Anda di halaman 1dari 24

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK
BLOK ONKOLOGI

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2011

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN KLINIK
BLOK ONKOLOGI
ISI BUKU
NO.

TOPIK

1.

Pemeriksaan Payudara

2.

Pemeriksaan Palpasi Limfe

3.

Pengambilan bahan Pemeriksaan dan Pembuatan


Preparat Pap Smear

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas
Disusun oleh
dr. Willem Hamdani, Sp.BOnk

Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2011

KETERAMPILAN KLINIK
PEMERIKSAAN PAYUDARA
(DIAGNOSIS DINI KANKER PEYUDARA)
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan payudara secara baik dan benar.

SASARAN PEMBELAJARAN:
Setelah mendapat pelatihan keterampilan ini, mahasiswa diharapkan :
1. Mampu menyebutkan kapan dan siapa saja yang harus melakukan pemeriksaan
payudara resiko tinggi.
2. Mampu melakukan sadari (pemeriksaan payudara sendiri) dan mengajarkannya ke
masyarakat.
3. Mampu menyebutkan apa yang harus dicari /dilacak pada pemeriksaan sadari
4. Mampu melakukan inspeksi dan palpasi untuk mendiagnosis dini kanker
payudara.
5. Mampu menyebutkan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan
diagnosis kanker payudara.

MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN:


1. Buku panduan peserta skill lab sistim onkologi
2. Boneka mankin dewasa.

INDIKASI :
1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) diperiksa secara rutin setiap bulan,
seminggu setelah menstruasi dimulai umur 20 tahun

DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan

Waktu

1. Pengantar

5 menit

2. Demonstrasi
singkat tentang
SADARI

5 menit

3. Praktek SADARI 10 menit


(Pemeriksaan
payudara sendiri)

4. Praktek
diagnosis dini
kanker payudara

10 menit

5. Praktek
Pemeriksaan
Penury ang

10 menit

6. Diskusi

10 menit

Total waktu

50 menit

Deskripsi
1. Perkenalan, mengatur posisi duduk
mahasiswa
2. Penjelasan singkat tentang prosedur
kerja, peran masing-masing mahasiswa
dan alokasi waktu.
1. Seluruh mahasiswa melihat demonstrasi cara
SADARI pada model
2. Diskusi singkat bila ada yang kurang
dimengerti.
1. Mahasiswa mempraktekkan SADARI
2.Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktek.
3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi
1.Mahasiswa mempraktekkan Pemeriksaan payudara :
2.Instruktur memperhatikan dan memberikan
bimbingan bila mahasiswa kurang sempurna
melakukan praktek.
3.Instruktur berkeliling diantara mahasiswa
dan melakukan supervisi
1. Mamografi
Teknik Mamografi
Posisi pengambilan foto
Cara penilaian foto
Bi-rads
2 . FNA / Biopsi insisi / eksisi
Teknik FNA/ Biopsi insisi/ biopsi
Cara pemeriksaan sitologi
Penilaian sitologi/histopatologi
1. Diskusi tentang kesan mahasiswa terhadap
praktek pemeriksaan payudara
2. Mahasiswa memberikan saran atau koreksi
tentang jalannya praktek hari itu. Instruktur
mendengar dan memberikan jawaban.
3. Instruktur mejelaskan penilaian umum tentang
jalannya praktek pemeriksaan payudara : apakah
secara umum berjalan baik, apakah ada sebagaian
mahasiswa yang masih kurang. Bila perlu
mengumumkan hasil masing-masing mahasiswa.

PENUNTUN PEMBELAJARAN
PEMERIKSAAN PAYUDARA
(DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA)
(digunakan oleh Peserta)

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau
tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
2. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisisen
3. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan
daan efisien.
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan
NO
LANGKAH KLINIK
A. MELAKUKAN PEMERIKSAAN SADARI
1. Berdiri di depan cermin dengan posisi :
2.
a. kedua tangan menekan punggung
3.
b. kedua tangan diangkat lurus ke atas

KASUS

1 2 3

Inspeksi yang diperhatikan adalah :


a. apakah kedua payudara simetris (jarak kedua puting susu
ke garis tengah tubuh sama kiri dan kanan)
b. apakah ada retraksi papila
c. apakah ada perubahan warna kulit payudara
d. apakah ada benjolan, cekukan atau kulit seperti kulit jeruk
di payudara.
Palpasi :

memencet papila dengan ibu jari dan telunjuk untuk

melihat apakah ada keluar cairan


Periksa semua kelengkapan alat
B. P ERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Ucapkan salam dan memperkenalkan diri
2.
Mintalah penderita untuk duduk

1 2 3

3.
4.
5.
6.

Ciptakan suasana yang menyenangkan

Tanyakan identitas lengkap penderita dan keluhan utamanya


Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada
penderita
Pemeriksa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
C. MELAKUKAN PEMERIKSAAN
1. Inspeksi : perhatikan
2.
a. Simetris
b. Retraksi papila
c. Dimpling
d. Peau deorange
3.

e. Warna kulit/pelebaran vena


f. Ulkus
g. Lecet pada areola mamma
h. Benjolan

4.

i. Satelit
Palpasi
a. Lokasi
b. Ukuran/jumlah tumor
c. Konsistensi
d. Perlengketan ke jaringan sekitar
e. Permukaan tumor (licin/berbenjol)
f. Nyeri
g. Pembesaran kelenjar axilla, supra dan infraklavikuler
Mamografi
a. Teknik Mamografi
b. Posisi pengambilan foto
c. Cara penilaian foto
d. Bi-rads
FNA / Biopsi insisi / eksisi
a. Teknik FNA/ Biopsi insisi/ biopsi
b. Cara pemeriksaan sitologi
c.

1 2 3

D. SELESAI PEMERIKSAAN
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada penderita
2. Ucapkan terima kasih dan salam ke pada penderita
3. Persilahkan penderita keluar ruangan
4. Pemeriksa mencuci tangan dengan air dan sabun cair

1 2 3

BUKU PANDUAN KERJA


KETERAMPILAN KLINIK

PEMERIKSAAN PALPASI KELENJAR

LIMFA LEHER

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas
Disusun oleh
dr. Freddy Kuhuwael, Sp.THT

Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2011

PENUNTUN PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN PALPASI KELENJAR LIMFA LEHER
PENDAHULUAN
Palpasi kelenjar leher adalah bagian dari pemeriksaan fisis yang digunakan untuk
mengetahui sifat-sifat dari suatu massa yang terdapat pada leher dengan jalan melakukan
perabaan dengan saksama. Pemeriksaan ini dilakukan setelah inspeksi. Dengan
melakukan palpasi yang benar maka dapat diketahui letak dari pembesaran
kelenjar/massa, bagaimana konsistensinya lunak, fluktuasi, kenyal atau padat; berapa
ukurannya; melekat dengan struktur disekitarnya, apakah nyeri atau tidak; apakah tunggal
atau multiple.
INDIKASI
Untuk mengetahui sifat-sifat dari suatu pembesaran kelenjar limfa massa pada leher
yang mana sangat berhubungan dengan suatu tumor ganas maupun jinak atau suatu
infeksi.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu melakukan palpasi kelenjar atau massa pada leher dengan benar dan
tepat.
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu mempersiapkan penderita dalam rangka pemeriksaan palpasi
kelenjar limfa leher.
2. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan palpasi kelenjar limfa dengan benar.
3. Mahasiswa mampu menentukan sifat-sifat pembesaran kelenjar limfe leher.
4. Mahasiswa dapat menginterpretasi pembesaran kelenjar limfa leher.
5. Mahasiswa mampu menentukan apakah pemebesaran kelenjar leher lateral

merupakan keganasan, infeksi akut, tbc kelenjar atau kelainan congenital

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN


1. Buku panduan skill lab
2. Daftar panduan skill lab
3. Gambar/ slide cara palpasi kelenjar limfe leher
4. Alat tulis menulis / spidol
5. Foto-foto kasus pembesaran kelenjar limf leher

METODE PEMBELAJARAN
1. Demonstrasi dan alih ketrampilan
2. Diskusi
3. Daftar tilik dengan sistem skor

10

DESKRIPSI KEGIATAN
KEGIATAN

WAKTU

DESKRIPSI

1. Pengantar

5 menit

Pengantar skill lab

2. Persiapan

10 menit

3. Persiapan praktek

10 menit

4. Pelaksanaan palpasi
kelenjar limf leher

15 menit

a. Mengatur posisi duduk mahasiswa.


b. Merpersiapkan model
c. Dosen memberikan penjelasan hal-hal
yang penting
d.Memberikan kesempatan mahasiswan
untuk bertanya.
e. Semua media dan alat sudah disiapkan
f. Menjelaskan jalanya skill lab dan
menyampaikan berkumpul kembali
untuk interpretasi hasi melalui audio
visual
a. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok
b. Disampaikan setiap mahasiswa
melakukan palpasi kelenjar limf leher
c. Diperlukan mentor untuk menmgamati
setiap mahasiswa
d. Siapkan audio visual di ruangan tertentu/
terpisah
a. Persiapan penderita
b. Persiapan posisi penderita
c. Melakukan palpasi kelenjar limf leher
f. Pembacaan hasil
d. Interpretasi hasil.
a. Apa yang dirasakan mudah dan yg sulit?
b. Mahasiswa menyimpulkan hasil palpasi
kelenjar limf leher yang telah dilakukan
c. Instruktur menjelaskan apa yg kurang
jelas
d. Instruktur menjawab pertanyaan.
e. Instruktur menyimpulkan semua hal
tentang palpasi kelenjar limf leher

5. Diskusi/curah pendapat 10 menit

Total waktu

50 menit

11

PENUNTUN PEMBELAJARAN
PALPASI KELENJAR LIMFA LEHER
SISTEM ONKOLOGI
( Digunakan oleh Peserta )

Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan tidak
sesuai urutannya atau ada langkah yang dihilangkan
2. Mampu : Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutannya, tetapi tidak efisien
3. Mahir : Langkah-langkah dilakukan benar, sesuai dengan urutannya dan efisien
TS Tidak Sesuai : Langkah tidak perlu dikerjakan karena tidak sesuai dengan keadaan

NO
LANGKAH KEGIATAN
A. ANAMNESE & PERKENALAN
1.

Ucapkanlah salam dan perkenalkanlah diri anda pada klien.

2.

Tanyakanlah identitas lengkap penderita dan keluhan utamanya

3.

Ciptakanlah suasana yang menyenangkan,

4.

Jelaskanlah prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada

5.

penderita
Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir

B. PEMERIKSAAN KELENJAR LIMFE


6.

Dengan sopan persilahkanlah penderita duduk tegak menghadap

7.

pemeriksa
Berdirilah didepan atau dibelakang penderita

8.

Palpasi dilakukan secara sistematis, dimulai pada daerah yang


diindikasi oleh pemeriksaan inspeksi.

9.

KASUS
1 2
3

Palpasi kelenjar limf submental dan submandibular yaitu


pemeriksa berada di belakang penderita kemudian palpasi
dilakukan dengan kepala penderita condong ke depan sehingga

12

1 2

ujung jari-jari meraba di bawah tepi mandibula. Kepala dapat


dimiringkan dari satu sisi kesisi yang lain sehingga palpasi dapat
dilakukan pada kelenjar yang superficial maupun

yang

profunda.Dapat juga dilakukan palpasi bimanual dari luar dan dalam


mulut. Gambar 2,3,4.
10.

Palpasi rantai kelenjar jugularis dapat dimulai di uperficial dengan


melakukan penekanan ringan dengan menggerakan jari-jari
sepanjang m.sternocleido mastoideus. Pada palpasi yang lebih
dalam, ibu jari ditekan di bawah m. Sternocleido mastoideus pada
kedua sisi sehingga dapat dipalpasi kelenjar yang terdapat di sub atau
retro dari muskulus ini. Bila pemeriksaan ini negatip atau
meragukan, maka pemeriksa harus berdiri dibelakang penderita
kemudian ibu jari digunakan untuk menggeser m. Sternocleido
mastoideus ke depan sementara jari yang lain meraba pada tepi
anterior muskulus tersebut. Perabaan secara bilateral dan simultan
selalu dianjurkan untuk menilai perbedaan antara kedua sisi. Palpasi
kelenjar leher ini agak sulit pada orang gemuk, leher pendek dan
leher yang berotot, terutama bila

kelenjarnya masih kecil.

Gambar 5,6,7.
11.

Palpasi kelenjar limfa asesorius dilakukan dengan menekan ibu jari


pada tepi posterior m. trapezius ke depan dan jari-jari ditempatkan pada
permukaan anterior muskulus ini. Gambar 8

12.

Palpasi kelenjar

limfa supraklavikular dapat dilakukan dengan

duduk di depan atau berdiri dibelakang penderita dimana jari-jari


digunakan untuk palpasi fosa supraklavikular. Gambar 9,10.
B. SELESAI PEMERIKSAAN

1 2

13.

Jelaskanlah hasil pemeriksaan kepada penderita

14..

Ucapkanlah terima kasih dan salam ke pada penderita

15.

Lakukanlah perpisahan dengan klien sambil memberinya harapan.

16..

Cucilah tangan dengan air dan sabun cair

13

14

Fig. 5.8 Bimanual palpation of the submental region.


This allows comparison between the two sides

Gambar 3

Gambar 2

Fig. 5.9 Combined external and endoral palpation of the


submandibular region

Gambar 4

15

Fig. 5.10

Palpation of the jugulodigastric chain

Gambar 5
Gambar 6

Gambar 7
Gambar 8

16

Gambar 9

Gambar 10

17

BUKU PANDUAN KERJA


KETERAMPILAN
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
DAN PEMBUATAN PREPARAT PAP SMEAR

Diberikan pada Mahasiswa Semester V


Fak. Kedokteran Unhas
Disusun oleh
dr. Deviana Riu, Sp,OG
Dr. dr. Syahrul Rauf, Sp.OG
Diedit oleh
dr. Baedah Madjid, Sp.MK

Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin

2011

18

KETERAMPILAN
PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMBUATAN PAP
SMEAR
PENDAHULUAN
Pemeriksaan Pap smear merupakan porsedur klinik untuk memeriksa sel yang
berasal dari serviks. Tujuan utama dari pemeriksaan ini untuk menilai adanya perubahan
sel yang abnormal yang mungkin berasal dari kanker serviks atau sebelum berkembang
menjadi kanker (lesi prakanker). Untuk pememriksaan ini diperlukan bahan pemeriksaan
yang diambil dari

INDIKASI

Riwayat keputihan

Riwayat perdarahan kontak

Tumor pelvik

Pemeriksaan rutin untuk penapisan awal

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Pada akhir pembelajaran ini, mahasiswa akan mampu untuk melakukan pemeriksaan Pap
smear dengan benar

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN :


1. Penuntun Belajar untuk pemeriksaan Pap smear
2. Kapas dan larutan antiseptik, spekulum cocor bebek (Graves speculum), spatula
ayre, kapas lidi, gelas objek, kasa, meja instrumen, lampu sorot, sarung tangan,
sabun dan wastafel/air bersih untuk cuci tangan, handuk bersih dan kering.
3. Kertas, pensil, pena dan kartu ibu.

19

METODE PEMBELAJARAN :
Demonstrasi kompetensi sesuai dengan penuntun belajar

DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan

Waktu

Deskripsi

# 1. Pengantar

2 menit

Pengantar

# 2. Bermain Peran Tanya

30 menit

1.
2.

& Jawab

3.

# 3. Praktek bermain peran

100 menit

1.

dengan Umpan Balik


2.

3.
4.
# 4. Curah Pendapat/

15 menit

1.

Diskusi

2.

Total waktu

150 menit

20

Mengatur posisi duduk mahasiswa


Dua orang dosen memberikan contoh
bagaimana cara melakukan
Pemeriksaan Pap smear, satu orang
dosen sebagai penolong dan yang
lain sebagai ibu / pasien. Mahasiswa
menyimak / mengamati peragaan
dengan menggunakan Penuntun
Belajar
Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan dosen
memberikan penjelasan tentang
aspek-aspek yang penting
Mahasiswa dibagi menjadi pasanganpasangan. Seorang mentor diperlukan
untuk mengamati 3 pasangan.
Setiap pasangan berpraktek
melakukan kunjungan (seorang
mahasiswa menjadi penolong dan
yang lainnya menjadi ibu / pasien)
secara serempak
Mentor berkeliling diantara
mahasiswa dan melakukan supervisi
menggunakan ceklis
Mentor memberikan tema khusus
umpan balik kepada setiap pasangan
Curah Pendapat/Diskusi : Apa yang
dirasakan mudah? Apa yang sulit?
Menanyakan bagaimana perasaan
mahasiswa yang berperan sebagai
ibu. Apa yang dapat dilakukan oleh
bidan agar ibu merasa lebih nyaman?
Dosen menyimpulkan dengan
menjawab pertanyaan terakhir dan
memperjelas hal-hal yang masih
belum dimengerti

PENUNTUN BELAJAR
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN DAN
PEMBUATAN PAP SMEAR
(digunakan oleh Peserta)
Beri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
4. Perlu perbaikan: langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai
urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.
5. Mampu: Langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan urutannya, tetapi
tidak efisisen
6. Mahir: Langkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan urutan daan efisien.
TS Tidak Sesuai: Langkah tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan keadaan.

NO
LANGKAH KLINIK
A. PERSETUJUAN PEMERIKSAAN
1.
Jelaskanlah tentang prosedur pemeriksaan
2.
Jelaskanlah tentang tujuan pemeriksaan
3.
Jelaskanlah bahwa proses pemeriksaan mungkin akan
menimbulkan perasaan khawatir atau kurang menyenangkan
tetapi pemeriksa berusaha menghindarkan hal tersebut
4.
Pastikan bahwa pasien telah mengerti prosedur dan tujuan
5.

KASUS
1 2
3

pemeriksaan
Mintakan persetujuan lisan untuk melakukan pemeriksaan

B. PERSIAPAN
6.
Siapkanlah peralatan yang akan dipakai: pada tindakan.
1. ALAT YANG AKAN DIPAKAI PADA KLIEN

Kapas dan larutan antiseptik

Spekulum cocor bebek (Graves speculum)

Penjepit has

Spatula Ayre

Kapas lidi

Spray atau wadah dengan etil alkohol 95%

21

Meja instrumen
Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
Lampu sorot
Label nama
2. ALAT YANG AKAN DIPAKAI PEMERIKSA
Sarung tangan DTT

Apron dan baju periksa

Sabun dan air bersih

Handuk bersih dan kering

C. MEMPERSIAPKAN PASIEN

Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan


melepas pakaian dalam
Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi
Atur pasien pada posisi litotomi.
Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada
bagian yang akan diperiksa
D. MEMPERSIAPKAN DIRI
1.
Cucilah tangan kemudian keringkan dengan handuk bersih.
2.

Pakailah sarung tangan

E. PEMERIKSAAN
1.
Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan,
menghadap ke aspekus genitalis.
2.

Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan


perineum

3.

Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung


telunjuk kiri pada introitus (agar terbuka), masukkan ujung
spekulum dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa
tidak ada bagian yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam
lumen vagina.

4.

Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90


hingga tangkainya ke arah bawah.
Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci

22

pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila


menyentuh dinding atas dan bawah vagina).
5.

Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks


tampak jelas (perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding
dan sekret vagina atau forniks).

6.

Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hatihati (supaya pengambilan epitel tidak terganggu).

7.

Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio


(ektoserviks). Sampel diambil dengan menggunakan spatula

8.

ayre yang diputar 360 pada permukaan porsio.


Oleskan sampel pada gelas objek

9.

Sampel endoserviks (kanalis servikalis) diambil dengan


menggunakan kapas lidi dengan memutar 360 sebanyak satu
atau dua putaran

10.

Oleskan sampel pada gelas objek yang sama pada tempat


yang berbeda dengan sampel yang pertama, hindari jangan
sampai tertumpuk

11.

Sampel segera difiksasi sebelum mengering. Bila mnggunakan


spray usahakan menyemprot dari jarak 20 25 cm atau
merendam pada wadah yang mengandung etilalkohol 95%
selama 15 menit, kemudian biarkan mengering kemudian
diberi label

12.

Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan

13.

pengatur jarak bilah, kemudian keluarkan spekulum.


Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan

14.

Pemeriksa berdiri untuk melakukan periksa bimanual untuk


tentukan konsistensi porsio, besar dan arah uterus serta
keadaan parametrium

15.

Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan


antiseptik pada bekas sekret/cairan di dinding perut dan

24

23

sekitar vulva/perineum.
16.

Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan

persilahkan ibu untuk mengambil tempat duduk.


F. PENCEGAHAN INFEKSI
1.
Kumpulkan semua peralatan dan lakukan dekontaminasi
2.

Buang sampah pada tempatnya

3.

Bersihkan dan lakukan dekontaminasi sarung tangan

4.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan

dengan handuk yang bersih


G. PENJELASAN HASIL PEMERIKSAAN
1.
Jelaskan pada pasien tentang hasil pemeriksaan
2.

Pastikan pasien mengerti apa yang telah dijelaskan

H. RENCANA LANJUTAN
1.
Catat hasil pemeriksaan pada rekam medis
2.

Buat pengantar pemeriksaan ke ahli patologi anatomi

3.

Buat jadwal kunjungan ulang

4.

Persilahkan ibu ke ruang tunggu (apabila pemeriksaan


selesai) atau ke ruang tindakan (untuk proses/tindakan
lanjutan).

DAFTAR ACUAN
1. Questions and Answers About the Pap Test. CANCER FACTS National Cancer

Institute National Institutes of Health (NIH).


2. ACOG Technical Bulletin: Cervical cytology: Evaluation and management of

abnormalities. No. 183, Aug 1993.


3. Krebs, HB. Premalignant lesions of the cerviks. In: Copeland, LJ, Jarrell, JF.

Textbook of gynecology.2nded.Philadelphia: WB. Saunders Compan;.2000.p.1238

24

Anda mungkin juga menyukai