Cairan Serebro Spinal
Cairan Serebro Spinal
Cairan Serebro Spinal (CSS) ditemukan di ventrikel otak dan sisterna dan
ruang subarachnoid yang mengelilingi otak dan medula spinalis. Seluruh
ruangan berhubungan satu sama lain, dan tekanan cairan diatur pada suatu
tingkat yang konstan.
disekitar otak dan medula spinalis sebelum diabsorpsi pada granulasi arachnoid
yang terdapat pada hemisfer serebral.
Sekresi Pleksus Koroideus
Pleksus koroideus adalah pertumbuhan pembuluh darah seperti kembang
kol yang dilapisi oleh selapis tipis sel. Pleksus ini menjorok ke dalam kornu
temporal dari setiap ventrikel lateral, bagian posteror ventrikel ketiga dan atap
ventrikel keempat.
Sekresi cairan oleh pleksus koroideus terutama bergantung pada transpor
aktif dari ion natrium melewati sel epitel yang membatasi bagian luar pleksus.
Ion- ion natrium pada waktu kembali akan menarik sejumlah besar ion-ion
klorida, karena ion natrium yang bermuatan positif akan menarik ion klorida
yang bermuatan negatif. Keduanya bersama sama meningkatkan kuantitas
osmotis substansi aktif dalam cairan serebrospinal, yang kemudian segera
menyebabkan osmosis air melalui membran, jadi menyertai sekresi cairan
tersebut. Transpor yang kurang begitu penting memindahkan sejumlah kecil
glukosa ke dalam cairan serebrospinal dan ion kalium dan bikarbonat keluar dari
cairan serebrospinal ke dalam kapiler. Oleh karena itu, sifat khas dari cairan
serebrospinal adalah sebagai berikut: tekanan osmotik kira-kira sama dengan
plasma; konsentrasi ion natrium kira-kira sama dengan plasma; klorida kurang
lebih 15% lebih besar dari plasma; kalium kira-kira 40% lebih kecil; dan glukosa
kira-kira 30% lebih sedikit. Inhibitor carbonic anhidrase (acetazolamide),
kortikosteroid, spironolactone, furosemide, isoflurane dan agen vasokonstriksi
untuk mengurangi produksi CSS.
Absorpsi Cairan Serebrospinal Melalui Vili Arakhnoidalis
Absorpsi CSS melibatkan translokasi cairan dari granulasi arachnoid ke
dalam sinus venosus otak. Vili arakhnoidalis, secara mikroskopis adalah
penonjolan seperti jari dari membran arakhnoid ke dalam dinding sinus venosus.
Kumpulan besar vili-vili ini biasanya ditemukan bersama-sama, dan membentuk
suatu struktur makroskopis yang disebut granulasi arakhnoid yang terlihat
menonjol ke dalam sinus. Dengan menggunakan mikroskop elektron, terlihat
bahwa vili ditutupi oleh sel endotel yang memiliki lubang-lubang vesikular besar
yang langsung menembus badan sel. Telah dikemukakan bahwa lubang ini cukup
besar untuk menyebabkan aliran yang relatif bebas dari cairan serebrospinal,
molekul protein, dan bahkan partikelpartikel sebesar eritrosit dan leukosit ke
dalam darah vena. Sebagian kecil diabsorpsi di nerve root sleeves dan limfatik
meningen. Walaupun mekanismenya belum jelas diketahui, absorpsi CSS ini
tampaknya berbanding lurus terhadap tekanan intra kranial (TIK) dan berbanding
terbalik dengan tekanan vena serebral (Cerebral Venous Pressure = CVP). Karena
otak dan medula spinalis sedikit disuplai oleh sistem limfatik, absorpsi melalui
CSS merupakan mekanisme utama untuk mengembalikan protein perivaskuler
dan interstitiil ke dalam aliran darah.
Daftar Pustaka
1. Morgan, Edward et al, 2006, Clinical Anesthesiology, Edisi 4, McGraw-Hill:
New York
2. Guyton and Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, EGC: Jakarta.