Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN ORIENTASI

LAPANGAN
APOTEK SHANTY FARMA

Disusun oleh kelompok 2

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAM SANTA


MATHILDA
JL.HOGOR HINI-MAUMERE-FLORES-NTT
2012/2013

Kelompok 2:

1.Fredericus aditio sanjaya habun


2.Theresia natalia tanaem
3.Nobertus resi raja
4.Maria f. Toyobaya
5.Damianus wende
6.Vinsensius yoris arivon
7.Wilfridus hariyanto kaki
8.Elisabet elfrida duaola
9.Yansiana nona sani
10.Maria kostodia
11.Marselinus nongdius

LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti ujian


praktek produktif Farmasi SMK Santa Mathilda, Tahun
Ajaran 2012/2013

Maumere,Juli 2012

Di Setujuhi oleh:
Pembimbing

Ketua Jurusan
Farmasi

(Maria G.T.amd.farm)

( Yuyun Darti Baetal,Ssi.)

Mengetahui
Kepala SMK Santa Mathilda- Maumere

Drg.Yosephine Sri Sudarningsih

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
bimbingan Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Orientasi Lapangan di Apotek Kimia Farma tepat pada
waktunya .Laporan ini disusun sebagai tugas akhir dari
orientasi lapangan.Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada :
1.dr.Fransiskus Xaverius Lameng , selaku Ketua yayasan
Abraham
2.drg. Yosephine Sri Sudarningsih , selaku kepala SMK
santa Mathilda
Yang telah membrikan kepercayaan kepada penulis
untuk menyele
saikan laporan ini.
3.ibu Yuyun Darti Baetal , Ssi , selaku ketua jurusan
farmasi SMK santa
Mathilda-Maumere yang telah memberikan kami
waktu yang sepenuh
Nya untuk menyelesaikan laporan ini.
4.Bapak Angga Tri Sapta,S.Farm,APT , selaku
pembimbing apoteker yang
Membimbing selama pelaksanaan orientasi lapangan.
5.Bapak dan Ibu pegawai apotek kimia farma yang telah
memberikan
Masukan selama orientasi lapangan
6.Semua pihak yang membantu selama orientasi
lapangan hingga
Menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari


sempurna,oleh karna itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
lapora ini

Maumere,juli 2012

PENULIS

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pangantar
Daftar isi
BAB 1.PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

Latar Belakang
Maksud Dan Tujuan Kegiatan
Manfaat Kegiatan
Tempat Kegiatan
Waktu Kegiatan

BAB 2.TINJAUAN TEORISTIS TEMPAT KEGIATAN


ORIENTASI LAPANGAN
2.1 Pengertian Umum Apotek

2.2 Tugas Apotek


2.3 Personil Apotek
BAB 3.KEADAAN TEMPAT KEGIATAN ORIENTASI
LAPANGAN
3.1 Sejarah Berdirinya Apotek
3.2 SDM / Fasilitas Yang Menunjang
BAB 4.PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan
4.2 Penyimpanan
4.3 Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi
4.4 Etiket
4.5 Pelayanan obat bebas,obat bebas terbatas
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 a.Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidupproduktif secara sosial dan ekonomi ; Hidup
secara sosial berarti pemerintah menyelengarahkan
upaya kesehatan itu harus merata dan terjangkau

oleh semua lapisan masyarakat ,sedangkan hidup


secara ekonomi berarti kebutuhan akan kesehatan
juga di utamakan oleh pemerintah maupun
masyarakat oleh karena itu maka di butuhkan juga
pelayanan serta sarana kegiatan.
Pelayanan kesehatan adalah setiap
usaha yang di selengarahkan secara sendiri atau
bersama-sama di dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan; dapat
dilakukan pemerintah atau swasta dalam bentuk
pelayanan perorangan atau dalam bentuk
kesehatan masyarakat berbagai bentuk pelayanan
kesehatan berhubungan satu sama lain membentuk
suatu jaringan yang saling terkait menjadi kesatuan
yang utuh tepadu yang di sebut sistem pelayanan
kesehatan.
Sarana kesehatan adalah tempat yang di
gunakan untuk menyelenggarahkan upaya
kesehatan ; Jadi apotek merupakan salah satu
sarana kegiatan yaitu untuk melakukan perkerjaan
kefarmasian dan menyalurkan perbekalan farmasi
kepada masyarakat secara merata dan tejangakau
oleh semua masyrakat.
Untuk itu SMK Santa Mathilda
Berkerjasama dengan Apotek Kimia Farma untuk
melaksanakan orientasi lapangan bagi siswa/ siswi
SMK Santa Mathilda Jurusan Farmasi. Orientasi
lapangan di lakukan dengan tujuan sebagai sarana
pengenalan lapangan kerja dan sarana informasi
bagi perserta serta untuk lebih mendalami metode
dan teori-teori yang di pelajari sehingga dapat
menjadi bekal untuk melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari orientasi lapangan:
Pengenalan terhadap obat-obatan yang
ada di apotek
Pengenalan tehadap kegiatan- kegiatan
kefarmasian di apotek
Menambah pengetahuan,pengalaman serta
teknik operasional kegiatan farmasi
Menambah pengetahuan tentang
pengadaan ,pengelolahan obat, pelayanan
dan perbekalan farmasi di apotek.
1.3 Manfaat
Manfaat dari orientasi lapangan
Agar kita dapat memperoleh
gambaran tentang tata cara
pekerjaan kefarmasain di apotek
Memberikan ilmu dan pelayanan
khususnya dalam pelayana obat
Melatih kami tentang bagaimana
pelayanan obat yaitu peracikan ,dan
melatih kami melayani pasien dengan
baik dan juga cara berswamedikasi
mengenai obat kepada pasien
1.4. Tempat
Tempat kegiatan orientasi lapangan di APOTEK
KIMIA FARMA Jln. Wairklau-Maumere-Flores-NTT
1.5 Waktu Kegiatan
Waktu Kegiatan Orientasi lapangan di bagi menjadi 2
gelombang:

Gelombang 1: dari tanggal 25-30 Juni 2012


Gelombang 2: dari tanggal 2-6 Juli 2012

BAB 2
TINJAUAN TEORITIS TEMPAT KEGIATAN ORIENTASI
LAPANGAN
2.1 Pengertian umum Apotek
Menurut keputusan Menkes RI
No.1332/MENKES/SK/2002
Apotek adalah Suatu tempat tertentu di lakukan
perkerjaan kefarmasian, penyaluran,perbekalan
farmasi pada masyarakat.
Menurut PP No.51 Tahun 2009 tentang perkejaan
kefarmasian Apotek adalah sarana kefarmasian
tempat dilakukan praktek kefarmasian dan
Apoteker.
Menurut keputusan Menkes RI
No.1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang standar
pelayanan kefarmasian Apotek adalah suatu
tempat tertentu di mana dilakukan perkerjaan
kefarmasian dan penyaluran farmasi, perbekalan
kesehatan lainya kepada masyarakat.
2.2 Tugas dan fungsi Apotek
Berdasarkan PP No.25 Tahun 1980,tugas dan fungsi
apotek adalah:
Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.

Sarana Farmasi yang telah melaksanakan


peracikan ,pengubahan bentuk,pencampuran dan
penyerahan obat dan obat luar.
2.3 Personil Apotek

Personalia Apotek Kimia Farma Maumere


Apoteker pengelolah apotek
Tugas Apoteker pengelolah apotek:
Menentukan Kebijaksanaan dan melaksanakan
pengawasan serta pengadilan kegiatan pelayanan
di apotek pelayanan sesuai dengan undangundang yang berlaku.
Menyunsun strategi , tujuan, sasaran, rencana
kerja dan anggaran sesuai dengan pedoman yang
telah di tentukan oleh perusahaan.
Mengatur dan mengawasi adminitrasi apotek
pelayanan.
Mengatur dan mengawasi penjualan obat dan alat
kesehatan.
Mengawasi perkerjaan Asisten Apotekae (AA)
dalam menyiapkan obat.
Menyerahka obat kepada pasien disertai
pemberian konseling dan informasi.

Asisten Apoteker (AA)


Tugas Asisten Apoteker:

Menerima Resep dari pasien


Memeriksa kelengkapan dari pasien
Menghitung dosis obat untuk racikan sesuai resep
Memeriksa kembali obat sebelum di serahkan
Menyerahkan obat kepada pasien

Mengatur penyimpanan dan pengaturan


Mengatur pentimpanan dan penyunsunan obat di
ruang peracikan.
KASIR
Tugas Kasir
Menerimah uang dan mengeluarkan uang
Menerima setiap pembayran tunai
Mencatat semua hasil penjualan tunai setiap hari
pada laporan penjualan harian
Menghitung dan menyetorkan semua hasil
penjualan tunai setiap hari pada laporan penjualan
Juru resep
Juru resep bertanggung jawab kepada Apoteker
Pengelolah Apotek dalam hal pembuatan obat
racikan.
Tugas juru resep:
Membantu Asisten Apoteker dalam menyiapkan
obat dengan resep dokter baik yang berbentuk
racikan maupun obat jadi
Mengarsipkan resep sesuai dengan nomor urut
dan tanggal

BAB 3
KEADAAN TEMPAT KEGIATAN ORIENTASI
LAPANGAN
3.1 Sejarah Berdirinya Apotek
Sejarah Kimia Farma

Pada tahun 1998 manajemen Kimia Farma sudah lama


berkerja sma dengan pemerintah kabupaten Sikka
dalam memberikan pelayanan kefarmasian dalam
bentuk loket pelayanan obat yang berlokasi di RSUD
dr.T.C Hillers yang lama di jalan kesehatan No.1
Maumere Karena pada saat itu rumah sakit ini belum
memiliki instalasi farmasi. Pada tahun 2001 di RSUD
dr.T.C Hillers berpinda ke lokasi baru yaitu di Wairklau
Maumere. Walaupun di lokasi baru ini di RSUD.T.C
Hillers sudah memiliki instalasi farmasi namun
pemerintah kabupaten Sikka tidak memutuskan kerja
sama dengan manajemen Kimia Farma dan diharapkan
manajemen Kimia Farma dapat lebih meningkatkan
pelayanan kefarmasian kepada masyarakat kabupaten
Sikka dengann mendirikan apotek Kimia Farma
pelengkap No.61 pada tahun 2001 berlokasi di areal
RSUD dr.T.C Hillers dan berfungsi sebagai apotek
pelengkap rumah sakit ini.
Ditinjau dari lokasi Apotek Kimia Farma Pelengkap
No.61Maumere mempunyai lokasi yang strategis dan
muda di jangkau masyarakat karena letaknya di
lingkungan RSUD dr.T.C Hillers dimanah RSUD dr.T.C
Hillers merupakan rumah sakit tipe C.
3.2 SDM/ Fasilitas
Fasilitas-fasilitas yang menunjang di apotek
kimia farma antara lain:alat
pembuangan,pengelolaan,dan peracikan seperti
timbangan,mortir,gelas ukur,stamper,kertas perkamen
dan alat pres.Pelengkapan dan alat penyimpanan dan
perbekalaan farmasi seperti lemari obat,dan lemari
pendingin.Wadah pengemas dan pembungkus,etiket

dan plastik pengemas,tempat penyimpana khusus


narkotika,psikotropika dan bahan peracun.Buku standar
EI ISO mims,serta kumpulan perundang-undangan yang
berhubungan dengan apotek.Alat administrasi seperti
blanko,pesanan obat,fektor,kwitansi,salinan resep

BAB 4
PEMBAHASAN
Apotek merupakan suatu unit yang
berhubungan dengan barang dan jasa. Apotek memiliki
dua fungsi yang memiliki dua fungsi yaitu fungsi
ekonomi dan fungsi sosial.
Apotek Kimia Farma yang beralamat di jalan
Wairklau merupakan salah satu apotek yang berlokasi
sangat strategis, karena terletak di kawasan rumah
sakit dan mudah dijangkau. Apotek Kimia Farma selalu
berusaha memberikan pelayanan terbaik pada
masyarakat.Hal tersebut menuntut keterampilan dan
pengalaman seluruh karyawan maupun pengelolah
apotek.
4.1.Perencanaan
Perencanaan atau pemesanan obat d apotek
Kimia Farma sangat dipengaruhi oleh faktor
epidemiologi yang berdasarkan kebutuhaan obat pada
waktu tertentu dan faktor farmakologi yang
berdasarkan kebutuhan obat-obat yang diresepkan oleh
dokter. Khusus untuk pemesanan obat narkotika hanya
dapat di lakukan oleh PBF yang ditunjuk oleh pemeritah

untuk mendistribusikan obat narkotika.Surat pesanan


untuk obat narkotika dibuat sebanyak empat rangkap
dan setiap bulannya dilaporkan penggunaan kepada
dinas kesehatan kota,propinsi,dan BPOM. Sedangkan
untuk obat-obat yang dipesan lainnya dilakukan
dengan cara pengirim surat pesanan (BPBA) ke Bisnis
Manager Kupang kemudian daari bisnis Manager
Kupang dipesaankan ke PBF. Maka dalam hal ini apotek
Kimia Farma sudah melakukan cara-cara pemesanan
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Obat-obat
yang telah dipesan diperjual belikan di apotek Kimia
Farma dapat dijamin keasliannya dan khasiat untuk
pasien yang menggunkan obat tersebut.
4.2.Penyimpanan
Sistem penyimpanan barang atau obat di apotek Kimia
Farma baik di rak stok maupun si etalase disusun
berdasarkan abjad. Bentuk sediaan dan jenis obat serta
sifat fisika dan kimia obat. Khusus untuk obat golongan
narkotika dan psikoterapi disimpan dalam lemari
khusus yang selalu dalam keadaan terkunci dan
sewaktu-waktu akan dibuka jika ada resep dari dokter.
Sistem pengaturan obat menggunakan sistem
FIFO(First In First Out) yaitu barang yang pertama
masuk dijual terlebih dahulu dan FEFO(First Expire First
Out)
Yaitu barang yang lebih dahulu waktu kedaluarsanya
dijual terlebih dahulu.
Untuk obat yang perlu disimpan dalam suhu renndah
seperrti supositoria, injeksi tertentuu dan beberapa alat

kontrasepsi disimpan dalam lemari pendigin agar


stabilitas ssediaan dapat dijaga.
Untuk memperlancar kegiataan apotek Kimia Farma
mengadakan pengaturan ruangan yang tepat serta
ditunjang dengan adanya sistem pembagian waktu
kerja, sehingga dapat diusahakan pelayanan yang
dioptimalkan kepada masyarakat yang ingin berobat.
4.3.Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi
Menyiapkan sediaan farmasi
Menyiapkan bahan obat yang akan
diracik sesuai dengan resep yang
diterima oleh pasien
Menyiapkan mortir dan stamper
Menyiapkan kertas perkamen
Menyiapkan etiket dan label
Menyiapkan kertas klip
Meracik sediaan farmasi
Masukan obat-obat yang telah disesuaikan
dengan jumlah permintaan dalam mortir
yang telah dibersihkan
Obat digerus dari sediaan yang lebih
banyak hingga homogen
Obat dikeluarkan dan dibagi atas kertas
perkamen sesuai dengan jumlah
permintaan dalam resep
Setelah dibagi sesuai permintaan , obat
dibungkus dengan kertas perkamen
Obat yang telah dibungkus dimasukan
kedalam pelastik pembungkus dan dibeeri
etiket putih serta label bila diperlukan

Memberikan atau mengarahkan sediaan obat


dengan pelayanan sebauh swamedikasi sesuai
dengan materi yang telah ditetapkan sekolah.
4. 4. etiket
Menulis etiket dan menempelkannya pada
kemasan sediaan farmasi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pengemasan sediaan farmasi adalah
menyediakan etiket yang akan digunakan.
Etiket disiapkan sesuai dengan penggolongan
obat
a. Obat dalam
Adalah obat yang digunakan melalui mulut
masuk kedalam kerongkongan dan terus ke
perut atau saluran pernapasan( oral). Etiket
yang diberikan pada penggunan sediaan
obat dalam adalah etiket putih.
Sediaan oral terdiri atas:
Sediaan padat
Berupa: tablet,kaplet,kapsul,pill,serbuk
Sediaan cair
Berupa: sirup,emulsion, suspensi,dan
elixir
b. Obat luar
adalah obat yang digunakan melalui kulit,
mata,hidung,vagina,rektum dan termasuk
pula obat parenteral/ injeksi/obat suntik dan
obat kumur.

Etiket yang diberikan pada penggunaan


sediaan obat luar adalah etiket biru.
Obat luar terdiri atas :
Sediaan semi padat
Contoh : salep
,pasta,gel/jelly,oculenta(salep mata)
Larutan topikal
Contoh: lagio,larutan otik,larutan
mata,collirium(obat cuci mata)
Larutan parental
Contoh: injeksi,infus intravena,serum
dan vaksin
Larutan untuk rektal:
Digunakan melalui anus /recal seoerti
lavemen/clisma/enema
Larutan untuk vagina digunakan melalui
vagina seperti doche
Sediaan suppositoria
Adalah sediaan padat yang digunakan
melalui dubur,berbentuk tropedo dapat
lunak, menurut
atau meleleh pada suhu tubuh. Menuli
etiket dan label pada etiket harus
tercantum:
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor sik apoteker
penggelolah apotek
3. Nomor dan tanggal ;pembuatan
4. Nama pasien
5. Aturan pemakaian
6.tanda lain/ label yang diperlukan
misalnya: kocok dahulu.
4.5.Pelayanan obat bebas, bebas terbatas

Memberikan pelayanan obat bebas


Obat bebas adalah :
Obat yang dibeli tanpa resep dokter, pada
kemasan ditandai dengan lingkaran
hitam,menggelilingi bulatan warna hijau.
Pelayanan obat bebas dapat diperoleh atau
dibeli bebas diapotek, tanpa resep dokter.
Setiap obat yang dibeli dalam kemasan
disertai brosur yang berisi nama obat,nama
dan isi zat yang berkhasiat, indikasi, dosis
dan aturan pakai,nomor batch,no
registrasi,nama dan alamat pabrik serta
cara penyimpanannya.
Memberikan pelayanan obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas :
adalah obat yang digunakan untuk
mengobati penyakit ringan yang dikenal
oleh penderita sendiri.
Obat bebas terbatas termasuk obat keras
dimana pada setiap penggunaan takaran
yang digunakan di beri batas pada kemasan
di tandai dengan lingkaran hitam
mengelilingi bulatan berwarna biru, serta
sesuai dengan keputusan MENKES NO
>6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 november
1975 serta penggunaan untuk pasien harus
disertai dengan etiket dan brosur yang
menyebutkan nama obat yang bersangkutan
, daftar bahan berkhasiat serta jumlah yang
digunakan, nomor batch, tanggal
kadaluarsa, nomor register,nama dan
alamat

produsen,petunjukpenggunaan,indikasi,cara
pemakaian,peringatan serta kontraindikasi

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil orientasi lapangan di apotek Kimia Farma
selama satu Minggu dapat di simpulkan bahwa:
Apotek Kimia Farma dapat menjalankan tugas dan
fungsinya dengan baek sesuai dengan peraturan
yang berlaku mulai dari adminitrasi ,karangan
,sistem pengadaan ,dan penyimpanan obat,
pelaporan,serta pelayanan obat kepada manusia
Perkembangan Apotek cukup baik karena di
dukung oleh lokasi yang strategis dan fasilitas
yang lengkap.

5.1 Saran
Perlu di adahkan pelayanan obat kepada
masyarakat dengan baik yang membutuhkan
terutama pelayanan mengenai informasi obat baik
untuk obat dengan resep maupun obat tanpa resep

Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika perlu


di perbaiki yakni penyimpanan harus berdasarkan
peratura perundanh-udangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai