Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DINAMIKA LITOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN


Sekolah

: SMA Negeri 1 Kota Mojokerto

Mata Pelajaran

: Geografi

Kelas/Semester

: X/Genap

Materi Pembelajaran

: Proses seisme serta pengaruhnya terhadap kehidupan


Proses tenaga eksogen dan pengaruhnya terhadap kehidupan
Pembentukan tanah dan persebaran jenis tanah

Alokasi Waktu

: 3 x 45 menit / minggu (pertemuan kedua)

Tahun

: 2016/2017

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.5. Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
4.5. Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan peta, bagan,
gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
KD 3.5
3.5.1 Menganalisis jenis-jenis gempa bumi
3.5.2

Menghubungkan proses seisme serta pengaruhnya terhadap kehidupan

3.5.3

Menelaah tenaga eksogen pembentuk muka bumi

3.5.4

Menghubungkan tenaga eksogen dan pengaruhnya terhadap kehidupan

3.5.5

Menganalisis pembentukan tanah

3.5.6

Mengkategorikan jenis tanah

KD 4.5
4.5.1 Mempresentasikan proses dinamika litosfer melalui bagan

D. Deskripsi Materi Pembelajaran

Jenis jenis gempa bumi


-

Berdasarkan penyebab

Berdasarkan kedalaman

Berdasarkan gelombang atau getaran gempa

Pengaruh proses seisme terhadap kehidupan sehari-hari

Tenaga eksogen pembentuk muka bumi


-

Pengertian tenaga eksogen

Jenis-jenis tenaga eksogen


o Pelapukan
o Erosi
o Sedimentasi
o Mass wasting
o Ekstra terestrial

Menghubungkan tenaga eksogen dan pengaruhnya terhadap kehidupan

Proses pembentukan tanah


-

Iklim

Bahan induk

Organisme

Topografi

Waktu

Jenis tanah
-

Tanah vulkanis

- Tanah litosol

- Tanah laterit

Tanah alluvial

- Tanah Podzoliq

- Tanah humus

Tanah gambut

- Tanah latosol

Tanah kapur

- Tanah Tanah mergel

E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan kedua (135 menit) Discovery learning
Sintak

Pendahuluan

Rincian kegiatan

Waktu

Memberikan salam

20

Mempersilahkan semua siswa untuk berdoa

menit

sebelum memulai pelajaran.


Menanyakan kehadiran siswa
Guru mempersilakan siswa membaca buku
bacaan yang telah dibawa oleh masing-masing

siswa sebagai Gerakan Literasi Sekolah


Guru menanyakan tentang materi yang dipelajari
minggu lalu
Sebagai

apersepsi

guru

menyampaikan

gambaran tentang proses seisme, proses tenaga


eksogen

dan

pembentukan

tanah

serta

persebaran jenis tanah


Guru mengajak peserta didik untuk menangkap
apa

yang

sudah

digambarkan

dengan

pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan

Stimulation

materi tersebut.
Kegiatan inti
Mengamati
berkelompok,

100

(stimulasi/pem

Secara

berian

mengamati video/ gambar yang diberikan

rangsangan)

guru.

Problem

terkandung materi yang akan dipelajari


Menanya

statement

Peserta didik menyusun pertanyaan yang terkait

Pada

video/

peserta
gambar

didik
tersebut

(pertanyaan/

dengan video atau gambar yang diamati baik

identifikasi

dari segi keadaan alamnya maupun dari

masalah)

prosesnya.
Peserta didik diinstruksikan untuk membuat 6
kelompok untuk memecahkan gambar/ video

Data collection

yang telah ditampilkan


Mengumpulkan informasi/ mencoba

(pengumpulan

Peserta didik membaca buku penunjang dan

data untuk

mencari informasi yang terkait dengan

menjawab

materi dari sumber lain (artikel, internet, dll)

menit

pertanyaan)

yang relevan dengan proses seisme,tanaga


eksogen, pembentukan tanah dan persebaran

Data
processing

jenis tanah untuk memecahkan masalah.


Menalar/ mengasosiasi
Peserta didik menganalisis data dan informasi

(pengolahan

yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber

data dari

untuk

informasi yang

dirumuskan oleh kelompok lain.

telah
dikumpulkan)

menjawab

pertanyaan

yang

telah

Peserta didik mendiskusikan di dalam kelompok


untuk merumuskan kesimpulan dari jawaban
atas pertanyaan yang telah disusun oleh

Verification

kelompok lain.
Guru menunjuk salah satu dari peserta didik

(pembuktian

untuk

atau mencoba

pengumpulan informasi proses seisme, hasil

dari hasil

tenaga eksogen, pemberntukan tanah dan

pengolahan

persebaran jenis tanah

membaca

hasil

sementara

dari

informasi)
Mengomunikas Peserta didik mempersentasikan hasil diskusi
ikan

Penutup

kelompok.
Kelompok diskusi yang lain menanggapi hasil
yang telah dipaparkan oleh temannya.
Kesimpulan

15

Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan

menit

hasil belajar.
Evaluasi

individu

dikumpulkan

pertemuan

selanjutnya mengenei lembar kerja siswa yang


diberikan guru berisikan 4 soal uraian
Refleksi

Peserta didik diminta menjawab pertanyaan,


misalnya:
Kesulitan apa yang diperoleh dalam mempelajari
proses seisme, proses hasil tenaga eksogen,
pembentukan tanah dan jenis persebaran tanah?
Menyampaikan materi yang akan datang tentang
pemanfaatan

dan

lembaga-lembaga

konservasi
yang

tanh

serta

menyediakan

dan

memanfaatkan data geologi di Indonesia


Kemudian Guru memberi tugas siswa untuk
membuat bagan di kertas karton tentang
dinamika

litosfer

dan

pengaruhnya

bagi

kehidupan dengan materi sepahaman siswa


Tugas tersebut terdiri dari 5-6 siswa
Guru dan peserta didik berdoa, kemudian
mengucapkan salam
F. Media, Alat dan Sumber belajar
1.

Media
1.1 Power point mengenei
1.2 Papan tulis
1.3 Buku geografi kelas X
1.4 Video mengenei proses seisme dan proses hasil tenaga eksogen
1.5 Gambar mengenei proses seisme dan proses hasil tenaga eksogen

2.

Alat dan Bahan


1.1 Laptop
1.2 LCD
1.3 Proyektor

1.4 Spidol boardmarker


1.5 penghapus
3.

Sumber belajar
1.1 Wardiyatmoko, K. Geografi untuk SMA dan MA Kelas X. 2013. Jakarta :
Penerbit Erlangga
1.1 Nugroho, Eko Sapto dkk. Geografi Peminatan untuk SMA dan MA Kelas X.
2013. Jakarta : Penerbit Mediatama
1.2 Internet

G. Penilaian
1. Teknik penilaian
Penilaian proses dilakukan melalui observasi. kerja kelompok, kinerja
presentasi, dan laporan tertulis (lembar intrumen terlampir)
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis, hasil kerja
2. Bentuk Instrumen
Pertemuan kedua
1.3 Uraian terlampir

Mojokerto,

Juli 2016

Mengetahui,
Guru Pamong

Mahasiswa PPP

Anik Agustin, S.Pd.

Intan Kusuma Wardani

NIP. 19618171985011005

NIM 13040274006
Menyetujui,
Kepala Sekolah

Suhariyono, S.Pd., M.Pd.


NIP. 196009051987031008

Catatan Kepala Sekolah


..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
......................................................................................................................

LAMPIIRAN
Lembar Penilaian

LEMBAR KERJA SISWA 2

2. Identifikasi jenis-jenis gempa bumi!


3. Hubungkan proses seisme dengan kehidupan sehari-hari!
4. Perhatikan gambar peta persebaran tanah di Indonesia dibawah ini! Kemudian analisis
serta identifikasi jenis tanah dan dimana saja persebarannya

4. Identifikasi apa saja proses pembentuka tanah !

KUNCI JAWABAN SOAL


1. jenis-jenis gempa bumi
a. Gempa bumi tektonik, Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik,
yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai
kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
b. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau
asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
c. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur
ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat
lokal.
d. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan
oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang
dipukulkan ke permukaan bumi.
2. Hubungan proses seisme dengan kehidupan
a. Dampak positif
- Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui jenis mineral yang ada
-

didalam bumi.
Gempa tektonik dapat digunakan untuk mengetahui struktur lapisan kulit

bumi.
- Gempa dapat digunakan untuk menentukan jenis konstruksi bangunan.
b. Dampak negatif
- Bangunan roboh atau ambruk
- Terjadi tsunami apabila pusat gempa nya didasar laut.
- Sarana dan prasarana transportasi rusak.
3. Persebaran tanah di Indonesia
a. Tanah Vulkanis (tanah gunung api)
Tanah Vulkanis adalah tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang
dikeluarkan oleh gunung berapi. Tanah tersebut sangat subur karena mengandung
unsure hara atau mineral yang diperlukan tanaman. Jenis tanah ini terdapat di
pilau Jawa, Sumatera, Bali, Lombok.

b. Tanah Aluvial
Tanah alluvial adalah jenis tanah yang berasal dari pasir atau lumpur yang
dibawa oleh aliran sungai lalu diendapkan pada daerah dataran rendah atau
lembah. Unsure hara yang terkandung dalam tanah alluvial sangat bergantung
pada asal daerahnya dan tanah ini berwarna kelabu. Persebaran tanah alluvial ini
banyak terdapat pada daerah Pantai Timur Sumatera, Pantai Utara Jawa.
Pemanfaatannya dipergunakan untuk daerah persawahan.
c. Tanah Gambut atau orgasonol (Tanah Rawa)
Tanah Gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organic yang
tinggi, tingkat keasaman (PH) juga tinggi, miskin unsure hara, drainase jelek dan
pada umumnya kurang subur. Persebarannya : Kalimantan, Sumatera selatan,
Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan. Pemanfaatan tanah gambut untuk
persawahan, palawija, dan tanaman perkebunan seperti karet dan kelapa.
d. Tanah Podzoliq
Tanah ini terbentuk dari batuan kuarsa, banyak ditemukan di Sumatera, Jawa
Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya. Jenis tanah ini berwarna
merah sampai kuning, bersifat asam sekali. Kandungan bahan organic sedikit, dan
kandungan unsure hara rendah. Pemanfaatan tanah podzoliq ini cocok untuk
tanaman karet, pinus dan akasia.
e. Tanah Kapur/Mediterania (Terarosa)
Tanah kapur yaitu jenis tanah hasil pelapukan dari batuan kapur (batuan
endapan). Tanah ini terdapat di daerah-daerah pegunungan kapur, seperti
pegunungan Kidul, dan Pegunungan Kendeng di Jawa Tengah. Tanah ini
berwarna hitam dan miskin unsure hara, sehingga jenis tanah ini kurang subur.
Tanah kapur baik untuk tanaman Jati dan Palawija.
f. Tanah Litosol.
Tanah Litosol adalah jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak
begiti tebal. Tanah ini berasal dari jenis batuan-batuan keras yang belum

mengalami proses pelapukan secara sempurna sehingga sukar ditanami dan


kandungan unsure haranya sangat rendah. Jenis tanah litosol banyak ditemukan
dilereng gunung dan pegunungan diseluruh Indonesia. Tanah litosol secara umum
tidak bias dimanfaatkan, hanya sebagian kecil yang bias dimanfaatkan untuk
tanaman pohon-pohon besar dihutan, palawija dan padang rumput.

g. Tanah Latosol.
Tanah latosol merupakan jenis tanah tua, tanah ini terbentuk dari batu api yang
kemudian mengalami proses pelapukan lebih lanjut. Jenis tanah ini banyak
terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah.
Jenis tanah Latosol bersifat asam dan kandungan bahan organiknya rendah hingga
sedang. Tanah ini cocok untuk hutan tropis.
h. Tanah Fodzol (Tanah Pucat)
Tanah ini terbentuk karena pengaruh suhu rendah dengan curah hujan yang tinggi,
berwarna merah hingga kuning. Tanah fodzol banyak terdapat di Sumatera Utara
dan Sumatera Barat. Tanah fodzol mengandung unsure hara yang sangat miskin,
tidak subur dan sulit ditanami. Tanah ini baik untuk tanaman kelapa dan jambu
mete.
i. Tanah Mergel
Tanah mergek adalah campuran tanah liat, kapur dan pasir. Persebaran tanah
mergel terdapat di Kediri dan Madiun (Jawa Timur) serta Nusa Tenggara. Tanah
ini subur dan cocok dimanfaatkan untuk tanaman Jati.
j. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah hasil pencucian karena pengaruh suhu rendah dan
curah hujan tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang dibutuhkan oleh
tanaman larut dan meninggalkan sisa oksidasi besi dan alumunium sehingga
tanah ini tidak subur. Tanah laterit terdapat di Jawa Timur, Jawa Barat, dan
Kalimantan Barat. Pemanfaatannya cocok untuk keplapa dan jambu mete.

k. Tanah Humus
Tanah humus terbentuk dari pelapukan tumbuh-tumbuhan. Tanah humus sangat
subur dan dapat ditemukan dibawah batuan dan tumbuh-tumbuhan yang lebat.
Tanah humus biasanya berwarna hitam.
4.

Proses pembentukan tanah


a. Iklim
Iklim mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembentukan tanah.
Komponen iklim yang paling berpengaruh dalam proses pembentukan tanah
adalah temperatur udara dan curah hujan, temperatur udara berperan pada proses
pelapukan batuan secara mekanik. Curah hujan berpengaruh pada proses
pelapukan batuan secara fisik dan kimia.
b. Batuan Induk
Bahan asal yang nantinya akan terbentuk tanah disebut batuan induk. Pada
umumnya tanah berasal dari batuan dan sisa-sisa bahan organik. Daun dan ranting
yang gugur dan sisa tanaman yang telah mati membentu bahan organik. Adanya
bahan organik memberikan medium kehidupan bagi jasad hidup tanah. Kegiatan
jasad hidup tanah menghancurkan dan menguraikan bahan organik yang
menghasilkan asam-asam organik dan anorganik yang dapat melapukkan batuan.
c.

Organisme
Organisme hidup yang berperan dalam proses pembunuhan tanah terutamah
vegetasi dan jasad renik. Vegetasi akan berpengaruh pada pelapukan fisik, kimia,
dan organik, sedangkan jasad renik akan mempercepat proses pembusukan sisasisa bahan organik.

d. Topografi
Topografi adalah keadaan (relief) muka bumi pada suatu daerah. Pembentukan
tanah memerlukan tempat atau relief tertentu. Pada daerah yang reliefnya datar,
pembentukan tanah akan lebih cepat daripada di daerah yang miring. Karena di
daerah datar, tanah yang sudah terbentuk sulit untuk tererosi.

e. Waktu
Perubahan batuan induk untuk menjadi tanah memerlukan waktu yang cukup
lama. Biasanya untuk membentuk tanah setebal 30 cm memerlukan waktu 100
tahun.

Lampiran 2
Lembar pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN DISKUSI

Nama
No

Peserta
Didik

Indikator
Pengungkapan
gagasan yang
Ya

orisinil
Tidak

Kebenaran
Konsep
Ya

Tidak

Ketepatan
Penggunaan
Ya

Istilah
Tidak

1.
2.
3.
4.
5.
Dst
Keterangan diisi dengan cek (V)
Lembar Penilaian Kelompok
Hari/Tanggal

: .

Topik

: ..

Nama Kelompok

: ...

Nama Anggota

: .
.
.
.
.
Kriteria

NILAI

KET

Menyelesaikan tugas diskusi kelompok

A => 80

dengan baik

B = 70-80
C =< 70

Kerjasama kelompok
Hasil tugas diskusi
Penggunaan bahasa yang baik
RATA-RATA

Perhitungan skor = jumlah skor yang diperoleh X 3


Jumlah skor maksimum

Anda mungkin juga menyukai