Anda di halaman 1dari 2

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan


Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan sampel, larutan
glisin 0,01 M, larutan alanin 0,01 M, larutan asparagin 0,01 M, eluen (n-butanol,
asam asetat dan akuades), larutan ninhidrin 0,2%, plat KLT, aseton, plastik wrap,
tissue roll dan sabun cair.

3.2 Alat Percobaan


Alat-alat yang digunakan pada percobaan adalah chamber, pipa kapiler, labu
semprot, pipet tetes, gunting, pensil, penggaris, gegep, oven, lap halus, pingset dan
sikat tabung.

3.3 Prosedur Percobaan


3.3.1

Pembuatan Eluen
Larutan eluen dibuat dengan menggunakan larutan n-butanol, asam asetat,

dan air dengan perbandingan 2,5 : 0,6 : 2,6 v/v. Kemudian dimasukkan eluen ke
dalam chamber, dikocok sebentar, kemudian ditutup dan ditunggu sampai jenuh
( 30 menit).
3.3.2

Penotolan Sampel
Pada plat KLT yang sebelumya telah digunting sesuai ukuran chamber,

kemudian dibuat garis batas bawah dan batas atas 1 cm dari tepi plat , dibuat titiktitik pada garis batas bawah yang merupakan tempat penotolan larutan asam amino
glisin, alanin, asparagin, dan sampel. Kemudian dikeringkan dalam oven. Setelah itu,

semua larutan asam amino dan larutan asam amino sampel ditotolkan pada titik yang
telah dibuat pada plat KLT dengan menggunakan pipa kapiler yang sebelumnya
berada dalam aseton. Selanjutnya, plat dikeringkan pada suhu kamar.
3.3.3

Proses Elusi
Plat KLT dielusi ke dalam chamber dengan hati-hati agar garis batas bawah

tidak tercelup ke dalam eluen. Elusi dihentikan jika eluen menempuh jarak yang telah
ditentukan sebelumnya (garis batas atas). Dikeluarkan plat dari chamber dan
dikeringkan. Selanjutnya

kromatogram disemprot dengan larutan ninhidrin,

kemudian dikeringkan dalam inkubator dengan suhu kurang lebih 60 0C selama


beberapa menit. Setelah kering diberi tanda pada noda yang timbul pada
kromatogram dengan pensil. Ditentukan nilai Rf dari masing-masing noda pada
kromatogram.

Anda mungkin juga menyukai