Anda di halaman 1dari 18

BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

SUMATERA SELATAN
Pangkalpinang, 03 April 2019
UU No 5 Tahun 1990
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
(KSDAH) adalah Pengelolaan Sumber Daya
Alam Hayati yang pemanfaatannya dilakukan
secara bijaksana untuk menjamin
kesinambungan persediaanya dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragaman dan nilainya
 => Kader Konservasi adalah seseorang yang
telah dididik/ditetapkan sebagai penerus
upaya konservasi sumber daya alam yang
memiliki kesadaran dan ilmu pengetahuan
tentang konservasi sumber daya alam serta
sukarela, bersedia dan mampu
menyampaikan pesan konservasi kepada
masyarakat
 Sebagai pelopor dan penggerak upaya-upaya
konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya
 Berperan aktif dalam
menumbuhkembangkan gerakan upaya-
upaya konservasi sumber daya alam di
tengah-tengah masyarakat.
 ►

a. Inisiator
Sebagai seseorang dari bagian komunitas sadar hutan dan lingkungan, kader
konservasi diharapkan dapat menjadi sumber ide/pemikiran konservasi yang
bermanfaat bagi masyarakat secara luas melalui kepekaan dan pengetahuannya akan
kondisi dan permasalahan hutan dan lingkungan saat ini.

c. Fasilitator
Dalam penerapan prinsip-prinsip konservasi melalui pelaksanaan /penyelenggaraan
bina cinta alam, kader konservasi berperan sebagai fasilitator/pendamping kegiatan
yang diselenggarakan oleh Balai UPT PHKA, LSM, kelompok swadaya, dan Pemda
setempat maupun kegiatan yang diselenggarakan secara mandiri oleh mitra.

d. Dinamisator
Dalam menghadapi permasalahan hutan dan lingkungan yang semakin meningkat
akhir-akhir ini, kader konservasi diharapkan dapat berperan sebagai mitra aktif dan
sejajar dengan UPT PHKA untuk secara dinamis menyikapi kondisi yang ada
 b. Motivator
Membangkitkan semangat/motivasi dan dorongan kepada
masyarakat untuk mengetahui, memahami, serta menyadari
pentingnya konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya serta penerapan prinsip-prinsip konservasi dalam
peri kehidupan
 c. Fasilitator
Dalam penerapan prinsip-prinsip konservasi melalui
pelaksanaan /penyelenggaraan bina cinta alam, kader
konservasi berperan sebagai fasilitator/pendamping kegiatan
yang diselenggarakan oleh UPT KSDAE, LSM, kelompok
swadaya, dan Pemda setempat maupun kegiatan yang
diselenggarakan secara mandiri oleh mitra.
 d. Dinamisator
Dalam menghadapi permasalahan hutan dan
lingkungan yang semakin meningkat akhir-
akhir ini, kader konservasi diharapkan dapat
berperan sebagai mitra aktif dan sejajar
dengan UPT PHKA untuk secara dinamis
menyikapi kondisi yang ada
 3 Level : Ekosistem-Jenis-Genetik
 3 Pilar :
 Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan
 Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan
satwa beserta ekosistemnya
 Pemanfaatan secara lestari SDAH&E
 Implementasi
Program : In situ dan Eks situ
 Tahap Prioritas : Save it-Study it-Use it
Oleh karena itu Konservasi BUKANLAH
Konservatif dan BUKAN PULA hanya untuk
konservasi,tp bagian pembangunan kehutanan nasional
 Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan
 Suatu proses alami dari berbagai unsur hayati dan
non hayati yang menjamin kelangsungan hidup
 Pengawetan Jenis TSE
 Pengawetan keanekaragaman TSE
 Pengawetan jenis TS
 Pemanfaatan secara lestari SDAH&E
 Pemanfaatan kondisi lingkungan KPA
 Pemanfaatan jenis TSL
ARAHAN PENGELOLAAN INSITU

• Pemantapan Kawasan
• Penyususnan Rencana Pengelolaan
• Pembangunan Sarana Prasarana
• Pengelolaan Potensi Kawasan
• Perlindungan dan Pengaman Kawasan
• Penelitian dan Pendidikan
• Pengelolaan Wista Alam
• Pengembangan Integrasi dan Koordinasi
Penunjukan
• Pada dasarnya pemerintah menunjuk dan menetapkan suatu
kawasan konservasi karena memiliki hutan yang relatif masih
utuh, terdapat tumbuhan dan satwa yang dilindungi,
merupakan hulu dari sungai-sungai besar, memiliki bentang
alam yang menarik dapat berupa air terjun, danau, gunung,
bukit dan lain-lain. Semuanya dipertimbangkan untuk
menyelaraskan potensi hutan dan ekosistemnya agar seimbang.
• Merupakan refleksi dari keinginan untuk menyelamatkan dan
melestarikan berbgai fungsi dari perwakilan keanekaragaman
hayati dan ekosistem alam.
• Potensi dan fungsinya dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan, lestari dan mampu menunjang kepentingan
nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat baik saat
ini maupun yang akan datang
Fungsi Kawasan Konservasi

Fungsi dalam menyediakan berbagai layanan jasa lingkungan/ekologis

Melindungi sumber-sumber air (memelihara daur hidrologi, mengatur dan


menstabilkan aliran permukaan dan menjaga air tanah, berperan sebagai
penyangga dalam berbagai keadaan yang ekstrim seperti banjir dan
kekeringan).
Memurnikan air
Membentuk dan melindungi tanah (memelihara struktur tanah dan
menahan kelembaban dan berbagai unsur hara untuk membantu melindungi
kemampuan produktif tanah).
Menyimpan dan mendaur zat-zat hara
Menyerap dan menguraikan zat-zat pencemar
Memberi pengaruh besar terhadap kestabilan iklim
Memelihara berbagai ekosistem
Lanjutan Fungsi…

Fungsi Biologis untuk memasok


• Makanan (berbagai binatang, ikan, tumbuhan)
• Berbagai gen
• Berbagai sumber obat
• Berbagai agen pengendali secara biologis
• Berbagai cadangan untuk pemuliaan, cadangan populasi
• Sumber daya di masa depan (suatu bank yang sangat besar untuk
pengembangan sumber-sumber daya yang telah dan belum
ditemukan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia)
Lanjutan Fungsi…….

Fungsi Sosial/Ekonomi/Budaya untuk menyediakan


• Berbagai fasilitas penelitian, pendidikan dan pemantauan (sebagai
laboratorium hidup bagi berbagai studi tentang cara memperoleh manfaat
yang lebih baik dari berbagai sumber daya hayati, cara memelihara
sumber-sumber genetis dari berbagai sumber daya hayati yang dipanen
dan bagaimana melakukan rehabilitasi terhadap sumber-sumber daya yang
mengalami kerusakan dan penurunan kualitas).
• Berbagai fasilitas rekreasi dan pariwisata
• Berbagai nilai budya.
 Lembaga Konservasi
 Taman Safari
 Kebun Binatang
 Taman Satwa
 Penangkaran
MO KASEH

Anda mungkin juga menyukai