KATA PENGANTAR
Salah satu program penting Departemen Pendidikan Nasional adalah
Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 Tahun. Program ini
dicanangkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 1994.
Saat itu program Wajar Dikdas 9 Tahun ditargetkan tuntas dalam rentang
10 tahun yang berarti tahun 2004. Krisis ekonomi yang mendera Republik
ini target tersebut diundur menjadi tahun 2008.
Pendidikan Dasar di Indonesia meliputi SD/MI/sederajat selama enam
tahun dan SMP/MTs sederajat selama tiga tahun. Sesuai namanya,
Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat (Madrasah Ibtidaiyah/MI,
Sekolah Dasar Luar Biasa/SDLB/Salafiyah Ula/Paket A) merupakan dasar
atau fondasi pendidikan. Jika seorang anak selama mengenyam
pendidikan di SD mendapatkan layanan pendidikan dengan baik, maka
akan lebih besar peluang sukses pada jenjang pendidikan berikutnya.
Oleh sebab itu dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, negara
mewajibkan setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun untuk
mengikuti pendidikan dasar.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan akses
maupun mutu pendidikan sekolah dasar, untuk menyukseskan program
Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang bermutu. Direktorat
Pembinaan TK dan SD, Direktorat Kesetaraan dan Direktorat PLB
Depdiknas, Direktorat Madrasah dan Direktorat Pekapontren Depag
melakukan konsolidasi penyusunan strategi penuntasan wajar dikdas
2008 yang meliputi sasaran dan pencapaian yang sudah maupun yang
belum tercapai.
Jakarta,
Direktur Pembinaan TK
dan SD,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................
ii
A. PENDAHULUAN...........................................................................
B. LANDASAN
.............................................................................
10
11
12
13
13
13
14
E. TARGET
.............................................................................
14
F. STRATEGI
.............................................................................
15
G. PROGRAM PENUNTASAN...............................................................
17
H. PEMBIAYAAN .............................................................................
18
I. PENUTUP
18
.............................................................................
ii
A.
PENDAHULUAN
Salah satu program penting Departemen Pendidikan Nasional adalah
Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) 9 Tahun. Program ini
dicanangkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei
1994. Saat itu program Wajar Dikdas 9 Tahun ditargetkan tuntas
dalam rentang 10 tahun yang berarti tahun 2004. Krisis ekonomi yang
mendera Republik ini target tersebut diundur menjadi tahun 2008.
Pendidikan Dasar di Indonesia meliputi SD/MI/sederajat selama enam
tahun dan SMP/MTs sederajat selama tiga tahun. Sesuai namanya,
Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat (Madrasah Ibtidaiyah/MI,
Sekolah Dasar Luar Biasa/SDLB/Salafiyah Ula/Paket A) merupakan
dasar atau fondasi pendidikan. Jika seorang anak selama mengenyam
pendidikan di SD mendapatkan layanan pendidikan dengan baik,
maka akan lebih besar peluang sukses pada jenjang pendidikan
berikutnya. Oleh sebab itu dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, negara mewajibkan setiap warga negara yang berusia 7-15
tahun untuk mengikuti pendidikan dasar.
Pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) sebagai tahapan pertama
dalam pendidikan dasar merupakan jenjang yang paling mendasar
dan memegang peranan sangat penting karena mempengaruhi
keberhasilan pada jenjang berikutnya. Ibarat membangun sebuah
gedung, pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) merupakan fondasi.
Jika fondasi tertanam kuat maka akan kokohlah bangunan tersebut,
jika fondasinya rapuh maka akan rapuhlah pula gedung tersebut.
Berbagai upaya telah dilakukan Direktorat Pembinaan TK dan SD
untuk meningkatkan akses maupun mutu pendidikan sekolah dasar,
untuk menyukseskan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun yang bermutu.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Keputusan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Nomor
0306/U/1995 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
11. Keputusan Menteri
Pelaksanaan Wajib
Departemen Agama
Agama
Belajar
15. Keputusan
Bersama
Dirjen
Kelembagaan
Agama
Islam
Departemen
Agama
dan
Kepala
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional
Nomor Dj.
II/526/2003, Nomor 6016/G/HK/2003 tentang Ujian Akhir
Nasional Program Wajib Belajar Sembilan Tahun pada Pondok
Pesantren Salafiyah
16. Kesepakatan Bersama Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
Depdiknas dan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Departemen
Agama Nomor 19/E/MS/ 2004 dan Nomor DJ. 11/166/04 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren
17. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama
Islam
Nomor
E/239/2001,
tentang
Panduan
Teknis
Penyelenggaraan Wajib Belajar Pendidikan Dasar pada Pondok
Pesantren Salafiyah.
JENIS SEKOLAH
Sekolah Dasar
Madrasah Ibtidaiyah
Sekolah Dasar Luar Biasa
Salafiyah Ula
Program Paket A
APM SD/MI SETARA
2005
81,81
11,75
0,12
0,37
0,25
94,30
REALISASI
2006
81,86
11,99
0,13
0,42
0,33
94,73
2007
81,87
12,00
0,14
0,45
0,35
94,81
TARGET
2008
81,89
12,05
0,16
0,50
0,40
95,00
NO
Tingkat
Ketuntasan
APK / APM
Jumlah Kabupaten/Kota
SD/MI/Str
Tuntas
Paripurna
> 95%
250
56%
Tuntas Utama
155
35%
Tuntas Madya
22
5%
Tuntas
Pratama
2%
Belum Tuntas
< 80 %
2%
Realisasi
Target
2005
2006
2007
2008
SD
2,40%
2,30%
2,15%
2,05%
MI
0,68%
0,53%
0,46%
0,43%
SDLB
12,29%
12,03%
11,05%
10,34%
SD/MI/SDLB
2,21%
2,10%
1,97%
1,87%
Realisasi
SD/SDLB/MI/Salaf/Paket A
2005
2006
2007
2,49
2,43
2,30
Target
2008
2,15
HASIL REHAB
2003 S/D 2007
328.129 RK
(30,6%)
RENCANA REHAB
SD 2008
68.510 RK
(6,3%)
SISA REHAB SD
2009
134.547 RK
(12,5%)
KAB/KOTA
DANA ALOKASI
UMUM (DAU)
DANA ALOKASI
KHUSUS (DAK)
TOTAL DANA
DAERAH
TIGKAT
KERUSAKAN SD
SUMUT
1
779.762.110.000
38.295.000.000
13.324.856.688
831.381.966.688
2.726 RK (55%)
Kab Simalungun
639.593.433.000
36.296.000.000
10.912.301.216
686.801.734.216
2.470 RK (74%)
JAWA BARAT
1
Kab Bandung
1.001.542.000.000
3.672.000.000
28.377.622.681
1.033.591.622.681
4.361 RK (45%)
Kab Bogor
1.062.589.000.000
3.193.000.000
51.627.594.112
1.117.409.594.112
3.598 RK (55%)
Kab Garut
1.002.247.000.000
51.948.000.000
22.344.447.065
1.076.539.447.065
3.910 RK (60%)
Kab Sukabumi
827.153.453.000
50.365.000.000
24.123.138.523
901.641.591.523
3.337 RK (52%)
Kab Ciamis
857.303.374.000
52.750.000.000
20.983.779.036
931.037.153.036
3.712 RK (55%)
Kab Cianjur
824.504.170.000
47.170.000.000
25.089.327.984
896.763.497.984
3.466 RK (60%)
JATENG
1
Kab Cilacap
773.078.652.000
38.145.000.000
19.896.224.530
831.119.876.530
1.903 RK (45%)
Kab Brebes
716.426.703.000
2.891.000.000
9.464.839.250
728.782.542.250
2.473 RK (70%)
NO
KAB/KOTA
Kab Klaten
DANA ALOKASI
UMUM (DAU)
DANA ALOKASI
KHUSUS (DAK)
TOTAL DANA
DAERAH
TIGKAT
KERUSAKAN SD
744.676.781.000
26.670.000.000
8.476.584.834
779.823.365.834
1.123 RK (55%)
967.647.192.000
45.252.000.000
18.865.676.590
1.031.764.868.590
2.717 RK (50%)
JATIM
1
Kab Malang
LAMPUNG
1
Kab Lampung
Tengah
669.102.531.000
21.322.000.000
23.349.100.370
713.773.631.370
1.965 RK (60%)
Kab Lampung
Selatan
658.043.015.000
32.403.000.000
25.451.409.339
715.897.424.339
1.644 RK (46%)
Gambar 1
Pembangunan SD Bertaraf Internasional Pola Newly Depeloved
(Contoh: Kota Malang)
Tabel 07
Jumlah Rintisan sekolah dasar bertaraf internasional
REALISASI
RENCANA
Target 2009
*
s/d Tahun
2006
Tahun 2007
Tahun
2008
Tahun
2009
450 SD
22 SD
38 SD
66 SD
324 SD
sebanyak 16.266
penjelasan di atas.
SD.
Tabel
berikut
ini
menggambarkan
Tabel 08
Jumlah sekolah dasar standar nasional
Target
2009*
REALISASI
RENCANA
Tahun 2008
Tahun 2009
22.865 SD
3.083 SD
3.516 SD
16.266 SD
Sasaran:
Seluruh SD Inti merupakan sasaran utama program SDSN
REALISASI
s/d Tahun 2007
RENCANA
Tahun 2008
10
Tahun 2009
44.837 SD
926 SD
7.013 SD
36.898 SD
Emas (I)
Perak (II)
Perunggu (III)
2005
2006
2007
2005
2006
2007
2005
2006
2007
1. International
Mathematics and Science
Olympiad (IMSO)
19
12
2. Mathematics World
Contest
3. Elementary
Mathematics International
Contest
11
5. International Theater
Olympiad
19
6. Internasional Junior
Science Olympiad (IJSO)
11
Perolehan Medali
Jenis Olimpiade
Emas (I)
Perak (II)
Perunggu (III)
2005
2006
2007
2005
2006
2007
2005
2006
2007
12
27
17
13
15
21
20
34
27
JUMLAH
12
No PROGRAM
TAHUN
2005
TAHUN
2006
TAHUN
2007
(siswa miskin)
1 Beasiswa
50.000
Bakat dansiswa
Prestasi
53.920
siswa
52.171
siswa
898.400
siswa
898.400 siswa
2 Kelas
Layanan
Khusus
830 siswa
(20
kab/kota)
(43
kab/kota)
(70
kab/kota)
(100
kab/kota)
(140 kab/kota)
b.
c.
d.
e.
13
Peningkatan
Mutu
dan
Daya
Saing
a.
b.
c.
d.
E. TARGET
Untuk mencapai amanat Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006
tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar
Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara,
beberapa target yang akan dicapai untuk penuntasan wajar dikdas 9
tahun jenjang sekolah dasar adalah sebagai berikut.
1. Angka Partisipasi Murni (APM) secara nasional meningkat dari
94,12% pada tahun 2004/2005 menjadi 95% pada tahun
2008/2009.
2. Disparitas APK antara kabupaten dan kota menurun dari 2,49%
pada tahun 2004/2005 menjadi 2,15% pada tahun 2008/2009;
Khusus untuk pencapaian target peningkatan APM 94,81% pada tahun
2007, tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan untuk SD,
MI, SDLB, Salafiyah Ula dan Paket A dapat dilihat pada Grafik berikut
01 halaman berikut ini.
14
F. STRATEGI
Untuk mencapai target sebagaimana telah diuraikan di muka, maka
perlu ditempuh strategi pencapaian yang secara garis besar
mencakup: (1) Peningkatan perluasan dan pemerataan kesempatan
pendidikan TK dan SD; (2) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan
melalui peningkatan kinerja lembaga pendidikan; pengembangan
kurikulum dan metode pembelajaran, mengembangkan sarana
prasarana pendidikan, (3) Peningkatan pemantapan good governance
dalam pengelolaan pendidikan.
Secara lebih khusus,
sebagai berikut :
16
17
3. Program
Penguatan
Pencitraan Publik
Tata
Kelola,
Akuntabilitas
dan
H. PEMBIAYAAN
Untuk melaksanakan program-program wajar SD sebagaimana
diuraikan pada poin tersebut di atas, anggaran biaya ditanggung oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan Depatemen Agama. Adapun
gambaran global alokasi pembiayaan dapat diperinci sebagai berikut.
Tabel 12
Rancangan Biaya Penuntasan Wajar Dikdas Sembilan Tahun di
SD/SDLB, MI/Salafiyah Ula dan Paket A Tahun Anggaran 2008 2009
INSTITUSI
AKSES
MUTU
TATA KELOLA
JUMLAH
30.753.825.22
0
10.251.849.575
738.102.146
41.743.776.941
63.600.000
53.366.400
2.105.395
119.071.795
23.540.000
4.549.320
257.289.320
736.435.000
83.696.616
4.553.008.566
35.000.000
3.879.000
219.379.000
11.100.190.975
32.332.477
46.892.525.622
Dit Pembinaan TK
dan SD
Dit Pembinaan
SLB
Dit Pendidikan
Kesetaraan
229.200.000
Dit Pendidikan
Madrasah
3.732.876.950
Dit Pendidikan
Diniyah dan
Pontren
180.500.000
JUMLAH
34.960.002.17
0
I. PENUTUP
Cukup banyak hambatan untuk menyukseskan program wajar dikdas
9 tahun. Namun yang paling berat adalah hambatan ekonomi.
Hambatan yang lain termasuk kondisi geografis, hambatan kultural,
keterbatasan sarana dan daya tampung, ketidakmerataan penyebaran
guru, anak-anak tinggal di daerah konflik, bencana alam, daerah
perbatasan, dan daerah/pulau terpencil, serta hambatan bagi anakanak berkebutuhan khusus.
Walaupun berbagai kendala membentang, dengan berbagai program
yang digulirkan Depdiknas selama ini, pemerintah tetap optimistis
18
bahwa setelah 2008 program wajar akan lebih fokus bicara tentang
peningkatan mutu.
19
20