1, (2012) 1-4
I. PENDAHULUAN
APANGAN WS merupakan lapangan migas yang berada
di cekungan salawati. Terbukti memproduksi minyak
dengan reservoir batuan karbonat umur miosen. Hal ini
dibuktikan dari beberapa sumur pengeboran yang berproduksi
kontinyu hingga saat ini. Secara stratigrafi, zona reservoir
penelitian ditunjukkan pada gambar 1 dimana litologi
didominasi oleh batuan karbonat terumbu. Hingga saat ini
kegiatan eksplorasi terus dilakukan untuk meningkatkan
kapasitas produksinya. Selain itu, cekungan Salawati
berhadapan secara frontal dengan zona patahan besar di timur
Indonesia yang dinamakan Sesar Sorong. Kondisi ini tentunya
berpengaruh besar terhadap struktural dari reservoir lapangan
tersebut. Untuk dapat mengkarakterisasi reservoir dengan baik,
2
utama yang direpresentasikan oleh atribut similarity bernilai
sangat rendah (mendekati nol) terlihat tegas berwarna hitam
seperti yang ditunjukkan anak panah merah, dan secara umum
memiliki tren arah NNE-SSW. Selain itu, tren similarity bernilai
rendah, lebih tipis dan pendek juga teramati disekitar sesarsesar utama, seperti yang ditunjukkan anak panah kuning. Tren
ini dapat diinterpretasikan sebagai rekahan yang biasa muncul
sebagai struktur penyerta akibat keberadaan sesar. Rekahan
dominan berorientai NW-SE. Gambar 3 (c) dan (d) berturutturut merupakan hasil ekstraksi atribut similarity pada sayatan
horizon kedalaman 40ms, dan kedalaman 70ms dibawah
horizon top reservoir. Sedangkan gambar 3 (b) merupakan
hasil ekstraksi atribut similarity pada sayatan melintang seismik
inline 82. Geometri kemiringan sesar dapat diamati seperti pada
lingkaran hijau.
Gambar 3. (a) Atribut similarity pada sayatan horizon top reservoir formasi.
(b) Hasil ekstraksi atribut similarity pada penempang melintang seismik
inline 82. (c) Atribut similarity pada sayatan horizon kedalaman 40 ms, dan
(d) Atribut similarity pada sayatan horizon kedalaman 70 ms dibawah horizon
top reservoir.
Gambar 4. (a) kombinasi dari most positive curvature dan most negative
curvature pada penampang melintang seismik inline 82. (b) kombinasi dari
most positive curvature dan most negative curvature pada sayatan horizon
top reservoir.
3
reservoir formasi F2 dengan window 10 ms. Gambar 5 (b), (c)
dan (d) menunjukkan sebaran lateral nilai impedasi akustik
pada kedalaman 10ms, 40ms dan 70 ms dibawah top reservoir.
dalam lingkaran hitam merupakan zona dengan nilai AI rendah
antara 21800 27000 (ft/s)*(g/cc) yang ditunjukkan oleh
warna hijau sampai kuning dan dikelilingi oleh nilai impedansi
akustik lebih tinggi yang berwarna biru-violet.
Gambar 6. (a) atribut dekomposisi spectral dengan (a) dan (c) isofrekuensi 35
Hz dan 50 Hz pada penampang melintang inline 82 yang dilalui sumur
produksi WS_5. (b) dan (d) isofrekuensi 35 Hz dan 50 Hz pada sayatan
horizontal kedalaman 10ms dibawah horizon top reservoir.
4
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada PetroChina
International (Bermuda) Ltd. atas izin yang diberikan untuk
mempublikasikan tulisan ini. Dan dGB Earth Sciences
Company yang telah memberikan lisensi software Opendtect
4.2 yang digunakan dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
Gambar 7. (a) sayatan horizon atribut AI. (b) kombinasi atribut similarity
sebagai background dan dekomposisi spektral. Analisis secara bersamaan
menghasilkan rekomendasi zona rekomendasi untuk dilakukan pengeboran
selanjutnya, seperti pada lingkaran putih.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis atribut-atribut seismik yang
telah dilakukan untuk mengetahui karakteristik reservoir
karbonate lapangan WS, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1) Analisis atribut similarity dan curvature menghasilkan
informasi detail geometri system sesar pada zona reservoir
karbonat formasi F2 didominasi oleh sesar normal dengan
arah NNE-SSW. Dan zona interes daerah penelitian
berupa tinggian yang dibatasi oleh sesar-sesar normal
tersebut.
2) Zona reservoir yang berpotensi memiliki porositas tinggi
berasosisasi dengan nilai impedansi akustik rendah antara
21800-27000 (ft/s)*(g/cc).
3) Properti fisis reservoir dan zona akumulasi hidrokarbon
dapat diinterpretasi dengan baik dan lebih optimis melalui
hasil inverse impedansi akustik dan atribut dekomposisi
spektral setelah dikalibrasi dengan data sumur.
4) Lokasi yang direkomendasikan untuk sumur pengeboran
baru berada di utara sumur-sumur lama. Pada zona
reservoir kedalaman sekitar 40 ms dibawah horizon top
reservoir uang merupakan zona reservoir porositas tinggi,
tidak tersesarkan serta terdapat potensi akumulasi
hidrokarbon.
[8]
[9]