Anda di halaman 1dari 3

Seorang Anak laki-laki, usia 6 bulan, dating ke IGD RSUDZA dengan keluhan bab lendir dan

darah, muntah hijau dan rewel, sejak 8 jam lalu, Dari pemeriksaan fisik didapatkan abdomen
distensi, darm coutour (+), darm steifung (+), teraba massa dikwadran kanan atas, bising usus
meningkat, dilakukan Rectal Toucher (RT) didapatkan TSA baik, mucosa licin Ampulan
Colaps, teraba massa di anus, handscund darah dan lendir (+), feses (-), USG abdomen :
Doughnut sign (+)
Pertanyaan :
1. Diagnosa pada pasien diatas :
A. Invaginasi
B. Intussusception
D. a dan b benar
E. semua benar

C. intussusceptum

2. Trias invaginasi pada kasus ini adalah :


A. Muntah hijau, nyeri tiba-tiba atau rewel, massa di abdomen
B. Nyeri abdomen tiba-tiba (rewel), massa di abdomen kanan atas, bab darah dan lender
C. nyeri abdomen tiba-tiba (rewel), teraba massa abdomen kanan atas, teraba massa di
anus
D. BAB darah dan lendir, muntah hijau, massa di anus
E. BAB darah dan lendir, Distensi abdomen, nyeri abdomen tiba-tiba (rewel)
3. Bagian proximal dari invaginasi disebut :
A.Intussuceptum
B.Intussuscepien
E. pseudoporsio

C. Invadinat

4. Massa di abdomen kanan atas sering disaebut :


A. target sign
B. banana sign/sosis sign
D. doughnut sign
E. dance sign

D. intussuscepsi

C. pseudokidney

5 Tindakan pada pasien ini :


A. Rehidrasi cairan Ringer lactate 20 cc/.kg bb/jam, dekompresi pasang ngt dan
catheter,laparotomi eksplorasi milking prosedur
B. Rehidrasi cairan Ringer lactate 10 cc/kgbb/jam, dekompresi pasang ngt dan catheter ,
laparotomi ekplorasi milking prosedur
C. Rehidrasi cairan 4-1 10 cc/kgbb/jam, dekompresi NGT dan catheter, laparotomi
eksplorasi milking prosedur
D. Rehidrasi cairan NaCl 0,9% 20 cc/kgbb/jam, dekompresi ngt catheter, laparotomi
milking prosedur

Seorang bayi laki-laki,usia 2 bulan, dating ke Poliklinik Bedah Anak RSUDZA dengan
keluhan perut buncit, susah bab dari sejak lahir, selama ini ke dokter anak diberi mikrolax
baru bias banyak babnya, bab hanya keluar sedikit-sedikit, muntah hijau kadang-kadang,
riwayat mekonium terlambat (+) baru keluar usia 3 hari. Riwayat polihidramnion (+),
pemeriksaan fisik: abdomen: Distensi, darm contour (+), palpasi lemas, massa tidak teraba,
bising usus normal, Foto polos abdomen 3 posisi: Tampak gambaran dilatasi colon recto
sigmoid, distribusi udara merata, hearing bone (-), Air fluid level (-).
Dari anamnese, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pasien ini dapat diagnose
dengan: Suspec Morbus Hirschsprung
Pertanyaan :
1. Dari kasus diatas tanda-tanda klinis khas Morbus Hirschsprung adalah :
A. Mekonium terlambat keluar > 24 jam, perut buncit, muntah hijau
B. mekonium keluar < 24 jam, distensi, muntah hijau
C. Distensi, bab susah harus pakai mikrolax, gambran foto dilatasi recto sigmoid
D. Mekonium terlkambat >24 jam, bab susah keluar, perut distensi
2. Diagnosa pasti Morbus Hirschsprung adalah dengan pemeriksaan :
A. Barium Enema
B. Biopsi Rectum
C. Foto BNO 3 Posisi
D. Gambaran Klinis E. manometri
3. Foto Barium enema sangat membantu diagnostic Morbus Hirschsprung bila hasilnya
didapatkan lumen Colon :
A. Zona dilatasi, Zona transisi dan Zona relaksasi
B. Zona yang sempit, zona dilatasi, zona transisi
C. Zona transisi, zona relaksasi, dan zona konstraksi
D.Zona kontraksi, zona relaksasi, zona istirahat
4. Bila tidak ditangani secara baik pasien akan meninggal, penyulit yang sangat sering terjadi
pada pasien Morbus Hirschsprung adalah :
A. Enterocolitis
B. Sepsis
C. peritonitis
D. Obstruktif
E. semua salah
5. Prinsip penanganan Penyakit Morbus Hirschsprung adalah :
A. Mengatasi Obstruksi, mencegah enterokolitis, membuang segmen aganglionik,
mengembalikan kontinuitas usus
B. Mengatasi obstruksi, membuang segmen aganglionik,
C. Mengatasi Obstruksi ,mencegah enterocolitis, mengembalikan kontinuitas usus
D. Wash Out, colostomy, definitive terapi

Anda mungkin juga menyukai