MAKALAH
Diajukan untuuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah antropologi budaya
Disusun oleh:
Ana Silviana
Liska Restiani
Syifa Nur Aziz
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah dipanjatkan kepada Alah Swt, yang telah
memberi karunia, rahmat, dan ridho-Nya, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Shalawat dan sallam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Makalah ini mencoba mendeskripsikan berbagai hal terkait dengan budaya
budaya yang diciptakan manusia yang pada khususnya oleh penduduk Banten
dari zaman kolonial hingga kebudayaan yang berkembang hingga saat ini
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1
2
3
4
Penuis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
DAFTAR GAMBAR
BAB II PEMBAHASAN
Gambar 2.1: Peta provinsi banten
Gambar 2.2: Lukisan pelabuhan banten tahun 1724
Gambar 2.3: Litografi berdasarkan lukisan oleh Abraham
Salm dengan pemandangan di Banten (1865-1872)
DAFTAR TABEL
BAB II PEMBAHASAN
Tabel 2.1: Lokasi relatif provonsi Banten
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan, serta wilayah
paling barat di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian
telah
membakar
jiwa
masyarakat
banten.
Nilai
budaya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
E. Prosedur Penulisan
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode yang digunakan adalah metode deskripstif. Melalui metode ini
penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan
komprehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan
menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data
melalui kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema
makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisisisi malalui kegiatan
mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks
tema makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Daerah Provinsi Banten
Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan, serta wilayah paling
barat di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi ini pernah menjadi bagian dari
Provinsi Jawa Barat, namun menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000,
dengan
23
Tahun
2000.
Pusat
Banten
terletak
di
antara
57'50"-71'11" Lintang
Selatan dan 1051'11"-1067'12" Bujur Timur, berdasarkan UndangUndang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2000luas wilayah Banten
adalah 9.160,70 km. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten,
154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa.
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial,
Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis
menghubungkan Australia dan Selandia
Baru dengan
kawasan Asia
Banten
juga
memiliki
yang
No
Arah orientasi
Wilayah
Utara
Laut Jawa
Timur
Selatan
Samudera Hindia
Barat
b. Topografi
Kondisi topografi Banten adalah sebagai berikut:
1) Wilayah datar (kemiringan 0-2 %) seluas 574.090 hektare
2) Wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) seluas 186.320 hektare
3) Wilayah curam (kemiringan 15-40%) seluas 118.470,50 hektare
Kondisi penggunaan lahan yang perlu dicermati adalah menurunnya
wilayah hutan dari 233.629,77 hektare pada tahun 2004 menjadi
213.629,77 hektare.
2. Sejarah Provinsi Banten
Banten atau dahulu dikenal dengan nama Bantam pada masa lalu
merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai,
serta dengan masyarakat yang terbuka, dan makmur. Banten pada abad
ke-5 merupakan bagian dari KerajaanTarumanagara. Salah satu
prasasti
peninggalan
Kerajaan
Tarumanagara
adalah Prasasti
runtuhnya
beberapa
Pontang,
Cigede,
Tamgara
(Tangerang), Kalapa,
dan Cimanuk.
kerajaan
beserta
abdi
kepada Kerajaan
Sumedang
ada
sebuah
sungai
yang
jernih,
di
mana
kapal
jenisjung dan gale dapat berlayar masuk. Sepanjang pinggiran kota ada
sebuah anak sungai, di sungai yang tidak seberapa lebar itu hanya
perahu-perahu kecil saja yang dapat berlayar masuk. Pada sebuah
pinggiran kota itu ada sebuah benteng yang dindingnya terbuat dari
bata, dan lebarnya tujuh telapak tangan. Bangunan-bangunan
pertahanannya terbuat dari kayu, terdiri dari dua tingkat, dan
dipersenjatai dengan senjata yang baik. Di tengah kota terdapat alunalun yang digunakan untuk kepentingan kegiatan ketentaraan, dan
kesenian rakyat, dan sebagai pasar di pagi hari. Istana raja terletak di
bagian selatan alun-alun. Di sampingnya terdapat bangunan datar yang
ditinggikan, dan beratap, disebut Srimanganti, yang digunakan sebagai
tempat raja bertatap muka dengan rakyatnya. Di sebelah barat alunalun didirikan sebuah masjid agung.
(1619)
Belanda.Pada
dan
Bantam
Januari
1926
(1684)
akibat
pemerintah
tindakan
Hindia
orang
Belanda
melainkan
penganut
agama
animisme.
Animisme
yaitu
hanya
diketahui
serba
dari
rangkaian
upacara
sebelumnya,
seperti
wanita.
Di
sini
kedua
pengantin
tersebut
dibungkus
dengan
kain
kafan;
selanjutnya
Panamping (Kanekes
putih
alami.
Kainnya
dibuat
sendiri.
Mereka
berwarna biru mudan dan kain berwarna biru tua. Jika akan
sewaktu-waktu.
Peralatan
Peralatan hidup orang Kanekes tidak banyak ragamnya.
Bagian terbesar merupakan peralatan yang bertalian dengan
kegiatan pertanian. Umumnya peralatan yang mereka miliki dibuat
sendiri, hanya sedikit yang didatangkan dari luar. Peralatan
kelengkapan rumah tangga orang Kanekes dimaksud terdiri atas (1)
peralatan tidur, yaitu tikar (terbuat dari pandan), bantal (terbuat
dari kayu), dan selimut (kain tenunan sendiri), (2) peralatan masak,
yaitu hawu (tungku), dandang (terbuat dari tembaga), kkukusan,
kipas (terbuat dari anyaman bambu), leukeur (tempat menimpan
dandang), dan dulang (terbuat dari kayu untuk tempat merendam
beras
setengah
matang/ngagigihan
setra
mengaduk
dan
gelas ,
dari
hasil
bertani,
pertanian
adajuga yang beketja sebagi tukang yaitu orang yang memiliki keahlian
dalam pembangunan rumah.
Pada umumnya hasil pertanian di peruntukan bagi pemenuhan
kebutuhan hidup mereka sendiri, walaupun begitu gula merah, buahbuahan, golok, dan madu biasa diperdagangkan ke luar, sedangkan untuk
kebutuhan seperti kain, ikan asin, cermin dan lai-lain mereka membelinya
dari luar.
Dalam masyarakat kanks tanah bukan berstatus hak milik secara
pribadi, tanah dan hutan yang ada disekitarnya, dianggap oleh masyarakat
sebagai barang titipan dari raja atau sang mahakuasa kepada mereka.
Mereka hanya bertugas untuk menjaga dan memelihara kelestariannya serta
memanfaaatkannya dengan baik sebagai alat pemenuh kebutuhan hidup
mereka.
Sehubungan dengan hal itu lahan huma dianggap oleh mereka
bukanlah lahan milik pribadi, melainkan lahan garapan pribadi jadi hanya
hasil garapannya (padi) yang menjadi milik pribadi mereka, tetapi lahannya
tidak menjadi milik pribadi, tetapi untuk tanaman keras yang ditanam di
lahan utama yang ditanam oleh seorang penggarap boleh diakui sebagai
milik penggarap tersebut, maka terdapat kecenderungan masyarakat
kanks menggarap huma yang sama pada tiap perputaran lahan garapan
masing-masing.
Berhubungan dengan pertanian huma merupakan satu-satunya
sumber usaha bagi orang kank, itu sebabnya siklus dan pola penggarapan
huma sangat mempengaruhi hidup mereka. Dalam penggarapan
huma
masyarakat
lain,
kemandiriannya
itu
terletak
pada
kord alat ini berbentuk seperti cangkul tapi ukurannya lebih kecil.
Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan huma dari rerumputan
dan bisa menggemburkan tanah agar air dapat menyerap maksimal
kedalam tanah.
batiniah
yaitu
terbuka
terhadap
pengalaman-pengalaman
baru
dan
penemuan-penemuan baru
2. Sikap
dihadapinya
3. Peka terhadap masalah-masalah yang terjadi dilingkungannya
4. Berorientasi ke masa kini dan masa yang akan datang
5. Menggunakan perencanaan dalam segala tindakannya
6. Yakin anak manfaat iptek
7. Menghormati hak, kewajiban dan kehormatan pihak lain (HAM)
8. Tidak mudah menyerah/ pasrah terhadap nasib (selalu berusaha untuk
memecahkan masalah).
9. Senantiasa memiliki informasi yang lengkap mengenai pendiriannya
1993).
Sampai
sekarang
terus
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan, serta wilayah
paling barat di Pulau Jawa, Indonesia. Di provinsi Banten terdapat
beragam kebudayaan yang eksis hingga sekarang kebudayaan tersebut
merupakan kebudayaan yang dari segi prilaku berbeda.
Kebudayaan pertama merupakan kebudayaan masyarakt modern
atau masyarakat perkotaan dimana segala bentuk tigkah lakunya dan
segala pemenuhan kebutuhannya di bantu dengan teknologi yang sedang
berkembang
sehingga
teknologi
tersebut
memudahkan
pekerjaan
B. Saran
Saran ini ditujukan kepada pemerintah provinsi dan daerah, dan
masyarakat pribumi kabupaten lebak agar suapaya kebudayaan orang
kanekes atau baduy ini tetap lestari sebagai bentuk eksistensi budaya
DAFTAR PUSTAKA