan pemeliharaan peralatan peraawatan dan kedokteran dengan
cada membersihkan mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.
1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap
pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
Sk kapus

Alat dan
bahan

1. Peralatan yang akan di bersihkan


2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom berisi air
bersih
3. Sabun cuci
4. Sikat halus
5. Nerr bekker
6. Lap kering
7. Larutan desinfektan
8. Kain kasa
9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai

Prosedur

1. Peralatan yang sudah di pergunakan di bilas air (sebaiknya di bawah air


mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat, kemudian di
rendam dalam larutan desinfektan gigasept sekurang-kurangnya 30
menit.
Prosedur pembuatan konsentrasi cairan gigasept sebagai berikut :
Untuk membuat 1 liter cairan gigasept 3% ambil larutan gigasept

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
sebanyak 30ml
Siapkan air bersih sebanyak 970ml
Campurkan larutan gigasept 3ml dengan air 970ml sehingga
dihasilkan 1 liter cairan gigasept 3%
2. Peralatan disabuni satu persatu kemudian di bilas. Selanjutnya di
sterilkan dengan cara pemanasan kering.
3. Peralatan yang telah di sterilkan, di angkat lalu di pindahkan dengan
korentang steril ke tempat penyimpanan yang steril.
4. Setelah selesai peralatan di bersihkan di bereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PENILAIAN KUALIFIKASI TENAGA DAN PENETAPAN
KEWENANGAN

SPO
PENILAIAN
KUALIFIKASI
TENAGA DAN
PENETAPAN
KEWENANGAN

Pengertian

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Suatu penilaian kewenangan terhadap tenaga medis dengan instrumen
kewenangan tenaga medis.

Tujuan

Untuk mengetahui seorang tenaga medis apakah sudah sesuai dengan


kewenangan.

Kebijakan

Referensi
Alat dan bahan

Instrumen penilaian kewenangan tenaga medis

Prosedur

1. Tim mutu menilai tenaga medis


2. Penilaian menggunakan instrumen kewenangan tenaga medis
3. Hasil penilaian di dokumentasikan.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PROGRAM
ORIENTASI

SPO
PRORGAM ORIENTASI
Dokumen
:
Mengetahui
Kepala Puskesmas
No. Revisi
:
Tanggal Terbit :
Halaman

:
Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011

Pengertian

Tata cara mempersiapkan petugas baru UGD.

Tujuan

Sebagai acuan orientasi petugas baru UGD agar petugas baru mengenal,
mengetahui dan memahami cara kerja UGD.

Kebijakan

Sebelum bertugas di UGD petugas baru perlu agar menjalani orientasi


selama 1 minggu sebagai persiapan melaksanakan tugas.

Referensi
Prosedur

1. Sebelum melaksanakan tugas di UGD petugas baru melaksanakan


orientasi/pengenalan UGD.
2. Masa orientasi/pengenalan selama 1 minggu/ 6 hari kerja.
3. Jadwal orientasi petugas baru
Hari I
: perkenalan dengan dokter UGD, kepala
ruangan dan petugas UGD lainnya.
Hari II
: mengetahui stuktur organisasi dari struktur
fungsional dan mekanisme kerja UGD.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

Unit terkait

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
Hari III
: mengetahui pembagian tugas dan uraian
tugas-tugas UGD.
Hari IV
: mempelajari protap-protap UGD
Hari V
: memantapkan orientasi hari I sampai hari
IV
Hari IV
: menyaksikan dan mengikuti pelaksanaan
tugas sehari-hari di UGD.
4. Setelah menjalani orientasi, petugas baru mendapatkan tugas
dalamuraian tugasnya.
5. Pada minggu ke II petugas baru melaksanakan tugas sesuai dengan
tugas yang di berikan.
Tata usaha

SPO
PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN INFEKSIUS
BERBAHAYA

SPO
PENANGANAN
DAN
PEMBUANGAN
BAHAN
INFEKSIUS
BERBAHAYA

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Bahan infeksi bahan yang mengandung bahan organisme hidup seperti
bakteri, virus, riksketsia, parasit, jamur atau suatu rekombinasi hyprib atau
mutan yang menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan.
Mencegah terjadi nya penularan dan infeksi nasokamial baik petugas
maupun lingkungan dari segala sesuatu yang di sebabkan oleh bahan
infeksius yang berada di laboratorium sebagai akibat proses kerja nya.
1. Prosedur dilakukan oleh analis laboratorium yang bertugas
2. Analis tersebut memakai sarung tangan, masker, serta baju

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

Referensi
Alat dan bahan

Prosedur

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
laboratorium karena sampel adalah bahan infeksius
3. Melakukan koordinasi instansi rumah sakit
1.
2.
3.
4.

Alat bantu pipet


Otop lap
Botol dengan tutup bilolir kabines
Keamanan biologis

1. Petugas laboratorium harus dilatih sehingga memiliki keahlian


khusus untuk menangani mikroorganisme patogen
2. Petugas laboratorium yang pertama datang harus mematikan lampu
up yang terpasang
3. Pekerjaan dilakukan dalam kabinet keamanan biologis bila dapat
menghasilkan air sol
4. Pintu laboratorium harus keadaan tertutup
5. Petugas laboratorium dengan resiko tinggi untuk terkena infeksi tidak
di perbolehkan masuk
6. Semua bahan dari laboratorium sebelum di buang harus di
dekontaminasi sesuai peraturan yang ada
7. Semua bahan yang akan di dekontaminasi di luar ruang kerja harus di
tempatkan dalam kantong khusus yang di tutp rapat
8. Petugas laboratorium yang terakhir pulang harus menyalakan lampu
lup

Unit terkait

Sanitasi rumah sakit

Dokumen
terkait

Dokumen untuk disiapkan kebutuhan tindakan sehingga tindakan lancar


dan di dokumentasi dengan baik setelah tindakan dilakukan.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
KREDENSIAL TIM KREDENSIAL

SPO
KREDENSISL
TIM
KREDENSIAL

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Tujuan

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Penilaian kredensial tenaga medis adalah proses yang di laksanakan dalam
rangka evaluasi terhadap tenaga medis untuk menentukan apakah yang
bersangkutan layak di berikan kewenangan klinis menjalankan tindakan
medis tertentu dalam lingkungan puskesmas pauh.
1. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan medis di puskesmas pauh
2. Terseleksi nya kompetensi tenaga medis yang akan menjalankan

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011
praktek ke profesian di puskesmas
3. Terseleksinya tenaga medis secara lengkap sesuai dengan:
a) Standar profesi
b) Standar etika
c) Standar pelayanan medis profesi

Kebijakan
Referensi
Prosedur

Sk kapus tentang kredensial


1. Berkas kredensial di serahkan kepada tata usaha (TU)
2. Ketua tim kredensial melakukan pengkajian lebih lanjut, apakah yang
bersangkutan perlu di panggil untuk melakukan tes penilaian sesuai
kebutuhan tenaga kesehatan yang dilakukan di puskesmas.
3. Tim kredensial melakukan pengkajian terhadap berkas pelamar
tenaga medis yang pengkajian kompetensi sesuai dengan keahlian
yang dimilki.
4. Melakukan pemanggilan terhadap calon yang akan di lakukan
kredensial.
5. Ketua tim menjadwalkan tes wawancara.
6. Melakukan tes wawancara
7. Pelaksanaan rapat tim kredensial untuk membahas prosesi penilaian
kredensial.
8. Memberikan rekomendasi ke lulusan beserta hasil penilaian yang di
sampaikan kepala puskesmas yang meliputi profesionalisasi,
kredilibilitasi, dan mentalitas tenaga medis tersebut sebagai bahan
pertimbangan kepala puskesmas untuk penempatannya.
9. Kepala puskesmas akan menempatkan tenaga medis tersebut sesuai
kebutuhan dengan berdasarkan pertimbangan rekomendasi yang ada.
10. Segala urusan administrasi dan perjanjian kerja sama akan di tangani
oleh bagian tata usahas (TU).

Unit terkait

Tata usaha

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

SPO
PENGKAJIAN AWAL KLINIS

SPO
PENGKAJIAN
AWAL KLINIS

Dokumen

No. Revisi

Tanggal Terbit :
Halaman

Pengertian

Tujuan

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip.
197306162006042011
Wawancara yang akan dilakukan terhadap pasien untuk mengumpukan
data penyakit.
Agar memperoleh informasi yang lengkap sesuai kebutuhan pasien.

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

Kebijakan

Sk kapus tentang pelayanan klinis

Referensi

Teknik pemeriksaan fisik

Prosedur

1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan


2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu pasien rawat
jalan
3. Apabila tidak cocok petugas mengambilkan status pendaftaran
4. Apabila cocok petugas melanjutkan kepengkajian dan awal klinis
5. Petugas melakukan anamnesa penyakit

SPO
EVALUASI TINDAK LANJUT PRORGAM

SPO
EVALUASI
TINDAK
LANJUT
PROGRAM

Pengertian

Dokumen

No. Revisi

Mengetahui
Kepala Puskesmas

Tanggal Terbit :
Halaman

Dr. Hj Nurlia. MM
Nip. 197306162006042011
Memberikan pedoman tentang perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi
kegiatan pengurus besar perhimpunan ahli teknologi pangan
indonesia(PATPI)

STERILISASI
PERALATAN
No.Dokumen :018/UKP/I/2016
No.Revisi
:
SOP Tanggal Terbit : Januari 2016
Halaman
:
UPTD
PUSKESMAS
PAUH
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Prosedur
Unit terkait

dr.Hj.Nurlia,MM
NI.19730616200604
2011

Anda mungkin juga menyukai