Model Network
Model Network
0514104024
0514104026
Poppy Oktavia
0514104030
0514104032
Siti Nurjanah
0513104022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Suatu Perencanaan diperlukan dan digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan proyek sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan waktu
yang efisien, tanpa perencanaan yang tepat maka bukanlah tidak mungkin
suatu hari nanti akan mengalami kegagalan yang merugikan perusahaan. Oleh
karena itu perencanaan yang sangat tepat diperlukan pada saat dimana tingkat
kepastian begitu tinggi sehingga penjadwalan pelaksanaan suatu proyek
sangat penting sehingga proyek dapat dilaksanakan dengan waktu dan biaya
yang efisien. Oleh karena itu perlu diadakan manajemen proyek, sehingga
manajemen proyek dewasa ini semakin diperhatikan.
Beberapa metode telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini, diantaranya
adalah metode perencanaan jaringan kerja atau Network Planning, Network
Planning merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk membantu
manajer dalam merencanakan dan mengendalikan proyek.
Networks banyak dipakai dalam banyak hal untuk kegunaan yang berbedabeda. Jaringan transportasi, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi
adalah contoh-contoh dimana network ditemukan dalam kehidupan seharihari. Representasi Network juga dipakai dalam produksi, distribusi, project
planning, penempatan fasilitas, manajemen resource dan financial planning.
Suatu network diperlukan karena memberi gambaran visual dan bantuan
konseptual yang lebih jelas untuk memotret hubungan antar komponen dalam
sistem yang sering dijumpai dalam banyak kasus. Dalam konteks optimasi,
perkembangan metodologi maupun aplikasi networks termasuk yang cepat.
Pada makalah ini, penulis mencoba untuk membahas mengenai model
jaringan yang dapat digunakan untuk menjawab persoalan transportasi dan
persoalan yang berkenaan dengan masalah jaringan antara lain persoalan
BAB II
ISI
2.1 TEORI
1. Pengertian Model Network
Networks banyak dipakai dalam banyak hal untuk kegunaan yang berbedabeda. Jaringan transportasi, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi
adalah contoh-contoh dimana network ditemukan dalam kehidupan seharihari. Representasi Network juga dipakai dalam produksi, distribusi, project
planning, penempatan fasilitas, manajemen resource dan financial planning.
Sebuah jaringan atau network bisa digambarkan dengan suatu rangkaian node
yang dihubungkan oleh busur atau cabang. Network ini sering dilambangkan
dengan (N, A), dimana N merupakan node dan A (arc) adalah cabangnya.
Contoh:
Pada gambar diatas, terdiri dari:
N = {1, 2, 3, 4, 5} dan
A = {(1, 2), (1, 3), (1, 4), (2, 3), (2, 5), (3, 4), (3, 5), (4, 2), (4,5)}
Pada penggunaannya cabang yang menyambungkan anta masing masing node
ini memiliki kapasitas tertentu.
2. Algoritma Model Network
a. Minimal spanning tree algorithm
Teori MST berfokus menemukan jalur untuk menghubungkan titik pada
sebuah jaringan yang berasal dari sebuah titik pusat untuk mencari jalur
dengan total jarak yang paling minimal (Richard, 1994: 627).
Masalah minimal spanning tree serupa dengan masalah untuk mencari
lintasan terpendek dengan metode djikstra (shortestpath), kecuali bahwa
tujuannya adalah untuk menghubungkan seluruh simpul dalam jaringan
(graf) sehingga total panjang cabang tersebut diminimisasi. Jaringan yang
pada
total
jarak
terpendek
(panjang)
minimum.
Terdapat
minimum
dengan
pencarian
jarak yang akan ditempuh dan jumlah titik atau simpul yang
terhubung. Pada Pohon Merentang Minimum semua simpul yang ada
harus saling terhubung dengan menghasilkan jarak terdekat maksimal
pada suatu graf, tetapi tidak boleh terbentuk sirkuit pada graf
tersebut. Sedangkan pada pencarian Lintasan terpendek (shortest path)
tidak harus menghubungkan semua titik atau simpul yang ada untuk
mendapatkan jalur terpedek dari titik atau simpul awal ke simpul tujuan.
Teknik MST digunakan untuk memotong jarak jaringan dengan langkah
melakukan MST:
1) pilih secara arbitrer sebuah node dalam jaringan.
2) hubungkan node tersebut dengan node terdekat yang dapat
meminimalkan total jarak.
3) perhatikan semua node apakah terdapat node yang belum terhubung,
temukan dan hubungkan node terdekat yang belum terhubung.
4) ulangi langkah ketiga sampai seluruh node dapat terhubung.
b. Shortest-route algorithm
Masalah shorthest-route ini menentukan jarak terpendek antara sumber
dan tujuannya dalam jaringan transportasi. Seringkali kita mempunya
problem yang berhubungan dengan pemeilihan suatu rute perjalanan
menuju suatu tujuan tertentu. Apa yang kita selesaikan dalam shortest
route adalah mencari jarak total terpendek dari suatu node asal O dan node
tujuan T melewati beberapa node yang lain. Pemelihan rute terpendek ini
merupakan inti permasalahan yang kita coba pecahkan dalam shortest
route.
Contoh aplikasi shortest route:
1) Menemukan lintasan dengan jarak total minimum dalam suatu
network
dengan satu sumber dan satu tujuan, aliran maksimum yang feasible dari
sumber ke tujuan sama dengan nilai minimum cut untuk semua cuts dari
network tersebut.
Jadi jika
sembarang pola aliran yang feasible, nilai dari suatu cut memberikan
upper bound to F, dan nilai terendah dari nilai cut sama dengan nilai
maksimum F.
2) Algoritma maximal-flow
Meskipun maximum flow bisa diformulasikan sebagai linear programming,
namun ada algoritma yang cukup efisien untuk menyelesaikannya.
Algoritma tersebut adalah Augmenting Path. Suatu lintasan augmenting
adalah lintasan berarah dari sumber ke tujuan sehingga setiap cabang
dalam lintasan ini mempunyai kapasitas sisa yang positif. Nilai minimum
dari kapasitas residual yang ada disebut dengan kapasitas sisa dari lintasan
CPM
merupakan
mengoptimalkan
biaya
analisa
total
jaringan
proyek
kerja
melalui
yang
berusaha
pengurangan
waktu
event oriented yang menjadi pokok perhatian ialah peristiwa dari suatu
aktivitas, sedangkan activity oriented anak panah menunjukkan pekerjaan
dengan beberapa keterangan aktivitasnya. CPM sendiri adalah suatu teknik
perencanaan dan pengendalian yang dipergunakan dalam proyek
berdasarkan pada data biaya dari masa lampau ( past cost data ). Apabila
biaya bisa diperkirakan sebelumnya dengan cukup tepat, maka CPM akan
lebih baik dari pada PERT. Sebaliknya apabila ada ketidak puasan yang
cukup besar dalam menaksir waktu, maka PERT lebih baik dipergunakan
daripada CPM.
Tujuan di buat sebuah metode ini ialah untuk mengoptimalkan biaya
proyek dimana dapat ditentukan kapan pertukaran biaya dan waktu harus
dilakukan untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek dengan biaya
seminimal mungkin. Metode CPM di pakai cara Deterministik, yaitu
memakai satu angka estimasi. Disini kurun waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan dianggap telah diketahui, dan baru pada tahap berikutnya
diadakan pengkajian lebih lanjut apakah kurun waktu tersebut dapat
diperpendek, misalnya dengan menambah biaya yang dikenal sebagai time
cost trade off.
Seperti yang kita lihat dari gambar di atas adalah contoh dari bagan CPM.
Berapa waktu paling cepat yang diharapkan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut ? kita lihat bahwa jaringan tersebut mempunyai dua
jalur, yaitu 1 2 4 yang memerlukan 4 minggu, dan 1 3 4 yang
memerlukan 6 minggu . Dengan demikian waktu tercepat yang diharapkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut adalah 6 minggu. Waktu tercepat
yang diharapkan ini diberi notasi dengan te. Sedangkan jalur yang
membentuk jalur terpanjang ini, yaitu 1 3 4 disebut sebagai jalur kritis
34
4
49
4
3
5
4
6
4
4
6
4
4
3
10
34
4
6
Node terdekat yang belum terhubung dengan node sebelumnya adalah node-4
dan node-5. Karena jarak terpendek adalah menuju node-4 maka yang dipilih
adalah yang 2 meter.
6
2
3
5
34
4
4
Node yang belum terhubung
adalah node-3,
node-6. Untuk node6 node-5 dan 6
3
3 bisa kita ambil dari node-1 sedangkan untuk memilih antara node-5 dan
node-6 kita pilih jarak yang paling kecil yaitu ke node-5 sepanjang 3 meter.
6
2
3
5
34
4
4
Node terakhir yang belum dipilih
adalah
node-6.
Maka
kita bisa ambil
4
4
sambungan dari node-5.
6
3
6
6
2
3
5
34
4
4
6
6
Karena seluruh node telah 3
terhubung dalam satu jaringan
maka solusi
permasalahan diatas sudah optimum. Jadi, teknisi tersebut sudah bisa
melakukan pekerjaannya dengan memulai meregangkan kabel dengan urutan
1-2, 1-3, 2-4, 4-5 dan 5-6. Panjang kabel yang dibutuhkan adalah 16 meter.
2. Shortest-Route Algorithm
Soal:
Tentukan rute terpendek dari titik 1 ke titik 6 menggunakan algoritma
djikstra. Gambar titik bisa dilihat dibawah ini:
2
3
1
3
3
44
3
11
2
4
7
Jawaban:
Langkah awal adalah menentukan titik awal. Pada soal sudah disebutkan
jarak terpendek yang akan dicari adalah jarak dari titik 1 ke titik 6. Maka titik
awal adalah titik 1.
(0,
-)
5
2
5
2
3
1
4
5
Langkah selanjutnya menghitung jarak dari titik satu ke titik terdekat yaitu
4
titik 2, titik 4 dan titik 3.
3
6
7
(3,1
5
)2
6
(0,-)
3
2
3
5
2
(4,1
1
4
5
Selanjutnya menghubungkan) titik dari titik 2 ke titik terdekatnya yaitu titik 4
4
dan titik 5. Lalu menghubungkan titik 3 ke titik terdekat yaitu titik 4 dan
3
6
7
langsung ke titik 6. Untuk titik yang mempunyai beberapa solusi, solusi yang
memiliki jarak terdekat dipertahankan sedangkan solusi yang memiliki jarak
lebih jauh dihapus.
(3,1
)2
(0,-)
(5,1 2
2
) 4
1
(11,3
5
(7,3
3
Selanjutnya menghubungkan
titik
yang
terhubung
ketitik
)5 dari berbagai
(4,1
(6,2 7
4
)
)
)
sumber dan untuk titik yang
beberapa solusi,
solusi yang
3 mempunyai
6
7
memiliki jarak terdekat dipertahankan sedangkan solusi yang memiliki jarak
5
(0,-)
(3,1
2
)
3
6
3
5 (4,1
)
1
4
(5,1 2
)
4
(6,2 5
(7,3
7
))
(7,4
()9,2
)5
2
(11,3)
6
12
(0,-)
(3,1
2
)
(9,2
5
)
(9,5)
(10,4
(5,1 2
1
5
2
) 4
(11,3
5
Rute terpendek dari titik 1 ke(4,1
titik 63adalah
sebagai berikut: )
(6,2
4
6 (9,5) 5 (7,4) 4 )
3 (5,1) 1(7,3
6
)
Rute: 1 4 5 6
7
)7
Jarak total = 9 satuan
3
3. Maximal-Flow Algorithm
Soal:
Sebuah perusahaan harus berpindah gedung yang cukup jauh dari tempat
asalnya. Banyak sekali jalan yang bisa dilewati untuk sampai ke tempat yang
baru tersebut. Namun, permasalahannya adalah setiap jalan mempunyai
kapasitas kendaraan yang berbeda-beda, bisa dilihat pada aliran dibawah ini:
Gedung awal:
node-1
Gedung baru:
2 1
0
1
0 4 2
2
0
1
1 0
0
0
2
1
Tentukan aliran maksimum untuk 2
permasalahan diatas.
0
1
0 5
2
Jawaban:
0
0
Langkah pertama mengalirkan
1 3 0 dari node-1 kearah node-2 lalu
0 dan terakhir node-5. Besar perpindahan tiap jalur
melanjutkannya ke node-4
1
0
0
2
1 0
2
0
1
0
2 1
0
1
2
03 0
1
2
0
0
13
1
0
1
0
2
0
0
1
0
1
1 0
2
0
1 2 0
0 1
0
2
0
1
0
1
0
1
1
2
0 5
0
1
1 3 0
2
0
0
0
Langkah selanjutnya adalah dengan mengalirkan sisa kapasitas yang ada yaitu
dari node-1 dialirkan ke node-2, dari node-2 ke node-3, dari node-3 ke node-4
dan dari node-4 ke node-5 dengan kapasitas terkecil jalur yang dilewati 10.
1
1 0
0
1 2 0
0 1
0
2
0
1
0
1
0
1
0 5
3
0
1
2
03 0
3
0
0
Solusi akhir bisa dilihat dari gambar dibawah ini:
2 2 0
0 0
0
2
1
03 0
3
0
0
2
0
2
0
0
2
0 5
3
0
Gambar diatas bisa dikatakan menjadi solusi akhir karena sudah tidak ada lagi
jalur yang bisa dilewati. Jadi, aliran maksimum permasalahan ini adalah: F =
f1 + f2 +f3 = 10 + 20 + 10 = 40.
14
Sebelum
A
A
C
B,D
Sesudah
B,C
E
B,D
E
Durasi
3 hari
4 hari
3 hari
2 hari
2 hari
Jawaban:
Langkah pertama membuat alur hubungan setiap proyek seperti bisa
dilihat dibawah ini:
B
15
10
10
12
10
10
10
16
10
12
10
12
10
10
0
A
10
12
10
12
0
C
10
10
10
0
A
10
12
10
12
0
C
10
Proyek yang berjalan akan selesai selama 12 hari dimana jalur kritis
proyek adalah A C B E. Jalur kritis adalah jalur terpanjang yang
ditempuh dalam menjalankan proyek.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Networks banyak dipakai dalam banyak hal untuk kegunaan yang berbedabeda. Jaringan transportasi, jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi adalah
contoh-contoh dimana network ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Representasi Network juga dipakai dalam produksi, distribusi, project
planning, penempatan fasilitas, manajemen resource dan financial planning.
Sebuah jaringan atau network pada model network bisa digambarkan dengan
suatu rangkaian node yang dihubungkan oleh busur atau cabang.
Permasalahan model jaringan atau network ini dapat dilakukan dengan
beberapa metode, diantaranya algoritma minimal spanning tree, shortest
route, maximal-flow, dan critical path methode (CPM). Penggunaan metodemetode tersebut bergantung pada tujuannya. Untuk kasus yang dapat
diselesaikan dengan metode minimal spanning tree adalah permasalahan yang
memerlukan perhitungan total jarak minimum, pada shortest route digunakan
untuk menentukan jarak terpendek antara sumber dan tujuan dalam jaringan
transportasi, pada maximal-flow ini menentukan kapasitas maksimum sebuah
jaringan untuk mengalirkan barang atau produk atau data dari sumber ke
tujuannya, sedangkan pada critical path methode (CPM) menentukan jadwal
kegiatan beserta anggaran biayanya dengan maksud pekerjaan pekerjaan
yang telah dijadwalkan itu dapat diselesaikan secara tepat waktu serta tepat
biaya.
3.2 SARAN
Dalam penyelesaian berbagai aplikasi dari masalah model network ini
sebaiknya
memahami
terlebih
dahulu
mengenai
metode-metode
18