RENDHARD TADISAU
H311 12 255
HIKMAWATI
H311 13 006
TRIANA FEBRIANTI
H311 13 019
ADEKAYANTHY F. S
H311 13 025
ANDI EKA KARTIKA
H311 13 305
MURTINA
H311 13 509
PENDAHULUAN
INDONESIA
2/3 PERAIRAN
HEWAN LAUT
TUMBUHAN LAUT
MIKOORGANISME, DLL
PELUANG!!!
KEHIDUPAN
METABOLIT
SEKUNDER
KESEHATAN
KARAKTERISTIK UNIK
& BERVARIASI
ANTIBIOTIK
INFEKSI
PENYEBAB TERBESAR
KEMATIAN DI DUNIA (WHO)
ANTIBIOTIK
ANTIBIOTIK
Kata antibiotik diberikan pada produk metabolik yang dihasilkan suatu
mikroorganisme tertentu, yang dalam jumlah amat kecil bersifat merusak atau
menghambat mikroorganisme lain.
Dengan perkataan lain, antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh suatu
mikroorganisme yang menghambat mikroorganisme lain.
ANTIBIOTIK
berdasar sumbernya
berdasar spektrumnya
antibiotik meliputi
spektrum luas dan sempit
ALAT
BAHAN
Sterilisasi Alat
Alat-alat yang digunakan dicuci bersih dengan deterjen lalu dibilas
dengan air kran dan terakhir dengan akuades. Alat tersebut kemudian
dikeringkan di oven pada suhu 6070 dan ditutup dengan aluminium
foil
Pembuatan Medium
Medium
Medium Marine Agar
Medium Produksi
Medium Muller Hinton Agar (MHA)
Purifikasi bakteri
koloni yang tampak pada masing-masing cawan petri diamati. Koloni
yang memiliki bentuk dan warna yang sama dianggap sebagai isolat
yang sama. Bila masih ditemukan beberapa bentuk koloni maka
dilakukan pemisahan kembali hingga diperoleh isolat murni.
Uji Antagonis
Uji antagonis dilakukan untuk melihat aktivitas bakteri simbion langsung
terhadap organisme uji. Pengerjaannya dilakukan dengan membagi
cawan petri dalam dua area pada medium PCA. Pada area pertama
ditumbuhkan isolat bakteri simbion dan area yang kedua ditumbuhkan
dengan mikroorganisme uji dengan metode gores. Hasil positif ditandai
dengan terbentuknya zona bening di sekitar daerah gores-an
mikroorganisme uji atau tidak menyebarnya koloni mikroorganisme uji.
ARAKTERISASI MIKROORGANISME
Identifikasi morfologi secara makroskopik
Karakterisasi mikroorganisme simbion dapat diamati secara
makroskopik yang meliputi pengamatan warna koloni (permukaan dan
reverse side), tekstur, topografi, garis radial dan garis konsentris.
Identifikasi morfologi melalui pengecatan gram
Preparat dikeringkan di atas nyala api spiritus sambil Setelah kering,
preparat yang siap dicat digenangi dengan cat gram A selama 1 menit.
Kemudian cat dibuang dan dicuci dengan air. Preparat digenangi
dengan cat gram B selama 1 menit, warna oleh bakteri menjadi lebih
baik. Cat dibuang dan dicuci air. Preparat ditetesi dengan cat gram C
sampai warna cat dihilangkan selama 30 detik, lalu digenangi dengan
cat gram D selama 1 menit sebagai warna kontras. Preparat lalu
dicuci, kemudian dikeringkan di atas nyala api spi-ritus dan diperiksa
di bawah mikroskop dengan menggunakan perbesaran 100 x objektif.
Identifikasi biokimia
Uji karbohidrat (Sukrosa, laktosa dan
galaktosa)
Uji positif ditandai dengan terjadinya perubahan warna dari hijau menjadi
kuning dan menghasilkan gas atau gelembung udara.
Uji Indol
Uji positif ditandai dengan adanya cincin merah.
Uji oksidasi dan fermentasi
Uji positif ditandai dengan perubahan warna dari hijau menjadi biru.
Uji polisakarida
Uji positif ditandai dengan adanya zona bening disekitar koloni.
HASIL
Uji Aktivitas Antibiotika
Pada pengujian daya hambat didapatkan hasil bahwa setiap produk
isolat bakteri simbion memiliki aktivitas berspektrum luas
terhadap semua mikroorganisme uji dengan tingkat penghambatan
yang
bervariasi
Karakterisasi
Mikroorganisme Simbion
Pengamatan secara makroskopik
Karakterisasi mikroorganisme simbion dapat dilakukan dengan
pengamatan makroskopik yang meliputi pengamatan warna koloni
(permukaan dan reverse side), tekstur, topografi, garis radial dan
garis konsentris. Karakterisasi isolat bakteri simbion dari Euchema
cottonii didasarkan pada karakteristik morfologi koloni bakteri
meliputi
bentuk
dan warna
koloninya.
Pengamatan
morfologi
melalui
pengecatan gram
Semua jenis bakteri yang diperoleh dari rumput laut Eucheuma
cottonii,
Eucheuma
termasuk
sp memiliki
ke dalam
kandungan
kelompok
metabolit
bakteri
sekunder
gram negatif.
dapat
berperan sebagai antibakteri yaitu flavonoid. Senyawa flavonoid
memiliki kemampuan membentuk kompleks dengan protein sel
bakteri melalui ikatan hidrogen. Struktur dinding sel dan
membran sitoplasma bakteri yang mengandung protein menjadi
tidak stabil karena struktur protein sel bakteri menjadi rusak
karena adanya ikatan hidrogen dengan flavonoid, sehingga
protein sel bakteri menjadi kehilangan aktivitas biologinya.
Akibatnya, fungsi permeabilitas sel bakteri terganggu dan sel
bakteri akan mengalami lisis yang berakibat pada kematian sel