Anda di halaman 1dari 2

Aforestasi/restorasi

Bagaimana ekosistem terdegradasi direstorasi untuk mencapai tujuan konservasi


keragaman hayati, fungsi ekosistem, ketahanan ekosistem, dan keberlanjutan
penghidupan desa?

Bagaimana kita dapat membangun model restorasi hutan yang memenuhi kelayakan
ekonomi?

Apa implikasi bagi keragaman hayati dan lingkungan menggunakan aforestasi


sebagai cara mitigasi karbon?

Bagaimana kita memilih spesies terbaik yang secara simultan memberi manfaat
ekologis dan ekonomis?

Apa cara terbaik menjamin proyek restorasi hutan/bentang alam menambah nilai
bentang alam dalam hal keterkaitan antara populasi dan habitat, memfalisitasi aliran
gen, migrasi spesies, selain melengkapi pemanfaatan lahan dan penghidupan
masyarakat lokal?

Jenis pengetahuan

Dapatkah kita mengembangkan alat praktis yang memungkinkan perencanaan lahan


dan tata kelola hutan tergabung dengan lebih baik untuk kebutuhan, kultur dan
persepsi beragam masyarakat dan lokasi?

Bagaimana pengetahuan, kearifan dan pengalaman lokal (mis. mengenai spesies


pohon, HHBK [hasil hutan bukan kayu] dapat secara efektif dikombinasikan dengan
penilaian hutan nasional dan subnasional, pemantauan dan upaya tata kelola?

Bagaimana hutan tata kelola hutan inklusif dan bentang alam ditingkatkan dalam
kondisi miskin-sumber daya?

Pemikiran skala bentang alam/terintegrasi

Dalam konteks tingginya kepadatan manusia dan kelangkaan lahan pertanian,


bagaimana kita menjawab pertanyaan tata kelola hutan tropis berkelanjutan?

Bagiamana kita meningkatkan pertanian untuk mengurangi tekanan dalam wilayah


berhutan?

Adaptasi perubahan iklim berarti menjawab tren iklim masa depan dan meningkatnya
risiko. Dua aspek ini seringkali diteliti terpisah padahal seharusnya digabung.
Bagaimana menggabungkannya?

Bagaimana kita menjaga, merestorasi dan membentuk bentang alam ramah-air,


termasuk htuan dan pohon, sementara mengatasi konflik penggunaan lahan dan
kebutuhan air bagi seluruh pemangku kepentingan bentang alam.

Anda mungkin juga menyukai