Deteksi Penyakit Demam Berdarah Tifus Dan Demam Biasa Berdasarkan Gejala Gejalanya JURNAL
Deteksi Penyakit Demam Berdarah Tifus Dan Demam Biasa Berdasarkan Gejala Gejalanya JURNAL
Gejala-Gejalanya
Ramdhani Bima Arista1, Osi Adha Dwi Kenanti2, Sri Wahyuni3, M.Fahmi Yusuf 4, Nur Rokhim
Satria N. 5*)
ABSTRAK
Nave Bayes merupakan pengklasifikasian dengan metode probabilitas dan statistik yang
dikemukakan oleh ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi peluang di masa depan
berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya sehingga dikenal sebagai teorema Bayes [1]. Pada
paper ini akan memaparkan penggunaan naive bayes dalam pengklasifikasian data yang berupa
data test dan data latih. Disini akan membuktikan keoptimalan naive bayes dalam kondisi
mendeteksi penyakit Demam Berdarah, Tifus, dan Demam biasa berdasarkan gejala-gejalanya.
Data test akan memberikan keakuratan dalam program ini.
Naive bayes is classification of method proposed by british scientists Thomas Bayes that predict
future opportunities based on experiences in the past, so it known as Teorema Bayes [1]. This
paper will describe the use of naive bayes in the data classification in the form of data training
and data test. Here it will proved optimal naive bayes detect disease in conditions of Dengue
Fever, Typhoid, and Fever based on its symptoms. Data Test will detecting provide the accuracy
in this program.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada musim hujan banyak penyakit
bermunculan. Salah satunya yang patut kita
waspadai dan paling banyak mewabah
adalah Demam berdarah(DBD).
Demam adalah suatu bagian penting
dari mekanisme pertahanan tubuh melawan
infeksi. Kebanyakan bakteri dan virus yang
Penyakit
Demam
Bedarah
Dengue/DBD (secara medis disebut Dengue
Hemorrbagic Fever/DHF) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yag
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Virus ini akan
mengganggu kinerja darah kapiler dan
sistem
pembekuan
darah,
sehingga
mengakibatkan perdarahan-perdarahan [2].
Dari
infeksi
virus
tersebut
dapat
menimbulkan berbagai gejala seperti panas
tinggi, nyeri otot, bintik merah dan lain
sebagainya. Penyakit ini banyak ditemukan
di daerah tropis, termasuk seluruh plosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan
ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas
permukaan air laut. Dokter dan tenaga
kesehatan lainnya, seperti bidan, sering kali
salah dalam penegakan diagnosis, karena
kecendrungan gejala awal penyakit ini
menyerupai penyakit lain, seperti flu dan
tifus (typhoid).
METODOLOGI
Pada pembuatan software ini, kami
menggunakan data set sebagai bahan data
latih dan data test. Dataset merupakan
sebuah himpunan data yang akan
ditampilkan dalam report. Dataset yang
kami gunakan berupa gejala-gelaja dari
penyakit Demam Berdarah (DBD), Tifus
dan Demam Biasa, dan dibuat dalam 3 kelas
Seperti pada tabel 5. Kelas 1 yaitu demam
berdarah, kelas 2 yaitu tifus dan kelas 3
adalah demam biasa. Dari setiap gejala
disimbolkan dengan 1 (Ya) dan 0 (Tidak).
Demam Berdarah
2
Tabel 1
Diare
1
ya
tidak
Tabel 2
Nyeri Otot
ya
tidak
Tabel 3
Demam Pagi-Malam
1
naik turun
tetat
Tabel 4
Pola Demam Dalam Satu Minggu
1
panas-turunpanas
panas terus
menerus
Tabel 5
Class
demam
berdarah
tifus
demam biasa
Tabel 6
...(1)
... (5)
dengan
adalah hasil
perkalian dari probabilitas kemunculan
semua kata pada dokumen dj.
Proses klasifikasi dilakukan dengan
membuat model probabilistik dari dokumen
training, yaitu dengan menghitung nilai
p(wk|c). untuk wkj diskrit dengan wkj V = (v1,
v2, v3, , vm} maka p(wk|c) dicari untuk
seluruh kemungkinan nilai wkj dan
didapatkan dengan melakukan perhitungan
(Mitchelle, 2005):
... (3)
dan
... (4)
Gambar 2
Gambar 1
Terdapat sebuah form yang dapat diisi
berdasarkan gejala-gelaja yang dialami oleh
penderita penyakit. Jika sudah selesai
memasukan gejala yang dialami maka dapat
meng-klik tombol check. Setelah itu akan
muncul message penderita penyakit
terserang penyakit Demam Berdarah, Tifus
atau Demam Biasa.
DAFTAR PUSTAKA
5