Anda di halaman 1dari 7

Gambaran Intra Uterine Device (IUD) pada Ultrasonografi (USG)

Intra Uterine Device (IUD) atau Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) merupakan alat
kontrasepsi reversibel yang dapat digunakan dalam jangka panjang. Efek samping yang dapat
terjdi pada penggunaan IUD dapat berupa rasa nyeri, perdarahan ringan, infeksi maupun
malposisi IUD. Ultrasonografi berperan sebagai pencitraan lini pertama untuk evaluasi posisi
IUD terutama pada pasien dengan nyeri panggul dan perdarahan abnormal yang
menggunakan IUD. Evaluasi menggunakan ultrasonografi meliputi ada atau tidak posisi yang
terlalu rendah, infeksi, migrasi ke miometrium, perforasi uterus dan kehamilan ektopik yang
berhubungan dengan IUD.1-3
JENIS IUD

Gambar 1. A. T-shaped TCu-380A copper IUD. B. Levonorgestrel-releasing IUD C. Double S- shaped Lippes
loop IUD D. Stainless steel ring

IUD Inert
IUD pertama kali digunakan pada manusia a berbentuk cincin, yang dikembangkan di awal
1900-an oleh Ernst Grafenberg. Namun, ini tidak banyak digunakan karena takut infeksi dan
sulit dilepaskan. Hal itu dimodifikasi oleh Jack Lippes, yang menciptakan Lippes loop IUD,
IUD ini berkelok-kelok dan sehingga pada gambar sagital memiliki penampilan 5 fokus
hiperekoik sejajar di dalam rongga endometrium dengan Posterior accoustic shadow. Pada
tahun 1960-an, dikembangkan Saf-T-coil yang memiliki penampilan berbentuk camar
(saegull). IUD ini terbuat dari plastik polietilen dengan tambahan barium sulfat sehingga bisa
1

divisualisasikan pada radiografi polos. IUD inert yang masih digunakan saat ini adalah IUD
berbentuk cincin (stainless steel ring), banyak digunakan di Cina dan biasanya dimasukkan
pada pasien postpartum. IUD ini emiliki tingkat kegagalan lebih tinggi dari IUD berbentuk T
dan juga sulit untuk dilepaskan.2,3

Gambar 2. Lippies loop. A. Radiografi polos menunjukan gembaran radioopak berkelok-kelok. B. USG
transvaginal potongan sagital, tampak gambaran hiperekoik intermiten dengan posterior accoustic shadow.

Gambar 3. Stainless steel ring IUD pada USG menunjukan gambaran cincin bulat.

IUD yang mengandung tembaga


IUD yang mengandung tembaga memiliki beberapa jenis yang berbeda. Generasi pertamadikembangkan di awal tahun 1970, seperti Cooper 7, generasi kedua seperti Nova T, dan
generasi ketiga seperti T Cu380A. Berbagai jenis IUD tembaga melepaskan jumlah yang
bervariasi dari elemen tembaga dan memiliki periode yang efektif yang berbeda. Peningkatan
kadar tembaga menyebabkan penurunan motilitas sperma dan iritasi endometrium dan

bersifat ovisidal. IUD ini biasanya memiliki batang lurus dan lintang yang membentuk
bentuk 7 atau T. 2,3

Gambar 4. Cooper T. A. USG potongan koronal menunjukan lokasi IUD di dalam kavum uterus. B. CT scan
potongan aksial memperlihatkan benda metal radioopak di dalam kavum uterus.

Bagian batang biasanya mudah diidentifikasi pada ultrasonografi transvaginal standar dua
dimensi (2D) struktur hiperekoik linear. Sedangkan lengan IUD tembaga juga sepenuhnya
hiperekoik, berbeda dari lengan dari IUD-LNG (hormonal) hanya hiperekoik di proksimal
dan distal ujung, dengan karakteristik central posterior acoustic shadow. Rekonstruksi 3D
terutama dalam potongan koronal, digunakan untuk evaluasi yang lebih detil terutama posisi
lengan IUD. 1

Gambar 5. A, B. USG 2D ptongan sagittal (A) and transverse (B) IUD LNG menunjukan gambaran hiperekoik
di kavum endometrium. Potongan sagittal (C) and transverse (D) IUD tembaga meunjukan gambaran hiperekoik
dengan posterior acoustic shadow. (E) rekonstruksi 3D potongan koronal menunjukan gambaran kedua lengan
IUD tembaga di dalam kavum endometrium.

IUD yang mengandung hormon


IUD yang mengandung hormon dapat berupa hormon progesteron alami (Progestasert; Alza
Corporation, Palo Alto, CA), atau levonorgestrel, yang merupakan progestogen sintetik . IUD
ini mulai digunakan pada tahun 2001 di Amerika Serikat sebagai Mirena dan sebelumnya di
tempat lain sebagai Levo Nova. IUD levonorgestrel memiliki efektifitas tinggi

dengan

kegagalan sangat rendah rate. IUD levonorgestrel memiliki keuntungan tambahan


mengurangi menorrhagia, dismenore, dan anemia.
IUD Mirena memiliki rangka polyethylene berbentuk T, dengan batang vertikal 32-mm dan
32 mm bagian horizontal sebagai lengan yang mengandung barium sulfat. Batang memiliki
reservoir yang mengandung campuran levonorgestrel dan silikon ditutupi oleh selaput silikon
membrane. IUD Mirena memiliki penampilan yang khas, berupa accoustic shadow antara
bagian proksimal dan distal, tidak seperti IUD tembaga, yang lebih hiperekoik seluruhnya.
Versi awal dari Mirena IUD yang sangat sulit untuk dilihat pada USG. 2,3

Gambar 6. IUD Progrestat. USG potongan sagital, menunjukan gamaran hiperekoik pada ujung proksimal dan
distal dengan gambaran accoustic shadow di antaranya.

Gambar 7. IUD mirena. USG potongan sagitan dan koronal memperlihatkan lokasi berada di kavum uterus.

Essure device
Sebuah alat kontrasepsi terbaru ini adalah perangkat sterilisasi permanen yang terdiri dari 2
kumparan microinsert yang secara histeroskopik ditempatkan di setiap tuba fallopi. Essure
microinsert terdiri dari lapisan dalam berupa kumparan stainless steel, lapisan luar berupa
kumparan superelastis nikel-titanium dan serat polyethylene yang berada di lapisan dalam.
Microinsert memiliki panjang 4 cm dan diameter 0,8 mm. Pada sonografi, Essure device
tampak sebagai struktur hiperekoik padat melengkung dengan accoustic terletak di sekita
tuba fallopi, dengan ujung proksimal di cornu uterus.2,3

Gambar 8. Essure device. USG potongan transversal menunjukan struktur hiperekoik homogen dan melengkung
dari fundus uteri hingga tuba falopii bilateral.
POSISI IUD

Posisi IUD yang benar terletak di dalam rongga rahim dekat fundus. Bagian batang harus
memanjang ke arah leher rahim dan dua lengan harus sepenuhnya dilipat selama insersi

Gambar 9. Posisi IUD dalam rahim

Informasi mengenai jenis IUD yang digunakan, penting untuk penilaian yang akurat. IUD
berbentuk T, batang (stem) dan lengan (arms) T harus diidentifikasi, dengan ujung proksimal
di os internal dan ujung distal di wilayah fundus dalam endometrium. IUD yang terbuat dari
kawat tembaga akan tampak sebagai gambaran hiperekoik di ultrasonografi.1

Malposisi dari IUD


IUD posisi rendah merupakan komplikasi yang umum ditemui. malposisi IUD dapat
divisualisasikan dengan melihat lokasi ujung (tip) apakah di pertengahan atau posisi rendah
atau di leher rahim. Pada IUD posisi rendah, tidak akan efektif sebagai alat kontrasepsi.
Malposisi IUD bisa menjadi penyebab rasa sakit, terutama saat berhubungan seksual. IUD
posisi rendah masih mungkin secara spontan bermigrasi ke posisi normal dalam 2 sampai 3
bulan. Namun, sebaiknya malposisi IUD harus dilepas dan diganti. USG 3D lebih akurat
dalam mengidentifikasi jenis dan lokasi dari IUD USG 2D.2,3

Gambar 10. IUD posisi rendah. pada pemeriksaan USG transabdominal dan transvaginal, menunjukan IUD
berada di bagian bawah uterus dan sebagian cerviks uteri

Daftar Pustaka
1. Nowitzki MK, Matthew LH, Byron C, dkk. Ultrasonography of intrauterine devices.
2015; 34(3): 183194.
2. Peri Nagamani, David Graham dan Deborah Levine. Imaging of Intrauterine
Contraceptive Devices. 2007; 26(10): 1389-1401
3. Boortz EH, Daniel J, Margolis, dkk. Migration of Intrauterine Devices: Radiologic
Findings and Implications for Patient Care. 2012; 32(2).

Anda mungkin juga menyukai