Oleh :
Abhipraya Mahardhika
0410830002
Eri Fitriyah
0410830030
M. Aviv N. C
0410830055
Ovan Santoso
0410830059
Triyogo Tutut
0410830063
Asam Amino
Secara kimia,protein adalah heteropolimer dari asam-asam amino yang
terikat satu sama lain dengan ikatan peptida. Ada suatu universalisme didalam
molekul protein, yaitu protein apapun dan berasal dari makhluk apapun hanya
tersusun dari 20 macam asam amino saja. Perbedaan protein yang satu dengan
yang lain disebabkan oleh jumlah dan kedudukan asam amino dalam tiap molekul.
Keduapuluh asam amino itu mempunyai ciri umum yaitu; pertama, semuanya
mempunyai konfigurasi L. kedua, sama-sama mempunyai 1 gugus COOH dan 1
gugus NH2 yang terikat ke atom C . Perbedaan individual dari asam-asam amino
ini di sebabkan oleh perbedaan rantai samping, dimana perbedaan tersebut akan
menyebabkan perbedaan sifat kimia dan biologis molekul protein yang
disusunnya. Rantai samping R ini tidak ikut membentuk ikatan peptida. Muatan
protein dalam suatu larutan ditentukan oleh gugus NH2 bebas di satu ujung dan
gugus COOH bebas di ujung yang lain serta jumlah rantai yang bermuatan
(Soewoto, 2001).
Dari keduapuluh asam amino dapat digolongkan menjadi beberapa
golongan berdasarkan sifat kandungan gugus R, terutama polaritasnya, yakni
kecendrungan molekul untuk berinteraksi pada pH biologis yang dekat dengan pH
7,0. gugus R pada asam amino bervariasi polaritasnya, mulai dari gugus R tidak
polar atau hidrofobik dan bersifat amat polar atau hidrofilik. Berdasarkan sifat
ionik gugus R-nya, asam amino dapat digolongkan dalam kelompok asam amino
basa, yaitu gugus R bermuatan positif, contohnya arginin, histidin, lisin.
Sedangkan kelompok asam amino netral yaitu gugus R-nya selalu tidak
bermuatan, contohnya glisin, leusin, fenilalanin, asparagin, alanin, isoleusin, serin,
glutamin, valin, metionin, treonin, triptofan, dan prolin, (Moedjiharto, 2005).
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus NH2 pada
atom karbon dari posisi gugus COOH (Poedjiadi, 1994). Karena atom C
masih mengikat gugus lain yang tak sama dengan gugus amino, maka atom C ini
bersifat asimetris, sehingga asam amino memiliki sifat optis aktif yang dapat
COOH
H2N
CH2OH
L-Gliseraldehid
L-Asam Amino
Sedangkan bentuk D (ke kanan) secara alamiah jarang dijumpai pada asam amino
di alam. Meskipun jarang, bentuk asam amino D dapat dijumpai dalam senyawa
antibiotika yang dihasilkan oleh bakteri tanah (Sudarmadji dkk, 1989).
Menurut Winarno (2002), asam amino dalam kondisi netral (pH
isoelektrik, pI) berada dalam bentuk ion dipolar atau disebut juga ion zwitter. Pada
asam amino yang dipolar, gugus amino mendapat tambahan proton dan gugus
karboksil terdisosiasi. Derajad ionisasi dari asam amino sangat dipengaruhi oleh
pH. Pada pH yang rendah, misalnya pH 1,0 gugus karboksilnya tidak terdisosiasi,
sedang gugus aminonya menjadi ion. Pada pH yang tinggi, misalnya pH 11,0,
karboksilnya terdisosiasi sedang gugusan aminonya tidak, seperti terikat pada
skema berikut ini :
NH3+
NH2
H
COOH
HH
R
Asam amino yang tidak mengion
NH3+
H
C
R
pH < pI
COO -
R
Asam amino dipolar (ion zwitter)
NH3+
COOH
H
H+
C
R
pH = pI
NH2
COO -
H
H+
C
R
pH > pI
COO -
Elektroforesis
Elektroforesis merupakan yang sudah dipakai oleh banyak peneliti
terutama
peneliti
yang
berkaitan
dengan
genetika
ataupun
molecular.
ataupun
dilakukan
kuantifikasi
dengan
densitometer.
Cara elektroforesis didasarkan pada kecepatan bergerak yang berbedabeda dari protein dalam medan listrik, pada pH tertentu. Di dalam elektroforesis
biasanya memerlukan media penyangga sebagai tempat bermigrasinya molekul
biologi. Media penyangga ada bermacam-macam tergantung tujuan dan bahan
yang akan dianalisa, namun yang sering dipakai adalah kertas, selulosa asetat dan
gel. Gel yang didapat berupa pati, agarose ataupun poliakrilamida. Pergerakan
protein pada matrik padat akan jelas terlihat setelah penentuan kualitatif uji warna.
Keuntungan cara kedua adalah getaran tidak mempengaruhi laju protein yang
terjadi, dan panjang matrik padat bisa diatur sehingga elektroforesis berlangsung