Anda di halaman 1dari 6

HAND OUT

Mata kuliah : Askeb IV

Kode mata kuliah : Bd.5.403

Topik : Kb IUD

Waktu : 1x50 Menit

Dosen : Resiva Wahyuni Amd. Keb

Objektif perilaku siswa (OPS)

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan kb iud sesuai dengan buku

acuan yang disarankan.

Referensi :

1. Saifuddin, AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Suhermi, 2009, Perawatan

Masa Nifas

2. Saifuddin, AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

3. Anggraeni yetti, 2010, asuhan kebidanan masa nifas, yogyakarta : pustaka

rihama
4. http://febri0708.blogspot.com/2013/04/makalah-alat-kontrasepsi-dalam-

rahim.html

1. Latar Belakang

Pelayanan dan informasi keluarga berencana merupakan suatu intervensi

kunci dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan

masyarakat serta merupakan hak asasi manusia.

Telah terjadi perkembangan yang berarti dalam tekhnologi kontrasepsi,

misalnya transisi dari estrogen dosis tinggi ke dosisi rendah pada pil

kombinasi, atau dari AKDR inert ke AKDR yang mengeluarkan

levonorgestrel. Perkembangan ini telah menghasilkan pilihan lebih banyak

tentang metode kontrasepsi yang lebih aman dan efektif.

2. Materi

a. Konsep kb iud

IUD(Intra Uterin Device) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik

yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti

jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara

kontrasepsi jangka panjang.

IUD adalah salah satu alat kontrasepsi modern yang telah dirancang

sedemikian rupa (baik bentuk, ukuran, bahan dan masa aktif fungsi

kontrasepsinya) yang diletakkan dalam cavum uteri sebagai usaha

kontrasepsi.
KDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang

bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastic (polyethylene). Ada yang

dililit tembaga , ada yang dililit tembaga bercampur , dan yang berisi

hormone progesterone.

b. JENIS – JENIS AKDR

1) Lippes Loop

IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral

atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang

pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut

ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang

biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm

(benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D.

Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan

lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang

menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan

plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional

adalah IUD jenis ini.

2) Copper-T

IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada

bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat

tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan)

yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru. IUD ini melepaskan
lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima

tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam

mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan

menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek

samping hormonal dan amenorhea.

3) Copper-7

IUD ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan

pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32

mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai

luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan

tembaga halus pada jenis Copper-T.

c. ARA KERJA

1) AKDR non hormonal (IUD) yaitu dengan menghambat kemampuan

sperma untuk masuk ke tuba falopii, mempengaruhi fertilisasi sebelum

ovum mencapai kavum uteri dan mencegah sperma dan ovum bertemu.

2) AKDR hormonal (mirena) yaitu dengan cara kerja mirena ini adalah .

dengan mengeluarkan hormon progestin sintetis bernama

levonorgestrel sebanyak 20 mikrogram setiap harinya. Hormon ini

selanjutnya akan memberikan pengaruh terhadap lendir rahim

sehingga lebih kental. Akibatnya sel sperma yang masuk ke dalam

rahim akan mengalami kesulitan untuk bergerak karena suasana lendir

rahim yang lebih mampat. Hal ini lebih mirip seperti cara kerja implant
yang juga sama-sama mempengaruhi suasana lendir rahim menjadi

lebih kental.

d. INDIKASI

Indikasi pemakayan kb iud adalah Usia reproduktif, Keadaan nulipara,

Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang, Perempuan

menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi, Setelah

melahirkan dan tidak menyusui, Setelah mengalami abortus dan tidak

terlihat adanya infeksi, Risiko rendah dari IMS, Tidak menghendaki

metoda hormonal, Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari

Tidak dan menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama.

e. KONTRAINDIKASI

Kontraindikasi kb iud adalah Belum pernah melahirkan,mAdanya

perkiraan hamil, Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti:

perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher

rahim, dan kanker rahim, Perdarahan vagina yang tidak diketahui, Sedang

menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis), Tiga bulan terakhir

sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic.

f. Keuntungan (Sarwono P, 1999)

Adapun keuntungan penggunaan kb iud umumnya hanya memerlukan

satu kali pemasangan, Pemasangan tidak memerlukan medis teknis yang

sulit, Kontrol medis yang ringan, Tidak menimbulkan efek sistemik, Alat

ekonomis, Efektivitas cukup tinggi dan Pulihnya kesuburan setelah AKDR

dicabut berlangsung baik (reversibel).


g. Kerugian

Salah satu kerugian penggunaan kg iud adalah, Perubahan siklus haid,

Haid lebih lama dan banyak, Perdarahan (spotting) antar menstruasi,

Disaat haid lebih sakit.

h. EFEK SAMPING

Salah satu efek samping penggunaan kb iud adalah Spotting Keluarnya

bercak-bercak darah diantara siklus menstruasi, spoting akan muncul jika

capek dan stress. Perempuan yang aktif sering mengalami spotting jika

menggunakan kontrasepsi AKDR, perubahan siklus menstruasi,

Dismenore, Menorrhagea dan Fluor albus.

i. PEMASANGAN AKDR

AKDR dapat dipasang dalam keadaan Sewaktu haid sedang

berlangsung agar pada waktu itu porsio agak terbuka dan lembek dan rasa

nyeri tidak seberapa keras, Sewaktu postpartum secara dini langsung dan

tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai