Anda di halaman 1dari 46

SEMINAR TUGAS AKHIR

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH


TERANG BANGSA SEMARANG MENGGUNAKAN
STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

Oleh :

Insan Wiseso
3105 100 097
Dosen Pembimbing :
Ir. R. Soewardojo, MSc
Ir. Isdarmanu, MSc

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Modifikasi desain menggunakan baja beton komposit
dimana kolom menggunakan profil kingcross dibungkus
beton dan balok menggunakan profil WF dengan lantai
dari beton menggantikan struktur awal yang
menggunakan beton bertulang
Keistimewaan yang nyata dalam sistem komposit adalah
pengurangan berat baja, penampang balok baja yang
digunakan lebih kecil, kekakuan lantai meningkat,
kapasitas menahan beban lebih besar, Menghasilkan
panjang bentang lebih besar ( Charles G. Salmon,1991 ).
Selain itu, dari beberapa penelitian, struktur komposit
mampu memberikan kinerja struktur yang baik dan
lebih efektif dalam meningkatkan kapasitas
pembebanan, kekakuan dan keunggulan ekonomis (
Vebriano Rinaldy & Muhammad Rustailang, 2005 ).

PERMASALAHAN

Bagaimana merencanakan struktur sekunder yang


meliputi pelat lantai, balok anak, tangga dan lift ?
Bagaimana merencanakan struktur utama yang meliputi
balok dan kolom.
Bagaimana pemodelan dan menganalisa struktur dengan
menggunakan program bantu ETABS 9.2 ?
Bagaimana merencanakan pondasi yang sesuai dengan
besarnya beban yang dipikul ?
Bagaimana menuangkan hasil perencanaan dan
perhitungan dalam bentuk gambar teknik ?

TUJUAN
Merencanakan struktur sekunder yang meliputi
pelat lantai, balok anak, tangga dan lift.
Merencanakan struktur utama yang meliputi
balok dan kolom.
Memodelkan dan menganalisa struktur dengan
menggunakan program bantu ETABS 9.2.
Merencanakan pondasi yang sesuai dengan
besarnya beban yang dipikul.
Menuangkan hasil modifikasi perencanaan dan
perhitungan dalam bentuk gambar teknik.

BATASAN MASALAH
Perencanaan struktur utama, meliputi balok induk dan
kolom dan struktur sekunder, meliputi pelat lantai, balok
anak, tangga dan lift.
Perhitungan sambungan meliputi balok-kolom serta
kolom-kolom.
Struktur direncanakan terletak di zona 2 SNI-2002.
Perhitungan struktur pondasi hanya pada kolom dengan
beban terbesar.
Tidak meninjau dari segi metode pelaksanaan, analisa
biaya, arsitektural, dan manajemen konstruksi.
Permodelan dan analisa struktur dilakukan dengan
program bantu ETABS 9.2.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistematika Komposit
Komposit

Sistem Distribusi Tegangan

Elastis

Plastis

Sistem Komposit

Penuh

Parsial

AKSI KOMPOSIT

Aksi non komposit

Aksi komposit

Pada dasarnya aksi komposit pada


balok komposit dapat tercapai atau
tidaknya tergantung dari penghubung
gesernya. Biasanya penghubung geser
diletakkan disayap atas profil baja. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi terjadinya slip
pada pelat beton dengan balok baja (Qing
Quan Liang,2004).

Gelincir horizontal yang terjadi karena bagian


bawah slab dalam tarik dan bagian atas balok
dalam tekan juga terlihat.

METODOLOGI

Mulai

Pengumpulan Data

Studi Literatur

Perencanaan Struktur Sekunder

Preliminary Desain dan Pembebanan

Not Ok

Pemodelan dan Analisa Struktur

Kontrol Desain
Ok
Perencanaan Pondasi

Penggambaran Hasil Perencanaan

Selesai

DIAGRAM ALIR

DATA UMUM BANGUNAN

Nama Gedung
Lokasi
Fungsi
Struktur Utama
Jumlah Lantai
Panjang Bangunan
Lebar Bangunan
Tinggi Bangunan
Sistem Struktur

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Terang Bangsa
Semarang
Gedung Persekolahan
Komposit Baja-Beton
10 lantai
48 m
48 m
40 m
SRPMB

DATA BAHAN
Mutu bahan yang akan digunakan sebagai berikut :
- Beton
: fc = 25 Mpa
- Baja
:
Kolom (BJ-41)
: fy = 250 Mpa ; fu = 41 Mpa
Balok (BJ-41)
: fy = 250 Mpa ; fu = 41 Mpa

TAMPAK DEPAN

TAMPAK SAMPING

4000,0

4000

4000

4000

4000

4000

4000

4000

4000

4000

6000

8000

6000

8000

6000

8000

POT. MELINTANG

6000

4000,0

4000

4000

4000

4000

4000

4000

4000

4000

4000

8000

8000

8000

8000

8000

POT. MEMANJANG

8000

SMA
CLASSROOM

SMA
CLASSROOM

SMA
CLASSROOM

SMA
4

CLASSROOM

SMA

MULTIFUNCTION HALL
+0.00

SMA

22

4.00

20

19

19

18

18

17

7
17

8
16

9
15

10

10

13
12

11

14
11

12

12

13

13
13

11

14

11
10

14

10

15

15

16

16

17

17

18

18

19

19

20

20

21

21

22

12

22

SMP

14

CLASSROOM

15

SMP

4.00

CLASSROOM

4
(8 x 6 m)

3
(8 x 6 m)

16

SMP

21

20

CLASSROOM

22

21

(8 x 8 m)

LABORATORIUM

(20 x 6 m)

ROOM

TEACHER & MEETING

(8 x 8 m)

LABORATORIUM

SMP

+0.00

(20 x 6 m)

ROOM

TEACHER & MEETING

SMP

(8 x 6 m)

8000

(8 x 6 m)

8000

GIRL
(4 x 6 m)

BOY
(4 x 6 m)

ROOM

MEDIA

(4 x 6 m)

BOY

(8 x 10 m)

(4 x 6 m)

GIRL

8000

ADMINISTRATION
2

4.00

MULTIFUNCTION
ROOM
(4 x 8 m)

48000

MULTIFUNCTION HALL

CLASSROOM

(8 x 6 m)

2
(8 x 6 m)

4.00

(8 x 6 m)

HALL
(8 x 8 m)
0.00

SMP
ADMINISTRATION

(8 x 6 m)

OFFICE

8000

(8 x 6 m)

8000

OFFICE

DENAH LANTAI DASAR

8000
(8 x 6 m)

6000
6000

6000
8000
6000
8000
6000
8000
6000

500
500

SMA
CLASSROOM

SMA
CLASSROOM

SMA

SMA

22

void
void

void

CLASSROOM

SMA
9

CLASSROOM

SMA

4.00

(8 x 6 m)

8
(8 x 6 m)

SMA
19

CLASSROOM

18
7

18

17
8

16

11

15
12

15

16

17
9

10

14

14

10

(8 x 6 m)

11

13
12
12

13
11

13
13

11

14
10

11

15
9

14

10

16
8

12

16

15

17

17

18

18

19

19

20

20

21

21

22

22

4.00

GIRL

+0.00

BOY
(4 x 6 m)

SMA

(8 x 6 m)

12

CLASSROOM

SMP

(8 x 10 m)

ROOM

MEDIA

(8 x 6 m)

12

CLASSROOM

(4 x 6 m)

8000

SMP

CLASSROOM

SMP

(4 x 6 m)

GIRL

(4 x 6 m)

BOY

MULTIFUNCTION HALL

CLASSROOM

(8 x 6 m)

9
(8 x 6 m)

(8 x 6 m)

11

CLASSROOM

SMP

(8 x 8 m)

LABORATORIUM

48000
void

20

19

CLASSROOM

21

20

SMP

8000
22

21

CLASSROOM
12
(8 x 6 m)

(8 x 8 m)

LABORATORIUM

CLASSROOM

8000

CLASSROOM
7

4.00

MULTIFUNCTION
ROOM
(4 x 8 m)

SMP
CLASSROOM
12
(8 x 6 m)

SMP

SMP

CLASSROOM

7
(8 x 6 m)

6
(8 x 6 m)

4.00

(8 x 6 m)

8000

(8 x 6 m)

8000

(8 x 6 m)

8000
(8 x 6 m)

DENAH LANTAI 2-10

6000
8000
6000
8000
6000
8000
6000

10 00

PERENCANAAN STRUKTUR
SEKUNDER

Perencanaan Tangga
Data perencanaan :
Tinggi Tangga
Panjang tangga
Panjang Bordes
Tinggi injakan
Lebar injakan
Bordes (Pelat bondek) t
Balok Utama Tangga
Balok Bordes
Balok Penumpu Tangga

Anchor Bolt 2D19 mm

= 400 cm
= 390 cm
= 340 cm
= 15
cm
= 30
cm
= 9
cm
WF 150x100x6x9
WF 150x100x6x9
WF 250x125x5x8

Perencanaan Pelat Lantai


Pada perencanaan struktur lantai direncanakan pelat lantai
menggunakan bondek,
Tebal Pelat Lantai Atap
: 9 cm
Tebal Pelat lantai 1 9
: 9 cm
Tulangan 8 250mm
90 mm

Plat Bondex t = 0,53 mm

Balok

Perencanaan Balok Anak

BI 2

6 m

8 m

6 m

48 m
8 m

6 m

8 m

6 m

BI 2

BI 2

BI 2

BI 2

BI 2

BI 2

BI 2

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BI 1

BI 1
BA

BA

BA

BA

BI 1

BI 1

BI 1

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA
BI 1

BA

BA

BI 1

BI 1

BI 1
BI 1

BI 1
BI 2

BI 2

BA

BI 1

TANGGA

BA

BI 1

BA

BA

TANGGA

BA

BA

BI 1

BI 1

BI 1
BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BA

BI 1

BI 1

BI 1

BI 1

BI 1

BI 1

BA

BA
BA

BI 1

BI 1

BA

BA
BI 1

BA
BA

BI 1

BI 2

BA

BA
BA

BI 1

BI 1

BA

BA

BA

BI 1

BI 1

BI 1

BA

BA
BI 1

BI 1

BA

BA

BA

BI 1

BA

BA
BI 1

BA

BI 2

BA

BI 1

BI 1
BA

BA
BI 1
BA

BI 1

BI 1

BA

BA

BI 1

BI 2

L IF T
BI 2

BA

BI 2

8 m

48 m

BI 1
BI 1

BA

BI 2

BA

BA

BA

BA

BI 1

BI 1

BI 1

BA

BA
BI 1
BA

TANGGA

BA

8 m

BA

BA
BI 1
BA

BA

BA
BI 1
BA

BA
BI 1
BA

TANGGA

BI 1

BI 1
BI 1

BI 1

BI 1
BI 1

BI 1

BA
BA

BA

BA

BI 1

BI 1

BI 1
BA

BI 1

BA

BA

BA

BA

BI 1

BA
BA

BA

BA
BA

BI 1

BA

BA

BA

BA

BA

BA

8 m

BA

BA

BI 2

BI 2

BA

BA

BI 1

2 m

BA

BA
BI 1

m
8 m
2 m

BA

BA

BI 1

BI 22

BI 1

BA

BA

BA

BA

BA

BI 1

2 m

BA
BI 2

BA
BI 2

BA

BA
BI 2

BI 2

BI 2

BI 2

BI 2

8 m

8 m

Direncanakan menggunakan profil WF 350.175.6.9 dengan data


sebagai berikut :
A = 52,68 cm2
ix = 14,5 cm
Zx = 689 cm3
w=
41,4 kg/m
iy = 3,88 cm
Zy = 139 cm3
Ix = 11100 cm4
Sx = 641 cm3
bf = 174 mm
Iy = 792 cm4
Sy = 91 cm3
d = 346 mm
tf =
9 mm
tw =
6 mm
r =
14 mm
h = d 2(tf + r) = 346 2(9 + 14) = 300 mm
Panjang balok (span) L = 8000 mm = 8 m

Perencanaan Balok Lift

Balok Penggantung lift


Balok Penumpu lift

: WF 200 x 200 x 8 x 12
: WF 300 x 200 x 8 x 12

PEMBEBANAN GEMPA

Analisa Struktur

Arah X

Arah Y

Simpangan Antar Lantai


Analisa m akibat gempa arah x

Drift s antar tingkat


Lantai

Drift m antar tingkat

hx (m)
(mm)

(mm)

Syarat drift m (mm)

Ket

10

40

4,3

13,55

80

OK

36

6,8

21,42

80

OK

32

9,5

29,93

80

OK

28

12,1

38,12

80

OK

24

14,4

45,36

80

OK

20

16,4

51,66

80

OK

16

17,7

55,76

80

OK

12

18,1

57,02

80

OK

16,3

51,35

80

OK

8,5

26,78

80

OK

Simpangan Antar Lantai


Analisa m akibat gempa arah y
Lantai

hx (m)

Drift s antar tingkat

Drift m antar tingkat

(mm)

(mm)

Syarat drift m (mm)

Ket

10

40

4,5

14,18

80

OK

36

7,1

22,37

80

OK

32

9,9

31,19

80

OK

28

12,8

40,32

80

OK

24

15,2

47,88

80

OK

20

17,2

54,18

80

OK

16

18,7

58,91

80

OK

12

19,1

60,17

80

OK

16,9

53,24

80

OK

8,7

27,41

80

OK

PERENCANAAN STRUKTUR
UTAMA

Perencanaan Balok Induk


Balok Induk Eksterior
: WF 500x200x9x14
Balok Induk Interior
: WF 600x200x12x20
Contoh perhitungan pada balok induk interior :
A = 152,5 cm2
ix = 24,3 cm
r = 22
mm
W = 120 kg/m
tw = 12 mm
Zx = 3317 cm3
d = 606 mm
tf = 20 mm
Zy = 424 cm3
b = 201 mm
Ix = 90400 cm4
Sx = 2980 cm3
iy = 4,22 cm
Iy = 2720 cm4
Sy = 271 cm3
h = 517mm
Panjang Balok = 8 m

Kondisi Balok Utama Sebelum Komposit

Dari hasil output ETABS v9.2.0 untuk batang B-60, didapatkan :


Mmax (-) = 2122387,4 Kgcm
Vu
(-) = 11558,45 Kg
L
= 800 cm

Kontrol Kekuatan Penampang (Local Buckling)


Pelat Sayap :
bf/2tf < p ...............OK
5,025 < 10,75
Pelat badan :
h/tw < p..............OK
43,08 <106,25
Jadi, termasuk penampang kompak, maka Mnx = Mpx

Kontrol Lateral Buckling


Jarak Penahan Lateral Lb = 200 cm
Berdasarkan tabel untuk BJ 41 profil WF 600.200.12.20
didapatkan :
Lp = 210,073 cm,
Lr = 644,200 cm
Jadi, Lb < Lp bentang Pendek,
Untuk komponen struktur yang memenuhi Lb < Lp, kuat nominal komponen struktur adalah :
Mn = Mp = Zx.fy
= 3317 . 2500
= 8292500 kgcm

Persyaratan :
Mu Mn
2122387,4 Kgcm < 7463250 kgcm............OK
Jadi Penampang profil baja sebelum komposit mampu menahan beban yang terjadi.

Kondisi Balok Utama Setelah Komposit

Zona momen Positif


Dari hasil output ETABS v9.2.0 didapatkan momen positif adalah Mmaks = 3563142 Kgcm
(batang B-60).
Menghitung kekuatan nominal penampang komposit
Mn
= As.fy (d/2 + ts - a/2)
= 13273218,75 kgcm
Persyaratan :
Mu Mn
3563142 Kgcm 0,85. 13273218,75 kgcm
3563142 Kgcm < 11282235,95 kgcm............OK
Zona momen Negatif
Dari hasil output ETABS v9.2.0 didapatkan momen positif adalah Mmaks = 6000140 Kgcm
(batang B-60).
Menghitung kekuatan nominal penampang komposit
Mn
= Tc (d1+ d2) + Pyc(d3 d2)
= 18849,56 (6,5 + 7,435) + 381250 (30,3 7,435)
= 8979949,869 Kgcm
Persayaratan :
Mu Mn
6000140 Kgcm 0,85 . 8979949,869 Kgcm
6000140 Kgcm 7632957,38 Kgcm.......OK

Jadi, Profil WF 600.200.12.20 dapat digunakan

Perencanaan Kolom Komposit


Kolom direncanakan dengan menggunakan profil
K500.200.10.16
422mm
KC 500 x 200 x 10 x 16

sengkang 12-200 mm

Perencanaan Sambungan

Sambungan Balok Induk Kolom


Sambungan Kolom Kolom
Sambungan Balok Anak Balok Induk
Sambungan Kolom Base Plate

K 500.200.10.16

K 500.200.10.16

WF 600.200.12.20

90

Baut 24

WF 600.200.12.20

L 80.80.8

L 80.80.8

80
80
320
80
80

80
80
320
80
80

Baut 24

606

294

T 400.400.20.35

T 400.400.20.35

500

DETAIL SAMBUNGAN B. INDUK


INTERIOR DENGAN KOLOM

K 500.200.10.16

Baut 24

Baut 30

A
Pelat t = 16 mm

Kolom 700 x 700

DETAIL SAMBUNGAN KOLOM


DENGAN KOLOM

Pelat t = 16 mm

90
L 70.70.7

Baut 14
40
80

496

40

Balok Anak
W F 350.175.6.9

Balok Induk
W F 500.200.9.14

DETAIL SAMBUNGAN B. INDUK


EKSTERIOR DENGAN B. ANAK

900
700
500

Kolom beton 700.700


422mm

900
700
500

tebal las , t = 18mm

100100

KC 500 x 200 x 10 x 16

KC 500 x 200 x 10 x 16

tebal baseplate , t = 30mm


tebal las, t =18mm
sengkang 12-200 mm

baut angkur, 31.75mm

baut angkur, 31.75mm

A
sengkang 12-200 mm
tebal baseplate , t = 30mm

1000

tul. longitudinal, 22mm

SAMBUNGAN BASEPLATE DENGAN KOLOM

DETAIL SAMBUNGAN BASEPLATE

POTONGAN A - A

PERENCANAAN PONDASI
Pondasi direncanakan memakai pondasi tiang
pancang produk dari PT. WIKA Beton.

Diameter
Tebal
Type
Allowable axial
Bending Momen crack
Bending Momen ultimate

: 500 mm
: 90 mm
: A3
: 166,21 ton
: 14 ton m
: 21 ton m

tebal las, t =18mm

+00.50

tebal las, t =18mm

+00.50

800

1300

800

+00.00

+00.00

D19 - 150

2900

D25 - 150
D19 - 150

D25 - 150

800
- 00.70

- 01.70
- 01.80

- 01.70
- 01.80

- 02.10

- 02.10

1300

4200

B
20 m

B
20 m

D19-150

1300

D25-150

POTONGAN B - B

DENAH PENULANGAN POER

D19-150

D25-150

POTONGAN A - A

800

KESIMPULAN

Dari hasil pehitungan didapatkan data-data


perencanaan sebagai berikut :
Tebal Pelat Atap
: 9 cm
Tebal Pelat Lantai
: 9 cm
Dimensi Kolom
: 70 x 70 cm
Profil kolom
: K 500.200.10.16
Profil Balok Induk Eks.
: WF 500.200.9.14
Profil Balok Induk Int.
: WF 600.200.12.20
Profil Balok Anak
: WF 350.175.6.9
Struktur bawah bangunan menggunakan tiang
pancang diameter 50 cm dengan kedalaman 20 m.

SARAN
Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam
untuk menghasilkan perencanaan struktur
dengan mempertimbangkan aspek teknis,
ekonomi, dan estetika. Sehingga diharapkan
perencanaan dapat dilaksanakan mendekati
kondisi sesungguhnya di lapangan dan hasil
yang diperoleh sesuai dengan tujuan
perencanaan yaitu kuat, ekonomi, dan tepat
waktu dalam pelaksanaannya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai