Anda di halaman 1dari 146

ht

//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT


PROVINSI DKI JAKARTA 2014

2087.6637

NOMOR PUBLIKASI

31520.15.01

KATALOG BPS

Jumlah Halaman

x + 92 Halaman

Naskah

Bidang Statistik Sosial

.id

NOMOR ISSN

Welfare Statistics of DKI Jakarta 2014

go

BPS Provinsi DKI Jakarta


:

Nyoto Widodo

Editor

Sri Santo Budi Muliatinah

rt
a.

bp

s.

Penanggungjawab

Rini Apsari

Penulis

Rini Apsari

ka

Nila Windiyarti

://

ja

Koordinator

ht
tp

Nunung Dwisyahesti

Tim Pengolah Data

Nurhayati
Nila Windiyarti
Nunung Dwisyahesti

Gambar Kulit

Bidang IPDS
BPS Provinsi DKI Jakarta

Diterbitkan Oleh

Badan Pusat Statistik


Provinsi DKI Jakarta

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

KATA PENGANTAR

Publikasi Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014 dibuat dengan
tujuan memberikan informasi dan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan rakyat di DKI
Jakarta pada tahun 2014. Data yang ditampilkan meliputi kondisi kependudukan, kesehatan,
pendidikan, fertilitas dan Keluarga Berencana (KB), keadaan perumahan serta teknologi dan
informasi di DKI Jakarta.
Publikasi ini dibuat berdasarkan data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2014. Susenas merupakan survei Rumah Tangga yang diselenggarakan setiap tahun oleh
Badan Pusat Statistik (BPS). Publikasi ini menyajikan data dalam bentuk tabel disertai uraian

.id
/

singkat. Pada bagian akhir publikasi disajikan tabel menurut Kabupaten/Kota Administrasi.
masyarakat antar Kabupaten/Kota Administrasi.

s.
go

Dengan demikian diharapkan pengguna data dapat melihat perbedaan tingkat kesejahteraan

.b
p

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam mengusahakan

ta

terwujudnya publikasi ini, baik langsung maupun tidak langsung, diucapkan terima kasih. Kritik

//j
ak

ar

dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan penerbitan pada masa yang akan datang.

Jakarta, Oktober 2015

ht

tp
:

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI DKI JAKARTA
Kepala,

NYOTO WIDODO

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

DAFTAR ISI

Halaman
i

DAFTAR ISI............................................................................................

ii

DAFTAR TABEL.....................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN TABEL RINCI................................................

vi

PENDAHULUAN.........................................................................

s.
go

I.

.id
/

KATA PENGANTAR...............................................................................

1.2. Ruang Lingkup...................................................................

1.3. Sumber Data..................................................................

ar

ta

.b
p

1.1. Latar Belakang...................................................................

//j
ak

1.4. Sistematika Penulisan....................................................


METODE SURVEI .....................................................................

tp
:

II.

ht

2.1. Ruang Lingkup ..................................................................

III.

4
5
5

2.2. Kerangka Sampel ..............................................................

2.3. Desain Sampel ..................................................................

2.4. Metode Pengumpulan Data ..............................................

2.5. Pengolahan Data ..............................................................

2.6. Konsep dan Definisi ..........................................................

ULASAN SINGKAT...................................................................

14

3.1. Kependudukan..................................................................

14

3.2. Kesehatan.........................................................................

18

3.3. Pendidikan........................................................................

22

ii

26

3.5. Perumahan ......................................................................

28

3.6. Teknologi dan Informasi.....................................................

33

3.7. Sosial Ekonomi..................................................................

36

Penutup .....................................................................................

38

LAMPIRAN TABEL RINCI .....................................................................

40

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

LAMPIRAN VSEN-K 14 .........................................................................

s.
go
.b
p
ta
ar
//j
ak
tp
:
ht

IV.

.id
/

3.4. Fertilitas dan Keluarga Berencana...................................

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

b.

21

Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut Status


Pendidikan dan Jenis Kelamin di DKI Jakarta, 2014
........................................................................

23

24

d.

Rumah Tangga Menurut Luas Lantai di DKI Jakarta, 2014

28

e.

Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di


DKI Jakarta, 2014 ...

30

Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita Per Bulan


Menurut Jenis Pengeluaran dan Kabupaten/Kota di DKI
Jakarta, 2014 .................................

32

.b
p

ta

ar

//j
ak

tp
:

f.

s.
go

Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan


yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di DKI Jakarta, 2014
...........................................................

ht

c.

Proporsi Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan


Menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin dalam Sebulan di
DKI Jakarta, 2014 ....

.id
/

a.

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

16

Piramida Penduduk DKI Jakarta Tahun 2014 ................

17

Grafik Penolong Persalinan di DKI Jakarta, 2010-2014 (%)

20

Persentase Penduduk yang Mengalami Keluhan Kesehatan


menurut Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014

21

s.
go

25

Persentase Perempuan Usia 10 Tahun ke atas yang Pernah


Kawin menurut Usia Perkawinan Pertama di DKI Jakarta,
2014 .................................................................

26
27

tp
:

Persentase Perempuan berstatus Kawin Menurut Alat/Cara


KB yang Digunakan di DKI Jakarta, 2013-2014 ......

ht

//j
ak

ar

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas yang Melek


Huruf Menurut Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014
...........................................................................

.b
p

.id
/

Penduduk Menurut Kelompok Umur di DKI Jakarta, 2014


...............................................................................

ta

Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Perkapita


dan Kabupaten/Kota, 2014 ............................

29

Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan


Rumah di DKI Jakarta, 2014 .....................

30

10

Persentase Rumah Tangga yang Mempunyai Septic Tank


Sebagai Tempat Pembuangan Akhir Tinja Menurut
Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014 ..............

31

Persentase Rumah Tangga yang Menguasai Ponsel/HP


Menurut Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014
...............................................................................

34

Persentase Rumah Tangga yang Menguasai Telepon,


Handphone, dan PC/laptop Menurut Kabupaten/Kota di DKI
Jakarta, 2014 .......................................................

35

11

12

DAFTAR LAMPIRAN TABEL RINCI

Halaman
KEPENDUDUKAN
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Administrasi dan Jenis
Kelamin di DKI Jakarta, 2014 ..............................

40

1.2

Persentase Penduduk Menurut Kelompok Usia, Jenis Kelamin


dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

41

1.3

Persentase Penduduk Menurut Kelompok Usia


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014 .......

dan

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status


Perkawinan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014 ..................................

42

45

Persentase Balita Usia 2-4 Tahun Menurut Lamanya


Memperoleh ASI dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ........................................................

tp
:

2.1.

//j
ak

KESEHATAN

2.2.

2.3.

2.4.

2.5.

46

ht

II.

ar

ta

.b
p

1.4.

.id
/

1.1

s.
go

I.

Persentase Balita yang Pernah Mendapatkan Imunisasi


Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
...........................................................................

47

Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
..............................................................

48

Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan


Selama Sebulan yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
..............................................................

49

Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan


Selama Sebulan yang Lalu Menurut Jenis Keluhan dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
..............................................................

51

vi

III.

PENDIDIKAN
3.1

3.2

3.3

54

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut


Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2014 .......

57

Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Jenis Kelamin,


Kemampuan Membaca dan Menulis dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2014 .......

60

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun Menurut Kelompok


Usia Sekolah dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ................................

62

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah


Menurut Kelompok Usia Sekolah, Pendidikan yang Sedang
Diduduki dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta,
2014 .................................

66

.b
p

64

4.1

4.2

4.3

4.4

tp
:

FERTILITAS DAN KELUARGA BERENCANA


Persentase Wanita Usia 10 Tahun ke atas yang Pernah
Kawin Menurut Usia Perkawinan Pertama dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014 ......

69

Persentase Wanita Usia 15 49 Tahun Berstatus Kawin


Menurut Status Penggunaan Alat/Cara KB dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014 ......

69

Persentase Wanita Usia 15 - 49 Tahun Berstatus Kawin dan


Sedang Menggunakan Alat KB Menurut Alat/Cara KB yang
Digunakan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta,
2014 .................................

70

Persentase Wanita Pernah Kawin Usia 10 Tahun ke atas


Menurut Jumlah Anak yang Dilahirkan Hidup dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014 ......

71

ht

IV.

//j
ak

ar

3.6

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah


Menurut Kelompok Usia Sekolah dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2014 .......

ta

3.5

s.
go

.id
/

3.4

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status


Pendidikan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta,
2014 .......................................................

vii

4.5

4.6

4.7

72

Persentase Wanita Pernah Kawin Usia 10 Tahun ke atas


Menurut Jumlah Anak yang Sudah Meninggal dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014 ......

73

Persentase Wanita Usia 15 49 Tahun yang Pernah Kawin


Menurut Kelompok Umur dan Kabupaten/Kota Administrasi di
DKI Jakarta, 2014 .............................

74

PERUMAHAN
Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
.............................................................

Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
.............................................................

76

.b
p

75

5.5

5.6

5.7

5.8

Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
.............................................................

76

Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas


dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
.............................................................

77

Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Air Minum dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
...........................................................

77

Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
...........................................................

78

Persentase Rumah Tangga Menurut Jarak ke Penampungan


Tinja Terdekat dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ................

79

tp
:

5.4

//j
ak

ar

5.3

75

Persentase Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan


Bangunan Tempat Tinggal dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014 ...

ta

5.2

s.
go

.id
/

5.1

ht

V.

Persentase Wanita Pernah Kawin Usia 10 Tahun ke atas


menurut Jumlah Anak yang Masih Hidup dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2014 .......

viii

5.9

5.10

5.11

5.12

79

Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Jamban/Kakus


dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
....................................................

80

Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan


Akhir Kotoran/Tinja dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ............

80

Persentase Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita


Sebulan Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ....................................................

81

Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar/Energi


Utama Untuk Memasak dan Kabupaten/Kota Administrasi di
DKI Jakarta, 2014 ....

81

Persentase Rumah Tangga Menurut Daya Listrik Terpasang


dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
........................................................

82

.b
p

82

6.1

6.2

6.3

6.4

tp
:

TEKNOLOGI DAN INFORMASI

ht

VI.

//j
ak

ar

5.15

Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan


Utama dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
.....................................................

ta

5.14

s.
go

.id
/

5.13

Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Buang Air


Besar dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
.............................

Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Telepon


Rumah dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta,
2014 ........................................................

83

Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Telepon


Seluler/HP dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta,
2014 ....................................................

83

Persentase Nomor HP Aktif yang Dikuasai Seluruh Anggota


Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ...............................

84

Persentase Rumah Tangga Menurut Banyaknya Anggota


Rumah Tangga yang Menguasai Nomor HP yang Aktif dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
..............................................................

85

ix

6.5

6.6

6.7

6.8

85

Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan


Laptop/Notebook dan Kabupaten/Kota Administrasi DKI
Jakarta, 2014 ........................................................

86

Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan


Komputer/PC/Laptop/Notebook
dan
Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2014 .................................

86

Persentase Penduduk Menurut Akses Internet di Rumah dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
..............................................................

87

Persentase Penduduk Menurut Akses Internet di Luar Rumah


dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
..............................................................

88

SOSIAL EKONOMI

7.3

Persentase Rumah Tangga Menurut Menerima/Tidaknya


Kredit Usaha Setahun Terakhir
dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2014

89

Persentase Rumah Tangga Menurut Penerima Kredit Usaha


Setahun Terakhir dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ................................

90

Persentase Rumah Tangga Menurut Menerima/Tidaknya


Beasiswa Setahun Terakhir dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014 ......

90

Persentase Rumah Tangga yang Menerima Beasiswa


Setahun Terakhir dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 .......................................................

91

Persentase Rumah Tangga yang Menerima Jaminan Sosial


Setahun Terakhir dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ...............................

91

Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan


Pembiayaan/ Asuransi Kesehatan Setahun Terakhir Menurut
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
............................................................................

92

ar

ta

.b
p

89

//j
ak

7.2

Persentase Rumah Tangga Menurut Riwayat Pernah


Menerima/Membeli Raskin dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014 .................................

tp
:

7.1

ht

VII.

s.
go

.id
/

6.9

Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan


Komputer/Desktop dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014 ........................................................

7.4

7.5

7.6

7.7

xi

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

BAB I
PENDAHULUAN

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

I. PENDAHULUAN
1.1.

ini tidak terlepas dari paradigma pembangunan

Latar Belakang
Potensi
wilayah

dan

secara global, di mana pada masa itu secara

kondisi

masyarakat merupakan faktor penting dalam

umum

mencapai keberhasilan pembangunan. DKI

memprioritaskan

Jakarta sebagai ibukota negara merupakan

sebagai indikator keberhasilan pembangunan

barometer pencapaian hasil pembangunan di

di negaranya. Pada tahun 1980-an sudah ada

negara ini. Luas wilayah DKI Jakarta relatif

indikator yang digunakan untuk mengukur

sempit, namun potensi yang dimiliki sangat

keberhasilan manusia, yakni Indeks Mutu hidup

besar,

(IMH/Physical quality Life Index), dan pada

jumlah

penduduk,

sumber

daya

negara-negara

tahun

penduduk yang besar dapat menjadi aset

indikator

pembangunan, namun di sisi lain dapat

pembangunan

menjadi beban pembangunan, jika kualitas

Pembangunan

sumber

daya

manusia

s.
go

ta

karenanya

ar

Oleh

nasional

strategi

tp
:

Secara

//j
ak

merupakan salah satu potensi penting yang


perlu mendapat perhatian.

baru

.b
p

sumber daya manusianya (SDM) relatif rendah.

1990-an

pem-

bangunan ditekankan pada perbaikan kualitas

dunia

pembangunan

mulai
manusia

UNDP

mengembangkan

untuk

mengukur

manusia,

yakni

.id
/

ekonomi, infrastruktur dan sebagainya. Jumlah

di

Manusia

hasil
Indeks

(IPM/Human

Development Index). Untuk menunjang data


dan analisis hasil pembangunan manusia
tersebut diperlukan berbagai statistik dan
indikator kesejahteraan rakyat yang dinilai
dapat

menggambarkan

keberhasilan

pembangunan manusia pada berbagai aspek


kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan,

pertumbuhan ekonomi yang memadai. Pada

kependudukan, perumahan, teknologi informasi

tahun

dan sebagainya.

ht

hidup masyarakat untuk mencapai tingkat


1980-an,

untuk

mencapai

tujuan

Pembangunan yang dilaksanakan di

pembangunan tersebut, aspek pembangunan


ekonomi cenderung mendapatkan prioritas

DKI

yang

pembangunan nasional yaitu menciptakan

lebih

pembangunan

besar

dibandingkan

manusia.

aspek

Nampaknya

Jakarta

manusia

mengacu

Indonesia

pada

seutuhnya.

tujuan
Proses

paradigma pembangunan mulai mengalami

pembangunan mencakup upaya masyarakat

pergeseran sejak era 1990-an. Pada era 1990-

untuk memenuhi kebutuhannya, tidak saja

an pembangunan manusia menjadi fokus

berupa kebutuhan fisik seperti makanan,

sasaran

(human

pakaian dan perumahan, tetapi juga kebutuhan

centered development). Pergeseran paradigma

non fisik, seperti pendidikan, keamanan,

pembangunan

nasional

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

hiburan, status sosial, dan kesempatan kerja.

1.3.

Dalam rangka mempercepat terpenuhinya

Sumber Data
Statistik dan indikator yang diperlukan

kebutuhan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI

untuk perencanaan, pemantauan dan evaluasi

Jakarta telah melaksanakan berbagai program

program pembangunan selayaknya tersedia

di bidang-bidang yang strategis, misalnya

secara berkala, oleh karena itu diperlukan data

kesehatan, pendidikan dan perumahan. Untuk

kependudukan beserta karakteristik sosial

mencapai keberhasilan berbagai program yang

ekonominya yang bersumber dari survei

dilaksanakan, diperlukan perencanaan yang

tahunan. Data ini digunakan untuk mengetahui

cermat dan terarah.

perkembangan setiap tahun dari pelaksanaan


berbagai program pemerintah, dan dampaknya

diperlukan sebagai bahan untuk mengevaluasi

pada keadaan sosial ekonomi masyarakat

sasaran pembangunan yang telah dicapai.

yang menjadi sasaran program tersebut.

Selain itu, data juga digunakan

.id
/

Data dan informasi menjadi mutlak

untuk

Survei

s.
go

memonitor pembangunan yang sudah berhasil


optimal

apabila

seluruh

mengumpulkan

ta

masyarakat merasakan manfaatnya. Di sisi

ar

lain, penyediaan data yang lengkap, cermat,

pembangunan

faktor

penunjang

yang

sangat

proses

menentukan

tp
:

merupakan

//j
ak

tepat waktu dan berkesinambungan juga

ht

keberhasilan pembangunan.

data

terkait

dengan

kesejahteraan masyarakat. Publikasi Statistik


Kesejahteraan

Rakyat

2014

ini disusun

berdasarkan data hasil Susenas 2014.


Dari survei-survei yang dilaksanakan
BPS,

Susenas

merupakan

survei

yang

mempunyai cakupan data sosial paling luas.


Data

1.2.

Nasional

tahunan yang diselenggarakan oleh BPS untuk

.b
p

menjadi

Ekonomi

(Susenas) merupakan salah satu survei

dilakukan dan yang belum. Hasil pembangunan


akan

Sosial

yang

dikumpulkan

antara

lain

Ruang Lingkup

menyangkut

Publikasi ini berisi data dan ulasan

kesehatan, ketenagakerjaan, perumahan dan

singkat mengenai berbagai variabel dan

lingkungan perumahan, kriminalitas, sosial

indikator yang berkaitan dengan kesejahteraan


masyarakat di Provinsi DKI Jakarta pada tahun
2014.

Variabel-variabel

tersebut

meliputi

bidang-bidang

pendidikan,

budaya, pengeluaran rumah tangga, serta


teknologi informasi dan komunikasi.
Sejak

tahun

2011

pelaksanaan

kesehatan,

Susenas dilakukan per triwulan. Pengumpulan

pendidikan, fertilitas, perumahan, teknologi dan

data kor dilakukan bersamaan dengan data

komunikasi serta informasi lainnya.

modul konsumsi (pengeluaran rumah tangga)

variabel

kependudukan,

Sementara data sasaran (modul) yang


2

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

dilakukan secara berkala per tiga tahunan,

tentang umur saat perkawinan pertama dan

dilakukan pada pelaksanaan Susenas triwulan

penggunaan alat/cara KB. Untuk keterangan

III (Bulan September). Data modul terdiri dari

rumah tangga dihimpun data mengenai

Modul Pendidikan dan Sosial Budaya, Modul

keadaan

Perumahan

pengeluaran/konsumsi

dan Kesehatan serta Modul

dan

fasilitas

perumahan
rumah

serta
tangga.

Ketahanan Sosial. Susenas menyediakan

Pertanyaan mengenai teknologi informasi dan

perangkat data kor yang sangat luas. Data kor

komunikasi mulai ditanyakan sejak tahun 2005.

dapat digunakan untuk memantau taraf

Susenas juga mencakup pertanyaan

kesejahteraan

masyarakat,

merumuskan

yang ditujukan untuk mengevaluasi program-

program pemerintah yang khusus ditujukan

program

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Ketersediaan Jaminan Kesehatan Masyarakat

melalui

(Jamkesmas),

berbagai

pembangunan

yang

meningkatkan

kesejahteraan

program

ditujukan

perumahan dan sebagainya).

kesehatan,

untuk

(PKH),

Program

Nasional

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun


program-program yang dikelola oleh pihak
swasta/korporasi atau masyarakat.
Secara umum pertanyaan-pertanyaan

terdapat

dalam Susenas kor dimaksudkan untuk

pertanyaan-pertanyaan tentang keadaan dan

mendapatkan informasi yang diperlukan untuk

perilaku

erat

memonitor hal-hal yang mungkin berubah tiap

kaitannya dengan berbagai aspek kesejah-

tahun, berguna untuk perencanaan jangka

teraan, seperti apakah melakukan perjalanan,

pendek, serta pertanyaan yang dapat dikaitkan

apakah masih sekolah, apakah mengalami

dengan pertanyaan modul. Pertanyaan yang

gangguan

dimasukkan dalam modul diperlukan untuk

anggota

Susenas

tp
:

kor

masyarakat

ht

Dalam

ta

(pendidikan,

Beras

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri,

ar

tertentu

//j
ak

sektor

Harapan

penduduk.

untuk memantau hasil-hasil pembangunan di

Program

Masyarakat Miskin (Raskin), Program Keluarga

untuk

Sementara data modul (sasaran) digunakan

Program

.id
/

dampak

dan

s.
go

menganalisis

pembangunan,

seperti:

.b
p

sektor-sektor

pemerintah

kesehatan,

yang

apakah pernah

berobat jalan atau rawat inap dan lain-lain.

menganalisis

Pertanyaan yang khusus menyangkut balita

dimonitor

antara lain siapa penolong kelahiran dan

fenomena yang ingin diintervensi pemerintah.

berapa lama disusui. Melalui kor juga

masalah

yang

tidak

tahun

atau

menganalisis

tiap

perlu

Data Susenas memiliki potensi yang

dikumpulkan data tentang jenjang pendidikan

sangat

dan kegiatan ekonomi anggota rumah tangga.

kesejahteraan masyarakat. Beberapa indikator

Khusus untuk penduduk wanita, ditanyakan

yang dihasilkan, antara lain tingkat partisipasi

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

besar

untuk

menggambarkan

sekolah, persentase akseptor KB, rata-rata

partisipasi sekolah, status pendidikan, tingkat

umur perkawinan pertama, rata-rata jumlah

pendidikan,

anak yang dilahirkan, persentase penduduk

Gambaran mengenai fertilitas dan keluarga

yang

kesehatan,

berencana disajikan pada bagian keempat.

persentase balita yang diberi ASI, persentase

Kemudian pada bagian kelima disajikan data

rumah tangga yang memperoleh air bersih,

mengenai perumahan dan pemukiman, pada

atau mempunyai WC dengan tangki septik, dan

bagian keenam disajikan data mengenai

rata-rata pengeluaran per kapita.

teknologi informasi dan pada bagian bagian

1.4.

ketujuh

memanfaatkan

fasilitas

Sistematika Penulisan

dan angka melek

disajikan

data

mengenai

huruf.

sosial

ekonomi rumah tangga.

Penyajian pada publikasi ini pada

Pada

umumnya berupa tabel yang disertai ulasan

bab

terakhir

disampaikan

penutup dari penulisan ini yang memuat

data dari masing-masing variabel yang ada

ikhtisar dari seluruh bagian data yang telah

dalam ruang lingkup penulisan. Adapun tabel-

diuraikan dimuka. Dengan demikian pembaca

tabel yang berisikan data secara rinci menurut

dapat dengan mudah melihat gambaran secara

s.
go

singkat kondisi kesejahteraan rakyat di Provinsi

ta

bagian akhir dari publikasi ini (lampiran tabel).

.b
p

kabupaten/kota administrasi disajikan pada

.id
/

singkat (analisis deskriptif) terhadap beberapa

DKI Jakarta secara umum pada tahun 2014.

data/variabel

Bagian paling akhir dari publikasi ini

kesejahteraan rakyat dalam publikasi ini

dilampirkan daftar pertanyaan (kuesioner) kor

dikelompokkan menjadi tujuh bagian. Bagian

(Daftar VSEN14.K). Pembaca dapat melihat

besar

ar

garis

tp
:

//j
ak

Secara

pertama merupakan data

kependudukan,

alur pertanyaan yang digunakan pada saat


pengumpulan

menurut jenis kelamin, umur, dan status

selanjutnya dari data lapangan tersebut

perkawinan. Bagian kedua, menyajikan kondisi

dilakukan pengolahan sehingga menghasilkan

kesehatan

data statistik kesejahteraan rakyat yang

ht

mencakup antara lain jumlah penduduk

penduduk

yang

menyangkut

keluhan kesehatan, penolong kelahiran balita,

data

di

lapangan,

yang

disajikan pada publikasi ini.

kondisi balita dan pemanfaatan fasilitas


kesehatan. Di bagian ketiga ditampilkan kondisi
pendidikan

penduduk

yang

mencakup

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

BAB II
METODE SURVEI

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

II. METODE SURVEI


2.1 Ruang Lingkup

2.3 Desain Sampel

Susenas 2014 dilaksanakan di

Desain sampel dilakukan dengan tiga

Jakarta dengan jumlah sampel 3.900

tahap, yaitu:

rumah tangga. Rumah tangga sampel tidak

termasuk rumah tangga yang tinggal dalam

Tahap

pertama,

memilih

blok sensus khusus dan rumah tangga

pencacahan

khusus seperti asrama, penjara, dan

(Probability Proportional to Size) dengan

sejenisnya tetapi rumah tangga yang

muatan

berada di blok sensus biasa. Seluruh

SP2010. Kemudian wilcah tersebut

rumah tangga sampel tersebut dicacah

dialokasikan secara acak ke dalam

dengan kuesioner kor (VSEN2014.K), dan

empat triwulan.

.id
/

.b
p

ta

ar

untuk Susenas 2014 terdiri atas tiga jenis,

//j
ak

pertama adalah daftar wilayah pencacahan

(wilcah) dilengkapi dengan banyaknya

rumah tangga SP2010 RBL1 dari


wilayah pencacahan terpilih di setiap
triwulan, antara lain:

tp
:

ht

Sensus (BS) dominan (pemukiman biasa,


sulit,

desa/kelurahan

informasi
dan

daerah
klasifikasi

(perkotaan/urban)

dan

Satu BS pada setiap wilayah


pencacahan terpilih untuk Susenas

hasil listing Sensus

triwulan II dan III

Penduduk 2010 (SP2010), muatan Blok

sulit/tidak

tangga

secara pps dengan muatan banyaknya

Kerangka sampel yang digunakan

kumuh),

rumah

pps

Tahap kedua, memilih blok sensus

2.2 Kerangka Sampel

mewah,

banyaknya

secara

s.
go

modul konsumsi (VSEN2014.M).

rumah tangga

(wilcah)

wilayah

Satu BS pada setiap wilayah


pencacahan

terpilih

Susenas

triwulan IV dan I
Tahap ketiga, memilih sepuluh rumah

perdesaan/rural), kedua adalah daftar Blok

tangga biasa secara sistematik dari

Sensus

setiap Blok Sensus terpilih untuk

(BS)

pada

setiap

wilayah

pencacahan, dan ketiga adalah daftar

Susenas

rumah tangga biasa hasil listing SP2010

pemutakhiran rumah tangga Susenas

dalam BS yang telah dimutakhirkan pada

setiap triwulan (triwulan 1 sampai

setiap menjelang pelaksanaan survei.

dengan triwulan 4).

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

berdasarkan

hasil

sampai dengan tahap tabulasi, sepenuhnya

2.4 Metode Pengumpulan Data

dilakukan dengan menggunakan komputer.

Susenas merupakan salah satu

Sebelum tahap ini dimulai, terlebih dahulu

survei yang dilaksanakan oleh Badan Pusat

dilakukan cek awal atas kelengkapan isian

Statistik (BPS), dirancang untuk memenuhi

daftar pertanyaan, penyuntingan terhadap

kebutuhan data yang menggambarkan

isian yang tidak wajar, termasuk hubungan

kualitas sumber daya manusia, khususnya

keterkaitan

yang berhubungan dengan karakteristik

(konsistensi)

antara

satu

jawaban dengan jawaban yang lainnya.

sosial ekonomi.

Proses perekaman data (entry data)

Tahun 2014, pengumpulan data

dilakukan di BPS kabupaten/kota.

Susenas Kor dilaksanakan 3 kali yaitu


bulan Maret, Juni, September 2014. Jumlah

2.6.1

Susenas Kor sebanyak 5.200 rumah


tangga.

Blok Sensus

s.
go

rumahtangga sehingga total sampel sampel

.id
/

2.6 Konsep dan Definisi

sampel setiap triwulan sebanyak 1.300

Blok Sensus (BS) adalah bagian

dari

rumah

kerja seorang petugas pencacah survei-

ta

data

melalui

survei yang dilaksanakan BPS. Sesuai

ar

Pengumpulan

.b
p

desa/kelurahan yang merupakan daerah

wawancara tatap muka antara pencacah

dengan rancangan sampel, BS terpilih

dengan responden. Untuk pertanyaan-

Susenas 2014 sudah ditentukan oleh BPS

pertanyaan dalam kuesioner yang ditujukan

RI. Setiap BS harus memenuhi kriteria

kepada individu diusahakan agar individu

sebagai berikut:

terpilih

dilakukan

yang

ht

tp
:

//j
ak

tangga

bersangkutan

yang

menjadi

1. Seluruh

BS

dalam

setiap

membagi

habis

responden. Keterangan tentang rumah

desa/kelurahan

tangga dikumpulkan melalui wawancara

wilayah desa/kelurahan bersangkutan.

dengan kepala rumah tangga, suami/istri


kepala rumah tangga atau anggota rumah
tangga lain yang mengetahui karakteristik
yang ditanyakan.

yang jelas/mudah dikenali, baik batas


alam maupun buatan. Batas Satuan
Lingkungan Setempat (SLS seperti:

2.5 Pengolahan Data

tahap

2. BS harus mempunyai batas-batas

RT, RW, dusun, lingkungan dsb)

Proses pengolahan data meliputi

diutamakan sebagai batas BS bila

perekaman

batas SLS tersebut jelas (batas alam

data,

pemeriksaan

konsistensi antar-isian dalam kuesioner


6

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

2.6.2

atau buatan).

Rumah Tangga

3. Satu BS harus terletak dalam satu

Rumah tangga dibedakan menjadi

hamparan.

dua, yaitu rumah tangga biasa dan rumah

Ada 3 jenis BS yaitu: blok sensus

tangga khusus.

biasa, blok sensus khusus, dan blok sensus

a. Rumah tangga biasa adalah seorang

persiapan.

atau sekelompok orang yang mendiami

Blok sensus biasa (B) adalah BS yang

sebagian

muatannya antara 80 sampai 120 rumah

seluruh

bangunan

dari satu dapur. Yang dimaksud dengan

tinggal atau bangunan sensus bukan

makan dari satu dapur adalah mengurus

tempat tinggal atau gabungan keduanya

kebutuhan sehari-hari bersama menjadi

.id
/

dan sudah jenuh.

satu. Ada beberapa macam bentuk rumah

s.
go

Blok sensus khusus (K) adalah BS yang

tangga biasa, diantaranya :

orang,

kecuali

lembaga

tempat

yang

bisa

ar

Tempat-

ta

pemasyarakatan yang muatannya tidak

tp
:

//j
ak

dijadikan blok sensus khusus, antara lain:


- Asrama militer (tangsi)

1) orang yang tinggal bersama isteri dan

.b
p

mempunyai muatan sekurang-kurangnya

dibatasi.

atau

fisik/sensus, dan biasanya makan bersama

tangga atau bangunan sensus tempat

100

Rumah Tangga dan Anggota

ht

- Daerah perumahan militer dengan pintu


keluar masuk yang dijaga.

anaknya;

2) orang yang menyewa kamar atau


sebagian

bangunan

sensus

dan

mengurus makannya sendiri;


3) keluarga

yang

terpisah

di

dua

bangunan sensus, tetapi makannya


dari satu dapur, asal kedua bangunan

Blok sensus persiapan (P) adalah BS

sensus tersebut masih dalam satu blok

yang

sensus;

kosong

tegalan,

rawa,

dikosongkan

seperti sawah,
hutan,
(digusur)

kebun,

daerah

yang

atau

bekas

permukiman yang terbakar. BS khusus dan


BS persiapan bukan merupakan bagian
dari kerangka sampel Susenas.

4) rumah

tangga

yang

menerima

pondokan dengan makan (indekos)


yang pemondok nya kurang dari 10
orang;
5) pengurus
lembaga

asrama,

panti

pemasyarakatan,

asuhan,
dan

sejenisnya yang tinggal sendiri maupun


Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

bersama anak, isteri serta anggota

tinggal di suatu rumah tangga 6 bulan atau

rumah tangga lainnya, makan dari satu

lebih atau yang telah tinggal di suatu rumah

dapur yang terpisah dari lembaga yang

tangga kurang dari 6 bulan tetapi berniat

diurusnya;

menetap

sama menyewa kamar atau sebagian

2.6.3

bangunan sensus tetapi mengurus

maupun terpisah. Dalam hal ini dicakup


tidak saja mereka yang kawin sah secara
hukum

(adat,

agama,

.id
/

lembaga

pemasya-rakatan, atau rumah tahanan

negara

dan

sebagainya) tetapi juga mereka yang hidup

s.
go

yang pengurusan kebutuhan sehari-

bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya

harinya dikelola oleh suatu yayasan

ta

2) kelompok orang yang mondok dengan

.b
p

dianggap sebagai suami isteri.

atau lembaga dan;

//j
ak

ar

makan (indekos) dan berjumlah lebih

tp
:

Rumah tangga khusus tidak dicakup dalam

Cerai Hidup adalah berpisah sebagai


suami/ isteri karena bercerai dan belum
kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka
yang mengaku cerai walaupun belum resmi
secara hukum. Sebaliknya tidak termasuk
mereka yang hanya hidup terpisah tetapi

ht

Susenas.

Status Perkawinan

saat pencacahan, baik tinggal bersama

1) orang-orang yang tinggal di asrama,

dari 10 orang.

tersebut

laki) atau suami (bagi perempuan) pada

b. Rumah tangga khusus adalah

asuhan,

tangga

Kawin adalah mempunyai isteri (bagi laki-

makannya sendiri-sendiri.

panti

rumah

dianggap sebagai anggota rumah tangga.

6) masing-masing orang yang bersama-

tangsi,

di

Anggota rumah tangga adalah semua

masih

orang yang biasa bertempat tinggal di suatu

suami/isteri ditinggalkan oleh isteri/suami

rumah tangga, baik yang berada di rumah

ke tempat lain karena sekolah, bekerja,

pada saat pencacahan maupun sementara

mencari pekerjaan, atau untuk keperluan

tidak ada. Anggota rumah tangga yang

lain. Wanita yang mengaku belum pernah

telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan

kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai

anggota rumah tangga yang bepergian

hidup.

kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan


pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan
atau lebih, tidak dianggap

sebagai

anggota rumah tangga. Orang yang telah


8

berstatus

kawin,

misalnya

Cerai mati adalah ditinggal mati oleh suami


(bagi perempuan) atau isterinya (bagi lakilaki) dan pada saat pencacahan belum

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

kawin lagi.
2.6.4

atau tinggi, tetapi pada saat pencacahan


tidak bersekolah lagi.

Kesehatan

Keluhan

kesehatan

adalah

Tamat sekolah adalah menyelesaikan

keadaan

pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir

seseorang yang merasa terganggu aktivitas

suatu jenjang sekolah di sekolah negeri

sehari-harinya oleh kondisi kesehatan,


kejiwaan,

maupun swasta dengan mendapatkan

kecelakaan, atau hal lain.

tanda tamat/ijazah.

Seseorang yang menderita penyakit kronis

belum

dianggap mempunyai keluhan kesehatan

Seseorang

yang

mengikuti pelajaran pada kelas

tertinggi tetapi telah mengikuti ujian dan

walaupun pada waktu survei (satu bulan

lulus dianggap tamat sekolah.

terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh


penyakitnya.

2.6.6

2.6.5

Anak Lahir Hidup adalah anak yang pada

.id
/

s.
go

Pendidikan

waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda

Sekolah adalah kegiatan bersekolah di

ar

yang disetarakan (paket A, B dan C).

ta

menengah dan tinggi, termasuk pendidikan

kehidupan walaupun mungkin hanya bebe-

.b
p

sekolah formal mulai dari pendidikan dasar,

//j
ak

Tidak/belum pernah sekolah adalah tidak


atau belum pernah sekolah di sekolah

tp
:

formal, misalnya tamat/belum tamat taman

Masih

ht

kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke


SD.

Fertilitas dan KB

rapa saat saja seperti jantung berdenyut


dan menangis. Anak yang pada waktu lahir
tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan
disebut lahir mati.

Medis Operasi Wanita (MOW/sterilisasi


wanita/tubektomi) adalah operasi yang
dilakukan pada wanita untuk mencegah
terjadinya

bersekolah

adalah

kehamilan,

yaitu

mengikat

sedang

saluran telur agar wanita itu tidak dapat

mengikuti pendidikan di pendidikan dasar,

mempunyai anak lagi. Operasi untuk

menengah atau tinggi. Sejak tahun 2011,

mengambil rahim atau indung telur kadang-

Paket A, B, atau C termasuk kategori masih

kadang dilakukan karena alasan-alasan

sekolah dalam konsep/definisi yang dipakai

lain, bukan untuk memberikan perlindungan

Susenas.

agar wanita tidak mempunyai anak lagi.

Tidak bersekolah lagi adalah pernah

Yang dicatat sebagai sterilisasi di sini

mengikuti pendidikan dasar, menengah

hanya operasi yang ditujukan agar seorang


wanita tidak bisa mempunyai anak lagi.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Medis Operasi Pria (MOP/sterilisasi pria/

Norplan implant/susuk KB adalah enam

vasektomi) adalah suatu operasi ringan

batang logam kecil yang dimasukkan ke

yang dilakukan pada pria dengan maksud

bawah kulit lengan atas untuk mencegah

untuk mencegah terjadinya kehamilan pada

terjadinya kehamilan. Orang dikatakan

pasangannya.

menggunakan susuk KB apabila susuk KB


terakhir dipasang ditubuhnya kurang dari 5

IUD (intra uterus device)/AKDR (alat

(lima) tahun sebelum pencacahan.

kontrasepsi dalam rahim)/spiral adalah


alat yang dibuat dari plastik halus/tembaga,

Lainnya antara lain intravag (tisue KB yang

ber-ukuran kecil, berbentuk spiral, T, kipas,

dimasukkan ke dalam vagina sebelum

dan lainnya, dipasang di dalam rahim untuk

kumpul).

mencegah terjadinya kehamilan.

Alat/cara tradisional antara lain pantang

Suntikan KB adalah salah satu cara

berkala/sistem

pencegahan

terputus, tidak campur, jamu dan urut.

.id
/

dengan

jalan

menyuntikkan cairan tertentu ke dalam

ar

Pil KB adalah pil yang diminum untuk


Pil ini

//j
ak

mencegah terjadinya kehamilan.

harus diminum secara teratur setiap hari.

tp
:

Orang dikatakan sedang menggunakan pil


KB setiap hari.

ht

KB, apabila sejak haid terakhir, ia minum pil

dari karet, berbentuk seperti balon, yang


dipakai oleh laki-laki selama bersenggama
maksud

ditempati dan digunakan untuk keperluan


sehari-hari. Bagian-bagian yang digunakan
bukan untuk keperluan sehari-hari tidak
dimasukkan dalam perhitungan luas lantai
seperti lumbung padi, kandang ternak,
lantai jemur (lamporan semen), dan ruang
khusus untuk usaha (misalnya warung).

Kondom/karet KB adalah alat yang terbuat

dengan

Perumahan

Luas lantai adalah luas lantai yang

ta

sekali (cara ini disebut juga depo provera).

2.6.7

.b
p

tubuh, misalnya satu, tiga atau enam bulan

senggama

s.
go

kehamilan

kalender,

agar

Dinding adalah sisi luas/batas dari suatu


bangunan atau penyekat dengan rumah
tangga atau bangunan lain.

isterinya/pasangannya tidak hamil. Orang

Atap

dikatakan sedang menggunakan kondom

bangunan yang melindungi orang yang

apabila sejak haid terakhir pasangannya

mendiami dari teriknya matahari, hujan

selalu

dan

menggunakan

kondom

waktu

adalah

penutup

sebagainya.

bagian

Untuk

atas

bangunan

berkumpul, termasuk saat kumpul terakhir

bertingkat, atap yang dimaksud adalah

(jadi ia terlindung).

bagian teratas dari bangunan tersebut.

10

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

2.6.8

Air Leding adalah sumber air yang berasal


dari air yang telah diproses menjadi jernih
sebelum

dialirkan

kepada

Internet (Interconnected Network) adalah

konsumen

sebuah sistem komunikasi global yang

melalui instalasi berupa saluran air. Sumber

menghubungkan komputer-komputer dan

air ini diusahakan oleh PAM/PDAM/BPAM


(Perusahaan

Air

jaringan-jaringan

Minum/Perusahaan

Yang

Minum).

fasilitas

atas tanah dan sedalam 3 meter di

dengan

internet

mengakses

seperti:

.id
/

literatur/referensi,

bawah tanah dan di sekitar mulut ada lantai

mencari

mencari/mengirim

s.
go

informasi/berita, komunikasi,e-mail/chatting,

semen sejauh 1 meter dari lingkar mulut

dll.

2.6.9

ar

ta

.b
p

sumur atau perigi.

jamban/kakus yang di bawah dudukannya

dimaksud

ia dapat memanfaatkan atau menikmati

tembok paling sedikit setinggi 0,8 meter di

adalah

seluruh

waktu untuk mengakses internet, sehingga

mulut sumur/perigi tersebut dilindungi oleh

angsa

di

internet apabila seseorang meluangkan

Air Sumur/perigi terlindung bila lingkar

leher

komputer

dunia.

Daerah Air Minum/Badan Pengelola Air

Kloset/dudukan

Teknologi dan Informasi

//j
ak

terdapat saluran berbentuk huruf "U"

Sosial dan Ekonomi

Pelayanan

kesehatan

gratis

adalah

pemeriksaan kesehatan/berobat, pemeriksaan KB, pemasangan alat KB, melahirkan,

menampung air untuk menahan agar bau

termasuk rawat inap yang tidak dikenakan

tp
:

(seperti leher angsa) dengan maksud


tinja tidak keluar.

pungutan biaya atau hanya dikenakan


biaya administrasi saja.

bawah dudukannya terdapat saluran rata

Jamkesmas

yang dimiringkan ke pembuangan kotoran.

Masyarakat) adalah program bantuan

Cemplung/cubluk adalah jamban/kakus

sosial untuk pelayanan kesehatan bagi

yang di bawah dudukannya tidak ada

masyarakat miskin di seluruh Indonesia.

saluran langsung ke tempat pembuangan

Sasaran dari program Jamkesmas adalah

penam-pungan akhir.

masyarakat sangat miskin, miskin, dan

ht

Plengsengan adalah jamban/kakus yang di

Lainnya adalah tidak mempunyai tempat


untuk duduk/jongkok termasuk yang tidak
mempunyai jamban/kakus.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

(Jaminan

Kesehatan

mendekati

miskin/tidak

mampu.

Jamkesmas

merupakan

pengganti

ASKESKIN (Asuransi Kesehatan Keluarga


Miskin).
11

Kartu sehat adalah kartu yang dikeluarkan

swasta di sektor formal yang ditandai

oleh

dengan memiliki kartu kepesertaan yang

Departemen

Kesehatan

dengan

dikelola PT Jamsostek.

maksud membantu masyarakat miskin


(tidak mampu).
Surat miskin/SKTM (Surat Keterangan

Tunjangan/penggantian biaya kesehatan

Tidak

oleh

Mampu)

adalah

surat

yang

perusahaan

adalah

jaminan

yang

ditandai

dengan

kartu

identitas

sebagai

dikeluarkan oleh kelurahan dengan maksud

kesehatan

untuk memperoleh keringanan biaya bagi

kepemilikan

penduduk.

pegawai perusahaan di mana perusahaan

Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin)

tempat pegawai tersebut bekerja mengganti

adalah salah satu program pemerintah

biaya/memberi

untuk rakyat miskin yang diselenggarakan

karyawannya.

oleh BULOG dengan menjual beras dengan

Dana Sehat adalah kepesertaan jaminan

harga murah bersubsidi.

kesehatan

nasional

menanggulangi

adalah

dalam

rangka

kemiskinan

berbasis

s.
go

.id
/

kesehatan

kelompok/komunitas

yang

ditandai dengan memiliki kartu dana sehat

.b
p

Mandiri

//j
ak

program

(PNPM)

Pemberdayaan

dan dikelola oleh kelompok/komunitas

ta

Masyarakat

Nasional

ar

Program

tunjangan

tersebut.
JKN/BPJS

Kesehatan

merupakan

program pelayanan kesehatan terbaru yang

Kredit Usaha Rakyat (KUR), merupakan

merupakan kepanjangan dari Jaminan

fasilitas pembiayaan yang dapat diakses

Kesehatan

oleh UMKM dan Koperasi terutama yang

menggunakan sistem asuransi. Sementara

memiliki usaha yang layak namun belum

BPJS

bankable.

Penyelenggara Jaminan Sosial. BPJS ini

ht

tp
:

pemberdayaan masyarakat.

JPK

PNS/Veteran/Pensiun

(Askes)

adalah jaminan pemeliharaan kesehatan


bagi PNS/Veteran/Pensiunan yang ditandai
dengan memiliki kartu kepesertaan yang
dikelola PT Askes (Persero).
JPK

adalah

adalah

yang

singkatan

sistemnya
dari

Badan

adalah perusahaan asuransi yang kita


kenal sebelumnya sebagai PT Askes.
Sesuai Undang-undang Nomor 40 tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN), maka seluruh masyarakat
Indonesia akan dijamin kesehatannya. Dan

jaminan

juga kepesertaanya bersifat wajib tidak

pemeliharaan kesehatan untuk tenaga kerja

terkecuali juga masyarakat tidak mampu

12

Jamsostek

Nasional

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

karena metode pembiayaan kesehatan

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

s.
go

.id
/

individu yang ditanggung pemerintah.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

13

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

BAB III
ULASAN SINGKAT

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

III. ULASAN SINGKAT


Kependudukan
Jakarta mempunyai daya tarik yang

jiwa. Peningkatan jumlah penduduk ini relatif

begitu besar bagi masyarakat di luar kota

sebelumnya. Pertumbuhan penduduk DKI

Jakarta. Di antaranya adalah kesempatan

Jakarta mencapai 2,42 persen per tahun pada

mendapatkan pendapatan yang lebih besar,

periode 1980-1990, kemudian turun menjadi

kesempatan untuk mendapatkan pendidikan,

0,14 persen pada kurun 1990-2000. Pada

dan berbagai fasilitas lengkap lainnya yang

Tahun 2000-2010 meningkat menjadi 1,43

lebih mudah diakses di Jakarta. Oleh karena

persen, dan cenderung menurun pada tahun

itu, Jakarta menjadi magnet yang kuat bagi

2010-2014 menjadi 1,19 persen per tahun.

masyarakat di luar kota Jakarta.

Penurunan laju pertumbuhan penduduk selama

penduduk

di

.id
/

Kepadatan

kecil dibandingkan dengan tiga dasa warsa

1990-2014

Jakarta

ini

merupakan

dampak

dari

s.
go

3.1.

berbagai kebijakan pemerintah di bidang

ekstra dalam membuat kebijakan. Berkaitan

kependudukan, diantaranya penurunan tingkat

dengan hal itu, tentu saja pemerintah

ta

membutuhkan data statistik kependudukan

.b
p

menyebabkan pemerintah untuk bekerja lebih

kelahiran melalui program KB, pengembangan


pusat pertumbuhan baru di daerah penyangga
Jakarta,

jenis kelamin, dan distribusi penduduk antar

Bodetabek yang mulai gencar sejak era 90-an,

wilayah kabupaten/kota.

dan sebagainya.

tp
:

//j
ak

ar

mengenai komposisi penduduk menurut umur,

seperti

pengembangan

wilayah

Berbanding lurus dengan peningkatan

DKI Jakarta Tahun 2014 mencapai 10,07 Juta

jumlah penduduk, kepadatan penduduk DKI

jiwa. Bila dibandingkan dengan tahun 2013,

Jakarta setiap tahun mengalami peningkatan.

meningkat sebesar 0,45 persen atau sebesar

Pada tahun 2014, kepadatan penduduk DKI

45 ribu jiwa.

Jakarta mencapai 15.213 jiwa/km2, kepadatan

ht

Berdasarkan hasil Susenas, Penduduk

Setiap tahunnya jumlah penduduk DKI


Jakarta

menunjukkan

tren

yang

terus

meningkat. Pada tahun 1990 penduduk DKI


Jakarta mencapai 8,2 juta jiwa, pada tahun

ini merupakan yang tertinggi dibandingkan


kepadatan penduduk di provinsi lain di
Indonesia.
Pada

tahun

2014,

lebih

dari

2000 bertambah menjadi 8,4 juta jiwa, tahun

seperempat penduduk DKI Jakarta bertempat

2010 penduduk DKI Jakarta mencapai 9,6 juta

tinggal di Kota Administrasi Jakarta Timur (2,82

jiwa dan pada tahun 2014 mencapai 10,07 juta

juta jiwa atau 27,96 persen), kemudian diikuti

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

14

Kota Administrasi Jakarta Barat (2,43 juta jiwa

usia produktif 15-64 tahun, yaitu sebesar 71,72

atau 24,10 persen). Jumlah penduduk di Kota

persen dari total penduduk (Gambar 1).

Administrasi Jakarta Pusat merupakan yang

Sementara proporsi penduduk yang berusia di

terkecil di antara lima kota administrasi lainnya

bawah 15 tahun sebanyak 25,04 persen, dan

(912 ribu jiwa atau 9,05 persen).

proporsi penduduk usia lanjut (65 tahun ke

Rendahnya jumlah penduduk di Kota

atas) hanya sebesar 3,25 persen. Semakin

Administrasi Jakarta Pusat disebabkan karena

kecil proporsi penduduk non-produktif, maka

sebagian besar lahan permukiman di wilayah

semakin

Jakarta Pusat telah beralih fungsi menjadi

penduduk usia non-produktif terhadap usia

pusat

produktif.

kegiatan

ekonomi/bisnis

dan

rendah

Pada

pemerintahan sejak dua dasawarsa terakhir.

angka

tahun

ketergantungan

2014,

angka

ketergantungan (dependency ratio) di DKI

Kepulauan Seribu sekitar 23 ribu atau 0,23

Jakarta adalah sebesar 39,43 persen. Artinya,

persen dari total penduduk DKI Jakarta. Ini

dari 100 orang usia produktif mempunyai

merupakan jumlah penduduk yang paling

tanggungan sekitar 39 orang usia tidak

kabupaten/kota administrasi se-DKI Jakarta.

ta

sedikit di DKI Jakarta di antara enam wilayah

s.
go

di

.b
p

Penduduk

.id
/

Kabupaten

Jumlah

ar

Komposisi penduduk menurut umur,

//j
ak

dapat dibedakan atas penduduk umur muda (0-

produktif. Rendahnya proporsi penduduk usia


tidak produktif dibandingkan dengan penduduk
usia produktif akan menghasilkan Bonus
Demografi.
Bonus demografi merupakan hadiah

tp
:

14 tahun), umur produktif (15-64 tahun), dan


umur tua (65 tahun ke atas). Apabila penduduk

atas keberhasilan dalam menekan tingkat

usia

kelahiran dan kematian, atau dengan kata lain

(0-14

tahun)

ht

muda

mempunyai

pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi,

diperolehnya

maka akan menambah beban tanggungan

disebabkan penurunan angka ketergantungan.

penduduk usia produktif. Begitu pula dengan

Berdasarkan data yang diperoleh, DKI Jakarta

penduduk usia 65 tahun ke atas, semakin

sudah menikmati bonus demografi sejak tahun

tinggi persentase penduduk usia 65 tahun ke

1980an1. Jika dimanfaatkan dengan baik,

atas, semakin tinggi angka ketergantungan

bonus demografi memiliki potensi yang besar

(dependency ratio).

untuk melejitkan perekonomian DKI Jakarta.

Komposisi

penduduk

menurut

keuntungan

ekonomis

yang

Namun sebaliknya, jika tidak dimanfaatkan

kelompok umur, terlihat sebagian besar


penduduk DKI Jakarta berada pada kelompok

15

www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/85, diakses pada 26


September 2015

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

dengan baik, maka akan menambah beban

tanggungan perekonomian DKI Jakarta.

Gambar 1. Penduduk Menurut Kelompok Umur di DKI Jakarta, 2014


1 200 000

Jumlah Penduduk

1 000 000
800 000
600 000
400 000
200 000
0

.id
/

Kelompok Umur

Jakarta. Hanya Jakarta Pusat perbandingan

dilakukan dalam menyikapi bonus demografi

penduduk laki-laki relatif hampir sama (RJK =

adalah

100,5). Sementara di Jakarta Utara, penduduk

pekerjaan

yang

menyediakan

lapangan

seluas-luasnya

untuk

ta

menampung besarnya jumlah penduduk usia

.b
p

dengan

s.
go

Bagi pemerintah, usaha yang bisa

ar

produktif. Cara lainnya bisa juga dengan

perempuan relatif lebih banyak dibandingkan


laki-laki (RJK=99,2).
Komposisi

penduduk

menurut

kelompok umur dan jenis kelamin memiliki pola

kualitas

pendidikan,

yang sama, yakni mayoritas berada pada

kesehatan dan keterampilan yang menunjang

kelompok umur produktif (15-64 tahun),

kehidupannya.

penduduk usia anak dan lansia memiliki

tp
:

peningkatan

ht

melalui

//j
ak

mengarahkan penduduk untuk meningkatkan

Rasio Jenis Kelamin (RJK) dipengaruhi

proporsi yang sangat kecil. Pada laki-laki,

oleh tingkat kelahiran, tingkat kematian dan

proporsi penduduk usia produktif relatif lebih

migrasi antara penduduk laki-laki dengan

banyak dibandingkan proporsi penduduk usia

penduduk perempuan. Sejak empat tahun

produktif pada perempuan. Akan tetapi, pada

terakhir, penduduk laki-laki lebih banyak

kelompok usia anak (kurang dari 15 tahun)

dibandingkan perempuan. Pada tahun 2014,

proporsi penduduk perempuan lebih banyak

rasio jenis kelamin sebesar 101,5. Artinya, dari

dibandingkan laki-laki. Demikian pula pada

100 perempuan, terdapat 101 laki-laki. Jika

kelompok

dilihat menurut kabupaten/kota administrasi,

proporsi yang lebih banyak dibandingkan laki-

tampak pola yang sama terjadi di seluruh

laki. Hal ini nampaknya berkaitan dengan

kabupaten/kota administrasi yang ada di

tingginya angka harapan hidup perempuan

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

lansia,

perempuan

mempunyai

16

dibandingkan laki-laki. Untuk informasi lebih

dimana untuk laki-laki mencapai 56,80 persen

rinci, komposisi penduduk menurut umur dan

dan perempuan 55,65 persen. Sementara

jenis kelamin dapat dilihat pada piramida

penduduk berstatus belum kawin pada laki-laki

penduduk (Gambar 2).

sebesar

Komposisi

penduduk

40,03,

lebih

banyak

dibanding

perempuan yang sebesar 33,05 persen.

menurut

Persentase penduduk yang berstatus cerai

kelompok umur di tingkat kabupaten/kota

lebih besar pada penduduk perempuan, yaitu

administrasi tidak jauh berbeda dengan

sebesar 11,3 persen, dan pada penduduk laki-

keadaan di tingkat provinsi, yaitu sebagian

laki persentasenya sebesar 3,17 persen.

besar berada pada kelompok usia produktif.

Fenomena yang relatif sama ditemui di seluruh

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

wilayah

lampiran Tabel 1.2.

kabupaten/kota

administrasi.

Gambaran lebih rinci mengenai kependudukan

.id
/

Penduduk DKI Jakarta usia 10 tahun

di Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 dapat dilihat

ke atas dilihat dari status perkawinannya,

s.
go

pada Lampiran Tabel 1 (Kependudukan).

.b
p

didominasi oleh penduduk dengan status kawin

36.382

//j
ak

45.915 70-74
72.286 65-69

132.216

60-64
55-59

tp
:

190.885

ht

247.816
325.137
380.899
466.550

45-49
40-44

51 494

Perempuan

73 681
134 253

Laki-laki

176 892
264 644
318 804
357 023
455 467
490 944

30-34

518.498

545 010

25-29

496.727

393.295
408.210
491.112

488 464

20-24
333.839

17

50-54

35-39

535.357

47 279

ar

75+

ta

Gambar 2. Piramida Penduduk DKI Jakarta Tahun 2014

15-19
10-14
5-9
0-4

367 143
377 059
456 759
396 180

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

3.2 Kesehatan

ASI terhadap bayi yang baru lahir hingga usia 2


tahun. Penelitian para ahli menunjukkan bahwa

Pembangunan di bidang kesehatan

ASI berpengaruh pada pertumbuhan yang baik

bertujuan agar semua lapisan masyarakat

pada anak, cerdas, tahan terhadap serangan

memperoleh pelayanan kesehatan secara

berbagai

mudah, murah dan merata. Dengan adanya

menyadari akan pentingnya ASI bagi bayi,

Upaya-upaya meningkatkan derajat kesehatan

serta menyadari bahwa kodrat seorang ibu

masyarakat sudah banyak dilakukan oleh

adalah

pemerintah, antara lain dengan penyuluhan

menyusui

anaknya

(Indonesia

Menyusui dalam idai.or.id:2013).

berperilaku

hidup sehat, dan penyediaan sarana dan

Tabel 2.1 memperlihatkan jumlah anak

.id
/

masyarakat

terhadap

perkembangan anak. Banyak kaum ibu telah

derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

agar

tanggap

lingkungan dan hal lainnya yang penting bagi

upaya tersebut diharapkan akan tercapai

kesehatan

penyakit,

berumur

Posyandu, rumah bersalin serta penyediaan

memperoleh ASI. Penyajian hanya untuk balita

fasilitas air bersih.

umur 2-4 tahun dimaksudkan agar gambaran

ar

Sehat Untuk Semua Tahun 2017, pemerintah

//j
ak

DKI Jakarta menggulirkan beberapa kebijakan,


di antaranya adalah adanya upaya preventif

tp
:
lain

bias (underestimate) karena pengaruh balita


kurang dari 2 tahun yang cenderung masih
belum tuntas tahapan menyusuinya.
Rata-rata lama pemberian ASI di DKI
Jakarta cukup memuaskan. Dari sekitar

pemerintah adalah penerapan sistem jaminan

559.021 anak usia 2-4 tahun, 36,11 persen

pembiayaan

coverage);

diantaranya disusui selama 24 bulan atau

pembangunan kesehatan dengan dukungan

lebih, 13,01 persen disusui antara 18-23 bulan,

lintas sektor melalui pengembangan kemitraan;

dan 24,51 persen disusui antara 12-17 bulan.

dan pengembangan peran serta masyarakat

Balita yang disusui kurang dari satu tahun

dalam pembangunan bidang kesehatan2.

jumlahnya sekitar 1,95 persen.

semesta

yang

lamanya

diambil

ht

Kebijakan

menurut

diperoleh tentang praktek pemberian ASI tidak

pemerintah dalam pengendalian masalah


kesehatan.

tahun

.b
p

ta

Dalam rangka mewujudkan Jakarta

2-4

s.
go

prasarana kesehatan seperti Puskesmas,

(total

Untuk menciptakan generasi yang


sehat, cara yang paling mudah dan murah bisa
dimulai dari rumah, yaitu melalui pemberian

yang

tidak

pernah

Sedangkan

mendapat

ASI

persentasenya 5,55 persen. Pola yang sama


juga

terjadi

pada

seluruh

wilayah

kabupaten/kota administrasi di DKI Jakarta.

www.jakarta.go.id/v2/uploads/embed/renstra/files/ pages
0063.pdf, diakses pada 26 September 2015

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

18

Program pemerintah lainnya yang juga

penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan

penting untuk menjaga pertumbuhan bayi agar

adalah hipertensi dan perdarahan. Kasus

tetap sehat adalah imunisasi. Program

kematian

imunisasi merupakan salah satu program

keterlambatan menuju fasilitas kesehatan atau

prioritas Kementerian Kesehatan, sebagai

penolong persalinan bukan oleh tenaga medis.

salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah

Oleh

untuk

Kementerian

mencapai

Milenium

Development

ini

karena

biasanya

itu,

disebabkan

pemerintah

Kesehatan

berupaya

melalui
dalam

Goals (MDGs). Tujuan utama program

meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga

imunisasi

kesehatan di fasilitas kesehatan3.

adalah

menurunkan

angka

Hal ini menunjukkan bahwa peran

Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

penolong kelahiran sangat penting bagi

PD3I adalah penyakit-penyakit menular yang

keselamatan bayi dan ibu yang melahirkan.

sangat potensial untuk menimbulkan wabah

Namun demikian tidak semua masyarakat

dan

balita.

mampu membiayai persalinan dengan dibantu

Imunisasi merupakan upaya efektif untuk

oleh tenaga kesehatan yang terlatih seperti

pada

menurunkan angka kesakitan dan kematian

ta

pada bayi dan balita (dr. Julitasari dalam

dokter/bidan salah satu alasannya adalah


faktor ekonomi.

ar

infoimunisasi.com:2012)

//j
ak

Terdapat beberapa macam imunisasi

yang baik bagi balita, antara lain: imunisasi

tp
:

BCG, DPT, polio dan campak yang baik bagi

ht

balita. Dari sekitar 873.719 balita di DKI


Jakarta sebanyak 98,47 persennya pernah
diimunisasi. Data mengenai imunisasi secara
rinci dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2.2.
Salah satu indikator yang dapat
menggambarkan

s.
go

terutama

.b
p

kematian

.id
/

kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang

derajat

Lampiran Tabel 2.3 menunjukkan


jumlah anak balita di DKI Jakarta menurut
penolong kelahiran terakhir. Persentase balita
menurut tenaga penolong persalinan berturutturut adalah bidan (56,07 persen), dokter
(41,97 persen), dan dukun bersalin (1,01
persen). Untuk penolong kelahiran dengan
bantuan tenaga paramedis, dan lainnya
masing-masing persentasenya tidak mencapai

kesehatan

satu persen. Secara keseluruhan dapat

masyarakat adalah Angka Kematian Ibu yang

dikatakan lebih dari 95 persen persalinan balita

terkait kehamilan, kelahiran (Maternal Mortality

di DKI Jakarta ditolong oleh tenaga medis

Ratio). Semakin tinggi MMR, dapat dikatakan

(dokter, bidan dan tenaga medis lainnya)

bahwa derajat kesehatan masyarakat semakin


rendah.

19

Hasil

penelitian

menunjukkan

republika.co.id/berita/nasional/umum/15/01/20/nivrvkematian-ibu-melahirkan-terus-meningkat), diakses 1Oktober


2015.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

Gambar 3. Grafik Penolong Persalinan di DKI Jakarta,


2010-2014 (%)
80,00

60,00
Dokter
Bidan

40,00

Paramedis Lain
Non Paramedis

20,00

0,00
2011

2012

2013

2014

.id
/

2010

sekitar 11,30 persen. Selain itu, keluhan

penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan

kesehatan yang dirasakan penduduk yang

dalam sebulan dan komposisi penduduk yang

persentasenya relatif lebih rendah antara lain

Jakarta

kesehatan

yang

ta

keluhan

DKI

sekitar

//j
ak

mempunyai

Penduduk

ar

keluhan.

.b
p

mempunyai keluhan kesehatan menurut jenis

s.
go

Tabel 2.4 menunjukkan besarnya

3.068.347 jiwa (30,45 persen). Dari jumlah

adalah panas 7,79 persen, sakit kepala


berulang 3,89 persen, diare/buang air 1,02
persen, sakit gigi 0,74 persen, dan asma/nafas
sesak/cepat 0,72 persen.

tp
:

tersebut, sekitar 1.507.560 jiwa (49,13 persen)

Apabila dilihat menurut jenis kelamin


penduduk laki-laki dan perempuan mempunyai

jiwa adalah penduduk perempuan (50,87

keluhan yang sedikit berbeda. Penduduk laki-

persen). Jenis keluhan yang paling banyak

laki banyak menderita batuk, pilek dan panas,

diderita adalah batuk, pilek dan lainnya seperti

masing-masing 15,18 persen, 13,95 persen

sakit mata, sakit kepala, maag, dan lain-lain.

dan

Dari sekitar 3.068.347 jiwa, penduduk yang

perempuan banyak mengalami keluhan batuk,

mempunyai keluhan kesehatan batuk sekitar

pilek, dan lainnya masing-masing sebesar

14,15 persen, pilek sekitar 13,39 persen, dan

13,11 persen, 12,82 persen dan 7,30 persen.

lainnya masing-masing mencapai, dan keluhan

Perbedaan jenis keluhan kesehatan antara laki-

kesehatan lainnya seperti campak, kejang-

laki dan perempuan, selengkapnya dapat

kejang, lumpuh, kecelakaan dan lain-lain

dilihat pada Tabel a.

ht

diantaranya adalah laki-laki dan 1.560.787 juta

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

8,27 persen, sedangkan penduduk

20

Tabel a. Proporsi Penduduk Yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Menurut Jenis Keluhan dan
Jenis Kelamin dalam Sebulan di DKI Jakarta, 2014
Laki-laki

Perempuan

Laki-laki + Perempuan

(1)

(2)

(3)

(4)

8,27
15,18
13,95
0,65
1,19
3,40
0,65
9,55

7,30
13,11
12,82
0,80
0,85
4,38
0,84
13,07

7,79
14,15
13,39
0,72
1,02
3,89
0,74
11,30

24,33

36,67

30,45

Panas
Batuk
Pilek
Asma/ Napas Sesak/Cepat
Diare
Sakit Kepala Berulang
Sakit Gigi
Lainnya
% penduduk yang mengalami
keluhan kesehatan

.id
/

Keluhan Kesehatan

Sementara penduduk yang terganggu

s.
go

Gambar 4. Persentase Penduduk yang


Mengalami Keluhan Kesehatan
menurut Kabupaten/Kota di DKI
Jakarta, 2014

aktivitasnya karena penyakit yang diderita ada


12,25

persen.

Jika

dilihat

berdasarkan jenis kelamin, penduduk laki-laki

ta

yang terganggu aktivitas akibat penyakit yang

.b
p

sebanyak

ar

diderita hampir sama dengan penduduk

32,18

32,69

30,65

29,31

35,28
30,45

25,77

persen, dan 12,10 persen.

//j
ak

perempuan, masing-masing sebanyak 12,40

tp
:

Dilihat berdasarkan kabupaten/kota,

ht

penduduk di Jakarta Utara yang paling banyak


mempunyai keluhan kesehatan, yaitu sebesar
35,28 persen. Sementara kabupaten/kota yang
persentase

penduduknya

paling

sedikit

mempunyai keluhan kesehatan adalah Jakarta


Timur, yaitu 25,77 persen.

21

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

3.3 Pendidikan
Sumber

manusia

Dari seluruh penduduk usia 10 tahun

sangat penting terhadap kemajuan suatu

ke atas, sebanyak 17,87 persen yang masih

bangsa, oleh karena itu perlu diupayakan

bersekolah dan 80,99 persen sudah tidak

peningkatannya demi tercapainya keberhasilan

bersekolah lagi. Jumlah penduduk 10 tahun ke

pembangunan. Salah satu peningkatan sumber

atas yang masih sekolah ada sebanyak

daya manusia adalah peningkatan kualitas

1.487.855 orang. Jumlah tersebut terdiri dari

melalui

Pentingnya

464.828 bersekolah di SD sederajat (31,24

pendidikan tercermin dalam UUD 45 dan

persen), 378.843 di SLTP sederajat (25,46

RPJM, dimana dinyatakan bahwa pendidikan

persen), 335.564 (22,55 persen) di SLTA

merupakan hak setiap warga negara, yang

sederajat dan sisanya sebanyak 308.619 masih

bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan

bersekolah pada jenjang D1 ke atas (20,74

bangsa.

persen). Gambaran umum status pendidikan

pendidikan.

.id
/

berperan

bidang

daya

penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut

s.
go

Dari sekitar 8.323.959 jiwa penduduk

jenis kelamin terdapat pada Tabel b.

93.942 jiwa diantaranya tidak/belum pernah

ta

sekolah atau sekitar 1,13 persen. Sebagian

.b
p

DKI Jakarta yang berumur 10 tahun ke atas,

ar

besar dari penduduk yang tidak/belum pernah

//j
ak

sekolah ini adalah penduduk perempuan, yaitu

sebanyak 70.235 jiwa atau 74,76 persen dari

tp
:

total penduduk yang tidak/belum pernah

ht

sekolah. Data ini memperlihatkan masih


adanya preferensi gender, dimana kesempatan
mengenyam

pendidikan

bagi

penduduk

perempuan masih lebih rendah dibandingkan


dengan penduduk laki-laki. Kesenjangan antara
laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan
pendidikan ini disebabkan karena masih ada
masyarakat yang memegang budaya patriarki, yaitu lebih memprioritaskan pendidikan anak
laki-laki

dalam

pendidikan

dibandingkan

Jika dilihat menurut kabupaten/kota

administrasi,

seluruh

wilayah

mempunyai

sebaran yang hampir sama. Penduduk usia 10


tahun ke atas yang tidak/belum pernah sekolah
berkisar antara 0,76 persen sampai 1,50
persen. Sebanyak 15,89 persen sampai 20,66
persen penduduk yang berstatus masih
sekolah, dan untuk penduduk yang tidak
sekolah lagi berkisar antara 78,50 persen
sampai dengan 82,61 persen. Untuk lebih
jelasnya komposisi penduduk usia 10 tahun ke
atas menurut status sekolah antara laki-laki
dengan

perempuan

dan

kabupaten/kota

administrasi dapat dilihat pada Lampiran Tabel


3.1.1 sampai Tabel 3.1.3.

perempuan, karena laki-laki dianggap sebagai


tulang punggung keluarga.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

22

Tabel b. Persentase Penduduk 10 Tahun Ke atas Menurut Status


Pendidikan dan Jenis Kelamin di DKI Jakarta, 2014
Status
Pendidikan

Laki-laki
Jumlah
%

Perempuan
Jumlah
%

Laki-laki + Perempuan
Jumlah
%

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Tidak/Belum pernah
Sekolah
Masih Sekolah

23 706

0,57

70 235

1,69

93 941

1,13

752 078

18,01

735 777

17,74

1 487 855

17,87

Sekolah Dasar

240 474

5,76

224 353

5,41

464 828

5,58

SLTP

186 980

4,48

191 862

4,63

378 843

4,55

SLTA

168 876

4,04

166 689

4,02

335 564

4,03

Diploma
Universitas
Tidak Sekolah lagi

155 747

3,73

152 872

3,68

308 619

3,71

3 400 018

81,42

3 342 145

80,57

6 742 163

80,99

100,00

4 148 157

100,00

8 323 959

100,00

4 175 802

s.
go

TOTAL

1.247.767 orang (15,16 persen). Selengkapnya

dengan

pula

penduduk

bila

dapat dilihat pada Tabel c di bawah ini.

ta

tinggi

yang

//j
ak

dibandingkan

yang

ar

produktivitasnya

.b
p

Penduduk dengan tingkat pendidikan


yang relatif tinggi diharapkan akan memiliki

.id
/

(1)

Seperti telah diuraikan di muka bahwa


laki-laki cenderung mendapatkan pendidikan
yang

tingkat pendidikan yang tinggi masyarakat

perempuan. Hal ini didukung oleh data yang

tp
:

berpendidikan rendah. Diharapkan melalui

lebih

tinggi

dibandingkan

dengan

mampu meningkatkan taraf kehidupannya,

terdapat pada Tabel c dimana terlihat persen-

yang

tase

meningkatkan

ht

dapat

kesejahteraan

masyarakat secara umum.

Tabel c menunjukkan bahwa penduduk


10 tahun ke atas yang tidak/belum punya

penduduk

laki-laki

yang

telah

mendapatkan pendidikan SLTA ke atas lebih


tinggi dibandingkan dengan perempuan pada
jenjang pendidikan yang sama.

ijazah adalah sekitar 845.505 orang (10,27

Tabel 3.3 menyajikan kemampuan

persen), tamat SD sederajat sekitar 1.464.395

penduduk dalam membaca dan menulis (baca

orang (17,79 persen), tamat SLTP sekitar

tulis). Ini merupakan keterampilan dasar yang

1.593.232 juta orang (19,36 persen), tamat

dibutuhkan penduduk untuk dapat menuju

SLTA/SMK sekitar 3.079.118 jiwa (37,41

hidup yang lebih baik. Kemampuan membaca

persen) dan tamat Diploma I hingga S3 sekitar

dan menulis tercermin dari angka melek huruf.


Angka Melek Huruf merupakan persentase

23

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

penduduk 10 tahun ke atas yang dapat

membaca dan menulis menurut kabupaten/kota

membaca dan menulis huruf latin, huruf arab,

di DKI Jakarta. Rentang angka melek huruf dari

atau huruf lainnya.

enam wilayah kota di DKI Jakarta berkisar


antara 99,26 persen hingga 99,89 persen dan

di DKI Jakarta mengalami peningkatan bila

persebarannya relatif merata. Tampak bahwa

dibandingkan

Hampir

angka melek huruf tertinggi terdapat di Kota

seluruh penduduk DKI Jakarta usia 10 tahun ke

Jakarta Selatan (99,89 persen), sementara

atas dapat membaca dan menulis yaitu sekitar

yang terendah terdapat di Kota Jakarta Barat

99,56

persen

(99,26 persen). Secara keseluruhan angka

dibandingkan tahun 2013. Hanya 0,43 persen

melek huruf di DKI Jakarta termasuk dalam

(36.011) penduduk usia 10 tahun ke atas yang

kategori tinggi dibandingkan dengan angka

tidak dapat membaca dan menulis baik huruf

melek huruf di provinsi lainnya di Indonesia.

tahun

persen,

sebelumnya.

meningkat

0,33

.id
/

Pada tahun 2014, Angka Melek Huruf

Berdasarkan jenis kelamin, angka

tidak dapat membaca dan menulis baik huruf

melek huruf penduduk perempuan paling tinggi

latin, arab maupun lainnya didominasi oleh

berada di Kota Jakarta Selatan, yaitu 99,82

.b
p

s.
go

latin, arab maupun lainnya. Penduduk yang

persen. Begitu juga dengan penduduk laki-laki,

penduduk perempuan (86,73 persen).

ta

Gambar 4 menyajikan persentase

yaitu sebesar 99,95 persen.

//j
ak

ar

penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat

ht

tp
:

Tabel c. Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Yang


Ditamatkan dan Jenis Kelamin di DKI Jakarta, 2014
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Laki-laki

(1)
Tidak/Belum Punya Ijazah
SD/MI Sederajat
SLTP/MTs Sederajat
SMU/SMK Sederajat
Diploma I/II
Diploma III/Sarjana Muda
DIV/S1
S2/S3
Jumlah

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

(2)

Perempuan

Laki-laki + Perempuan

9,47
15,84
18,59
41,00
0,29
3,06
9,92
1,83

(3)
11,10
19,78
20,14
33,76
0,80
4,38
9,06
0,97

(4)
10,27
17,79
19,36
37,41
0,54
3,72
9,49
1,41

100,00

100,00

100,00

24

Gambar 5. Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas yang Melek Huruf Menurut
Kabupaten/Kota, 2013-2014

100
99,5
99

2013

98,5

2014

98
97,5
97
Jaksel

Jaktim

Jakpus

Lampiran Tabel 3.5.1 sampai Tabel


penduduk

DKI Jakarta

Berdasarkan data penduduk usia 7-24

s.
go

memperlihatkan

Jakut

masih

tahun yang masih sekolah, terlihat bahwa

sekolah pada kelompok usia 7-12 tahun

penduduk kelompok usia 7-12 tahun sebagian

ta

sampai 19-24 tahun. Penduduk yang masih

.b
p

3.5.3,

Jakbar

.id
/

Kep. Seribu

ar

sekolah usia 19-24 tahun, merupakan yang

//j
ak

terendah yaitu 251.785 jiwa atau 12,82 persen

besar bersekolah di SD sederajat (93,68


persen). Penduduk usia 13-15 tahun sebagian
besar bersekolah di SMP sederajat (79,59
persen).

7-24 tahun yang masih bersekolah. Sedangkan

tahun sebagian besar bersekolah di SMK

partisipasi sekolah pada usia 7-12 tahun

(37,97 persen) dan SMA sederajat (43,55

ht

tp
:

dari 1.963.613 jiwa penduduk kelompok usia

Sementara penduduk usia 16-18

merupakan yang tertinggi yaitu 993.236 jiwa

persen) dan untuk penduduk usia 19-24 tahun

(50,58 persen dari 1.963.613 jiwa). Adapun

sebagian besar duduk di jenjang D4/SI (73,88

pada kelompok usia 13-15 tahun penduduk

persen). Rincian selengkapnya dapat dilihat

yang masih sekolah sebanyak 403.153 jiwa

pada Lampiran Tabel 3.6.1 - Tabel 3.6.3.

(20,53 persen) dan 16-18 tahun penduduk


yang masih sekolah sebanyak 315.439 jiwa
(16,06 persen).

25

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

3.4. Fertilitas dan Keluarga Berencana


Secara umum teridentifikasi bahwa

Jumlah anak dalam suatu keluarga


yang

modus usia perkawinan pertama pada wanita

mempengaruhi kesejahteraan rumah tangga.

di DKI Jakarta adalah 19-24 tahun dimana

Semakin banyak jumlah anak maka kebutuhan

persentasenya

hidup yang harus ditanggung oleh kepala

Sementara persentase jumlah wanita yang

keluarga akan menjadi semakin besar. Dengan

usianya pada saat perkawinan pertama kurang

demikian perencanaan jumlah anak dalam

dari 17 tahun sekitar 9,44 persen. Wanita

setiap keluarga perlu diperhatikan agar tercapai

dengan usia perkawinan pertamanya 17-18

keluarga sejahtera. Melalui program Keluarga

tahun sebanyak 15,38 persen, dan penduduk

Berencana

untuk

wanita dengan usia perkawinan pertama 25

masyarakat

tahun ke atas mencapai 25,14 persen.

melalui perencanaan jumlah anak. Salah satu

Gambaran rinci persentase perempuan yang

faktor yang mempengaruhi jumlah anak adalah

pernah

umur pada saat perkawinan pertama. Tabel

perkawinan dapat dilihat pada Gambar 6.

pemerintah

satu

faktor

berusaha

kesejahteraan

4.1 memberikan gambaran mengenai jumlah

50,03

persen.

kawin

menurut

umur

pertama

ta

wanita usia 10 tahun ke atas yang pernah

mencapai

.id
/

meningkatkan

salah

s.
go

menjadi

.b
p

dapat

tp
:

//j
ak

ar

kawin menurut usia saat perkawinan pertama.

ht

Gambar 6. Persentase Perempuan Usia 10 tahun ke atas yang


Pernah Kawin menurut Usia Perkawinan Pertama di DKI Jakarta,
2014
<16 tahun
5,33%
25 tahun +
25,14%

16 tahun
4,11% 17-18 tahun
15,38%

19-24 tahun
50,03%

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

26

peserta KB dapat ditingkatkan, yang pada

Selain umur perkawinan pertama pada


perempuan,

faktor

lain

yang

gilirannya dapat menunjang penurunan angka

dapat

kelahiran.

mempengaruhi jumlah kelahiran (fertilitas)


adalah penggunaan alat KB. Salah satu usaha

Berdasarkan

alat/cara

KB

yang

yang dapat dilakukan untuk mengatur jumlah

digunakan,

anak adalah dengan mengikuti program

suntikan KB merupakan alat kontrasepsi yang

Keluarga Berencana (KB). Program KB ini

paling populer digunakan (52 persen), disusul

bertujuan

oleh

untuk

mengendalikan

jumlah

sebagaimana

terlihat

bahwa

pil KB (22,50 persen). Alat kontrasepsi

non hormonal jenis IUD/spiral dipilih oleh

pengaturan jarak kehamilan, dan perencanaan

sebanyak 13,87 persen Wanita Usia Subur

jumlah anak yang dilahirkan. Pada tahun 2014

(WUS), MOW/tubektomi digunakan oleh 3,25

tercatat 55,14 persen penduduk wanita berusia

persen WUS dan MOP/vasektomi dipilih oleh

15-49 tahun yang berstatus kawin

0,62

persen

WUS.

Susuk

KB/norplant/

implant/alwalit masih diminati oleh 3,51 persen

sudah

Jika

WUS

dibandingkan tahun 2013 terlihat indikasi

tidak

menggunakan

lagi.

ta

adanya penurunan akseptor KB di DKI Jakarta.

s.
go

menggunakan KB dan 23,05 persen yang

.b
p

sedang

.id
/

penduduk melalui pengaturan usia kehamilan,

dan

kurang

dari

0,12

persen

menggunakan intravag/tisue/kondom wanita.


Sementara itu masih ada sebanyak 2,50
persen

usia

pernah

menggunakan cara KB tradisional (pantang

menggunakan KB yaitu sebesar 20,38 persen.

berkala, urut, jamu, dan sebagainya). Lihat

Tampaknya program KB di DKI Jakarta perlu

Gambar 7 di bawah ini.

yang

tidak

//j
ak

tahun

tp
:

15-49

ar

Data ini didukung dengan persentase wanita

pasangan

usia

subur

yang

ht

mendapatkan perhatian yang lebih besar agar


Gambar 7. Persentase Wanita Usia Subur 15-49 Tahun yang ber-KB menurut
Alat/Cara KB yang Digunakan, 2013-2014 (%)
60
50
40

2013

30

2014
20
10
0
Tubektomi Vasektomi

27

IUD

Suntik

Susuk

Pil

Kondom

Intravag Tradisional

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

Tabel 4.4 hingga 4.6 berturut-turut

(dalam m2) yang ditempati oleh rumah tangga

menyajikan persentase wanita pernah kawin

di DKI Jakarta. Sebanyak 34,83 persen rumah

berusia 10 tahun ke atas menurut jumlah anak

tangga di DKI Jakarta menempati rumah

yang dilahirkan hidup, jumlah anak yang masih

dengan luas lantai 20-49 m2 dan masih

hidup dan jumlah anak yang sudah meninggal.

terdapat 20,78 persen rumah tangga tinggal di

Secara umum, anak yang dilahirkan hidup oleh

rumah yang luas lantainya kurang dari 20 m2.

wanita pernah kawin paling banyak antara 1

Sebanyak 23,47 persen rumah tangga luas

hingga 3 anak, yaitu sebanyak 70,30 persen.

lantai rumahnya 50-99 m2 dan sisanya 20,92


persen rumah tangga yang mendiami rumah

3.5 Perumahan

dengan luas lantai lebih dari 99 m2.

Kebutuhan dasar (basic needs) bagi


Tabel d. Persentase Rumah Tangga Menurut
Luas lantai di DKI Jakarta, 2014

manusia adalah sandang, pangan, dan juga


juga

menggambarkan

Luas Lantai

tingkat

s.
go

dapat

.id
/

papan atau perumahan. Fasilitas perumahan

silitas rumah tinggal dapat mencirikan tingkat

ta

kesejahteraan penghuninya, antara lain luas

.b
p

kesejahteraan dari pemiliknya. Berbagai fa-

ar

lantai, jenis lantai, jenis atap, jenis dinding,

//j
ak

sumber penerangan, fasilitas air minum,

sumber air minum, dan fasilitas buang air

tp
:

besar. Lebih rinci kondisi fisik perumahan


digambarkan

ht

penduduk DKI Jakarta pada tahun 2014


dalam

Lampiran

Tabel

(Perumahan).

Rumah Tangga (%)

(1)

(2)

0-19

20,78

20-49

34,83

50-99

23,47

100-149

9,78

150+

11,14

Jumlah

100,00

Berdasarkan UU No. 1 tahun 2011


tentang perumahan, luas hunian minimum

Luas lantai rumah berkaitan dengan

rumah adalah 36 m2, dan luas lantai perkapita

tingkat kesehatan penghuninya, luas lantai

minimum adalah 7,2 m2 (kemendagri.go.id).

yang sempit dapat mengurangi konsumsi

Jika dilihat dari Gambar 8, sebagian besar

oksigen dan mempercepat penularan penyakit.

rumah tangga di DKI Jakarta mempunyai luas

Pada Tabel d disajikan luas lantai rumah

per kapita di atas 7,2 m2.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

28

Gambar 8. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Per kapita dan
Kabupaten/Kota, 2014
72,11

27,89

DKI Jakarta

64,55

35,45

Jakarta Utara

67,38

32,62

Jakarta Barat

62,86

37,14

Jakarta Pusat
Jakarta Timur

21,44

78,56

Jakarta Selatan

20,56

79,44

Kep. Seribu

88,03

11,97

> 7,2 m2

.id
/

<= 7,2 m2

untuk lantai rumah (83,25 persen) dan masih

pada tahun 2014 sebagian besar rumah tangga

ada rumah tangga yang berlantai tanah (0,24

di DKI Jakarta bertempat tinggal di rumah milik

persen). Masih adanya rumah tangga yang

sendiri, yaitu sebanyak 47,76 persen dari

tinggal di rumah dengan

lantai tanah perlu

.b
p

ta

seluruh rumah tangga yang ada. Sebanyak

s.
go

Gambar 9 memperlihatkan bahwa

mendapatkan perhatian pemerintah, karena


tanah merupakan media yang sangat mudah

14,79 persen rumah dinas dan 1,82 persen

dalam

rumah milik keluarga dan rumah dengan status

Akibatnya selain dapat menurunkan derajat

lainnya.

kesehatan penghuninya juga akan berdampak

tp
:

//j
ak

ar

13,20 persen mengontrak, 20,50 persen sewa,

ht

Jenis atap rumah dapat juga dijadikan


indikator kesejahteraan suatu rumah tangga.

pada

beratapkan asbes (52,88 persen) dan genteng


(39,47 persen), sedangkan sisanya beratapkan
beton, seng, sirap, dan jenis atap lainnya.
Tabel 5.4 memberikan gambaran rumah
tangga menurut jenis lantai terluas. Terlihat
bahwa sebagian besar rumah tangga di DKI
Jakarta menggunakan marmer/keramik/granit

29

rendahnya

kuman

kualitas

penyakit.

kesehatan

masyarakat secara umum.

Tabel 5.3 memberikan gambaran bahwa


sebagian besar rumah di DKI Jakarta

menyebarkan

Tabel 5.5 menyajikan persentase


rumah tangga di Provinsi DKI Jakarta menurut
jenis dinding terluas. Tampak bahwa 92,12
persen rumah penduduk menggunakan dinding
tembok dan sisanya menggunakan dinding
kayu,

bambu

atau

lainnya.

Data

ini

menunjukkan sebagian besar rumah tangga di


DKI Jakarta tinggal di bangunan permanen.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

47,76

Gambar 9. Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan Rumah


di DKI Jakarta, 2014

20,5

13,2

14,79

1,92

Milik sendiri

1,42

Kontrak

Sewa

Bebas Sewa

Dinas

0,4

Milik
Ortu/sanak
saudara

Lainnya

Tabel e menyajikan rumah tangga

sumber air minum yang digunakan rumah

menurut sumber air minum. Sebanyak 39,69

tangga. Air merupakan kebutuhan yang sangat

persen rumah tangga di DKI Jakarta pada

pokok bagi manusia terutama untuk minum.

tahun 2014 menggunakan air kemasan/

Untuk menjaga kesehatan, manusia dianjurkan

bermerk sebagai sumber utama air minum. Air

minum rata-rata 8 liter air putih per hari,

isi ulang digunakan sebagai sumber utama air

s.
go

.b
p

ta

karena itu pengadaan air minum yang bersih

.id
/

Indikator perumahan lainnya adalah

ar

pada setiap rumah tangga perlu mendapat

//j
ak

perhatian pemerintah. Sumber air minum

minum oleh 31,51 persen rumah tangga, 14,79


persen rumah tangga menggunakan sumur
bor/pompa, dan 9,24 persen rumah tangga
menggunakan leding meteran. Terdapat 4,40

sumur terlindung.

persen rumah tangga yang menggunakan

tp
:

bersih adalah air ledeng, kemasan, pompa, dan

ht

Tabel e. Persentase Rumah Tangga


Menurut Sumber Air Minum di DKI Jakarta, 2014
Sumber Air Minum
(1)
Air Kemasan Bermerk
Air Isi Ulang

Persentase Rumah
Tangga (%)

leding eceran sebagai sumber air minum dan


0,23 persen menggunakan sumur terlindung.
Adapun untuk sumur tak terlindung maupun
sumber

air

minum

lainnya

persentase

(2)

penggunaannya kurang dari satu persen. Jika

39,69
31,51

diamati dari tahun ke tahun, penggunaan

Leding Meteran

9,24

Leding Eceran

4,40

Sumur Bor/Pompa

14,79

Sumur Terlindung

0,23

Lainnya

0,15

Jumlah

100,00

sumber air minum dari leding semakin


berkurang, sementara pengguna air mineral
(kemasan dan isi ulang) semakin meningkat.
Jarak
penampungan

sumber

air

kotoran/tinja

tanah

ke

mempengaruhi

kualitas air bersih yang digunakan. Mengingat


kotoran manusia, hewan dan limbah rumah

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

30

Pada tahun 2014, hampir seluruh

tangga/industri merupakan sumber penyakit,


maka jarak sumber air minum terhadap tempat

rumah tangga di Jakarta

penampungan air menjadi sangat penting.

jamban/kakus berupa leher angsa, yaitu

Jarak sumber air minum yang berasal dari

sebesar 93,60 persen, sisanya sebanyak 5,30

pompa, sumur atau sumber lainnya selain

persen

leding

plengsengan,

dan

air

kemasan,

ke

tempat

rumah

menggunakan

tangga

0,95

menggunakan

persen

menggunakan

penampungan kotoran yang dikatakan baik dari

cemplung/cubluk dan 0,15 persen tidak

segi kesehatan adalah lebih dari 10 meter.

memakai jamban/kakus.

Di DKI Jakarta pada tahun 2014

Sementara jika dilihat dari tempat

sebanyak 40,74 persen rumah tangga memiliki

pembuangan akhir kotoran/tinja terlihat bahwa

jarak

penduduk

sumber

air

minum

ke

tempat

DKI

Jakarta

sudah

memiliki

kesadaran yang tinggi menggunakan sanitasi

lebih. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5.8.

yang layak/memadai, yakni menggunakan

Selanjutnya pada Tabel 5.9 disajikan rumah

septic tank sebagai tempat pembuangan akhir

tangga menurut fasilitas buang air besar. Pada

tinja. Sebanyak 93,13 persen rumah tangga di

s.
go

DKI

ta

tangga telah memiliki fasilitas buang air besar

.b
p

tahun 2014 tercatat 79,19 persen rumah

.id
/

penampungan tinja minimal 10 meter atau

Jakarta

pembuangan

akhirnya

menggunakan septic tank. Namun jika diamati


menurut

bersama, 4,37 persen menggunakan fasilitas

Kabupaten

umum dan hanya 0,14 persen yang tidak

persentase terendah rumah tangga yang

memiliki fasilitas BAB. Biasanya ruta yang

pembuangan akhir tinja menggunakan septic

menggunakan fasilitas BAB bersama dan

tank, yakni sebesar 80,62 persen. Gambaran

umum adalah ruta yang tinggal dikontrakan

selengkapnya penggunaan septic tank ini dapat

atau di daerah yang padat dan kumuh.

dilihat pada Gambar 10 berikut ini.

ht

tp
:

//j
ak

ar

(BAB) sendiri, 16,30 persen memiliki fasilitas

kabupaten/kota,
Kepulauan

terlihat
Seribu

bahwa
memiliki

Gambar 10. Persentase Rumah Tangga yang Mempunyai Septic Tank Sebagai
Tempat Pembuangan Akhir Tinja Menurut Kabupaten/Kota, 2014
80,62

31

88,23

96,9

94,38

93,73

91,2

93,13

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

Fasilitas

perumahan

(Angle Laws). Menurut Hukum Angle semakin

selanjutnya
jenis

tinggi tingkat kesejahteraan seseorang, maka

jamban/kloset. Dari data yang ada, tampak

semakin besar proporsi pengeluaran yang

bahwa sebagian besar rumah tangga di DKI

dialokasikan untuk konsumsi non makanan.

Jakarta menggunakan jamban leher angsa,

Dengan pendekatan asumsi tersebut data

yakni sebanyak 93,60 persen rumah tangga.

pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan

Sisanya sebanyak 5,30 persen menggunakan

salah satu indikator tingkat kesejahteraan

jamban

persen

masyarakat di suatu wilayah. Pada tahun 2014,

menggunakan jamban cemplung/cubluk dan

rata-rata rumah tangga di DKI jakarta

sebanyak 0,15 persen tidak menggunakan

mengalokasikan

kloset (langsung ke tempat pembuangan akhir,

pengeluaran rumah tangga untuk konsumsi

seperti kali/sungai, danau, atau kebun dan

non makanan, sedangkan sisanya sebanyak

ruang terbuka lainnya.

36,34 persen untuk konsumsi makanan.

rumah

tangga

0,95

sebanyak

63,66

persen

.id
/

plengsengan,

menurut

Secara nominal, rata-rata pengeluaran rumah

s.
go

adalah

Untuk melihat tingkat kesejahteraan

tangga per kapita per bulan di DKI Jakarta

ta

rumah tangga, dapat digunakan hukum angle

untuk non makanan sebesar Rp 1.057.520,-

.b
p

penduduk dari aspek pengeluaran/konsumsi

dan untuk makanan sebesar Rp 603.655,-.

ar

Tabel f. Rata-rata Pengeluaran Rumah Tangga per Kapita per Bulan Menurut Jenis Pengeluaran dan

//j
ak

Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014

Nilai

Persentase

Nilai

Persentase

Total Makanan +
Non Makanan
(Rp)
Nilai

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

433.290

60,23

286.084

39,77

719.374

Jakarta Selatan

694.261

30,87

1.554.651

69,13

2.248.912

Jakarta Timur

565.677

39,77

856.663

60,23

1.422.340

Jakarta Pusat

543.171

42,03

749.163

57,97

1.292.334

Jakarta Barat

610.294

36,19

1.076.091

63,81

1.686.385

Jakarta Utara

576.745

38,84

908.126

61,16

1.484.871

(1)
Kep. Seribu

DKI Jakarta

tp
:
ht

Kabupaten/
Kota Administrasi

Makanan

603.655

Jenis Pengeluaran (Rp)


Non Makanan

36,34

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

1.057.520

63,66

1.661.175

32

Jika diamati antar kabupaten/ kota,

maupun hubungan antar manusia. Kebutuhan

terlihat bahwa Kabupaten Kepulauan Seribu

akan alat komunikasi, seperti telepon sudah

memiliki pola konsumsi rumah tangga yang

menjadi

berbeda dengan kota lainnya di DKI Jakarta. Di

masyarakat Kota Jakarta. Fenomena di era

seluruh

teknologi informasi, semakin banyak penduduk

kota

di

DKI

Jakarta

proporsi

kebutuhan

yang

menggunakan

utama

pengeluaran rumah tangganya lebih banyak

yang

telepon

untuk non makanan (di atas 50 persen),

dibandingkan dengan telepon rumah.

pada

seluler

Tabel 6.1 memperlihatkan bahwa pada

persen. Di Kepulauan Seribu kebalikannya,

tahun 2014 sebanyak 81,22 persen rumah

proporsi untuk makanan sebesar 60,23 persen

tangga tidak menguasai telepon rumah, namun

dan non makanan sebesar 39,77 persen. Hal

97,24 persen menguasai telepon seluler/HP.

ini nampaknya terkait dengan kondisi sosial

Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran

ekonomi wilayah Kepulauan Seribu yang relatif

pola hidup karena kemudahan (fleksibel), dapat

lebih rendah dibandingkan wilayah kota

dibawa kemana-mana,

lainnya. Selain kondisi geografis yang relatif

bersaing yang ditawarkan oleh produsen

fitur dan harga

s.
go

ta

dipisahkan oleh lautan, kendala transportasi

.b
p

sulit, karena terdiri dari pulau-pulau yang

.id
/

dengan kisaran antara 58 persen hingga 69

telepon

seluler

(ponsel/HP),

membuat

masyarakat beralih dari telepon rumah ke


ponsel. Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki

wilayah

kota,

proporsi terendah untuk rumah tangga yang

ekonomi

di

wilayah

ini

lebih

lambat

tp
:

dibandingkan wilayah kota.

pergerakan

//j
ak

mengakibatkan

ar

yang tidak semudah daerah daratan seperti di

ht

3.6. Teknologi dan Informasi


Perkembangan

dunia

menguasai telepon rumah yaitu 2,23 persen,


sementara Jakarta Selatan memiliki proporsi
tertinggi rumah tangga yang menguasai

modern

telepon rumah (22,57 persen).

membawa masyarakat ke era teknologi dan

Jika diamati antar kabupaten/kota,

informasi. Alat komunikasi telah bergeser dari

terlihat

kebutuhan tertier menjadi kebutuhan primer

proporsi

dalam kehidupan masyarakat, terutama di

menguasai telepon seluler/HP, yaitu 97,88

perkotaan. Aktivitas yang sangat tinggi bagi

persen, disusul oleh Jakarta Pusat 97,81

sebagian masyarakat kota, menjadikan alat

persen, Jakarta Barat 97,23 persen, Jakarta

komunikasi, seperti telepon, sebagai sarana

Timur 96,98 persen, dan Jakarta Utara 96,69

penunjang

dan

persen, sementara Kabupaten Kepulauan

menjalankan

Seribu memiliki proporsi terendah rumah

mempercepat

untuk
waktu

mempermudah
dalam

bahwa

Jakarta

tertinggi

Selatan

rumah

tangga

memiliki
yang

berbagai aktivitas, baik di bidang pekerjaan


33

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

tangga yang menguasai telepon selular/HP,

yaitu 90,82 persen.

Gambar 11. Persentase Rumah Tangga yang Menguasai Ponsel/HP Menurut


Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014
97,81

96,98

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

97,23

Jakarta
Barat

dan persaingan antar provider menjadi daya

rumah

tarik tersendiri bagi masyarakat untuk membeli

.b
p

ta

nomor HP. Dalam satu rumah tangga bisa ter-

Jakarta
Utara

Kebutuhan

Banyaknya provider telepon seluler

97,24

96,69

DKI
Jakarta

.id
/

Kep.
Seribu

97,88

s.
go

90,82

komputer/laptop/notebook

tangga

meningkat

juga

baik

usaha/komersial,

dirasakan
untuk

pribadi

bagi

semakin
kebutuhan

maupun

sarana

hiburan. Lampiran Tabel 6.5 memperlihatkan

terlihat bahwa lebih dari separuh rumah tangga

sekitar 34,51 persen rumah tangga di Jakarta

di DKI Jakarta menguasai lebih dari satu nomor

telah

HP. Lampiran Tabel 6.3 memperlihatkan ma-

/notebook. Jika dirinci menurut jenis komputer

yoritas rumah tangga di DKI Jakarta, 38,25

yang dimiliki rumah tangga, sekitar 15,53

persen menguasai dua nomor HP, sebanyak

persen rumah tangga

18,46 persen rumah tangga menguasai tiga

Komputer/Desktop dan sekitar 30,74 persen

nomor HP, sebanyak 13,64 persen rumah

rumah tangga menguasai laptop/notebook.

tangga menguasai empat nomor HP, dan 12,70

Persentase

persen rumah tangga menguasai lima atau

cenderung

berkurang

lebih nomor HP. Hanya sekitar 16,94 persen

penguasaan

laptop/notebook.

rumah tangga yang menguasai satu nomor HP.

mengindikasikan adanya pergeseran pola

ht

tp
:

//j
ak

ar

dapat lebih dari satu nomor HP. Secara umum

Penggunaan

komputer/laptop/note-

book sebagai alat komunikasi dan sumber


informasi menjadi hal penting dalam kehidupan
masyarakat perkotaan seperti Kota Jakarta.
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

dalam

menguasai

komputer/desktop/laptop

penguasaan

kehidupan

telah menguasai

komputer/Desktop
dibandingkan

masyarakat

Hal

ini

perkotaan

dikarenakan fleksibilitas laptop/notebook yang


mudah dibawa jika dibandingkan dengan
komputer/desktop.
34

Penggunaan internet sebagai sarana

dengan lima wilayah kota lainnya. Hanya 5,22

informasi dan komunikasi telah menjadi bagian

persen penduduk di Kepulauan Seribu yang

vital dari kehidupan sosial. Jejaring sosial

mengakses internet. Sementara di wilayah kota

maupun situs-situs lainnya, seperti pendidikan,

pengguna internet terendah 32,82 persen di

hiburan, berita, dan lain-lain telah menjamur

Jakarta Utara hingga 41,88 persen di Jakarta

sehingga intensitas masyarakat untuk dapat

Timur.

mengakses

internet

pun

mengalami

Berbagai media dapat digunakan untuk

peningkatan dari tahun ke tahun.

mengakses internet, misalnya melalui PC,


laptop, handphone, dan media komunikasi

yang mengakses internet pada tahun 2014

lainnya. Tempat melakukan akses internet

sebanyak 37,83 persen atau naik sekitar 3,5

tersebut dapat dilakukan di rumah sendiri, di

persen dibandingkan tahun 2013. Jika diamati

kantor, di warung internet (warnet), maupun di

menurut

ruang terbuka/ruang publik lainnya, seperti

kabupaten/kota

s.
go

wilayah

.id
/

Secara umum, penduduk DKI Jakarta

terlihat

bandara, terminal, dan lain sebagainya.

ta

internet di Kabupaten Kepulauan Seribu

.b
p

adanya variasi yang tinggi antara pengguna

//j
ak

ar

Gambar 12. Persentase Rumah Tangga yang Menguasai Telepon, Handphone, dan
PC/Laptop di DKI Jakarta, 2014

tp
:

DKI Jakarta

ht

Jakarta Utara
Jakarta Barat
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Kep. Seribu
0

20

40
Laptop/PC

35

60
HP

80

100

120

Telepon

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

(kelompok atas). Bagi masyarakat kelas

Hasil Susenas 2014 memperlihatkan


sebagian besar penduduk DKI Jakarta lebih

bawah,

banyak mengakses internet melalui handphone

berbagai program bantuan dan program per-

(79,77 persen), mengakses internet di rumah

lindungan sosial yang tujuannya untuk me-

(34,36 persen), kantor (25,07 persen), warnet

ningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan

(19,02 persen), dan sekolah (8,11 persen).

masyarakat pada kelompok ini. Jenis program

Kondisi ini secara umum terjadi hampir di

bantuan tersebut antara lain: pemberian raskin,

seluruh kota administrasi di DKI Jakarta,

bantuan modal usaha, bantuan pendidikan,

kecuali Kabupaten Kepulauan Seribu yang

bantuan kesehatan dan sebagainya.

relatif

masih

rendah

akses

masyarakat

pemerintah

telah

menggulirkan

Bantuan beras murah (beras untuk

terhadap internet.

orang miskin/raskin) yang diberikan pemerintah


penggunaan

untuk

alat

kalangan

yang

tidak

mampu

.id
/

Perbedaan

memperlihatkan sebanyak 466.643 rumah

antar wilayah kabupaten/kota sebagaimana

tangga atau sebesar 17,73 persen di DKI

ditampilkan pada Gambar 12, memperlihatkan

Jakarta pernah membeli beras murah, lihat

Kota

Jakarta

Selatan

memiliki

ta

persentase tertinggi pengguna IT pada tiga

.b
p

bahwa

s.
go

komunikasi informasi (Telepon/HP/PC/laptop)

Lampiran Tabel 7.1


Jika diamati antar kabupaten/kota

administrasi, terlihat bahwa proporsi tertinggi

pengguna IT yang terendah terdapat di

rumah tangga yang pernah membeli beras

Kabupaten Kepulauan Seribu.

murah terdapat di Kepulauan Seribu (40,65

tp
:

//j
ak

ar

jenis alat komunikasi di atas. Sementara

ht

3.7. Sosial Ekonomi

Tingkat kesejahteraan rakyat dapat


digambarkan melalui kondisi sosial ekonomi
rumah tangga. Semakin baik kondisi sosial
ekonomi

masyarakat,

semakin

baik

dapat

tingkat

diasumsikan
kesejahteraan

masyarakat. Secara umum kondisi sosial


ekonomi masyarakat dapat dibagi dalam tiga
kelompok yaitu kelompok masyarakat dengan
pendapatan

rendah

(kelompok

bawah),

kelompok masyarakat dengan pendapatan


sedang (kelompok menengah), dan kelompok
masyarakat

dengan

pendapatan

tinggi

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

persen), kemudian diikuti oleh Jakarta Pusat


(26,55 persen), Jakarta Utara (25,95 persen),
Jakarta Timur (15,84 persen), dan Jakarta
Barat (14,58 persen). Sementara Jakarta
Selatan memiliki persentase terendah rumah
tangga yang membeli beras raskin (13,04
persen).
Bantuan modal usaha bagi usaha kecil
menengah juga digulirkan pemerintah guna
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat. Tabel 7.3 menunjukkan sebanyak
62.903 rumah tangga di DKI Jakarta pernah
mendapatkan bantuan modal usaha (2,39
36

Untuk masyarakat golongan bawah

persen). Jika dirinci menurut sumber pemberi


bantuan modal usaha yang utama, terlihat

yang

memiliki

keterbatasan

bahwa bantuan modal usaha diurutkan yang

pemerintah

paling besar, yaitu melalui program selain KUR

kemudahan untuk memperoleh pelayanan

(28,63 persen), program Koperasi (25,51

kesehatan. Hal ini antara lain dilakukan dengan

persen), Perorangan (22,56 persen), Kredit

memberikan pelayanan kesehatan secara

Usaha Rakyat (11,81 persen), selain PNPM

gratis kepada masyarakat miskin, baik yang

(4,03 persen) dan PNPM (1,16 persen), dan

bersumber dari permerintah pusat maupun dari

Lainnya (12,89 persen),

pemerintah provinsi.

memberikan

ekonomi,

bantuan

dan

Jika dilihat menurut sumber bantuan

bantuan pendidikan, baik dari pemerintah,

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

swasta, perorangan maupun luar negeri ada

gratis, terlihat sebanyak 3,25 persen rumah

sebanyak 216.346 rumah tangga atau sebesar

tangga memiliki Jamkesmas dan sebanyak

8,22 persen. Jika dirinci menurut jenis bantuan

1,61 persen rumah tangga memiliki Jamkesda.

yang diterima yaitu 27,35 persen yang

Sebanyak 0,25 persen rumah tangga memiliki

s.
go

ta

sederajat, BSM SMP sederajat 9,68 persen,

.b
p

menerima Bantuan Siswa Miskin (BSM) SD

.id
/

Adapun rumah tangga yang menerima

jampersal, 5,61 persen rumah tangga memiliki


JPK PNS/Veteran/pensiun dan 20,21 persen
rumah tangga memiliki JPK Jamsostek. Sekitar

PT sederajat 0,96 persen, dan gambaran lebih

21,53 persen rumah tangga memiliki Jaminan

lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel

kesehatan lainnya. Gambaran selengkapnya

7.5.

dapat dilihat pada Lampiran Tabel 7.7

tp
:

//j
ak

ar

BSM SMA sederajat sebesar 5,15 persen, BSM

ht

Rumah tangga di DKI Jakarta yang


menerima jaminan sosial selama tahun 20132014 adalah sebagai berikut; untuk rumah
tangga penerima jaminan pensiun sebesar
52,25 persen, rumah tangga penerima jaminan
hari tua sebesar 17,19 persen, yang menerima
asuransi kecelakaan kerja sebesar 43,56
persen, dan yang menerima jaminan veteran
3,24 persen. Sementara rumah tangga yang
menerima pesangon PHK sebanyak 8,85
persen.

37

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar

BAB IV
Penutup
.id
/

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

IV. PENUTUP
terganggu aktivitasnya hanya sebesar

Dari uraian data dan analisis


deskriptif

mengenai

12,25 persen.

kesejahteraan

Sementara pada sisi lain balita

penduduk DKI Jakarta pada tahun 2014

yang proses kelahirannya ditolong oleh


tenaga medis sebesar 98,51 persen.

manusia yang berpotensi menjadi asset

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

dan

capital)

masyarakat DKI Jakarta telah memiliki

pembangunan di DKI Jakarta, memiliki

pengetahuan dan kesadaran untuk memilih

komposisi yang menggembirakan dari

persalinan yang aman bagi keselamatan

aspek umur. Hal ini terlihat dari struktur

ibu dan bayinya.

umur

modal

dasar

penduduk

(human

DKI

Jakarta

.id
/

Penduduk sebagai sumber daya

s.
go

dapat disimpulkan hal-hal berikut:

Pada bidang pendidikan, dapat

yang

dilihat bahwa rata-rata tingkat pendidikan

(15-64 tahun), yakni sebanyak 71,72

ta

persen. Penduduk muda (0-14 tahun)

.b
p

didominasi oleh penduduk usia produktif

penduduk DKI Jakarta relatif baik. Hal ini


tercermin dari relatif tingginya persentase
penduduk berusia 10 tahun ke atas yang

lansia (65 tahun ke atas) sebanyak 3,25

menamatkan pendidikan Diploma I/II ke

persen. Jika potensi ini dimanfaatkan

atas, yaitu sebesar 15,16 persen. Selain itu

secara maksimal maka apa yang disebut

persentase penduduk DKI Jakarta usia 10

dengan bonus demografi di DKI Jakarta

tahun ke atas yang buta aksara (tidak bisa

dapat menjadi pendorong pertumbuhan

membaca dan menulis) juga relatif rendah,

ekonomi

yakni sebesar 0,43 persen.

ht

tp
:

//j
ak

ar

sebanyak 25,04 persen dan penduduk

yang

berdampak

pada

peningkatan produktivitas penduduk dan


diharapkan

mampu

meningkatkan

kesejahteraan rakyat secara umum.


Secara

terlihat bahwa prevalensi pengguna KB di


DKI Jakarta masih belum maksimal. Hal ini

pembangunan

terlihat

DKI

Jakarta

kontrasepsi di DKI Jakarta yang sebanyak

memberikan gambaran yang relatif baik.

55,14 persen perempuan usia 15-49 tahun

Hal ini tercermin dari persentase penduduk

berstatus kawin sedang menggunakan KB

yang mengalami keluhan kesehatan dan

pada referensi survei. Sementara 20,38

bidang

umum

Dilihat dari aspek kependudukan,

kesehatan

di

dari

persentase

pengguna

persen tidak pernah menggunakan alat

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

38

/cara KB, dan sebanyak 23,05 persen

(mineral bermerk), yaitu

pernah menggunakan alat/cara KB dan

persen. Sumber air minum berikutnya

pada saat referensi waktu survei sudah

adalah air isi ulang (31,51 persen), leding

tidak menggunakan lagi.

(13,64 persen), dan sumber lainnya seperti

Dengan

melihat

penggunaan

sebesar 39,69

sumur, pompa, dan lainnya sebesar 15,17

alat/cara KB, terungkap bahwa alat KB

persen.

favorit yang banyak digunakan perempuan

Dengan mengacu pada Hukum

status kawin di DKI Jakarta adalah KB

Angle pada pola konsumsi rumah tangga di

suntik, yaitu sebanyak 52,00 persen.

DKI Jakarta, yang merupakan salah satu

Urutan berikutnya adalah pil KB sebanyak

indikator

22,50 persen dan IUD/Spiral sebanyak

kesejahteraan masyarakat, dapat dilihat

13,87 persen, pengguna alat KB kondom

bahwa tingkat kesejahteraan penduduk DKI

relatif kecil, yakni hanya sebesar 1,74

Jakarta termasuk baik. Ini tercermin dari

persen.

tingginya persentase pengeluaran rumah

mencerminkan

s.
go

.id
/

dapat

yang patut menjadi

tangga untuk komoditi non makanan

perhatian adalah masih ditemui penduduk

dibandingkan dengan pengeluaran untuk

ta

yang melakukan perkawinan pada usia dini,

.b
p

Hal lain

yang

komoditi non makanan. Lebih dari separuh


pengeluaran rumah tangga digunakan

DKI Jakarta kawin pertama kali pada usia di

untuk jenis konsumsi bukan makanan, yaitu

bawah 16 tahun. Namun demikian secara

sebesar 63,66 persen, sisanya sebanyak

umum,

36,34 persen untuk makanan.

usia

perkawinan

tp
:

rata-rata

//j
ak

ar

yakni sebanyak 5,33 persen perempuan di

Pemanfaatan Teknologi informasi

ht

perempuan berada pada usia 25 tahun.


Pada aspek perumahan, terlihat

pada penduduk DKI Jakarta relatif tinggi.

bahwa sebagian besar rumah tangga di

Hal ini terungkap dari tingginya persentase

DKI Jakarta tinggal di rumah dengan luas

rumah tangga yang menguasai handphone,

lantai kurang dari 50 m2 (55,61 persen).

yakni sebesar 97,24 persen. Sebaliknya

Hanya sebagian kecil rumah tangga di DKI

penggunaan telepon rumah di DKI Jakarta

Jakarta yang tinggal di rumah dengan luas

cenderung berkurang dari tahun ke tahun,

lantai lebih dari 150 m2, yaitu sebesar 11,14

pada tahun 2014 hanya sebesar 18,78

persen.

persen. Rumah tangga yang menguasai


Mayoritas rumah tangga di DKI

Jakarta menggunakan sumber air minum

komputer/laptop relatif masih rendah yakni


sebanyak 32,19 persen.

yang berasal dari air minum kemasan

39

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2014

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar

LAMPIRAN
TABEL RINCI
.id
/

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

TABEL 1
KEPENDUDUKAN

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 1.1

Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Administrasi dan Jenis Kelamin


di DKI Jakarta, 2014

Kabupaten/Kota
Administrasi

Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki + Perempuan

Jumlah

Jumlah

Jumlah

Rasio
Jenis
Kelamin

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Laki-laki

(1)

11 351 49,38

22 986 100,00

102,5

Jakarta Selatan

1 089 172 50,24 1 078 937 49,76

2 168 109 100,00

100,9

Jakarta Timur

1 425 777 50,61 1 391 524 49,39

2 817 301 100,00

102,5

454 901 49,89

911 865 100,00

100,5

1 231 278 50,71 1 196 778 49,29

2 428 056 100,00

102,9

1 727 904 100,00

99,2

10 076 220 100,00

101,5

Jakarta Pusat

Jakarta Utara
DKI Jakarta

860 298 49,79

867 606 50,21

.b
p

Jakarta Barat

456 964 50,11

5 075 124 50,37 5 001 096 49,63

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

Sumber: Susenas 2014

.id
/

11 635 50,62

s.
go

Kepulauan Seribu

40

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 1.2

Persentase Penduduk Menurut Kelompok Usia, Jenis Kelamin dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Jenis Kelamin/
Kelompok
Umur

Kepulauan
Seribu

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

0 - 14

31,72

24,41

26,34

24,85

26,23

24,53

25,47

15 - 64

65,00

71,81

70,87

71,78

71,27

72,34

71,48

65+

3,28

3,78

2,79

3,37

2,50

3,13

3,05

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

0 - 14

32,79

24,20

25,33

21,59

24,73

25,18

24,59

15 - 64

63,83

71,85

71,57

73,19

72,14

71,91

71,96

65+

3,38

3,95

3,10

5,22

3,13

2,90

3,45

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta

Jumlah

.b
p

ta

L+P
32,25

24,31

25,84

23,22

25,49

24,86

25,04

15 - 64

64,42

71,83

71,21

72,48

71,70

72,12

71,72

65+

3,33

3,87

2,94

4,30

2,81

3,02

3,25

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

tp
:

//j
ak

0 - 14

Jumlah

100,00

ar

Jumlah

s.
go

Perempuan (P)

.id
/

Laki-laki (L)

41

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 1.3.1

Persentase Penduduk Menurut Kelompok Usia dan Kabupaten/Kota


Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

0-4

9,14

9,40

10,01

9,68

9,98

9,04

9,68

5-9

12,68

7,91

8,42

7,09

7,43

8,92

8,04

10 - 14

9,89

7,10

7,91

8,07

8,82

6,57

7,75

15 - 19

8,45

7,03

6,52

5,84

5,65

7,80

6,58

20 - 24

5,78

10,17

9,64

9,75

9,71

9,74

9,79

25 - 29

10,34

9,22

9,31

9,65

11,65

11,23

10,22

30 - 34

8,35

10,76

10,58

8,88

10,68

10,96

10,55

35 - 39

8,28

8,98

9,05

9,90

9,43

9,00

9,19

40 - 44

7,46

7,98

8,20

8,52

6,76

6,29

7,51

45 - 49

6,16

6,48

5,91

6,15

6,72

6,83

6,41

50 - 54

4,72

5,06

4,65

5,45

4,84

4,80

4,88

55 - 59

3,60

3,82

4,28

4,03

3,23

3,44

3,76

60 - 64

1,87

2,32

2,73

3,59

2,61

2,25

2,61

65 - 69

1,92

1,93

1,29

1,12

1,03

1,72

1,42

70 - 74

0,67

1,06

0,79

0,83

0,99

0,82

0,90

75+

0,70

0,79

0,71

1,42

0,48

0,59

0,72

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Jumlah

s.
go

.b
p

ta
ar

//j
ak

tp
:

ht

.id
/

Kelompok
Umur

42

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 1.3.2

Persentase Penduduk Menurut Menurut Kelompok Usia dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Perempuan
Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

8,97

7,60

7,55

7,92

7,81

9,07

7,92

5-9

13,25

9,07

10,36

7,54

9,20

7,94

9,13

10 - 14

10,57

7,53

7,43

6,13

7,71

8,18

7,54

15 - 19

7,36

7,07

7,36

8,02

7,56

7,00

7,34

20 - 24

5,27

9,30

8,99

9,11

10,44

11,08

9,77

25 - 29

10,57

10,32

10,62

10,38

11,68

11,26

10,90

30 - 34

9,53

9,77

9,57

9,92

10,18

9,71

9,82

35 - 39

7,75

9,47

9,47

8,01

8,63

9,31

9,11

40 - 44

7,96

7,73

7,50

6,64

6,90

6,40

7,14

45 - 49

5,66

6,37

6,37

7,71

5,97

6,27

6,37

50 - 54

4,90

4,83

5,61

6,37

5,13

5,02

5,29

55 - 59

2,40

4,31

3,40

3,77

3,05

3,34

3,54

60 - 64

2,44

2,68

2,68

3,25

2,60

2,53

2,68

65 - 69

1,57

1,84

1,29

2,17

1,23

1,28

1,47

70 - 74

0,38

1,13

1,02

1,50

0,74

1,09

1,03

1,44

0,98

0,79

1,55

1,17

0,53

0,95

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Jumlah

.b
p

ar

//j
ak

tp
:
ht

75+

.id
/

0-4

s.
go

Kepulauan
Seribu

ta

Kelompok
Umur

43

100,00

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 1.3.3

Persentase Penduduk Menurut Menurut Kelompok Usia dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki+Perempuan
Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
DKI
Seribu
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

0-4

9,06

8,50

8,79

8,80

8,91

9,05

8,81

5-9

12,96

8,49

9,38

7,32

8,30

8,43

8,58

10 - 14

10,23

7,32

7,67

7,10

8,28

7,38

7,65

15 - 19

7,91

7,05

6,93

6,93

6,59

7,40

6,96

20 - 24

5,53

9,74

9,32

9,43

10,07

10,41

9,78

25 - 29

10,45

9,76

9,95

10,02

11,67

11,25

10,55

30 - 34

8,94

10,27

10,08

9,40

10,43

10,33

10,19

35 - 39

8,02

9,22

9,26

8,96

9,04

9,15

9,15

40 - 44

7,70

7,85

7,85

7,58

6,83

6,34

7,32

45 - 49

5,92

6,42

6,13

6,93

6,35

6,55

6,39

50 - 54

4,81

4,95

5,13

5,91

4,98

4,91

5,09

55 - 59

3,01

4,07

3,85

3,90

3,14

3,39

3,65

2,15

2,50

2,70

3,42

2,60

2,39

2,64

1,74

1,88

1,29

1,65

1,13

1,50

1,45

0,53

1,10

0,90

1,16

0,86

0,95

0,97

1,06

0,88

0,75

1,49

0,82

0,56

0,83

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

75+

ht

70 - 74
Jumlah

ta
ar

//j
ak

65 - 69

tp
:

60 - 64

44

.id
/

(2)

.b
p

(1)

s.
go

Kelompok Umur

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Perkawinan,


Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Jenis Kelamin/
Kelompok Umur

Kepulauan

Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Belum kawin

35,96

41,33

39,85

41,65

39,55

38,54

40,03

Kawin

62,32

55,69

56,87

54,25

57,35

58,62

56,80

Cerai Hidup

0,73

0,88

0,90

1,10

1,63

1,23

1,15

Cerai Mati

0,99

2,10

2,38

3,00

1,47

1,61

2,02

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Belum kawin

24,88

33,41

32,61

33,05

32,73

33,81

33,05

Kawin

63,81

54,27

.b
p

Tabel 1.4

55,70

52,52

57,97

55,69

55,65

Cerai Hidup

3,77

3,05

3,08

2,67

1,99

2,80

2,73

Cerai Mati

7,53

9,27

8,61

11,76

7,31

7,70

8,57

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

30,50

37,37

36,26

37,33

36,18

36,15

36,55

63,05

54,98

56,29

53,38

57,66

57,14

56,23

Cerai Hidup

2,22

1,97

1,98

1,89

1,80

2,03

1,93

Cerai Mati

4,22

5,68

5,47

7,41

4,36

4,69

5,29

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

Jumlah

Kawin

Jumlah

ar

//j
ak

ht

Belum kawin

tp
:

100,00

L+P

ta

Perempuan

Jumlah

.id
/

Laki-laki

45

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

TABEL 2
KESEHATAN

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.1

Persentase Balita Usia 2-4 Tahun Menurut Lamanya Memperoleh ASI dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Lamanya Disusui
(bulan)

Kep.
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

3,35
2,89
3,98
13,96
20,96
13,67
41,18
100,00

7,68
0,00
8,63
13,59
25,19
12,79
32,12
100,00

5,73
1,48
11,51
8,16
32,99
12,84
27,30
100,00

3,19
0,00
10,59
17,17
27,30
13,06
28,68
100,00

5,87
1,93
6,73
13,51
26,10
12,69
33,17
100,00

3,73
0,00
0,00
0,00
7,78
0.00
88,49
100,00

10,09
3,35
1,39
16,63
24,17
11,19
33,18
100,00

Perempuan
Tidak Mendapat ASI
<1
1-5
6 - 11
12 - 17
18 - 23
24 +
Jumlah

10,17
0,00
0,00
0,00
4,22
5,76
79,85
100,00

5,27
0,00
4,38
12,56
24,62
13,85
39,32
100,00

6,70
0,00
4,98
6,16
31,00
6,84
44,31
100,00

11,07
0,00
8,46
11,32
29,24
9,66
30,25
100,00

4,55
3,78
5,27
11,91
12,65
23,77
38,07
100,00

0,83
6,08
12,12
13,90
15,52
13,53
38,03
100,00

5,17
1,98
6,59
10,63
22,60
13,39
39,64
100,00

8,01
1,90
2,68
14,88
24,36
12,34
35,83
100,00

4,96
1,50
4,46
10,21
25,79
10,39
42,69
100,00

9,17
0,00
8,56
12,59
26,97
11,42
31,30
100,00

5,25
2,41
8,99
9,67
24,77
17,25
31,65
100,00

1,97
3,14
11,39
15,48
21,21
13,30
33,52
100,00

5,55
1,95
6,66
12,20
24,51
13,01
36,11
100,00

s.
go

.b
p

ta

ar

//j
ak

tp
:

ht

Laki-laki + Perempuan
Tidak Mendapat ASI
<1
1-5
6 - 11
12 - 17
18 - 23
24 +
Jumlah

6,60
0,00
0,00
0,00
6,16
2,64
84,61
100,00

.id
/

Laki-laki
Tidak Mendapat ASI
<1
1-5
6 - 11
12 - 17
18 - 23
24 +
Jumlah

46

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.2

Persentase Balita yang Pernah Mendapatkan Imunisasi Menurut


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Imunisasi

Kep.
Seribu

(1)

(2)

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Laki-laki
3,16

2,47

0,43

2,01

0,76

2,04

Pernah

100,00

96,84

97,53

99,57

97,99

99,24

97,96

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

0,00

0,86

1,25

Pernah

100,00

99,14

Jumlah

100,00

100,00

Perempuan

0,00

1,47

0,90

98,75

98,91

100,00

98,53

99,10

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

1,09

0,00

2,14

1,95

0,73

1,14

1,12

1,53

97,86

98,05

99,27

98,86

98,88

98,47

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Pernah

100,00

Jumlah

//j
ak

Belum Pernah

ar

Laki-laki + Perempuan

ta

.b
p

Belum Pernah

.id
/

0,00

Belum Pernah

ht

tp
:

100,00

47

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.3

Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Penolong Kelahiran

Kep.Seribu

(1)

(2)

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

47,09
51,73
0,68
0,50
0,00
0,00
100,00

46,78
49,97
2,52
0,73
0,00
0,00
100,00

40,56
57,24
0,00
1,29
0,00
0,92
100,00

40,97
57,28
0,00
1,75
0,00
0,00
100,00

43,68
54,84
0,42
0,83
0,00
0,23
100,00

19,55
73,97
0,00
6,48
0,00
0,00
100,00

43,66
56,34
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00

Perempuan
Dokter
Bidan
Tenaga Paramedis lain
Dukun bersalin
Famili/Keluarga
Lainnya
Jumlah

23,77
71,71
0,00
4,52
0,00
0,00
100,00

37,33
59,14
1,48
2,04
0,00
0,00
100,00

50,08
49,92
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00

43,02
53,26
2,52
1,20
0,00
0,00
100,00

36,13
58,91
0,00
1,72
0,00
3,25
100,00

32,03
66,46
0,00
1,50
0,00
0,00
100,00

39,86
57,59
0,54
1,25
0,00
0,77
100,00

40,85
57,58
0,66
0,91
0,00
0,00
100,00

48,36
50,96
0,39
0,29
0,00
0,00
100,00

45,09
51,44
2,52
0,94
0,00
0,00
100,00

38,64
57,96
0,00
1,47
0,00
1,92
100,00

36,48
61,90
0,00
1,62
0,00
0,00
100,00

41,97
56,07
0,47
1,01
0,00
0,47
100,00

21,61
72,86
0,00
5,52
0,00
0,00
100,00

s.
go

.b
p

ta

ar

//j
ak

tp
:

ht

Laki-laki + Perempuan
Dokter
Bidan
Tenaga Paramedis lain
Dukun bersalin
Famili/Keluarga
Lainnya
Jumlah

48

.id
/

Laki-laki
Dokter
Bidan
Tenaga Paramedis lain
Dukun bersalin
Famili/Keluarga
Lainnya
Jumlah

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.4

Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama


Sebulan yang Lalu Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

Jenis Kelamin/
Keluhan Kesehatan

Kep.Seribu

(1)

(2)

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Laki-laki
34,28

28,99

26,77

25,85

32,29

33,76

29,70

Tidak

65,72

71,01

73,23

74,15

67,71

66,24

70,30

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Ya

30,01

32,32

Tidak

69,99

67,68

100,00

100,00

Jumlah

32,78

33,10

36,80

31,21

75,26

67,22

66,90

63,20

68,79

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

24,74

ar

ta

Jumlah

s.
go

Perempuan

.id
/

Ya

Jumlah

30,65

25,77

29,31

32,69

35,28

30,45

67,82

69,35

74,23

70,69

67,31

64,72

69,55

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

tp
:

Tidak

32,18

100,00

ht

Ya

//j
ak

Laki-laki+ Perempuan

49

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.4.1

Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan dan Terganggu


Aktivitasnya Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI
Jakarta, 2014

Jenis Kelamin

Kepulauan Jakarta
Seribu
Selatan

(1)

(2)

Jakarta
Timur

Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Pusat
Barat
Utara Jakarta

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

21,18

11,51

10,87

10,62

15,16

12,96

12,40

Perempuan

16,54

11,16

10,54

15,36

13,61

11,92

12,10

Jumlah

18,89

11,34

10,71

12,98

14,39

12,44

12,25

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

s.
go

.id
/

Laki-laki

50

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.5.1

Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama


Sebulan yang Lalu Menurut Jenis Keluhan dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki

Kep.
Seribu

(1)

(2)

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

9,45

7,79

6,58

9,43

9,48

9,33

8,27

Batuk

13,38

14,03

14,80

13,81

16,17

16,61

15,18

Pilek

10,15

12,82

14,21

12,35

14,92

14,47

13,95

Asma/Napas sesak/cepat

2,39

1,05

0,56

0,50

0,68

0,65

Diare/buang-buang air

1,24

1,01

1,81

1,25

1,46

1,19

Sakit Kepala Berulang

5,27

1,96

4,18

3,53

2,31

5,40

3,40

Sakit Gigi

2,24

0,46

0,49

1,07

0,73

0,78

0,65

10,55

7,22

7,37

11,17

11,01

9,55

//j
ak
tp
:

10,38

0,23

s.
go

ar

ta

0,91

ht

Lainnya

.id
/

Panas

.b
p

Keluhan Kesehatan

51

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.5.2

Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama


Sebulan yang Lalu Menurut Jenis Keluhan dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

Perempuan

(1)

(2)

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

6,50

7,05

5,87

10,64

6,68

8,99

7,30

Batuk

8,99

13,67

11,59

14,58

12,27

15,28

13,11

Pilek

7,96

12,30

10,94

16,16

13,09

14,42

12,82

Asma/Napas sesak/cepat

0,10

0,74

0,58

0,88

0,82

0,80

Diare/buang-buang air

1,05

0,54

1,47

0,83

1,08

0,85

Sakit Kepala Berulang

7,11

3,25

4,91

4,15

2,94

7,02

4,38

Sakit Gigi

1,47

0,80

0,59

1,12

0,96

0,98

0,84

14,13

9,02

11,17

16,14

15,03

13,07

tp
:

//j
ak

12,48

1,37

s.
go

ar

0,78

ht

Lainnya

.id
/

Panas

.b
p

Kep.
Seribu

ta

Keluhan Kesehatan

52

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 2.5.3

Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama


Sebulan yang Lalu Menurut Jenis Keluhan dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki+Perempuan

Keluhan Kesehatan

Kep.
Seribu

(1)

(2)

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

8,00

7,43

6,23

10,03

8,10

9,16

7,79

Batuk

11,22

13,85

13,21

14,19

14,25

15,94

14,15

Pilek

9,07

12,56

12,60

14,25

14,02

14,44

13,39

Asma/Napas sesak/cepat

1,26

0,90

0,57

Diare/buang-buang air

1,14

0,77

Sakit Kepala Berulang

6,18

2,60

Sakit Gigi

1,86

0,69

0,75

0,72

1,64

1,04

1,27

1,02

4,54

.b
p

3,84

2,62

6,21

3,89

0,63

0,54

1,09

0,84

0,88

0,74

12,33

8,11

9,27

13,62

13,03

11,30

s.
go

0,80

//j
ak

ar

ta

0,84

tp
:

11,42

ht

Lainnya

.id
/

Panas

53

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

TABEL 3
PENDIDIKAN

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.1.1 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Pendidikan dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Laki-laki
Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta
Seribu
Selatan Timur Pusat

Status Pendidikan

Jakarta Jakarta
DKI
Barat
Utara Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Tidak/ belum pernah

0,00

0,21

0,81

0,58

0,53

0,69

0,57

20,20

19,35

18,89

17,29

18,32

14,76

18,01

SD Sederajat

8,65

5,16

5,71

5,88

7,06

4,63

5,76

SLTP Sederajat

5,33

5,16

4,79

SLTA Sederajat

6,21

4,93

4,17

D 1 - Universitas

0,00

4,63

Tidak Bersekolah Lagi

79,80

80,44

Jumlah

100,00

3,99

3,65

4,48

2,40

3,72

4,03

4,04

4,23

3,01

3,55

2,45

3,73

80,30

.b
p

82,13

81,15

84,55

81,42

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

6,00

ar

ta

Masih Sekolah

.id
/

sekolah

ht

tp
:

//j
ak

100,00

54

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.1.2

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Pendidikan


dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Perempuan
Status Pendidikan

Kep.
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta DKI
Utara Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Tidak/ belum pernah

1,70

1,30

1,42

1,42

2,02

2,30

1,69

21,13

16,93

19,26

16,19

17,83

16,99

17,74

SD Sederajat

6,77

5,48

5,18

4,52

5,77

5,65

5,41

SLTP Sederajat

8,40

4,38

5,01

3,70

4,24

5,29

4,63

SLTA Sederajat

5,78

3,43

4,43

4,45

4,37

3,36

4,02

D 1 - Universitas

0,18

3,63

4,64

3,52

3,46

2,68

3,69

Tidak Bersekolah Lagi

77,17

81,77

79,32

82,39

80,15

80,71

80,57

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

.b
p

ar

ta

Masih Sekolah

.id
/

sekolah

ht

tp
:

//j
ak

100,00

55

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.1.3

Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Status Pendidikan


dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Status Pendidikan

Kep.
Seribu

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Tidak/ belum pernah

0,84

0,76

1,11

1,00

1,26

1,50

1,13

20,66

18,14

19,07

16,74

18,08

15,89

17,87

SD Sederajat

7,73

5,32

5,44

5,20

6,42

5,15

5,58

SLTP Sederajat

6,85

4,50

4,90

4,84

4,11

4,48

4,55

SLTA Sederajat

5,99

4,18

D 1 - Universitas

0,09

4,13

Tidak Bersekolah Lagi

78,50

81,10

Jumlah

ar

Laki-laki Perempuan
Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
DKI
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta

100,00

3,44

s.
go

4,04

3,69

4,03

4,43

3,26

3,50

2,57

3,71

79,81

82,26

80,66

82,61

81,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ta

.b
p

4,30

100,00

ht

tp
:

//j
ak

Masih Sekolah

.id
/

sekolah

56

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.2.1 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Tidak punya ijasah SD

19,77

8,83

8,39

10,40

10,81

9,48

9,47

SD/ SDLB

32,89

14,93

12,99

17,15

16,59

18,60

15,66

M.Ibtidaiyah

0,00

0,26

0,08

0,05

0,22

0,11

0,15

Paket A

0,00

0,07

0,00

0,13

0,00

0,00

0,03

SMP/SMPLB

19,48

16,22

17,38

15,14

19,19

21,88

18,13

M.Tsanawiyah

0,88

0,48

0,33

0,25

0,32

0,40

Paket B

0,00

0,00

0,00

.id
/

0,61

0,28

0,08

0,06

0,06

SMU/SMLB

18,03

25,84

25,10

26,95

27,08

26,05

26,06

M.ALiyah

1,37

0,38

0,11

0,45

0,65

0,29

0,36

SMK

3,56

14,88

17,48

13,85

11,66

12,79

14,35

Paket C

0,00

0,28

0,42

0,27

0,20

0,23

D1/D2

0,00

0,50

0,20

0,25

0,23

0,31

0,29

0,65

3,87

3,75

4,28

2,00

1,81

3,06

3,23

10,46

11,99

8,81

9,55

7,04

9,92

0,14

3,22

1,92

1,60

1,34

0,75

1,83

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

ar

0,06

//j
ak

D3/Akademi
D4/S1

ht

tp
:

S2/S3

Jumlah

s.
go

Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan

ta

Laki-laki

57

Jakarta Jakarta
Barat
Utara

DKI
Jakarta

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.2.2 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Perempuan
Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan

Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


DKI
Seribu
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara Jakarta
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Tidak punya ijasah SD

23,54

11,91

8,27

10,87

13,06

11,83

11,10

SD/ SDLB

35,63

18,18

16,68

17,94

21,22

23,16

19,36

M.Ibtidaiyah

0,65

0,60

0,16

0,16

0,56

0,36

0,39

Paket A

0,00

0,00

0,00

0,19

0,03

0,04

0,03

SMP/SMPLB

18,00

16,86

21,12

M.Tsanawiyah

0,70

0,88

0,26

Paket B

0,00

0,00

SMU/SMLB

12,31

19,75

M.ALiyah

0,84

SMK

3,38

Paket C

1,01

D1/D2

21,79

19,40

0,35

1,25

0,73

0,72

0,00

0,16

0,00

0,07

0,03

25,58

24,15

20,88

21,53

22,33

0,92

0,43

0,17

0,75

0,76

0,65

12,42

ta

9,77

14,00

10,14

8,94

10,67

0,00

0,00

0,16

0,26

0,19

0,11

0,00

1,11

0,81

0,54

0,72

0,65

0,80

1,28

6,09

5,64

5,26

2,47

2,41

4,38

2,68

9,56

10,45

7,59

9,01

7,16

9,06

0,00

1,71

0,83

1,11

0,85

0,38

0,97

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

s.
go

18,80

ht

tp
:

D4/S1
S2/S3

17,36

ar

D3/Akademi

Jumlah

.id
/

(2)

//j
ak

(1)

58

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.2.3 Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke atas Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Laki-laki + Perempuan
Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta
Seribu
Selatan Timur
Pusat
Barat

DKI
Jakarta

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Tidak punya ijasah SD

21,61

10,36

8,33

10,63

11,91

10,66

10,27

SD/ SDLB

34,23

16,55

14,81

17,54

18,86

20,88

17,49

M.Ibtidaiyah

0,32

0,43

0,12

0,11

0,39

0,24

0,27

Paket A

0,00

0,03

0,00

0,16

0,01

0,02

0,03

SMP/SMPLB

18,76

16,54

19,23

16,25

19,00

21,84

18,76

M.Tsanawiyah

0,79

0,68

0,30

Paket B

0,00

0,00

0,00

SMU/SMLB

15,23

22,82

M.ALiyah

1,11

0,65

SMK

3,47

Paket C

0,50

D1/D2

0,00

D3/Akademi

0,56

0,22

0,04

0,07

0,04

25,34

25,54

24,04

23,79

24,21

0,27

0,31

0,70

0,52

0,50

13,66

13,67

13,93

10,92

10,86

12,53

0,03

0,14

0,29

0,26

0,20

0,17

0,80

0,50

0,40

0,47

0,48

0,54

0,96

4,97

4,68

4,77

2,23

2,11

3,72

2,96

10,01

11,23

8,20

9,28

7,10

9,49

0,07

2,47

1,38

1,35

1,10

0,57

1,41

ht

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

0,67

tp
:

S2/S3

0,77

//j
ak

D4/S1

0,30

s.
go

(3)

ta

(2)

ar

(1)

Jakarta
Utara

.id
/

Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan

59

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.3.1 Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, Kemampuan Membaca dan
Menulis dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Jenis Kelamin/
Kemampuan
Membaca dan
Menulis

Kep.
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

5,40
79,14
15,23
0,23
100,00

6,36
62,39
31,20
0,05
100,00

7,96
56,56
35,40
0,08
100,00

2,55
37,58
59,64
0,22
100,00

Perempuan
Latin, arab & lainnya
Dua jenis huruf
Satu jenis huruf
Tidak bisa satu pun
Jumlah

3,86
77,48
17,94
0,71
100,00

6,29
62,95
30,58
0,18
100,00

6,28
58,51
34,84
0,37
100,00

2,12
36,37
60,32
1,19
100,00

Laki-laki+ Perempuan
Latin, arab & lainnya
Dua jenis huruf
Satu jenis huruf
Tidak bisa satu pun
Jumlah

4,64
78,33
16,56
0,46
100,00

6,32
62,67
30,89
0,11
100,00

2,33
36,97
57,52
0,71
100,00

s.
go

.b
p

ta

ar

//j
ak

tp
:

ht

Keterangan:

7,13
57,53
35,12
0,22
100,00

0,92
41,10
57,77
0,22
100,00

0,98
32,95
66,02
0,05
100,00

4,22
48,38
47,28
0,11
100,00

0,81
40,65
57,26
1,28
100,00

0,98
34,79
63,11
1,12
100,00

3,66
49,07
46,52
0,75
100,00

0,86
40,87
57,52
0,74
100,00

0,98
33,88
64,55
0,59
100,00

3,94
48,72
46,90
0,44
100,00

.id
/

Laki-laki
Latin, arab & lainnya
Dua jenis huruf
Satu jenis huruf
Tidak bisa satu pun
Jumlah

Dua jenis huruf

: Latin dan arab/ latin dan lainnya/arab dan lainnya

Satu jenis huruf

: Latin saja/ Arab saja/lainnya saja

60

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.3.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, Kemampuan Membaca dan
Menulis dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Jenis Kelamin/
Kemampuan
Membaca dan
Menulis

Kep.
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

6,18
77,09
16,46
0,26
100,00

6,75
61,68
31,51
0,05
100,00

8,01
56,66
35,30
0,03
100,00

2,82
66,42
30,18
0,28
100,00

Perempuan
Latin,arab & lainnya
Dua jenis huruf
Satu jenis huruf
Tidak bisa satu pun
Jumlah

4,16
75,40
19,64
0,83
100,00

6,60
63,15
30,06
0,20
100,00

6,47
58,51
34,62
0,40
100,00

2,28
35,85
60,58
1,29
100,00

Laki-laki+ Perempuan
Latin,arab & lainnya
Dua jenis huruf
Satu jenis huruf
Tidak bisa satu pun
Jumlah

5,19
76,26
18,02
0,53
100,00

6,67
62,41
30,79
0,13
100,00

2,55
37,05
59,67
0,74
100,00

s.
go

.b
p

ta

ar

//j
ak

tp
:

ht

7,24
57,58
34,96
0,22
100,00

61

1,03
42,54
56,19
0,25
100,00

0,89
33,37
65,74
0,00
100,00

4,36
48,74
46,80
0,10
100,00

0,89
40,22
57,48
1,41
100,00

0,90
34,84
63,02
1,24
100,00

3,81
48,96
46,40
0,83
100,00

0,96
41,38
56,83
0,83
100,00

0,90
34,10
64,38
0,62
100,00

4,08
48,85
46,60
0,46
100,00

.id
/

Laki-laki
Latin,arab & lainnya
Dua jenis huruf
Satu jenis huruf
Tidak bisa satu pun
Jumlah

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.4.1 Persentase Penduduk Usia 7 - 24 Tahun Menurut Kelompok Usia Sekolah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki
Kep.
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

7 12

41,84

33,07

34,56

33,08

35,20

30,79

33,63

13 15

14,48

13,19

15,17

17,61

13,56

14,04

14,37

16 18

21,86

15,60

13,43

11,17

14,13

15,89

14,31

19 24

21,81

38,14

36,84

38,14

37,11

39,29

37,68

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

.id
/

Kelompok Usia

100,00

100,00

.b
p

s.
go

100,00

ar

ta

Tabel 3.4.2 Persentase Penduduk Usia 7 - 24 Tahun Menurut Kelompok Usia Sekolah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Jakarta
Selatan

(2)

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

7 12

ht

(1)

Kepulauan
Seribu

tp
:

Kelompok
Usia

//j
ak

Perempuan

41,79

32,95

37,47

29,58

32,07

30,54

33,32

13 15

20,42

13,48

13,35

13,20

13,54

14,25

13,59

16 18

15,44

16,13

14,98

18,02

16,79

14,28

15,80

19 24

22,35

37,44

34,20

39,20

37,60

40,94

37,30

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

62

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.4.3 Persentase Penduduk Usia 7 - 24 Tahun Menurut Kelompok Usia Sekolah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Laki-laki + Perempuan
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

7 - 12

41,80

33,01

36,02

31,33

33,61

30,66

33,48

13 - 15

17,39

13,33

14,26

15,42

13,55

14,14

13,98

16 - 18

18,72

15,86

14,21

14,58

15,48

15,06

15,06

19 - 24

22,08

37,80

35,51

38,67

37,36

40,14

37,49

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

.id
/

Kelompok
Usia

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

s.
go

100,00

63

100,00

100,00

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.5.1

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Kelompok
Usia Sekolah dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

Kelompok
Usia

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

7 - 12

57,21

47,47

50,25

50,14

52,54

52,87

50,56

13 - 15

19,80

18,46

21,73

26,86

19,54

22,84

21,06

16 - 18

22,99

18,81

14,44

11,92

15,49

15,77

15,70

19 24

0,00

15,01

8,07

11,71

17,28

8,40

12,18

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

.id
/

Laki-laki

100,00

100,00

ar

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

7 - 12

52,88

50,80

51,95

45,16

50,15

51,27

50,60

13 - 15

26,07

19,96

18,58

19,43

19,88

23,19

20,01

16 - 18

16,97

16,52

15,09

20,75

16,92

15,87

16,43

19 - 24

4,08

12,73

14,39

14,66

13,05

9,67

12,96

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

Kelompok
Usia

tp
:

Perempuan

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut Kelompok
Usia Sekolah dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

//j
ak

Tabel 3.5.2

ta

.b
p

s.
go

100,00

64

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.5.3

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut


Kelompok Usia Sekolah dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki + Perempuan
Kelompok
Usia

Kepulauan Jakarta
Seribu
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

7 - 12

55,02

49,04

51,12

47,66

51,35

52,04

50,58

13 - 15

22,95

19,17

20,12

23,17

19,71

23,02

20,53

16 - 18

19,97

17,72

14,77

16,31

16,20

15,82

16,06

19 - 24

2,05

14,06

13,99

12,86

12,74

9,12

12,82

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

.id
/

(1)

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

100,00

65

100,00

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.6.1

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah Menurut


Kelompok Usia Sekolah, Pendidikan yang Sedang Diduduki, dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki
Kelompok Usia /
Pendidikan yang
Sedang Diduduki

Kepulauan Jakarta Jakarta


Seribu
Selatan Timur

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

91,64
8,36
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00

89,53
7,47
0,00
3,00
0,00
0,00
100,00

93,63
2,24
0,52
3,10
0,51
0,00
100,00

96,39
0,45
1,03
2,14
0,00
0,00
100,00

92,42
7,58
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00

96,12
0,99
0,00
2,88
0,00
0,00
100,00

93,06
4,37
0,24
2,18
0,15
0,00
100,00

13 15
SD/SDLB
M. Ibtidaiyah
Paket A
SMP/SMPLB
M.Tsanawiyah
Paket B
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Jumlah

15,13
0,00
0,00
68,77
12,26
0,00
4,02
0,00
0,00
100,00

4,34
0,00
0,00
84,65
5,09
0,00
2,35
1,02
2,55
100,00

8,93
0,00
0,00
73,95
2,02
0,00
10,28
0,00
4,82
100,00

6,31
0,00
0,00
86,47
3,68
0,00
3,54
0,00
0,00
100,00

5,76
0,00
0,00
75,39
7,59
0,00
7,19
0,00
4,07
100,00

6,60
0,00
0,00
67,97
0,00
1,30
9,34
0,00
14,79
100,00

6,65
0,00
0,00
76,81
3,76
0,21
7,09
0,21
5,27
100,00

19 24
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Paket C
D1/D2
D3/Akademi
D4/S1
S2/S3
Jumlah

s.
go

.b
p

ta

ar

10,23
0,00
0,00
69,64
10,89
9,24
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00

2,94
0,00
0,00
57,19
1,42
28,29
0,00
0,00
0,00
10,16
100,00

7,09
0,00
0,00
52,83
1,02
30,94
0,00
0,00
0,00
8,12
100,00

15,00
0,00
0,00
33,82
0,00
47,39
0,00
0,00
0,00
3,78
100,00

6,27
0,00
0,00
45,80
0,00
40,13
0,00
0,00
1,51
6,29
100,00

2,04
0,00
0,00
31,62
3,00
49,49
0,00
1,70
4,34
7,80
100,00

5,53
0,00
0,00
48,01
1,15
36,16
0,00
0,25
1,01
7,88
100,00

0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
00,00

6,19
6,95
2,16
0,00
0,00
12,66
70,04
2,00
100,00

3,50
0,00
6,30
0,00
1,81
12,44
73,58
2,37
100,00

0,00
0,00
1,94
0,00
3,46
4,55
87,65
2,41
100,00

0,00
0,00
0,00
4,03
2,27
10,03
83,67
0,00
100,00

8,46
0,00
0,00
0,00
1,24
28,73
61,57
0,00
100,00

3,65
1,91
2,71
0,95
1,49
12,97
74,84
1,48
100,00

tp
:

ht

16 18
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Paket C
D1/D2
D3/Akademi
D4/S1
Jumlah

.id
/

(2)

7 12
SD/SDLB
M. Ibtidaiyah
Paket A
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
Jumlah

//j
ak

(1)

Jakarta
Pusat

66

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.6.2

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah


Menurut Kelompok Usia Sekolah, Pendidikan yang Sedang
Diduduki, dan Kabupaten Kota/Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Perempuan
Kelompok Usia /
Pendidikan yang
Sedang Diduduki

Kepulauan Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta


Seribu
Selatan Timur
Pusat
Barat
Utara
(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

7 12
SD/SDLB
M. Ibtidaiyah
Paket A
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
Jumlah

95,54
9,13
0,00
2,27
2,20
0,00
100,00

90,75
8,44
0,00
0,81
0,00
0,00
100,00

94,31
0,00
0,00
4,94
0,75
0,00
100,00

98,87
1,13
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00

95,26
2,23
0,00
2,51
0,00
0,00
100,00

95,24
2,37
0,00
2,39
0,00
0,00
100,00

94,30
2,74
0,00
2,72
0,24
0,00
100,00

13 15
SD/SDLB
M. Ibtidaiyah
Paket A
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Jumlah

5,74
1,87
0,00
86,94
2,87
0,00
2,58
0,00
0,00
100,00

1,36
0,00
0,00
89,83
1,58
0,00
3,67
0,00
3,56
100,00

5,02
0,00
0,00
78,14
1,93
0,00
9,66
1,42
3,82
100,00

6,99
0,00
0,00
82,13
4,41
0,00
1,56
0,00
4,91
100,00

1,64
0,00
0,00
76,30
0,92
0,00
13,62
0,00
7,53
100,00

2,03
0,00
0,00
89,09
0,00
0,00
4,19
0,00
4,69
100,00

3,08
0,01
0,00
82,51
1,47
0,00
7,66
0,41
4,88
100,00

19 24
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Paket C
D1/D2
D3/Akademi
D4/S1
S2/S3
Jumlah

s.
go

.b
p

ta

ar

11,92
0,00
0,00
47,02
20,53
15,01
5,74
0,00
0,00
0,00
100,00

5,48
0,00
0,00
33,85
4,09
40,08
0,00
0,00
3,83
12,67
100,00

5,67
0,00
0,00
48,63
0,95
37,59
0,00
0,00
2,40
4,75
100,00

0,00
0,00
0,00
54,67
0,00
32,46
1,34
2,61
1,87
7,05
100,00

8,25
0,00
0,00
34,94
3,38
38,88
0,00
0,00
1,50
13,05
100,00

3,74
5,79
2,09
25,69
6,58
49,67
0,00
2,16
0,00
4,29
100,00

5,37
0,90
0,33
39,29
3,02
39,69
0,16
0,62
2,04
8,58
100,00

0,00
0,00
0,00
0,00
85,32
0,00
0,00
0,00
0,00
14,68
0,00
100,00

0,00
0,00
0,00
0,87
5,02
1,84
0,00
7,69
21,07
62,04
1,47
100,00

1,74
0,00
0,00
1,73
2,24
1,64
0,00
0,75
9,98
80,28
1,66
100,00

0,00
0,00
1,85
6,50
0,00
0,00
0,00
1,11
12,98
73,69
3,87
100,00

0,00
0,00
0,00
0,00
6,96
2,92
0,00
1,24
14,83
71,22
2,83
100,00

3,06
0,00
0,00
2,08
0,00
0,00
0,00
1,30
19,98
73,59
0,00
100,00

0,96
0,00
0,18
1,64
3,52
1,63
0,00
2,36
14,86
72,94
1,91
100,00

tp
:

ht

16 18
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Paket C
D1/D2
D3/Akademi
D4/S1
Jumlah

.id
/

(2)

//j
ak

(1)

DKI
Jakarta

67

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 3.6.3

Persentase Penduduk Usia 7-24 Tahun yang Masih Sekolah


Menurut Kelompok Usia Sekolah, Pendidikan yang Sedang
Diduduki, dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Laki-laki + Perempuan
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

93,53
4,32
0,00
1,10
1,06
0,00
100,00

90,13
7,94
0,00
1,93
0,00
0,00
100,00

93,98
1,08
0,25
4,06
0,64
0,00
100,00

97,56
0,77
0,54
1,13
0,00
0,00
100,00

93,80
4,98
0,00
1,22
0,00
0,00
100,00

95,67
1,70
0,00
2,63
0,00
0,00
100,00

93,68
3,56
0,12
2,45
0,20
0,00
100,00

9,76
1,07
0,00
79,16
6,89
0,00
3,20
0,00
0,00
100,00

2,87
0,00
0,00
87,20
3,36
0,00
3,00
0,52
3,05
100,00

7,08
0,00
0,00
75,93
1,98
0,00
9,99
0,67
4,35
100,00

6,59
0,00
0,00
84,66
3,98
0,00
2,72
0,00
2,05
100,00

3,69
0,00
0,00
75,85
4,24
0,00
10,41
0,00
5,81
100,00

4,20
0,00
0,00
79,05
0,00
0,62
6,64
0,00
9,49
100,00

4,91
0,00
0,00
79,59
2,64
0,11
7,37
0,30
5,08
100,00

11,05
0,00
0,00
59,96
15,01
11,61
2,46
0,00
0,00
0,00
100,00

4,06
0,00
0,00
46,90
2,60
33,49
0,00
0,00
1,69
11,27
100,00

6,34
0,00
0,00
50,63
0,98
34,42
0,00
0,00
1,26
6,36
100,00

5,51
0,00
0,00
47,01
0,00
37,95
0,85
1,65
1,18
5,85
100,00

7,30
0,00
0,00
40,16
1,75
39,48
0,00
0,00
1,51
9,80
100,00

2,93
3,02
1,09
28,52
4,87
49,59
0,00
1,94
2,07
5,96
100,00

5,45
0,46
0,17
43,55
2,11
37,97
0,08
0,44
1,53
8,24
100,00

0,00
3,91
6,13
2,02
0,00
3,29
16,26
66,61
1,78
100,00

0,92
2,57
1,18
3,84
0,00
1,25
11,14
77,11
1,99
100,00

0,00
3,68
0,00
0,84
0,00
2,13
9,33
79,74
3,24
100,00

0,00
0,00
3,55
1,49
1,98
1,74
12,48
77,33
1,44
100,00

1,69
4,93
0,00
0,00
0,00
1,27
23,89
68,21
0,00
100,00

0,49
2,63
2,72
2,16
0,47
1,93
13,92
73,88
1,77
100,00

0,00
0,00
85,32
0,00
0,00
0,00
0,00
14,68
0,00
100,00

s.
go

.b
p

ta

ar

//j
ak
tp
:

ht

7 12
SD/SDLB
M. Ibtidaiyah
Paket A
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
Jumlah
13 - 15
SD/SDLB
M. Ibtidaiyah
Paket A
SMP/SMPLB
M.Tsanawiyah
Paket B
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Jumlah
16 - 18
SMP/SMPLB
M. Tsanawiyah
Paket B
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Paket C
D1/D2
D3/Akademi
D4/S1
Jumlah
19 - 24
SMP/SMPLB
SMA/SMLB
M. Aliyah
SMK
Paket C
D1/D2
D3/Akademi
D4/S1
S2/S3
Jumlah

.id
/

Kelompok Usia /
Pendidikan yang
Sedang Diduduki

68

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

ht
tp

://

ja

ka

rt
a.

bp

s.

go

.id

TABEL 4
FERTILITAS DAN
KELUARGA BERENCANA

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Persentase Wanita Usia 10 Tahun ke atas yang Pernah Kawin Menurut


Usia Perkawinan Pertama dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

< 16 Tahun

13,18

5,47

3,70

4,53

6,22

6,84

5,33

16 Tahun

7,51

3,62

3,04

3,66

5,05

5,35

4,11

17 - 18 Tahun

29,09

15,89

12,84

14,84

15,22

19,18

15,38

19 - 24 Tahun

42,73

50,75

53,58

45,71

50,17

45,65

50,03

25 Tahun ke Atas

7,48

24,27

26,84

31,26

23,33

22,98

25,14

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p
100,00

//j
ak

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin Menurut Status


Penggunaan Alat/Cara KB dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

ht

tp
:

Tabel 4.2

ar

ta

Jumlah

s.
go

Umur Perkawinan
Pertama

.id
/

Tabel 4.1

Status Penggunaan
alat/cara KB

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Sedang menggunakan

65,24

55,05

57,83

55,78

54,43

51,54

55,14

Tidak menggunakan lagi

26,90

22,55

21,19

21,86

24,96

24,33

23,05

Tidak pernah menggunakan

7,86

22,40

20,98

22,35

20,61

24,13

21,81

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

69

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 4.3

Persentase Wanita Usia 15-49 Tahun Berstatus Kawin dan Sedang


Menggunakan Alat KB Menurut Alat/Cara KB yang Digunakan dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta

Seribu

Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

MOW/ Tubektomi

0,00

3,07

3,78

3,98

2,86

2,82

3,25

MOP/ Vasektomi

0,00

0,79

0,39

0,61

1,12

0,07

0,62

AKDR/ IUD/ Spiral

2,29

14,85

17,58

18,42

11,76

7,14

13,87

Suntikan KB

70,66

46,83

45,69

57,46

59,14

52,00

/alwalit

11,55

7,47

Pil KB

14,84

22,98

Kondom/Karet KB

0,66

Cara Tradisional

Jumlah

s.
go

2,39

2,21

4,39

3,51

24,29

16,54

21,60

23,42

22,50

2,24

1,35

1,33

0,96

1,52

1,46

0,00

0,00

0,41

0,00

0,00

0,00

0,12

0,00

0,00

0,11

0,00

0,34

0,25

0,16

0,00

1,77

4,85

1,17

1,68

1,24

2,50

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

//j
ak

ar

.b
p

1,55

tp
:

ht

Kondom wanita

55,57

ta

SusukKB/norplan/implanon

Intravag/tisue

.id
/

Alat/Cara KB yang
Digunakan

70

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

3,84

8,33

8,90

6,65

8,11

8,29

8,26

16,33

20,74

20,46

21,38

23,67

21,09

21,48

28,32

33,46

29,97

28,52

26,45

30,51

29,83

19,77

16,93

20,71

19,77

20,16

.id
/

16,75

18,99

11,85

9,80

10,48

12,42

8,90

10,66

10,17

6,85

4,69

4,19

3,00

4,87

5,42

4,57

4,33

3,02

2,17

3,03

2,90

3,35

2,82

0,72

1,67

1,83

2,06

2,33

1,70

1,85

0,78

0,56

1,64

0,99

0,69

0,83

9+

2.22

1,53

0,89

1,76

1,90

0,90

1,36

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ar

ta

.b
p

Jumlah Anak Lahir Hidup

s.
go

Persentase Wanita Pernah Kawin Usia 10 Tahun ke atas Menurut Jumlah


Anak yang Dilahirkan Hidup dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

//j
ak

Tabel 4.4

tp
:

4,61

ht

71

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

4,10

8,51

9,07

7,69

8,14

8,89

8,55

19,22

21,58

21,83

21,31

24,97

21,21

22,37

30,47

35,80

31,08

30,55

27,75

31,39

31,30

21,37

16,62

20,45

19,36

20,21

16,66

18,82

11,99

9,47

10,87

12,29

8,95

10,71

10,21

7,43

4,91

2,95

4,97

5,30

4,33

2,11

1,85

2,82

2,69

3,27

2,34

.b
p

s.
go

.id
/

Jumlah Anak Masih


Hidup

ta

Tabel 4.5 Persentase Wanita Pernah Kawin Usia 10 Tahun ke atas Menurut Jumlah
Anak yang Masih Hidup dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

//j
ak

ar

1,61

3,15

ht

9+

0,61

1,07

0,98

1,09

1,50

1,04

1,33

0,51

0,49

1,08

0,89

0,80

0,70

0,45

0,40

0,15

0,96

0,34

0,27

0,35

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

tp
:

1,52

Jumlah

72

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

78,89

88,96

90,60

87,67

88,41

92,41

89,73

11,04

7,70

6,59

9,16

7,61

5,63

7,16

5,65

2,03

1,70

1,70

1,96

1,24

1,76

1,27

0,36

0,50

0,87

.id
/

0,50

0,58

2,32

0,22

0,16

0,60

0,50

0,17

0,30

0,50

0,07

0,21

0,00

0,42

0,04

0,18

0,00

0,11

0,00

0,00

0,00

0,08

ta

//j
ak

ar

0,21

0,00

0,45

0,05

0,00

0,18

0,00

0,16

0,32

0,00

0,09

0,21

0,00

0,00

0,04

0,00

0,00

0,00

0,00

0,05

0,00

0,01

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

Jumlah

0,67

tp
:

.b
p

Jumlah Anak Sudah


Meninggal

s.
go

Tabel 4.6 Persentase Wanita Pernah Kawin Usia 10 Tahun ke atas Menurut Jumlah
Anak yang Sudah Meninggal dan Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

73

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 4.7 Persentase Wanita Usia 15 - 49 Tahun yang Pernah Kawin Menurut Kelompok
Umur dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

15 - 19

1,36

0,24

0,57

0,40

0,47

0,45

0,44

20 - 24

4,91

5,01

4,35

4,25

7,31

6,79

5,65

25 - 29

20,66

13,44

14,33

15,61

16,88

17,91

15,54

30 - 34

20,89

23,01

22,46

20,84

21,89

21,55

22,13

35 - 39

18,81

22,39

22,55

21,44

21,00

21,72

21,88

40 - 44

18,87

19,44

19,99

18,95

16,76

15,35

18,16

45 - 49

14,49

16,46

15,75

18,51

15,68

16,23

16,20

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

s.
go

.id
/

Kelompok Umur

74

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

TABEL 5
PERUMAHAN

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 5.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

0 19

4,27

16,15

12,89

28,51

24,31

30,02

20,78

20 - 49

37,05

32,07

38,58

34,93

34,14

33,02

34,83

50 - 99

47,31

25,74

25,70

22,19

21,03

21,11

23,47

100 - 149

7,71

9,79

10,32

7,43

10,93

8,49

9,78

150+

3,65

16,25

12,52

6,94

9,59

7,36

11,14

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

.id
/

Kepulauan

Luas Lantai (m2)

Status

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

83,11

48,52

49,50

47,24

46,48

45,75

47,76

1,45

9,28

18,91

15,15

8,42

14,71

13,20

Sewa

2,03

23,01

16,10

7,05

26,35

23,49

20,50

Bebas Sewa

4,16

2,93

0,97

3,29

1,85

1,59

1,92

Dinas

8,20

14,45

11,45

22,90

16,41

14,02

14,79

Milik Ortu/
Sanak/Saudara

1,04

1,18

2,79

3,21

0,23

0,31

1,42

Lainnya

0,00

0,64

0,29

1,15

0,26

0,12

0,40

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

(1)

Jumlah

Selatan

(2)

ht

tp
:

Milik Sendiri
Kontrak

Seribu

//j
ak

Bangunan

Jakarta

ar

Jakarta

Penguasaan

Kep.

ta

.b
p

Tabel 5.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat
Tinggal dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

75

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 5.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Beton

1,15

3,12

2,91

6,09

6,85

5,85

4,73

Genteng

30,27

52,20

41,31

40,38

38,43

22,50

39,47

Sirap

0,00

0,73

0,00

0,62

0,00

0,00

0,21

Seng

2,39

4,15

2,01

5,40

1,84

0,66

2,49

Asbes

66,19

39,26

53,77

46,98

52,76

70,79

52,88

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

(1)

100,00

s.
go

Jumlah

.id
/

Kepulauan

Jenis Atap Terluas

Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Terluas

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

//j
ak

Jenis Lantai

ar

ta

.b
p

Tabel 5.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

tp
:

(1)

72,44

81,13

87,74

81,23

84,32

78,21

83,25

Tegel/teraso

2,97

7,91

5,84

7,54

5,53

3,34

5,91

Semen

20,51

9,47

5,65

7,56

6,49

9,00

7,43

Kayu

3,67

1,29

0,46

2,28

3,29

8,16

2,84

Tanah

0,41

0,00

0,09

0,00

0,20

0,93

0,24

Lainnya

0,00

0,20

0,23

1,39

0,17

0,35

0,33

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

Marmer/keramik/granit

Jumlah

76

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 5.5 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Terluas

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Tembok

91,54

92,86

96,44

91,86

91,33

85,59

92,12

Kayu

4,23

5,28

2,85

7,20

7,32

13,77

6,76

Bambu

3,04

0,13

0,00

0,14

0,20

0,16

0,12

Lainnya

1,19

1,73

0,71

0,80

1,15

0,48

1,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

s.
go

Jumlah

.id
/

Jenis Dinding

ar

ta

Tabel 5.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Air Minum dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Minum

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

100,00

81,74

81,23

85,21

78,94

75,69

80,51

0,00

17,35

16,67

13,71

20,40

23,21

18,26

Umum

0,00

0,44

1,67

1,09

0,65

0,71

0,93

Tidak Ada

0,00

0,47

0,42

0,00

0,00

0,39

0,31

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Bersama

tp
:
ht

Sendiri

//j
ak

Fasilitas Air

77

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Air kemasan bermerk

48,93

46,87

40,70

43,16

34,80

34,58

39,69

Air isi ulang

33,40

19,12

32,25

31,64

33,75

41,76

31,51

Leding meteran

0,00

1,49

4,15

15,00

14,13

16,67

9,24

Leding eceran

4,39

0,04

1,12

6,03

9,34

6,88

4,40

Sumur bor/pompa

0,00

31,98

21,13

3,96

7,87

0,00

14,79

Sumur terlindung

0,47

0,50

0,39

0,20

0,00

0,00

0,23

Lainnya

12,81

0,00

0,26

0,12

0,12

0,15

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

Jumlah

.b
p

Sumber Air Minum

s.
go

Kepulauan

.id
/

Tabel 5.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

78

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 5.8 Persentase Rumah Tangga Menurut Jarak ke Penampungan Tinja Terdekat
dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Jarak Sumber Air Minum

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

< 10 m

0,00

36,82

43,96

45,55

43,35

0,00

40,74

>= 10 m

0,00

53,77

46,76

36,81

41,90

0,00

48,99

100,00

9,41

9,27

17,64

14,75

0,00

10,27

0,00

100,00

100,00

100,00

0,00

100,00

Terdekat
(1)

Tidak Tahu

100,00

.b
p

s.
go

Jumlah

.id
/

Kepulauan

ke Penampungan Tinja

Kepulauan

BAB

Seribu

(1)

(2)

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

79,54

85,40

87,14

72,40

75,19

68,38

79,19

Bersama

3,28

13,41

10,47

19,82

19,10

23,34

16,30

Umum

0,48

1,19

2,39

7,75

5,39

8,15

4,37

Tidak Ada

16,69

0,00

0,00

0,03

0,32

0,13

0,14

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

tp
:
ht

Sendiri

Jakarta

//j
ak

Fasilitas

ar

ta

Tabel 5.9 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Buang Air Besar dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

79

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Jamban/Kakus

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Leher Angsa

99,92

97,53

90,93

86,34

92,28

98,47

93,60

Plengsengan

0,05

2,16

6,37

13,19

7,44

0,52

5,30

Cemplung/Cubluk

0,03

0,00

2,49

0,48

0,18

1,00

0,95

Tidak pakai

0,00

0,31

0,22

0,00

0,10

0,00

0,15

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

Jumlah

s.
go

Jenis

.id
/

Tabel 5.10 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Jamban/Kakus dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

ar

ta

Tabel 5.11 Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Kotoran/Tinja
dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Tinja

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

80,62

88,23

96,90

94,38

93,73

91,52

93,13

Kolam/ Sawah

0,00

0,00

0,10

0,03

0,32

0,47

0,19

Sungai/ Danau/ Laut

19,38

6,38

2,41

2,76

4,25

7,77

4,68

Lubang Tanah

0,00

4,38

0,59

0,14

0,46

0,00

1,19

Pantai/ Tanah Lapang/ Kebun

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,04

0,01

Lainnya

0,00

1,02

0,00

2,69

1,24

0,21

0,80

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Tangki/ SPAL

tp
:

ht

(1)

//j
ak

Tempat Pembuangan Akhir

Jumlah

80

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 5.12 Persentase Rata-Rata Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita Sebulan
Menurut Jenis Pengeluaran dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Jenis

Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Pengeluaran

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Makanan

60,23

30,87

39,77

42,03

36,19

38,84

36,34

Bukan Makanan

39,77

69,13

60,23

57,97

63,81

61,16

63,66

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

.id
/

Jumlah

Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar/Energi Utama Untuk


Memasak dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Masak Utama

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1,14

1,26

1,62

0,46

0,61

0,95

96,31

88,60

90,55

80,25

87,27

79,22

86,44

0,00

0,38

0,16

2,19

0,00

0,00

0,32

2,00

1,94

1,63

4,13

2,08

4,81

2,59

0,58

0,00

0,33

0,38

0,00

0,12

0,15

1,11

7,94

6,08

11,43

10,19

15,24

9,55

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

tp
:
ht

Gas Kota
Minyak Tanah
Kayu
Tidak Memasak

Total

ar

//j
ak

0,00

Listrik
Gas/elpiji

ta

Bahan Bakar

.b
p

Tabel 5.13

81

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 5.14 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Sumber

Kepulauan

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Penerangan Utama

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

100,00

100,00

100,00

100,00

99,80

99,94

99,94

Listrik non PLN

0,00

0,00

0,00

0,00

0,20

0,06

0,06

Petromak/aladin

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

Pelita/sentir/obor

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Listrik PLN

s.
go

.id
/

Total

Kepulauan

Jakarta

Jakarta

.b
p

Jakarta

Jakarta

Jakarta

DKI

Terpasang

Seribu

Selatan

Timur

Pusat

Barat

Utara

Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

18,55

17,70

16,55

12,14

15,28

15,93

57,52

24,70

29,81

25,77

21,88

30,62

26,61

1.300 watt

18,51

36,84

40,32

41,25

43,65

39,28

40,29

2.200 watt

9,12

10,27

8,80

9,66

12,60

7,49

9,90

> 2.200 watt

12,08

7,65

3,32

4,65

9,61

5,66

6,32

Tanpa meteran

0,79

1,98

0,06

2,12

0,13

1,68

0,94

900 watt

Total

ar

//j
ak

1,98

tp
:

450 watt

ta

Daya Listrik

ht

Tabel 5.15 Persentase Rumah Tangga Menurut Daya Listrik Terpasang dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

100,00

100,00

100,00

82

100,00

100,00

100,00

100,00

ht
tp

://

ja

ka

rt
a.

bp

s.

go

.id

TABEL 6
TEKNOLOGI
INFORMASI

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

Statistik Kesejahteraan Rakyat ProvinsiDKI Jakarta, 2014

Tabel 6.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Telepon Rumah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Ada

2,23

22,57

17,51

17,43

20,54

14,66

18,78

Tidak Ada

97,77

77,43

82,49

82,57

79,46

85,34

81,22

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

.id
/

Kepemilikan Telepon
Rumah

Kepulauan
Seribu

//j
ak
ht

Ada

Jumlah

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

90,82

97,88

96,98

97,81

97,23

96,69

97,24

9,18

2,12

3,02

2,19

2,77

3,31

2,76

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

tp
:

(1)

Tidak Ada

Jakarta
Selatan

ar

Telepon Seluler/ HP

ta

.b
p

Tabel 6.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Telepon Seluler/HP dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

83

Statistik Kesejahteraan Rakyat ProvinsiDKI Jakarta, 2014

Tabel 6.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Nomor HP Aktif yang Dikuasai Seluruh
Anggota Rumah Tangga Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

39,98

11,68

16,64

19,35

16,95

22,18

16,94

40,86

35,28

38,91

36,68

40,32

38,59

38,25

11,34

18,59

19,40

19,64

18,12

16,76

18,46

6,06

16,69

12,58

15,19

12,78

12,19

13,64

5+

1,75

17,75

12,46

9,13

11,84

10,28

12,70

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

s.
go

.id
/

Nomor yang
Dimiliki

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

100,00

84

Statistik Kesejahteraan Rakyat ProvinsiDKI Jakarta, 2014

Tabel 6.4

Persentase Rumah Tangga Menurut Banyaknya Anggota Rumah


Tangga yang Menguasai Nomor HP yang Aktif dan Kabupaten/Kota
Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

28,43

13,92

17,52

20,74

19,56

22,25

18,41

34,97

37,14

41,33

39,95

44,16

40,81

40,94

20,92

21,29

20,11

20,48

18,38

16,75

19,38

12,64

16,57

12,06

12,85

9,61

12,89

12,60

1,39

5,96

5,37

3,62

5,45

5,16

5,31

1,64

2,28

2,27

1,61

2,40

1,11

2,04

0,00

1,16

0,72

0,43

0,43

0,75

8 ke atas

0,00

1,68

0,41

0,02

0,00

0,60

0,57

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

//j
ak

s.
go

.b
p

ar

ta

0,94

ht

tp
:

100,00

.id
/

Jumlah Art yang


Memiliki No.HP
Aktif

Tabel 6.5 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Komputer/Desktop dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Komputer/
Desktop

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Ada

0,78

19,87

17,52

14,32

12,86

11,84

15,53

Tidak Ada

99,22

80,13

82,48

85,68

87,14

88,16

84,47

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

85

Statistik Kesejahteraan Rakyat ProvinsiDKI Jakarta, 2014

Tabel 6.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Laptop/Notebook dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Ada

9,56

39,04

34,69

27,03

26,82

22,38

30,74

Tidak Ada

90,44

60,96

65,31

72,97

73,18

77,62

69,26

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

s.
go

.id
/

Laptop/ Notebook

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

9,56

44,09

37,62

31,07

30,87

25,45

34,51

Tidak Ada

90,44

55,91

62,38

68,93

69,13

74,55

65,49

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

tp
:
ht

Ada

//j
ak

Laptop/ Notebook

ar

ta

.b
p

Tabel 6.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Komputer/PC/Laptop/


Notebook dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

86

Statistik Kesejahteraan Rakyat ProvinsiDKI Jakarta, 2014

Tabel 6.8 Persentase Penduduk Menurut Akses Internet di Rumah dan


Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Ada

5,16

43,90

43,61

25,47

25,84

17,62

34,36

Tidak Ada

94,84

56,10

56,39

74,53

74,16

82,38

65,64

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

s.
go

.id
/

Akses Internet di
Rumah

87

Statistik Kesejahteraan Rakyat ProvinsiDKI Jakarta, 2014

Tabel 6.9 Persentase Penduduk Menurut Akses Internet di Luar Rumah dan
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

0,00

14,72

18,88

21,35

21,31

21,51

19,02

Tidak

100,00

85,28

81,12

78,65

78,69

78,49

80,98

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Kantor
Ya

6,04

29,37

24,90

26,39

23,86

19,58

25,07

Tidak

93,96

70,63

75,10

73,61

76,14

80,42

74,93

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Sekolah
Ya

8,30

9,30

7,41

7,48

8,34

7,69

8,11

Tidak

91,70

90,70

92,59

92,52

91,66

92,31

91,89

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Hand Phone
Ya

78,74

84,54

81,54

73,10

75,80

78,25

79,77

21,26

15,46

18,46

26,90

24,20

21,75

20,23

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

13,52

9,13

9,43

9,09

16,24

14,61

11,57

Tidak

86,48

90,87

90,57

90,91

83,76

85,39

88,43

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

Jumlah
Lainnya
Ya

s.
go

.b
p

ta

ar
//j
ak

tp
:

Tidak

ht

Warnet
Ya

.id
/

Akses Internet

88

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

TABEL 7
SOSIAL EKONOMI

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 7.1. Persentase Rumah Tangga Menurut Riwayat Pernah Menerima/Membeli


Raskin dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Membeli

40,65

13,04

15,84

26,55

14,58

25,94

17,73

Tidak Membeli

59,35

86,96

84,16

73,45

85,42

74,06

82,27

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

.b
p

s.
go

.id
/

Raskin 3 Bulan Terakhir

Kepulauan
Seribu

//j
ak

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Pernah Menerima

2,10

4,10

1,56

3,22

2,44

1,20

2,39

Tidak Menerima

97,90

95,90

98,44

96,78

97,56

98,80

97,61

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

ht

(1)

tp
:

Pernah/Tidak Pernah
Menerima Kredit Usaha

ar

ta

Tabel 7.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Menerima/Tidaknya Kredit Usaha Setahun
Terakhir dan Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014

89

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Jenis Kredit Usaha

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

PNPM

39,48

0,00

0,00

2,96

2,85

0,00

1,16

Program Pemerintah selain


PNPM

60,52

2,22

0,00

7,84

8,54

0,00

4,03

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

0,00

12,31

11,97

4,56

18,63

0,00

11,81

Program Bank selain KUR

0,00

21,46

35,02

28,91

37,67

18,26

28,63

Program Koperasi

0,00

31,83

8,53

.id
/

Tabel 7.3. Persentase Rumah Tangga Penerima Kredit Usaha Setahun Terakhir Menurut Jenis
Kredit dan Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

31,49

10,66

25,51

Perorangan

0,00

17,62

Lainnya

0,00

14,57

s.
go

30,90
12,50

12,02

46,31

22,56

6,27

20,74

7,47

24,78

12,89

//j
ak

ar

ta

.b
p

42,66

ht

tp
:

Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Menerima/Tidaknya Beasiswa Setahun


Terakhir dan Kabupaten/Kota di DKI Jakarta, 2014
Pernah/Tidak Menerima
Beasiswa

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Pernah Menerima

22,11

7,50

9,52

10,50

7,24

7,01

8,22

Tidak Menerima

77,89

92,50

90,48

89,50

92,76

92,99

91,78

Jumlah

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

100,00

90

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

BSM SD Sederajat

27,76

43,40

30,61

20,58

12,33

27,49

27,35

BSM SMP Sederajat

8,74

19,06

5,77

15,82

4,95

8,46

9,68

BSM SMA Sederajat

3,97

4,17

3,84

7,55

3,72

9,56

5,15

BSM PT Sederajat

0,00

1,87

0,00

0,67

2,43

0,00

0,96

Beasiswa selain BSM dari


Pemerintah

37,14

30,65

53,12

54,97

79,26

31,41

51,56

Beasiswa dari Lembaga


non pemerintah

1,32

5,46

1,80

4,87

2,82

6,03

3,69

Beasiswa/Bantuan dari luar


negeri

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1,00

0,15

Beasiswa/Bantuan dari
perseorangan

0,00

Beasiswa/Bantuan dari
sekolah

29,63

.b
p

s.
go

Jenis Beasiswa

.id
/

Tabel 7.5 Persentase Rumah tangga yang Menerima Beasiswa Setahun Terakhir Menurut
Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014

2,30

0,75

0,00

4,46

1,49

9,05

6,71

8,59

7,72

20,04

9,69

tp
:

//j
ak

ar

ta

0,00

ht

Tabel 7.6 Persentase Rumah tangga yang Menerima Jaminan Sosial Setahun Terakhir
Menurut Kabupaten/Kota Administrasi di DKI Jakarta, 2014
Jenis Jaminan Sosial

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

Jaminan pensiun

80,03

56,92

47,98

65,63

42,06

57,76

52,25

Jaminan hari tua

0,00

14,43

15,48

23,19

19,79

23,27

17,19

Asuransi kecelakaan kerja

19,97

42,46

46,03

29,16

55,03

36,34

43,56

Jaminan veteran

0,00

1,00

4,04

3,85

0,00

8,66

3,24

Pesangon pemutusan
hubungan kerja (PHK)

0,00

2,91

8,76

9,76

26,04

3,64

8,85

91

Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, 2014

Tabel 7.7

Jenis Jaminan Pembiayaan

Kepulauan
Seribu

Jakarta
Selatan

Jakarta
Timur

Jakarta
Pusat

Jakarta
Barat

Jakarta
Utara

DKI
Jakarta

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

3,16

2,52

2,71

2,45

6,00

3,25

Jamkesda

0,74

1,94

0,71

1,82

3,20

0,28

1,61

Jaminan Persalinan
(Jampersal)

0,86

0,13

0,47

0,31

0,00

0,34

0,25

JPK PNS/Veteran/Pensiun

8,81

6,26

9,04

7,35

2,63

2,64

5,61

JPK Jamsostek

1,90

22,12

24,97

.id
/

17,29

19,50

20,21

Jaminan Kesehatan
Lainnya

61,76

24,17

s.
go

Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Jaminan Pembiayaan/Asuransi


Kesehatan Setahun Terakhir Menurut Kabupaten/Kota Administrasi
di DKI Jakarta, 2014

13,21

20,37

21,53

24,11

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

Jamkesmas

92

11,16
31,67

Daftar Pustaka

Ritonga,
Razali.
(2014).
Bonus
www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/85,

Demografi.

Diperoleh

26

September

2015,

dari

Badriul, Hegar. (2013, Agustus). Indonesia Menyusui. IDAI:diperoleh pada 26 September 2015, dari ,
http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/nilai-menyusui.html
BPS. 2014. Statistik Kesejahteraan Rakyat 2013. Jakarta:Badan Pusat Statistik (BPS)
http://infoimunisasi.com/penyakit/polio/imunisasi-upaya-paling-eefektif-pencegahan-pd3i/ oleh dr. Julitasari

ht

tp
:

//j
ak

ar

ta

.b
p

s.
go

.id
/

www.jakarta.go.id/v2/uploads/embed/renstra/files/ pages 0063.pdf, diakses pada 26 September 2015

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

REPUBLIK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK

VSEN14.K
Dibuat 1 set untuk
BPS Kab/Kota

SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL 2014


KETERANGAN POKOK RUMAH TANGGA DAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

Triwulan:

RAHASIA
I. KETERANGAN TEMPAT
Provinsi

Kabupaten/Kota*)

Kecamatan

Desa/Kelurahan*)

Klasifikasi desa/kelurahan

Nomor blok sensus

Nomor kode sampel

Nomor urut sampel rumah tangga

Nama kepala rumah tangga

10

Alamat (nama jalan/gang, RT/RW/dusun)

11

Hasil kunjungan

2. Perdesaan

://

ja

ka

rt
a.

bp

s.

go

1. Perkotaan

.id

1. Berhasil
2. Menolak
3. Tidak dapat ditemui

[Blok III]

II. RINGKASAN

ht
tp

(Diisi setelah Blok IV.A terisi dan Blok V.D R.27.a yang berkode 1)
1

Banyaknya anggota rumah tangga

Banyaknya anggota rumah tangga umur 0 4 tahun

Banyaknya anggota rumah tangga umur 5 tahun ke atas

Banyaknya anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas

Banyaknya anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas


yang bekerja selama 3 bulan terakhir

III. KETERANGAN PETUGAS


Uraian
1. Nama

Pencacah

Pengawas

2. Kode Petugas
3. Jabatan
4. Tanggal
5. Tanda Tangan
*) Coret yang tidak perlu

1. Staf BPS Provinsi


2. Staf BPS Kab/Kota
Tanggal

3. KSK
4. Mitra
Bulan

1. Staf BPS Provinsi


2. Staf BPS Kab/Kota
Tanggal

3. KSK
4. Mitra
Bulan

IV.A. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

No.
urut

(Tulis siapa saja yang biasanya


tinggal dan makan di ruta ini
baik dewasa, anak-anak
maupun bayi)

Apakah
menjadi
Status korban
Hubungan
Umur
dengan
per- kejahatan
1. Lakikepala
kawinan dalam
laki
(Tahun)
rumah
setahun
2. Peremtangga
terakhir?
puan
Jenis
Kelamin

[Kode]

(2)

(3)

(4)

(5)

[Kode]

[Kode]

(6)

(7)

Berapa kali
bepergian *)
Tujuan Provinsi
Apakah
selama 3
utama
tujuan
mempunyai
Jika Kol. (12)
bulan
bepergian utama
akte
berkode 3 atau 4
kalender?
yang
pada kelahiran dari (tidak punya/TT),
Apa alasan
terakhir bepergian kantor catatan
Jika tidak
utamanya
yang
sipil? Boleh
bepergian
1. Ya
[Jawaban jangan
terakhir
saya
isikan 00
2. Tidak
dibacakan!]
melihatnya?
[Kode]
[Kode]
[Kode]
[Kode]

(8)

(9)

(10)

(13)

1. Ya, pernah
2. Ya, sedang
3. Tidak

(14)

(15)

(16)

(17)

s.

.b
p

ta

ar

6
7

ja
k

10
IV.B. Adakah Pembantu/Satpam/Sopir yang
mendapat makan tetapi tidak menginap?
1. Ada
2. Tidak [B.V]
Jika ada, isikan jumlahnya:
Pembantu:

.orang

Satpam:

.orang

Sopir:

.orang

Lainnya:

.orang

ht
tp

://

*)

(12)

Apakah
pernah
mengikuti
pendidikan
pra sekolah?

go
.

**)

(11)

Anggota ruta berumur


3-6 tahun dan Kolom 14
berkode 1 atau 2
Apakah
Jika Kol. (16)
mengikuti
berkode 1,
Jika Kol. (14) pendidikan
Sarana
berkode 1 pra sekolah angkutan yang
atau 2, jenis dalam 3
biasa
bulan
pendidikan
digunakan
pra sekolah terakhir? untuk sekolah
1. Ya
[Kode]
2. Tidak
[Kode]

Anggota ruta berumur


0 - 6 tahun

id

(1)

Anggota ruta berumur 0 - 17


tahun

Nama anggota
rumah tangga

Jika bepergian
(Kol. (9) 00)

Jika Kol.
(7)
berkode
1 sd 6,
Apakah
dilaporkan
ke Polisi?

Kode Kol. 3:
Kode Kol. 6:
Kode Kol. 7:
Kode Kol. 10:
Kode Kol. 11:
Kode Kol. 12:
Tujuan Utama Bepergian
Provinsi Tujuan
Akte Kelahiran
Hubungan dengan kepala ruta Status perkawinan Jenis kejahatan
1. Kepala ruta 7. Famili lain
1. Belum kawin
1. Ya, Pencurian
1. Berlibur/rekreasi
6. Berziarah/keagamaan
Lihat kode provinsi 1. Ya, dapat ditunjukkan
2. Istri/suami
8. Pembantu rt
2. Kawin
2. Ya, Perampokan
2. Profesi/bisnis
7. Mengunjungi teman/
setelah Blok X
2. Ya, Tidak dapat ditunjukkan
3. Anak
9. Lainnya
3. Cerai hidup
3. Ya, Pembunuhan 3. Misi/pertemuan/kongres keluarga
3. Tidak punya
4. Menantu
4. Cerai mati
4. Ya, Penipuan
4. Pendidikan/pelatihan
8. Olahraga/kesenian
4. Tidak tahu
5. Cucu
5. Ya, Perkosaan
5. Kesehatan
9. Lainnya
6. Orang tua/mertua
6. Ya, Lainnya
Kode Kol. 17:
Kode
Kol.
15:
7. Tidak
Kode Kol. 13:
Angkutan yang biasa digunakan ke sekolah
Pendidikan Pra Sekolah
Alasan utama tidak mempunyai akte kelahiran
1. Tanpa kendaraan
6. Kendaraan bermotor
umum lainnya
1. TK/BA/RA
5. Satuan PAUD Sejenis lainnya 2. Sepeda
1. Biaya mahal/tidak ada biaya 4. Tidak tahu cara
3. Sepeda motor pribadi 7. Mobil pribadi
2. Kelompok Bermain
(PAUD-TAAM, PAUD-PAK,
2. Perjalanan jauh
mengurusnya
4. Becak/dokar
8. Sepeda motor dinas
3. Taman Penitipan Anak
PAUD-BIA, TKQ, & PAUD
3. Tidak tahu kelahiran
5. Tidak merasa perlu
5. Kendaraan umum dg
9. Mobil dinas
Lembaga lainnya) **)
4. Pos PAUD/PAUD terharus dicatat
6. Lainnya
rute tertentu
10. Lainnya
integrasi BKB/Posyandu**)

Art yang bepergian: Melakukan perjalanan ke obyek wisata komersial, dan atau menginap di akomodasi komersial, dan atau jarak perjalanan 100 km dan lebih (p.p), tidak termasuk pelaju (commuter), sekolah, dan bekerja
PAUD: Pendidikan Anak Usia Dini. PAUD terintegrasi BKB (Bina Keluarga Balita), PAUD PAK: PAUD Pendidikan Anak Kristen, TKQ: Taman Kanak-kanak Al Quran,
PAUD TAAM: PAUD - Taman Asuh Anak Muslim, PAUD BIA: PAUD - Bina Iman Anak Katolik

V. KETERANGAN PERORANGAN TENTANG


KESEHATAN, PENDIDIKAN, KETENAGAKERJAAN,
SERTA FERTILITAS DAN KB
Nama: ...................................................... No. urut: .........
Diisi editor

..................................
Diisi editor

Kabupaten/kota*): ....................................................
[Isikan 00 bila anggota ruta berumur 00-04 tahun]
No. Urut ibu kandung: ........................................................
[Isikan 00 bila ibu kandung tidak tinggal di ruta ini]
Pemberi informasi:
Nama: ...................................................... No. Urut: .........

1. Apakah dalam 1 bulan terakhir mempunyai keluhan kesehatan


seperti di bawah ini? (Bacakan dari a s.d. h)
[Isikan kode 1 bila ada, kode 2 bila tidak ada]
e. Diare/buang2 air

b. Batuk

f. Sakit kepala berulang

c. Pilek

g. Sakit gigi

d. Campak/Morbili

b. DPT

e. Hepatitis B

c. Polio
13. a. Apakah pernah diberi Air Susu Ibu (ASI)?
1. Ya
2. Tidak [anggota ruta lain]
b. [Jika Ya (R.13.a=1)] Lama pemberian ASI:
[Isikan dalam hari bila umur < 1 bulan dan dalam
bulan bila umur 1 bulan]:
1. Lama pemberian ASI: ......................................
2. ASI saja: ..........................................................
3. ASI dengan makanan pendamping: ................

6. Berapa kali berobat jalan selama 1 bulan terakhir:


[Isikan frekuensi berobat jalan untuk setiap fasilitas]
a. RS Pemerintah

e. Praktek nakes

b. RS Swasta

f. Praktek batra

c. Praktek dokter/poliklinik

g. Dukun bersalin

d. Puskesmas/Pustu
h. Lainnya
7. Apakah pernah berobat jalan dlm 6 bulan terakhir?
1. Ya
2. Tidak
8. Apakah pernah rawat inap dalam 1 tahun terakhir?
1. Ya
2. Tidak [Blok V.B]
9. Lamanya hari rawat inap (dalam hari):
a. RS Pemerintah

d. Praktek nakes

b. RS Swasta

e. Praktek batra

c. Puskesmas

f. Lainnya

1
2
3

bp

3. Lainnya

5. Apakah pernah berobat jalan dlm 1 bulan terakhir?


1. Ya
2. Tidak [R.7]

rt
a.

ka

ja

://

ht
tp

2. Modern

a
Terakhir

V.C. KETERANGAN PENDIDIKAN


(UNTUK ANGGOTA RUTA 5 TAHUN KE ATAS)

b. Jenis obat/cara pengobatan yang digunakan:


[Isikan kode 1 bila ya, kode 2 bila tidak]
1. Tradisional

a. BCG

s.

a. Panas

h. Lainnya**)
d. Asma/napas sesak/cepat
[Jika semua R.1 = 2, lanjutkan ke R.7]
2. Kalau ada keluhan, apakah menyebabkan terganggunya pekerjaan, sekolah, atau kegiatan sehari-hari?
1. Ya
2. Tidak [R.4.a]

Pertama

12. Berapa kali sudah mendapat imunisasi?


[Isikan 0, bila belum pernah diimunisasi]

V.A. KETERANGAN KESEHATAN


(UNTUK SEMUA UMUR)

3. Lamanya terganggu: ....................... hari


4. a. Apakah pernah mengobati sendiri dalam 1 bulan
terakhir? 1. Ya
2. Tidak [R.5]

11. Siapa yang menolong proses kelahiran?


[Isikan kode jawaban langsung ke kotak]
1. Dokter
4. Dukun bersalin
2. Bidan
5. Famili/keluarga
3. Tenaga paramedis lain
6. Lainnya

Kabupaten/kota*): ..................................
Tempat tinggal 5 tahun yang lalu?
Provinsi/negara*): ....................................................

b. [Jika R.10.a = 00] Umur dalam hari: .............. hari

.id

Provinsi/negara*):

10. a. Umur dalam bulan: ................................. bulan


[Jika isian 00 ke R.11]

go

Tempat lahir,

V.B. KESEHATAN BALITA


(UNTUK ANGGOTA RUTA UMUR 0-59 BULAN)

14. Partisipasi bersekolah:


1. Tidak/belum pernah
2. Masih bersekolah
bersekolah [R.19]
3. Tidak bersekolah lagi
15. Jenjang dan jenis pendidikan tertinggi yang pernah/sedang
diduduki:
01. SD/SDLB
08. M. Aliyah
02. M. Ibtidaiyah
09. SMK
03. Paket A
10. Paket C
04. SMP/SMPLB
11. D1/D2
05. M. Tsanawiyah
12. D3/Sarjana Muda
06. Paket B
13. D4/S1
07. SMA/SMLB
14. S2/S3
16. Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki:
1 2 3 4 5 6 7 8 (Tamat)
17. Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki:
01. Tidak Punya Ijazah SD
09. M. Aliyah
02. SD/SDLB
10. SMK
03. M. Ibtidaiyah
11. Paket C
04. Paket A
12. D1/D2
05. SMP/SMPLB
13. D3/Sarjana Muda
06. M. Tsanawiyah
14. D4/S1
07. Paket B
15. S2/S3
08. SMA/SMLB
18. a Mengikuti pendidikan dalam 3 bulan terakhir?
1. Ya
2. Tidak [R.19]
b. [Jika Ya, (R.18.a=1)] Apa sarana angkutan yang biasa
digunakan untuk sekolah?
6. kendaraan bermo1. Tanpa kendaraan
2. Sepeda
tor umum lainnya
3. Sepeda motor pribadi
7. Mobil pribadi
4. Becak/dokar
8. Sepeda motor dinas
5. kendaraan umum dg rute
9. Mobil dinas
tertentu
10. Lainnya

19. Dapat membaca dan menulis:


[Isikan kode 1 bila ya, kode 2 bila tidak]
a. Huruf Latin

b. Huruf Arab

c. Huruf lainnya

20. Apakah pernah mengakses internet dalam 3 bulan


terakhir?
1. Ya
2. Tidak [R.21.A]

*) Coret yang tidak perlu


**) Misalnya : Campak, telinga berair/congek, sakit kuning/liver, kejang-kejang, lumpuh, pikun, kecelakaan, dll.

4
29. Berapa pendapatan bersih (uang dan barang) yang biasanya diterima
selama sebulan dari pekerjaan utama

21. [Jika Ya (R 20= 1)] Lokasi/media untuk mengakses internet


[Isikan kode 1 bila ya, kode 2 bila tidak]
1. Rumah sendiri

3. Kantor

2. Warnet

4. Sekolah

5. HP/Ponsel

Rp ......................................................

6. Lainnya
(mis : Modem portable)

bp

s.

go

.id

30. Apa lapangan usaha atau bidang pekerjaan (utama) dari


tempat pekerjaan (nama) selama seminggu terakhir?
UNTUK ANGGOTA RUTA BERUMUR 5 24 TAHUN
01.
Pertanian tanaman padi & palawija 11. Perdagangan
MASIH SEKOLAH [R.14 = 2]
12. Hotel dan rumah makan
02. Hortikultura
13. Transportasi dan
21 A. Apakah pernah tidak masuk sekolah selama 1 minggu
03. Perkebunan
berturut-turut atau lebih, dalam 3 bulan terakhir?
pergudangan
04. Perikanan
1. Ya
2. Tidak [Blok V.D]
14. Informasi dan komunikasi
05. Peternakan
15. Keuangan dan asuransi
06. Kehutanan & pertanian lainnya
21 B. [Jika R.21.A = 1] Apa alasan utama tidak masuk
16. Jasa pendidikan
07
Pertambangan
&
penggalian
sekolah saat itu?
17. Jasa kesehatan
08.
Industri
pengolahan
1. Sakit
4. Sekolah tutup/rusak
18. Jasa kemasyarakatan,
09.
Listrik
&
gas
2. Bekerja/membantu orang tua 5. Tidak mau sekolah
pemerintahan, & perorangan
10.
Konstruksi/bangunan
mencari uang/penghasilan
6. Mengurus ruta
19. Lainnya
3.Tidak punya biaya
7.Lainnya(....................)
31. Status/kedudukan dalam pekerjaan utama selama
UNTUK ANGGOTA RUTA BERUMUR 5 24 TAHUN
seminggu terakhir:
TIDAK/BELUM PERNAH SEKOLAH ATAU TIDAK BERSEKOLAH
1. Berusaha sendiri
LAGI [R.14 = 1 atau 3]
2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar
3. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar
22. Alasan tidak/belum pernah bersekolah atau tidak
4. Buruh/karyawan/pegawai
bersekolah lagi:
5. Pekerja bebas
01. Tidak ada biaya
07. Sekolah jauh
6. Pekerja keluarga atau tidak dibayar
02. Bekerja/mencari nafkah
08. Cacat
03. Menikah/mengurus ruta
09. Menunggu
V.E. FERTILITAS & KELUARGA BERENCANA
04. Merasa pendidikan cukup
pengumuman
UNTUK
WANITA BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS, BERSTATUS
05. Belum cukup umur
10. Tidak diterima
KAWIN, CERAI HIDUP, ATAU CERAI MATI
06. Malu karena ekonomi
11. Lainnya
(Blok IV.A, Kolom 4 = 2, Kolom 5 10, Kolom 6 = 2,3, atau 4)
23. [Jika R.14 = 3] Kapan berhenti bersekolah?
[Isikan 00 dan 0000' bila berhenti sebelum tahun 2002]
32. Umur pada saat perkawinan pertama: ......... tahun
Bulan: .............
Tahun: ..............

V.D. KETENAGAKERJAAN

34. Jumlah anak kandung (A.K.)


yang dilahirkan:

ht
tp

://

ja

ka

24. a. Apakah melakukan kegiatan seperti di bawah ini


selama seminggu terakhir ?
1. Bekerja
1. Ya
2. Tidak
2. Sekolah
1. Ya
2. Tidak
3. Mengurus ruta
1. Ya
2. Tidak
4. Lainnya selain
1. Ya
2. Tidak
kegiatan pribadi ***)
[Jika R.24.a.1 s.d. 4 = 2, lanjutkan ke R.25]
b. Dari kegiatan 1 s.d. 4 di atas yg menyatakan Ya,
kegiatan apakah yang menggunakan waktu terbanyak
selama seminggu terakhir?
1
2
3
4
[Jika R.24.a.1 = 1, lanjutkan ke R.26]

rt
a.

33. Jumlah tahun dlm ikatan perkawinan: .......... tahun

(UNTUK ANGGOTA RUTA BERUMUR


10 TAHUN KE ATAS)

2
3
4

25. Apakah mempunyai pekerjaan/usaha, tetapi


sementara tidak bekerja selama seminggu terakhir?
1. Ya
2. Tidak
26. Apakah sedang mencari pekerjaan atau mempersiapkan
suatu usaha selama seminggu terakhir ?
1. Ya
2. Tidak
27. a. Apakah bekerja dalam 3 bulan terakhir?
1. Ya
2. Tidak

b. [Jika Ya (R.27.a = 1)] Sarana angkutan yang biasa


digunakan untuk bekerja?
1. Tanpa kendaraan
6. kendaraan bermotor
2. Sepeda
umum lainnya
3. Sepeda motor pribadi
7. Mobil pribadi
4. Becak/dokar
8. Sepeda motor dinas
5. kendaraan umum dengan 9. Mobil dinas
rute tertentu
10. Lainnya

HANYA UNTUK ANGGOTA RUTA YANG BEKERJA


[R.24.a.1 = 1 atau R.25 = 1]
28. a. Jumlah hari kerja selama seminggu terakhir: ........ hari
b. Jumlah jam kerja dari seluruh pekerjaan
seminggu terakhir: .................. jam

Lakilaki

Perempuan

a. A.K. lahir hidup


b. A.K. masih hidup
c. A.K. sudah meninggal
35. Penggunaan/pemakaian alat/cara KB:
1. Sedang menggunakan
2. Tidak menggunakan lagi
R.37
3. Tidak pernah menggunakan
36. [Jika sedang menggunakan (R.35=1)] Alat/cara KB
yang sedang digunakan/dipakai:
1. MOW/tubektomi
6. Pil KB
2. MOP/vasektomi
7. Kondom/karet KB
3. AKDR/IUD/spiral
8. Intravag/tisue
4. Suntikan KB
9. Kondom wanita
5. Susuk KB/norplan/
10. Cara tradisional
implanon/alwalit
[Lanjutkan ke anggota ruta lain]
37. [Bagi yang tidak ber-KB (R.35 = 2 atau 3)] Apakah
(masih) ingin punya anak?
1. Ya, segera
(< 2 tahun) [Anggota ruta lain]
2. Ya, kemudian ( 2 tahun)
3. Tidak
38. Alasan utama tidak ber-KB:
1. Alasan fertilitas (mandul, menopause, puasa kumpul,
tradisi, ingin punya anak)
2. Tidak setuju KB
3 Tidak tahu alat/cara KB
4 Takut efek samping alat/cara KB
5. Tidak tahu
6. Lainnya (................................................................)

***)Yang termasuk kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi, misal : olah raga, kursus, piknik, dan kegiatan sosial (berorganisasi, kerja bakti).

Laki-laki +
Perempuan

VI. KETERANGAN PERUMAHAN


1. Bangunan sensus yang ditempati merupakan:
1. Bangunan tempat tinggal
2. Bangunan campuran

11. Cara memperoleh air minum:


1. Membeli
2. Langganan

2. Jumlah keluarga dalam bangunan sensus/rumah ini:


keluarga
[Isikan 8, jika terdapat 8 keluarga atau lebih]

3. Tidak membeli

11. A. Sumber air untuk memasak:

3. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang


ditempati:
1. Milik sendiri
5. Bebas sewa milik orang
2. Kontrak
tua/sanak/saudara
3. Sewa
6. Dinas
4. Bebas sewa
7. Lainnya
milik orang lain

01. Air kemasan bermerk


02. Air isi ulang
03. Leding meteran
04. Leding eceran
05. Sumur bor/pompa
06. Sumur terlindung
07. Sumur tak terlindung

4. [Jika R.3=1 (milik sendiri)] Status tanah tempat tinggal:

12. Sumber air untuk mandi/cuci:


01. Leding meteran
02. Leding eceran
03. Sumur bor/pompa
04. Sumur terlindung
05. Sumur tak terlindung

s.

5. Asbes
6. Ijuk/rumbia
7. Lainnya

13. a. Penggunaan fasilitas tempat buang air besar:

bp

Beton
Genteng
Sirap
Seng

go

5. Jenis atap terluas:


1.
2.
3.
4.

rt
a.

6. Jenis dinding terluas:


3. Bambu
4. Lainnya

ka
ja

ht
tp

7. Jenis lantai terluas:


1. Marmer/keramik/granit 4. Kayu
2. Tegel/teraso
5. Tanah
3. Semen
6. Lainnya
8. Luas lantai: ........................ m2
9. a. Sumber air minum utama:

08. Mata air


01. Air kemasan
terlindung
bermerk [R.11]
09.
Mata air tak
02. Air isi ulang [R.11]
terlindung
03. Leding meteran [R.10]
04. Leding eceran [R.11] 10. Air sungai
11. Air hujan [R.10]
05. Sumur bor/pompa
12. Lainnya
06. Sumur terlindung
07. Sumur tak terlindung
b. [Jika R.9.a = 05 s.d. 09 (pompa/sumur/mata air)]
Jarak ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja
terdekat:
1. < 10 m

2. 10 m

3. Tidak tahu

10. [Jika R.9.a =03, 05 s.d. 12] Penggunaan fasilitas air


minum:
1. Sendiri
2. Bersama

3. Umum
4. Tidak ada

1. Sendiri
2. Bersama

3. Umum
4. Tidak ada [R.13.c]

b. Jenis kloset:

://

1. Tembok
2. Kayu

06. Mata air terlindung


07. Mata air tak terlindung
08. Air sungai
09. Air hujan
10. Lainnya

3. Hak pakai
4. Lainnya

.id

1. Hak milik
2. Hak guna bangunan

08. Mata air terlindung


09. Mata air tak terlindung
10. Air sungai
11. Air hujan
12. Lainnya
13. Tidak pernah
memasak

1. Leher angsa
2. Plengsengan

3. Cemplung/cubluk
4. Tidak pakai

c. Tempat pembuangan akhir tinja:


1. Tangki/SPAL
2. Kolam/sawah
3. Sungai/danau/
laut
14. a. Sumber penerangan:
1. Listrik PLN
2 Listrik non PLN
3. Petromak/aladin

4. Lubang tanah
5. Pantai/tanah lapang/
kebun
6. Lainnya
4. Pelita/sentir/obor
5. Lainnya

b. [Jika listrik PLN (R.14.a = 1)] Daya terpasang:


1. 450 watt
2. 900 watt
3. 1.300 watt

4. 2.200 watt
5. > 2.200 watt
6. Tanpa meteran

15. Bahan bakar/energi utama untuk memasak:


1. Listrik
2. Gas/elpiji
3. Gas kota
4. Minyak tanah
5. Arang

6. Briket
7. Kayu
8. Lainnya
9. Tidak pernah
memasak

6
VII. PERLINDUNGAN SOSIAL
1. a. Apakah rumah tangga ini pernah menerima/membeli
beras miskin (raskin)?
1. Ya
2. Tidak [R.2]
b. Sebutkan informasi pembelian raskin di bulan:
1 bulan 2 bulan 3 bulan
yang
yang
yang
lalu
lalu
lalu
Keterangan
Bulan
Bulan
Bulan
............. ............. .............

5. Apakah ada anggota rumah tangga yang menerima kredit usaha


dalam setahun terakhir?
[Isikan kode 1 jika menerima, kode 2 bila tidak]
a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) a.
b. Program pemerintah selain PNPM

b.

c. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

c.

d. Program bank selain KUR

d.

Jumlah raskin dibeli (kg)

e. Program koperasi

e.

Bayar Total (Rp. (000))

f. Perorangan

f.

(3)

(4)

c. [Jika raskin yang dibeli pada 1 atau 2 atau 3


bulan yang lalu ada yang kurang dari 15 kg] Apa
alasannya?
1. Tidak punya uang 4. Ketentuan Musdes/Musdus
8. Lainnya...................................
2. Beli seperlunya
2. a. Apakah rumah tangga Anda pernah menjadi penerima
Program Keluarga Harapan (PKH)?
1. Ya
2. Tidak [R.3]
b. Apakah rumah tangga Anda memiliki kartu PKH?
1. Ada, dapat ditunjukkan
2. Ada, tidak dapat ditunjukkan
3. Tidak ada

g. Lainnya [Tuliskan]: .......................................................... g.


6. Apakah ada anggota rumah tangga yang menerima beasiswa dalam
setahun terakhir?
[Isikan kode 1 jika menerima, kode 2 bila tidak]
a.

b. Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMP/sederajat

b.

go

.id

a. Bantuan Siswa Miskin (BSM) SD/sederajat

c. Bantuan Siswa Miskin (BSM) SMA/sederajat


d. Bantuan Siswa Miskin (BSM) PT/sederajat

rt
a.

c. Apakah saat ini rumah tangga Anda masih tercatat/


menjadi penerima PKH?
1. Ya
2. Tidak 3. Tidak tahu
3. Apakah rumah tangga ini memiliki barang-barang sebagai berikut:
[Isikan kode 1 jika memiliki, kode 2 bila tidak]?

s.

(2)

bp

(1)

a.

f. Pemanas air (water heater)

f.

b. Sepeda motor

b.

g. Tabung gas 12 kg atau lebih g.

c. Perahu

c.

h. Lemari es/kulkas

h.

d. TV kabel

d.

i. Perahu motor

i.

e. AC

e.

j. Mobil

j.

ht
tp

://

ja

ka

a. Sepeda

4. a. Dalam sebulan terakhir, apakah penghasilan


rumah tangga ini cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari?
1. Ya [R.5]
2. Tidak
b. [Jika tidak, (R.4.a = 2)] Dari mana rumah tangga ini memenuhi
kekurangannya?
[Isikan kode 1 jika Ya, kode 2 jika tidak]

c.
d.

e. Beasiswa selain BSM dari pemerintah

e.

f. Beasiswa dari lembaga non pemerintah

f.

g. Beasiswa/Bantuan dari luar negeri

g.

h. Beasiswa/Bantuan dari perseorangan

h.

i. Beasiswa/Bantuan dari sekolah

i.

7. Apakah ada anggota rumah tangga yang menerima jaminan sosial


dalam setahun terakhir?
[Isikan kode 1 jika menerima, kode 2 bila tidak]
a. Jaminan pensiun

a.

b. Jaminan hari tua

b.

c. Asuransi Kecelakaan kerja

c.

d. Jaminan veteran

d.

e. Pesangon pemutusan hubungan kerja (PHK)

e.

1. Menggunakan uang simpanan (di bank/rumah)

1.

2. Menjual barang milik sendiri

2.

3. Meminjam dari saudara/famili

3.

4. Meminjam dari teman, tetangga

4.

a. Jamkesmas

a.

5. Meminjam dari tukang kredit

5.

b. Jamkesda

b.

6. Meminjam tunai dari bank

6.

c. Jaminan persalinan (Jampersal)

c.

7. Meminjam dari koperasi

7.

d. JPK PNS/Veteran/Pensiun

d.

8. Menggadaikan barang

8.

e. JPK Jamsostek

e.

9. Lainnya [Tuliskan]:................................................... 9.

8. Apakah ada anggota rumah tangga yang memiliki jaminan


pembiayaan/asuransi kesehatan dalam setahun terakhir?
[Isikan kode 1 jika memiliki, kode 2 bila tidak]

f. Jaminan kesehatan lainnya (............................................) f.

VIII. TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI


c. Jumlah nomor HP aktif yang dikuasai
seluruh anggota rumah tangga :

1. Apakah di rumah tangga ini ada telepon rumah?


1. Ya
2. Tidak

............ nomor

2.a. Apakah ada anggota rumah tangga yang


menguasai telepon seluler (HP)?
1. Ya
2. Tidak [R.3]

3. Apakah di rumah tangga ini ada komputer?


[Isikan kode 1 bila ya, kode 2 bila tidak]
a. Desktop/Personal Computer (PC)

b. [Jika (R2.a =1)] Banyaknya anggota rumah tangga yang


menguasai nomor HP yang aktif:

b. Laptop/Notebook

......... orang

IX. SUMBER PENGHASILAN RUMAH TANGGA

(Kode lihat Blok V.D Rincian 30)

go

a. Lapangan Usaha (Tulis selengkap-lengkapnya)

.id

1. Sumber penghasilan terbesar rumah tangga (pilih dari anggota ruta dengan penghasilan terbesar):

b. Status Pekerjaan:
2. Pengusaha

bp

1. Buruh/karyawan

rt
a.

0. Penerima pendapatan

s.

......................................................................................................................................

ht
tp

://

ja

ka

X. CATATAN

Keterangan Blok IV.A Kode Kolom 11: Provinsi tujuan utama dalam rangka bepergian yang terakhir
11: Aceh
12: Sumatera Utara
13: Sumatera Barat
14: Riau
15: Jambi
16: Sumatera Selatan
17: Bengkulu
18: Lampung
19: Bangka Belitung
21: Kepulauan Riau
31: DKI Jakarta

32: Jawa Barat


33: Jawa Tengah
34: DI Yogyakarta
35: Jawa Timur
36: Banten
51: Bali
52: Nusa Tenggara Barat
53: Nusa Tenggara Timur
61: Kalimantan Barat
62: Kalimantan Tengah
63: Kalimantan Selatan

64: Kalimantan Timur


71: Sulawesi Utara
72: Sulawesi Tengah
73: Sulawesi Selatan
74: Sulawesi Tenggara
75: Gorontalo
76: Sulawesi Barat
81: Maluku
82: Maluku Utara
91: Papua Barat
94: Papua

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

ht
tp
ka

ja

://
bp

rt
a.
/

.id

go

s.

ht
//j
ak

tp
:

s.
go

.b
p

ta

ar
.id
/

Anda mungkin juga menyukai