4.1
halus.Pengeringan
dimaksudkan
untuk
mengurangi
kadar
air,
30
4.2
Ekstraksi
Ekstraksi merupakan proses pemisahan senyawa campuran dengan
31
4.3
Fraksinasi
Tahap selanjutnya, ekstrak kental metanol sebanyak 10 gr disuspensi
Berdasarkan tabel hasil fraksinasi tersebut dapat dilihat bahwa fraksi etil asetat
beratnya lebih besar dari ada fraksi n-heksan.Ini menunjukkan bahwa kandungan
senyawa-senyawa polar dan semipolar dalam tanaman binahong lebih besar
dibandingkan senyawa yang bersifat nonpolar.Etil asetat bersifat semipolar
32
sehingga dapat melarutkan senyawa aktif semipolar dan polar, berdasarkan prinsip
like dissolve like.
4.4
Rendemen
Rendemen merupakan persentase bagian bahan baku yang dapat
% Rendemen
10
8
6
4
2
0
Tahap 1
Tahap 2
35
31.6%
% Rendemen
30
25
20
15
10
5
0
N-Heksan
Etil Asetat
Fraksi etil asetat menghasilkan rendemen yang lebih besar, karena sifatnya
yang semipolar menyebabkan senyawa yang sifatnya polar lebih terkonsentrasi
pada fraksi tersebut.Nur dan Astawan (2011) mengemukakan bahwa tingginya
rendemen ekstrak pada pelarut polar dikarenakan makromolekul gula sederhana
seperti monosakarida dan oligosakarida ikut terlarut dalam pelarut polar namun
tidak larut dalam pelarut nonpolar.
34
4.5
Uji Fitokimia
Fitokimia bertujuan untuk menguji golongan kimia yang ada dalam
sampel (Rahmawati dkk, 2012).Ekstrak kental metanol dan hasil fraksinasi nheksan dan etil asetat diuji fitokimia yang meliputi uji flavonoid, alkaloid,
saponin, steroid dan terpenoid.Berdasarkan uji fitokimia yang telah dilakukan,
senyawa flavonoid terdeteksi pada pada semua ekstrak yaitu ekstrak metanol, nheksan dan etil asetat. Senyawa alkaloidtidak terdeteksi pada semua ekstrak, baik
pada ekstrak metanol, n-heksan maupun etil asetat. Senyawa steroid positif pada
semua
ekstrak
sedangkan
terpenoid
hanya
terdeteksi
pada
ekstrak
35
perubahan warna menjadi merah, ungu, hingga kecokelatan, dan steroid ditandai
dengan perubahan warna dari hijau hingga kebiruan.
Tabel 4.2. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Daun Binahong (A. cordifolia)
Fraksi
Standar (warna)
M
N
E
1 HCl + Serbuk Mg
+++
++
+++ Perubahan warna
2 H2SO4
+++
++
+++ Perubahan warna
3 NaOH
++
+
++
Perubahan warna
4 Dragendroff
Endapan merah-jingga
5 Hager
Endapan putih
6 Mayer
Endapan putih kekuningan
7 Wagner
Endapan cokelat
8 Saponin
+
Terbentuk busa/buih
9 Steroid
+
++
++
Warna hijau
10 Terpenoid
++
Warna merah - cokelat
Keterangan : (M) metanol, (N) n-heksan, (E) etil asetat
(+++) intensitas kuat, (++) sedang, (+) lemah, (-) tidak terdeteksi
No
Pereaksi
4.5.1 Flavonoid
Flavonoid adalah suatu kelompok kimia terbesar yang ditemukan di alam
(Harborne, 1987 dalam Rahmawati dkk,2012). Flavonoid sering dikenal sebagai
bioflavonoid yang berperan sebagai antioksidan (Winarsi, 2007). Masing-masing
ekstrak sebanyak 0,1 gr dilarutkan dalam 10 ml metanol dan dibagi kedalam 4
tabung reaksi. Tabung reaksi pertama dijadikan sebagai tabung kontrol, tabung
reaksi kedua ditambahkan HCl pekat dan serbuk Mg 0,1 gr. Penambahan HCl
pekat dimaksudkan untuk menghidrolisis flavonoid menjadi aglikonnya, yaitu
dengan menghidrolisis O-glikosil. Glikosil akan tergantikan oleh H+ dari asam
karena sifatnya yang elektrofilik.Tabung reaksi ketiga ditambahkan H2SO4 pekat,
dan untuk tabung reaksi keempat ditambahkan NaOH pekat. reduksi dengan Mg
dan HCl pekat menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna merah atau jingga
36
Gambar 4.3. Perkiraan reaksi antara senyawa flavonoid dengan HCl pekat
dan serbuk Mg (Hidayat, 2004 dalam Sriwahyuni, 2010)
37
4.5.2
Alkaloid
Alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu
38
39
perubahan warna dari violet menjadi biru atau hijau.Perubahan warna ini
disebabkan karena terjadinya reaksi oksidasi pada golongan terpenoid/steroid
melalui pembentukkan ikatan rangkap terkonjugasi (Sriwahyuni, 2010).Uji
terpenoid dilakukan dengan mencampur 5 ml ekstrak dengan 2 ml
kloroform.Kemudian
tambahkan
dengan
hati-hati
ml
asam
sulfat
40
pertumbuhan.Fungsi
dalam
tumbuh-tumbuhan
tidak
diketahui,
4.6
41
670 cm-1 atau lebih rendah. Panjang gelombang suatu pita absorpsi digunakan
untuk mengidentifikasi tiap pita.Pita-pita inframerah dalam sebuah spektrum
dapat dikelompokkan menurut intensitasnya (kuat, medium dan lemah)
(Fessenden dan Fessenden, 1982).Spektrum inframerah ekstrak metanol daun
binahong ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
strukturnya
(Fessenden
dan
Fessenden,
1982).
Ikatan
hidrogen
42
inframerah
43
Sukadana
(2010)
339,28
1025.13
30003500
28002950
14001650
10001300
990-1100
626.18
630-1000
2988.95
2832.87
1448.50
1141.59
Creswell,
et all
(1981)
3200-3400
2700-3000
1500-1475
1330-1260
1000-1260
630-1000
Bentuk
Pita
Intensitas
Kemungkinan
Gugus Fungsi
35003000
30002700
16501450
-
Melebar
Lemah
Uluran O-H
Tajam
Tajam
Tajam
Lemah
Lemah
Lemah
Tajam
Lemah
Uluran C-H
alifatik
Uluran C=C
aromatik
Tekuk OH
12301000
900-630
Tajam
Kuat
C-O alkohol
Tajam
Lemah
C-H aromatik
Arisandy
2010
4.7
44
45
uji
toksisitas
ini
dilakukan
sebanyak
dua
kali
untuk
46
log konsentrasi sebagai sumbu x terhadap nilai probit mortalitas sebagai sumbu y.
Nilai LC50 merupakan konsentrasi dimana zat menyebabkan kematian 50% yang
diperoleh dengan memakai persamaan regresi linier y = a + bx. Analisis statistik
hasil uji toksisitas dengan menggunakan program
lampiran 3.
Toksisitas suatu ekstrak dinilai berdasarkan tingkat mortalitas larva udang
yang digunakan sebagai bahan uji.Data dianalisis untuk memperoleh nilai
LC50.LC50(Lethal Concentration 50%) adalah tingkat konsentrasi ekstrak yang
dibutuhkan untuk mematikan 50% dari hewan yang diuji. Sehingga, apabila
jumlah mortalitas lebih dari 50% dapat dipastikan nilai LC50 1000 g/mL atau
1000 ppm. ketentuan ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut aktif (Hidayati,
2000). Tingkat toksisitas suatu ekstrak mengikuti pedoman nilai berikut:
LC50 30 ppm
: sangat toksik
: toksik
: tidak toksik
47
% Mortalitas
70
60
50
40
30
ekstrak metanol
20
10
ekstrak n-heksan
48
5.5
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
y = 0.674x + 3.212
R = 0.900
1.5
2.5
3.5
metanol
(x)
sebagai
berikut:
y=
3,212
0,6744x.
Nilai
49
5
4.5
4
3.5
y = 0.524x + 3.127
R = 0.583
3
2.5
2
1.5
1.5
2.5
3.5
untuk
mematikan
50%
dari
hewan
yang
diuji
(LC50)
50
5
4.5
4
3.5
y = 0.353x + 3.552
R = 0.708
3
2.5
2
1.5
1.5
1.7
1.9
2.1
2.3
2.5
2.7
2.9
3.1
untuk
mematikan
50%
dari
hewan
yang
diuji
(LC50)
51
52